Jumat, 06 September 2013

Fanfic : Uri Magnae 8 (Comeback)



PART 8 comeback
-Still Donghae POV-
“YAK!! KALIAN SEMUA!!” RYEOWOOK masuk kamarku sambil teriak “JANGAN MEMELUKNYA SENDIRI…. Aku juga ingin memeluknya..” lanjutnya sambil berhambur ke arahku, menarik Eunhyuk dan menjauhkannya dariku.
“WOOKIE!! JANGAN CURI DONGHAE-KU!!” Eunhyuk tak mau kalah
“HYUNGG… AKU JUGA MAU..” Henry ikut2an..
“AAIISSSHH… kalian ini, Donghae masih sakit.. pergi dari sini semua..” usir Kangin hyung.
Aku bahkan tak bisa berkata apapun melihat semua ini.. bagaimana bisa aku bicara kalau mereka ribut sendiri..
‘huukk.. uhuukk..’ dan batuk ini menggangguku. Dadaku rasanya sesak.. aku juga baru merasakan kalau kepalaku berat tubuhku lemas..
“Hae…” suara Heechul hyung “jangan bohong lagi.. istirahatlah..” ucapnya lembut.
“sebaiknya kau makan dulu.. lalu minum obatmu..” ujar Sungmin hyung. Rupanya ia dari dapur.. membawa semangkuk bubur dan obat ditangannya.
“kau mau ku suapi?” tawar Leetuk hyung. Aku mengangguk pelan.. rasanya tanganku tak cukup kuat untuk memegang sendok.

Kurasa aku sudah cukup lama tertidur semenjak minum obat tadi pagi. Tubuhku masih terasa berat, tapi aku bosan kalau hanya tidur dikamar. Kupaksakan diri untuk bangun dan menuju lantai bawah. Aku yakin mereka pasti disana..
“APA YANG KAU LAKUKAN HAE??” suara keras Zoumi hampir membuatku jatuh dari tangga.
“kau mengagetkanku.. aku hanya ingin nonton TV..” kembali aku berjalan menuju ruang tengah. Rupanya Zoumi tak ingin aku terjatuh lagi.. ia segera memegang tanganku membantuku ke tujuan yang ku maksud.
“duduk disini.. tadi itu kau bisa teriak, aku akan membantumu.. jangan memaksakan diri Hae.. aku tahu kau masih sakit..”
“mian.. hyung..”
“MWO? Apa kau bilang? HYUNG?”
“kau lebih tua dariku kan?”
“gumawo..” ucapnya sambil mengoyak pelan rambutku “kau mau sesuatu? Akan ku ambilkan..”
“susu coklat..” jawabku datar.
“ne, tunggu sebentar..” Zoumi berlari kearah dapur..
-Donghae POV end-
-Sungmin POV-
Aku mendengar suara yang sudah lama menghilang dirumah ini. Kubuka pintu kamarku dan segera kucari sumber suara. Ternyata dari arah ruang tengah. seseorang duduk bersandar disofa. Aku tidak lagi menemukannya seperti ini sejak kejadian waktu itu.. aku memang jahat, membiarkan kebahagiaannya hilang..
“Hae.. sedang apa kau disini? Dan lihat.. bahkan kau tidak memakai baju hangat..” Donghae hanya mengenakan piyama tipisnya.
“hyung.. aku sedang nonton kartun.. lihat lucu sekali. Mian, aku mengganggumu ya..?”
“ani..” jawabku sambil duduk disebelahnya. Kulepas jaketku lalu kuselimutkan ke tubuhnya “pakai ini, kau kedinginan kan?”
“ah.. gwaenchana hyung..” senyumnya “ini hangat.. gumawo..” aku tahu dia masih canggung dengan kondisi yang tiba-tiba berubah ini. Tapi aku juga tahu, ia sangat merindukan saat-saat seperti ini.. sekalipun aku merasa ada yang berbeda dengan sikap Donghae..
“Hae, ini..” Zoumi datang membawa segelas susu coklat untuknya.
“gumawo hyung..” Donghae menerima dan segera meneguk selagi masih hangat.
“masih dingin?”
“ah.. ani hyung.. aku sudah baik-baik saja kok.. oh ya, kenapa rumah ini sepi?”
“hyungdeul sedang ada urusan di kantor, magnae dikamar lagi battle game, Siwon dan Eunhyuk belanja..” Zoumi yang menimpali
“ah, kenapa Hyukkie tidak bilang padaku? Aku ke kamar dulu hyung, aku ingin menghubungi Hyukkie..”
“disini saja..” sergahku “pakai ponselku.. saja..”
“bo..bolehkah hyung??” kusodorkan ponselku padanya.
“kalau begitu aku sms saja..”
“telpon dia Hae.. Hyukkie tidak suka baca message..” ujarku. Donghae mengangguk.
“Hyukkie hyung..”
“……..”
“kau dimana?”
“…….”
“ne, coklat cake..”
“…….”
“gumawo.. cepat pulang ya..”

Aku dan Zoumi menemani Donghae menunggu Siwon dan Eunhyuk. Dia tertidur dipangkuanku kini..
“kami pulang…. Yak! Kenapa dia?” Eunhyuk baru saja pulang terkejut melihat Donghae dipangkuanku.
“kelelahan menunggumu, kau dan Siwon lama sekali..”
“ah.. benarkah?” Eunhyuk girang “Hae.. irroena.. aku sudah membeli pesananmu..” Eunhyuk membangunkan Donghae dengan lembut sekali.
“eunghh.. kau sudah pulang?” Donghae sedikit membuka matanya. Aku membantunya untuk kembali duduk.
“ne, kita makan.. berdua saja!!” bisiknya
“pelit sekali? Kenapa hanya membeli ini? Kau tidak membelikan yang lain?” sebal Donghae
“ani..” jawab Eunhyuk enteng. “YAK!! APPO HYUNG!!” kujitak kepalanya pelan.. dia memang pelit, hanya membeli 2 cup cake saja.
-Sungmin POV end-
-Leeteuk POV-
Ruang makan kembali ramai seperti biasa. Yesung, Ryeowook dan Sungmin sudah selesai memasak makan malam kami, Shindong nyengir bahagia karena makanan yang ditunggunya datang juga, Kyuhyun, Kibun dan Henry sepertinya masih berdebat soal battle game mereka, Kangin, Hankyung dan Heechul masih ribut soal pekerjaan, Zoumi dan Siwon masih membahas sesuatu, dan disudut lain yang membuatku sedikit terkejut.. Donghae tengah bersandar dibahu Hyukkie..
“Hae-ah.. kenapa kau tidak istirahat dkamar eeooh?”
“aku.. aku bosan hyung sendirian..”
“aiiisshh kau ini.. ya sudah, kalau masih merasa sakit bilang padaku ne..” kulihat dia mengangguk..
“aku punya menu special untuk pelengkap ala mini..” akhirnya kukeluarkan juga.. coklat cake yang tadi sempat kubeli..
“WAAHH….” Kulihat wajah semua dongsaengku yang berbinar
“ehm. Hyung.. aku boleh ikut makan ini kan?” tanya Donghae membuat kami terkejut. Siwon dan Zoumi diam seketika.
“tentu saja.. aku tahu kau suka cake ini kan? Makanya aku membelinya..”
“gumawo..”
###

Siang ini aku, Donghae dan Eunhyuk, kami akan ke Caffe Yesung.. Zoumi dan Henry juga ikut. Hingga kami tiba di sebuah gang..
“Zoumi Ge.. aku takut..” bisik Henry
“gwaenchana Mochi..”
Entah apa maksud beberapa orang yang tengah menghadang jalan kami. Yang pasti mereka berusaha memukul kami. Aku tidak yakin, tapi mereka pasti musuh Kangin atau Sungmin.. seperti waktu kejadian penculikan dongsaeng kami.
“apa mau kalian?” ku dorong seorang yang hampir memukul dadaku
“besok, jangan datang pada rapat pemegang saham..” katanya. Ah.. aku salah sangka. Mereka ternyata anak buah saingan bisnisku.. jadi ini maksudnya? Membuatku kalah dan menyerah sebelum besok..?
“sebegitu piciknyakah boss kalian? Ini urusan bisnis bukan fisik..” bentakku
“aku tidak peduli apa yang terjadi diantara kalian.. aku hanya menjalankan tugas..” jawabnya dan sesaat ia memerintah “serang mereka!!”
Zoumi memukul dua orang bergantian.. ia melindungi Henry yang masih ketakutan sesekali membantu Gege-nya. Eunhyuk tak segan menendang lawannya.. Donghae terlihat kualahan, tubuhnya baru saja sembuh dan kini ia harus mengeluarkan tenaga lagi. Aku sama seperti dongsaengku.. kami sibuk dengan lawan kami masing-masing.
-Leeteuk POV end-
-Author POV-
Zoumi memukul perut sang lawan, Henry membantunya dari belakang mendendang punggungnya. Eunhyuk mengunci tangan lawannya dan membuatnya tersungkur. Leeteuk berhasil memukul satu orang lawannya hingga ia terdorong dan jatuh kebelakang. Donghae sedikit kualahan.. terjebak ke pojok hingga satu pukulan mendarat diwajahnya. Tapi ia tak mau kalah, ditendangnya kaki lawannya hingga tertunduk lalu dipukulnya lagi punggu sang lawan. Keadaan sedikit longgar.. tapi tanpa disadari Leeteuk bahaya mengincarnya.. dan,,
‘BBUUGGHHH’ sebuah balok kayu yang hampir mengenai tubuhnya kini harus melukai punggung Donghae yang memeluk hyungnya. Rupanya Donghae tahu, dia segera memeluk Leeteuk bermaksud melindunginya.
“DONGHAAAEE!!” , teriak Leeteuk memeluk tubuh dongsaengnya yang ambruk didepannya. Zoumi dan Eunhyuk kalap, dalam sekejab mereka memukul mereka semua dan membuat mereka kualahan menghadapi mereka berdua sampai akhirnya memilih kabur daripada babak belur dan luka..
“Hyung.. irroena..!!” isak Henry
“Hae-ah.. buka matamu!!” Eunhyuk dan Zoumi tak kalah cemas.
“Hyung, kita bawa kerumah sakit sekarang..” usul Zoumi
“ne.. palli..” dengan cekatan Zoumi menggendong tubuh Donghae.

Donghae belum mebuka matanya juga, para hyung dan dongsaengnya terlihat begitu cemas. Dia sempat kritis, sekalipun akhirnya dokter menyatakan ia baik-baik saja tapi kalau belum melihatnya bangun mereka tidak akan berhenti untuk cemas.
“Hae.. bangun saeng..”
“buka matamu Hae.. kau kenapa selalu membuatku cemas eeohh? Kau selalu tidak mempedulikan dirimu sendiri? Apa kau ingin mengajari aku untuk bisa melindungi orang lain? YAK!! PALLI.. KU BILANG BUKAN MATAMU HAE.. atau akan kupukul kau..” Eunhyuk memarahinya.
“Hyukkie…” Zoumi memeluknya
“Lepaskan aku.. aku harus memarahi anak ini, kau tahu.. dia selalu membuat dirinya dalam bahaya.. aku tak akan biarkan itu terjadi lagi..”
“tenanglah.. dokter bilang dia tidak apa-apa.. hyung” sambung Henry
“tapi kenapa dia belum bangun?”
“…….” Tidak ada yang menjawabnya
“Kau mengusik tidurku Hyuk..” Eunhyuk terdiam, dia tahu itu suara siapa.
“Hae?” Donghae membuka matanya perlahan “kau sudah bangun?”
“ne, karena teriakanmu..”
“mian.. mianhae…” Leeteuk hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan dongsaengnya.
“Hae.. gumawo..”
“Teukie hyung..?” Leeteuk memeluknya, sudah lama ia tidak mendengar Donghae memanggilnya seperti itu.
“Hae!! mana yang sakit??” seru Heechul yang muncul bersama lainnya, merebut Donghae dari pelukan Leeteuk. Dia selalu kuatir dengan kondisi Donghae.
“gwaenchana hyung.. hanya tubuhku masih terasa berat.. aku belum bisa banyak bergerak..”
“mwo?? Kalau begitu aku akan menjagamu.. kau butuh sesuatu?”
Donghae menggeleng.. ia sudah cukup senang dengan keberadaan mereka.
###

Berada di ruangan ini sendiri, menatap keluar candela yang bisa dilakukannya. Air matanya tiba-tiba turun tanpa rasa. Sejenak hatinya sendu nafasnya sesak.
“appa…” Donghae mengingat betapa appanya adalah sahabat yang tak pernah meninggalkannya, yang tak pernah melupakannya.. tapi kini ia pergi dan menyisihkan luka di hatinya.
“memang tidak seperti appamu, tapi kau boleh memanggilku appa..” Kangin mengejutkan Donghae
“hyung…??”
“ne.. kau merindukan appa?” Kangin menariknya dalam pelukannya.
“ah, akhir-akhir ini kenapa kalian jadi sering memelukku?” tanya Donghae polos
“karena kau pantas mendapat pelukan itu..”
“saranghae hyung.. kau orang pertama yang mendapatkan ucapan itu..”
“jinjja??” Kangin kegirangan “mulai sekarang tak akan kubiarkan kau terluka lagi.. aku tahu kita tidak pernah sedekat ini bukan? Aku janji, luka ini adalah yang terakhir untukmu..”
“ani hyung.. aku tidak ingin kalian yang terluka hanya karena aku.. jadi berjanji saja kalau kau akan menyayangiku sudah cukup bagiku.. kita akan saling menjaga dan melindungi.. itu gunanya hyung dan dongsaeng kan?” Kangin tak berkata apapun untuk menanggapi Donghae. Hanya Donghae yang membuatnya lemah seperti ini.
Tanpa mereka sadari dua pasang mata melihat apa yang mereka lakukan..

“YAK!! Aku tidak terima hyung..”
“apa lagi?” Eunhyuk keluar dari kamarnya setelah mendengar suara ribut diruang tengah.
“aku tidak pernah membedakan kalian.. kalian sama.. sama-sama dongsaeng kami..”
“itu dulu hyung.. sekarang tidak kurasa!! Bukan hanya kau saja, semua yang ada disini hanya ada dia dan dia saja yang dipikirkan..”
“MWO?? Tidak begitu Bummie.. Kyuhyun..” Kibum dan Kyuhyun seperti sedang marah dengan Sungmin dan Siwon. Eunhyuk hanya menatap heran pada mereka tanpa bertanya.
-Author POV end-
-Kibum POV-
Semua perhatian hyung terkuras hanya untuk dia.. dan kami, seakan dilupakan begitu saja. Hyung lupa menjemput kami di kampus, lupa acara kompetisi matematika Kyuhyun, dan lupa hal lainnya. Donghae! Ya.. dia penyebab semua ini.. aku sudah membelanya kemarin didepan mereka.. tapi apa? Dia malah membuat kami terlantar begitu saja. Siwon hyung bahkan sering bersamanya disbanding denganku. Sungmin hyung mati-matian melakukan hal yang baik baginya dan tidak lagi menemani Kyuhyun main game. Leeteuk hyung rela pulang cepat setiap hari untuk menjaganya, Heechul hyung selalu memarahi kami kalau mengganggunya, Kangin hyung seolah jadi bodyguard 27 jam.
“hyung.. aku tidak ingin dia merebut hyungdeul..” ucap Kyuhyun waktu itu.
“ne, nado Kyuhyun-ah.. kenapa semua rasanya berubah..”
“Hae memang menolongku waktu itu, tapi tidak harus seperti ini juga.. magnae dirumah ini kita berlima, bukan hanya dia saja kan?”

“Aku tidak marah hyung juga perhatian denganya, tapi.. aku juga dongsaengmu kan hyung? Kenapa harus dia dan dia yang kalian pikirkan?” marahku
“ada apa ini?” Hankyung hyung sepertinya mendengar kami. Aku tahu Hyukkie hyung juga mendengar kami tapi dia diam saja.
“aku ingin kalian bersikap adik sebagai hyung.. jangan hanya Donghae yang kalian pikirkan..” ujar Kyuhyun
“tentu saja tidak Kyu, kalian magnae kami.. dongsaeng kami..”
“tapi akhir-akhir ini kalian hanya memikirkannya dan mengabaikan kami..”
“kau tahu sendiri bagaimana keadaan Donghae saat ini kan? Tidakkah kau juga ingin menjaganya?” sahut Sungmin hyung.
“dia yang seharusnya menjaga kami hyung..” protesku

“aku membuat masalah lagi hyung…” lirih Donghae disudut pintu. Ia baru pulang dari rumah sakit bersama Kangin hyung dan Shindong hyung.
“ani, Hae-ah.. ini hanya salah paham..” jawab Shindong hyung.
Aku melihatnya.. dan semuah amarahku tumpah saat itu juga..
“AKU MEMBENCIMU HAE… KAU TIDAK PANTAS JADI HYUNG..” teriakku. Donghae menangis seketika, aku paham dia terluka dengan teriakkanku. Tapi mengapa ia tidak paha dengan perasaan kami juga?
“mian Bummie.. mianhae..”
“AKU BENCI…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar