Jumat, 06 September 2013

Fanfic : Uri Magnae 9 =End=



PART 9 (…?) happiness-sadness?
-Still Kibum POV-
“AKU BENCI…”
“YAK!! JANGAN BERTERIAK LAGI!!” seru Heechul hyung. Dia selalu datang dan menjadi malaikat untuknya “Donghae masih sakit dank au berbicara seperti itu?”
“lebih sakit kami yang kau terlantarkan hyung..” Kyuhyun datar
“ne.. aku mengerti perasaan kalian…”
-Kibum POV end-
-Donghae POV-
“ne.. aku mengerti perasaan kalian…” sahutku, aku tahu persis perasaan itu karena itu yang aku rasakan kemarin “aku pernah merasakan hal yang sama, bahkan lebih parah dari ini.. kalian bahkan tidak melihatku.. tidak menganggapku hadir dirumah ini..” aku tak sanggup lagi memendam ini. Sekalipun aku bilang aku baik-baik saja kemarin, tapi aku juga sakit hati.
Eunhyuk memelukku, hanya ini yang bisa menenangkanku. Kibum dan Kyuhyun terdiam. Sungmin hyung dan Siwon menatapku.
“apa kau juga bertanya dimana hyungdeul saat kau membutuhkannya? Apa kau juga bertanya mengapa mereka mengabaikanmua? Apa kau juga iri saat hyungdeul bersikap baik pada yang lain..? aku merasakannya Bummie..”
“Donghae-ah…” Kangin hyung mengusap punggungku.
“aku tidak pernah meminta mereka untuk peduli padaku.. aku tidak pernah meminta mereka untuk baik padaku.. aku juga tidak pernah memintamu dan Kyuhyun membelaku didepan hyung waktu itu..” tidak ada yang bicara selagi aku berbicara. Rasanya sesak dan sakit dijantungku.
“aku tidak meminta semua itu.. aku hanya ingin kalian menganggapku hadir dan ada di disini.. sudah cukup untukku..”
“CUKUP!! Masalah ini sudah selesai kemarin.. jangan bahas lagi dan jangan buat masalah baru..” Eunhyuk menengahi.
“percuma hyung..” kataku “aku tetap menjadi masalah dirumah ini.. sebaiknya aku pergi..” putusku. Rasanya aku tidak sanggup lagi melihat semua orang bertengkar hanya karena aku. Aku pergi meninggalkan mereka yang masih dalam kebisuan. Eunhyuk dan Kangin hyung mencegahku tapi kekuatan tak terduga kudapati tiba-tiba. Aku bisa melepaskan diri dari mereka. Dan untuk kedua kalinya, aku berusaha untuk pergi dari rumah itu..

Langkahku membawaku ke taman ini, satu-satunya tempat dimana aku bisa berfikir..
“Donghae ssi.. gwaenchana?”
“Yoona..? kau.. waeyo? Kau disini?” gadis itu duduk disebelahku. Yoona, teman sekelasku dan Hyukkie.
“ah, aku hanya sedang jalan-jalan.. kau sendiri?”
“nado..”  kami terdiam setelahnya.. ditengah hatiku yang kacau Yoona datang walau hanya duduk dan diam menemaniku sudah cukup kurasa.
“aku ingin membeli ice cream.. kau mau Dongahe ssi??”
“eeohh?? Mian Yoona, aku tidak membawa uang.. dompet dan ponselku tertinggal..” bagaimana mungkin dia bisa membelikanku, harusnya aku yang membelikannya.
“gwaenchana.. kali ini akan kubelikan.. anggap saja kau akan mengundangku makan malam suatu hari nanti..” jawabnya ringan
‘‘Mwwoo??” belum sempat aku bicara banyak Yoona sudah pergi membelinya.

Hari semakin malam dan aku tidak ingin segera pulang.. kupandang Yoona yang hampir selesai mengahabiskan ice creamnya.
“Yoona.. kau tidak pulang? Ini sudah malam…”
“kau sendiri?”
“ah.. aku.. aku sebenarnya berjanji dengan Hyukkie hyung untuk pergi kesuatu tempat.. jadi aku memang menunggunya disini tadi sambil jalan-jalan.. sebentar lagi dia akan datang kukira..”
“apa perlu aku menguhunginya?” Yoona mengeluarkan ponselnya
“ah, tidak perlu Yoona.. kau pulang saja, aku pikir Seohyeon Noona mencarimu..” ya, gadis ini tinggal seapartemen dengan Seohyeon.
“kau benar, aku ada janji dengannya mala mini.. aku pergi dulu Donghae ssi..” ujarnya sambil berlari. Gadis yang manis menurutku dan juga… polos..

Aku sendiri kini.. dan taman ini benar-benar sudah sepi..
“YAK!! Donghae babo!! Kenapa kau tidak ke tempat Yoonho hyung saja?” umpatku sendiri. Taman ini tak jauh dari tempat Yoonho hyung.. aku baru menyadarinya. Aku berdiri dan segera pergi ke tempatnya. Kalau hanya jalan kaki tidak perlu ongkos kan..
………………………
“Hae-ah.. ada apa malam-malam kesini eeohh?” selidik Yoonho hyung sewaktu membuka pintu
“aku mau tidur sini hyung..”
“ada masalah apa lagi?” Changmin hyung ikut penasaran sepertinya.
“aku sedang jalan-jalan, lupa bawa ponsel dan dompet.. jadi tidak bisa pulang kerumah.. dan aku sudah sangat lelah jadi jangan suruh aku pulang atau coba-coba mengantarku sekarang ini..” jelasku juga ancamku.
Yoonho dan Changmin hyung nampak curiga..
“aku hubungi Leeteuk hyung…”
“dan jangan coba-coba menghungi hyungdeulku atau dongsaengku..” kurebahkan tubuhku disofa dekat dengan Changmin hyung duduk.
“itu artinya kau ada masalah..”
“akulah masalahnya hyung.. bukan aku yang sedang dalam masalah..”
“Hae-ah.. kau baru pulang dari rumah sakit juga kan?” Yoonho hyung memang selalu kuatir.
Aku menatapnya mencoba tersenyum.. “percayalah hyung.. aku baik-baik saja. Hanya butuh tidur secepatnya.. dan aku juga yakin, hyungdeul tidak akan mencariku..”
“seyakin itu?”
“sebenarnya tidak juga.. biarkan seperti ini sampai besok.. jeball..” pintaku.
“hah.. arraseo.. masuklah ke kamar, ganti bajumu lalu tidurlah..” ucap Yoonho hyung. Aku menurutinya seperti yang dikatakan.
-Donghae POV end-
###

-Author POV-
Leeteuk menghela napas panjang..
“aku tidak akan marah pada kalian.. ini memang salah.. mianhae, kalau sejak beberapa hari kemarin kami mengabaikan kalian.. mianhae karena tidak menghadiri kompetisi yang kalian ikuti.. tapi tidakkah kalian juga tahu, sudah sesering apa kita mengabaikannya? Sesering apa kita tidak mengahadiri dan memberinya semangat waktu dia ikut kompetisi? Sesering apa kita tidak menjemput dan mengantarnya ke kampus disaat ia membutuhkannya? Sesering apa kita pergi bersenang-senang tanpa mengajaknya? Sesering apa kita membiarkannya terluka karena tidak pernah dipedulikan? Sesering apa kita membiarkannya kesepian dalam kesendirian? Dan sesering apa kita membiarkannya mengalah?”
Kyuhyun dan Kibum menunduk mendengarkan penjelasan hyungnya.
“dan akhir-akhir ini bukan suatu kesengajaan, dia membutuhkan kita semua.. tapi yang aku tahu, dia bahkan tidak pernah mengatakan kalau ia butuh kita hanya karena ia tak ingin merepotkan kita..” tambah Yesung
“itu mengapa aku sering berteriak padanya untuk tidak mengatakan baik-baik saja padahal ia tidak baik-baik saja..” sambung Heechul.
“kami tidak pernah membedakan kalian.. jadi maaf kalau kalian merasa seperti itu. Dan soal kompetisi Kyuhyun, waktu itu Donghae kritis.. kalian tahu itu.. dan soal janji kita Bummie.. itu bukan karena Donghae, tapi karena aku pergi dengan Seohyeon.. mian aku lupa kalau ada janji denganmu..” ungkap Siwon.

23.00…
Eunhyuk menuruni tangga dengan cepat.. membuat gemuruh di seluruh rumah walau penghuninya belum ada yang tertidur. Kembali mereka cemas akan keadaan Donghae yang belum ulang. Apalagi dia tidak membawa ponsel juga dompetnya.
“jangan berlari Hyuk..!!”
“Zoumi? Kau belum tidur?” Zoumi masih duduk manis diruang tengah
“bagaimana bisa tidur kalau Donghae belum pulang?”
“Henry sepertinya sudah lelah..” Henry tertidur dipangkuan Zoumi
“ohh.. Chullie hyung dan Teuki hyung belum memberi kabar?” Zoumi menggeleng
“ahh.. kalau begitu aku pergi dulu..”
“mau kenama?”
“menjemput Donghae..”
“Mwoo? Kau tahu dimana dia?”
“dimana lagi memang??”
“Hyung.. aku ikut..” Kibum mendekati Eunhyuk “aku rasa.. aku harus bertanggungjawab..”
“baiklah.. “ Eunhyuk menyetujui “Kyu, kau dirumah saja.. aku akan membawanya pulang segera..” dicegahnya Kyuhyun yang hampir berdiri dan ingin ikut juga “Wookie, hubungi hyungdeul..”
“ne hyung..”
“hati-hati Hyuk,. Jangan ngebut..” pesan Yesung
“ne hyung..”

“ne hyung, kalian pulang saja.. biar aku dan Eunhyuk hyung yang menjemputnya..” suara Kibum di ponsel. Mereka memutuskan mejemput Donghae setelah Eunhyuk mendapat pesan dari Changmin. Tidak menunggu dan menuyuruh yang lain, mereka segera ke tempat Yoonho.
…………………..
“dia sedang tidur Hyuk.. sudah kubilang kan sebaiknya besok saja kalian kesini..” ujar Changmin.
“aku tidak akan membiarkannya seperti ini lagi.. izinkan aku membawanya pulang Yoonho ssi..”
“arraseo.. terserah kalian.. tapi jangan sampai membangunkannya.. biarkan dia tidur..”
“ne, gumawo..”
Kibum menggendong Donghae dipunggungnya pelan. Membaringkannya di mobil dan membawanya pulang.
###

Donghae membuka matanya, pandanganya tak asing akan ruangan itu..
“mwo?? Kenapa aku disini?”
“aku yang menggendongmu hyung..” Kibum masuk kamarnya dengan segelas susu coklat
“ah, mian aku merepotkanmu Bummie..”
“aku minta maaf hyung… aku terlalu egois kemarin.. kau bahkan baru pulang dari rumah sakit, aku malah membuatmu tambah sakit..”
“Mwoo?? Gwaenchana Bummie..”
“hah, benar kata Chullie hyung.. jangan berbohong lagi hyung, jangan menyimpannya sendiri.. kalau kau marah ungkapkan, kalau kau sedih menangis saja.. kalau kau senang kau bisa tertawa..”
“eeoohh?”
“kau aktor yang hebat hyung!!” sambut Kyuhyun yang sudah masuk juga kekamarnya “kalau kau sakit jangan pernah sungkan untuk membuat kami cemas.. itulah gunanya keluarga.. kita tinggal disini memang tanpa hubungan darah satu oema dan appa.. tapi itu tidak penting, karena kita semua hyung dan dongsaeng..”
Donghae tak bisa lagi memendam isak tangisnya.. Kyuhyun dan Kibum memeluknya erat.
“kalau begitu aku boleh mengeluh kapanpun aku mau?”
“ne..”
“punggungku sakit Kyu.. Bummie..” rintihnya
“MWOO??” kedua terkejut melihat Donghae “akan kupanggilkan hyung..” seru Kibum seraya berlari keluar kamar.

Kang uisa selesai memeriksanya.. ia datang atas usulan Eunhyuk. Katanya hanya Kang uisa yang bisa membantu Donghae..
“tulang di punggungnya masih trauma dengan pukulan itu..” jelasnya “jangan biarkan ia membawa beban yang terlalu berat sementara ini..”
“arraseo uisa.. kansamhamnida..” Leeteuk membungkukkan badannya.
“ne, kalau begitu aku pergi dulu.. biarkan dia istirahat..” Kang uisa sempat memberinya obat penenang tadi. Ia tak tega melihat Donghae merintih seperti tadi.

“Hae…” Donghae membuka matanya dan menemukan Eunhyuk disampingnya
“Kau tidur disini tadi?”
“ne,.. gwaenchana?” Donghae mengangguk pelan. Saat itu Kibum, Kyuhyun dan Henry kembali masuk kekamarnya..
“hyung…”
“masih sakit?”
“kau butuh sesuatu?” tanya mereka bertubi-tubi..
“aku lapar..” rengek Donghae
“Yak, kau manja sekali eeohh?” sirik Eunhyuk dan dibalas tawa kecil olehnya.

-Donghae POV-
Rasanya aku sudah lebih baik sekarang… Eunhyuk membantuku menuruni tangga..
“seharusnya kau tidur dibawah saja Hae..” seru Eunhyuk
“kau mau tukar denganku?” tawar Zoumi yang melihat kami turun
“ANI…!!” protes Henry
“jangan mulai lagi hyung…” senyumku “aku menyukai kamarku.. ini tidak akan lama.. aku akan baik-baik saja besok..”
Aku tahu mereka semakin cerewet saja denganku. Aku belum terbiasa sebenarnya, tapi.. aku merasa nyaman ketika Heechul hyung meneriakiku.. ketika Teuki hyung memarahiku.. ketika Siwon dan Sungmin hyung cemas.. Ketika Shindong hyung membagi makananny untukku.. ketika Hankyung hyung dan Yesung memperhatikanku lebih.. dan ketika Kangin hyung berusaha membuat aku senyaman mungkin..
“Yak!! Aku bisa menggendongmu turun tadi..”
“Aniyo appa.. gwaenchana..” balasku
“MWO?? APPA??” teriak Ryeowook “kau memanggil Kangin hyung “appa”, kalau begitu aku juga..”
“tidak bisa.. Kangin hyung akan menjadi appa kita bersama!!” kali ini suara Kyuhyun
“Ne.. aku setuju!!” Henry dan Kibum bersama
Leeteuk hanya tertawa geli melihat pertengkaran kecil ini.
“YAK!! BAIKLAH… aku akan menjadi appa kalian..!!” akhirnya Kangin hyung bersikap.
-Donghae POV end-
###
-Leeteuk POV-
“HHYYYUUUNNNGG!! KEMBALIKAN PSP-KU!!
“HYYUUUUUUUUNNGG!! AKU TIDAK AKAN MEMASAKKANMU KALI INI!!”
“HYUUNGGGG!! KURA-KURAMU MENGGIGITKU LAGI”
“HYYUUUNNG……. AKU LAPAARR!!”
“HHYYYUUUUUNGG…….. EUNHYUK MENGHABISKAN SUSU COKLATKU!!
Akhirnya, teriakan itu lengkap pagi ini.. dan hari-hari berikutnya akan seperti ini.. masalah yang terjadi kemarin, akan menjadi pelajaran indah bagi kami. Oemma dan appa membangun rumah ini dan menyuruh kami tinggal bersama aku pikir bukan tanpa alasan..
Donghae dan magnae hadir ditengah kami juga bukan karena alasan..

-Flashback on-
Aku menyuruh kalian tinggal dirumah itu untuk tahu apa artinya sebuah tanggungjawab. Aku tidak akan memaksa kalian untuk meneruskan bisnis keluarga, tapi itulah syarat yang harus kalian lakukan.
-Flashback off-

--END--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar