Kamis, 05 September 2013

Fanfic : Uri Magnae 1 (KiHae)

Tittle : Uri Magnae sequel of My Dongsaeng
Main Cast : Lee Donghae – Lee Hyukjae – Cho Kyuhyun – Park Jungsoo – Kim Kibum – Kim Ryeowook – Henry Lau - All Members Suju
Other Cast : Yoonho – Changmin – Yoochun (DBSK-TVXQ) – Seohyeon – Yoona – Sunny – Jesicha SNSD – Minho Shinee
Length : Long Shot
Genre : Brothership/Family/Freindship/Lovely
Rating : ?
Author : Purple Girl #PeriKecil#
Sumary : Ada lima dongsaeng yang akan menjadi magnae, real magnae, evil magnae, official magnae, eternal magnae dan un-official magnae. Selebihnya akan menjadi hyungdeul, ajuma, ajushi, chingu dan songsaenim. Dan karena ini masalah magnae, maka beban berat jalannya cerita tergantung pada para magnae yang akan menjadi tokoh utama.
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
PART 1 (KIHAE)
-Author POV-
Mereka bersama-sama tinggal di rumah ini karena sebuah warisan. Dulu orangtua mereka yang membangun rumah itu, dan kini mereka menyuruh anak-anaknya untuk dapat tinggal bersama meneruskan persahabatan orangtuanya. Terasa aneh memang, tapi itulah yang terjadi.. anak-anak mereka yang tidak ingin meneruskan bisnis keluarga diberi kebebasan untuk memilih masa depannya dengan satu syarat, harus mau tinggal ber-15 di rumah yang memang cukup besar ini. Tidak mudah hidup bersama dengan orang lain terlebih bukan saudara, bukan hanya persahabatan yang akan mereka rangkai tetapi juga konflik dengan konflik.
“HYUUUUUUUNNNGGG!!! Aku lapar.. kenapa belum ada makanan??”
“HYUUUUUUUNNNGGG!!! Giliran mandiku diserobot lagi..!!”
“HYUUUUUUUNNNGGG!!! Jangan ganggu aku kalau kau ingin dapat jatah makanan!!”
“HYUUUUUUUNNGG!! PSP ku…!!
Ya, begitulah pagi ini terdengar teriakan dari para magnae yang sudah mengalahkan ketenaran Pandawa Lima. Tapi tunggu dulu.. sepertinya ada yang belum berteriak pagi ini.. Leeteuk segera kekamar magnae yang hari ini absen berteriak. Rupanya ia masih terkubur dibawah selimut tebalnya.
“Hae.. irroena…” ucapnya sembari menarik selimut yang membungkusnya.
“Yak.. Hyuk, tadi aku menyuruhmu membangunkannya bukan malah ikutan tidur..!!” rupanya ada dua makhluk yang disembunyikan selimut itu. Dibukanya lebar selimut itu tanpa tanggung, dan dua orang saling berpelukan merasakan dingin yang tiba-tiba.
“Bangun, atau kalian tidak akan kebagian sarapan..”
“Ne Hyung…” Donghae segera berdiri menuju kamar mandi meninggalkan Eunhyuk yang masih tidak bergerak sedikitpun.
Beberapa menit kemudian dia sudah bergabung dengan yang lainnya dibawah. Sungmin, Eunhyuk, Siwon, Zoumi dan Donghae berada di tingkat yang sama. Ryeowook, Kibum, Kyuhyun dan Henry menjadi adik tingkat mereka.
“selesaikan sarapan kalian, jangan sampai terlambat..”
“Heechul Hyung akan mengantar kami..?” Kyuhyun mulai bertanya
“akan ku antar kalau kau bisa sarapan cepat..”
“baiklah..” Kyuhyun meletakkan PSP-nya yang sedari tadi tak dilepaskan sekalipun ia sedang sarapan.
“sudah.. aku pergi dulu hyung..” ucap Donghae sambil berdiri dan segera pergi. Ia memang tidak pernah diantar, sepeda kesayangannyalah yang akan membawanya ke sekolah.
###
“Yak! Apa yang kau lakukan Hyung?” bentak Kibum
“aku pinjam sepatumu.. kau pakai saja sepatuku” diambilnya sepatu Kibum dan dilemparnya sepatunya.
“Kau tidak bisa seenaknya Hyung!! Aku akan tetap mengalahkanmu nanti di lapangan..” teriaknya sebal. Bagaimana tidak, hari ini adalah pertandingan basket timnya melawan tim Donghae. Tapi Donghae seenaknya saja memakai sepatunya..
‘memang sepatumu kenapa Hae Hyung? Sampai kau ingin sekali memakai sepatuku? Apa kau pikir kehebatanku main basket karena sepatu itu? Dasar Hyung babo..’
Kibum segera menyusulnya ke lapangan.
“KIIIIBBUUMMM…..” teriak para yoeja. Rupanya ia memiliki banyak fans terutama yoeja. Kibum memang seorang namja yang tampan dan menurut mereka ia adalah namja yang cool. Prestasinya bukan hanya dibidang olahraga saja tapi juga bidang lain. Bisa dibilang ia adalah murid yang pandai.
“Hae-ah.. gwaenchana?”
“ne Hyuk..” ia tak pernah melupakan senyumnya untuk Eunhyuk yang juga tergabung dalam tim Donghae.
Sesaat pertandingan itu dimulai. Kibum benar-benar tak ingin kalah dari Donghae dan Eunhyuk. Ia ingin sekali mengadu pada hyungdeulnya nanti sesampai dirumah kalau ia dapat mengalahkan kedua hyungnya itu.
“DOONGHAAEE!!.. EUNHHYUUK…!!” rupanya, teriakan para yoeja itu tidak hanya untuk Kibum saja. Ya, ketiga bersaudara ini memang lumayan terkenal di kampusnya..
Keringat mulai membasahi wajah mereka, saling beradu, merebut dan mencegah tim lawan mencetak point. Sampai..
“Aaaahhhhkkk…”
“Hae-ah.. gwaenchana?” Eunhyuk tampak kuatir.
“Kakiku Hyuk..” seketika Eunhyuk melihat kaki Donghae dan rasa curiga Eunhyuk membuatnya membuka sepatu Donghae.
“andwae Hyuk.. aku hanya terkilir, bisa bantu aku ke ruang ruang kesehatan?” cegah Donghae
Eunhyuk sedikit heran tapi ia segera menuruti permintaannya.. “Songsaenim.. Hae-ah terkilir, boleh kami istirahat..?”
“Ne, bawa dia ke Kang uisa saja.. aku akan memasukkan pemain cadangan..”

“Hae-ah.. ini kan sepatu Kibum? Untuk apa kau memakainya hah?” kesal Eunhyuk sambil membantu Kang uisa mengobati lukanya.
“aahhkk.. pelan Hyukkie itu sakit!!.. aku tidak sengaja mendengar percakapan Minho yang berniat mencelakai Kibum..”
“jadi ini alasannya kamu menukar sepatumu dengan milik Kibum?”
“aarrgghh.. uisa sakit..” keluhnya “aku tidak ingin dia terluka Hyukkie..”
“Donghae.. pecahan kacanya sudah ku keluarkan.. kau tidak bisa bermain basket sementara waktu..” jelas Kang uisa setelah ia membalut luka di kakinya. Bukan kali ini saja Donghae menjadi pasiennya, jadi ia tahu kalau luka itu akan lama sembuh mengingat Donghae jarang mendengarkannya.
“ini akan cepat sembuh uisa?”
“tergantung Hae-ah.. kau akan istirahat atau malah lari-larian..”
“aku akan memukulnya kalau dia tidak menurutimu uisa..” kata Eunhyuk.
“Bagus kalau begitu Hyuk-ah..” Kang uisa tersenyum. Ia juga tahu kalau Eunhyuk orang yang selalu memarahi Donghae kalau ia melakukan sesuatu yang membahayakannya.
-Author POV end-
–Donghae POV-
“ini akan cepat sembuh uisa?” tanyaku
“tergantung Hae-ah.. kau akan istirahat atau malah lari-larian..”
“aku akan memukulnya kalau dia tidak menurutimu uisa..” Eunhyuk seolah mengancamku.
“Bagus kalau begitu Hyuk-ah..” Kang uisa tersenyum.
Kakiku benar terasa sakit, aku tidak sanggup berjalan sepertinya tapi aku juga tidak ingin membuat Eunhyuk tambah kuatir.
“boleh kami kekelas uisa?” tanyaku
“sebaiknya kau disini Donghae, atau kau ijin pulang saja.. akan kubuatkan surat keterangan..”
“Andwaee.. aku baik-baik saja uisa.. kalau begitu aku disini saja.. Hyuk, kembalilah ke kelas sepertinya sudah mulai pelajaran.. nanti jemput aku disini ya..” pintaku. Aku tidak ingin ijin pulang, hyungdeul akan marah padaku kalau aku pulang dalam keadaan seperti ini.
“ne.. kau istirahatlah.. nanti akan kubawakan juga makan siangmu..”
Aku mengangguk.. “Hyuk.. jangan bilang pada yang lain kalau aku kena pecahan kaca.. aku tidak ingin mereka yang menaruh benda itu di sepatu Kibum jadi dihukum.. aku takut mereka malah akan melukai Kibum lagi nantinya..”
“ah.. ne, arraseo Hae..”
-Donghae POV end-
-Eunhyuk POV-
“Hyuk.. jangan bilang pada yang lain kalau aku kena pecahan kaca.. aku tidak ingin mereka yang menaruh benda itu di sepatu Kibum jadi dihukum.. aku takut mereka malah akan melukai Kibum lagi nantinya..”
“ah.. ne, arraseo Hae..” aku melangkahkan kakiku meninggalkan Donghae di ruangan itu. Tidak heran kenapa Hae memintaku menyembunyikan lukanya, dan ini bukan untuk pertama kalinya. Ia selalu saja memikirkan orang lain tanpa peduli dirinya sendiri.
“Hyung…” seseorang memanggilku.
“Bummie?” ternyata Kibum
“wae…?”
“luka.. dia berusaha menyelamatkanmu kau tahu itu?” Kibum berjalan menyeimbangkan langkah kakiku.
“eoohh??” sepertinya dia kaget.
“ada yang ingin mencelakaimu dengan meletakkan pecahan kaca disepatumu.. Donghae tahu dan dia tidak ingin kau terluka..”
“babo.. benar-benar Hae babo..” gerutunya.
“panggil dia Hyung, Bummie… kau selalu seperti itu padanya.. tidak sedikitpun mau menghargainya eoohh?” sedikit jengkel aku dengan dongsaengku ini. Sudah ditolong masih mengatakan kalau Hae babo?
“dia tidak pantas jadi Hyung.. kekanakan.. babo..”
“yak! Apa-apaan kau ini? Kalau dia tidak pantas jadi hyungmu lalu apa? Jadi dongsaengmu? Kalau iya mengapa bukan kau saja yang melindunginya?” aku benar-benar marah kali ini. “aku ke kelas..!!” kutinggalkan Kibum yang masih terdiam karena ucapanku. Aku tidak peduli sekalipun dia akan marah padaku. Aku tidak marah ketika Hae tidak memanggilku –hyung- karena aku dan dia sudah seperti saudara kembar dan itu wajar bagiku, usia kami juga hanya berbeda beberapa bulan saja. Beda dengan Kibum yan beda satu tahun dibawah kami.
###
Aku memapah Donghae masuk kamarnya. Sungmin hyung dan Siwon memandangi kami dengan penuh pertanyaa. Padahal kami sekolah di tempat yang sama, apakah dia tidak tahu kalau dongsaengnya terluka?
“Hyuk.. pelan.. ini masih sangat sakit..” rintihnya.
“naiklah.. akan ku gendong..” aku sudah tidak tahan melihatnya mengeluh terus apalagi untuk menaiki tangga. Tanpa berontak Donghae menurut, mungkin memang kakinya benar-benar sakit.
Sesampai dikamar Donghae dan juga kamar Teuki hyung aku membantunya berbaring di ranjangnya “istirahatlah.. nanti makan malamu akan kubawakan ke kamar”.
“gumawo Hyukkie hyung..” senyumnya.
“mwoo?? Kau panggil aku hyung?”
“kalau kau baik padaku aku akan memanggilmu begitu..” katanya
“kalau begitu aku tak kan baik padamu Hae.. aku tidak suka kau memanggilmu seperti itu.. Hyukkie lebih baik daripada hyung..” aku melihatnya menahan tawa.
-Eunhyuk POV end-
-Kibum POV-
Aku melihat Donghae masuk kamarnya dibantu Hyukkie hyung. Dasar namja babo.. bagaimana bisa dia melakukan itu? Membiarkan dirinya terluka demi orang lain?
“Bummie..”
“ahh.. Wonnie Hyung?” entah sejak kapan Siwon hyung sudah berada di belakangku
“Donghae kenapa?”
“molla..” jawabku malas.. aku tidak ingin menjawab tepatnya.
“kau pasti tahu Bummie..”
“aaiisshh.. ne.. kakinya terkena pecahan kaca..”
“kenapa bisa?”
“molayeo.. ah, sudahlah hyung, aku mau ke kamar..” kutinggalkan Siwon hyung yang masih penasaran sepertinya.
“ahh.. Bummie kau sudah pulang? Cepat mandi ganti seragammu setelah itu kita makan..” suara Ryeowook hyung dari arah dapur. Tadi aku memang tidak pulang bersamanya.
“ne wookie hyung..” aku segera ke kamarku dan berusaha secepat mungkin pergi ke dapur.
-Kibum POV end-
-Author POV-
Makan malam yang gaduh seperti biasanya, kali ini tanpa Eunhyuk dan Donghae. Eunhyuk membawa makanannya juga untuk Donghae ke kamarnya. Dan kelihatannya tidak ada yang menanyakan mengapa keduanya absen mala mini. Kibum hanya diam, mungkin ia memikirkan sesuatu..
“Bummie-ah kau mau makan tidak?” tanya Shindong yang sudah siap menyantap makanan Kibum juga.
“ne, aku makan Hyung..”
“kalau begitu cepatlah.. aku tidak ingin kau sakit gara-gara makananmu di habiskan Shindong..” suara Heechul
“kalian tidak heran kenapa Hyukkie hyung dan Donghae tidak ikut makan dibawah?” Kibum buka suara lagi.
Namun sepertinya pertanyaan itu sedikit menghentikan pergerakan para hyungnya terutama Leeteuk dan Heechul.
“mungkin mereka makan sambil nonton film yadong, Bumie..” Zoumi mencoba menebak.
“Zoumi Ge..??” Henry menatapnya tajam “aku lihat tadi sepertinya..”
“mereka sedang ingin berdua..” potong Siwon masih sambil menikmati makanannya.
Mendengar semua itu Kibum tidak ingin membuka mulutnya. Padahal Donghae menyelamatkannya tadi, tapi ia masih diam dan terus makan. Merasa tidak penting dengan semua yang sudah dilakukan hyungnya itu untuknya.
###
BRAAKKK… terdengar suara pintu tertutup keras. Eunhyuk yang ingin mengambil minum di dapur bergerak merinding.
“Wae..?” bisiknya pada Zoumi yang berdiri didepan sebuah pintu kamar.
“Henry sedang marah, ia tidak terpilih kompetisi seni…”
“MWOOO??”

2 komentar:

  1. wahhh
    gpp yah comment di part 1, aQ udh bc semua ff km dsni, sumpah ini keren banget, hmpir smua ff brothership hae yg aQ pngen km buat n share dsni, thanks ya
    btw, ini katanya kan seq ff my dongsaeng tp mn ff nya? kok ga ada???
    nmpg tnya jg yg purple blossom itu yaoi ya???

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebelumnya makasih dah baca ff aq..
      untuk sequelnya.. rencananya emang gitu.. ni dlm proses cari ide baru buat nulis lanjutannya.. :)

      Hapus