-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti
perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu
semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula
yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 5
::
Memang tidak ada yang mengalahkan indahnya Jeju.
Sampai-sampai Jeju menjadi simbol keindahan Korea. Apalagi di bulan april ini..
Ryu Na mengajak tujuh orang timnya untuk bertemu dengan Ryu
Sa Ma dan Song Eun Seol setelah mereka berbicara di ponsel tadi. Tawaran
program baru Little Star tentu saja di sambut baik oleh mereka. Di bawah
naungan agency itulah nama Ryu Sa Ma melejit tinggi, dan sebagai dedikasinya
maka ia mengijinkan Song Eun Seol untuk mejadi Star pertama di program Manager
Live Star.
“Ryu Sa
Ma.. terimakasih karena sudah mengijinkan Eun Seol Manager untuk terlibat dalam
program ini..”
“tidak
perlu sungkan Ryu Na ssi.. kalau agency memang memiliki program yang bagus
kenapa kami harus menolaknya?” sedikit fasih namja Jepang itu berbahasa Korea.
Wajah nya sangat tampan tak kalah dengan The Hero. Ryu Sa Ma sudah menjadi
artis Little Star beberapa tahun lalu sebelum The Hero muncul. Namun, itulah
Ryu Sa Ma, di usianya yang sudah masuk angka 30’an masih menarik hati banyak
orang.
“lalu kapan
kau akan ke Jepang?”
“belum
pasti.. setelah ada waktu luang di sini aku akan ke Jepang..”
“begitukah??”
Ryu Na senang, karena basa-basi itu ditanggapi ramah oleh Ryu Sa Ma “eoh,
baiklah kalau begitu.. kami akan melakukan shooting tanpa akting, ini adalah
kehidupan nyata dari seorang manager..”
“nde..
selama itu tidak mengganggu tidak masalah..” ujar Eun Seol.
::
::
Bong Pal dan tim-nya tak beda sibuk dengan Ryu Na. sejak
pagi bahkan ia sudah menyiapkan semua perlengkapan untuk audisi. Beberapa artis
ternama, musisi dan juga produser digandengnya untuk menjadi juri. Pemilihan
ini memang ketat dan harus berkualitas.
Satu demi satu namja dan yeoja menjajal kemampuan mereka..
::
::
::
::
Dalam ruangan lain, Donghae mulai bosan menemani Kyuhyun
yang hanya mencorat-coret kertas, lalu menekan beberapa tuts piano.. lalu
kembali lagi ke posisi awal..
“Hah..
melelahkan..” umpatnya pelan “apa aku kabur saja? tapi bagaimana jika mereka
nanti marah?” huh, Donghae jenuh berpikir. Ia mengacak rambutnya kasar hingga
nampak beberapa berdiri akibat berantakan.
“tidak bisa
dibiarkan..” mantabnya.
“Kyuhyun
ssi…” akhirnya ia memanggil Kyuhyun juga.
“ehm..”
tanpa menoleh Kyuhyun menyahut.
“boleh aku
ijin keluar? Aku sudah hafal jalan-jalan di sini.. aku janji tidak akan
tersesat.. bukankah tidak ada pekerjaan lain sampai nanti sore? Jadi..”
Haaahh.. Kyuhyun meletakkan kertas partiturnya “baiklah kalau
kau ingin keluar, aku juga sedang tidak ingin di ganggu.. tapi awas, jangan
sampai kau pulang setelah Siwon hyung dan Zoumi hyung di rumah.. kau akan ku
marahi..”
“NDE..!!”
seru Donghae senang “kau tenang saja, aku akan pulang sebelum mereka..”
“pergilah..”
lanjutnya sambil kembali menyentuh partitur itu.
::
::
Donghae memang tidak jauh bepergian. Ia sedang berada di
sebuah caffe kecil yang pastinya jarang di jajah oleh The Hero. Caffe yang
hanya menjual ramen dan beberapa makanan tradisonal itu terletak di sebuah gang
cukup jauh dari keramaian jalan umum.
“YAK!!
untuk apa kau mengajakku ke tempat ini Hae??” protes Ki Yong Gun. Beberapa
menit yang lalu Donghae menghubunginya dan mengajaknya untuk bertemu.
“bukankah
samchon janji akan menemuiku?”
“ya..
setidaknya jangan di tempat ini. kau tidak tahu susah sekali aku mencari tempat
ini tadi..”
“hanya di
tempat ini tidak ada yang melihat kita samchon..”
“Hah!!
Baiklah.. apa maumu..”
“makanlah
dulu..” ujar Donghae dengan tenang ia memanggang beberapa potong daging di
depannya yang sudah ia pesan lebih dulu.. “aku lapar..”
