PART 5 (Donghae’s Appa) – Changmin – Yoonho DBSK
-Still Leeteuk POV-
PRAAAKKGG
GGLLEERRRRHH…..
“MWOO??” teriak kami
serentak. Jadi ini perasaan tidak enakku dari semalam?
“JANGAN BECANDA!!”
teriak Heechul
“Ne hyung, aku juga
baru saja diberi tahu Appa, hyung…” tambah Shindong
“kita ke mokpo
sekarang…” perintahku
“Ne..” tidak ada yang
berkomentar lagi. Semua langsung sibuk dengan persiapan masing-masing. Tidak
ada lagi teriakan.. tidak ada lagi suara keluhan dari para maknae.
20 menit…
“kita berangkat hyung…”
Eunhyuk tidak sabar
“ne.. Heechul, Eunhyuk,
Shindong kalian ikut aku.. lainnya ikut mobil Siwon atau Hankyung..”
“jadi ini alasan
Donghae pergi kemarin? Kanapa dia tidak cerita padaku?” Eunhyuk memukul
kepalanya berulang kali.. “Donghae babo.. babo.. babo..!!” ucapnya
berulangkali.
“berhenti menyakiti
diri sendiri Hyuk!!” Shindong yang duduk disebelah Eunhyuk menghentikan
tangannya.
“dia babo hyung..
selalu menyimpan masalahnya sendiri seakan dia kuat. Padahal kita tahu dia
orang yang rapuh…” tangis Eunhyuk tak bisa dibendung lagi.
“ne.. dia babo..” lirih
Heechul tapi masih bisa kudengar sekalipun aku konsetrasi mengemudi.
-Leeteuk POV end-
###
-Author POV-
Mokpo 11.00..
Tidak berbeda jauh
dengan suasana duka di tempat lain.. Donghwa terlihat memegang tangan oemmanya
yang masih berduka.. Donghae terbaring dipangkuan sang oemma dengan tatapan
kosong. Sedang oemmanya dengan lembut mengoyak pelan rambutnya. Sesekali
Donghwa menahan airmatanya terlebih melihat dongsaengnya seperti itu. Ia tahu
Donghae sangat terpukul kali ini.
“Ajjuma… Donghwa..”
sapa Leeteuk
“kalian datang..”
Donghwa menyahut
“ne.. mian, kami baru
tahu…”
“gwaenchana…”
“Donghae…” panggil
Eunhyuk “Hae-ah…” kali ini suaranya lebih lembut. Ia berjongkok untuk memandang
Donghae yang tidak menyahutnya.
“dia seperti ini dari
kemarin..” jelas oemma Donghae
“Leeteuk ssi.. bisakah
kau membantu kami membawanya ke kamar?” pinta Donghwa dan dijawab dengan
anggukan kepala oleh Leeteuk “Gumawo…”
Eunhyuk, Leeteuk dan
Hankyung menuntunya ke kamar.. Donghae tidak menolak atau berontak tapi ia
masih tetap diam.. mereka membaringkannya di ranjang Donghae yang bernuansa
soft blue.. tapi cerahnya kamar itu tidak sesuai dengan keadaan Donghae
sekarang.
“Hae-ah.. aku tahu kamu
lelah.. tutup matamu ne..” Eunhyuk menutup mata Donghae dengan tangannya
“tidurlah.. aku akan menjagamu..” bisiknya sambil mengusap kening Donghae
dengan tangan satunya.
Leeteuk menyelimutinya
hingga ke ujung dagu.. Hankyung masih setia menggenggam tangannya. Sesaat
kemudian terdengar suara napas yang teratur.. Eunhyuk berhasil membuatnya
tertidur.. perlahan dilepasnya tangannya yang menutup mata Donghae. Ia
tersenyum lega..
“akhirnya ia tidur
juga…”
“ne.. wajahnya sudah
sangat pucat.. dia pasti menangis dari kemarin..”
“seharusnya kita
bersamanya dari kemarin..” Leeteuk angkat bicara “dia pasti sangat terpukul..”
“Kau sudah kembali
hyung?” Eunhyuk berbinar.. “gumawo hyung sudah mencemaskannya..” dia memeluk
erat Leeteuk.. Leeteuk membalasnya.
“sebaiknya kita
keluar.. jangan mengganggu tidurnya..” Hankyung memecah suasana.
-Author POV end-
###
-Leeteuk POV-
Seminggu setelah
kematian Appa Donghae.. dia belum kembali bersama kami..
“Donghae belum kembali
hyung?” tanya Eunhyuk
“belum Hyukkie.. kau
sudah merindukannya eeoh?”
“ne hyung.. tidak ada
dia rasanya aneh..” ungkapnya “YAK!! Hyung.. ponselmu bunyi..”
Ku ambil ponselku
diatas meja didepan kami duduk..
“Yobosaeyeo…”
“……….”
“bukankah dia masih
disana?”
“………”
“Mwoo??”
“……..”
“aahh.. ne.. jangan
panic dulu, kami akan mencarinya.. nanti ku kabari lagi..”
Semenjak aku menerima
telphon dari Donghwa.. disinilah kami sekarang.. mencari keberadaan Donghae
yang katanya sudah kembali ke Seoul tiga hari yang lalu. Semua teman-temannya
sudah kami hubungi tapi tak satupun yang tahu dimana dia.
“Seohyeon sudah
menghubungi Yoona juga hyung.. tapi dia tidak bersamanya..” ujar Siwon
“kami sudah ke tempat
dimana biasanya Donghae pergi.. dia tidak disana juga hyung..” jelas Eunhyuk
yang tadi pergi bersama Hankyung.
“semua teman kami juga
tidak tahu dimana dia hyung…” Kibum terlihat cemas. Henry dan Ryeowook
terntunduk diam. Yesung mengusap punggung keduanya bermaksud menenangkan
mereka.
“Aaiisshh.. dia selalu
saja membuat masalah!!” Zoumi seakan marah.
“jangan memulai
pertengkaran Zoumi..” sergah Eunhyuk
“sudah.. sebaiknya kita
cari lagi..” ajakku “Zoumi kau dirumah saja.. jaga maknae kita dengan
Shindong..” aku tidak ingin mereka mengomel terus-terusan.
-Leeteuk POV end-
-Yoonho POV-
Keadaannya kacau.. dia
tak banyak bicara sejak tiga hari yang lalu. Sampai kapan kau akan seperti ini
Hae..?
“Hae-ah..” kuhampiri
dirinya yang duduk di sofa memandang kosong kearah TV yang menyala. Tidak ada
sahutan.. hanya tiba-tiba dia menyandarkan kepalanya dibahuku.
“Yoonho…!!” suara
Changmin mengejutkanku tapi rupanya tidak dengan Donghae.
“Changmin.. kau
membuatku jantungan..”
“ah, mian… mereka
mencarinya..” ia menunjuk Donghae.
“Hae-ah.. kau tidak
pulang? Hyungmu mencarimu..”
“Hyung… dingin..” dia
tidak menjawabku malah mengatakan lain. Serentak aku dan Changmin terkejut..
kusentuh keningnya..
“Kau demam..?? kita
kekamar Hae..”
“ani hyung.. disini
saja.. jebal..” rengeknya
“ne, baiklah… Changmin
ambil selimut dikamar..” ia berlari kekamar dan kembali dengan selimut tebal
milikku.
Aku membaringkannya
dipangkuanku, menyelimutinya hingga ujung dagu..
“Changmin.. tolong
ambil air hangat, aku akan mengompresnya sebentar..”
“ne..” ia berlari lagi
kedapur
“Hae-ah.. kau manja
sekali eeoohh? Pasti hyungmu sangat kerepotan mengahadapimu seperti ini..”
“mereka tidak peduli
padaku hyung… apa kau juga merasa kerepotan?”
“Ani.. kau bukan hanya
temanku tapi juga dongsaengku Hae..
istirahatlah…” kuletakkan handuk basah yang baru diambilkan Changmin di
keningnya.
“hyung.. nanti bisa
antarkan aku pulang..?”
“Ne? kau benar-benar
ingin pulang? Nanti aku antarkan..” aku senang akhirnya dia mau pulang
“aku takut Hyukkie
marah padaku..”
“Ani, Hyukkie tidak
akan bisa marah padamu.. dia sangat menyayangimu..” kulihat dia tersenyum mendengar
jawabanku. Setidaknya ia bisa lebih tenang sakarang.. setidaknya ia sudah
banyak bicara sekarang..
###
Aku dan Changmin
mengantarkan Donghae pulang.. keadaannya masih mengkawatirkan walau demamnya
sudah turun dari tadi, jadi kuputuskan untuk menggendongnya saja. Changmin
berjalan didepan kami..
“Hyung….” Ketukan pintu
terdengar oleh tangan Changmin. Seseorang membukakan pintu.. Sungmin ternyata..
“Changmin?”
“aku mengantar
Donghae…”
“ah.. ne, masuklah…”
kami masuk setelah ia mempersilakan. Wajah-wajah cemas meliputi mereka terlebih
melhat Donghae digendonganku dan memejamkan mata. Ia tertidur waktu perjalanan
ke tempat ini.
“Donghae baik-baik
saja? Bisa kalian tunjukan kamarnya.. kurasa ia harus istirahat..”
“sebaiknya aku
menggantikanmu Yoonho, kamarnya diatas..” ucap Eunhyuk..
“Gwaenchana Hyuk..
sebaiknya aku saja, takut ia terbangun nanti..” Eunhyuk mengangguk dan
mengantarku kekamarnya. Kubaringkan pelan dia diranjangnya, Yesung yang tadi
sempat mengikuti kami menyelimutinya hangat sebelum kami keluar dari kamarnya.
“Yoonho.. Changmin..
gumawo sudah menjaga Donghae..” ucap Leeteuk hyung
“Cheonmaneyeo hyung..
nado mianhae karena tidak memberitahu kalian soal keberadaannya di tempat
kami..”
“dia yang meminta??
Mungkin memang Donghae butuh ketenangan sementara waktu..” Hankyung hyung bijak
“kalau boleh aku
berkata.. dia sangat membutuhkan kalian.. sebenarnya sudah terlalu banyak luka
yang disimpannya sendiri, sampai seringkali aku tidak tahan melihatnya yang
tersenyum hanya untuk menyembunyikan rasa sakitnya hyung..” ceritaku. Mendadak
suasana menjadi sepi.. mereka berada di pikiran masing-masing.. apa aku
mengatakan hal yang salah?
“ahh.. hyung sebaiknya
kami pulang..” pamit Changmin tiba-tiba.
“aahh.. ne..” jawab
Kangin hyung
Semoga Donghae
baik-baik saja setelah ini… batinku.
-Yoonho POV end-
###
-Kangin POV-
Aku masuk kamar Donghae
yang juga kamar Leeteuk hyung setelah Yoonho dan Changmin pulang. Yesung hyung,
Leeteuk hyung dan Eunhyuk mengekorku dari belakang.. aku duduk dipinggir
ranjang dongsaengku ini. Wajahnya pucat.. dia tertidur pulas sekali tapi aku
tahu ia tidak bisa tidur tenang. Raut mukanya menunjukkan kesedihan dalam
hatinya..
“Appa…..” Donghae
mengigau.. aku tidak tahan lagi. Kupegang tangannya dan mencoba membuatnya
tenang..
“Hae-ah.. hyung
disini.. mulai sekarang hyung janji akan menjagamu..” kurasakan setitik air
mata mengalir.. aku bukan orang yang kuat ternyata, dia sudah mampu membuatku
menangis sekarang.. “mianhae.. selama ini aku mengacuhkanmu.. membencimu untuk
alasan yang tidak masuk akal..” bisikku sambil ku usap keningnya, menyingkirkan
poni yang sedikit menutup wajahnya.
“Appa… aku ikut Appa…”
igaunya lagi.
“Ani Hae-ah…” Leeteuk
hyung kini mendekat pada Donghae “kau tidak boleh ikut Appamu… tidak boleh…”
suara isakan Leeteuk semakin membuatku sedih.
“Donghae akan baik-baik
saja hyung…” Eunhyuklah yang menenangkan kami saat ini “biarkan dia istirahat
hyung.. besok kita bicara lagi.. kalian juga harus istirahat..”
Aku mengangguk.. “ne,
kalau begitu kita keluar Hyuk-ah..” ajakku “hyung, kalau ada apa-apa kau
tinggal teriak saja.. aku akan segera menemuimu..” pesanku untuk Teuki hyung.
Aku tahu malam ini dia pasti akan memilih menjaga Donghae daripada tidur.
-Kangin POV end-
-Leeteuk POV-
Kangin dan Eunhyuk
sudah keluar.. aku enggan beranjak ke ranjangku sendiri walau letaknya
disamping ranjang Donghae. Aku masih ingin bersamanya.. kubaringkan saja
tubuhku disampingnya, mungkin dengan memeluknya aku bisa tidur..
“Hae-ah.. mianhae..”
Aku terbangun saat
kurasakan ada yang beregerak resah dibahuku. Kutengok ini masih jam 6 pagi..
dan kulihat, rupanya Donghae sudah bangun.. ia memperhatikan setiap gerakan
yang kulakukan.
“kau sudah bangun Hae?”
ia hanya memandangku aneh.. tapi ia terlihat sangat polos menantapku “Waeyo?
Kau menatapku seperti itu?” tanya sekali lagi tapi tidak terdengar jawaban juga
darinya.
“kau sakit Hae?”
kusentuh keningnya untuk memastikan.. “tidak panas..” gumamku. Ia masih diam
dengan wajah datar.. kutangkap wajahnya dengan kedua tanganku “katakan
sesuatu.. aku akan mendengarkan..” tak ada suara dari Donghae.
“baiklah.. sekarang kau
mandi, aku tunggu dibawah kita sarapan…” kutarik lengannya sampai ke depan
pintu kamar mandi kemudian kutinggalkan dia sendiri.
Kuseka air mata yang
daritadi kutahan untuk jatuh. Melihatnya bersikap aneh seperti ini rasanya
sakit sekali.
“HYUUNGG!! AKU LAPAR!!”
Suara cempreng Henry
“YAK!! HYUUNGG.. PSP
KU….” Kyuhyun berebut dengan Eunhyuk
“HYUUNGG KAU MAKAN APA
PAGI INI??” teriak Ryeowook entah pada hyungnya yang mana
“YESUNG HYUNG!! KURA-KURAMU
MENGGIGITKU LAGI!!” protes Kibum
Seharusnya ada satu
suara maknae yang berteriak pagi ini.. suara yang sudah sangat lama tidak
pernah kudengar lagi…
-Flashback on-
“HYYUUUNNGGG….. EUNHYUK
MENCURI SARAPANKU…” atau..
“HYUUUNGG… DIMANA
PONSELKU??”
-Flashback off-
Teriakan Donghae,
menghilang begitu saja seiring keegoisan kami sebagai hyungnya..
“bagaimana Donghae,
hyung?”
“tadi kusuruh ia mandi
mungkin sebentar lagi ia akan turun..”
“aku akan masak makanan
kesukaan Donghae..”
“memangnya kau tahu
anak itu suka makan apa?”
Hankyung menggeleng
“yang aku tahu dia akan makan apa saja hyung, apalagi itu dibuat khusus
untuknya..”
“Kalau begitu aku bantu
hyung…” Ryeowook menawarkan diri.
“Ne.. kajja..”
“CEPAT HYUNG!!” teriak
Kyuhyun pada Ryeowook
“Yak!! Kau ini memang
evil Kyu…”
“aku lapar…” rengeknya.
5 menit kemudian
Hankyung dan Ryeowook selesai memasak. Kulihat semua dongsaengku sudah duduk
tak sabar.. begitu juga Donghae, pandanganku tak lepas darinya. Ia nampak tak
sedih tapi juga tidak sedang bahagia..
“Hae-ah.. kau mau ke
kampus hari ini?” ia sudah rapi pagi ini seperti biasa.. ia tak menjawab
pertanyaanku tetapi menatapku dengan tatapan polos.
“Baiklah kalau kau
memang mau ke kampus, jangan naik sepeda ne..” pintaku “Zoumi, hari ini Donghae
dan Eunhyuk akan itu denganmu..” seruku pada Zoumi. Aku sengaja menyuruh
Eunhyuk juga bersamanya, aku percaya dia bisa menjaga Donghae untukku.
“Ne hyung…” Zoumi dan
Eunhyuk serempak menyahut.
-Leeteuk POV end-
banjir air mata
BalasHapusauthor harus bertanggung jawab membelikan aku tissuuu