Tittle : Uri Magnae
sequel of My Dongsaeng
Main Cast : Lee Donghae
– Lee Hyukjae – Cho Kyuhyun – Park Jungsoo – Kim Kibum – Kim Ryeowook – Henry
Lau - All Members Suju
Other Cast : Yoonho –
Changmin – Yoochun (DBSK-TVXQ) – Seohyeon – Yoona – Sunny – Jesicha SNSD –
Minho Shinee
Length : Long Shot
Genre :
Brothership/Family/Freindship/Lovely
Rating : ?
Author : Purple Girl
#PeriKecil#
Sumary : Ada lima dongsaeng yang akan menjadi magnae, real magnae, evil magnae, official magnae, eternal magnae dan
un-official magnae. Selebihnya akan menjadi hyungdeul, ajuma, ajushi, chingu dan songsaenim. Dan karena ini
masalah magnae, maka beban berat jalannya cerita tergantung pada para magnae
yang akan menjadi tokoh utama.
= = = = = = = = = = = =
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
PART 1 (KIHAE)
-Author POV-
Mereka bersama-sama
tinggal di rumah ini karena sebuah warisan. Dulu orangtua mereka yang membangun
rumah itu, dan kini mereka menyuruh anak-anaknya untuk dapat tinggal bersama meneruskan
persahabatan orangtuanya. Terasa aneh memang, tapi itulah yang terjadi..
anak-anak mereka yang tidak ingin meneruskan bisnis keluarga diberi kebebasan
untuk memilih masa depannya dengan satu syarat, harus mau tinggal ber-15 di
rumah yang memang cukup besar ini. Tidak mudah hidup bersama dengan orang lain
terlebih bukan saudara, bukan hanya persahabatan yang akan mereka rangkai
tetapi juga konflik dengan konflik.
“HYUUUUUUUNNNGGG!!! Aku
lapar.. kenapa belum ada makanan??”
“HYUUUUUUUNNNGGG!!!
Giliran mandiku diserobot lagi..!!”
“HYUUUUUUUNNNGGG!!!
Jangan ganggu aku kalau kau ingin dapat jatah makanan!!”
“HYUUUUUUUNNGG!! PSP
ku…!!
Ya, begitulah pagi ini
terdengar teriakan dari para magnae yang sudah mengalahkan ketenaran Pandawa
Lima. Tapi tunggu dulu.. sepertinya ada yang belum berteriak pagi ini.. Leeteuk
segera kekamar magnae yang hari ini absen berteriak. Rupanya ia masih terkubur
dibawah selimut tebalnya.
“Hae.. irroena…”
ucapnya sembari menarik selimut yang membungkusnya.
“Yak.. Hyuk, tadi aku
menyuruhmu membangunkannya bukan malah ikutan tidur..!!” rupanya ada dua
makhluk yang disembunyikan selimut itu. Dibukanya lebar selimut itu tanpa
tanggung, dan dua orang saling berpelukan merasakan dingin yang tiba-tiba.
“Bangun, atau kalian
tidak akan kebagian sarapan..”
“Ne Hyung…” Donghae
segera berdiri menuju kamar mandi meninggalkan Eunhyuk yang masih tidak
bergerak sedikitpun.
Beberapa menit kemudian
dia sudah bergabung dengan yang lainnya dibawah. Sungmin, Eunhyuk, Siwon, Zoumi
dan Donghae berada di tingkat yang sama. Ryeowook, Kibum, Kyuhyun dan Henry
menjadi adik tingkat mereka.
“selesaikan sarapan
kalian, jangan sampai terlambat..”
“Heechul Hyung akan
mengantar kami..?” Kyuhyun mulai bertanya
“akan ku antar kalau
kau bisa sarapan cepat..”
“baiklah..” Kyuhyun
meletakkan PSP-nya yang sedari tadi tak dilepaskan sekalipun ia sedang sarapan.
“sudah.. aku pergi dulu
hyung..” ucap Donghae sambil berdiri dan segera pergi. Ia memang tidak pernah
diantar, sepeda kesayangannyalah yang akan membawanya ke sekolah.
###
“Yak! Apa yang kau
lakukan Hyung?” bentak Kibum
“aku pinjam sepatumu..
kau pakai saja sepatuku” diambilnya sepatu Kibum dan dilemparnya sepatunya.
“Kau tidak bisa
seenaknya Hyung!! Aku akan tetap mengalahkanmu nanti di lapangan..” teriaknya
sebal. Bagaimana tidak, hari ini adalah pertandingan basket timnya melawan tim
Donghae. Tapi Donghae seenaknya saja memakai sepatunya..
‘memang sepatumu kenapa
Hae Hyung? Sampai kau ingin sekali memakai sepatuku? Apa kau pikir kehebatanku
main basket karena sepatu itu? Dasar Hyung babo..’
Kibum segera menyusulnya
ke lapangan.
“KIIIIBBUUMMM…..”
teriak para yoeja. Rupanya ia memiliki banyak fans terutama yoeja. Kibum memang
seorang namja yang tampan dan menurut mereka ia adalah namja yang cool.
Prestasinya bukan hanya dibidang olahraga saja tapi juga bidang lain. Bisa
dibilang ia adalah murid yang pandai.
“Hae-ah.. gwaenchana?”
“ne Hyuk..” ia tak
pernah melupakan senyumnya untuk Eunhyuk yang juga tergabung dalam tim Donghae.
Sesaat pertandingan itu
dimulai. Kibum benar-benar tak ingin kalah dari Donghae dan Eunhyuk. Ia ingin
sekali mengadu pada hyungdeulnya nanti sesampai dirumah kalau ia dapat
mengalahkan kedua hyungnya itu.
“DOONGHAAEE!!..
EUNHHYUUK…!!” rupanya, teriakan para yoeja itu tidak hanya untuk Kibum saja.
Ya, ketiga bersaudara ini memang lumayan terkenal di kampusnya..
Keringat mulai
membasahi wajah mereka, saling beradu, merebut dan mencegah tim lawan mencetak
point. Sampai..
“Aaaahhhhkkk…”
“Hae-ah.. gwaenchana?”
Eunhyuk tampak kuatir.
“Kakiku Hyuk..”
seketika Eunhyuk melihat kaki Donghae dan rasa curiga Eunhyuk membuatnya
membuka sepatu Donghae.
“andwae Hyuk.. aku
hanya terkilir, bisa bantu aku ke ruang ruang kesehatan?” cegah Donghae
Eunhyuk sedikit heran
tapi ia segera menuruti permintaannya.. “Songsaenim.. Hae-ah terkilir, boleh
kami istirahat..?”
“Ne, bawa dia ke Kang
uisa saja.. aku akan memasukkan pemain cadangan..”
“Hae-ah.. ini kan
sepatu Kibum? Untuk apa kau memakainya hah?” kesal Eunhyuk sambil membantu Kang
uisa mengobati lukanya.
“aahhkk.. pelan Hyukkie
itu sakit!!.. aku tidak sengaja mendengar percakapan Minho yang berniat
mencelakai Kibum..”
“jadi ini alasannya
kamu menukar sepatumu dengan milik Kibum?”
“aarrgghh.. uisa
sakit..” keluhnya “aku tidak ingin dia terluka Hyukkie..”
“Donghae.. pecahan
kacanya sudah ku keluarkan.. kau tidak bisa bermain basket sementara waktu..”
jelas Kang uisa setelah ia membalut luka di kakinya. Bukan kali ini saja
Donghae menjadi pasiennya, jadi ia tahu kalau luka itu akan lama sembuh
mengingat Donghae jarang mendengarkannya.
“ini akan cepat sembuh
uisa?”
“tergantung Hae-ah..
kau akan istirahat atau malah lari-larian..”
“aku akan memukulnya
kalau dia tidak menurutimu uisa..” kata Eunhyuk.
“Bagus kalau begitu
Hyuk-ah..” Kang uisa tersenyum. Ia juga tahu kalau Eunhyuk orang yang selalu
memarahi Donghae kalau ia melakukan sesuatu yang membahayakannya.
-Author POV end-
–Donghae POV-
“ini akan cepat sembuh
uisa?” tanyaku
“tergantung Hae-ah..
kau akan istirahat atau malah lari-larian..”
“aku akan memukulnya
kalau dia tidak menurutimu uisa..” Eunhyuk seolah mengancamku.
“Bagus kalau begitu
Hyuk-ah..” Kang uisa tersenyum.
Kakiku benar terasa
sakit, aku tidak sanggup berjalan sepertinya tapi aku juga tidak ingin membuat
Eunhyuk tambah kuatir.
“boleh kami kekelas
uisa?” tanyaku
“sebaiknya kau disini
Donghae, atau kau ijin pulang saja.. akan kubuatkan surat keterangan..”
“Andwaee.. aku
baik-baik saja uisa.. kalau begitu aku disini saja.. Hyuk, kembalilah ke kelas
sepertinya sudah mulai pelajaran.. nanti jemput aku disini ya..” pintaku. Aku
tidak ingin ijin pulang, hyungdeul akan marah padaku kalau aku pulang dalam
keadaan seperti ini.
“ne.. kau
istirahatlah.. nanti akan kubawakan juga makan siangmu..”
Aku mengangguk..
“Hyuk.. jangan bilang pada yang lain kalau aku kena pecahan kaca.. aku tidak
ingin mereka yang menaruh benda itu di sepatu Kibum jadi dihukum.. aku takut
mereka malah akan melukai Kibum lagi nantinya..”
“ah.. ne, arraseo
Hae..”
-Donghae POV end-
-Eunhyuk POV-
“Hyuk.. jangan bilang
pada yang lain kalau aku kena pecahan kaca.. aku tidak ingin mereka yang
menaruh benda itu di sepatu Kibum jadi dihukum.. aku takut mereka malah akan
melukai Kibum lagi nantinya..”
“ah.. ne, arraseo
Hae..” aku melangkahkan kakiku meninggalkan Donghae di ruangan itu. Tidak heran
kenapa Hae memintaku menyembunyikan lukanya, dan ini bukan untuk pertama
kalinya. Ia selalu saja memikirkan orang lain tanpa peduli dirinya sendiri.
“Hyung…” seseorang
memanggilku.
“Bummie?” ternyata
Kibum
“wae…?”
“luka.. dia berusaha
menyelamatkanmu kau tahu itu?” Kibum berjalan menyeimbangkan langkah kakiku.
“eoohh??” sepertinya
dia kaget.
“ada yang ingin
mencelakaimu dengan meletakkan pecahan kaca disepatumu.. Donghae tahu dan dia
tidak ingin kau terluka..”
“babo.. benar-benar Hae
babo..” gerutunya.
“panggil dia Hyung,
Bummie… kau selalu seperti itu padanya.. tidak sedikitpun mau menghargainya
eoohh?” sedikit jengkel aku dengan dongsaengku ini. Sudah ditolong masih
mengatakan kalau Hae babo?
“dia tidak pantas jadi
Hyung.. kekanakan.. babo..”
“yak! Apa-apaan kau
ini? Kalau dia tidak pantas jadi hyungmu lalu apa? Jadi dongsaengmu? Kalau iya
mengapa bukan kau saja yang melindunginya?” aku benar-benar marah kali ini.
“aku ke kelas..!!” kutinggalkan Kibum yang masih terdiam karena ucapanku. Aku
tidak peduli sekalipun dia akan marah padaku. Aku tidak marah ketika Hae tidak
memanggilku –hyung- karena aku dan dia sudah seperti saudara kembar dan itu
wajar bagiku, usia kami juga hanya berbeda beberapa bulan saja. Beda dengan
Kibum yan beda satu tahun dibawah kami.
###
Aku memapah Donghae
masuk kamarnya. Sungmin hyung dan Siwon memandangi kami dengan penuh pertanyaa.
Padahal kami sekolah di tempat yang sama, apakah dia tidak tahu kalau dongsaengnya
terluka?
“Hyuk.. pelan.. ini
masih sangat sakit..” rintihnya.
“naiklah.. akan ku
gendong..” aku sudah tidak tahan melihatnya mengeluh terus apalagi untuk
menaiki tangga. Tanpa berontak Donghae menurut, mungkin memang kakinya
benar-benar sakit.
Sesampai dikamar
Donghae dan juga kamar Teuki hyung aku membantunya berbaring di ranjangnya
“istirahatlah.. nanti makan malamu akan kubawakan ke kamar”.
“gumawo Hyukkie
hyung..” senyumnya.
“mwoo?? Kau panggil aku
hyung?”
“kalau kau baik padaku
aku akan memanggilmu begitu..” katanya
“kalau begitu aku tak
kan baik padamu Hae.. aku tidak suka kau memanggilmu seperti itu.. Hyukkie
lebih baik daripada hyung..” aku melihatnya menahan tawa.
-Eunhyuk POV end-
-Kibum POV-
Aku melihat Donghae
masuk kamarnya dibantu Hyukkie hyung. Dasar namja babo.. bagaimana bisa dia
melakukan itu? Membiarkan dirinya terluka demi orang lain?
“Bummie..”
“ahh.. Wonnie Hyung?”
entah sejak kapan Siwon hyung sudah berada di belakangku
“Donghae kenapa?”
“molla..” jawabku malas..
aku tidak ingin menjawab tepatnya.
“kau pasti tahu
Bummie..”
“aaiisshh.. ne..
kakinya terkena pecahan kaca..”
“kenapa bisa?”
“molayeo.. ah, sudahlah
hyung, aku mau ke kamar..” kutinggalkan Siwon hyung yang masih penasaran
sepertinya.
“ahh.. Bummie kau sudah
pulang? Cepat mandi ganti seragammu setelah itu kita makan..” suara Ryeowook
hyung dari arah dapur. Tadi aku memang tidak pulang bersamanya.
“ne wookie hyung..” aku
segera ke kamarku dan berusaha secepat mungkin pergi ke dapur.
-Kibum POV end-
-Author POV-
Makan malam yang gaduh
seperti biasanya, kali ini tanpa Eunhyuk dan Donghae. Eunhyuk membawa
makanannya juga untuk Donghae ke kamarnya. Dan kelihatannya tidak ada yang
menanyakan mengapa keduanya absen mala mini. Kibum hanya diam, mungkin ia
memikirkan sesuatu..
“Bummie-ah kau mau
makan tidak?” tanya Shindong yang sudah siap menyantap makanan Kibum juga.
“ne, aku makan Hyung..”
“kalau begitu
cepatlah.. aku tidak ingin kau sakit gara-gara makananmu di habiskan
Shindong..” suara Heechul
“kalian tidak heran
kenapa Hyukkie hyung dan Donghae tidak ikut makan dibawah?” Kibum buka suara
lagi.
Namun sepertinya
pertanyaan itu sedikit menghentikan pergerakan para hyungnya terutama Leeteuk
dan Heechul.
“mungkin mereka makan
sambil nonton film yadong, Bumie..” Zoumi mencoba menebak.
“Zoumi Ge..??” Henry
menatapnya tajam “aku lihat tadi sepertinya..”
“mereka sedang ingin
berdua..” potong Siwon masih sambil menikmati makanannya.
Mendengar semua itu
Kibum tidak ingin membuka mulutnya. Padahal Donghae menyelamatkannya tadi, tapi
ia masih diam dan terus makan. Merasa tidak penting dengan semua yang sudah
dilakukan hyungnya itu untuknya.
###
BRAAKKK… terdengar
suara pintu tertutup keras. Eunhyuk yang ingin mengambil minum di dapur
bergerak merinding.
“Wae..?” bisiknya pada
Zoumi yang berdiri didepan sebuah pintu kamar.
“Henry sedang marah, ia
tidak terpilih kompetisi seni…”
“MWOOO??”
wahhh
BalasHapusgpp yah comment di part 1, aQ udh bc semua ff km dsni, sumpah ini keren banget, hmpir smua ff brothership hae yg aQ pngen km buat n share dsni, thanks ya
btw, ini katanya kan seq ff my dongsaeng tp mn ff nya? kok ga ada???
nmpg tnya jg yg purple blossom itu yaoi ya???
sebelumnya makasih dah baca ff aq..
Hapusuntuk sequelnya.. rencananya emang gitu.. ni dlm proses cari ide baru buat nulis lanjutannya.. :)