-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti
perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu
semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula
yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 4
::
Suara Kyuhyun memang sangat bagus, Donghae harus mengakui
hal itu. Maka tidak salah kalau dia menjadi main vokal di The Hero, dan permainan
piano-nya juga tidak buruk. Tapi yang lebih memukau pandangan Donghae adalah
penampilan Aerin. Gerakannya lincah seirama dengan suara piano Kyuhyun..
Bagai tersihir oleh suasana pembuatan video iklan sebuah
program musik Little Star, keduanya bisa dipastikan sangat menarik perhatian
semua orang yang akan melihatnya nanti.
“CUT!!”
“OK!! Hari
ini kita selesai lebih awal. Terimakasih semua..” teriak sutradara.
Kyuhyun dan Aerin yang paling senang tentunya, itu artinya
mereka mendapat waktu luang sedikit banyak.
“Hae..”
Kyuhyun menghampiri Donghae “ada jadwal lain setelah ini?”
“nde.. kita
harus bertemu dengan Shi Yoon hyung, ada yang harus dibicarakan mengenai konser
kalian bulan depan..”
“hah,
baiklah kalau begitu.. aku ganti baju dulu..”
“nde..”
Aerin melihat itu senang, setidaknya ia tak mendengar
pertengkaran keduanya.
::
::
Kyuhyun mengendarai mobilnya dengan tenang, sepertinya ia
sudah sedikit ahli sekarang. mereka menuju tempat Yun Shi Yoon. Dan rupanya
sudah ada Siwon dan Zoumi setelah di sana..
“hyung..”
“eoh,
kalian sudah datang? Ini tidak sesuai dengan pesanmu tadi, Hae..”
“nde,
hyung.. hari ini sedikit lebih cepat selesai jadi kami bisa langsung ke sini..”
“baiklah,
itu lebih bagus kurasa..”
Donghae mengamati pertemuan mereka kali ini cukup serius. Ia
mendengar bagaimana Yun Shi Yoon menjelaskan beberapa detail konsep yang akan mereka
pakai di konser The Hero. Intinya, mereka akan menggunakan konsep sama seperti
nama mereka “The Hero”.
“bagaimana
menurutmu Hae?” tiba-tiba Shi Yoon bertanya setelah ia mengatakan jika mereka
akan menjadi super Hero nanti.
“hyung…
menurutku..” kali ini Donghae ikut serius menanggapinya “Hero itu bukan hanya
pahlawan di jaman kerajaan, bukan hanya super Hero seperti yang di filmkan..
yang mendasar itu adalah ‘seseorang yang selalu ada dan seakan menjadi
malaikat’ di dalam hidup kita. tak harus orang yang kaya, kuat atau punya
kuasa..”
Shi Yoon, Siwon, Zoumi dan bahkan Kyuhyun terdiam dengan
ungkapan makna Hero dari Donghae.
“waeyo??
Apa aku salah?” sedikit salah tingkah saat mereka menatapnya lekat.
“ani…”
senyum Shi Yoon “kau sangat benar!! daebak Lee Donghae.. tak percuma aku
menjadikanmu asistenku..” bangganya.
“jongmal??”
“nde..”
kali ini Siwon yang menyahut “aku setuju denganmu..”
“nado…”
imbuh Zoumi.
Dan kali ini giliran mereka menatap Kyuhyun meminta
pendapat..
“aiisshh..
nde, nado..” katanya walau agak jengkel juga, kenapa justru Donghae yang bisa
mengatakan itu.
::
::
::
::
Kim Woori melempar file yang baru saja di bacanya. Wajahnya
kaku dingin menampakkan kemarahan yang sengaja di tahannya. Ia menghempaskan
tubuhnya ke tempat duduknya. Mengambil ponsel dan menghubungi seseorang..
“Sekretaris
Ji.. bisa kita bertemu?”
“…..”
“nde,
cepatlah kalau begitu..”
Ji Song Min yang mendapat panggilan itu segera menutup
ponselnya..
“ada apa?”
Kim Hee Joon bertanya
“ada
sedikit urusan, saya minta ijin sebentar..”
“pergilah..”
Song Min membungkukkan badan memberi hormat setelah mendapat
ijin dari Kim Hee Joon.
::
::
“ada apa
nyonya??” kini mereka bertemu. Woori sudah memesankan segelas minuman
kesukaanya Song Min yang dia hafal.
“selidiki
BigMoon agency, ku rasa mereka berusaha untuk menjatuhkan Little Star.. aku
menerima beberapa kabar jika mareka mencari ijin penggunaan gedung SS untuk
sebuah shooting film..”
“mworago??
Gedung SS??”
“nde..”
Song Min sama cemasnya seperti Woori saat ini. Gedung SS
atau tepatnya SkySea, adalah gedung kosong dimana tragedi penculikan Aiden
terjadi. Semenjak kejadian penculikan itu pihak perusahaan hanya membenahi sedikit
gedung yang memang rencananya akan mereka gunakan sebagai gudang itu. perubahan
itu memang tidak banyak karena perusahaan tidak memiliki uang untuk
merenovasinya, sedangkan mereka juga tidak berniat menjualnya karena itu salah
satu aset yang dimiliki perusahaan SS.
“lakukan
penyelidikan mulai sekarang, aku tidak ingin nanti Aerin terluka karena melihat
gedung itu menjadi sorotan publik lagi..”
“bagaimana
dengan Tuan Lee?”
“aku sudah
bicara dengannya.. dan sepertinya, suamiku setuju dengan keputusanku ini.. jadi
jangan cemas..”
“nde, akan
saya lakukan nyonya.. secepatnya..”
::
::
::
::
Lain dari kecemasan Woori, BigMoon agency sedang berusaha
keras meminta ijin pada pihak SkySea.
“gedung itu
adalah fokus kita kali ini..” Moon Cae Won menekankan “setelah perekrutan artis
baru itu selesai, kita akan menerbitkan mereka dalam sebuah film agar para
pendatang baru itu benar-benar bisa menarik perhatian publik..”
“nde..
Presdir..”
“eoh, satu
lagi.. Sutradara Nam... kurasa cukup kompeten jika bekerja sama dengan Produser
Lim..” senyumnya. Ia tentu saja tahu skandal keduanya, semenjak tahun lalu
hubungan Produser dan Sutradara itu semakin dekat dan semakin kompak saat
mengerjakan satu proyek baru.
“kami..
satu tim?”
“nde..”
“eoh..
kansamhamnida..” seru Nam Jae Jin, ia bahkan sempat mecuri pandang pada Lim
Shin Chin, seorang yeoja dari cina itu dan tentunya disambut malu-malu. Apa
yang dilakukan Jae Jin rupanya membuat mereka diruangan itu turut tertawa geli.
“Ya..
kalian harus bekerja dengan baik.. jangan hanya..”
“sstt…”
potong Jae Jin semakin menambah suasana kikuk lucu.
“baiklah..
jadi, mulai sekarang Tim Bong Pal akan menyelesaikan perekrutan secepat
mungkin.. dan untuk selanjutnya kuserahkan pada Pruduser Lim.. ini akan menjadi
serangkaian program panjang kita..”
“nde..”
Sepertinya akan terjadi persaingan besar antara dua Agency
ternama. Hal ini sebenarnya wajar karena sejak dari awalnya kedua agency ini
saling mencari ratting dan kepopuleran dengan mengeluarkan banyak artis dan
proyek-proyek berkualitas. Namun persaingan ini nampak semakin tidak sehat saat
melibatkan emosi batin dan permasalahan yang mengandung unsur privasi untuk
saling menjatuhkan satu sama lain.
::
::
::
::
Tap.. tap.. tap..
Praaakk..!!
Donghae menikmati alunan musik yang dimainkan The Hero.
Sungguh musik yang membuatnya terkagum. Siwon benar-benar pandai memainkan
tempo Drum. Zoumi bahkan mengesankan dengan gitarnya dan Kyuhyun? Diluar
sifatnya yang menurut Donghae menjengkelkan itu, harus ia akui jika namja itu
memang memiliki suara yang sangat bagus, dan permainan piano yang indah seperti
yang sudah ia dengar tadi waktu bersama Aerin. Namun kali ini berbeda,
permainan itu jauh lebih bagus saat mereka bertiga sudah bersama. pantas saja
The Hero menjadi idola banyak orang. Donghae manggut-manggut saat mengingat
bagaimana mereka bertanya padanya ‘apakah dia mengenal The Hero?’. Sesekali ia
tertawa geli..
“pantas
saja mereka seakan marah waktu aku mengatakan tidak tahu The Hero..” gumannya
sendiri “kalian memang.. Hero..sesungguhnya..”
“sudah
mengakui kehebatan para Hero?? Atau sekarang kau juga mengagumi mereka sama
seperti para fans?” sindir Shi Yoon dengan gurau.
“aisshh..
hyung.. aku akui mereka memang mengesankan, tapi bukan berarti suatu saat tidak
ada yang seperti mereka..”
“wae?”
“waktu
semakin berjalan.. manusia bertambah usia, peradapan berubah.. banyak
manusia-manusia muda yang akan memberikan bakat dan kreatifitas yang unik dan
menarik..”
“menurutmu..
apa sebuah seni itu akan hilang dari peradaban manusia?” Shi Yoon menanggapi
serius pernyataan Donghae. kini bahkan keduanya duduk di ujung ruangan tanpa
mengawasi The Hero latihan.. toh, sudah ada musisi yang mendampingi mereka..
“tidak..
sebuah seni yang indah adalah karya abadi. Itu tidak akan tergeser oleh waktu
atau keadaan.. bukankah Mozart.. Bethoven karyanya masih bisa kita dengarkan
sampai sekarang? maksudku.. kalau kita tidak terampil maka kita akan kalah
dengan yang lainnya.. aku pikir itu pula yang sedang dipikirkan oleh Little
Star Agency saat ini..”
“jadi,
sebuah program baru yang tidak biasa itu merupakan kreatifitas?”
“nde.. dan
bukan sekedar karena ‘hanya ingin menghargai pekerjaan manager’ semata..”
WOW!! Yun Shi Yoon selalu terpanah mendengar penuturan dan
pernyataan Donghae. anak ini bisa dikatakan cerdas.. Shi Yoon jadi berpikir
‘apa mungkin sebenarnya Donghae ini bukan sekedar anak biasa yang tidak sengaja
di tabrak oleh Kyuhyun..’ Shi Yoon ingin sekali bertanya ‘Lee Donghae,
nuguya??’
::
::
Kyuhyun tampak masih berusaha menghafal bait lagu bagiannya.
Walau makanan sudah penuh di atas meja ia tak peduli sama sekali. Sampai
piringnya yang sudah ditambah sayur oleh Donghae pun ia tak melihat. Justru hal
itu menarik perhatian Siwon, Zoumi dan Shi Yoon.
“hyung… kau
tahu apa yang akan terjadi jika Kyuhyun menyadari perbuatan Donghae?” bisik
Siwon pada Shi Yoon.
“nde,
tunggu saja sebentar lagi..”
Dan..
Kyuhyun meletakkan kertas partiturnya.. ia merasa lapar
kini. Tangannya menyentuh sendok, mengambil sesuap makanan di piringnya lalu..
“YAK!!
siapa yang menaruh sayur di piringku?” teriaknya seru.
HA..HA..HA..
Donghae yang tak merasa jika perbuatannya ini salah, mengaku
dengan jujur..
“memangnya
kenapa? Bukankah Aerin mengatakan jika kau harus banyak makan sayur?”
“jadi kau?
Lee Donghae.. ada apa denganmu? Kenapa kau selalu mencari masalah denganku?”
“OMO? Siapa
yang mencari masalah? Justru aku membantumu menyelesaikan masalah.. makan sayur
itu sehat bagi tubuh. Jika kau sakit karena kekurangan makan bagaimana dengan
pekerjaanmu? Konsermu nanti? Shooting iklan-mu? Kau pikir itu tidak penting?”
“aiisshh..
kau ini banyak bicara sekali? Hyung…” rengeknya tapi di sambut tawa bahagia
dari mereka. Ya. Baru kali ini Kyuhyun berteriak seperti itu, selama ini mereka
memang membiarkan Kyuhyun seenaknya saja. tidak ada yang berani menolak setiap
keinginannya. Tapi, Donghae dengan sikap polosnya justru melakukan itu semua.
Siwon sedikit banyak bersyukur karena ada Donghae.
setidaknya ia tak perlu memikirkan cara bagaimana membujuk Kyuhyun untuk
menjaga sikap, untuk memperhatikan kesehatannya dan untuk menjadi dewasa. Ia
bahkan yakin sikap kekanakan Kyuhyun akan berubah jika Donghae terus
bersamanya. bukankah jika ada seorang dongsaeng maka naluri seorang kakak itu
akan muncul dengan sendirinya?
“makanlah,
Donghae benar..”
“Mwo??
hyung.. kalian tahu kan..”
“kami tahu,
tapi kami sepakat dengan Donghae.. selama ini kau tidak pernah mau mendengarkan
kami kan? Jadi sekarang dengarkan kata-kata Donghae..”
“HYUNG!
Bahkan usianya lebih muda dariku, apa aku harus mendengarkannya?”
“nah,
itulah Kyu.. seharusnya kau itu bisa lebih dewasa dibanding Donghae kan jika
kau merasa lebih tua darinya..”
HAH! Memang dasar!! Benar-benar! namja itu semakin membuat
Kyuhyun jengkel saja.. lihat nanti bagaimana jika evil di dalam tubuh Kyuhyun
keluar, apa yang akan terjadi padamu Hae?? kali ini kau menang lagi dari
Kyuhyun, tapi nanti..??
::
::
::
::
Kali ini Hee Joon duduk berdua dengan Song Min.. sekretaris
sekaligus orang kepercayaannya dan juga kepercayaan Woori sang Umma.
“apa kau
bertemu Umma hari ini?”
“nde..”
“ada
masalah?”
“nde,
BigMoon sedang mencari ijin pemakaian Gedung SS untuk pembuatan sebuah film
yang masih dirahasiakan..”
“MWO?
bagaimana bisa?”
“entahlah..
yang jelas kabar ini sudah pasti.. Nyonya Kim mendengarnya langsung dari
beberapa pihak perusahaan SS..”
“lalu
Appa?”
“Tuan Lee
sudah mengetahuinya juga, dan beliau menyerahkan masalah ini pada Nyonya..”
“Appa pasti
takut jika Aerin terluka..” desah Hee Joon “Sekretaris Ji.. lakukan apapun yang
diperintahkan Umma. Jangan sampai yang kita takutkan terjadi.. Gedung itu
mengingatkan pada kematian Aiden.. aku yakin itu alasan Appa menyerahkan ini ke
Umma, karena Appa tidak ingin lagi mengingat luka karena kehilangan putranya..
dan Aerin, tentunya ia sudah berusaha mengubur luka itu.. tapi tetap saja, aku
masih sering melihatnya sedih jika teringat akan kematian saudara kembarnya..
sungguh tragis..”
“nde,..
saya mengerti..”
::
::
Hee Joon duduk terdiam di belakang meja kerja di kamarnya.
Ia masih ingat perkataan Ji Song Min tadi sore. Jika BigMoon menggunakan gedung
itu, apa yang akan terjadi dengan Aerin dan Appanya?
Penculikan Aiden..
Kematian Aiden..
Sekalipun tidak akan diungkit. Tapi akan membuat luka
semakin terjangkit.
Selama ini mereka menutup mata pada agar kejadian itu
terlupakan. Daniel Lee bahkan tidak mau bekerjasama dengan SkySea karena
pastinya masih trauma dengan nama itu. Aerin bahkan selalu menutup mata jika
melewati gedung itu.
Klleeekk..
Seseorang membuka pintu kamar Hee Joon, membuatnya tersadar
dari pikiran kacaunya.
“Oppa..”
“eoh,
Aerin.. waeyo?”
“Oppa
sedang ada masalah? Sejak tadi siang sepertinya kau aneh..”
Hee Joon tersenyum, adiknya memang peka untuk urusan seperti
itu “bukan masalah besar.. waeyo?”
“aniyo..
hanya saja, selama ini Oppa selalu membantuku bukan? Jadi aku menawarkan diri
jika oppa membutuhkan bantuanku juga..”
“jongmalyo?”
“nde..”
“kalau
begitu sebaiknya kau bekerja dengan baik saja, dan jangan lupakan kuliahmu.. ku
pikir beberapa waktu ini jarang melihatmu pergi kuliah?”
“kau saja
yang tidak tahu Oppa..”
“begitukah??”
“nde..”
“baguslah..
aku tidak ingin artis Little Star mendapat masalah karena tidak meneruskan
pendidikannya... apalagi kau adalah adik dari directur Little Star..”
“isshh..
sombong sekali..”
“mwo??
memang benar bukan??”
Hah.. Aerin hanya tertawa meladeni pernyataan Hee Joon.
::
::
Keresahan Hee Joon rupanya juga dialami Woori, saat ini ia
sedang bersama Daniel Lee.
“yeobo..
bagaimana?”
“maksudmu
soal gedung SS yang akan dipakai BigMoon Agency untuk pembuatan film?”
“nde..”
“aku sudah
meminta Sekretaris Ji untuk menyelidiki hal itu, kau tak perlu kuatir yeobo..”
manis Woori.
“aku hanya
takut jika Aerin terluka karena mengingat kematian Aiden.. karena kematian
tidak wajar itu.. hal itu juga sebenarnya menyakitiku hingga kini. Aku ingin
sekali membeli gedung itu dan merombaknya agar semua peristiwa itu hilang dari
ingatan kami.. tapi..”
Woori sangat mengerti perasaan suaminya,.
“sudahlah,
serahkan ini padaku.. aku akan berusaha mengatasinya. Aku yakin Sekretaris Ji
juga akan membantu kita..”
“gumawo..”
“hm…”
::
::
::
::
Tidak seperti malam sebelumnya, Donghae tidak bisa tidur
saat ini. hanya duduk di tepi jendela yang terbuka dan memandang sendu pada
satu dua percikan bintang jauh di atas langit. Tiba-tiba ponselnya berbunyi..
Pesan dari Ki Yong Gun..
:: jangan terlalu lama
di depan jendela.. ::
“mwo?
bagaimana dia tahu?” penasaran Donghae. ia membalas pesan itu..
:: aku sedang mengubur
diriku di bawah selimut, samchon.. ::
:: benarkah? Syukurlah
kalau begitu.. entah kenapa aku begitu mencemaskanmu akhir-akhir ini
Donghae-ya.. eoh, apa kau punya waktu untuk bertemu? Luangkan sedikit waktu..
aku akan mentraktirmu Ramen di tempat biasa.. ::
Donghae ingin sekali mengumpat mendengar kata ramen..
:: Samchon, aku
membenci ramen sekarang. sepertinya aku selalu mual mendengarnya.. hampir
setiap hari aku memakannya, aku ingin makan lain. bagaimana kalau daging
panggang? ::
:: baiklah, hanya
sekali ini saja.. ::
Akhirnya tersenyum membaca balasan pesan terakhir dari Yong
Gun. Donghae menutup jendelanya, dan segera melaju ke ranjang hangatnya. Ia
melakukan apa yang sudah dikatakannya tadi pada Yong Gun, mengubur diri di
bawah selimut.
Tapi tidak bisa.. ia kembali ke posisi semula. Menarik
selimutnya dan kembali berdiri di depan jendela yang ia bukan kembali. Rasanya
angin malam begitu meneduhkan pikirannya..
Setelah cukup lama disana, ia bermaksud mencari posisi tidur
yang nyaman. Donghae keluar kamar masih dengan berbalut selimutnya, melangkah
ke ruang tengah di depan TV dan membaringkan diri di sofa panjang.
BLUGH!!
Sejak hempasan pertama tubuhnya di sofa itu Donghae sudah
memejamkan matanya. lalu.. setelah dua menit kemudian terdengar deru napas
teratur darinya.
OMO. Cepat sekali tidur. Bukankah beberapa saat yang lalu ia
kebingungan seakan terkena insomnia saja.
::
::
::
::
Kyuhyun masih setengah terpejam membuka lemari pendingin
mengambil air es. Kyuhyun memang terbiasa bangun lebih awal dari yang lainnya
setiap pagi. Dan setelah beberapa tegukkan air es, ia yang merasa masih ingin
tidur beringsut menuju sebuah sofa panjang. Tanpa melihat apa yang ada di sana
langsung saja ia merebahkan diri kasar..
BEGH!!
“Arrgghh…”
Kyuhyun terkejut, sama terkejutnya dengan namja yang berbaring
di sana sejak semalam.
“YAK!! apa
yang kau lakukan?” teriak Kyuhyun begitu ia tahu jika Donghae bergelung dalam
gulungan selimut.
“harusnya
aku yang bertanya, kenapa kau menindihku eoh??”
“sejak
kapan kau disini?”
“aku tidur
di sini semalam..”
“Aiisshh…
YAK!! apa kami tidak memberimu tempat tidur sampai kau tidur di sini?”
“Yak,
kenapa kau selalu berteriak padaku?” Donghae tak mau kalah
“ini
rumahku Lee Donghae..”
“tapi kau
yang menindihku Kyuhyun ssi..”
“Aisshh..
anak ini!! HYUUUNGG!!”
Ya, teriakan Kyuhyun di pagi hari sudah di mulai. Zoumi dan
Siwon sudah terbiasa dengan itu sejak beberapa hari ini. sesuai dugaan mereka,
Kyuhyun pasti bertengkar dengan Donghae.
“Kyu,
kenapa kau jadi suka berteriak tiap pagi?” jengkel Siwon
“ini semua
karena Donghae..”
“hah,
kalian selalu saja bertengkar.. seperti anak kecil saja..”
“dia yang
mulai hyung..” adu Kyuhyun
“aniyo..
Kyuhyun ssi yang menindihku tiba-tiba.. ya, apa kau tidak melihat jika aku
tidur di sini?”
Siwon dan Zoumi mendelik.
“kau tidur di sini?” tanya Siwon
“waeyo?”
“aku tidak bisa tidur semalam hyung,
jadi aku pindah ke sini..”
“Hah..”
Zoumi tak ingin komentar apapun. Kedua makluk di depannya
ini memang selalu saja membuat mereka pusing.
::
::
::
::
‘BigMoon Agency, open audition for recruitment’
Berita utama di beberapa chanel TV itu sangat menarik
perhatian publik. Banyak yang tergerak untuk mengikuti audisi itu.
Moon Cae Won segera menyemangati Tim Bong Pal untuk
bekerja..
“lihat,
baru pemberitaan saja sudah banyak yang berminat. jadi.. besok jangan sampai
kita tidak bekerja dengan keras.. Tim Bong Pal kupikir akan sangat sibuk mulai
besok.. jadi, siapkan diri kalian mulai hari ini..”
“nde…”
Berita ini pun sudah sampai dengan cepat di Little Star
Agency. Ryu Na yang dipercaya untuk program baru mereka sedang menghadap Hee
Joon beserta dengan tim-nya.
“jadi
bagaimana dengan program baru kita?”
“Manager
Live Star.. itu nama program yang akan kita kerjakan. Untuk mengawalinya kali
ini kami meminta Song Eun Seol untuk menjadi star yang pertama..”
“Song Eun
Seol? Bukankah dia manager Ryu Sa Ma?”
“nde, saat
ini Ryu Sa Ma sedang sibuk shooting di Jeju.. beberapa pekan terakhir kariernya
menanjak karena drama yang dibintangi menempati ratting cukup tinggi. Di tambah
lagi di sela kesibukan itu Ryu Sa Ma juga sedang mengerjakan proyek baru di
negara asalnya, Jepang.. hal ini menjadi menarik karena Song Eun Seol pastinya
mau tidak mau harus ikut ke Jepang..”
“hah..
baiklah.. kuserahkan ini padamu Ryu Na..”
“nde..”
::
::
“Kyuhyun
ssi.. apa sedang ada masalah? Aku lihat tadi Directur sepertinya tidak
bersemangat waktu kita bertemu di dalam lift..”
Kyuhyun mengeryitkan kening “kau memperhatikannya? Kenapa?”
“animida..
hanya saja sepertinya ada yang aneh.. jika itu terkait dengan agency ini bukankah
akan berdampak pula pada artis-artis di bawah naungannya?”
DEG!!
Kyuhyun berhenti melangkah. Donghae benar..
“kenapa kau
memikirkan itu?”
“dengar
Kyuhyun ssi.. aku sudah belajar banyak akhir-akhir ini. Little Star dan Big
Moon selalu bersaing dan sekarang persaingan itu semakin berujung pada hal yang
tidak sehat. Bisa saja nantinya akan menjatuhkan satu sama lain.. bulan ini..
Little star mengeluarkan program baru.. demikian juga dengan BigMoon, bulan
depan The Hero konser.. entah apa yang akan dilakukan oleh BigMoon..”
“bagaimana
mungkin kau menganalisis keadaan demikian?”
“mudah
saja.. dunia entertain adalah sebuah seni.. dan yang dilakukan kedua agency ini
juga merupakan seni..”
“lalu
menurutmu bagaimana?”
“molayo..
aku tidak begitu paham jika lebih jauh dari ini..”
Kyuhyun menghempas napas.. ia kembali berjalan dengan
Donghae di belakangnya mengikut. Keduanya nampak dalam diam memikirkan
sesuatu.. mungkin pernyataan itu tadi yang ada di dalam benak mereka.
Sampai di sebuah lobi yang luas nampak dalam penglihatan
keduanya Sekretaris Ji dengan setengah berlari menuju mobilnya lalu pergi.
Keduanya hanya memandang saja tanpa saling bertanya..
“sepertinya
memang ada masalah..” gumam Kyuhyun dan mendapat anggukan dari Donghae walau ia
tak melihat karena posisi Donghae di belakangnya.
“Hah..
kajja.. sebaiknya kita kembali ke studio, ada yang ingin ku kerjakan dengan
lagu baruku..”
“nde..”
Keduanya meninggalkan Little star bersama. disaat yang
seperti ini bisa dirasakan bagaimana Kyuhyun dan Donghae bisa menjadi teman
yang baik dan akrab tapi di saat yang lain sungguh membuat jengkel yang
melihat.
Setidaknya, mereka belum menyadari jika sudah saling dekat..
_ToBeContinue_
Untuk Part selanjutnya
mohon sabar yach.. :) yang penasaran bisa ikutan gabung.. kasih koment.. :)
Waa., donghae daebakk!!
BalasHapusPenasaran nih siapa donghae? Apakah benar dia aiden???
Next chingu...
Fast update nee...
Penasaran banget tetang cerita aiden..
BalasHapusFast update ya chingu
Seruuuuuuu
BalasHapusIni udah jadi cerita favorite akuuuu~~~ ahhhh daebakkk lanjut minnn
BalasHapusFeeling aku Donghae itu memang aiden tapi penasaran knp smapai ia bisa seperti sekarang dan seolah lupa dengan masalalunya atau keluarganya terutama aerin apa dia hilangg ingatan,,, aaaahhh sunggu penasaran hehehe ^^
BalasHapusSabar2 nunggu lanjutannya....donghae kau sungguh menggemaskan dan sngt pandai dlm satu waktu
BalasHapusPenasaraann bgtt....
BalasHapusCepet update lagi ya thorr...
Di tunggu....
Penasaraann bgtt....
BalasHapusCepet update lagi ya thorr...
Di tunggu....
Ah gak sabar nunggu lanjutannyaaa
BalasHapus