Jumat, 06 September 2013

Fanfic : Uri Magnae 7 (FlashBack)



PART 7 (Flashback story)
-Still Author POV-
Tubuhnya menggigil dingin dan basah terkena hujan yang memang sudah turun sejak tadi. Tapi ia tak berhenti berlari sekalipun tanpa arah.. sampai rasanya sudah tidak kuat lagi. Tubuhnya tersungkur dan ia tidak berusaha bangkit. Disandarkannya tubuhnya pada tembok lusuh, kedua tanganya memeluk kedua kakinya yang hampir membeku dan menjadi tumpuan kepalanya.
###
“Siwon-ah.. aku tidak tahu apa yang membuatmu sangat takut kalau Donghae akan merebut Seohyeon darimu..” perdebatan mereka ternyata belum berakhir “yang aku tahu justru Donghae berkorban demi kalian..”
“apa maksudmu hyung?” rupanya Siwon sudah lebih tenang. Kyuhyun dan Ryeowook kini duduk disamping kanan kiri Leeteuk. Kibum mendekat pada Yesung. Henry tak jauh dari Heechul.
“Yoonho mengatakan padaku kalau Seohyeon bingung dengan sikap Donghae yang menghindarinya, setelahnya Yoonho bercerita padaku kalau Donghae sengaja menghindar karena tidak mau menjadi pengganggu hubungan kalian.. dan aku pikir pasti itu permintaanmu padanya kan?” tanya Heechul
“Mwoo?”
“aku sempat curiga waktu kau diam-diam memanggil Donghae waktu itu..”
“aahh..ne.. aku memang memintanya.. tapi itu karena..”
“alasan klasik.. tidak ingin kehilangan Seohyeon..” Kibum mengejutkan mereka waktu memotong kata-kata Siwon “aku juga tahu itu… dan sebenarnya, ia tidak hanya berkorban padamu hyung..”
“maksudmu Bummie?” tanya Yesung
“kalian ingat waktu kakinya sakit? Itu karena ia menukar sepatunya dengan sepatuku. Minho meletakkan pecahan kaca pada sepatuku, Hae hyung tahu itu jadi dia mencoba menyelamatkanku karena aku akan mengikuti kompetisi olahraga besoknya..”
“MWO?? Jadi….” Leeteuk hampir tak percaya
“dan gara-gara kakinya luka ia menyerahkan rekomendasi kompetisi seni padaku..” sambung Henry. Semua menoleh padanya, “aku tahu, luka dikakinya sudah sembuh dan dia bisa ikut kompetisi itu.. dugaanku, Hae hyung mendengar ku marah waktu itu ada Zoumi Ge juga.. aku marah karena tidak terpilih. Besoknya, Hyukkie hyung memberikan rekomendasi Hae hyung padaku atas permintaan Hae hyung..”
“Donghae yang memberikannya padamu?” Zoumi memastikan
“ne..” Heechul mengusap pelan punggung Henry yang hampir menangis.
“aku baru mengerti sekarang, kenapa waktu itu Eunhyuk hyung berteriak pada Minho kalau dia tidak akan membiarkannya melukai Hae hyung untuk kedua kalinya..” giliran Kyuhyun bercerita
“kejadian Yoochun waktu itu.. dia berusaha menyelamatkan kami.. tapi waktu ia kenal siapa dalang dibalik semua ini, Hae hyung mencoba untuk bericara baik-baik.. karena itu masalah Kangin hyung jadi sebaiknya tidak melibatkan kami..” tambah Ryeowook
Siwon dan Sungmin rupanya begitu shock dengan cerita dongsaeng mereka. Shindong terduduk lemas di dekat Yesung. Leeteuk sudah tidak bisa menahan air matanya.
“dia selalu ada untuk menjaga kita..” Eunhyuk sudah kembali bersama dua hyungnya “dan parahnya, saat ia membutuhkan kita.. kita tidak ada.. waktu appanya meninggal kita tidak menemaninya.. lalu kenapa harus dia juga yang minta maaf pada kita?” kali ini pecah sudah pertahanan keegoisan yang mereka bangun selama ini.
“YAK!! KENAPA KALIAN DIAM SAJA? KITA HARUS SEGERA MENCARINYA..” teriak Kangin
“diluar hujan.. yang aku tahu Donghae alergi dengan dingin.. kita harus menemukannya segera..” tambah Hankyung
“Kalian tidak berhasil mengejarnya?”
“Ani..” Eunhyuk lemas.
Sungmin berdiri seketika, mengambil kunci mobil.. “kita cari Donghae sekarang.. Siwon-ah pakai mobilmu juga, kita berpencar..” ujarnya
“ne..” jawab mereka serentak.
-Author POV end-
###
-Sungmin POV-
Semua bermula dariku.. aku yang mebuat Donghae menderita selama ini.. aku bukan hyung yang baik untuknya..
“Sungmin.. gwaenchana?” Yesung hyung membuyarkan lamuananku
“ne hyung..” aku masih sambil berkonsentrasi mengemudi mobilku “aku jahat padanya ya hyung”
“Ani.. kau hanya salah mengambil sikap..”
“aku pikir dialah malaikat untuk kita semua hyung…”
Yesung hyung menepuk bahuku “sekarang kau tahu bagaimana harus bersikap dengan Donghae.. kau hyung yang baik Sungmin..”
“m…mwwo??”
“ne, mana ada hyung yang sekuatir ini pada dongsaengnya kalau ia tidak baik?”
“kalau begitu… kita harus menemukannya kan hyung?” kutengok sebentar dan Yesung hyung mengangguk.
-Sungmin POV end-
-Siwon POV-
“Siwon-ah tenanglah sedikit.. kau sedang mengemudi, jangan sampai kita semua celaka..” saran Kangin hyung
“ne hyung… aku hanya terlalu mencemaskannya..”
“dia pasti baik-baik saja kan hyung?” Shindong hyung yang duduk dibelakang bertanya
“kuharap begitu.. kalau selama ini ia bisa baik-baik saja, kali ia harus begitu juga..”
Kemudian semuanya menjadi diam.. kami kembali fokus mencari Donghae..
‘dimana kau Hae…??’ batinku.
“Siwon stop..!!” Shindong hyung mengejutkanku
“Wae?” aku sedikit sebal menghentikan mobilku.
“itu.. Donghae?” kami mengikuti arah tangannya menunjuk pada sebuah tempat. Aku tak menunggu lama.. keluar dari mobil dan berlari menghampiri seseorang didepan took alat musik. Dia memang Donghae..
Ia duduk menopangkan kepalanya pada kedua kakinya yang ditekuk.
“Hae-ah…” kugoncangkan sedikit tubuhnya, tak ada respon.
“Hae!!” Kangin hyung mengangkat kepalanya.. tubuhnya dingin, wajahnya pucat.. ya, Donghae sangat pucat. Matanya tetap terpejam walaupun Kangin hyung membangunkannya.
“Hyung.. sebaiknya kita gendong dia..” usul Shindong
Aku segera menggendongnya masuk mobil. Shindong hyung menyandarkan kepalanya dibahunya sambil ia memeluk Donghae memberi kehangatan pada tubuh dinginnya. Kangin hyung menghubugi Leeteuk hyung dan Yesung hyung untuk segera pulang..
-Siwon POV end-
-Leeteuk POV-
Aku segera menyuruh Hankyung memutar balik setelah mendapat kabar dari Kangin. Kami kembali ke rumah..
Siwon membaringkan Donghae diranjangnya.. Eunhyuk dan Kyuhyun segera mengganti bajunya dengan piyama dark blue.. Sungmin menyelimutinya hingga dua lapis.. Ryeowook memasak bubur untuknya.. Zoumi mengambil handuk dan air hangat untuk mengompresnya yang ternyata demam tinggi.. Kibum mengambil obat penurun panas.. dan kami, para hyungdeul melihat semua yang mereka lakukan hanya bisa diam terharu.
“Hae.. irroena saeng..” kuusap lembut keningnya. Demamnya belum turun dan dia harus minum obat dulu.
“Hae.. buka matamu..” tambah Hankyung menepuk pelan pipinya. Tidak ada respon darinya..
Kulihat semua dongsaengku kuatir dengan keadaanya.. tidak ada satupun dari kami yang beranjak dari kamar ini.
“Kalian istirahatlah.. aku akan menjaganya, aku tidak ingin kalian ikut sakit nantinya..” pintaku kemudian
“ani hyung…” protes Eunhyuk
“Kangin, ajak Siwon dan Shindong ganti baju.. kalian bisa sakit kalau basah kuyup begitu.. Sungmin, ajak dongsaeng kita ke kamar dan tidur..” aku masih memerintah..
“tapi hyung…” Kyuhyun ingin menolak juga
“Zoumi, Yesung.. kalian juga.. ajak yang lain istirahat.. masih ada Hankyung dan Heecul yang akan menemaniku menjaga Donghae..” mendengar jawabanku kali ini mereka menurut.. keluar dari kamar Donghae juga kamarku satu persatu.
Hanya Eunhyuk yang tidak bergerak pergi, ia malah berbaring disamping Donghae. Ikut masuk dalam selimutnya dan memejamkan mata..
“aku akan tidur juga hyung, tapi disini bersamanya..” ujarnya. Aku menghela napas mendengarnya. Ia memang tidak pernah bisa pisah dari Donghae yang sudah seperti dongsaeng kembarnya. Hankyung dan Heechul masih mematung dibelakangku.

Donghae masih terlelap pagi ini saat aku masuk kamar. Demamnya sudah sedikit turun dari semalam. Wajahnya masih pucat.. ia masih berada diposisi yang sama seperti semalam.
“Hae…” aku kuatir karna ia belum bangun sampai sekarang
“hyung… Donghae gwaenchana?” Siwon dan Sungmin tica-tiba masuk kamar kami.
“Ani… dia..” belum sempat aku melanjutkan, kurasa bola mata Donghae bergerak resah.. “Hae..” panggilku sekali lagi. Perlahan ia membuka matanya..
“akhirnya kau bangun.. apa yang kau rasakan Hae?” tanyaku seolah bertubi-tubi.
Tapi aku tersentak saat ia menjauhkan tanganku, wajahku semakin pucat.. ia ketakutan dan mencoba menghindariku..
“Andwae… jebal hyung.. jangan pukul aku lagi..” isaknya
“Hae.. hyung tidak akan memukulmu,,”
“Andwae hyung… mian.. mianhae…” teriaknya semakin histeris
“Hae-ah…” Siwon mencoba mendekat
“AAANNDDWWWAAEE!!!” ia berteriak kencang pada Siwon. Tubuhnya gemetar, kedua tanganya memegang erat pada selimutnya “mianhae hyung.. jebal, jangan pukul aku..”
“ani Hae..” Siwon masih berusaha mendekat
“HYYUUKKIEE HYYUNNGG!!!” ia berteriak memanggil Eunhyuk. Sontak beberapa detik berikutnya Eunhyuk datang tidak sendiri.. Kangin, Hankyung dan Heechul ikut dibelakangnya.
“Hae.. gwaenchana?” Eunhyuk memeluknya erat. Aku miris melihat pemandangan ini. Donghae dongsaeng kami, takut melihat hyungnya sendiri.
Ia mengeratkan pelukannya pada Eunhyuk juga.. “aku takut.. aku takut hyung akan memukulku..” lirihnya dan kami semua mendengar itu. Hankyung menepuk bahuku ringan, mencoba membuatku setenang mungkin.
“Ani Hae-ah.. mereka tidak akan memukulmu.. kau percaya padaku?”
“tapi Hyuk..”
“dengarkan aku..” Eunhyuk menangkupkan tangannya diwajah Donghae “aku bisa pastikan mereka tidak akan memukulmu lagi..”
“benarkah?”
“ne..” Enhyuk menoleh padaku memberi isyarat “sekarang seperti ini..” Enhyuk meletakkan tanganku diatas kepala Donghae. Aku segera mengoyaknya pelan. Donghae masih kaget, tapi aku tahu ia berusaha untuk tidak takut padaku.
“hyuungg… mianhae.. aku tidak akan bertengkar dengan minni hyung lagi..” bisiknya. Air mataku tak bisa kusembunyikan lagi.. tiba-tiba ia memelukku erat.. “mianhae..” isaknya.
“Hae, jangan minta maaf lagi.. kau tidak salah.. hyung yang salah” ujarku membalas pelukannya
“Hae-ah…” panggil Siwon
“Wonnie hyung….” Sahutnya pelan sambil melepas pelukannya “mian..” ia terntunduk
“Ani, akulah yang minta maaf.. aku tidak akan menyuruhmu menjauhi Seohyeon lagi..” ia mengangguk kini.
“aku hanya ingin memelukmu hyung…” ucapnya
“tentu saja saeng..” Siwon mendekap erat ia dalam pelukannya
“gumawo.. ini saja sudah cukup buatku..” bisiknya
“mulai sekarang, kau bisa memelukku kapan kau mau..” Siwon menegaskan
“aku boleh memelukmu juga Hae?” Sungmin angkat bicara ragu-ragu. Donghae memandangnya lekat, tangannya masih gemetar tapi ia mencoba mengulurkannya pada Sungmin. Sungmin tak ingin menyiakannya, menariknya dari pelukan Siwon dan memeluknya erat..
“mianhae Hae-ah.. mian.. akulah penyebab semua yang kau alami selama ini.. aku terlalu egois melimpahkan amarah dan benci padamu.. aku akan menebusnya dengan apapun..” Sungmin terisak dipunggung Donghae. Heechul dan Kangin melihat mereka haru.. ah, ani.. bukan hanya mereka tapi kami semua terharu melihat pemandangan ini.
‘uhhukk.. hukk..’ Sungmin melepaskan pelukannya
“Gwaenchana Hae?” kami hampir melupakan kalau ia masih sakit. Semalam belum sempat minum obat karena susah dibangunkan. Bahkan hari ini ia masih demam..
”uuhhuk…’ ne hyung…” dengan suara serak
“Sungmin biarkan dia istirahat..” Heechul mendekat pada mereka dan membaringkan Donghae “bagaimana bisa kau bilang baik-baik saja eeohh? Kau masih sakit seperti itu..” Heechul sedikit marah-marah
“Yak, Hyung.. kau memarahinya eeoohh?” teriak Hankyung
“Ani.. aku hanya sebal saja, sudah tahu dia tidak pandai berbohong masih saja bohong..”
“Aku tidak bohong…” Donghae pasang puppy eyes
“bagaimana bisa bilang tidak bohong hah? Lihat ini.. kau bahkan masih demam.. wajahmu pucat..” teriak Heechul
“Yak.. pergi dari sini, kau makin mambuatnya sakit” ujarku..
-Leeteuk POV end-
-Donghae POV-
Aku mendengar hyungku bertengkar hanya karna aku..
Uuhhuukk..hukk.. “hyung… jangan bertengkar lagi..” lirihku, aku masih merasa serak
“ah.. ani Hae..” Leeteuk hyung mengusap keningku lembut.. “kami hanya becanda..” ujarnya, mungkin dia melihat wajah ketakutanku.
‘sudah lama aku tidak merasakan sentuhan tangannya.. selama ini hanya Hyukkie yang ada dekatku. Aku bahkan senang melihat mereka bertengkar seperti tadi.. aku senang mereka mengkawatirkan aku..’
“Hyukkie hyung…”
“ne Hae.. kau membutuhkan sesuatu..?”
“peluk aku..” bisikku. Hyukkie tersenyum kemudian memelukku “gumawo..” bisikku sekali lagi. Aku merasakan gerakan kepalanya yang mengangguk sepertinya.
“YAK!! KALIAN SEMUA!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar