PART 9 (…?)
happiness-sadness?
-Still Kibum POV-
“AKU
BENCI…”
“YAK!!
JANGAN BERTERIAK LAGI!!” seru Heechul hyung. Dia selalu datang dan menjadi
malaikat untuknya “Donghae masih sakit dank au berbicara seperti itu?”
“lebih
sakit kami yang kau terlantarkan hyung..” Kyuhyun datar
“ne..
aku mengerti perasaan kalian…”
-Kibum POV end-
-Donghae POV-
“ne..
aku mengerti perasaan kalian…” sahutku, aku tahu persis perasaan itu karena itu
yang aku rasakan kemarin “aku pernah merasakan hal yang sama, bahkan lebih
parah dari ini.. kalian bahkan tidak melihatku.. tidak menganggapku hadir
dirumah ini..” aku tak sanggup lagi memendam ini. Sekalipun aku bilang aku
baik-baik saja kemarin, tapi aku juga sakit hati.
Eunhyuk
memelukku, hanya ini yang bisa menenangkanku. Kibum dan Kyuhyun terdiam.
Sungmin hyung dan Siwon menatapku.
“apa
kau juga bertanya dimana hyungdeul saat kau membutuhkannya? Apa kau juga
bertanya mengapa mereka mengabaikanmua? Apa kau juga iri saat hyungdeul bersikap
baik pada yang lain..? aku merasakannya Bummie..”
“Donghae-ah…”
Kangin hyung mengusap punggungku.
“aku
tidak pernah meminta mereka untuk peduli padaku.. aku tidak pernah meminta
mereka untuk baik padaku.. aku juga tidak pernah memintamu dan Kyuhyun
membelaku didepan hyung waktu itu..” tidak ada yang bicara selagi aku
berbicara. Rasanya sesak dan sakit dijantungku.
“aku
tidak meminta semua itu.. aku hanya ingin kalian menganggapku hadir dan ada di
disini.. sudah cukup untukku..”
“CUKUP!!
Masalah ini sudah selesai kemarin.. jangan bahas lagi dan jangan buat masalah
baru..” Eunhyuk menengahi.
“percuma
hyung..” kataku “aku tetap menjadi masalah dirumah ini.. sebaiknya aku pergi..”
putusku. Rasanya aku tidak sanggup lagi melihat semua orang bertengkar hanya
karena aku. Aku pergi meninggalkan mereka yang masih dalam kebisuan. Eunhyuk
dan Kangin hyung mencegahku tapi kekuatan tak terduga kudapati tiba-tiba. Aku bisa
melepaskan diri dari mereka. Dan untuk kedua kalinya, aku berusaha untuk pergi
dari rumah itu..
Langkahku
membawaku ke taman ini, satu-satunya tempat dimana aku bisa berfikir..
“Donghae
ssi.. gwaenchana?”
“Yoona..?
kau.. waeyo? Kau disini?” gadis itu duduk disebelahku. Yoona, teman sekelasku
dan Hyukkie.
“ah,
aku hanya sedang jalan-jalan.. kau sendiri?”
“nado..” kami terdiam setelahnya.. ditengah hatiku
yang kacau Yoona datang walau hanya duduk dan diam menemaniku sudah cukup
kurasa.
“aku
ingin membeli ice cream.. kau mau Dongahe ssi??”
“eeohh??
Mian Yoona, aku tidak membawa uang.. dompet dan ponselku tertinggal..”
bagaimana mungkin dia bisa membelikanku, harusnya aku yang membelikannya.
“gwaenchana..
kali ini akan kubelikan.. anggap saja kau akan mengundangku makan malam suatu
hari nanti..” jawabnya ringan
‘‘Mwwoo??”
belum sempat aku bicara banyak Yoona sudah pergi membelinya.
Hari
semakin malam dan aku tidak ingin segera pulang.. kupandang Yoona yang hampir
selesai mengahabiskan ice creamnya.
“Yoona..
kau tidak pulang? Ini sudah malam…”
“kau
sendiri?”
“ah..
aku.. aku sebenarnya berjanji dengan Hyukkie hyung untuk pergi kesuatu tempat..
jadi aku memang menunggunya disini tadi sambil jalan-jalan.. sebentar lagi dia
akan datang kukira..”
“apa
perlu aku menguhunginya?” Yoona mengeluarkan ponselnya
“ah,
tidak perlu Yoona.. kau pulang saja, aku pikir Seohyeon Noona mencarimu..” ya,
gadis ini tinggal seapartemen dengan Seohyeon.
“kau
benar, aku ada janji dengannya mala mini.. aku pergi dulu Donghae ssi..”
ujarnya sambil berlari. Gadis yang manis menurutku dan juga… polos..
Aku
sendiri kini.. dan taman ini benar-benar sudah sepi..
“YAK!!
Donghae babo!! Kenapa kau tidak ke tempat Yoonho hyung saja?” umpatku sendiri.
Taman ini tak jauh dari tempat Yoonho hyung.. aku baru menyadarinya. Aku
berdiri dan segera pergi ke tempatnya. Kalau hanya jalan kaki tidak perlu
ongkos kan..
………………………
“Hae-ah..
ada apa malam-malam kesini eeohh?” selidik Yoonho hyung sewaktu membuka pintu
“aku
mau tidur sini hyung..”
“ada
masalah apa lagi?” Changmin hyung ikut penasaran sepertinya.
“aku
sedang jalan-jalan, lupa bawa ponsel dan dompet.. jadi tidak bisa pulang
kerumah.. dan aku sudah sangat lelah jadi jangan suruh aku pulang atau
coba-coba mengantarku sekarang ini..” jelasku juga ancamku.
Yoonho
dan Changmin hyung nampak curiga..
“aku
hubungi Leeteuk hyung…”
“dan
jangan coba-coba menghungi hyungdeulku atau dongsaengku..” kurebahkan tubuhku
disofa dekat dengan Changmin hyung duduk.
“itu
artinya kau ada masalah..”
“akulah
masalahnya hyung.. bukan aku yang sedang dalam masalah..”
“Hae-ah..
kau baru pulang dari rumah sakit juga kan?” Yoonho hyung memang selalu kuatir.
Aku
menatapnya mencoba tersenyum.. “percayalah hyung.. aku baik-baik saja. Hanya
butuh tidur secepatnya.. dan aku juga yakin, hyungdeul tidak akan mencariku..”
“seyakin
itu?”
“sebenarnya
tidak juga.. biarkan seperti ini sampai besok.. jeball..” pintaku.
“hah..
arraseo.. masuklah ke kamar, ganti bajumu lalu tidurlah..” ucap Yoonho hyung.
Aku menurutinya seperti yang dikatakan.
-Donghae POV end-
###
-Author POV-
Leeteuk
menghela napas panjang..
“aku
tidak akan marah pada kalian.. ini memang salah.. mianhae, kalau sejak beberapa
hari kemarin kami mengabaikan kalian.. mianhae karena tidak menghadiri kompetisi
yang kalian ikuti.. tapi tidakkah kalian juga tahu, sudah sesering apa kita
mengabaikannya? Sesering apa kita tidak mengahadiri dan memberinya semangat
waktu dia ikut kompetisi? Sesering apa kita tidak menjemput dan mengantarnya ke
kampus disaat ia membutuhkannya? Sesering apa kita pergi bersenang-senang tanpa
mengajaknya? Sesering apa kita membiarkannya terluka karena tidak pernah
dipedulikan? Sesering apa kita membiarkannya kesepian dalam kesendirian? Dan
sesering apa kita membiarkannya mengalah?”
Kyuhyun
dan Kibum menunduk mendengarkan penjelasan hyungnya.
“dan
akhir-akhir ini bukan suatu kesengajaan, dia membutuhkan kita semua.. tapi yang
aku tahu, dia bahkan tidak pernah mengatakan kalau ia butuh kita hanya karena
ia tak ingin merepotkan kita..” tambah Yesung
“itu
mengapa aku sering berteriak padanya untuk tidak mengatakan baik-baik saja
padahal ia tidak baik-baik saja..” sambung Heechul.
“kami
tidak pernah membedakan kalian.. jadi maaf kalau kalian merasa seperti itu. Dan
soal kompetisi Kyuhyun, waktu itu Donghae kritis.. kalian tahu itu.. dan soal
janji kita Bummie.. itu bukan karena Donghae, tapi karena aku pergi dengan
Seohyeon.. mian aku lupa kalau ada janji denganmu..” ungkap Siwon.
23.00…
Eunhyuk
menuruni tangga dengan cepat.. membuat gemuruh di seluruh rumah walau
penghuninya belum ada yang tertidur. Kembali mereka cemas akan keadaan Donghae
yang belum ulang. Apalagi dia tidak membawa ponsel juga dompetnya.
“jangan
berlari Hyuk..!!”
“Zoumi?
Kau belum tidur?” Zoumi masih duduk manis diruang tengah
“bagaimana
bisa tidur kalau Donghae belum pulang?”
“Henry
sepertinya sudah lelah..” Henry tertidur dipangkuan Zoumi
“ohh..
Chullie hyung dan Teuki hyung belum memberi kabar?” Zoumi menggeleng
“ahh..
kalau begitu aku pergi dulu..”
“mau
kenama?”
“menjemput
Donghae..”
“Mwoo?
Kau tahu dimana dia?”
“dimana
lagi memang??”
“Hyung..
aku ikut..” Kibum mendekati Eunhyuk “aku rasa.. aku harus bertanggungjawab..”
“baiklah..
“ Eunhyuk menyetujui “Kyu, kau dirumah saja.. aku akan membawanya pulang
segera..” dicegahnya Kyuhyun yang hampir berdiri dan ingin ikut juga “Wookie,
hubungi hyungdeul..”
“ne
hyung..”
“hati-hati
Hyuk,. Jangan ngebut..” pesan Yesung
“ne
hyung..”
“ne hyung, kalian pulang saja.. biar aku dan Eunhyuk hyung
yang menjemputnya..” suara Kibum di ponsel. Mereka memutuskan mejemput Donghae
setelah Eunhyuk mendapat pesan dari Changmin. Tidak menunggu dan menuyuruh yang
lain, mereka segera ke tempat Yoonho.
…………………..
“dia
sedang tidur Hyuk.. sudah kubilang kan sebaiknya besok saja kalian kesini..”
ujar Changmin.
“aku
tidak akan membiarkannya seperti ini lagi.. izinkan aku membawanya pulang
Yoonho ssi..”
“arraseo..
terserah kalian.. tapi jangan sampai membangunkannya.. biarkan dia tidur..”
“ne,
gumawo..”
Kibum
menggendong Donghae dipunggungnya pelan. Membaringkannya di mobil dan
membawanya pulang.
###
Donghae
membuka matanya, pandanganya tak asing akan ruangan itu..
“mwo??
Kenapa aku disini?”
“aku
yang menggendongmu hyung..” Kibum masuk kamarnya dengan segelas susu coklat
“ah,
mian aku merepotkanmu Bummie..”
“aku
minta maaf hyung… aku terlalu egois kemarin.. kau bahkan baru pulang dari rumah
sakit, aku malah membuatmu tambah sakit..”
“Mwoo??
Gwaenchana Bummie..”
“hah,
benar kata Chullie hyung.. jangan berbohong lagi hyung, jangan menyimpannya
sendiri.. kalau kau marah ungkapkan, kalau kau sedih menangis saja.. kalau kau
senang kau bisa tertawa..”
“eeoohh?”
“kau
aktor yang hebat hyung!!” sambut Kyuhyun yang sudah masuk juga kekamarnya
“kalau kau sakit jangan pernah sungkan untuk membuat kami cemas.. itulah
gunanya keluarga.. kita tinggal disini memang tanpa hubungan darah satu oema
dan appa.. tapi itu tidak penting, karena kita semua hyung dan dongsaeng..”
Donghae
tak bisa lagi memendam isak tangisnya.. Kyuhyun dan Kibum memeluknya erat.
“kalau
begitu aku boleh mengeluh kapanpun aku mau?”
“ne..”
“punggungku
sakit Kyu.. Bummie..” rintihnya
“MWOO??”
kedua terkejut melihat Donghae “akan kupanggilkan hyung..” seru Kibum seraya
berlari keluar kamar.
Kang
uisa selesai memeriksanya.. ia datang atas usulan Eunhyuk. Katanya hanya Kang
uisa yang bisa membantu Donghae..
“tulang
di punggungnya masih trauma dengan pukulan itu..” jelasnya “jangan biarkan ia
membawa beban yang terlalu berat sementara ini..”
“arraseo
uisa.. kansamhamnida..” Leeteuk membungkukkan badannya.
“ne,
kalau begitu aku pergi dulu.. biarkan dia istirahat..” Kang uisa sempat
memberinya obat penenang tadi. Ia tak tega melihat Donghae merintih seperti
tadi.
“Hae…”
Donghae membuka matanya dan menemukan Eunhyuk disampingnya
“Kau
tidur disini tadi?”
“ne,..
gwaenchana?” Donghae mengangguk pelan. Saat itu Kibum, Kyuhyun dan Henry
kembali masuk kekamarnya..
“hyung…”
“masih
sakit?”
“kau
butuh sesuatu?” tanya mereka bertubi-tubi..
“aku
lapar..” rengek Donghae
“Yak,
kau manja sekali eeohh?” sirik Eunhyuk dan dibalas tawa kecil olehnya.
-Donghae POV-
Rasanya
aku sudah lebih baik sekarang… Eunhyuk membantuku menuruni tangga..
“seharusnya
kau tidur dibawah saja Hae..” seru Eunhyuk
“kau
mau tukar denganku?” tawar Zoumi yang melihat kami turun
“ANI…!!”
protes Henry
“jangan
mulai lagi hyung…” senyumku “aku menyukai kamarku.. ini tidak akan lama.. aku
akan baik-baik saja besok..”
Aku
tahu mereka semakin cerewet saja denganku. Aku belum terbiasa sebenarnya, tapi..
aku merasa nyaman ketika Heechul hyung meneriakiku.. ketika Teuki hyung
memarahiku.. ketika Siwon dan Sungmin hyung cemas.. Ketika Shindong hyung
membagi makananny untukku.. ketika Hankyung hyung dan Yesung memperhatikanku
lebih.. dan ketika Kangin hyung berusaha membuat aku senyaman mungkin..
“Yak!!
Aku bisa menggendongmu turun tadi..”
“Aniyo
appa.. gwaenchana..” balasku
“MWO??
APPA??” teriak Ryeowook “kau memanggil Kangin hyung “appa”, kalau begitu aku
juga..”
“tidak
bisa.. Kangin hyung akan menjadi appa kita bersama!!” kali ini suara Kyuhyun
“Ne..
aku setuju!!” Henry dan Kibum bersama
Leeteuk
hanya tertawa geli melihat pertengkaran kecil ini.
“YAK!!
BAIKLAH… aku akan menjadi appa kalian..!!” akhirnya Kangin hyung bersikap.
-Donghae POV end-
###
-Leeteuk POV-
“HHYYYUUUNNNGG!!
KEMBALIKAN PSP-KU!!
“HYYUUUUUUUUNNGG!!
AKU TIDAK AKAN MEMASAKKANMU KALI INI!!”
“HYUUNGGGG!!
KURA-KURAMU MENGGIGITKU LAGI”
“HYYUUUNNG…….
AKU LAPAARR!!”
“HHYYYUUUUUNGG……..
EUNHYUK MENGHABISKAN SUSU COKLATKU!!
Akhirnya,
teriakan itu lengkap pagi ini.. dan hari-hari berikutnya akan seperti ini..
masalah yang terjadi kemarin, akan menjadi pelajaran indah bagi kami. Oemma dan
appa membangun rumah ini dan menyuruh kami tinggal bersama aku pikir bukan
tanpa alasan..
Donghae
dan magnae hadir ditengah kami juga bukan karena alasan..
-Flashback on-
Aku menyuruh kalian tinggal dirumah itu untuk tahu apa
artinya sebuah tanggungjawab. Aku tidak akan memaksa kalian untuk meneruskan
bisnis keluarga, tapi itulah syarat yang harus kalian lakukan.
-Flashback off-
--END--