PART 4 (HAEWON)
-Still Author POV-
Kejadian beberapa hari
yang lalu sudah sedikit terlupakan oleh mereka. Minho segera pindah kampus
setelahnya, padahal dia teman yang baik sebenarnya menurut Kyuhyun dan Kibum.
“Donghae… waeyo? Gwaenchana..?”
Seohyeon, teman kampus Donghae sekaligus sahabatnya dari kecil menyapa siang
itu.
“Ne.. kau tidak sedang
bersama Siwon?”
“Ani. Dia ada latihan
bersama Zoumi dan Changmin katanya.. jadi aku ingin kau menemaniku makan,
Eunhyuk tidak bersamamu juga kan?”
Donghae mengangguk..
memeluk bahu Seohyeon dan menariknya ke kantin.
“Aku sudah dengar
masalah kalian dengan Minho dan Hyungnya..”
“ne?”
“sebenarnya Jesicha
dulu temanku waktu SMA.. setelah kau tidak satu sekolah denganku dulu, Jesicha
adalah temanku..”
“dia baik-baik saja kan
sekarang?” Donghae menguyah makanannya.
“Yak, telan dulu
makananmu!!” teriak Seohyeon “ne, dia sedang menjalani teraphi.. sebentar lagi
dia pasti baik-baik saja..” lanjutnya
“Hae-ah.. kau banyak
berubah akhir-akhir ini.. waeyo?” Seohyeon sedikit menyelidik.
“Ani.. aku masih sama
seperti dulu..”
“kau tahu?” Seohyeon
memandang lekat Donghae “dulu kau dongsaeng yang manja dan hiperaktiv bagiku..
tapi sekarang, kau sedikit lebih pendiam..”
“benarkah? Kau juga..
dulu kau noona yang tak pernah banyak bicara sekarang kenapa jadi suka bertanya
dan cerewet?” Donghae tak mau kalah
“YAK!! APPO!!” sebuah
jitakan mendarat di kepala Donghae
“aaahh.. kau tampan
kalau sedang kesakitan…”
“mwoo?? Kau tidak demam
kan? Kau bilang apa tadi?”
“bilang apa?” Seohyeon
memandang tajam padanya
“mengaku saja.. aku ini
memang tampan bukan? Tak kalah dari Siwon hyung…” dasar Donghae narsis.
“Aaaiisshhh!!!”
“benarkan kataku?
Kenapa kau tidak jadi yeojachinguku saja?”
“Yak!! Donghae…!!” teriak Seohyeon sebelum akhirnya mereka
tertawa.
Tanpa mereka sadari,
sepasang mata sedang menatap aneh pada mereka berdua…
-Author POV end-
-Siwon POV-
BRAAKKK!!!
“WOONIE… waeyo?” Zoumi
melihat aneh padaku. Mungkin dia terkejut waktu aku menggebrak meja.
“Donghae benar-benar tidak
berperasaan.. dia seenaknya saja merayu Seohyeon..”
“Mwo? Mana mungkin?”
“aku melihatnya Zoumi..
mereka dikantin..
“tapi setahuku, mereka
itu teman sejak kecil kan?”
“justru itu.. siapa
yang tahu kalau Donghae mungkin menyukainya?” kataku kesal.
“sebaiknya kau tanya
mereka.. jangan emosi dulu..”
“aku pikir sudah
jelas.. kau masih ingat kan apa yang dilakukannya pada Sungmin hyung dulu?”
-Siwon POV end-
-Author POV-
-Flashback on-
“AKU MELIHATMU
DONGHAE-AH!! AKU MELIHATMU MEMELUKNYA!!” teriak Sungmin
“tapi aku tidak
melakukan apa-apa hyung.. dia hanya bercerita dan aku reflek memeluknya karena
aku kasihan padanya.. tidak lebih..”
“KAU TAHU AKU SEDANG
BERTENGKAR DENGANNYA..?? KAU SENANG? KAU MENGINGINKANNYA EEOOHH??” masih sambil
berteriak.
Donghae diam kali ini,
penjelasan apapun tak akan dihiraukan oleh hyungnya.
“KAU INI…” Sungmin
hampir memukul Donghae kalau tidak dicegah Hankyung dan Shindong “LEPAS HYUNG!!
AKU AKAN MENGHAJARNYA..”
“Sungmin.. dengar dulu
penjelasan Donghae..” ujar Hankyung
“Donghae benar yang
dikatakan Sungmin?” tanya Shindong
“aku memang memeluknya
hyung, tapi seperti yang kukatakan tadi.. aku hanya kasihan mendengar
ceritanya..” Shidong tahu kalau dongsaengnya ini memang mudah tersentuh dan
berempati dengan orang.
“Jadi tidak terjadi
lebih dari itu?”
“Ani hyung…” lirih
Donghae
“YAK!! Aku tidak
percaya.. bahkan Sunny mengatakan kalau kau lebih baik dariku.. apa lagi itu?”
“mwo?? Aku tidak tahu
itu hyung..” ucap Donghae takut-takut.
“Kau pura-pura tidak
tahu eeoohh?”
“hyung.. jebal,, kenapa
kau menuduhku seperti itu.. bukankah itu juga salahmu?” rupanya Donghae juga
mulai emosi sekalipun masih takut menatap Sungmin
“apa kau bilang?”
Sungmin menerjang Hankyung, menarik krah baju Donghae “Kau menyalahkanku?
Jelas-jelas kau yang ikut campur masalahku dengan Sunny..”
BUUGGHH!! Satu pukulan
didapat Donghae. Hankyung dan Shindong tidak bisa mencegah kali ini.
“ne.. itu salahmu
hyung.. kau yang membuat Sunny menangis. Apa salah kalau aku menemaninya? Hah?
Sepertinya dia benar, aku lebih baik darimu hyung.. jauh lebih baik..”
kata-kata Donghae membuat Sungmin marah besar. Bertubi-tubi ia memukul Donghae
dan sekarang Donghae mulai membalasnya. Ia tak ingin terus disalahkan oleh
hyungnya.
“Hentikan!!” suara
Leeteuk yang muncul bersama Heechul “seperti anak kecil saja..”
“Donghae.. kau cukup
minta maaf pada Sungmin kan..” usul Heechul
“shireo hyung… aku
tidak merasa salah..”
“kau merebut Sunny
dariku Hae-ah dan kau bilang tidak salah? Dongsaeng macam apa kau ini?”
“mwo? Hyung… kalau
sikapmu seperti ini aku akan benar-benar merebutnya darimu..”
Sungmin sudah tidak
tahan lagi.. dipukulnya sekali lagi dongsaengnya itu tapi Donghae cepat
mengelak. Donghae mendorong Sungmin..
“Jangan suruh aku minta
maaf padamu hyung kalau kau juga tidak mengakui kesalahanmu!!”
“Donghae, jangan
egois..” pinta Leeteuk
“hyung juga membelanya?
Jadi tidak ada yang percaya padaku?”
PLLAAKK!! Kali ini
Leeteuk yang menamparnya. Heeechul, Shindong dan Hankyung hanya bisa diam
melihat pertengkaran mereka. Percuma.. keadaan masih sangat panas untuk mereka
cegah.
Sakit.. rasa sakit yang
begitu menyiksa hati Donghae bahkan tak satupun Hyungnya yang membela.. dia
bergegas pergi meninggalkan mereka tapi Sungmin berhasil mengejarnya..
“Yak hyung.. lepaskan
aku!!” teriak Donghae yang hendak turun tangga.
“Ani.. sebelum kau
minta maaf..”
“Shireo..!!”
tangkisnya.
Sungmin masih berusaha
menahannya, Donghae kehilangan kendali mendorong tubuh Sungmin hingga ia
jatuh..
“HYYUUUNNGGGG!!!”
Donghae terkejut dengan apa yang dilakukannya. Sungmin sudah tergeletak dengan
darah di kepalanya. Hankyung dan Heechul segera sadar dan berusaha menolongnya.
“Sungmin.. irroena..
buka matamu!!”
“Minniee… bangun..”
“Shindong.. telphon
ambulans..”
Donghae linglung
seketika.. dipandanginya keempat hyungnya membawa Sungmin masuk ke ambulans. Ia
tak ingin ketinggalan juga segera menyusul.
###
PLAAKK!! Tamparan
Leeteuk kembali didapat Donghae “aku tidak pernah mengajarimu untuk egois
Hae-ah..”
Donghae terisak.. “mian
hyung.. mianhae..”
“Kau sadar tidak baru
saja kau membuat celaka hyungmu sendiri? Kau bukan dongsaengku Hae..”
“hyung…..” Donghae
menarik lengan Leeteuk
“aku tidak punya
dongsaeng sepertimu..” Leeteuk pergi meninggalkannya begitu saja.
-Flashback off-
###
Siwon menepuk pelan
bahu Donghae malam itu sehabis makan malam..
“aku ingin bicara”
bisiknya. Donghae mengangguk kemudian mengikuti Siwon ke ruang tengah yang
kebetulan kosong.
“Waeyo hyung?”
“aku ingin kau menjauhi
Seohyeon..” Siwon to the point.
“wae? Dia temanku
hyung.. aku tidak bisa..”
“kau harus bisa.. atau
kau menyukainya sebenarnya?”
“apa maksudmu hyung?
Tentu saja aku menyukainya sebatas teman..” terang Donghae “apa aku melakukan
yang salah?”
“ne, kau salah karena
dekat dengannya..”
“yak, Wonnie hyung..
kau bahkan tahu kalau aku dan dia sudah dekat dari kita kecil..”
“ne, aku sangat tahu..
justru itu.. bisa saja karena kau sering dekat dengannya rasa sukamu sebagai
seorang teman akan berubah..”
“ani hyung, itu tidak
mungkin.. Seohyeon bahkan sudah kuanggap sebagai noona..”
“nah itu.. kau bilang
dia teman.. lalu jadi noona.. besok bisa saja menjadi yeojachingu..”
Donghae mendesah..
menundukkan kepala menahan sesuatu yang hampir jatuh dipelupuk matanya.
Kejadian Sungmin terlintas dibenaknya. Haruskah ia egois lagi kali ini? Tapi
apa yang salah dengannya? Seohyeon satu-satunya teman yang tahu soal dirinya
dari kecil. Mungkinkah ia harus menjauhinya hanya karena Siwon yang sepertinya
kurang masuk akal itu? Padahal Siwon juga tahu kalau mereka sebatas teman,
apakah salah kalau berteman dengan yeojachingu hyungnya sendiri?
“ne hyung… aku akan
menjauhinya..” Donghae memutuskan sekarang. Siwon sedikit merasa menang
mendengarnya.. ia tersenyum dingin meninggalkan Donghae yang masih terdiam tak
bergerak.
-Author POV end-
-Siwon POV-
Donghae benar menepati
janjinya..
“Seohyeon..” paggilku
“Oppa?? Kau lihat
Donghae tidak? Seharian ini di aneh.. aku mencarinya tapi dia seperti
menghilang begitu saja..”
“Ani.. mungkin dia
dengan Hyukkie dan Yoonho.. tadi sepertinya mereka bersama..”
“OOhh…”
“kau memikirkannya?”
“ani.. hanya merasa
aneh saja. Anak itu tidak pernah begitu sebelumnya.. bahkan dia dongsaeng yang
manja bagiku, kalau ada masalah sedikit dia langsung cerita..”
“dongsaeng??”
“ne.. dongsaeng.. aku
selalu memanggilnya begitu..”
“kau banyak tahu soal
Donghae disbanding soal diriku..” gumamku
“kau iri? Itu karena
aku mengenalnya sejak kecil.. tapi bukan berarti aku tak tahu banyak soal
dirimu oppa..”
“benarkah?”
“ne.. aku mencari tahu
lewat dongsaeng-dongsaengmu..” ujarnya. Aku tersenyum tipis.. dia mencaritahu
tentang diriku? Benarkah yang kudengar.. padahal aku saja belum banyak tahu
soal dirinya. Harusnya aku banyak tanya pada Donghae, tapi aku malas
berhubungan denganya.
“Donghae-ah..” panggil
Seohyeon
“Ahh.. Seohyeon, mian..
aku harus latihan. Eunhyuk dan Yoonho hyung sudah menunggu.. aku pergi dulu
ne..” jawabnya sambil berlalu
“sepenting apa latihan
itu baginya?” tanya Seohyeon pelan
“tentu sangat penting
Seohyeon-ah.. dia kan dancer..” kujawab sekenaku “oh, ya.. pulang nanti mau
tidak kita jalan-jalan dulu?”
“ehm?? Boleh..”
kusambut anggukannya dengan senyumku.
-Siwon POV end-
-Donghae POV-
Aku bertemu Siwon dan
Seohyeon.. ‘mian Seohyeon, aku harus menghindarimu.. aku tidak ingin kejadian
Sungmin hyung terulang lagi. Aku haru bisa menjauhimu padahal kau tahu kalau
aku tidak bisa melakukan itu sebenarnya..’
“Hae-ah.. kau telat!!”
suara Yoonho hyung
“mian hyung.. kalian
juga baru mulai kan?”
“ahh.. ne.. ya sudah
kita latihan sekarang..” ajaknya.
Gerekanku kacau..
entahlah.. antara music.. gerakan dan pikiranku tak menyatu. Rasanya aku hanya
memandang kosong..
“Gwaenchana?” Eunhyuk
menepuk pundakku. Aku hanya mengangguk..
“ah.. matikan musiknya
sebentar Hyuk..” pinta Yoonho hyung
“Mwo?” protes Eunhyuk
“waeyo?”
“matikan..” dan
perintah tegas itu membuat Eunhyuk melakukannya.. “itu.. bunyi ponsel siapa?”
tanya Yoonho tiba-tiba.
“Ah, ne.. seperti
punyaku hyung..” sahutku. Aku mengobrak-abrik tasku mencari ponsel itu..
setelah ketemu, rasanya aneh melihat nama penelphon di layar..
“aku angkat telphon
sebentar.. kalian lanjutlah..” kataku sambil keluar ruangan. Aku tidak ingin
mereka juga berhenti latihan.
“Oemma? Waeyo?” tidak
biasanya oemma menghubungiku saat aku masih di kampus. Oemma tahu semua
jadwalku dan tidak akan mengganggu kalau bukan hal penting..
“………………….”
“MWO??”
“……”
“Ne, arraseo..”
tanganku bergetar, kakiku terasa amat lemas dan jantungku kacau..
Tak buang waktu segera
kuambil tasku didalam.. “Hyung, mian aku harus pergi..” ucapku tanpa peduli
jawaban mereka aku sudah berlari. Aku harus segera pulang kerumah,.
-Donghae POV end-
###
-Hankyung POV-
“HYYUUNGG AKU LAPAR!!”
Shindong sudah berteriak rupanya. Dipukul-pukulnya mangkuk dan sumpit persis
seperti seorang dongsaeng kami yang lain.
“berhenti berteriak
Shindong-ah.. sebaiknya kau membantunya. Sebentar lagi mereka datang..” sergah
Heechul hyung
“ani.. aku tidak mau..
kenapa bukan kau saja Hyung?”
“daripada ribut, kalian
berdua bantu Hankyung sana..” lerai Leeteuk hyung
“SHIREOO…” tolak
mereka.
“HYUUNGG… KAMI
PULANG!!” itu suara mereka.. Kyuhyun, Kibum dan Henry..
“mana yang lain?”
tanyaku
“masih diluar..”
“ya sudah.. Kyu,
panggil Sungmin dan Kangin di kamarnya.. Kibum panggil Wookie dan Yesung di
belakang sedang memandikan kura-kura.. dan kau Henry, panggil semua Hyung-mu
yang masih diluar..”
“ne Hankyung Ge..”
Berisik seperti biasa..
aku hampir tak tahu apa saja yang mereka bicarakan. Yesung masih bertengkar
dengan Wookie soal kura-kuranya… Zoumi masih berdebat soal latihannya bersama
Siwon. Kyuhyun dan Sungmin bersaing menyanyi direcoki Heechul hyung.. hanya Kibum
dan Eunhyuk yang terlihat diam..
“Hyuk mana Donghae?”
kudapati dongsaengku kurang satu
“bukankah sudah pulang
dulu? Tadi dia pergi waktu kami latihan aku pikir dia pulang dulu..”
“Ani, aku tidak
melihatnya dirumah daritadi..”
“YAK!! Anak itu lagi..
menunda makan malam..!!” seru Shindong “hubungi dia Hyuk.. suruh cepat
pulang!!”
“ne hyung…” Eunhyuk tak
menolak, dikeluarkan ponselnya dan menghubungi Donghae..
4 menit…..
“Makanan siap…”
“kita makan sekarang?”
Kangin sudah siap dengan mangkuknya
“Hyuk? Bagaimana?”
“ponselnya mati hyung…
dia tidak bisa dihubungi.. aku sudah tanya Yoonho, Changmin dan Seohyeon..
mereka tidak ada yang tahu dimana Donghae..”
“Aaaiisshh kemana anak
itu?”
“tadi siang kulihat dia
buru-buru pergi setelah mendapat telphon hyung..”
“dari siapa?”
“mola.. dia
mengangkatnya diluar ruangan…”
“ya sudah, kita makan
dulu ne.. aku tahu kalian sudah sangat lapar..”
-Hankyung POV end-
-Leeteuk POV-
Perasaanku tidak enak
sejak Eunhyuk tidak bisa menghubungi Donghae. Apa aku kuatir? Sudah lama sekali
aku tidak mencemaskannya seperti ini. Bahkan semalam ini dia belum pulang
juga.. apa ini ulah teman Kangin lagi?
“kau belum tidur
hyung?”
“kau sendiri? Ini sudah
malam Zoumi.. jangan suka makan malam-malam kalau tidak ingin seperti
Shindong..” Zoumi menutup kembali kulkas yang sudah dibukanya. Dia hanya
mengambil soda lalu duduk disampingku..
“menonton atau
memikirkan sesuatu hyung?” tanyanya lagi.. ia tahu aku tidak konsentrasi
menonton TV..
“Donghae.. dia belum
pulang..”
“dia sudah besar
hyung..”
“tapi tidak biasanya
seperti ini Zoumi..”
“hah, dia memang selalu
membuat masalah. Mungkin kali ini dia berniat mencari perhatian kita..” Zoumi
beranjak pergi ke kamarnya. Meninggalkan setengah soda yang tersisah dimeja
ruang tengah.
Aku masih berniat
menunggunya.. akan kumarahi kalau dia pulang nanti. Kusandarkan kepalaku di
sofa dan kupejamkan mataku sejenak..
###
“HYUUUUUNNNGGG!!!”
“HYUUUUUUUNGG!!” suara
Yesung dan Shindong memekak telinga membuat seisi penghuni rumah terbangun
dengan buru-buru.
“YAK!! Jangan teriak
pagi-pagi Hyung..” Henry sebal tidurnya terganggu
“Ada apa??” Kibum masih
membawa selimutnya keluar
“Berisik!!” umpat
Kangin
“katakan.. ada apa?”
semua diam.. lagi-lagi Hankyung yang bisa mengendalikan
“Oemma baru saja
menghubungiku.. katanya.. Appa Donghae meninggal..”
PRAAAKKGG
GGLLEERRRRHH…..
“MWOO??” teriak kami serentak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar