Kamis, 07 April 2016

It's Your Day



[Eun-Hae-Ry][3rd Story] come back with the fanfict..
Cast : Eunhyuk – Donghae – Henry
Genre : Brothership, Friendship and Another “ship”
::
It’s Your Day
Henry nampak bahagia hari ini bahkan ia mampu tersenyum seribu kali tanpa sebab membuat Donghae ketakutan. Jangan-jangan anak ini sudah tidak waras.
            “waeyo? Kau menatapku seakan-akan aku ini hantu saja..”
            “kau lebih menakutkan dari hantu, Mochi..”
            “aku sedang senang Hae, kau tahu sekolah akan mengadakan konser musik..”
            “bukankah itu biasa.. apanya yang bagus? Aku juga ikut main di dalamnya..”
            “kau tidak dengar penjelasan tadi? Kita akan memainkan alat-alat musik di museum sekolah yang berharga itu..”
            “MWO?? bukankah itu alat musik 13 tahun yang lalu?”
            “nde, ini pagelaran 13 yang hanya akan dilakukan 13 tahun sekali.. dan bahagianya kita jika memakai alat itu karena menjadi sebuah penghormatan..”
Donghae sedikit ngeri mendengar penjelasan itu. entah apa yang di dengar dari teman-temannya selama ini..
‘semua alat musik di museum sekolah mengandung misteri yang belum terpecahkan..’
            “jangan berpikiran bodoh dengan alat itu. aku tahu pikiranmu Hae-ya.. kau takut? Pengecut sekali kau kita menolak penghormatan itu hanya karena takut. Ada banyak murid disekolah yang berburu untuk bisa memainkannya di pagelaran nanti. Beruntung kita yang terpilih..”
            “menyebalkan!!”
…. ….
…. ….
Bukan masalah pengecut atau tidak, yang terjadi saat ini adalah tubuhnya mulai rentan saat ada yang menggunakan tanpa ijin. Setan-setan itu mulai berebut masuk dan menguasai dirinya. Bahkan sekarang bukan nasib baik yang berada di pihaknya.
            “apa aku akan mati saat mereka menggunakan tubuhku? Apa dunia ini akan hancur saat mereka menguasai pintu itu?”
            “apa maksudmu?”
            “salamender guru mengatakan bahwa tubuh ini satu-satunya yang bisa menembus perbatasan dunia. Kalau pintu itu terbuka maka semua arwa, roh dan semacamnya akan menguasi manusia, menakuti mereka semua dan menjadikannya budak..”
            “mwo?” Eunhyuk seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan Donghae. kemampuan anak itu memang sedang meningkat akhir-akhir ini tapi rupanya itu membuatnya lebih tersiksa lagi. kalau dirinya hanya bisa melihat yang tak terlihat mata manusia biasa, Donghae bahkan bisa menyentuh mereka.
            “bagaimana dengan pagelaran musik nanti?”
            “apa hubungannya?”
            “banyak yang mengatakan bahwa alat musik itu sering bermain sendiri saat malam tiba, bahkan penjaga sekolah menyaksikan itu semua. Tidak ada orang di sana tapi bunyi musik memenuhi ruangan..”
            “itu yang kau pikirkan?”
            “nde, tapi aku tidak ingin mengecewakan Henry.. dia bersemangat sekali.. bagaimana Eunhyukie..??”
            “YAK, kau ini.. itu belum tentu benar.. apa kau melihat arwah saat di sana?” Donghae menggeleng “bagus, artinya itu hanya tipuan saja untuk membuat museum dan semua yang di dalam terlihat mistis.. mengerikan.. karena itu akan mengundang daya tarik..”
            “hah, semoga..”
>< 
..
>< 
Hari itu akhirnya tiba, dan Donghae tidak bisa menolak sama sekali..
            “ini adalah impian kita bersama Hae, memainkan musik di depan banyak orang..” ucap Henry memegang biola tua itu. “eoh, apa Eunhyuk melihat kita juga?”
            “nde, dia sudah ada di bangku penonton..”
            “bagus.. berarti dia bisa merekam semuanya..”
Henry begitu bahagia, namja cerdas itu memang sudah lama bermimpi menjadi pemain biola profesional. Saking cerdasnya ia terkadang tak memahami perasaan teman-temannya.
            “apa kau masih memikirkannya?” raut wajahnya sedikit berubah saat menghadapi Donghae.
            “sedikit..”
            “kau tahu Hae, hidup itu harus kita pikirkan dengan cerdas.. terkadang perasaan kita menghalagi kesempatan yang ada, jadi sekali-sekali.. kalahkan perasaan itu untuk berani dengan kesempatan yang ada..”
Henry benar, ia tak harus setakut itu kan.. belum tentu juga hal buruk terjadi. Lagipula selama latihan tidak terjadi apapun di sana.. semua baik-baik saja. hanya pikirannya saja mungkin yang terlalu pengecut. Oh, kata itu muncul lagi.. pengecut..
…. ….
…. ….
Tirai terbuka.. suana mengesankan yang ditampilkan mereka.. dengan posisi masing-masing.. dan..
Ting..
Satu petikan gitar sebagai tanda musik itu di mulai..
It’s Your Day by YIRUMA
Arransement yang menawan.. perpaduan musik yang menakjubkan. Lagu itu biasa di mainkan hanya dengan piano saja, sekarang seakan orkestra besar menyajikannya lebih indah..
…. ….
Henry bahagia.. akhirnya..
Sssttttrrr…….
Ssllingggg…..
Sampai…
Suasana berubah seketika, lampu panggung yang tadinya remang kini gelap begitu saja. keadaan menjadi mencekam saat satu teriakan terdengar..
            “AARRRRGGHH!!”
Mata bulat Eunhyuk dan Henry menampakkan keterkejutan hebat. Itu suara teriakan Donghae.. ya mereka sangat hafal. Eunhyuk bahkan kini sudah melompat ke panggung, menabrak beberapa orang yang memang susah di lihatnya.
            “Donghae… Donghae-ya..” paniknya
Plass…
Eunhyuk menghentikan langkah saat ia tak menemukan Donghae begitu juga dengan Henry yang masih memutar pandangan matanya.
            “Henry-ah.. dimana Donghae?” tanya Eunhyuk
Henry tak menjawab, ia masih berusaha mencari sampai ia melihat bayangan Donghae di sudut ruangan ke arah luar..
            “Eunhyuk-ah.. Donghae di sana..” serunya.
Keduanya langsung saja mengejar Donghae, untung saja sekalipun ruangan cukup gelap masih ada satu dua cahaya remang.
            “DONGHAE!!” hampir saja mereka kehilangan jejak kemana larinya Donghae. menyusur lorong dengan gema langkah kaki yang terdengar jelas. Menaiki tangga demi tangga menuju ruang tingkat demi tingkat. Kecemasan semakin menjadi.. Eunhyuk masih ingat perkataan Donghae beberapa hari yang lalu.. jangan sampai ketakutan Donghae terjadi..
BRAKK!!
            “AARRGHH!!”
Saat pintu di buka paksa, ternyata itu adalah atap gedung. Hembusan angin semakin kencang, dingin merajai malam itu..
Henry dan Eunhyuk masih terengah, nampak mengatur nafas perlahan..
            “Donghae-ya.. gwaenchana??” Henry mencoba bertanya. Tapi wajah dingin dan pucat Donghae sudah menjelaskan bagaimana dirinya sekarang..
            “Henry-ah.. dia bukan Donghae..” tiba-tiba kata Eunhyuk “ada yang menguasai tubuhnya lagi.. ini gawat..”
            “waegurae??”
            “Henry-ah.. tubuh Donghae adalah kunci dari pintu perbatasan dunia roh dan manusia. Jika mereka menguasainya maka mereka akan mudah masuk ke dunia kita dan bisa melakukan apapun pada kita..”
            “MWO?? bicara yang jelas Hyuk-ah.. jangan bergurau di saat seperti ini..” marahnya
            “siapa yang bergurau.. kita harus menyelamatkan Donghae..”
            “bagaimana?? Kita bahkan tidak mengerti apapun..”
Traakk!!
Sraak..
            “Kalian…” rupanya ada yang mengikuti mereka tadi.
            “Sam??” Henry ingin sekali memberi penjelasan pada guru musiknya itu tapi apa dia akan percaya?
            “jangan banyak bicara.. selamatkan teman kalian dulu..”
            “mwo??”
            “Oh Baek Yun!! Kau mau membunuhnya??”
Henry dan Eunhyuk tak mengerti, siapa Oh Baek Yun yang di panggil itu?
            “lepaskan anak itu… bukan berarti saat ia memainkan gitarmu kau bisa menguasai begitu saja. kau pikir itu milikmu? Kau pikir dia akan menemuimu sekarang??”
            “Sam.. apa yang kau bicarakan??” tanya Henry
Aiisshh.. namja setengah abad itu, Dae Hye Sung menggerutu “Oh Baek Yun, gitaris yang pernah memainkan musik itu..”
            “MWO?? jadi.. yang ada di tubuh Donghae?? wae?? Waeyo??”
            “jangan banyak tanya, yang jelas ia meninggal bunuh diri melompat dari atap ini.. kalau gadis itu tidak datang maka teman kalian yang akan celaka..”
            “Sam… jelaskan!!”
            “Baek Yun menunggu Sarang di konser musik sebelumnya, namun gadis itu tidak datang karena penyakitnya kambuh hingga ia meninggal tepat bersama dengan Baek Yun lompat dari atas atap ini..”
            “Mwo??”
            “mungkin dia marah karena sampai ia pergi ia tak tahu kebenaran yang terjadi..”
            “Baek Yun.. apa yang kau lakukan??”
            “eoh..” dinginnya, matanya sayu wajahnya pucat dan itu adalah milik Donghae “aku akan menggunakan anak ini untuk mencari Sarang.. dia bisa membantuku membuka pintu itu..”
            “hajimayo.. jebal..” histeris Eunhyuk “kau tak bisa seenaknya begitu menggunakan tubuhnya.. kau tidak berhak..”
Hahaha..
            “semuanya berhak.. ia di takdirkan untuk hal itu.. tubuhnya sangat nyaman.. aku bahkan rasanya ingin selalu menggunakan ini selamanya..”
            “tidak bisa!!” tolak Henry “bagaimana bisa begitu?? Sarang tidak akan mengenalimu kalau kau memakai tubuhnya..”
            “aku akan melepasnya jika Sarang datang menemuiku sekarang..”
            “mwo?? aiisshh bagaimana mungkin??” Gerutu Eunhyuk
            “Sam.. adakah yang bisa kita lakukan? Aku tahu Songsaenim adalah orang seperti kami.. buktinya Sam tahu kalau itu Baek Yun bukan Donghae..”
Namja itu mendesah.. “aku adalah teman mereka.. dulu kami murid sekolah ini juga..”
            “mwo?? aiissh.. lakukan sesuatu.. sekarang..” desak Eunhyuk “sam… jebal..”
Orang yang di sebut Sam itu nampak berpikir.. ya, dia bukan orang hebat atau pemburu hantu tapi setidaknya ia tahu banyak hal di dunia itu. bahkan selama ini diam-diam dia mengawasi ketiga muridnya itu.
            “biola… Henry.. kau bisa memainkannya kan??”
            “nde..”
            “mainkan biola itu, kalau gitar tadi adalah jiwa Baek Yun, maka Biola itu adalah Sarang.. cepat ambil dan mainkan..”
            “nde.. Sam..”
Henry kembali menyusuri lorong dengan berlari agar ia dapat segera mengambil biola itu. ruangan pertunjukan sepertinya sudah kembali normal, tapi konser di batalkan oleh pihak sekolah sampai keadaan membaik.
Begitu mendapatkan apa yang diinginkan, Henry kembali ke atap sampai ada yang menegurnya..
            “apa yang kau lakukan?”
            “mianhamnida.. Donghae dalam bahaya, dia di atas atap Jung songsaenim..” mendengar itu terkejutlah mereka semua. Tentu saja kejadian 13 tahun yang lalu membayangi mereka. Sebelumnya sudah ada yang mengingatkan akan konser itu tapi pihak sekolah tetap tidak mau mendengar. Dan jika Donghae di atap sekarang.. apa kejadian itu akan terulang?
Tidak, ini tidak boleh terjadi.
Mereka menyusul Henry ke atap sekolah..
Donghae.. bukan… Baek Yun tepatnya, berdiri di pagar atap dan jika dia berjalan satu langkah ke depan maka Ia akan jatuh. Gedung itu memang bukan gedung tinggi bertingkat banyak tapi tetap saja jika jatuh dari atas atap itu maka ajal tak akan mejauh.
Zzingg…
Baek Yun terkejut, ia mendengar suara biola..
Henry pelakunya, ia memainkan lagu itu.. lagu kesukaan Sora.. It’s Your Day..
Mengalun sangat indah atau bisa dikatakan menyayat hati saja karena saat itu juga udara semakin dingin. Angin tanpa arah terhembus merinding.. gelap langit seakan menutup sorga...
Splass…
            ‘Baek Yun… Oppa…’ ada suara yang begitu menggema. Meliputi mereka dengan rasa takut karena tahu persis itu suara siapa. Henry menghentikan biolanya, ia dan Eunhyuk baru kali ini melihat Sarang. Bagi Hye sung wajahnya.. sama seperti terakhir kali ia pergi.. mungkin waktu itu ia seusia muridnya.
            ‘Sarang??’
            ‘oppa… Baek Yun Oppa… apa yang kau lakukan?’
            ‘Sarang.. kau.. kau datang?’
            ‘nde..’
            ‘lalu kenapa waktu itu kau tidak melihatku? Bukankah sudah ku katakan aku akan memainkan gitar untukmu?’ jadi itu alasan Baek Yun marah? Bahkan mati dan menjadi arwah tanpa tujuan apalagi ia tak bisa melihat Sarang..
            ‘kurasa kau sudah tahu jawabanya Oppa..’
            ‘kau tahu kan aku tidak bisa hidup tanpamu?’
            ‘apa itu sebabnya kau mengakhiri hidupmu juga? Dan ternyata Oppa tidak bisa menemukanku kan?’
            ‘nde.. makanya, aku butuh tubuh ini.. dia kunci kita Sarang-ah.. ottokhe? Sekarang kita memilikinya.. kita bisa menggunakannya.. kita buka pintu itu agar kita bisa selalu bersama..’ ucap Baek Yun panjang lebar.
Sarang menggeleng dan menyunggingkan senyum di bibir pucatnya..
            ‘lepaskan dia oppa..’
            ‘wae? Kau tidak ingin kita bersama?’
            ‘dunia kita sama.. hanya tempatnya berbeda karena oppa masih belum bisa meninggalkan urusan dunia ini.. terimalah takdir Tuhan, oppa.. jika kau ingin bersamaku maka lepaskan dia..’
            ‘shireeoo!!’ Baek Yun masih keras kepala. Membuat mereka yang sedari tadi mendengarkan percakapan dua arwah itu hanya bisa diam.
‘Seperti manusia saja..’ umpat Eunhyuk ‘bagaimana bisa hantu seperti itu dan egois sekali dia? Makluk apa sih mereka ini?’
Penolakan dari Baek Yun ternyata awal dari kemarahannya..
Suasana yang tadinya tenang berubah menjadi panas. Wajah Donghae tiba-tiba membiru, matanya merah, darah segar mengalir di kepalanya.. tangannya mengepal kasar, kuku-kuku hitam dan bibirnya mulai mengerang..
            ‘kau harus bersamaku Sarang.. aku sudah menunggu sangat lama..’
            ‘Oppa.. jebal..’ kali ini Sarang sedikit memohon.. ‘anak itu sama sepertimu bukan? Aku tahu itu makanya kau bisa menguasai tubuhnya dengan mudah.. oppa, jika kau membunuhnya maka kau membunuh dirimu yang ada di dalamnya..’
            ‘apa maksudmu?’
            ‘kalian memiliki jiwa yang sama.. kalian memiliki hati yang sama.. aku tahu oppa hanya tidak bisa menerima kenyataan.. oppa tidak mau minta maaf padaku?’
            ‘ma..af..??’
            ‘nde, bukankah itu yang ingin kau katakan selama ini? kau merasah bersalah padaku.. iya kan oppa?’
            ‘Sarang-ah..??’
            ‘jika oppa ingin menebus kesalahan itu.. lepaskan dia oppa.. dia akan membuat jalan hidup yang benar.. itu akan mengganti keputusan salah yang oppa ambil selama ini..’
            ‘dia??’
            ‘nde.. anak itu akan mengganti kehidupan oppa..’
Baek Yun diam.. dia menatap tanah di bawahnya.. bahkan kini ia mencoba untuk mengambil langkah membuat tubuh itu melayang tanpa pijakan. Jika Baek Yun memutuskan untuk melepaskan tubuh Donghae dalam posisi seperti itu, sama saja ia akan membunuhnya..
            “Henry-ah.. hanya satu untuk menyelamatkan Donghae..” ujar Eunhyuk kemudian “kita harus membuatnya bangun.. tubuh itu akan menolak jiwa lain jika ia dalam keadaan sadar.. Donghae bisa melawan Baek Yun..”
Henry setuju.. kenapa tidak dari tadi saja mereka melakukan itu?
            “tapi bagaimana?? Sam.. apa yang bisa kami lakukan untuk membangunkannya?” tanya Henry
Hah.. namja itu mendesah lagi “bangunkan seperti membangunkan orang tidur atau koma..”
            “apa bisa?”
            “coba saja..”
Henry tak mau lama-lama..
            “DONGHAE-YA!! LEE DONGHAE IREONA HAE.. IREONA BABO!!” teriaknya
            “Baek Yun ssi…” imbuh Songsaenim “jangan lakukan kesalahan yang sama.. kau bahkan membawa orang lain masuk di dalam kesalahanmu? Kenapa kau masih saja egois?”
Baek Yun hanya menatap dingin..
            “apa kau pikir perbuatanmu ini benar? kau pikir kau tidak melukai Sarang? Kenapa kau egois? Bahkan kau sendiri tidak tahu Sarang sangat kesakitan waktu itu.. bagaimana bisa kau mengajaknya bersama jika kau tidak membuatnya bahagia?”
Degg..
Degh..
            “kenapa kau menjadi begitu jahat? Kau pikir hanya dirimu yang terluka? Kau tidak melihat kami? Tidak melihat Sarang?? Sekarang kau mau membunuhnya?” imbuhnya.
Sarang mengulurkan tangannya..
            ‘oppa.. Baek Yun oppa..’
            ‘Sarang..’
Eunhyuk melihat ada kesempatan saat itu..
Sstt..
BRUUK!!
Tubuhnya terjatuh tertindih tubuh Donghae yang baru saja ia tarik. Baek Yun marah,. Ia mengerang.. membuat tubuh itu kembali melayang namun di tahan Eunhyuk dan Henry..
            “Donghae-ya.. bangunlah..” histeris mereka “jangan biarkan ia menguasaimu.. bangun Hae-ya..”
            ‘aarrhhgghhkk..’
Kali ini bukan hanya mereka berdua yang menahan, tapi Jung songsaenim dan yang lainnya yang semenjak tadi hanya diam menyaksikan dengan ketakutan.
            “YAK!!” Dae Hye sung mengambil tindakan “jika kau masih tidak mau melepaskannya makan aku akan menghancurkan gitar ini..” rupanya ia mengancam. Memegang gitar yang tadi dimainkan Donghae entah dari mana ia mengambilnya.
Ya, itu adalah jiwa Baek Yun, kalau gitar itu musnah maka ia juga musnah..
Perlahan tubuh Donghae melemah tak melawan. Ia berdiri.. memancarkan sinar suram dan pucat.. matanya masih merah dan tangannya semakin mengepal kekar.
            ‘oppa.. aku akan pergi..’ pamit Sarang tiba-tiba ‘ikutlah denganku.. lepaskan perasaan bersalah itu.. aku memaafkanmu..’
Dae Hye Sung, tidak bisa menunggu lagi. ia pikir ini satu-satunya cara untuk membuatnya selesai..
PRAAKK!! BRAG!
SLLUUTT!!
AARRHHGGG!!
Semua menoleh. Dae Hye Sung melempar gitar itu ke bawah.. bersama dengan itu roh Baek Yun keluar dari tubuh Donghae membuatnya ambruk dan terhempas keras.. mengerang kasar dan marah.. ia menghampiri Dae Hye Sung, berusaha mencekik namja itu.. tapi tepat saat itu Sarang menghadangnya.. yeoja itu memeluk Baek Yun erat..
            ‘ikutlah denganku oppa.. lepaskan pikiran duniamu..’ bisiknya
            ‘sarang??’
Baek Yun tiba-tiba berubah warna.. bahkan saat Sarang membawanya pergi, roh namja itu diam menurut.. lama dan makin lama mereka mengabur.. dan selanjutnya hilang..
Dae Hye Sung menghempaskan tubuhnya lega, ia bersandar pada dinding atap dengan tatapan kosong..
‘mereka benar-benar pergi sekarang.. mian, aku tidak bermaksud membuat kalian seperti itu..’ kini ia menatap Donghae yang tak sadarkan diri semenjak Baek Yun melepaskannya. Henry dan Eunhyuk terus berusaha membangunkannya tapi sia-sia.
‘maafkan aku Baek Yun-ah.. Sarang-ah.. aku merelakan kalian..’ ucapan itu bukan sembarang ucapan ternyata. Itu ulahnya.. Hye sung yang membuat Baek Yun terperangkap jiwanya. Ia sengaja.. sengaja dilakukannya agar ia bisa bertemu dengan Sarang.. Hye sung sangat tahu, jika gitar dan biola itu kembali di mainkan maka mereka akan bertemu.. dan impiannya terwujud kini..
‘hampir saja aku membuatmu terbunuh Donghae-ya.. mianhae..’
…. …..
…. ….
…. ….
            “Hae…”
Donghae membuka matanya “aku melihat semuanya Hyuk..” ucapnya tiba-tiba “aku berusaha bangun waktu kalian berteriak.. tapi aku tidak bisa..”
            “wae?”
            “dia mengambil semua hidupku..”
            “ani..”
            “mian.. aku membuat kalian cemas..”
            “Babo!!”
            “Kau yang Babo, Henry-ah.. sudah ku katakan bukan..??”
            “nde.. mian.. jongmal mianhae..”
Eunhyuk akhirnya bisa tertawa lega kini, mendengar Henry dan Donghae bertengkar artinya semua masalah selesai. Ia sempat takut kehilangan Donghae, karena tubuh itu sepertinya semakin rentan. Yang harus di pikirkannya sekarang adalah cara untuk membuat Donghae tetap hidup. Siapa yang bisa menolong mereka??
‘salamender guru??’
            “Hyuk…” Eunhyuk sadar dari pikirannya “waeyo? Kau mencemaskan sesuatu?”
Hah.. “nde.. dirimu Hae..”
            “mwo??”
            “bagaimana kau bisa hidup seperti ini? tubuh ini milikmu kan? Tapi kenapa bisa… sebenarnya siapa kau ini? kenapa harus tubuhmu?”
Donghae mendesah.. ia juga tak mengerti ada apa dengan tubuhnya. Bahkan kemampuan itu semakin membuatnya hidup aneh..
            “mungkin karena kakekku dulu adalah salah satu pemegang kunci, kunci itu ada di tubuhku sekarang.. harabeoji harus menyembunyikannya agar tidak ada roh yang membuka pintu perbatasan..”
            “AIGO!! Benar-benar terdengar seperti kisah fiksi..”
            “Yak, ini bukan fiksi Henry-ah.. kau masih belum mempercayaiku? Kau mau membuatku terbunuh lagi?” sindir Donghae
Henry salah tingkah.. “eoh.. aniyo.. mianhae.. aku sudah cukup ketakutan dengan kejadian itu..”
            “hah.. sudahlah.. kajja, aku ingin makan.. aku lapar sekali..” rengeknya lucu.
            “MWO??”
            “bawa aku pulang sekarang, aku tidak ingin bertemu dengan siapapun dan tidak ingin menjawab pertanyaan apapun dari pihak sekolah..”
            “tapi Hae… sebaiknya kita pergi ke salamender guru..”
            “itu bisa nanti Hyukie setelah makan..” ia benar-benar lapar sepertinya. Mungkin tenaganya habis karena Baek Yun seenaknya saja masuk dalam tubuhnya.
            “arra.. kajja..”
_Fin_

Mian kalau jalan cerita sedikit kacau dan mengabur kemana-mana, Mian juga kalau banyak penulisan kata yang salah, salah huruf, salah makna.. mohon di maklumi.. :(
But, tetap semangat membuat FF yang lebih bagus lagi.. :)

3 komentar:

  1. Aaahh gomawo gomawo gomawo akhirnya ada juga lanjutannya
    Tetap semangat k pena

    BalasHapus
  2. Uuuhh horor untung bacanya siang hehehe klo tadi malem pas mati lampu serem juga... ^^

    BalasHapus
  3. Ditunggu cerita slanjutnya . Aq suka cerita2mu

    BalasHapus