PART 6 (Donghae’s Hyungdeul)
-Zoumi POV-
Donghae duduk
dibelakang bersama Eunhyuk, di depan aku ditemani Henry. Anak ini tidak pernah
bisa jauh dariku. Ini pertama kalinya Donghae ikut denganku padahal kami sering
di kelas yang sama. Tingkahlakunya aneh, dia tidak biacara sama sekali.. kalau
ada yang bertanya ia hanya menatap orang itu tanpa menjawabnya. Ia melakukan
apapun orang suruh padanya termasuk permintaan Leeteuk hyung agar dia berangkat
bersamaku.
“Hae-ah.. gwaenchana?”
aku mencoba memecah suasana
“kurasa ia baik-baik
saja..” Eunhyuk yang menjawab
“aku tidak bertanya
padamu Hyuk…” Henry tertawa mendengarku
“Hae-ah.. sebaiknya kau
terus bersamaku.. jangan jauh-jauh dariku. Oh ya, aku pikir nanti kita harus
bertemu dengan Kang uisa..” Eunhyuk mengajaknya bicara tapi ai seperti
mendongeng saja..
“Zoumi, bagaimana
keadaan Donghae?” Yoonho berlari mendekatiku
“Aneh!! Dia menjadi
aneh.. bukan Donghae seperti biasa…”
“maksudmu?”
“kau akan tahu kalau
bertemu dengannya…”
“dia… dimana?”
“bersama Eunhyuk ke
tempat Kang uisa..”
“Aaahh… ne.. aku akan
menyusulnya..” ia kembali berlari meninggalkanku.
“Yak, aku ikut
denganmu…” aku segera mengejarnya. Entah apa yang membuatku ingin juga bertemu
dengannya.
-Zoumi POV end-
-Eunhyuk POV-
“menurut uisa,
bagaimana keadaannya?” aku bertanya sambil mengusap kening Donghae yang tengah
berbaring di sofa ruangan Kang uisa.
Uisa menggeleng.. “aku
juga tidak mengerti Hyuk.. aku bukan psikiater, tapi kalau aku boleh simpulkan
kemungkinan ada dua hal…” aku menyimaknya dengan penuh konsentrasi “pertama
mungkin karena dia sangat terpukul dan terlalu sedih tapi tidak bisa
mengungkapkannya.. kedua, karena tidak ada tempat ataupun seseorang yang
dipercayanya untuk meluapkan beban dan kesedihan yang dirasakannya selama ini,
jadi dia menarik komunikasi diri dengan orang lain.. mungkin sampai ada
seseorang yang dirasanya bisa untuk mau mendengarkannya..”
“Lalu apa yang harus
kami lakukan?” Zoumi menghampiri Kang uisa, dibelakangnya ada Yoonho juga “aku
mendengar semua percakapan kalian..”
“kalian adalah
orang-orang terdekatnya.. jadi untuk saat ini buat dia percaya pada kalian,
mungkin sedikit demi sedikit ia akan bercerita dan itu mengurangi bebannya..
dengan begitu ada kesempatan untuk membuatnya kembali pada Donghae yang
biasanya..”
“yang kutahu Donghae
adalah orang yang selalu berusaha membuat orang lain bahagia, tanpa
mempedulikan sesakit apa hatinya..” lanjut Kang uisa “jangan salah sangka, aku
mengetahuinya karena dia seringkali menjadi pasienku untuk kasus yang tidak
masuk akal.. rela menyakiti diri sendiri demi menyelamatkan oranglain…”
Aku dan Yoonho
mengangguk, setuju dengan Kang uisa. Beberapa kali aku mengantarnya pada Kang
uisa dan aku tahu apa penyebabnya.. Zoumi menunduk, suasana hening seketika
kalau bukan karena Donghae memegang tanganku. Aku sedikit melupakannya tadi,
mungkin dia bingung kenapa kami membicarakannya.
“Waeyo Hae?” Donghae
diam “kau sudah mau kekelas..? baiklah.. ayo..” ia segera bangkit dan berdiri
“kami ke kelas dulu uisa…” pamitku pada Kang uisa.
“kalian? Sebentar lagi
jam pelajaran…” aku membuyarkan lamunan Zoumi juga Yoonho.
###
“Donghae…”
“Seohyeon?”
“Ya.. Eunhyuk-ah.. aku
tidak memanggilmu..”
“sama saja.. Donghae
dan aku saudara kembar..” enteng kujawab “Waeyo? Mana Siwon?”
“aku sedang tidak
bersamanya..” ia melambaikan tanganya “Hae-ah.. gwaenchana? Mianhae.. aku tidak
bisa ke mokpo waktu…” sesalnya
“tolong jangan
bicarakan itu sekarang..” bisikku
“ah.. ne..” rupanya dia
mengerti “kau mau cerita denganku Hae? bagaimana kalau kita sambil makan ice
cream?” seraut wajah girang Donghae kulihat saat Seohyeon menyatakan itu. Tapi
rupanya harus kembali datar ketika Siwon datang..
“kau harus menemaniku
chagi.. ayo..” ia menyeret lengan Seohyeon.
“tapi oppa.. aku
ingin…”
“ayo…” potongnya sambil
mengajaknya pergi.
‘Aaaiissh.. Siwon
babo!! Egois!! Tidak bisakah ia sedikit menolong Donghae? Lagipula ini
kesempatan agar Donghae mau cerita..’
“Hae-ah.. kalau
Seohyeon tidak bisa kau bisa cerita padaku..” dia masih diam “kalau kau belum
mau bicara bagaimana kalau kita makan ice cream saja.. tidak usah ikut mobil
Zoumi, kita pulang naik bis ne..?” sepertinya aku berhasil menyembuhkan
kekecewaannya kali ini.
###
“YAK!! HYUK-AH…
DARIMANA KAU JAM BARU PULANG?” marah Leeteuk hyung saat melihatku dan Donghae
telat pulang
“Mian hyung, ini
salahku. Aku mengajaknya makan ice cream dan pulang naik bis..” aku tertunduk.
Tangan Donghae gemetar memegangku erat..
“ganti baju kalian lalu
kita makan bersama.. Sungmin dan Ryeowook sudah hampir selesai memasak..”
tiba-tiba Leeteuk hyung menjadi sangat tenang. Apa ia tahu Donghae ketakutan?
“ne…” aku menarik
Donghae ke lantai dua.
-Eunhyuk POV end-
-Hankyung POV-
“hyung.. jebal..
mengalahlah sedikit demi Donghae..”
“mian.. aku sedikit
kesal padanya jadi aku berteriak..” dihempasnya tubuhnya di sofa ruang tengah.
“aku tahu, Hyung masih
belum bisa memaafkan Donghae sejak kejadian Sungmin waktu itu walau memang
akhir-akhir ini kau mengkawatirkan keadaannya..”
-Flashback on-
PLAAKK!! Tamparan
Leeteuk kembali didapat Donghae “aku tidak pernah mengajarimu untuk egois
Hae-ah..”
Donghae terisak.. “mian
hyung.. mianhae..”
“Kau sadar tidak baru
saja kau membuat celaka hyungmu sendiri? Kau bukan dongsaengku Hae..”
“hyung…..” Donghae
menarik lengan Leeteuk
“aku tidak punya
dongsaeng sepertimu..” Leeteuk pergi meninggalkannya begitu saja.
Sejak pertengkaran
Sungmin dan Donghae yang mengakibatkan Sungmin celaka, ia diacuhkan oleh yang
lain. Leeteuk dan Heechul sering mendiamkannya, Shindong tak jarang
mengumpatnya, Siwon selalu sinis, Kangin menjadi kasar padanya, Sungmin tak mau
bicara dengannya, Zoumi, Henry dan Kibum tak pernah peduli. Hanya Eunhyuk yang
menemaninya, atau sesekai Yesung dan Hankyung.. sedangkan para dua maknae yang
lain lebih memilih netral.
Donghae lebih suka
sendiri, menyimpan semua sendiri, menerima kesalahan yang diarahkan padanya..
apa yang dilakukannya dianggap sebagai bahan untuk mendapatkan perhatian
hyungdeulnya.. ia menjadi sangat tertutup sejak itu.
-Flash back off-
“hyung, tidakkah kau
berpikir kalau yang kita lakukan padanya ini sudah keterlaluan? Sungmin tidak
terluka parah waktu itu.. dan kalau boleh aku berkata, itu bukan kesalahan Hae
sepenuhnya.. Sungmin juga salah, ia tak mau menerima penjelasan Donghae padahal
yang dikatakannya itu benar. Kita semua tahu itu.. bahkan Sunny juga sudah
mengatakan persis seperti yang Donghae bilang..” ucapku panjang lebar. Rasanya
aku tidak bisa melihat dongsaengku itu jauh menderita lagi
“kalau hyung baik
padanya sekarang ini, kuharap itu bukan pura-pura hyung.. Appanya menitipkannya
padamu..”
“kalau hyung tidak mau
menjaganya biar aku saja..” Kangin sudah berdiri disampingku “aku bukan hyung
yang baik untuknya.. aku selalu kasar padanya, padahal dia tidak pernah minta
apapun dariku.. dia tidak pernah punya masalah denganku.. terlalu egois kalau
aku hanya membela Sungmin..” terangnya.
Aku lega mendengar itu
dari Kangin.. aku tidak sendiri menjaganya..
“kita akan menjaganya
bersama-sama..” Leeteuk hyung menyahut lirih. Ia menunduk dan aku tahu ia
sedang menangis sekarang.
“hapus air matamu
hyung.. aku tidak ingin Donghae melihatnya..”
Benar kataku, sesaat
kemudian dia turun bersama Eunhyuk. Leeteuk hyung menyembunyikan wajahnya.
“aahh.. kalian sudah
lapar bukan? Kita makan ne..” Kangin menarik Donghae dari Eunhyuk
“hyunggg… aku juga
lapar, ajak aku juga..” rengek Eunhyuk
“ne, kajja..” Kangin
menarik Eunhyuk juga.
-Hankyung POV end-
-Leeteuk POV-
Hankyung benar, aku
tidak bisa seperti ini padanya. Dulu aku menamparnya dan mengatakan ia egois..
tapi sekarang aku sadar, akulah yang egois sebenarnya. Aku membuat Kangin dan
yang lain juga bersikap kasar pada nya. Andai aku bisa bersikap bijak waktu
itu.. Donghae juga dongsaengku bukan hanya Sungmin, dia malah bisa kusebut
sebagai maknae..
Donghae tengah
menikmati makan malamnya, kuletakkan sepotong danging dimangkuknya..
“makan yang banyak
Hae-ah..” tampaknya ia terkejut. Ia menghentikan makannya sebentar tapi setelah
itu ia mulai makan lagi.. aku senang, sekalipun ia belum bicara.
“aku mau juga hyung…”
suara Kyuhyun
“yak kau ini.. kau bisa
mengambilnya sendiri Kyu..” kulihat Kyuhyun cemberut, aku suka melihatnya
seperti itu menurutku lucu.
-Leeteuk POV end-
-Author POV-
Leeteuk dan Donghae
duduk di balkon kamar mereka.. setahu Leeteuk ia sangat menyukai tempat ini.
“Hae.. mianhae karena
hyung jahat padamu selama ini. Kau boleh marah pada hyung.. tapi jebal, jangan
benci hyung..” Leeteuk membuka percakapan.
“hyung tidak tahu harus
berkata apa lagi, tapi mulai sekarang aku akan menjagamu.. itu pesan Appamu
pada hyung..” kali ini Donghae menoleh, Leeteuk tersenyum.. menepuk tangannya
pelan lalu menggenggamnya.
“mianhae.. hyung pernah
menamparmu dulu..” diusapnya pipi Donghae yang mungkin masih menyimpan bekas
luka hatinya “kau harus tahu, hyung sangat menyayangimu.. hyung tidak ingin
melihatmu sedih.. jadi kalau kau ada masalah, ceritalah pada hyung.. hyung akan
mendengarkanmu 27 jam..”
Donghae bergerak pelan,
menyandarkan kepalanya dibahu Leeteuk. Setengah terkejut, Leeteuk membawanya
dalam pelukannya. Sudah lama ia tidak melakukan ini padanya.
###
Siwon berteriak hingga
mengusik yang lainnya tapi tidak ada yang berani menghentikan. Ia protes akan
sikap Leeteuk yang membela Donghae.
“HYUNG, TIDAKKAH KAU
LUPA AKAN APA YANG DILAKUKANNYA DULU PADA SUNGMIN?”
“bisakah kau tidak
berteriak Wonnie?” pinta Yesung “Jangan sampai Donghae mendengarmu”
“ANI!!”
“aku belum bisa
memaafkannya hyung..” Shindong bersuara
“memangnya dongsaengmu
cuma Sungmin?” Yesung lagi, Shindong terdiam
“aku rasa akulah yang
salah, aku yang memulai semua ini.. sebagai hyung aku tidak bisa memberi contoh
yang baik..” Leeteuk angkat bicara “Sungmin, kita semua sudah tahu kejelasan
masalahmu waktu itu.. kau juga salah.. menuduhnya tanpa mau mendengar
kebenarannya. Sunny menceritakan sama persis seperti yang Donghae katakan
padamu kan? Mian.. tapi aku harus mengatakan ini.. kau dan kita terlalu egois
untuk mengakui kesalahan kita..” panjang lebar Leeteuk berbicara. Sungmin hanya
menundukkan kepala.
“HYUUUNGG.. KALAU KAU
TAHU, IA JUGA SEDANG BERUSAHA MEREBUT SEOHYEON DARIKU!!”
“YAK!! Donghae itu
sahabat kecilnya.. jadi wajar kalau mereka dekat.. mereka saling mengenal jauh
sebelum kau mengenalnya..” sergah Eunhyuk tidak terima.
“Wae? Kalian semua
membelanya? Kalian tidak peduli padaku? Pada Sungmin? Dia bahkan tidak pernah
memikirkan kita hyung.. dia jauh egois dari kita..”
Ryeowook dan Kyuhyun
bersembunyi dibelakang Kibum mendengar pertengkaran ini. Ia tidak menyangka
Siwon memendam kebencian yang begitu dalam pada Donghae.
“aku tidak terima
hyung, dia membuatku hampir kehilangan Sunny..” ucap Sungmin akhirnya “padahal
dia tahu aku sangat mencintai Sunny.. dia tahu bagaimana aku berjuang keras
untuk membuat Sunny percaya padaku.. pertengkaran kami menjadi besar ketika ia
datang..”
“aku tidak ingin ia
juga merebut Seohyeon dariku.. pura-pura baik pada teman kecilnya padahal ia
menyimpan rasa juga padanya..”
“MWOO?? Kau….” Eunhyuk
hampir memukul Siwon kalau tidak ada Kangin yang menghalanginya.
Heechul dan Henry yang
merasa terganggu melihat keributan itu. Henry ketakutan memeluk erat lengan
Heechul.
“Bisakah kita bicara
baik-baik? jangan berteriak.. jangan ada emosi..?” Leeteuk meminta lagi “lihat,
kau membangunkan mereka..” ditatapnya Henry dan Heechul yang baru muncul..
Namun sebelum
permintaan Leeteuk mendapat jawaban..
“Mianhae… jebal
Mianhaeyo..” Donghae sudah berdiri ditengah mereka, berucap dan membungkukkan
badan
“Hae-ah?” Leeteuk dan
Eunyhuk terkejut
“Mianhae.. aku membuat
kalian bertengkar dan ribut.. Mianhae aku sudah merepotkan kalian.. Mianhae aku
sudah menjadi penyebab masalah yang ada di rumah kita.. Mianhae..” Donghae
terisak.. “mianhae..” hanya kata itu yang bisa diucapkannya sebelum ia
memutuskan untuk pergi.
“HAE!!!” Eunhyuk
mengejarnya yang berlari keluar rumah. Kangin dan Hankyung tersadar segera
mengikuti Eunhyuk.
Donghae hanya bisa
berlari, ia tak mengabaikan panggilan hyungnya.. hanya ingin berlari dan
melepaskan semuanya. Eunhyuk tak sanggup lagi mengejarnya, terlalu cepat ia
berlari dan menghilang di ujung jalan..
Eunhyuk mengumpat
berkali-kali..
“mana dia?” tanya
Kangin dibelakang Eunhyuk
“mola hyung, aku tidak
bisa mengejarnya..”
“aaiisshh..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar