Kamis, 21 April 2016

HERO [5]



-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 5
::
Memang tidak ada yang mengalahkan indahnya Jeju. Sampai-sampai Jeju menjadi simbol keindahan Korea. Apalagi di bulan april ini..
Ryu Na mengajak tujuh orang timnya untuk bertemu dengan Ryu Sa Ma dan Song Eun Seol setelah mereka berbicara di ponsel tadi. Tawaran program baru Little Star tentu saja di sambut baik oleh mereka. Di bawah naungan agency itulah nama Ryu Sa Ma melejit tinggi, dan sebagai dedikasinya maka ia mengijinkan Song Eun Seol untuk mejadi Star pertama di program Manager Live Star.
            “Ryu Sa Ma.. terimakasih karena sudah mengijinkan Eun Seol Manager untuk terlibat dalam program ini..”
            “tidak perlu sungkan Ryu Na ssi.. kalau agency memang memiliki program yang bagus kenapa kami harus menolaknya?” sedikit fasih namja Jepang itu berbahasa Korea. Wajah nya sangat tampan tak kalah dengan The Hero. Ryu Sa Ma sudah menjadi artis Little Star beberapa tahun lalu sebelum The Hero muncul. Namun, itulah Ryu Sa Ma, di usianya yang sudah masuk angka 30’an masih menarik hati banyak orang.
            “lalu kapan kau akan ke Jepang?”
            “belum pasti.. setelah ada waktu luang di sini aku akan ke Jepang..”
            “begitukah??” Ryu Na senang, karena basa-basi itu ditanggapi ramah oleh Ryu Sa Ma “eoh, baiklah kalau begitu.. kami akan melakukan shooting tanpa akting, ini adalah kehidupan nyata dari seorang manager..”
            “nde.. selama itu tidak mengganggu tidak masalah..” ujar Eun Seol.
::
::
Bong Pal dan tim-nya tak beda sibuk dengan Ryu Na. sejak pagi bahkan ia sudah menyiapkan semua perlengkapan untuk audisi. Beberapa artis ternama, musisi dan juga produser digandengnya untuk menjadi juri. Pemilihan ini memang ketat dan harus berkualitas.
Satu demi satu namja dan yeoja menjajal kemampuan mereka..
::
::
::
::
Dalam ruangan lain, Donghae mulai bosan menemani Kyuhyun yang hanya mencorat-coret kertas, lalu menekan beberapa tuts piano.. lalu kembali lagi ke posisi awal..
            “Hah.. melelahkan..” umpatnya pelan “apa aku kabur saja? tapi bagaimana jika mereka nanti marah?” huh, Donghae jenuh berpikir. Ia mengacak rambutnya kasar hingga nampak beberapa berdiri akibat berantakan.
            “tidak bisa dibiarkan..” mantabnya.
            “Kyuhyun ssi…” akhirnya ia memanggil Kyuhyun juga.
            “ehm..” tanpa menoleh Kyuhyun menyahut.
            “boleh aku ijin keluar? Aku sudah hafal jalan-jalan di sini.. aku janji tidak akan tersesat.. bukankah tidak ada pekerjaan lain sampai nanti sore? Jadi..”
Haaahh.. Kyuhyun meletakkan kertas partiturnya “baiklah kalau kau ingin keluar, aku juga sedang tidak ingin di ganggu.. tapi awas, jangan sampai kau pulang setelah Siwon hyung dan Zoumi hyung di rumah.. kau akan ku marahi..”
            “NDE..!!” seru Donghae senang “kau tenang saja, aku akan pulang sebelum mereka..”
            “pergilah..” lanjutnya sambil kembali menyentuh partitur itu.
::
::
Donghae memang tidak jauh bepergian. Ia sedang berada di sebuah caffe kecil yang pastinya jarang di jajah oleh The Hero. Caffe yang hanya menjual ramen dan beberapa makanan tradisonal itu terletak di sebuah gang cukup jauh dari keramaian jalan umum.
            “YAK!! untuk apa kau mengajakku ke tempat ini Hae??” protes Ki Yong Gun. Beberapa menit yang lalu Donghae menghubunginya dan mengajaknya untuk bertemu.
            “bukankah samchon janji akan menemuiku?”
            “ya.. setidaknya jangan di tempat ini. kau tidak tahu susah sekali aku mencari tempat ini tadi..”
            “hanya di tempat ini tidak ada yang melihat kita samchon..”
            “Hah!! Baiklah.. apa maumu..”
            “makanlah dulu..” ujar Donghae dengan tenang ia memanggang beberapa potong daging di depannya yang sudah ia pesan lebih dulu.. “aku lapar..”
Akhirnya Yong Gun mengalah. Ia menuruti apa katanya..
            “aku tidak bisa lama-lama menemuimu.. pekerjaanku masih menunggu..”
            “arraseo..”
            “bagaimana keadaanmu? Kau baik-baik saja kan?”
Donghae mengangguk “setidaknya aku tidak makan ramen lagi..” jawabnya sambil menguyah sepotong daging yang sudah matang.
            “sampai kapan kau akan berada di sana Hae? aku bahkan tidak mengerti alasanmu tinggal bersama mereka..” Yong Gun mengikuti jejaknya, ia menjejalkan potongan daging pula di mulutnya.
            “sampai mereka memberikan uang gaji bulan ini.. aku ingin kuliahku selesai samchon..”
            “kalau begitu pergilah dari sana.. aku akan membayar kuliahmu..” ungkapnya sambil menunjuk-nunjuk Donghae dengan supit di tangannya.
            “shirreeo.. aku sudah merepotkan samchon selama ini..” Donghae menyingkirkan supit Yong Gun dengan supitnya sendiri. seakan mereka perang supit..
            “tentu saja, kau itu keponakanku.. ibumu menitipkan pesan agar aku menjagamu.. jadi bagaimana bisa aku lepas tanggung jawab begitu saja?”
            “apa benar ia berpesan begitu?”
            “nde, sebelum ia meninggal.. ia menyuruhku menjagamu.. kau itu paling susah di atur..” sindir Yong Gun.
            “tapi aku ingin masuk Little Star.. bukankah samchon tahu itu dari dulu? Ini kesempatanku.. mereka bahkan sudah menawariku untuk bergabung dengan program baru mereka..”
            “program baru? Maksudmu.. Manager Live Star? Kau..”
            “nde.. tapi sepertinya Siwon hyung dan Zoumi hyung sedikit kuatir jika aku ikut..”
            “wae?”
            “ini hanya masalah amnesia-ku..” ia kembali mengambil daging dan mengunyahnya.
            “kalau begitu cepatlah kau kembali pada ingatanmu..”
            “nanti.. ada saatnya samchon..”
            “kapan??”
            “aku akan mencari waktu yang tepat..”
            “aarrgghh.. aku tidak mengerti jalan pikiranmu..”
            “jangan di mengerti..”
            “Yakkk…”
            “aaiisshh.. samchon sebaiknya kau cepat mencarikan aku imo saja.. kau selalu berisik..”
TAAAKK!! Akhirnya tangan Yong Gun sampai juga di kepala Donghae.
            “aaisss.. appo..!!”
            “kau mau lagi…”
            “aniiii….” Rengeknya “eoh.. samchon..” tiba-tiba raut serius di wajah Donghae “gumapta, samchon selalu berada di sampingku.. aku tidak tahu jika samchon tidak ada.. hanya samchon yang selama ini menemaniku, mendengarkan semua keluhanku.. samchon juga yang menjaga dan melindungiku..”
Entah kenapa harus ada air mata di matanya..
            “gumapta samchon.. jongmal gumapta..”
Yong Gun ikut terbawa suasana, ia menggenggam tangan Donghae lalu tangan satunya mengusap lembut kepala Donghae tapi ia tak berkomentar apapun. Ia tahu bagaimana perasaan Donghae selama ini. bahkan jika ia tak pernah berjanji pada ibunya maka ia akan berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga dan melindungi Donghae.
::
::
Donghae menepati janjinya. Ia pulang sebelum Zoumi dan Siwon..
            “darimana?” selidik Kyuhyun yang duduk di sofa dengan secangkir kopi panas.
            “tidak dari mana-mana..” ungkapnya lesu.
            “kau sudah makan?”
            “ehm..” angguknya
            “Ahjjuma sudah menyiapkan makanan jika kau masih lapar..”
            “nde..”
            “waeyo? Ada masalah?” Kyuhyun nampak memberikan perhatiannya.
            “aniyo..” Donghae menggeleng “hah.. aku hanya sedikit pusing..”
Seketika raut wajah Kyuhyun menciut. Ia menyipitkan mata menatap Donghae..
            “sepertinya kau lelah… ku berikan waktu untuk istirahat.. pergilah ke kamarmu..”
            “tidak perlu Kyuhyun ssi.. aku baik-baik saja..”
            “benarkah?”
            “nde..” jawabnya. Sebenarnya ia sedikit merasa mengantuk saja.. mungkin karena semalam ia memang susah tidur jadi seperti inilah hari ini.. “aku akan tetap di sini, sebentar lagi  mereka akan datang juga..”
Ya, yang di maksud Donghae adalah Siwon dan Zoumi.
            “aku tidak pernah melihat Zoumi hyung di TV.. begitu pula dengan drama Siwon hyung..” tiba-tiba katanya.
            “kau ingin melihatnya?”
            “ehm..”
Kyuhyun kemudian berdiri menuju sebuah etalase kaca kecil.. diambilnya dua buah DVD di sana..
            “ini.. kau bisa melihatnya..”
Donghae menerima itu dari Kyuhyun.. “nde, gumawo..” Ia segera mengambil laptop dan memutar drama Siwon di sana. Donghae tidak sediri, Kyuhyun nyatanya masih menemaninya menonton. Mereka duduk di lantai beralaskan karpet hangat bersandar pada sofa.
Mereka bertahan pada posisi itu beberapa lama..
Sampai kedatangan Siwon dan Zoumi saja tidak di sadari oleh keduanya.
            “OMO!! Mereka nampak akur..” bisik Siwon di telinga Zoumi.
            “nde.. bukankah lebih baik begini?”
            “kau benar..”
Siwon dan Zoumi membiarkan pandangan itu. mereka malah memilih meninggalkan keduanya dengan berjalan tanpa suara menuju kamar masing-masing.
::
::
Siwon merasa ia sudah terlalu lama di dalam kamar. Ia berniat keluar menemui Kyuhyun dan Donghae. namun apa yang ia lihat di sana? Suatu pemandangan yang lebih indah dari yang tadi ia lihat. Kyuhyun terlelap nyenyak dengan posisi duduk di lantai menyandarkan diri pada sofa. Di sebelahnya Donghae tak kalah nyenyak, kepalanya tepat berada di bahu Kyuhyun. Yang mengherankan lagi bagaimana bisa Donghae memeluk lengan Kyuhyun seakan itu guling untukya tidur.
Pemandangan itu hampir saja terusik oleh kedatangan Zoumi..
Sssttt….
Siwon memberi tanda..
            “waeyo?” bisik Zoumi penuh tanya
            “kau lihat sendiri..”
Begitu Zoumi tahu apa yang terjadi, ingin sekali ia tertawa,, “aaiiggoo.. anak-anak ini lucu sekali.. Ya.. Siwon-ah.. bagaimana kalau kita abadikan ini?”
            “Hah, OK! Setuju..” Siwon meraih ponselnya dan..
KLIK!! KLIK.. dua gambar terabadikan di sana..
Tak mau membangunkan mereka.. Siwon malah kembali ke kamar mengambil selimut dan menutup kedua tubuh itu hangat di dengan selimutnya..
            “Siwon-ah.. kau tahu apa yang akan terjadi besok pagi?”
            “biarkan saja.. aku sudah mulai terbiasa mendengarkan teriakan itu..”
::
::
Siwon baru saja membuka matanya, ia mendepak selimutnya hingga jatuh ke lantai.. hingga ia dikejutkan..  
“YAAAKK!! HYUNGG!!!” Siapa lagi pelakunya kalau bukan Kyuhyun
“APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI?” teriaknya lagi
Donghae hanya mengaruk kepalanya yang tidak gatal hingga rambutnya makin berantakan. Ia tak menghiraukan teriakan itu, malah menendang selimutnya ke arah Kyuhyun, kemudian berlalu pergi masuk ke kamarnya..
            “omo.. apa-apaan ini.. kenapa dia bisa bersikap seperti itu??”
            “waeyo??” Zoumi yang tadinya mengambil segelas air menghampirinya “kau tidur dengan nyenyak??” imbuhnya.
            “Hyung.. kalian tidak membangunkanku? Tega sekali kalian membiarkanku tidur dengannya??”
            “aiiggoo.. kenapa kau begitu marah? Siwon tidak tega membangunkan kalian.. lagipula sepertinya kau dan Donghae begitu lelap sekali..”
            “aaiisshh.. ini semua gara-gara anak itu.. bisa-bisanya dia ikut tidur di sini??” gerutu Kyuhyun.
            “Yaaa…” kali ini suara Siwon “kau tidak bosan setiap pagi bertengkar dengannya?”
            “aaiisshh..!! percuma mengatakan ini pada kalian..” ujarnya. Kyuhyun berdiri, melempar selimutnya ke wajah Siwon sedangkan ia sendiri berlari ke kamarnya sama seperti yang dilakukan Donghae tadi.
Siwon dan Zoumi hanya menggeleng geli..
            “bukankah mereka makin kompak?”
            “nde..”
::
::
Donghae duduk di kursi belakang bersama Kyuhyun sedangkan Zoumi di samping Siwon yang mengemudi mobil. Tidak ada pertengkaran lagi sementara ini sampai Zoumi membuka suara.
            “Hae.. bagaimana dengan kuliahmu? Terakhir pesan yang kau dapat dari pamanmu.. kau harus membayar kuliah bukan? Apa dia sudah menghubungimu lagi?”
            “molayo..”
            “kau tidak berusaha mencari keluargamu?”
            “aku tidak punya keluarga..”
            “mwo??”
            “paman itu mengatakan aku gila saat aku menanyakan ini dan itu, dia bahkan tidak percaya jika aku mengalami amnesia karena kecelakaan.. dia pikir aku berbohong..”
            “benarkah?”
            “kau tenang saja hyung, setelah satu bulan aku akan pulang.. aku akan menemuinya.. dia janji untuk itu bukan.. ingatanku kembali atau tidak aku akan tetap pulang..” ujarnya sambil menatap keluar cendela kaca mobil “sebenarnya aku bisa saja pulang sekarang, aku tinggal memintanya untuk mengirim alamat.. kalian juga bisa bertanya padanya..”
            “hajimaa…” sergah Zoumi
            “hyung, kenapa kau melarangnya? Itu bagus bukan?” seru Kyuhyun
            “Kyu.. kau tidak tahu rasanya hidup sendirian kan.. jadi kau bisa seenaknya saja bersikap egois seperti itu..” tentu saja Zoumi bersikap agak keras pada Kyuhyun, ia sendiri mengalami bagaimana ia sendirian di negri itu, kalau bukan Siwon siapa lagi yang menolongnya.
Siwon sendiri tak pernah menyalahkan Zoumi saat ia memarahi Kyuhyun, karena baginya Zoumi pun sudah seperti saudaranya jadi ia juga berhak menasihati Kyuhyun jika ia salah. ia malah beruntung karena ada yang membantunya untuk mengingatkan anak itu.
Kyuhyun juga sudah terbiasa, ia sudah menganggap Zoumi adalah kakak kandungnya..
            “e..eeoh.. waegurae??” tiba-tiba keseriusan mereka terhenti oleh keterkejutan Siwon.
            “mwo??”
            “Zoumi-ya.. bukankah itu tim dari BigMoon agency?” tunjuknya pada beberapa orang yang tak jauh di depannya.. “dan.. bukankah itu gedung SS?”
Baik Zoumi maupun Kyuhyun ikut terkejut..
            “apa mau mereka di sana hyung?”
            “mollayo..”
            “apa mereka ada program di tempat itu? tapi… kenapa di gedung ini?”
Donghae yang ikut melihat malah menghempaskan napas.. “memangnya kenapa dengan gedung itu? apa berhantu?” celutuknya.
            “YAK!! kau ini..”
            “kau belum tahu Hae?”
            “tahu apa hyung?”
            “di gedung itu dulu pernah terjadi penculikan dan pembunuhan.. Aiden, adik kembar Aerin..” terang Zoumi
            “MWO?? Pem..mbunuhan??”
            “nde.. itu artinya jika BigMoon berani menggunakan gedung itu jelas ia memukul genderang perang dengan Little Star..” ujar Siwon
            “kenapa tidak di robohkan saja gedungnya??”
            “molla… aku tidak tahu masalah politik di dalamnya..”
            “bukankah itu dulu terbakar hyung?” tanya Kyuhyun
            “nde.. mereka merencanakan renovasi tapi belum selesai sampai sekarang..”
            “lama sekali?? Bukankah Presdir Lee sebenarnya bisa membantu?”
            “sudahlah.. bukan urusan kita.. yang jelas kita harus sampai di Little Star secepat mungkin, hal ini pasti sudah menjadi bahasan di sana.. hah.. aku mencemaskan Aerin sekarang..”
            “hah.. hyung kenapa ceritamua begitu mengerikan? Aku jadi..”
            “kau takut Hae??” goda Kyuhyun “kau tahu.. jika malam hari kau lewat sini.. maka..”
            “STOP IT!!”
Ha..ha..ha..
Girang sekali Kyuhyun akhirnya bisa membuat Donghae ketakutan.
::
::
Dugaan Siwon benar..
Aerin hampir saja menabrak dinding kaca jika Donghae tidak segera menahannya.. ya, ia menggunakan kekuatan itu lagi untuk menyelamatkan Aerin hingga yeoja itu sedikit terkejut dengan apa yang dirasakannya..
            “gwaenchana?” Kyuhyun menghampiri “kau ini.. jangan melamun di jalan..”
            “Oppa…”
            “ada apa??”
            “aniyoo..”
            “kau tidak bisa membohongiku Rin-ah.. kajja..” Kyuhyun menyeret gadis itu ke caffe Star. Mau tak mau mereka yang melihat itu mengikuti Kyuhyuh.
Kini duduklah mereka bersama di sana menghadap sebuah meja yang masih kosong..
            “apa ini ada kaitannya dengan BigMoon dan Gedung SS?”
            “mwo?? darimana kalian tahu?”
            “kami melewatinya tadi..”
Aerin menunduk “nde.. Hee Joon Oppa dan Umma menyembunyikan perkara ini dariku sejak kemarin, tapi kecepatan BigMoon mendapat ijin menjadi berita cukup menarik pagi ini..”
            “mworago?? media.. tahu?? Lalu apa tujuan sebenarnya disiarkan?”
            “itu proyek panjang BigMoon, bagian dari recruitment artis… aku sendiri belum tahu pasti tapi..”
            “kau mau marah??” sahut Siwon
Aerin menggeleng “aku kecewa pada Oppa dan Umma yang tidak memberitahuku..”
            “mereka punya alasan jelas Aerin..”
            “tetap saja.. jika aku tahu dari mereka setidaknya aku juga tahu kalau mereka berjuang menggagalkan usaha agency itu mendapat ijin..”
            “Aerin ssi…”
            “beberapa waktu ini aku seringkali teringat akan Aiden.. entah apa yang membuatku seperti itu.. padahal aku ingin melanjutkan hidupku dengan baik.. tapi aku merasa sangat bersalah.. aku merasa aku tidak bisa menjaganya waktu itu..”
            “yaa… sudahlah..” tenang Kyuhyun “jangan lagi pikirkan dia, jika kau ingin Aiden bahagia maka hiduplah bahagia juga.. aku berjanji akan membantumu untuk bahagia.. aku akan menemanimu.. kau masih ingat kan janji itu??”
Aerin menatap Kyuhyun, ya.. namja itu selalu menemaninya.. selain Hee Joon, Kyuhyun sejak datang ke Korea adalah teman Aerin satu-satunya. Dan mungkin Aerin juga satu-satunya teman bagi Kyuhyun selama ini..
            “Aerin.. kehidupan itu sebaiknya kita yang menciptakannya..”
            “yakkk.. hyung.. kau mau mengajak Aerin sama seperti kau mengajakku ke sini?”
            “Kui Xian..!!”
            “Shi Yuan Ge..!!”
            “Yaa…yaa… kalian berdua.. hah!!” lerai Zoumi
Donghae yang dari tadi mendengar percakapan mereka tak tahu apapun..
            “arrhhh.. aku pusing mendengarkan kalian.. aku tidak mengerti..”
Ha..ha..ha..
Rupanya, di tengah suasana seperti itu Donghae lah satu-satunya hiburan bagi mereka. Donghae yang tidak tahu apa-apa sungguh lucu di mata mereka.
::
::
::
::
Kim Woori begitu geram mendengar berita dari Ji Song Min. ia bahkan mulai berpikir curang untuk menggagalkan program BigMoon Agency.
            “tidak bisa ku biarkan…”
_ToBeContinue_

:: HAH!! Setelah sampai part ini rasanya author semakin gila saja, karena terus-terusan memikirkan Hae-ppa.. Apalagi kok rasanya luuuamma sekali menunggu itu.. gak sabar!! ::
:: OK! Just read and left words ::

6 komentar:

  1. Thanks udh dilanjut:) akhir2 ini berasa lama....nunggu updatenya :(

    BalasHapus
  2. Aku semakin gak ngerti dengan jalan ceritanya ini author terlalu berbelit belit tentang aiden aku semakin penasaran aiden siapa?? Aiden gmn caranya bisa selamat dari penculikan itu?? Banyak pertanyaan2 yg bikin aku penasaran.. tapi dari semuanya aku suka ffmu author lanjut terus ya..

    BalasHapus
  3. Sumpah., penasaran banget sama aidennn....
    Suka suka sukaa....
    Next ya chingu...

    BalasHapus
  4. Kapan sh aiden terungkap? Next super cepat ya. Semangaaaaaaaat

    BalasHapus
  5. aiden donghae bukan sii
    tapi kok kata pamannya donghae dititipkan ibunya ke dia., apa ibu asuh ?
    lalu apakah aiden selamat dan itu donghae
    selamat karena apa dan darimana asal kekuatan itu ?
    puyeng !!

    BalasHapus