Minggu, 17 April 2016

HERO [4]



-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 4
::
Suara Kyuhyun memang sangat bagus, Donghae harus mengakui hal itu. Maka tidak salah kalau dia menjadi main vokal di The Hero, dan permainan piano-nya juga tidak buruk. Tapi yang lebih memukau pandangan Donghae adalah penampilan Aerin. Gerakannya lincah seirama dengan suara piano Kyuhyun..
Bagai tersihir oleh suasana pembuatan video iklan sebuah program musik Little Star, keduanya bisa dipastikan sangat menarik perhatian semua orang yang akan melihatnya nanti.
            “CUT!!”
            “OK!! Hari ini kita selesai lebih awal. Terimakasih semua..” teriak sutradara.
Kyuhyun dan Aerin yang paling senang tentunya, itu artinya mereka mendapat waktu luang sedikit banyak.
            “Hae..” Kyuhyun menghampiri Donghae “ada jadwal lain setelah ini?”
            “nde.. kita harus bertemu dengan Shi Yoon hyung, ada yang harus dibicarakan mengenai konser kalian bulan depan..”
            “hah, baiklah kalau begitu.. aku ganti baju dulu..”
            “nde..”
Aerin melihat itu senang, setidaknya ia tak mendengar pertengkaran keduanya.
::
::
Kyuhyun mengendarai mobilnya dengan tenang, sepertinya ia sudah sedikit ahli sekarang. mereka menuju tempat Yun Shi Yoon. Dan rupanya sudah ada Siwon dan Zoumi setelah di sana..
            “hyung..”
            “eoh, kalian sudah datang? Ini tidak sesuai dengan pesanmu tadi, Hae..”
            “nde, hyung.. hari ini sedikit lebih cepat selesai jadi kami bisa langsung ke sini..”
            “baiklah, itu lebih bagus kurasa..”
Donghae mengamati pertemuan mereka kali ini cukup serius. Ia mendengar bagaimana Yun Shi Yoon menjelaskan beberapa detail konsep yang akan mereka pakai di konser The Hero. Intinya, mereka akan menggunakan konsep sama seperti nama mereka “The Hero”.
            “bagaimana menurutmu Hae?” tiba-tiba Shi Yoon bertanya setelah ia mengatakan jika mereka akan menjadi super Hero nanti.
            “hyung… menurutku..” kali ini Donghae ikut serius menanggapinya “Hero itu bukan hanya pahlawan di jaman kerajaan, bukan hanya super Hero seperti yang di filmkan.. yang mendasar itu adalah ‘seseorang yang selalu ada dan seakan menjadi malaikat’ di dalam hidup kita. tak harus orang yang kaya, kuat atau punya kuasa..”
Shi Yoon, Siwon, Zoumi dan bahkan Kyuhyun terdiam dengan ungkapan makna Hero dari Donghae.
            “waeyo?? Apa aku salah?” sedikit salah tingkah saat mereka menatapnya lekat.
            “ani…” senyum Shi Yoon “kau sangat benar!! daebak Lee Donghae.. tak percuma aku menjadikanmu asistenku..” bangganya.
            “jongmal??”
            “nde..” kali ini Siwon yang menyahut “aku setuju denganmu..”
            “nado…” imbuh Zoumi.
Dan kali ini giliran mereka menatap Kyuhyun meminta pendapat..
            “aiisshh.. nde, nado..” katanya walau agak jengkel juga, kenapa justru Donghae yang bisa mengatakan itu.
::
::
::
::
Kim Woori melempar file yang baru saja di bacanya. Wajahnya kaku dingin menampakkan kemarahan yang sengaja di tahannya. Ia menghempaskan tubuhnya ke tempat duduknya. Mengambil ponsel dan menghubungi seseorang..
            “Sekretaris Ji.. bisa kita bertemu?”
            “…..”
            “nde, cepatlah kalau begitu..”
Ji Song Min yang mendapat panggilan itu segera menutup ponselnya..
            “ada apa?” Kim Hee Joon bertanya
            “ada sedikit urusan, saya minta ijin sebentar..”
            “pergilah..”
Song Min membungkukkan badan memberi hormat setelah mendapat ijin dari Kim Hee Joon.
::
::
            “ada apa nyonya??” kini mereka bertemu. Woori sudah memesankan segelas minuman kesukaanya Song Min yang dia hafal.
            “selidiki BigMoon agency, ku rasa mereka berusaha untuk menjatuhkan Little Star.. aku menerima beberapa kabar jika mareka mencari ijin penggunaan gedung SS untuk sebuah shooting film..”
            “mworago?? Gedung SS??”
            “nde..”
Song Min sama cemasnya seperti Woori saat ini. Gedung SS atau tepatnya SkySea, adalah gedung kosong dimana tragedi penculikan Aiden terjadi. Semenjak kejadian penculikan itu pihak perusahaan hanya membenahi sedikit gedung yang memang rencananya akan mereka gunakan sebagai gudang itu. perubahan itu memang tidak banyak karena perusahaan tidak memiliki uang untuk merenovasinya, sedangkan mereka juga tidak berniat menjualnya karena itu salah satu aset yang dimiliki perusahaan SS.
            “lakukan penyelidikan mulai sekarang, aku tidak ingin nanti Aerin terluka karena melihat gedung itu menjadi sorotan publik lagi..”
            “bagaimana dengan Tuan Lee?”
            “aku sudah bicara dengannya.. dan sepertinya, suamiku setuju dengan keputusanku ini.. jadi jangan cemas..”
            “nde, akan saya lakukan nyonya.. secepatnya..”
::
::
::
::
Lain dari kecemasan Woori, BigMoon agency sedang berusaha keras meminta ijin pada pihak SkySea.
