PART 3 (KYUHAEWOOK) –Minho-Yoochun
-Kyuhyun POV-
Eunhyuk hyung dan Henry
memang keren hari ini.. mereka pantas memenangkan kompetisi itu seharusnya,
hanya mungkin dewi keberuntungan belum berpihak. Tapi setidaknya aku senang,
mereka sudah bisa tampil dengan baik.
“Wokkie hyung, jadi
mengantarku membeli Game baru kan?”
“Ne.. tapi kau bilang
dulu pada Sungmin hyung, dia akan menunggu kita kalau kau tidak bilang..”
ujarnya
“arraeso..” aku segera
menghampiri Sungmin hyung.
“Kajja hyung..” aku
menarik lengan Ryeowook hyung.
“kau sudah tidak sabar
sekali Kyu.. harusnya belikan aku makanan dulu..”
“akan kubelikan nanti
hyung..” bukannya aku malas membeli makanan, tapi disekitar jalan ini hanya ada
penjual Ramyeon.. aku ingin Kimchi padahal. Mungkin nanti di dekat Game center
ada penjual Kimchi.
Kami berjalan sedikit
cepat karena hari memang sudah sedikit gelap. Aku tidak ingin pulang telat dan
kena marah Teuki hyung ataupun Chullie hyung.
Hah, syukurlah.. apa
yang kucari segera kudapat..
“hyung, kita pulang
sekarang.. traktir makannya besok saja ne..” pintaku
“ne.. aku juga tidak
ingin kena marah Teuki hyung..”
Hanya saja perjalanan
kami sedikit….
“hyung… mereka siapa?”
“molla, Kyu..” ada tiga
orang menghadang perjalan kami.. tubuhnya jauh lebih besar daripada kami. Dan
bisa dipastikan mereka adalah preman..
Seorang diantara mereka
mendekat.. “kalian.. dongsaeng Kangin?”
“Mwo? Kau mengenal
hyung kami?”
“Bawa mereka..” tanpa
menjawa pertanyaanku ia memerintah pada dua orang yang lain. Aku bergidik
taku.. perlahan aku dan Wookie hyung mundur dan berniat kabur. Tapi seorang
dengan cekatan menghadang kami dari belakang.. kini kami terkepung. Mereka
bertiga menarik paksa kami..
“Yak.. lepaskan aku!!”
teriakku
“apa mau kalian?
Lepaskan kami..” giliran Wookie hyung
“LEPAASSS….!! LEEEPP….”
PLAAKKK!! Belum selesai
aku berteriak ia sudah memukulku.
“KYUHNIE..”
BBUUUGGHH!! Mereka
memukul Wookie hyung..
“cepat bawa mereka!!”
keduanya menyeret kami berdua.
“YAAKK!! KALIAN…
LEPASKAN MEREKA!!” seseorang berteriak. Syukurlah ada yang mendengar teriakan
kami di tempat yang sepi ini.
“Kau… Kau juga
dongsaeng Kangin kan?”
“MWO?” ternyata itu
Donghae hyung. Ia melempar sepedanya sembarangan dan menghampiri kami.. “Kau
ada urusan dengan Kanging Hyung? Lalu mengapa kau bawa mereka? Selesaikan
dengan Hyung saja jangan bawa-bawa mereka..”
“Donghae hyung…” lirih
Ryeowook
-Kyuhyuh POV end-
-Author POV-
“Wookie.. Kyuhnie..
Gwaenchana?”
“Diam kau!!”
BUUGHH…!! tiba-tiba ia
memukul perut Donghae hyung. Kyuhyun berontak.. tapi seorang diantara mereka
memegangnya membuat tak bisa bergerak..
“Arrggh.. Kau…” Donghae
mencoba memukul balik.. tapi seorang lagi sudah memukulnya dari belakang
membuatnya tersungkur. Ryeowook berusaha membantu tapi sebuah tangan
menguncinya dan membuatnya sama seperti Kyuhyun tak bisa bergerak.
Kini satu lawan satu..
Donghae sudah sangat kelelahan sepertinya tapi dia tidak menyerah sedikitpun..
“HEY!! Apa yang kalian
lakukan.. cepat bawa mereka bertiga..” terdengar seseorang dari dalam mobil
yang berhenti tak jauh dari mereka.
“Yoochun Hyung?”
“Waeyo Hae-ah?” ia
turun dan menghampiri Donghae “Kau kaget?”
“apa maksudnya hyung?
Kenapa hyung…”
“ARRHHGG!!” Yoochun
memukul bahu Donghae membuatnya tak sadarkan diri.
“HYUUUNGGG!!!” teriak
Kyuhyun dan Ryeowook bersama
“Bawa mereka bertiga..”
Yoochun memerintah. Menyeret Kyuhyun dan Ryeowook masuk ke mobil dan seorang
lagi mengangkat tubuh Donghae.
-Author POV end-
###
-Ryeowook POV-
Mereka menyekap kami
disebuah tempat yang aku sendiri tidak tahu. Setelah mereka memaksa kami naik
mobil, mata kami sudah ditutup. Mereka juga mengikat kedua tangan dan kaki
kami.
“Kalian jangan coba
untuk lari..” ancamnya saat membuka penutup mata dan ikatan kami. Lalu
meninggalkan kami bertiga disini.. dan tentu saja Donghae masih belum sadar.
“Kyu..” kulihat
dongsaengku ketakutan.
“Hyung.. aku ingin
pulang..”
“tenanglah Kyu.. Kangin
hyung pasti akan menolong kita..”
“Hae…..??”
“Hae hyung..
sadarlah..” kuletakkan kepalanya dipangkuanku. Kyuhyuh menepuk pipinya pelan
bermaksud menyadarkannya.
“Dia akan baik-baik
saja kan?”
“aku tidak tahu Kyu,
tapi yang aku tahu Donghae hyung orang yang kuat..”
“Aiisshh.. bodohnya
aku..!!” gerutu Kyuhyun “aku menyimpan ponsel hyung..” mataku berbina
mendengarnya, Kyuyun merogoh saku seragam kemejanya. Semoga seseorang bisa
menyelamatkan kami..
Kyuhyun menghubungi
seseorang…
“hyung.. tolong kami..
kami diculik!!”
“…..”
“aku tidak tahu hyung
ini dimana.. yang jelas.. tadi Hae hyung mengenal satu diantaranya.. kalau
tidak salah.. Yoochun…!!”
“…..”
“Ne, cepat hyung… Hae
hyung sedang tidak baik-baik saja.. mereka memukulnya sampai pingsan..”
“…..”
“ne…”
Aku tidak tahu ini jam
berapa, yang kurasakan hanya sudah lama mereka mengurung kami disini..
“aku lapar Kyu..”
bisikku
“nado hyung..”
“arrghh…” ditengah
keputusasaan kami Donghae Hyung mulai membuka matanya “auuugghh.. appo..” Hae
hyung memegang bahunya yang masih terasa sakit dan nyilu.
“hyung..”
“kita dimana?”
“molayeo..”
“kita harus keluar..
aku akan mencari cara agar kalian bisa keluar dari sini..” ucapnya tiba-tiba
sambil berusaha bangun dari pangkuanku.
“tidak ada jalan
hyung.. tapi tadi Kyu sempat menghubungi Leeteuk hyung..”
“mereka tahu kita
disini? Di tempat ini?”
“ani… mungkin Kangin
hyung yang akan tahu..”
“kalau begitu kita
tidak bisa hanya menunggu mereka..” Donghae hyung memutari ruangan ini seolah
mencari pintu yang mungkin bisa terbuka. “AAAIIISSHHH!!” ia mengacak rambutnya
kasar..
-Ryewook POV end-
###
-Leeteuk POV-
Telephon dari Kyuhyun
membuatku panik. Kangin, Hankyung, Sungmin dan Siwon tujuan pertamaku.. ya,
disaat seperti ini hanya mereka yang bisa kuandalkan..
“mereka memintaku
datang sendiri hyung.. urusan mereka hanya denganku..” rupanya Kangin juga baru
saja dihubungi seseorang.
“tapi mereka bertiga
bukan hanya dongsaengmu Kangin-ah..” Heechul sedikit emosi
“aku ikut juga hyung..”
Eunhyuk tak mau ketinggalan.
“tapi kita tidak bisa
semua kesana..”
“begini saja… Kangin
kau tetap datang sendiri tapi kami akan dibelakangmu.. Yesung, Zoumi, sebaiknya
kalian melapor ke polisi.. ajak Henry dan Kibum.. mereka lebih aman bersama
kalian” Hankyung angkat bicara.
“Ne, sebaiknya begitu..
kita harus cepat.. Kyu bilang Donghae sedang tidak baik-baik saja..” entah
kenapa ada sedikit rasa kuatirku padanya.
“Aiisshh anak itu
selalu merepotkan..” Shindong terlihat sedikit mengumpat marah.
“jangan bahas itu
dulu!!” seru Yesung
“ne, kita bergerak
sekarang…” komandoku.
###
Disebuah gedung tak
beraturan…
“Kangin-ah..
hati-hati!! Sepertinya mereka membahyakan”
“ne hyung.. arraseo..
mereka semua teman-temanku di kelas judo.. mungkin ada yang menjadi
profokator..”
Aku masih takut,
sekalipun aku tahu Kangin jago beladiri.. bahkan disini ada Sungmin dan
Hankyung juga..
-Leeteuk POV end-
-Kangin POV-
Aku tahu, Teuki hyung
terlihat sangat kuatir.. aku tidak bisa terima ini.. mereka sangat pengecut!!
“Kau datang
Kangin-ah..”
“apa maksudmu Yoochun?
Dimana mereka?”
“mereka baik-baik
saja.. YAK!! HAJAR DIA…!!” Yoochun memerintah. Beberapa orang kemudian
mengeroyokku.. bukan orang lain sebenarnya karena seperti kataku mereka adalah
teman-temanku.
“TUNGGU!! Aku perlu
tahu kenapa kau lakukan ini Yoochun?” aku berusaha berbicara dan bernego.
“karena kau sudah
melukai Jesicha.. dia DONGSAEENGKU BAABOO!!”
“Sicha? Jesicha? Jadi
itu alasannya?”
-Flashback on-
Malam itu sepulang
latihan aku bertengkar dengan Yoochun karena kesalahpahaman. Aku mengira
Yoochun yang memukul Kim Ajusshi pemilik kedai Ramyeon langganan kami.
Sebelumnya Yoochun memang sedang ada masalah dengan Kim Ajusshi, tapi memang
bukan dia yang memukulnya melainkan seorang preman yang tidak ingin membayar
setelah ia makan ramyeon di kedai itu. Aku menhampiri Yoochun dan menghajarnya
tiba-tiba..
“Yak, Kangin-ah.. apa
yang kau lakukan?”
“aku hanya ingin
memberimu pelajaran.. kau sudah menyakiti orang yang kau anggap lemah..”
DUUGGHH!! Tanpa
mendengar komentarnya aku memukulnya sekali lagi.. dan lagi..
BAAGGHH!! DUUGGHH!!
Kami saling memukul sekarang..
“YAK!! HENTIKAN!!
Kalian seperti anak kecil..” saat itu Jesicha dongsaeng Yoochun yang melihat
pertengkaran kami berusaha menghentikan. Tapi aku merasa terganggu ada seorang
yoeja diantara kami. Bermaksud untuk membuatnya menjauh dari kami, tidak
sengaja aku mendorongnya. Sialnya aku mendorong kea rah yang salah.. ke tengah
jalan raya..
BRAAAKKK!!!
“OOPPAAA…!!!” tanpa
sepengetahuan kami, seorang pengendara motor menabrak Jesicha. Saat itu juga
perkelahianku dengan Yoochun berhenti..
###
Dua hari kemudian aku
mendengar kabar Jesicha mengalami kelumpuhan, sekalipun ia bisa sembuh dengan
teraphi tetap saja aku merasa sangat bersalah. Yoochun tak lagi mau menyapaku
sejak itu. Dan tak kusangka.. ia menyimpan dendam sedalam ini…
-Flashback off-
BUUGGHH!! Seseorang
memukulku.. aku tidak ingin melawan, aku hanya ingin dongsaengku selamat..
“Kau akan tahu
bagaimana rasanya bila dongsaeng yang kau sayangi terluka Kangin-ah..”
BUUGGHH!! PAAAHHKK!!
Lagi.. dan lagi aku dipukulnya..
“YAK!! JANGAN SAKITI
HYUNG-KU!!”
-Kangin POV end-
-Sungmin POV-
“YAK!! JANGAN SAKITI
HYUNG-KU!!” aku sudah tidak tahan lagi melihat Kangin hyung dipukul
“Sungmin….”
“Aku tidak bisa hanya
melihatmu hyung..”
“Kau mau main keroyok
Yoochun? Pengecut!! Ayo, lawan kami juga..” Siwon muncul dari belakangku
bersama Hankyung hyung dan Eunhyuk..
“Oh, baiklah.. aku
pikir kita akan imbang sekarang..” bukan Yoochun yang bicara melainkan
seseorang yang muncul dibalik pilar.
“Minho?? Bukankah kau
teman Kibum dan Kyuhyun?” tanya Eunhyuk “jadi kau ikut juga dalam masalah ini?
YAK!! Tak kan kubiarkan kau melukai dongsaengku lagi..” teriak Eunhyuk entah
apa maksudnya.
“Yoochun adalah hyungku
dan Sicha adalah noonaku.. kau tahu sekarang!!”
“AAIISSHH!! Awas kau!!”
Eunhyuk sudah mulai menyerang Minho. dan perkelahian ini tidak dapat dihindari
lagi..
-Sungmin POV end-
-Donghae POV-
“itu suara Hyukkie
hyung..” guman Kyuhyun
“Kita harus keluar dari
sini.. kalian bisa bantu aku dobrak pintu ini?” aku tampak meminta
“Ne..” jawab Kyuhyun
serempak dengan Ryeowook
Baru saja kami akan
mendobrak pintu itu… sudah terdengar sirine polisi..
“mereka memanggil
polisi?” kali ini Ryeowok yang bergumam
“Aaaiisshh.. kenapa
harus ada polisi?”
“memangnya kenapa
hyung?”
“Yoochun dan Minho….”
Aku memikirkan mereka berdua, aku tahu persis masalah mereka dengan Kangin
hyung. Jadi menurutku mereka sepenuhnya tidak salah dalam hal ini..
“waeyo??” Kyuhyun masih
penasaran dengan jawabanku
“Ani…” aku tak ingin
mereka terlibat terlalu jauh.
“Kita jadi
mendobraknya?” Ryeowook memastikan
“aku rasa ini tidak
bisa didobrak.. lihat saja, ini bukan kayu.. melainkan besi..” kataku. Sekali
lagi aku tidak ingin mereka terluka.. sebaiknya menunggu sampai ada yang
membuka dari luar..
###
BRAAAKKK!!! TRAANNGG!!
GUBRAK!! Pintu itu terbuka. Teuki hyung, Shindong hyung dan Heechul hyung
menghampiri kami. Mereka berhasil menemukan kami.. aku lega..
“Kyuhyun.. gwaenchana?”
“Ne, Heechul hyung…”
“Wookie ayo… perlu ku
gendong?” tanya Shindong hyung
“Shireo.. aku bisa
jalan sendiri..” tangkisnya
Leeteuk hyung? Dia
tidak menanyakan apapun padaku tapi tanganya menarik lenganku dan mengajakku
segera keluar dari tempat ini.
“Gumawo hyung….”
Lirihku tapi aku yakin dia masih bisa mendengarku.
Aku masuk kedalam mobil
Teuki hyung, sudah ada Eunhyuk disana.. sementara mobil satunya Yesung hyung,
Zoumi, Henry dan Kibum ditambah Kyuhyun dan Ryeowook.. Kangin hyung rupanya
masih harus ke kantor polisi ditemani Sungmin hyung, Hankyung hyung dan Siwon..
Eunhyuk mengusap
rambutku pelan saat aku menyandarkan kepala dibahunya. Teuki hyung dan Heechul
hyun duduk didepan.. kami berempat di mobil ini tanpa kata..
“Hae-ah gwaenchana?”
bisik Hyukkie
“Ne… tapi aku lelah,
boleh aku tidur?” pintaku
“tidurlah.. nanti
kubangunkan kalau sampai..” masih sambil mengoyak lembut rambutku. Aku memang
sangat lelah.. tidak butuh waktu lama untuk terlelap dibahu Hyukkie.
-Donghae POV end-
-Eunhyuk POV-
“dia terlihat sangat
lelah… semoga saja memang tidak terluka..”
“dia baik-baik saja
Hyukkie..” sahut Heechul hyung
“kau tidak kuatir
padanya hyung? Setahuku.. kau adalah orang kedua setelah Teuki hyung yang
paling menghawatirkan dia dulu..” Heechul hyung diam begitu juga dengan Teuki
hyung.. “Waeyo? Kalian masih menutup hati untuknya?”
“diam Hyukkie.. atau
kau turun disini..!!” suara Teuki hyung mengejutkanku. Bagaimana dia bisa tidak
mengingat janjinya pada Appa Donghae untuk menjaganya? Atau hanya aku tidak
melihat kebenaran hati mereka? Entalah.. yang jelas aku masih melihat raut
kecemasan di wajah mereka berdua. Setidaknya mereka masih mau menyelamatkan
Donghae..
-Eunhyuk POV end-
###
-Author POV-
Kangin dan yang lain
baru saja pulang tengah malam ini.. Leeteuk dan Heechul sengaja menunggu mereka
pulang sementara dongsaengnya sudah terlelap semua. Terutama Kyuhyun, Ryeowook
dan Donghae.
“Hyung belum tidur?”
sapa Siwon
“bagaimaa bisa tidur
sementara kalian dikantor polisi?”
“sudah selesai?” tanya
Heechul
“Ne… tenang saja hyung,
aku tidak memenjarakan Yoochun dan lainya.. mereka hanya wajib lapor seminggu
sekali..” terang Kangin
“baguslah kau mengerti…
setidaknya perbaiki hubunganmu dengan mereka Kangin-ah.. jangan cari musuh
lagi, kau mau dongsaengmu jadi korban satu persatu?”
“Shireo hyung…!!”
Leeteuk tersenyum dengan tanggapan Kangin. Ia tahu sekasar apapun Kangin, dia
adalah orang yang menyanyangi dongsaengnya..
“baiklah, istirahatlah
kalian..”
“Ne hyung…” Siwon yang menjawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar