Sabtu, 23 April 2016

LOST and FOUND [Another]

SiHae couple
****
Eunhyuk menggelengkan kepalanya pelan saat Kangin menatapnya penuh pertanyaan ‘ottoke?’. Keduanya lalu duduk bersandar merapat pada sofa coklat gelap di ruang dimana biasanya mereka berkumpul bersama.
“demamnya belum turun juga… ini sudah 2 hari hyung..” pekik Eunhyuk.
“kau sudah berhasil menghubungi Siwon?”
Eunhyuk menggeleng.
Saat itulah Sungmin dan Kyuhyun masuk dengan beberapa kantong bahan makanan. Tak lama Heechul bersama Shindong yang rupanya baru pulang dari Sukira.
“apa yang akan kita katakan pada Teuki hyung nanti?” guman Kangin.
Keempat namja yang baru datang tadi ikut duduk di ruangan itu mendengarkan percakapan keduanya. Walau tidak tahu dari awal namun mereka sudah mengerti arah pembicaraan mereka. Leeteuk pasti ia akan menanyakan di mana dongsaengnya itu jika kenyataannya dia masih demam dan tidak bersama mereka.
“akan ku masakkan bubur dulu…” namja penyuka warna pink dan selalu nampak manis itu bangkit berdiri, berjalan ke arah dapur dan menyiapkan bahan-bahan.
Sang magnae mengekornya dari belakang “akan ku bantu hyung.. setidaknya ku temani kau di dapur..”
Sungmin mengangguk kemudian keduanya menuju dapur.
Heechul menyandarkan tubuhnya pada sofa tempatnya duduk. Shindong tak kalah cemas. Belakangan ia mulai dekat dengan dongsaengnya itu.
Mereka berempat diam membeku diantara deretan sofa itu dengan tatapan kosong. Sampai-sampai Donghae keluar dari kamarnya mereka tidak menyadari.
“hyung… apa yang kalian lakukan?” tegurnya heran melihat empat orang bak patung itu. Donghae menggaruk kepalanya hingga rambutnya sedikit berantakan. Ia mengenakan kaos abu-abu yang terlalu kebesaran pada tubuhnya hingga menampakkan seorang anak kecil yang  memakai baju sang ayah.
“kau memakai bajuku lagi?” Shindong, namja berbadan besar itu tak kaget dengan perbuatan Donghae.
“ini hangat hyung…” ujarnya sambil duduk diantara Kangin dan Eunhyuk. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Kangin hingga namja itu meliriknya dengan ujung mata. Seketika ia membenahi letak kepala Donghae agar terasa lebih nyaman di bahunya.
“apa baju Shindong benar-benar hangat?”
“ne, seperti selimut..”
Kangin dan Eunhyuk terkikik mendengar pengakuannya. Shindong yang tadinya ingin marah jadi ikut tertawa dibuatnya. Ini bukan kali pertama Donghae memakai bajunya bagai selimut.
“gwaenchana Hae? kau sudah makan? Kau ingin sesuatu?” tekan Heechul tiba-tiba.
“aku ingin coklat panas…”
“SUNGMIN-ah.. KAU DENGAR ITU? BUATKAN UNTUKNYA!” perintah Heechul dengan teriakan yang sangat amat keras hingga ia mendapat pukulan di bahu oleh Shindong hingga tubuhnya sedikit oleng ke samping.
Sungmin menggeleng saja melihat tingkah laku hyungdeulnya..
Lima menit kemudian.. Sungmin membawakan segelas coklat panas..
“terimakasih hyung..” ucap Donghae saat tangannya meraih gelas coklat panasnya.
“Siwon sudah menghubungimu?” Namja itu menggeleng..
“kau tak menghubunginya?”
“sudah.. mungkin Siwon hyung sibuk, akhir-akhir ini pekerjaannya padat sekali aku tak ingin mengganggunya..”
“Donghae-ya.. besok aku temani ke tempat Siwon, ne..” tawar Kangin.
Sungmin menyentuh kening Donghae “tapi ia masih sakit hyung.. dia masih agak demam..” Eunhyuk di sampingnya juga ikut mengangguk.
“kau mau bertemu Siwon?” tanya Kangin langsung padanya.
Donghae mengangguk degan penawaran Kangin. Matanya sedikit melirik ke arah Sungmin dan Heechul saat ia menyesap coklat panasnya. Terakhir ia melirik Eunhyuk dan ketiga namja itu menampakan kecemasan di wajahnya.
Ia meletakkan kembali gelasnya di meja. Menatap hyungdeulnya..
“gwaenchana… aku akan baik-baik saja.. aku hanya ingin menjelaskan semuanya pada Siwon hyung..”
****
Tidak banyak orang yang berada di sana di tengah sedikit gerimis seperti malam ini. nampaknya musim dingin sudah mulai kembali.
Direkatkannya jaket biru tua itu dengan menyilangkan kedua tangannya di dada. Topi jaket itu menutup kepalanya menjaga tubuhnya sedikit menerima hangat. Berkali-kali ia melirik ke arah jam yang melingkar di tangan kirinya.
“apa yang kau inginkan?” tegur suara tenor dari arah belakangnya. Sebelum ia menoleh dan membalik badannya, bibirnya menyunggingkan senyum bahagia. Ia tahu persis suara siapa itu.
“kau membaca pesanku hyung? Kau datang?” bahagianya melihat orang yang ditunggunya_Siwon_. Namun matanya kembali panas saat ia tahu Siwon tidak datang sendiri. Ada seorang lain di samping Siwon.
“untuk apa kau mengajakku kemari? Ada banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan…”
Pertanyaan datar Siwon semakin membuat Donghae menahan untuk tidak menangis. ‘jadi itu alasannya kenapa Siwon tidak ingin menemuinya lagi, Siwon ingin mengakhiri hubungan mereka’.
“aku hanya ingin mengatakan kalau aku tidak ada apa-apa dengan Eunhyuk. Bukankah semuanya sudah jelas.. dari awal kami memang bersahabat baik.. kau juga tahu itu kan?” tanyanya bukan hanya pada Siwon tapi pada namja disamping Siwon yang sangat ia kenal. Namja yang ia sayangi sama seperti yang lainnya namun kini malah melukai hatinya.
“hyung… aku..”
“cukup Kibum-ah.. aku mengerti sekarang..”
“kau mengerti apa?” tanya Siwon dingin “kau tidak pernah mau mengerti aku Hae, kau kekanakan.. selalu saja bersikap semaumu.. aku sudah lelah dengan ini semua, kau bahkan menganggap hubunganmu dengan Eunhyuk bukan apa-apa padahal semua orang sudah mengatakannya dengan jelas..”
“semua orang? media itu yang menyebarkan rumor tidak benar hyung..” rengek Donghae.
“YAK!! LIHAT DIRIMU SEKARANG!” teriak Siwon membuat Donghae memundurkan langkahnya sedikit kebelakang. Kibum juga menjadi takut dengan sikap Siwon, jujur sepertinya ia tak ingin menyakiti hati Donghae. Namun, ia tak bisa memungkiri kalau ia punya perasaan pada Siwon bahkan sejak dulu sebelum Siwon memilih Donghae.
Donghae terperangkap di depan Siwon dan Kibum. Rasanya tetesan air hujan yang dingin itu tak mampu membekukan rasa sakitnya. Ia masih berdiri disana saat kakinya mulai bergetar. Tubuhnya merinding oleh angin yang berhembus dan bajunya mulai basah.
Siwon tak peduli atau tepatnya pura-pura tak peduli dengan keadaannya saat ini. padahal jelas wajah Donghae sudah pucat.
“hyung… sebaiknya kita pulang, kasihan Donghae hyung sepertinya kedinginan..” ajak Kibum setengah berbisik. Bagaimanapun juga Kibum masih punya hati, ia tak ingin melukai Donghae.
“kau yang mulai duluan hyung.. kau yang berjanji dulu..” isak Donghae kemudian.
“aku rasa aku menyesal telah mengatakan itu padamu.. mianhae, aku tak bisa lagi menjagamu.. tak bisa lagi bersamamu..”
Deggg….
Siwon mengatakannya..
“gurraeyo.. aku tahu kau marah padaku, tapi.. untuk terakhir kalinya aku katakan.. tidak ada hubungan apapun antara aku dan Hyuk hyung,.. aku berani menerimamu artinya memang hatiku untukmu hyung.. terserah kau mau percaya atau tidak.. tapi aku tidak pernah bisa berbohong, kau tahu itu..”
****
“Yak, apa kau gila? Kenapa tidak berteduh eeoh?” marah Kangin.
Donghae masuk mobil Kangin yang memang mengantarnya ke Sungai Han tadi. Tapi Kangin tidak menyangka jik adiknya justru hujan-hujannya bukannya berteduh.
“lepaskan jaketmu..” pinta Kangin kemudian saat Donghae duduk disampingnya. Ia menutup tubuh basah Donghae dengan jaketnya sendiri setelah Donghae menuruti perintahnya.
“masih dingin?”
Donghae mengangguk sambil meletakkan kepalanya di sandaran kursi. Matanya terpejam rapat, napasnya tak beraturan membuat Kangin cemas.
“aaiissh, kalau tahu akan begini aku tidak akan mengajakmu bertemu Siwon di lokasi shootingnya.. bisa-bisa aku dibunuh Sungmin sampai di dorm nanti..” gerutu Kangin.
****
Kyuhyun melempar remote gamenya saat mendengar Sungmin berteriak. Ia menahan tubuh namja yang sekarang terlihat lebih kekar itu dengan sepenuh tenaga. Sungmin marah pada Kangin yang membuat Donghae sakit tambah parah.
“sudahlah hyung, Hae hyung sakit karena dia sendiri yang tidak berteduh..”
“ne, sepertinya dia berusaha menyakiti dirinya sendiri..” tambah Heechul.
“sekarang bagaimana?” tanya Eunhyuk.
“bagaimana kalau Teuki hyung tahu keadaan Hae hyung seperti ini?” cemas Ryeowook. Ya, Leeteuk sedang ada kegiatan di luar sekarang ini.
Mereka mengelilingi namja yang sekarang tidur berbaring. Demam Donghae semakin parah sejak ia kehujanan tadi. Kangin yang menggendongnya ke dorm disambut kepanikan dan kemarahan Sungmin.
“eeuggh.. gwaenchana..” Donghae membuka matanya perlahan. Dilihatnya seluruh member berada di kamarnya. Ia tahu mereka kuatir padanya “ijinkan aku tidur sejenak, semua akan baik-baik saja..” lanjutnya.
“mworago??”
“dan jangan memarahi Kangin hyung lagi…” pintanya pada Sungmin “ini salahku, semua salahku hyung…” ujarnya. air mata yang ditahannya akhirnya jatuh juga.
Eunhyuk mendekat, duduk di samping Donghae berbaring.
“Uljima Hae…”
“sekarang katakan.. apa yang dikatakan Siwon?” tegas Heechul, ia ingin tahu apa yang membuat Donghae jadi selemah itu.
Donghae hanya menggeleng, ia tak sanggup membicarakannya.
“palliwa!! Katakan…” paksa Heechul lagi membuat semua mata tertuju tajam padanya.
“Kibum…..”
“kenapa dengan Kibum?”
“Siwon hyung bersama Kibum… dia meninggalkanku karena Kibum..” isaknya “hyuuungg…. Aku harus bagaimana?? Siwon hyung tidak percaya padaku kalau aku dan Hyuk hyung hanya berteman.. oottokke hyuuungg??” tangisnya makin keras.
Shindong yang dari tadi berdiri di dekatnya menarik Donghae erat dalam pelukannya. Ia tak tahan melihat air mata Donghae. tangannya mengusap pelan punggung namja yang kini melesatkan kepalanya di dada bidangnya.
Ryeowook tercekat, ia berpegang pada lengan Kangin. Kyuhyun mendekat pada Sungmin. Heechul? Ia duduk di dekat kaki Donghae, mengusap bahu Donghae pelan.
“jadi ini karena aku?” guman Eunhyuk “aku akan menemui Siwon sekarang..”
“andwae..” Donghae menahan lengan Eunhyuk yang hampir berdiri itu “aku tidak ingin kau terluka hyung, biarkan saja Siwon hyung melakukan yang dia suka.. aku tidak ingin memperkeruh suasana.. apalagi dua hari lagi kita ada live performance.. jangan sampai kita bertengkar karena ini..”
“Hae…??” Heechul tak habis pikir.. Donghae sangat memikirkan mereka dibanding dirinya sendiri.
“gwaenchana hyung…”
“baiklah, lebih baik sekarang kau tidur.. kau lelah kan?”
Donghae mengangguk, ia kembali berbaring dan mencoba memejamkan mata, tidur.
****
Sebentar-sebentar baik itu Kyuhyun maupun Sungmin melirik ke arah Donghae. sebentar lagi mereka harus naik ke atas panggung, namun bagaimana dengan Donghae?
“gwaenchana?” tanya Sungmin
“ne..” hanya jelas bahwa ia sedang tidak baik-baik saja. ia masih berwajah muram saat melihat Siwon. Rasa canggung diantara keduanya sangat terbaca oleh member yang lain. bahkan Eunhyuk menahan diri untuk menghampiri Siwon agar emosinya tidak keluar. Akan sangat kacau kalau mereka bertengkar di sini.
Swing… lagu Super Junior M..
Selesai..
Akhirnya penampilan tanpa cacat cela itu berakhir. Mereka masuk ke dalam fan dan melepas lelah dengan saling menyandarkan punggung.
“aku tidak tahu kau akan mendengarkanku apa tidak..” Eunhyuk buka suara “aku menyayangi Donghae, jujur, tapi sebagai dongsaeng.. dan bukankah sudah sejak lama kau tahu kalau kita dekat? Kita hidup bertahun-tahun di tempat yang sama jadi wajar kalau ada rasa sayang itu. yang tidak habis pikir kenapa kau sampai menganggap bahwa Donghae selingkuh denganku? Konyol sekali.. kalau aku menyukainya sudah kukatakan dari dulu, kami dekat sebelum kau dekat dengannya..” kata Eunhyuk tanpa jeda.
Semua tahu apa maksud dan untuk siapa perkataan yang panjang itu. namun yang dituju tetap diam dan dingin.
“kalau kau sudah tak menginginkannya lagi lepaskan sekarang juga agar kami tidak cemas..” lanjutnya.
Donghae, topik pembicaraan mereka kebetulan tidak bersama mereka. Dia ikut mobil Kangin dan Heechul.
“aku tidak menyalahkanmu Wonni-ah.. tapi kali ini aku setuju dengan Eunhyuk” ungkap Sungmin “kau membuat Donghae terlalu terluka karena menuggu ketidakpastian darimu.. kau pikir hanya dia yang lelah? Pada akhirnya kami semua juga lelah karena melihatnya terus menangis sepanjang malam, melihatnya kembali demam saat memikirkanmu..”
“sebenarnya apa masalah kalian hyung?” kali ini suara Kyuhyun “aku pikir tidak ada yang salah dengan kedekatan Hyuk hyung dan Hae hyung.. jangan-jangan kau juga akan cemburu jika Hae hyung dekat denganku?”
Siwon masih mematung mendengar semua ungkapan mereka. ‘benar, apa masalahnya?’ kini ia mengulang pertanyaan Kyuhyun dalam hati. Tidak ada yang salah dengan kedekatan Eunhyuk dan Donghae? yang justru salah adalah dirinya yang dekat dengan Kibum. Itu akan membuat Kibum salah paham pada dirinya.
Ia teringat saat Donghae menemuinya di Sungai Han. Bukan Donghae yang kekanakan dan tidak mengerti dirinya. Tapi dia sendiri yang tidak mau memahami Donghae padahal namja itu sudah mati-matian menjadi seperti yang Siwon inginkan. Donghae selalu bisa membuatnya tertawa. Itu kenapa dia berjanji akan menjaga Donghae dengan baik.
Sampai di dorm, namja itu langsung menuju lantai 12 dan masuk ke salah satu kamar. Kamar yang penuh warna biru dan putih sesuai karakter dua penghuninya.
Seorang namja masih dengan pakaian yang tadi dikenakannya di panggung, terbaring lelah dengan satu lengan tangannya menutup kedua matanya.
“biarkan mereka menyelesaikan masalah itu..” tahan Sungmin pada Eunhyuk yang mengejar Siwon masuk kamar Donghae.
“mereka tak akan saling membunuh..” tambah Kyuhyun.
Akhirnya mereka hanya diam didepan pintu dan mendengar apa yang terjadi di dalam serta berjaga kalau terjadi sesuatu pada mereka..
“Hae…” panggil Siwon.
Donghae belum bergerak, ia sudah enggan membuka mata yang rasanya berat itu. kepalanya kini juga berdeyut sakit.
“mianhae.. jongmal mianhae.. aku menyakitimu.. aku dan Kibum.. kami hanya.. bukan apa-apa..” Siwon terbata-bata.
Donghae menyingkirkan lengannya yang menutup matanya sambil membuka mata sayu itu.
“hyung… bisa kita bicarakan ini besok? Aku sungguh merasa pusing saat ini..” pintanya lemah.
“mwo??”
“hyung… bisa kau ambilkan aku selimut itu? ini dingin sekali…” Donghae mengubah posisi, meringkuk dan meminta hal lain pada Siwon tanpa menanggapi kebingungan wajah Siwon.
“kau sakit? gwaenchana??” kini Siwon mulai panik sambil membenahi selimut yang ia tarik menutupi tubuh Donghae.
“Wonnie hyung.. saranghaeyo..” guman Donghae selanjutnya. Nyatanya ia sudah setengah sadar sekarang. Tubuhnya makin menelusup dalam selimut, keringat dingin keluar membasahi baju yang ia kenakan.
Siwon makin panik..
“HYUNG!! SUNGMIN HYUNG!! TOLONG AKU!!” teriaknya kemudian.
“Yak, kenapa kau berteriak??” Sungmin muncul cepat dari balik pintu.
“Donghae sakit, ottoke??”
Sungmin mengerutkan keningnya.. ia kembali keluar kamar Donghae, mengambil air dan handuk, mengompres dongsaengnya setelah sebelumnya menyuruh Ryeowook untuk membuat bubur dan Kyuhyun membawa obat.
Member yang lain sengaja di tahan Heechul untuk masuk kekamar itu. menurutnya akan lebih baik jika Siwon yang merawat Donghae.
****
Ryeowook kembali membawa nampan berisi dua gelas susu panas ke dapur. Saat melihat itu Heechul bertanya
“kenapa kau bawa kembali?”
“mereka masih tidur hyung, aku tak mau membangunkannya..” nampak Heechul mengangguk mengerti.
“ini untukku saja, kau buatkan lagi nanti untuk mereka..” kali ini Ryeowook yang mengangguk.
Heechul mengambil segelas susu dari tangan Ryeowook lalu meletakkan dirinya di sofa ruang tengah berwarna putih itu. tangan kirinya meraih remot TV dan mencari acara yang sekiranya menghiburnya.
“kau sudah bangun hyung?” tanya namja berbadan besar_Kangin.
“ne..”
“Ryeowook disini?”
“ne..” kembali ia menjawab singkat.
“Ryewook-ah.. kau masak apa??” Kangin menghampiri dongsaengnya di dapur.
“belum hyung, aku masih menunggu Sungmin hyung yang belanja bahan makanan..”
“Eunhyuk dan Kyuhyun bersamanya?”
“ne, mereka ngotot ikut dan aku tidak bisa melarang..” Kangin mengangguk.
Kali ini terdengar suara Shindong yang menyapa Heechul. Ia duduk di samping Heechul dan menemaninya menonton TV. Hingga langkah kaki dari arah kamar Donghae terdengar..
“Kau sudah bangun?”
“ne hyung..”
“bagaimana keadaannya?”
“sepertinya dia sudah lebih baik…” jawabnya “kalian tidak marah padaku?” selanjutnya ia duduk di samping Heechul.
“sejujurnya aku marah.. tapi marah tidak akan menyelesaikan semuanya..”
“wooow hyung… kau bisa berkata bijak?” seru Ryeowook.
“aku belajar dari Donghae..”
Semua terdiam saat nama itu disebut. Ya, Siwon pun setuju. Namja manja dan kekanakan itu mampu menyihir mereka untuk bertindak yang baik. Siwon benar-benar menyesal kini telah mengatakan itu kemarin..
“aku menyesal melepaskan Hae..” tunduknya sedih
“MWO??”
“aku mengatakannya saat di sungai Han.. tapi aku sangat menyesal, aku sedang marah saat itu dan kau benar hyung, marah tidak akan menyelesaikan masalah..”
“Siwon-ah.. kau dan Donghae sama-sama dongsaengku, bahkan Kibum.. aku menyayangi kalian semua.. tapi aku tidak ingin melihat kalian berada dalam situasi seperti ini.. pikirkan perasaan mereka.. kau mempermainkan mereka..” geram Heechul.
Kangin dan Ryeowook yang tadi sibuk di dapur kini diam berdiri di samping mereka.
“sejujurnya.. aku hanya menginginkan Donghae, sejak dulu…”
“dan kau tahu bagaimana perasaan Kibum?”
Siwon mengangguk..
“yang kau sakiti bukan hanya Donghae tapi juga Kibum.. dan.. Eunhyuk..” Siwon mendongak mendengar nama Eunhyuk “salahkah seorang hyung menyayangi dongsaengnya seperti Eunhyuk pada Donghae? kita semua sudah tahu posisimu dan Donghae, tidak akan ada yang mengganggunya, justru kami berusaha untuk menjaga supaya kalian tidak saling menyakiti seperti ini..” ujar Heechul panjang lebar. Mungkin ia tak tahan lagi karena baginya baik Donghae maupun Kibum adalah dongsaeng yang ia sayangi.
“sebaiknya kau pikirkan semuanya baik-baik..” suara Kangin kali ini “Kibum anak yang dewasa dan Donghae, ia akan mengorbankan apapun demi kebahagiaan orang yang disayanginya walau itu harus merenggut perasaannya sendiri..”
Uhuk..huukk..
Mereka menoleh, suara batuk Donghae dari arah kamarnya.
Mendengar itu Heechul menyuruh Siwon “hampiri dia, selesaikan masalah kalian saat ini juga.. hampir satu minggu keadaannya seperti itu, jadi selesaikan sekarang apapun yang menurutmu baik..”
Setelah Siwon pergi, Kangin dan Shindong berdecak kagum, ternyata Heechul bisa bersikap bijak juga seperti Leeteuk. Hyung tertua kedua mereka itu, yang mereka kenal dengan kepribadian 4D ternyata bisa mengambil sikap..
“Siwonnie hyung?? Kau masih di sini?” tanya Donghae lirih.
“ne..” Siwon mendekat padanya yang masih berbaring “gwaenchana?” Donghae hanya tersenyum.
“mianhae atas sikapku yang kekanakan kemarin, aku menyayangimu Hae.. bukan Kibum, dan Kibum paham akan hal itu.. dia bisa menerima.. dia juga tidak marah padamu atau pada siapapun..”
“ne..??”
“aku terlalu marah saat itu hingga aku emosi.. aku janji aku tidak akan melakukan ini lagi padamu.. tidak akan menyakitimu lagi.. aku sudah berjanji pada Leeteuk hyung, dan kita akan menjemputnya besok bukan?..”
“kau tidak ingin disalahkan oleh Leeteuk hyung karena hal ini?”
“aniyo… aku tak peduli mereka marah karena masalah kemarin.. aku hanya takut kehilanganmu Hae.. aku terlalu takut sampai-sampai aku marah saat kau dekat dengan Eunhyuk..”
“mwo? jadi itu alasanmu marah hyung? Aaiisshh.. kau bahkan lebih kekanakan dariku..” goda Donghae.
“YAK!! aku tidak peduli apa katamu…” teriak Siwon “jadi kau mau memaafkanku?” tanyanya lirih.
Donghae tersenyum, Siwonnya telah kembali..
“gendong aku hyung, aku lapar…”
Siwon paham, itu artinya Donghae tidak lagi mempermasalahkannya. Ia membelakangi Donghae membiarkan Donghae naik ke punggungnya.
“kau masih demam..” gumam Siwon saat merasakan suhu tubuh Donghae yang hangat menyentuh kulitnya.
“aku akan baik-baik saja.. aku tidak ingin membuat Eeteuk hyung cemas saat kita menjemputnya..”
“kalau begitu hari ini akan ku temani kau, dan harus istirahat penuh..”
“kau tidak sibuk?”
“manager hyung bisa mengaturnya..”
Donghae kembali tersenyum, ia mengeratkan pelukannya di leher Siwon hingga Siwon menempatkannya duduk di samping Heechul dan Kangin.
Ryeowook kini sibuk memasak di dapur bersama Sungmin yang baru saja datang. Dan dua orang makhluk itu, Eunhyuk dan Kyuhyun tak henti merecoki mereka. Para member penghuni lantai bawah yang membuat suasana lantai atas ramai pagi ini.
Siwon kembali ke kamar Donghae dan keluar lagi beberapa menit dengan selimut di tangannya. Heechul membantunya menyelimuti Donghae yang nampak masih pucat itu.
“kalau kau masih begini kau tidak usah ikut kegiatan..”
“SHIRROO!! Tidak adil..”
Siwon tertawa “biarkan saja hyung, hari ini aku akan menjaganya penuh agar besok keadaannya sudah lebih baik..”
“jongmal?? Syukurlah kalau begitu..” ujar Kangin lega. Hari ini seluruh member ada jadwal jadi mereka sempat berpikir bagaimana menjaga Donghae tadi.
“Siwon-ah… aku ingin kau minta maaf pada Eunhyuk..” datar Donghae.
Siwon bangkit berdiri langsung menghampiri Eunhyuk.
“Hyuk… aku minta maaf atas semua kesalahpahamanku padamu.. jongmal mianhaeyo..”
“eeoh?” Eunhyuk yang sebelumnya asik merecoki Sungmin memandang heran Siwon yang tiba-tiba minta maaf.
“aku memaafkanmu… tapi aku tidak akan memaafkanmu kalau kau menyakiti Donghae.. kalau itu terjadi, aku akan benar-benar merebutnya darimu..” ancam Eunhyuk.
“aniyo.. tidak akan ku ulangi.. yaksoke!!” jawabnya cepat disambut tawa dari mereka semua yang mendegarnya termasuk Donghae.
“kau sudah dengar Hae? dia bernjanji tidak akan menyakitimu.. kalau itu terjadi..”
“stoopped!!” seru Siwon “sudah ku katakan tidak akan terjadi lagi..” dan sekali lagi terdengar suara tawa dari mereka.
“aiish, kalian ini.. kajja Hae kau istirahat saja nanti sarapanmu kubawakan ke kamar.. hari ini kau harus istirahat penuh..” Siwon menarik Donghae dan sedikit memeluknya membawanya ke kamar meninggalkan yang lain yang masih dalam tawa mengejek.
Donghae tak membantah, ia senang Siwonnya sudah kembali lagi...
FIN.

Hah, entah.. mungkin karena mereka wamil bareng jadi galau terus... missing EunSiHae..

3 komentar:

  1. Jd kangen . Ff yang laen cpet dlanjut ya . Semangat

    BalasHapus
  2. Hohohoh like it :) ^^
    Kapan hero dilanjut

    BalasHapus
  3. Ah sweet nice.. Ayo bikin lagi dan hero kapan lanjut

    BalasHapus