Kamis, 05 September 2013

Fanfic : Uri Magnae 5 (Hae's Appa)

PART 5 (Donghae’s Appa) – Changmin – Yoonho DBSK
-Still Leeteuk POV-
PRAAAKKGG GGLLEERRRRHH…..
“MWOO??” teriak kami serentak. Jadi ini perasaan tidak enakku dari semalam?
“JANGAN BECANDA!!” teriak Heechul
“Ne hyung, aku juga baru saja diberi tahu Appa, hyung…” tambah Shindong
“kita ke mokpo sekarang…” perintahku
“Ne..” tidak ada yang berkomentar lagi. Semua langsung sibuk dengan persiapan masing-masing. Tidak ada lagi teriakan.. tidak ada lagi suara keluhan dari para maknae.
20 menit…
“kita berangkat hyung…” Eunhyuk tidak sabar
“ne.. Heechul, Eunhyuk, Shindong kalian ikut aku.. lainnya ikut mobil Siwon atau Hankyung..”

“jadi ini alasan Donghae pergi kemarin? Kanapa dia tidak cerita padaku?” Eunhyuk memukul kepalanya berulang kali.. “Donghae babo.. babo.. babo..!!” ucapnya berulangkali.
“berhenti menyakiti diri sendiri Hyuk!!” Shindong yang duduk disebelah Eunhyuk menghentikan tangannya.
“dia babo hyung.. selalu menyimpan masalahnya sendiri seakan dia kuat. Padahal kita tahu dia orang yang rapuh…” tangis Eunhyuk tak bisa dibendung lagi.
“ne.. dia babo..” lirih Heechul tapi masih bisa kudengar sekalipun aku konsetrasi mengemudi.
-Leeteuk POV end-
###
-Author POV-
Mokpo 11.00..
Tidak berbeda jauh dengan suasana duka di tempat lain.. Donghwa terlihat memegang tangan oemmanya yang masih berduka.. Donghae terbaring dipangkuan sang oemma dengan tatapan kosong. Sedang oemmanya dengan lembut mengoyak pelan rambutnya. Sesekali Donghwa menahan airmatanya terlebih melihat dongsaengnya seperti itu. Ia tahu Donghae sangat terpukul kali ini.
“Ajjuma… Donghwa..” sapa Leeteuk
“kalian datang..” Donghwa menyahut
“ne.. mian, kami baru tahu…”
“gwaenchana…”
“Donghae…” panggil Eunhyuk “Hae-ah…” kali ini suaranya lebih lembut. Ia berjongkok untuk memandang Donghae yang tidak menyahutnya.
“dia seperti ini dari kemarin..” jelas oemma Donghae
“Leeteuk ssi.. bisakah kau membantu kami membawanya ke kamar?” pinta Donghwa dan dijawab dengan anggukan kepala oleh Leeteuk “Gumawo…”
Eunhyuk, Leeteuk dan Hankyung menuntunya ke kamar.. Donghae tidak menolak atau berontak tapi ia masih tetap diam.. mereka membaringkannya di ranjang Donghae yang bernuansa soft blue.. tapi cerahnya kamar itu tidak sesuai dengan keadaan Donghae sekarang.
“Hae-ah.. aku tahu kamu lelah.. tutup matamu ne..” Eunhyuk menutup mata Donghae dengan tangannya “tidurlah.. aku akan menjagamu..” bisiknya sambil mengusap kening Donghae dengan tangan satunya.
Leeteuk menyelimutinya hingga ke ujung dagu.. Hankyung masih setia menggenggam tangannya. Sesaat kemudian terdengar suara napas yang teratur.. Eunhyuk berhasil membuatnya tertidur.. perlahan dilepasnya tangannya yang menutup mata Donghae. Ia tersenyum lega..
“akhirnya ia tidur juga…”
“ne.. wajahnya sudah sangat pucat.. dia pasti menangis dari kemarin..”
“seharusnya kita bersamanya dari kemarin..” Leeteuk angkat bicara “dia pasti sangat terpukul..”
“Kau sudah kembali hyung?” Eunhyuk berbinar.. “gumawo hyung sudah mencemaskannya..” dia memeluk erat Leeteuk.. Leeteuk membalasnya.
“sebaiknya kita keluar.. jangan mengganggu tidurnya..” Hankyung memecah suasana.
-Author POV end-
###
-Leeteuk POV-
Seminggu setelah kematian Appa Donghae.. dia belum kembali bersama kami..
“Donghae belum kembali hyung?” tanya Eunhyuk
“belum Hyukkie.. kau sudah merindukannya eeoh?”
“ne hyung.. tidak ada dia rasanya aneh..” ungkapnya “YAK!! Hyung.. ponselmu bunyi..”
Ku ambil ponselku diatas meja didepan kami duduk..
“Yobosaeyeo…”
“……….”
“bukankah dia masih disana?”
“………”
“Mwoo??”
“……..”
“aahh.. ne.. jangan panic dulu, kami akan mencarinya.. nanti ku kabari lagi..”

Semenjak aku menerima telphon dari Donghwa.. disinilah kami sekarang.. mencari keberadaan Donghae yang katanya sudah kembali ke Seoul tiga hari yang lalu. Semua teman-temannya sudah kami hubungi tapi tak satupun yang tahu dimana dia.
“Seohyeon sudah menghubungi Yoona juga hyung.. tapi dia tidak bersamanya..” ujar Siwon
“kami sudah ke tempat dimana biasanya Donghae pergi.. dia tidak disana juga hyung..” jelas Eunhyuk yang tadi pergi bersama Hankyung.
“semua teman kami juga tidak tahu dimana dia hyung…” Kibum terlihat cemas. Henry dan Ryeowook terntunduk diam. Yesung mengusap punggung keduanya bermaksud menenangkan mereka.
“Aaiisshh.. dia selalu saja membuat masalah!!” Zoumi seakan marah.
“jangan memulai pertengkaran Zoumi..” sergah Eunhyuk
“sudah.. sebaiknya kita cari lagi..” ajakku “Zoumi kau dirumah saja.. jaga maknae kita dengan Shindong..” aku tidak ingin mereka mengomel terus-terusan.
-Leeteuk POV end-

-Yoonho POV-
Keadaannya kacau.. dia tak banyak bicara sejak tiga hari yang lalu. Sampai kapan kau akan seperti ini Hae..?
“Hae-ah..” kuhampiri dirinya yang duduk di sofa memandang kosong kearah TV yang menyala. Tidak ada sahutan.. hanya tiba-tiba dia menyandarkan kepalanya dibahuku.
“Yoonho…!!” suara Changmin mengejutkanku tapi rupanya tidak dengan Donghae.
“Changmin.. kau membuatku jantungan..”
“ah, mian… mereka mencarinya..” ia menunjuk Donghae.
“Hae-ah.. kau tidak pulang? Hyungmu mencarimu..”
“Hyung… dingin..” dia tidak menjawabku malah mengatakan lain. Serentak aku dan Changmin terkejut.. kusentuh keningnya..
“Kau demam..?? kita kekamar Hae..”
“ani hyung.. disini saja.. jebal..” rengeknya
“ne, baiklah… Changmin ambil selimut dikamar..” ia berlari kekamar dan kembali dengan selimut tebal milikku.
Aku membaringkannya dipangkuanku, menyelimutinya hingga ujung dagu..
“Changmin.. tolong ambil air hangat, aku akan mengompresnya sebentar..”
“ne..” ia berlari lagi kedapur
“Hae-ah.. kau manja sekali eeoohh? Pasti hyungmu sangat kerepotan mengahadapimu seperti ini..”
“mereka tidak peduli padaku hyung… apa kau juga merasa kerepotan?”
“Ani.. kau bukan hanya temanku tapi juga dongsaengku Hae..  istirahatlah…” kuletakkan handuk basah yang baru diambilkan Changmin di keningnya.
“hyung.. nanti bisa antarkan aku pulang..?”
“Ne? kau benar-benar ingin pulang? Nanti aku antarkan..” aku senang akhirnya dia mau pulang
“aku takut Hyukkie marah padaku..”
“Ani, Hyukkie tidak akan bisa marah padamu.. dia sangat menyayangimu..” kulihat dia tersenyum mendengar jawabanku. Setidaknya ia bisa lebih tenang sakarang.. setidaknya ia sudah banyak bicara sekarang..
###
Aku dan Changmin mengantarkan Donghae pulang.. keadaannya masih mengkawatirkan walau demamnya sudah turun dari tadi, jadi kuputuskan untuk menggendongnya saja. Changmin berjalan didepan kami..
“Hyung….” Ketukan pintu terdengar oleh tangan Changmin. Seseorang membukakan pintu.. Sungmin ternyata..
“Changmin?”
“aku mengantar Donghae…”
“ah.. ne, masuklah…” kami masuk setelah ia mempersilakan. Wajah-wajah cemas meliputi mereka terlebih melhat Donghae digendonganku dan memejamkan mata. Ia tertidur waktu perjalanan ke tempat ini.
“Donghae baik-baik saja? Bisa kalian tunjukan kamarnya.. kurasa ia harus istirahat..”
“sebaiknya aku menggantikanmu Yoonho, kamarnya diatas..” ucap Eunhyuk..
“Gwaenchana Hyuk.. sebaiknya aku saja, takut ia terbangun nanti..” Eunhyuk mengangguk dan mengantarku kekamarnya. Kubaringkan pelan dia diranjangnya, Yesung yang tadi sempat mengikuti kami menyelimutinya hangat sebelum kami keluar dari kamarnya.
“Yoonho.. Changmin.. gumawo sudah menjaga Donghae..” ucap Leeteuk hyung
“Cheonmaneyeo hyung.. nado mianhae karena tidak memberitahu kalian soal keberadaannya di tempat kami..”
“dia yang meminta?? Mungkin memang Donghae butuh ketenangan sementara waktu..” Hankyung hyung bijak
“kalau boleh aku berkata.. dia sangat membutuhkan kalian.. sebenarnya sudah terlalu banyak luka yang disimpannya sendiri, sampai seringkali aku tidak tahan melihatnya yang tersenyum hanya untuk menyembunyikan rasa sakitnya hyung..” ceritaku. Mendadak suasana menjadi sepi.. mereka berada di pikiran masing-masing.. apa aku mengatakan hal yang salah?
“ahh.. hyung sebaiknya kami pulang..” pamit Changmin tiba-tiba.
“aahh.. ne..” jawab Kangin hyung
Semoga Donghae baik-baik saja setelah ini… batinku.
-Yoonho POV end-
###
-Kangin POV-
Aku masuk kamar Donghae yang juga kamar Leeteuk hyung setelah Yoonho dan Changmin pulang. Yesung hyung, Leeteuk hyung dan Eunhyuk mengekorku dari belakang.. aku duduk dipinggir ranjang dongsaengku ini. Wajahnya pucat.. dia tertidur pulas sekali tapi aku tahu ia tidak bisa tidur tenang. Raut mukanya menunjukkan kesedihan dalam hatinya..
“Appa…..” Donghae mengigau.. aku tidak tahan lagi. Kupegang tangannya dan mencoba membuatnya tenang..
“Hae-ah.. hyung disini.. mulai sekarang hyung janji akan menjagamu..” kurasakan setitik air mata mengalir.. aku bukan orang yang kuat ternyata, dia sudah mampu membuatku menangis sekarang.. “mianhae.. selama ini aku mengacuhkanmu.. membencimu untuk alasan yang tidak masuk akal..” bisikku sambil ku usap keningnya, menyingkirkan poni yang sedikit menutup wajahnya.
“Appa… aku ikut Appa…” igaunya lagi.
“Ani Hae-ah…” Leeteuk hyung kini mendekat pada Donghae “kau tidak boleh ikut Appamu… tidak boleh…” suara isakan Leeteuk semakin membuatku sedih.
“Donghae akan baik-baik saja hyung…” Eunhyuklah yang menenangkan kami saat ini “biarkan dia istirahat hyung.. besok kita bicara lagi.. kalian juga harus istirahat..”
Aku mengangguk.. “ne, kalau begitu kita keluar Hyuk-ah..” ajakku “hyung, kalau ada apa-apa kau tinggal teriak saja.. aku akan segera menemuimu..” pesanku untuk Teuki hyung. Aku tahu malam ini dia pasti akan memilih menjaga Donghae daripada tidur.
-Kangin POV end-
-Leeteuk POV-
Kangin dan Eunhyuk sudah keluar.. aku enggan beranjak ke ranjangku sendiri walau letaknya disamping ranjang Donghae. Aku masih ingin bersamanya.. kubaringkan saja tubuhku disampingnya, mungkin dengan memeluknya aku bisa tidur..
“Hae-ah.. mianhae..”

Aku terbangun saat kurasakan ada yang beregerak resah dibahuku. Kutengok ini masih jam 6 pagi.. dan kulihat, rupanya Donghae sudah bangun.. ia memperhatikan setiap gerakan yang kulakukan.
“kau sudah bangun Hae?” ia hanya memandangku aneh.. tapi ia terlihat sangat polos menantapku “Waeyo? Kau menatapku seperti itu?” tanya sekali lagi tapi tidak terdengar jawaban juga darinya.
“kau sakit Hae?” kusentuh keningnya untuk memastikan.. “tidak panas..” gumamku. Ia masih diam dengan wajah datar.. kutangkap wajahnya dengan kedua tanganku “katakan sesuatu.. aku akan mendengarkan..” tak ada suara dari Donghae.
“baiklah.. sekarang kau mandi, aku tunggu dibawah kita sarapan…” kutarik lengannya sampai ke depan pintu kamar mandi kemudian kutinggalkan dia sendiri.
Kuseka air mata yang daritadi kutahan untuk jatuh. Melihatnya bersikap aneh seperti ini rasanya sakit sekali.

“HYUUNGG!! AKU LAPAR!!” Suara cempreng Henry
“YAK!! HYUUNGG.. PSP KU….” Kyuhyun berebut dengan Eunhyuk
“HYUUNGG KAU MAKAN APA PAGI INI??” teriak Ryeowook entah pada hyungnya yang mana
“YESUNG HYUNG!! KURA-KURAMU MENGGIGITKU LAGI!!” protes Kibum
Seharusnya ada satu suara maknae yang berteriak pagi ini.. suara yang sudah sangat lama tidak pernah kudengar lagi…

-Flashback on-
“HYYUUUNNGGG….. EUNHYUK MENCURI SARAPANKU…” atau..
“HYUUUNGG… DIMANA PONSELKU??”
-Flashback off-

Teriakan Donghae, menghilang begitu saja seiring keegoisan kami sebagai hyungnya..
“bagaimana Donghae, hyung?”
“tadi kusuruh ia mandi mungkin sebentar lagi ia akan turun..”
“aku akan masak makanan kesukaan Donghae..”
“memangnya kau tahu anak itu suka makan apa?”
Hankyung menggeleng “yang aku tahu dia akan makan apa saja hyung, apalagi itu dibuat khusus untuknya..”
“Kalau begitu aku bantu hyung…” Ryeowook menawarkan diri.
“Ne.. kajja..”

“CEPAT HYUNG!!” teriak Kyuhyun pada Ryeowook
“Yak!! Kau ini memang evil Kyu…”
“aku lapar…” rengeknya.
5 menit kemudian Hankyung dan Ryeowook selesai memasak. Kulihat semua dongsaengku sudah duduk tak sabar.. begitu juga Donghae, pandanganku tak lepas darinya. Ia nampak tak sedih tapi juga tidak sedang bahagia..
“Hae-ah.. kau mau ke kampus hari ini?” ia sudah rapi pagi ini seperti biasa.. ia tak menjawab pertanyaanku tetapi menatapku dengan tatapan polos.
“Baiklah kalau kau memang mau ke kampus, jangan naik sepeda ne..” pintaku “Zoumi, hari ini Donghae dan Eunhyuk akan itu denganmu..” seruku pada Zoumi. Aku sengaja menyuruh Eunhyuk juga bersamanya, aku percaya dia bisa menjaga Donghae untukku.
“Ne hyung…” Zoumi dan Eunhyuk serempak menyahut.
-Leeteuk POV end-

1 komentar:

  1. banjir air mata
    author harus bertanggung jawab membelikan aku tissuuu

    BalasHapus