PART 8 comeback
-Still Donghae POV-
“YAK!!
KALIAN SEMUA!!” RYEOWOOK masuk kamarku sambil teriak “JANGAN MEMELUKNYA
SENDIRI…. Aku juga ingin memeluknya..” lanjutnya sambil berhambur ke arahku,
menarik Eunhyuk dan menjauhkannya dariku.
“WOOKIE!!
JANGAN CURI DONGHAE-KU!!” Eunhyuk tak mau kalah
“HYUNGG…
AKU JUGA MAU..” Henry ikut2an..
“AAIISSSHH…
kalian ini, Donghae masih sakit.. pergi dari sini semua..” usir Kangin hyung.
Aku
bahkan tak bisa berkata apapun melihat semua ini.. bagaimana bisa aku bicara
kalau mereka ribut sendiri..
‘huukk..
uhuukk..’ dan batuk ini menggangguku. Dadaku rasanya sesak.. aku juga baru
merasakan kalau kepalaku berat tubuhku lemas..
“Hae…”
suara Heechul hyung “jangan bohong lagi.. istirahatlah..” ucapnya lembut.
“sebaiknya
kau makan dulu.. lalu minum obatmu..” ujar Sungmin hyung. Rupanya ia dari
dapur.. membawa semangkuk bubur dan obat ditangannya.
“kau
mau ku suapi?” tawar Leetuk hyung. Aku mengangguk pelan.. rasanya tanganku tak
cukup kuat untuk memegang sendok.
Kurasa
aku sudah cukup lama tertidur semenjak minum obat tadi pagi. Tubuhku masih
terasa berat, tapi aku bosan kalau hanya tidur dikamar. Kupaksakan diri untuk
bangun dan menuju lantai bawah. Aku yakin mereka pasti disana..
“APA
YANG KAU LAKUKAN HAE??” suara keras Zoumi hampir membuatku jatuh dari tangga.
“kau
mengagetkanku.. aku hanya ingin nonton TV..” kembali aku berjalan menuju ruang
tengah. Rupanya Zoumi tak ingin aku terjatuh lagi.. ia segera memegang tanganku
membantuku ke tujuan yang ku maksud.
“duduk
disini.. tadi itu kau bisa teriak, aku akan membantumu.. jangan memaksakan diri
Hae.. aku tahu kau masih sakit..”
“mian..
hyung..”
“MWO?
Apa kau bilang? HYUNG?”
“kau
lebih tua dariku kan?”
“gumawo..”
ucapnya sambil mengoyak pelan rambutku “kau mau sesuatu? Akan ku ambilkan..”
“susu
coklat..” jawabku datar.
“ne,
tunggu sebentar..” Zoumi berlari kearah dapur..
-Donghae POV end-
-Sungmin POV-
Aku
mendengar suara yang sudah lama menghilang dirumah ini. Kubuka pintu kamarku
dan segera kucari sumber suara. Ternyata dari arah ruang tengah. seseorang
duduk bersandar disofa. Aku tidak lagi menemukannya seperti ini sejak kejadian
waktu itu.. aku memang jahat, membiarkan kebahagiaannya hilang..
“Hae..
sedang apa kau disini? Dan lihat.. bahkan kau tidak memakai baju hangat..”
Donghae hanya mengenakan piyama tipisnya.
“hyung..
aku sedang nonton kartun.. lihat lucu sekali. Mian, aku mengganggumu ya..?”
“ani..”
jawabku sambil duduk disebelahnya. Kulepas jaketku lalu kuselimutkan ke
tubuhnya “pakai ini, kau kedinginan kan?”
“ah..
gwaenchana hyung..” senyumnya “ini hangat.. gumawo..” aku tahu dia masih
canggung dengan kondisi yang tiba-tiba berubah ini. Tapi aku juga tahu, ia
sangat merindukan saat-saat seperti ini.. sekalipun aku merasa ada yang berbeda
dengan sikap Donghae..
“Hae,
ini..” Zoumi datang membawa segelas susu coklat untuknya.
“gumawo
hyung..” Donghae menerima dan segera meneguk selagi masih hangat.
“masih
dingin?”
“ah..
ani hyung.. aku sudah baik-baik saja kok.. oh ya, kenapa rumah ini sepi?”
“hyungdeul
sedang ada urusan di kantor, magnae dikamar lagi battle game, Siwon dan Eunhyuk
belanja..” Zoumi yang menimpali
“ah,
kenapa Hyukkie tidak bilang padaku? Aku ke kamar dulu hyung, aku ingin
menghubungi Hyukkie..”
“disini
saja..” sergahku “pakai ponselku.. saja..”
“bo..bolehkah
hyung??” kusodorkan ponselku padanya.
“kalau
begitu aku sms saja..”
“telpon
dia Hae.. Hyukkie tidak suka baca message..” ujarku. Donghae mengangguk.
“Hyukkie hyung..”
“……..”
“kau dimana?”
“…….”
“ne, coklat cake..”
“…….”
“gumawo.. cepat pulang ya..”
Aku
dan Zoumi menemani Donghae menunggu Siwon dan Eunhyuk. Dia tertidur
dipangkuanku kini..
“kami
pulang…. Yak! Kenapa dia?” Eunhyuk baru saja pulang terkejut melihat Donghae
dipangkuanku.
“kelelahan
menunggumu, kau dan Siwon lama sekali..”
“ah..
benarkah?” Eunhyuk girang “Hae.. irroena.. aku sudah membeli pesananmu..”
Eunhyuk membangunkan Donghae dengan lembut sekali.
“eunghh..
kau sudah pulang?” Donghae sedikit membuka matanya. Aku membantunya untuk
kembali duduk.
“ne,
kita makan.. berdua saja!!” bisiknya
“pelit
sekali? Kenapa hanya membeli ini? Kau tidak membelikan yang lain?” sebal
Donghae
“ani..”
jawab Eunhyuk enteng. “YAK!! APPO HYUNG!!” kujitak kepalanya pelan.. dia memang
pelit, hanya membeli 2 cup cake saja.
-Sungmin POV end-
-Leeteuk POV-
Ruang
makan kembali ramai seperti biasa. Yesung, Ryeowook dan Sungmin sudah selesai
memasak makan malam kami, Shindong nyengir bahagia karena makanan yang
ditunggunya datang juga, Kyuhyun, Kibun dan Henry sepertinya masih berdebat
soal battle game mereka, Kangin, Hankyung dan Heechul masih ribut soal
pekerjaan, Zoumi dan Siwon masih membahas sesuatu, dan disudut lain yang
membuatku sedikit terkejut.. Donghae tengah bersandar dibahu Hyukkie..
“Hae-ah..
kenapa kau tidak istirahat dkamar eeooh?”
“aku..
aku bosan hyung sendirian..”
“aiiisshh
kau ini.. ya sudah, kalau masih merasa sakit bilang padaku ne..” kulihat dia
mengangguk..
“aku
punya menu special untuk pelengkap ala mini..” akhirnya kukeluarkan juga..
coklat cake yang tadi sempat kubeli..
“WAAHH….”
Kulihat wajah semua dongsaengku yang berbinar
“ehm.
Hyung.. aku boleh ikut makan ini kan?” tanya Donghae membuat kami terkejut.
Siwon dan Zoumi diam seketika.
“tentu
saja.. aku tahu kau suka cake ini kan? Makanya aku membelinya..”
“gumawo..”
###
Siang
ini aku, Donghae dan Eunhyuk, kami akan ke Caffe Yesung.. Zoumi dan Henry juga
ikut. Hingga kami tiba di sebuah gang..
“Zoumi
Ge.. aku takut..” bisik Henry
“gwaenchana
Mochi..”
Entah
apa maksud beberapa orang yang tengah menghadang jalan kami. Yang pasti mereka
berusaha memukul kami. Aku tidak yakin, tapi mereka pasti musuh Kangin atau
Sungmin.. seperti waktu kejadian penculikan dongsaeng kami.
“apa
mau kalian?” ku dorong seorang yang hampir memukul dadaku
“besok,
jangan datang pada rapat pemegang saham..” katanya. Ah.. aku salah sangka.
Mereka ternyata anak buah saingan bisnisku.. jadi ini maksudnya? Membuatku
kalah dan menyerah sebelum besok..?
“sebegitu
piciknyakah boss kalian? Ini urusan bisnis bukan fisik..” bentakku
“aku
tidak peduli apa yang terjadi diantara kalian.. aku hanya menjalankan tugas..”
jawabnya dan sesaat ia memerintah “serang mereka!!”
Zoumi
memukul dua orang bergantian.. ia melindungi Henry yang masih ketakutan
sesekali membantu Gege-nya. Eunhyuk tak segan menendang lawannya.. Donghae
terlihat kualahan, tubuhnya baru saja sembuh dan kini ia harus mengeluarkan
tenaga lagi. Aku sama seperti dongsaengku.. kami sibuk dengan lawan kami
masing-masing.
-Leeteuk POV end-
-Author POV-
Zoumi
memukul perut sang lawan, Henry membantunya dari belakang mendendang
punggungnya. Eunhyuk mengunci tangan lawannya dan membuatnya tersungkur.
Leeteuk berhasil memukul satu orang lawannya hingga ia terdorong dan jatuh
kebelakang. Donghae sedikit kualahan.. terjebak ke pojok hingga satu pukulan
mendarat diwajahnya. Tapi ia tak mau kalah, ditendangnya kaki lawannya hingga
tertunduk lalu dipukulnya lagi punggu sang lawan. Keadaan sedikit longgar..
tapi tanpa disadari Leeteuk bahaya mengincarnya.. dan,,
‘BBUUGGHHH’
sebuah balok kayu yang hampir mengenai tubuhnya kini harus melukai punggung
Donghae yang memeluk hyungnya. Rupanya Donghae tahu, dia segera memeluk Leeteuk
bermaksud melindunginya.
“DONGHAAAEE!!”
, teriak Leeteuk memeluk tubuh dongsaengnya yang ambruk didepannya. Zoumi dan
Eunhyuk kalap, dalam sekejab mereka memukul mereka semua dan membuat mereka
kualahan menghadapi mereka berdua sampai akhirnya memilih kabur daripada babak
belur dan luka..
“Hyung..
irroena..!!” isak Henry
“Hae-ah..
buka matamu!!” Eunhyuk dan Zoumi tak kalah cemas.
“Hyung,
kita bawa kerumah sakit sekarang..” usul Zoumi
“ne..
palli..” dengan cekatan Zoumi menggendong tubuh Donghae.
Donghae
belum mebuka matanya juga, para hyung dan dongsaengnya terlihat begitu cemas. Dia
sempat kritis, sekalipun akhirnya dokter menyatakan ia baik-baik saja tapi
kalau belum melihatnya bangun mereka tidak akan berhenti untuk cemas.
“Hae..
bangun saeng..”
“buka
matamu Hae.. kau kenapa selalu membuatku cemas eeohh? Kau selalu tidak
mempedulikan dirimu sendiri? Apa kau ingin mengajari aku untuk bisa melindungi
orang lain? YAK!! PALLI.. KU BILANG BUKAN MATAMU HAE.. atau akan kupukul kau..”
Eunhyuk memarahinya.
“Hyukkie…”
Zoumi memeluknya
“Lepaskan
aku.. aku harus memarahi anak ini, kau tahu.. dia selalu membuat dirinya dalam
bahaya.. aku tak akan biarkan itu terjadi lagi..”
“tenanglah..
dokter bilang dia tidak apa-apa.. hyung” sambung Henry
“tapi
kenapa dia belum bangun?”
“…….”
Tidak ada yang menjawabnya
“Kau
mengusik tidurku Hyuk..” Eunhyuk terdiam, dia tahu itu suara siapa.
“Hae?”
Donghae membuka matanya perlahan “kau sudah bangun?”
“ne,
karena teriakanmu..”
“mian..
mianhae…” Leeteuk hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan dongsaengnya.
“Hae..
gumawo..”
“Teukie
hyung..?” Leeteuk memeluknya, sudah lama ia tidak mendengar Donghae
memanggilnya seperti itu.
“Hae!!
mana yang sakit??” seru Heechul yang muncul bersama lainnya, merebut Donghae
dari pelukan Leeteuk. Dia selalu kuatir dengan kondisi Donghae.
“gwaenchana
hyung.. hanya tubuhku masih terasa berat.. aku belum bisa banyak bergerak..”
“mwo??
Kalau begitu aku akan menjagamu.. kau butuh sesuatu?”
Donghae
menggeleng.. ia sudah cukup senang dengan keberadaan mereka.
###
Berada
di ruangan ini sendiri, menatap keluar candela yang bisa dilakukannya. Air
matanya tiba-tiba turun tanpa rasa. Sejenak hatinya sendu nafasnya sesak.
“appa…”
Donghae mengingat betapa appanya adalah sahabat yang tak pernah
meninggalkannya, yang tak pernah melupakannya.. tapi kini ia pergi dan
menyisihkan luka di hatinya.
“memang
tidak seperti appamu, tapi kau boleh memanggilku appa..” Kangin mengejutkan
Donghae
“hyung…??”
“ne..
kau merindukan appa?” Kangin menariknya dalam pelukannya.
“ah,
akhir-akhir ini kenapa kalian jadi sering memelukku?” tanya Donghae polos
“karena
kau pantas mendapat pelukan itu..”
“saranghae
hyung.. kau orang pertama yang mendapatkan ucapan itu..”
“jinjja??”
Kangin kegirangan “mulai sekarang tak akan kubiarkan kau terluka lagi.. aku
tahu kita tidak pernah sedekat ini bukan? Aku janji, luka ini adalah yang
terakhir untukmu..”
“ani
hyung.. aku tidak ingin kalian yang terluka hanya karena aku.. jadi berjanji
saja kalau kau akan menyayangiku sudah cukup bagiku.. kita akan saling menjaga
dan melindungi.. itu gunanya hyung dan dongsaeng kan?” Kangin tak berkata apapun
untuk menanggapi Donghae. Hanya Donghae yang membuatnya lemah seperti ini.
Tanpa
mereka sadari dua pasang mata melihat apa yang mereka lakukan..
“YAK!!
Aku tidak terima hyung..”
“apa
lagi?” Eunhyuk keluar dari kamarnya setelah mendengar suara ribut diruang
tengah.
“aku
tidak pernah membedakan kalian.. kalian sama.. sama-sama dongsaeng kami..”
“itu
dulu hyung.. sekarang tidak kurasa!! Bukan hanya kau saja, semua yang ada
disini hanya ada dia dan dia saja yang dipikirkan..”
“MWO??
Tidak begitu Bummie.. Kyuhyun..” Kibum dan Kyuhyun seperti sedang marah dengan
Sungmin dan Siwon. Eunhyuk hanya menatap heran pada mereka tanpa bertanya.
-Author POV end-
-Kibum POV-
Semua
perhatian hyung terkuras hanya untuk dia.. dan kami, seakan dilupakan begitu
saja. Hyung lupa menjemput kami di kampus, lupa acara kompetisi matematika
Kyuhyun, dan lupa hal lainnya. Donghae! Ya.. dia penyebab semua ini.. aku sudah
membelanya kemarin didepan mereka.. tapi apa? Dia malah membuat kami terlantar
begitu saja. Siwon hyung bahkan sering bersamanya disbanding denganku. Sungmin
hyung mati-matian melakukan hal yang baik baginya dan tidak lagi menemani
Kyuhyun main game. Leeteuk hyung rela pulang cepat setiap hari untuk
menjaganya, Heechul hyung selalu memarahi kami kalau mengganggunya, Kangin
hyung seolah jadi bodyguard 27 jam.
“hyung.. aku tidak ingin dia merebut hyungdeul..” ucap
Kyuhyun waktu itu.
“ne, nado Kyuhyun-ah.. kenapa semua rasanya berubah..”
“Hae memang menolongku waktu itu, tapi tidak harus seperti
ini juga.. magnae dirumah ini kita berlima, bukan hanya dia saja kan?”
“Aku
tidak marah hyung juga perhatian denganya, tapi.. aku juga dongsaengmu kan
hyung? Kenapa harus dia dan dia yang kalian pikirkan?” marahku
“ada
apa ini?” Hankyung hyung sepertinya mendengar kami. Aku tahu Hyukkie hyung juga
mendengar kami tapi dia diam saja.
“aku
ingin kalian bersikap adik sebagai hyung.. jangan hanya Donghae yang kalian
pikirkan..” ujar Kyuhyun
“tentu
saja tidak Kyu, kalian magnae kami.. dongsaeng kami..”
“tapi
akhir-akhir ini kalian hanya memikirkannya dan mengabaikan kami..”
“kau
tahu sendiri bagaimana keadaan Donghae saat ini kan? Tidakkah kau juga ingin
menjaganya?” sahut Sungmin hyung.
“dia
yang seharusnya menjaga kami hyung..” protesku
“aku
membuat masalah lagi hyung…” lirih Donghae disudut pintu. Ia baru pulang dari
rumah sakit bersama Kangin hyung dan Shindong hyung.
“ani,
Hae-ah.. ini hanya salah paham..” jawab Shindong hyung.
Aku
melihatnya.. dan semuah amarahku tumpah saat itu juga..
“AKU
MEMBENCIMU HAE… KAU TIDAK PANTAS JADI HYUNG..” teriakku. Donghae menangis
seketika, aku paham dia terluka dengan teriakkanku. Tapi mengapa ia tidak paha
dengan perasaan kami juga?
“mian
Bummie.. mianhae..”
“AKU
BENCI…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar