SiHae couple
****
Eunhyuk menggelengkan
kepalanya pelan saat Kangin menatapnya penuh pertanyaan ‘ottoke?’. Keduanya
lalu duduk bersandar merapat pada sofa coklat gelap di ruang dimana biasanya
mereka berkumpul bersama.
“demamnya belum turun
juga… ini sudah 2 hari hyung..” pekik Eunhyuk.
“kau sudah berhasil
menghubungi Siwon?”
Eunhyuk menggeleng.
Saat itulah Sungmin dan
Kyuhyun masuk dengan beberapa kantong bahan makanan. Tak lama Heechul bersama
Shindong yang rupanya baru pulang dari Sukira.
“apa yang akan kita
katakan pada Teuki hyung nanti?” guman Kangin.
Keempat namja yang baru
datang tadi ikut duduk di ruangan itu mendengarkan percakapan keduanya. Walau
tidak tahu dari awal namun mereka sudah mengerti arah pembicaraan mereka. Leeteuk
pasti ia akan menanyakan di mana dongsaengnya itu jika kenyataannya dia masih
demam dan tidak bersama mereka.
“akan ku masakkan bubur
dulu…” namja penyuka warna pink dan selalu nampak manis itu bangkit berdiri,
berjalan ke arah dapur dan menyiapkan bahan-bahan.
Sang magnae mengekornya
dari belakang “akan ku bantu hyung.. setidaknya ku temani kau di dapur..”
Sungmin mengangguk
kemudian keduanya menuju dapur.
Heechul menyandarkan
tubuhnya pada sofa tempatnya duduk. Shindong tak kalah cemas. Belakangan ia
mulai dekat dengan dongsaengnya itu.
Mereka berempat diam
membeku diantara deretan sofa itu dengan tatapan kosong. Sampai-sampai Donghae
keluar dari kamarnya mereka tidak menyadari.
“hyung… apa yang kalian
lakukan?” tegurnya heran melihat empat orang bak patung itu. Donghae menggaruk
kepalanya hingga rambutnya sedikit berantakan. Ia mengenakan kaos abu-abu yang
terlalu kebesaran pada tubuhnya hingga menampakkan seorang anak kecil yang memakai baju sang ayah.
“kau memakai bajuku
lagi?” Shindong, namja berbadan besar itu tak kaget dengan perbuatan Donghae.
“ini hangat hyung…”
ujarnya sambil duduk diantara Kangin dan Eunhyuk. Ia menyandarkan kepalanya di
bahu Kangin hingga namja itu meliriknya dengan ujung mata. Seketika ia
membenahi letak kepala Donghae agar terasa lebih nyaman di bahunya.
“apa baju Shindong
benar-benar hangat?”
“ne, seperti selimut..”
Kangin dan Eunhyuk
terkikik mendengar pengakuannya. Shindong yang tadinya ingin marah jadi ikut
tertawa dibuatnya. Ini bukan kali pertama Donghae memakai bajunya bagai
selimut.
“gwaenchana Hae? kau
sudah makan? Kau ingin sesuatu?” tekan Heechul tiba-tiba.
“aku ingin coklat
panas…”
“SUNGMIN-ah.. KAU
DENGAR ITU? BUATKAN UNTUKNYA!” perintah Heechul dengan teriakan yang sangat
amat keras hingga ia mendapat pukulan di bahu oleh Shindong hingga tubuhnya
sedikit oleng ke samping.
Sungmin menggeleng saja
melihat tingkah laku hyungdeulnya..
Lima menit kemudian..
Sungmin membawakan segelas coklat panas..
“terimakasih hyung..”
ucap Donghae saat tangannya meraih gelas coklat panasnya.
“Siwon sudah
menghubungimu?” Namja itu menggeleng..
“kau tak
menghubunginya?”
“sudah.. mungkin Siwon
hyung sibuk, akhir-akhir ini pekerjaannya padat sekali aku tak ingin
mengganggunya..”
“Donghae-ya.. besok aku
temani ke tempat Siwon, ne..” tawar Kangin.
Sungmin menyentuh
kening Donghae “tapi ia masih sakit hyung.. dia masih agak demam..” Eunhyuk di
sampingnya juga ikut mengangguk.
“kau mau bertemu
Siwon?” tanya Kangin langsung padanya.
Donghae mengangguk
degan penawaran Kangin. Matanya sedikit melirik ke arah Sungmin dan Heechul
saat ia menyesap coklat panasnya. Terakhir ia melirik Eunhyuk dan ketiga namja
itu menampakan kecemasan di wajahnya.
Ia meletakkan kembali
gelasnya di meja. Menatap hyungdeulnya..
“gwaenchana… aku akan
baik-baik saja.. aku hanya ingin menjelaskan semuanya pada Siwon hyung..”
****
Tidak banyak orang yang
berada di sana di tengah sedikit gerimis seperti malam ini. nampaknya musim
dingin sudah mulai kembali.
Direkatkannya jaket
biru tua itu dengan menyilangkan kedua tangannya di dada. Topi jaket itu
menutup kepalanya menjaga tubuhnya sedikit menerima hangat. Berkali-kali ia
melirik ke arah jam yang melingkar di tangan kirinya.
“apa yang kau
inginkan?” tegur suara tenor dari arah belakangnya. Sebelum ia menoleh dan
membalik badannya, bibirnya menyunggingkan senyum bahagia. Ia tahu persis suara
siapa itu.
“kau membaca pesanku
hyung? Kau datang?” bahagianya melihat orang yang ditunggunya_Siwon_. Namun
matanya kembali panas saat ia tahu Siwon tidak datang sendiri. Ada seorang lain
di samping Siwon.
“untuk apa kau
mengajakku kemari? Ada banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan…”
Pertanyaan datar Siwon
semakin membuat Donghae menahan untuk tidak menangis. ‘jadi itu alasannya
kenapa Siwon tidak ingin menemuinya lagi, Siwon ingin mengakhiri hubungan
mereka’.
“aku hanya ingin
mengatakan kalau aku tidak ada apa-apa dengan Eunhyuk. Bukankah semuanya sudah
jelas.. dari awal kami memang bersahabat baik.. kau juga tahu itu kan?”
tanyanya bukan hanya pada Siwon tapi pada namja disamping Siwon yang sangat ia
kenal. Namja yang ia sayangi sama seperti yang lainnya namun kini malah melukai
hatinya.
“hyung… aku..”
“cukup Kibum-ah.. aku
mengerti sekarang..”
“kau mengerti apa?”
tanya Siwon dingin “kau tidak pernah mau mengerti aku Hae, kau kekanakan..
selalu saja bersikap semaumu.. aku sudah lelah dengan ini semua, kau bahkan
menganggap hubunganmu dengan Eunhyuk bukan apa-apa padahal semua orang sudah mengatakannya
dengan jelas..”
“semua orang? media itu
yang menyebarkan rumor tidak benar hyung..” rengek Donghae.
“YAK!! LIHAT DIRIMU
SEKARANG!” teriak Siwon membuat Donghae memundurkan langkahnya sedikit
kebelakang. Kibum juga menjadi takut dengan sikap Siwon, jujur sepertinya ia
tak ingin menyakiti hati Donghae. Namun, ia tak bisa memungkiri kalau ia punya
perasaan pada Siwon bahkan sejak dulu sebelum Siwon memilih Donghae.
Donghae terperangkap di
depan Siwon dan Kibum. Rasanya tetesan air hujan yang dingin itu tak mampu
membekukan rasa sakitnya. Ia masih berdiri disana saat kakinya mulai bergetar.
Tubuhnya merinding oleh angin yang berhembus dan bajunya mulai basah.
Siwon tak peduli atau
tepatnya pura-pura tak peduli dengan keadaannya saat ini. padahal jelas wajah
Donghae sudah pucat.
“hyung… sebaiknya kita
pulang, kasihan Donghae hyung sepertinya kedinginan..” ajak Kibum setengah
berbisik. Bagaimanapun juga Kibum masih punya hati, ia tak ingin melukai
Donghae.
“kau yang mulai duluan
hyung.. kau yang berjanji dulu..” isak Donghae kemudian.
“aku rasa aku menyesal
telah mengatakan itu padamu.. mianhae, aku tak bisa lagi menjagamu.. tak bisa
lagi bersamamu..”
Deggg….
Siwon mengatakannya..
“gurraeyo.. aku tahu
kau marah padaku, tapi.. untuk terakhir kalinya aku katakan.. tidak ada
hubungan apapun antara aku dan Hyuk hyung,.. aku berani menerimamu artinya
memang hatiku untukmu hyung.. terserah kau mau percaya atau tidak.. tapi aku
tidak pernah bisa berbohong, kau tahu itu..”
****
“Yak, apa kau gila?
Kenapa tidak berteduh eeoh?” marah Kangin.
Donghae masuk mobil
Kangin yang memang mengantarnya ke Sungai Han tadi. Tapi Kangin tidak menyangka
jik adiknya justru hujan-hujannya bukannya berteduh.
“lepaskan jaketmu..”
pinta Kangin kemudian saat Donghae duduk disampingnya. Ia menutup tubuh basah
Donghae dengan jaketnya sendiri setelah Donghae menuruti perintahnya.
“masih dingin?”
Donghae mengangguk
sambil meletakkan kepalanya di sandaran kursi. Matanya terpejam rapat, napasnya
tak beraturan membuat Kangin cemas.
“aaiissh, kalau tahu
akan begini aku tidak akan mengajakmu bertemu Siwon di lokasi shootingnya..
bisa-bisa aku dibunuh Sungmin sampai di dorm nanti..” gerutu Kangin.
****
Kyuhyun melempar remote
gamenya saat mendengar Sungmin berteriak. Ia menahan tubuh namja yang sekarang
terlihat lebih kekar itu dengan sepenuh tenaga. Sungmin marah pada Kangin yang
membuat Donghae sakit tambah parah.
“sudahlah hyung, Hae
hyung sakit karena dia sendiri yang tidak berteduh..”
“ne, sepertinya dia
berusaha menyakiti dirinya sendiri..” tambah Heechul.
“sekarang bagaimana?”
tanya Eunhyuk.
“bagaimana kalau Teuki
hyung tahu keadaan Hae hyung seperti ini?” cemas Ryeowook. Ya, Leeteuk sedang
ada kegiatan di luar sekarang ini.
Mereka mengelilingi
namja yang sekarang tidur berbaring. Demam Donghae semakin parah sejak ia
kehujanan tadi. Kangin yang menggendongnya ke dorm disambut kepanikan dan
kemarahan Sungmin.
“eeuggh.. gwaenchana..”
Donghae membuka matanya perlahan. Dilihatnya seluruh member berada di kamarnya.
Ia tahu mereka kuatir padanya “ijinkan aku tidur sejenak, semua akan baik-baik
saja..” lanjutnya.
“mworago??”
“dan jangan memarahi
Kangin hyung lagi…” pintanya pada Sungmin “ini salahku, semua salahku hyung…”
ujarnya. air mata yang ditahannya akhirnya jatuh juga.
Eunhyuk mendekat, duduk
di samping Donghae berbaring.
“Uljima Hae…”
“sekarang katakan.. apa
yang dikatakan Siwon?” tegas Heechul, ia ingin tahu apa yang membuat Donghae
jadi selemah itu.
Donghae hanya
menggeleng, ia tak sanggup membicarakannya.
“palliwa!! Katakan…”
paksa Heechul lagi membuat semua mata tertuju tajam padanya.
“Kibum…..”
“kenapa dengan Kibum?”
“Siwon hyung bersama
Kibum… dia meninggalkanku karena Kibum..” isaknya “hyuuungg…. Aku harus
bagaimana?? Siwon hyung tidak percaya padaku kalau aku dan Hyuk hyung hanya
berteman.. oottokke hyuuungg??” tangisnya makin keras.
Shindong yang dari tadi
berdiri di dekatnya menarik Donghae erat dalam pelukannya. Ia tak tahan melihat
air mata Donghae. tangannya mengusap pelan punggung namja yang kini melesatkan
kepalanya di dada bidangnya.
Ryeowook tercekat, ia
berpegang pada lengan Kangin. Kyuhyun mendekat pada Sungmin. Heechul? Ia duduk
di dekat kaki Donghae, mengusap bahu Donghae pelan.
“jadi ini karena aku?”
guman Eunhyuk “aku akan menemui Siwon sekarang..”
“andwae..” Donghae
menahan lengan Eunhyuk yang hampir berdiri itu “aku tidak ingin kau terluka
hyung, biarkan saja Siwon hyung melakukan yang dia suka.. aku tidak ingin
memperkeruh suasana.. apalagi dua hari lagi kita ada live performance.. jangan
sampai kita bertengkar karena ini..”
“Hae…??” Heechul tak
habis pikir.. Donghae sangat memikirkan mereka dibanding dirinya sendiri.
“gwaenchana hyung…”
“baiklah, lebih baik
sekarang kau tidur.. kau lelah kan?”
Donghae mengangguk, ia
kembali berbaring dan mencoba memejamkan mata, tidur.
****
Sebentar-sebentar baik
itu Kyuhyun maupun Sungmin melirik ke arah Donghae. sebentar lagi mereka harus
naik ke atas panggung, namun bagaimana dengan Donghae?
“gwaenchana?” tanya
Sungmin
“ne..” hanya jelas
bahwa ia sedang tidak baik-baik saja. ia masih berwajah muram saat melihat
Siwon. Rasa canggung diantara keduanya sangat terbaca oleh member yang lain.
bahkan Eunhyuk menahan diri untuk menghampiri Siwon agar emosinya tidak keluar.
Akan sangat kacau kalau mereka bertengkar di sini.
Swing… lagu Super
Junior M..
Selesai..
Akhirnya penampilan
tanpa cacat cela itu berakhir. Mereka masuk ke dalam fan dan melepas lelah
dengan saling menyandarkan punggung.
“aku tidak tahu kau
akan mendengarkanku apa tidak..” Eunhyuk buka suara “aku menyayangi Donghae,
jujur, tapi sebagai dongsaeng.. dan bukankah sudah sejak lama kau tahu kalau
kita dekat? Kita hidup bertahun-tahun di tempat yang sama jadi wajar kalau ada
rasa sayang itu. yang tidak habis pikir kenapa kau sampai menganggap bahwa
Donghae selingkuh denganku? Konyol sekali.. kalau aku menyukainya sudah
kukatakan dari dulu, kami dekat sebelum kau dekat dengannya..” kata Eunhyuk
tanpa jeda.
Semua tahu apa maksud
dan untuk siapa perkataan yang panjang itu. namun yang dituju tetap diam dan
dingin.
“kalau kau sudah tak
menginginkannya lagi lepaskan sekarang juga agar kami tidak cemas..” lanjutnya.
Donghae, topik
pembicaraan mereka kebetulan tidak bersama mereka. Dia ikut mobil Kangin dan
Heechul.
“aku tidak
menyalahkanmu Wonni-ah.. tapi kali ini aku setuju dengan Eunhyuk” ungkap
Sungmin “kau membuat Donghae terlalu terluka karena menuggu ketidakpastian
darimu.. kau pikir hanya dia yang lelah? Pada akhirnya kami semua juga lelah
karena melihatnya terus menangis sepanjang malam, melihatnya kembali demam saat
memikirkanmu..”
“sebenarnya apa masalah
kalian hyung?” kali ini suara Kyuhyun “aku pikir tidak ada yang salah dengan
kedekatan Hyuk hyung dan Hae hyung.. jangan-jangan kau juga akan cemburu jika
Hae hyung dekat denganku?”
Siwon masih mematung
mendengar semua ungkapan mereka. ‘benar, apa masalahnya?’ kini ia mengulang
pertanyaan Kyuhyun dalam hati. Tidak ada yang salah dengan kedekatan Eunhyuk
dan Donghae? yang justru salah adalah dirinya yang dekat dengan Kibum. Itu akan
membuat Kibum salah paham pada dirinya.
Ia teringat saat
Donghae menemuinya di Sungai Han. Bukan Donghae yang kekanakan dan tidak
mengerti dirinya. Tapi dia sendiri yang tidak mau memahami Donghae padahal
namja itu sudah mati-matian menjadi seperti yang Siwon inginkan. Donghae selalu
bisa membuatnya tertawa. Itu kenapa dia berjanji akan menjaga Donghae dengan
baik.
Sampai di dorm, namja
itu langsung menuju lantai 12 dan masuk ke salah satu kamar. Kamar yang penuh
warna biru dan putih sesuai karakter dua penghuninya.
Seorang namja masih
dengan pakaian yang tadi dikenakannya di panggung, terbaring lelah dengan satu
lengan tangannya menutup kedua matanya.
“biarkan mereka
menyelesaikan masalah itu..” tahan Sungmin pada Eunhyuk yang mengejar Siwon
masuk kamar Donghae.
“mereka tak akan saling
membunuh..” tambah Kyuhyun.
Akhirnya mereka hanya
diam didepan pintu dan mendengar apa yang terjadi di dalam serta berjaga kalau
terjadi sesuatu pada mereka..
“Hae…” panggil Siwon.
Donghae belum bergerak,
ia sudah enggan membuka mata yang rasanya berat itu. kepalanya kini juga
berdeyut sakit.
“mianhae.. jongmal
mianhae.. aku menyakitimu.. aku dan Kibum.. kami hanya.. bukan apa-apa..” Siwon
terbata-bata.
Donghae menyingkirkan
lengannya yang menutup matanya sambil membuka mata sayu itu.
“hyung… bisa kita
bicarakan ini besok? Aku sungguh merasa pusing saat ini..” pintanya lemah.
“mwo??”
“hyung… bisa kau
ambilkan aku selimut itu? ini dingin sekali…” Donghae mengubah posisi,
meringkuk dan meminta hal lain pada Siwon tanpa menanggapi kebingungan wajah
Siwon.
“kau sakit? gwaenchana??”
kini Siwon mulai panik sambil membenahi selimut yang ia tarik menutupi tubuh
Donghae.
“Wonnie hyung..
saranghaeyo..” guman Donghae selanjutnya. Nyatanya ia sudah setengah sadar
sekarang. Tubuhnya makin menelusup dalam selimut, keringat dingin keluar
membasahi baju yang ia kenakan.
Siwon makin panik..
“HYUNG!! SUNGMIN
HYUNG!! TOLONG AKU!!” teriaknya kemudian.
“Yak, kenapa kau
berteriak??” Sungmin muncul cepat dari balik pintu.
“Donghae sakit,
ottoke??”
Sungmin mengerutkan
keningnya.. ia kembali keluar kamar Donghae, mengambil air dan handuk,
mengompres dongsaengnya setelah sebelumnya menyuruh Ryeowook untuk membuat
bubur dan Kyuhyun membawa obat.
Member yang lain
sengaja di tahan Heechul untuk masuk kekamar itu. menurutnya akan lebih baik
jika Siwon yang merawat Donghae.
****
Ryeowook kembali
membawa nampan berisi dua gelas susu panas ke dapur. Saat melihat itu Heechul
bertanya
“kenapa kau bawa
kembali?”
“mereka masih tidur
hyung, aku tak mau membangunkannya..” nampak Heechul mengangguk mengerti.
“ini untukku saja, kau
buatkan lagi nanti untuk mereka..” kali ini Ryeowook yang mengangguk.
Heechul mengambil
segelas susu dari tangan Ryeowook lalu meletakkan dirinya di sofa ruang tengah
berwarna putih itu. tangan kirinya meraih remot TV dan mencari acara yang
sekiranya menghiburnya.
“kau sudah bangun
hyung?” tanya namja berbadan besar_Kangin.
“ne..”
“Ryeowook disini?”
“ne..” kembali ia
menjawab singkat.
“Ryewook-ah.. kau masak
apa??” Kangin menghampiri dongsaengnya di dapur.
“belum hyung, aku masih
menunggu Sungmin hyung yang belanja bahan makanan..”
“Eunhyuk dan Kyuhyun
bersamanya?”
“ne, mereka ngotot ikut
dan aku tidak bisa melarang..” Kangin mengangguk.
Kali ini terdengar
suara Shindong yang menyapa Heechul. Ia duduk di samping Heechul dan
menemaninya menonton TV. Hingga langkah kaki dari arah kamar Donghae
terdengar..
“Kau sudah bangun?”
“ne hyung..”
“bagaimana keadaannya?”
“sepertinya dia sudah
lebih baik…” jawabnya “kalian tidak marah padaku?” selanjutnya ia duduk di
samping Heechul.
“sejujurnya aku marah..
tapi marah tidak akan menyelesaikan semuanya..”
“wooow hyung… kau bisa
berkata bijak?” seru Ryeowook.
“aku belajar dari
Donghae..”
Semua terdiam saat nama
itu disebut. Ya, Siwon pun setuju. Namja manja dan kekanakan itu mampu menyihir
mereka untuk bertindak yang baik. Siwon benar-benar menyesal kini telah
mengatakan itu kemarin..
“aku menyesal
melepaskan Hae..” tunduknya sedih
“MWO??”
“aku mengatakannya saat
di sungai Han.. tapi aku sangat menyesal, aku sedang marah saat itu dan kau
benar hyung, marah tidak akan menyelesaikan masalah..”
“Siwon-ah.. kau dan
Donghae sama-sama dongsaengku, bahkan Kibum.. aku menyayangi kalian semua..
tapi aku tidak ingin melihat kalian berada dalam situasi seperti ini.. pikirkan
perasaan mereka.. kau mempermainkan mereka..” geram Heechul.
Kangin dan Ryeowook
yang tadi sibuk di dapur kini diam berdiri di samping mereka.
“sejujurnya.. aku hanya
menginginkan Donghae, sejak dulu…”
“dan kau tahu bagaimana
perasaan Kibum?”
Siwon mengangguk..
“yang kau sakiti bukan
hanya Donghae tapi juga Kibum.. dan.. Eunhyuk..” Siwon mendongak mendengar nama
Eunhyuk “salahkah seorang hyung menyayangi dongsaengnya seperti Eunhyuk pada
Donghae? kita semua sudah tahu posisimu dan Donghae, tidak akan ada yang
mengganggunya, justru kami berusaha untuk menjaga supaya kalian tidak saling
menyakiti seperti ini..” ujar Heechul panjang lebar. Mungkin ia tak tahan lagi
karena baginya baik Donghae maupun Kibum adalah dongsaeng yang ia sayangi.
“sebaiknya kau pikirkan
semuanya baik-baik..” suara Kangin kali ini “Kibum anak yang dewasa dan
Donghae, ia akan mengorbankan apapun demi kebahagiaan orang yang disayanginya
walau itu harus merenggut perasaannya sendiri..”
Uhuk..huukk..
Mereka menoleh, suara
batuk Donghae dari arah kamarnya.
Mendengar itu Heechul
menyuruh Siwon “hampiri dia, selesaikan masalah kalian saat ini juga.. hampir
satu minggu keadaannya seperti itu, jadi selesaikan sekarang apapun yang
menurutmu baik..”
Setelah Siwon pergi,
Kangin dan Shindong berdecak kagum, ternyata Heechul bisa bersikap bijak juga
seperti Leeteuk. Hyung tertua kedua mereka itu, yang mereka kenal dengan
kepribadian 4D ternyata bisa mengambil sikap..
“Siwonnie hyung?? Kau
masih di sini?” tanya Donghae lirih.
“ne..” Siwon mendekat
padanya yang masih berbaring “gwaenchana?” Donghae hanya tersenyum.
“mianhae atas sikapku
yang kekanakan kemarin, aku menyayangimu Hae.. bukan Kibum, dan Kibum paham
akan hal itu.. dia bisa menerima.. dia juga tidak marah padamu atau pada
siapapun..”
“ne..??”
“aku terlalu marah saat
itu hingga aku emosi.. aku janji aku tidak akan melakukan ini lagi padamu..
tidak akan menyakitimu lagi.. aku sudah berjanji pada Leeteuk hyung, dan kita
akan menjemputnya besok bukan?..”
“kau tidak ingin
disalahkan oleh Leeteuk hyung karena hal ini?”
“aniyo… aku tak peduli
mereka marah karena masalah kemarin.. aku hanya takut kehilanganmu Hae.. aku
terlalu takut sampai-sampai aku marah saat kau dekat dengan Eunhyuk..”
“mwo? jadi itu alasanmu
marah hyung? Aaiisshh.. kau bahkan lebih kekanakan dariku..” goda Donghae.
“YAK!! aku tidak peduli
apa katamu…” teriak Siwon “jadi kau mau memaafkanku?” tanyanya lirih.
Donghae tersenyum,
Siwonnya telah kembali..
“gendong aku hyung, aku
lapar…”
Siwon paham, itu
artinya Donghae tidak lagi mempermasalahkannya. Ia membelakangi Donghae
membiarkan Donghae naik ke punggungnya.
“kau masih demam..”
gumam Siwon saat merasakan suhu tubuh Donghae yang hangat menyentuh kulitnya.
“aku akan baik-baik
saja.. aku tidak ingin membuat Eeteuk hyung cemas saat kita menjemputnya..”
“kalau begitu hari ini
akan ku temani kau, dan harus istirahat penuh..”
“kau tidak sibuk?”
“manager hyung bisa
mengaturnya..”
Donghae kembali
tersenyum, ia mengeratkan pelukannya di leher Siwon hingga Siwon menempatkannya
duduk di samping Heechul dan Kangin.
Ryeowook kini sibuk
memasak di dapur bersama Sungmin yang baru saja datang. Dan dua orang makhluk
itu, Eunhyuk dan Kyuhyun tak henti merecoki mereka. Para member penghuni lantai
bawah yang membuat suasana lantai atas ramai pagi ini.
Siwon kembali ke kamar
Donghae dan keluar lagi beberapa menit dengan selimut di tangannya. Heechul
membantunya menyelimuti Donghae yang nampak masih pucat itu.
“kalau kau masih begini
kau tidak usah ikut kegiatan..”
“SHIRROO!! Tidak
adil..”
Siwon tertawa “biarkan
saja hyung, hari ini aku akan menjaganya penuh agar besok keadaannya sudah
lebih baik..”
“jongmal?? Syukurlah
kalau begitu..” ujar Kangin lega. Hari ini seluruh member ada jadwal jadi
mereka sempat berpikir bagaimana menjaga Donghae tadi.
“Siwon-ah… aku ingin
kau minta maaf pada Eunhyuk..” datar Donghae.
Siwon bangkit berdiri
langsung menghampiri Eunhyuk.
“Hyuk… aku minta maaf
atas semua kesalahpahamanku padamu.. jongmal mianhaeyo..”
“eeoh?” Eunhyuk yang
sebelumnya asik merecoki Sungmin memandang heran Siwon yang tiba-tiba minta
maaf.
“aku memaafkanmu… tapi
aku tidak akan memaafkanmu kalau kau menyakiti Donghae.. kalau itu terjadi, aku
akan benar-benar merebutnya darimu..” ancam Eunhyuk.
“aniyo.. tidak akan ku
ulangi.. yaksoke!!” jawabnya cepat disambut tawa dari mereka semua yang
mendegarnya termasuk Donghae.
“kau sudah dengar Hae?
dia bernjanji tidak akan menyakitimu.. kalau itu terjadi..”
“stoopped!!” seru Siwon
“sudah ku katakan tidak akan terjadi lagi..” dan sekali lagi terdengar suara
tawa dari mereka.
“aiish, kalian ini..
kajja Hae kau istirahat saja nanti sarapanmu kubawakan ke kamar.. hari ini kau
harus istirahat penuh..” Siwon menarik Donghae dan sedikit memeluknya
membawanya ke kamar meninggalkan yang lain yang masih dalam tawa mengejek.
Donghae tak membantah,
ia senang Siwonnya sudah kembali lagi...
FIN.
Hah, entah..
mungkin karena mereka wamil bareng jadi galau terus... missing EunSiHae..
Jd kangen . Ff yang laen cpet dlanjut ya . Semangat
BalasHapusHohohoh like it :) ^^
BalasHapusKapan hero dilanjut
Ah sweet nice.. Ayo bikin lagi dan hero kapan lanjut
BalasHapus