Akhirnya Yong Gun mengalah. Ia menuruti apa katanya..
“aku tidak
bisa lama-lama menemuimu.. pekerjaanku masih menunggu..”
“arraseo..”
“bagaimana
keadaanmu? Kau baik-baik saja kan?”
Donghae mengangguk “setidaknya aku tidak makan ramen lagi..”
jawabnya sambil menguyah sepotong daging yang sudah matang.
“sampai
kapan kau akan berada di sana Hae? aku bahkan tidak mengerti alasanmu tinggal
bersama mereka..” Yong Gun mengikuti jejaknya, ia menjejalkan potongan daging
pula di mulutnya.
“sampai
mereka memberikan uang gaji bulan ini.. aku ingin kuliahku selesai samchon..”
“kalau
begitu pergilah dari sana.. aku akan membayar kuliahmu..” ungkapnya sambil
menunjuk-nunjuk Donghae dengan supit di tangannya.
“shirreeo..
aku sudah merepotkan samchon selama ini..” Donghae menyingkirkan supit Yong Gun
dengan supitnya sendiri. seakan mereka perang supit..
“tentu
saja, kau itu keponakanku.. ibumu menitipkan pesan agar aku menjagamu.. jadi
bagaimana bisa aku lepas tanggung jawab begitu saja?”
“apa benar
ia berpesan begitu?”
“nde,
sebelum ia meninggal.. ia menyuruhku menjagamu.. kau itu paling susah di
atur..” sindir Yong Gun.
“tapi aku
ingin masuk Little Star.. bukankah samchon tahu itu dari dulu? Ini
kesempatanku.. mereka bahkan sudah menawariku untuk bergabung dengan program
baru mereka..”
“program
baru? Maksudmu.. Manager Live Star? Kau..”
“nde.. tapi
sepertinya Siwon hyung dan Zoumi hyung sedikit kuatir jika aku ikut..”
“wae?”
“ini hanya
masalah amnesia-ku..” ia kembali mengambil daging dan mengunyahnya.
“kalau
begitu cepatlah kau kembali pada ingatanmu..”
“nanti..
ada saatnya samchon..”
“kapan??”
“aku akan
mencari waktu yang tepat..”
“aarrgghh..
aku tidak mengerti jalan pikiranmu..”
“jangan di
mengerti..”
“Yakkk…”
“aaiisshh..
samchon sebaiknya kau cepat mencarikan aku imo saja.. kau selalu berisik..”
TAAAKK!! Akhirnya tangan Yong Gun sampai juga di kepala
Donghae.
“aaisss..
appo..!!”
“kau mau
lagi…”
“aniiii….”
Rengeknya “eoh.. samchon..” tiba-tiba raut serius di wajah Donghae “gumapta,
samchon selalu berada di sampingku.. aku tidak tahu jika samchon tidak ada..
hanya samchon yang selama ini menemaniku, mendengarkan semua keluhanku..
samchon juga yang menjaga dan melindungiku..”
Entah kenapa harus ada air mata di matanya..
“gumapta
samchon.. jongmal gumapta..”
Yong Gun ikut terbawa suasana, ia menggenggam tangan Donghae
lalu tangan satunya mengusap lembut kepala Donghae tapi ia tak berkomentar
apapun. Ia tahu bagaimana perasaan Donghae selama ini. bahkan jika ia tak
pernah berjanji pada ibunya maka ia akan berjanji pada dirinya sendiri untuk
menjaga dan melindungi Donghae.
::
::
Donghae menepati janjinya. Ia pulang sebelum Zoumi dan
Siwon..
“darimana?”
selidik Kyuhyun yang duduk di sofa dengan secangkir kopi panas.
“tidak dari
mana-mana..” ungkapnya lesu.
“kau sudah
makan?”
“ehm..”
angguknya
“Ahjjuma
sudah menyiapkan makanan jika kau masih lapar..”
“nde..”
“waeyo? Ada
masalah?” Kyuhyun nampak memberikan perhatiannya.
“aniyo..”
Donghae menggeleng “hah.. aku hanya sedikit pusing..”
Seketika raut wajah Kyuhyun menciut. Ia menyipitkan mata
menatap Donghae..
“sepertinya
kau lelah… ku berikan waktu untuk istirahat.. pergilah ke kamarmu..”
“tidak
perlu Kyuhyun ssi.. aku baik-baik saja..”
“benarkah?”
“nde..”
jawabnya. Sebenarnya ia sedikit merasa mengantuk saja.. mungkin karena semalam
ia memang susah tidur jadi seperti inilah hari ini.. “aku akan tetap di sini,
sebentar lagi mereka akan datang juga..”
Ya, yang di maksud Donghae adalah Siwon dan Zoumi.
“aku tidak
pernah melihat Zoumi hyung di TV.. begitu pula dengan drama Siwon hyung..”
tiba-tiba katanya.
“kau ingin
melihatnya?”
“ehm..”
Kyuhyun kemudian berdiri menuju sebuah etalase kaca kecil..
diambilnya dua buah DVD di sana..
“ini.. kau
bisa melihatnya..”
Donghae menerima itu dari Kyuhyun.. “nde, gumawo..” Ia
segera mengambil laptop dan memutar drama Siwon di sana. Donghae tidak sediri,
Kyuhyun nyatanya masih menemaninya menonton. Mereka duduk di lantai beralaskan
karpet hangat bersandar pada sofa.
Mereka bertahan pada posisi itu beberapa lama..
Sampai kedatangan Siwon dan Zoumi saja tidak di sadari oleh
keduanya.
“OMO!!
Mereka nampak akur..” bisik Siwon di telinga Zoumi.
“nde..
bukankah lebih baik begini?”
“kau benar..”
Siwon dan Zoumi membiarkan pandangan itu. mereka malah
memilih meninggalkan keduanya dengan berjalan tanpa suara menuju kamar
masing-masing.
::
::
Siwon merasa ia sudah terlalu lama di dalam kamar. Ia
berniat keluar menemui Kyuhyun dan Donghae. namun apa yang ia lihat di sana?
Suatu pemandangan yang lebih indah dari yang tadi ia lihat. Kyuhyun terlelap
nyenyak dengan posisi duduk di lantai menyandarkan diri pada sofa. Di
sebelahnya Donghae tak kalah nyenyak, kepalanya tepat berada di bahu Kyuhyun. Yang
mengherankan lagi bagaimana bisa Donghae memeluk lengan Kyuhyun seakan itu
guling untukya tidur.
Pemandangan itu hampir saja terusik oleh kedatangan Zoumi..
Sssttt….
Siwon memberi tanda..
“waeyo?”
bisik Zoumi penuh tanya
“kau lihat
sendiri..”
Begitu Zoumi tahu apa yang terjadi, ingin sekali ia
tertawa,, “aaiiggoo.. anak-anak ini lucu sekali.. Ya.. Siwon-ah.. bagaimana
kalau kita abadikan ini?”
“Hah, OK!
Setuju..” Siwon meraih ponselnya dan..
KLIK!! KLIK.. dua gambar terabadikan di sana..
Tak mau membangunkan mereka.. Siwon malah kembali ke kamar
mengambil selimut dan menutup kedua tubuh itu hangat di dengan selimutnya..
“Siwon-ah..
kau tahu apa yang akan terjadi besok pagi?”
“biarkan
saja.. aku sudah mulai terbiasa mendengarkan teriakan itu..”
::
::
Siwon baru saja membuka matanya, ia mendepak selimutnya
hingga jatuh ke lantai.. hingga ia dikejutkan..
“YAAAKK!! HYUNGG!!!” Siapa lagi
pelakunya kalau bukan Kyuhyun
“APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI?” teriaknya
lagi
Donghae hanya mengaruk kepalanya yang tidak gatal hingga
rambutnya makin berantakan. Ia tak menghiraukan teriakan itu, malah menendang
selimutnya ke arah Kyuhyun, kemudian berlalu pergi masuk ke kamarnya..
“omo..
apa-apaan ini.. kenapa dia bisa bersikap seperti itu??”
“waeyo??”
Zoumi yang tadinya mengambil segelas air menghampirinya “kau tidur dengan
nyenyak??” imbuhnya.
“Hyung..
kalian tidak membangunkanku? Tega sekali kalian membiarkanku tidur dengannya??”
“aiiggoo..
kenapa kau begitu marah? Siwon tidak tega membangunkan kalian.. lagipula sepertinya
kau dan Donghae begitu lelap sekali..”
“aaiisshh..
ini semua gara-gara anak itu.. bisa-bisanya dia ikut tidur di sini??” gerutu
Kyuhyun.
“Yaaa…”
kali ini suara Siwon “kau tidak bosan setiap pagi bertengkar dengannya?”
“aaiisshh..!!
percuma mengatakan ini pada kalian..” ujarnya. Kyuhyun berdiri, melempar
selimutnya ke wajah Siwon sedangkan ia sendiri berlari ke kamarnya sama seperti
yang dilakukan Donghae tadi.
Siwon dan Zoumi hanya menggeleng geli..
“bukankah
mereka makin kompak?”
“nde..”
::
::
Donghae duduk di kursi belakang bersama Kyuhyun sedangkan
Zoumi di samping Siwon yang mengemudi mobil. Tidak ada pertengkaran lagi sementara
ini sampai Zoumi membuka suara.
“Hae..
bagaimana dengan kuliahmu? Terakhir pesan yang kau dapat dari pamanmu.. kau
harus membayar kuliah bukan? Apa dia sudah menghubungimu lagi?”
“molayo..”
“kau tidak
berusaha mencari keluargamu?”
“aku tidak
punya keluarga..”
“mwo??”
“paman itu
mengatakan aku gila saat aku menanyakan ini dan itu, dia bahkan tidak percaya
jika aku mengalami amnesia karena kecelakaan.. dia pikir aku berbohong..”
“benarkah?”
“kau tenang
saja hyung, setelah satu bulan aku akan pulang.. aku akan menemuinya.. dia
janji untuk itu bukan.. ingatanku kembali atau tidak aku akan tetap pulang..”
ujarnya sambil menatap keluar cendela kaca mobil “sebenarnya aku bisa saja
pulang sekarang, aku tinggal memintanya untuk mengirim alamat.. kalian juga
bisa bertanya padanya..”
“hajimaa…”
sergah Zoumi
“hyung,
kenapa kau melarangnya? Itu bagus bukan?” seru Kyuhyun
“Kyu.. kau
tidak tahu rasanya hidup sendirian kan.. jadi kau bisa seenaknya saja bersikap
egois seperti itu..” tentu saja Zoumi bersikap agak keras pada Kyuhyun, ia
sendiri mengalami bagaimana ia sendirian di negri itu, kalau bukan Siwon siapa
lagi yang menolongnya.
Siwon sendiri tak pernah menyalahkan Zoumi saat ia memarahi
Kyuhyun, karena baginya Zoumi pun sudah seperti saudaranya jadi ia juga berhak
menasihati Kyuhyun jika ia salah. ia malah beruntung karena ada yang
membantunya untuk mengingatkan anak itu.
Kyuhyun juga sudah terbiasa, ia sudah menganggap Zoumi
adalah kakak kandungnya..
“e..eeoh..
waegurae??” tiba-tiba keseriusan mereka terhenti oleh keterkejutan Siwon.
“mwo??”
“Zoumi-ya..
bukankah itu tim dari BigMoon agency?” tunjuknya pada beberapa orang yang tak
jauh di depannya.. “dan.. bukankah itu gedung SS?”
Baik Zoumi maupun Kyuhyun ikut terkejut..
“apa mau
mereka di sana hyung?”
“mollayo..”
“apa mereka
ada program di tempat itu? tapi… kenapa di gedung ini?”
Donghae yang ikut melihat malah menghempaskan napas..
“memangnya kenapa dengan gedung itu? apa berhantu?” celutuknya.
“YAK!! kau
ini..”
“kau belum
tahu Hae?”
“tahu apa
hyung?”
“di gedung
itu dulu pernah terjadi penculikan dan pembunuhan.. Aiden, adik kembar Aerin..”
terang Zoumi
“MWO??
Pem..mbunuhan??”
“nde.. itu
artinya jika BigMoon berani menggunakan gedung itu jelas ia memukul genderang
perang dengan Little Star..” ujar Siwon
“kenapa
tidak di robohkan saja gedungnya??”
“molla… aku
tidak tahu masalah politik di dalamnya..”
“bukankah
itu dulu terbakar hyung?” tanya Kyuhyun
“nde..
mereka merencanakan renovasi tapi belum selesai sampai sekarang..”
“lama
sekali?? Bukankah Presdir Lee sebenarnya bisa membantu?”
“sudahlah..
bukan urusan kita.. yang jelas kita harus sampai di Little Star secepat
mungkin, hal ini pasti sudah menjadi bahasan di sana.. hah.. aku mencemaskan
Aerin sekarang..”
“hah..
hyung kenapa ceritamua begitu mengerikan? Aku jadi..”
“kau takut
Hae??” goda Kyuhyun “kau tahu.. jika malam hari kau lewat sini.. maka..”
“STOP IT!!”
Ha..ha..ha..
Girang sekali Kyuhyun akhirnya bisa membuat Donghae
ketakutan.
::
::
Dugaan Siwon benar..
Aerin hampir saja menabrak dinding kaca jika Donghae tidak
segera menahannya.. ya, ia menggunakan kekuatan itu lagi untuk menyelamatkan
Aerin hingga yeoja itu sedikit terkejut dengan apa yang dirasakannya..
“gwaenchana?”
Kyuhyun menghampiri “kau ini.. jangan melamun di jalan..”
“Oppa…”
“ada apa??”
“aniyoo..”
“kau tidak
bisa membohongiku Rin-ah.. kajja..” Kyuhyun menyeret gadis itu ke caffe Star.
Mau tak mau mereka yang melihat itu mengikuti Kyuhyuh.
Kini duduklah mereka bersama di sana menghadap sebuah meja
yang masih kosong..
“apa ini
ada kaitannya dengan BigMoon dan Gedung SS?”
“mwo??
darimana kalian tahu?”
“kami
melewatinya tadi..”
Aerin menunduk “nde.. Hee Joon Oppa dan Umma menyembunyikan
perkara ini dariku sejak kemarin, tapi kecepatan BigMoon mendapat ijin menjadi
berita cukup menarik pagi ini..”
“mworago??
media.. tahu?? Lalu apa tujuan sebenarnya disiarkan?”
“itu proyek
panjang BigMoon, bagian dari recruitment artis… aku sendiri belum tahu pasti
tapi..”
“kau mau
marah??” sahut Siwon
Aerin menggeleng “aku kecewa pada Oppa dan Umma yang tidak
memberitahuku..”
“mereka
punya alasan jelas Aerin..”
“tetap
saja.. jika aku tahu dari mereka setidaknya aku juga tahu kalau mereka berjuang
menggagalkan usaha agency itu mendapat ijin..”
“Aerin
ssi…”
“beberapa
waktu ini aku seringkali teringat akan Aiden.. entah apa yang membuatku seperti
itu.. padahal aku ingin melanjutkan hidupku dengan baik.. tapi aku merasa
sangat bersalah.. aku merasa aku tidak bisa menjaganya waktu itu..”
“yaa…
sudahlah..” tenang Kyuhyun “jangan lagi pikirkan dia, jika kau ingin Aiden
bahagia maka hiduplah bahagia juga.. aku berjanji akan membantumu untuk
bahagia.. aku akan menemanimu.. kau masih ingat kan janji itu??”
Aerin menatap Kyuhyun, ya.. namja itu selalu menemaninya..
selain Hee Joon, Kyuhyun sejak datang ke Korea adalah teman Aerin satu-satunya.
Dan mungkin Aerin juga satu-satunya teman bagi Kyuhyun selama ini..
“Aerin..
kehidupan itu sebaiknya kita yang menciptakannya..”
“yakkk..
hyung.. kau mau mengajak Aerin sama seperti kau mengajakku ke sini?”
“Kui
Xian..!!”
“Shi Yuan
Ge..!!”
“Yaa…yaa…
kalian berdua.. hah!!” lerai Zoumi
Donghae yang dari tadi mendengar percakapan mereka tak tahu
apapun..
“arrhhh..
aku pusing mendengarkan kalian.. aku tidak mengerti..”
Ha..ha..ha..
Rupanya, di tengah suasana seperti itu Donghae lah
satu-satunya hiburan bagi mereka. Donghae yang tidak tahu apa-apa sungguh lucu
di mata mereka.
::
::
::
::
Kim Woori begitu geram mendengar berita dari Ji Song Min. ia
bahkan mulai berpikir curang untuk menggagalkan program BigMoon Agency.
“tidak bisa
ku biarkan…”
_ToBeContinue_
:: HAH!! Setelah sampai part ini rasanya author semakin gila
saja, karena terus-terusan memikirkan Hae-ppa.. Apalagi kok rasanya luuuamma
sekali menunggu itu.. gak sabar!! ::
:: OK! Just read and left words ::
Thanks udh dilanjut:) akhir2 ini berasa lama....nunggu updatenya :(
BalasHapusAku semakin gak ngerti dengan jalan ceritanya ini author terlalu berbelit belit tentang aiden aku semakin penasaran aiden siapa?? Aiden gmn caranya bisa selamat dari penculikan itu?? Banyak pertanyaan2 yg bikin aku penasaran.. tapi dari semuanya aku suka ffmu author lanjut terus ya..
BalasHapusSumpah., penasaran banget sama aidennn....
BalasHapusSuka suka sukaa....
Next ya chingu...
Kapan sh aiden terungkap? Next super cepat ya. Semangaaaaaaaat
BalasHapusLanjuuuuuttttt :)
BalasHapusaiden donghae bukan sii
BalasHapustapi kok kata pamannya donghae dititipkan ibunya ke dia., apa ibu asuh ?
lalu apakah aiden selamat dan itu donghae
selamat karena apa dan darimana asal kekuatan itu ?
puyeng !!