            “gedung itu adalah fokus kita kali ini..” Moon Cae Won menekankan “setelah perekrutan artis baru itu selesai, kita akan menerbitkan mereka dalam sebuah film agar para pendatang baru itu benar-benar bisa menarik perhatian publik..”
            “nde.. Presdir..”
            “eoh, satu lagi.. Sutradara Nam... kurasa cukup kompeten jika bekerja sama dengan Produser Lim..” senyumnya. Ia tentu saja tahu skandal keduanya, semenjak tahun lalu hubungan Produser dan Sutradara itu semakin dekat dan semakin kompak saat mengerjakan satu proyek baru.
            “kami.. satu tim?”
            “nde..”
            “eoh.. kansamhamnida..” seru Nam Jae Jin, ia bahkan sempat mecuri pandang pada Lim Shin Chin, seorang yeoja dari cina itu dan tentunya disambut malu-malu. Apa yang dilakukan Jae Jin rupanya membuat mereka diruangan itu turut tertawa geli.
            “Ya.. kalian harus bekerja dengan baik.. jangan hanya..”
            “sstt…” potong Jae Jin semakin menambah suasana kikuk lucu.
            “baiklah.. jadi, mulai sekarang Tim Bong Pal akan menyelesaikan perekrutan secepat mungkin.. dan untuk selanjutnya kuserahkan pada Pruduser Lim.. ini akan menjadi serangkaian program panjang kita..”
            “nde..”
Sepertinya akan terjadi persaingan besar antara dua Agency ternama. Hal ini sebenarnya wajar karena sejak dari awalnya kedua agency ini saling mencari ratting dan kepopuleran dengan mengeluarkan banyak artis dan proyek-proyek berkualitas. Namun persaingan ini nampak semakin tidak sehat saat melibatkan emosi batin dan permasalahan yang mengandung unsur privasi untuk saling menjatuhkan satu sama lain.
::
::
::
::
Tap.. tap.. tap..
Praaakk..!!
Donghae menikmati alunan musik yang dimainkan The Hero. Sungguh musik yang membuatnya terkagum. Siwon benar-benar pandai memainkan tempo Drum. Zoumi bahkan mengesankan dengan gitarnya dan Kyuhyun? Diluar sifatnya yang menurut Donghae menjengkelkan itu, harus ia akui jika namja itu memang memiliki suara yang sangat bagus, dan permainan piano yang indah seperti yang sudah ia dengar tadi waktu bersama Aerin. Namun kali ini berbeda, permainan itu jauh lebih bagus saat mereka bertiga sudah bersama. pantas saja The Hero menjadi idola banyak orang. Donghae manggut-manggut saat mengingat bagaimana mereka bertanya padanya ‘apakah dia mengenal The Hero?’. Sesekali ia tertawa geli..
            “pantas saja mereka seakan marah waktu aku mengatakan tidak tahu The Hero..” gumannya sendiri “kalian memang.. Hero..sesungguhnya..”
            “sudah mengakui kehebatan para Hero?? Atau sekarang kau juga mengagumi mereka sama seperti para fans?” sindir Shi Yoon dengan gurau.
            “aisshh.. hyung.. aku akui mereka memang mengesankan, tapi bukan berarti suatu saat tidak ada yang seperti mereka..”
            “wae?”
            “waktu semakin berjalan.. manusia bertambah usia, peradapan berubah.. banyak manusia-manusia muda yang akan memberikan bakat dan kreatifitas yang unik dan menarik..”
            “menurutmu.. apa sebuah seni itu akan hilang dari peradaban manusia?” Shi Yoon menanggapi serius pernyataan Donghae. kini bahkan keduanya duduk di ujung ruangan tanpa mengawasi The Hero latihan.. toh, sudah ada musisi yang mendampingi mereka..
            “tidak.. sebuah seni yang indah adalah karya abadi. Itu tidak akan tergeser oleh waktu atau keadaan.. bukankah Mozart.. Bethoven karyanya masih bisa kita dengarkan sampai sekarang? maksudku.. kalau kita tidak terampil maka kita akan kalah dengan yang lainnya.. aku pikir itu pula yang sedang dipikirkan oleh Little Star Agency saat ini..”
            “jadi, sebuah program baru yang tidak biasa itu merupakan kreatifitas?”
            “nde.. dan bukan sekedar karena ‘hanya ingin menghargai pekerjaan manager’ semata..”
WOW!! Yun Shi Yoon selalu terpanah mendengar penuturan dan pernyataan Donghae. anak ini bisa dikatakan cerdas.. Shi Yoon jadi berpikir ‘apa mungkin sebenarnya Donghae ini bukan sekedar anak biasa yang tidak sengaja di tabrak oleh Kyuhyun..’ Shi Yoon ingin sekali bertanya ‘Lee Donghae, nuguya??’
::
::
Kyuhyun tampak masih berusaha menghafal bait lagu bagiannya. Walau makanan sudah penuh di atas meja ia tak peduli sama sekali. Sampai piringnya yang sudah ditambah sayur oleh Donghae pun ia tak melihat. Justru hal itu menarik perhatian Siwon, Zoumi dan Shi Yoon.
            “hyung… kau tahu apa yang akan terjadi jika Kyuhyun menyadari perbuatan Donghae?” bisik Siwon pada Shi Yoon.
            “nde, tunggu saja sebentar lagi..”
Dan..
Kyuhyun meletakkan kertas partiturnya.. ia merasa lapar kini. Tangannya menyentuh sendok, mengambil sesuap makanan di piringnya lalu..
            “YAK!! siapa yang menaruh sayur di piringku?” teriaknya seru.
HA..HA..HA..
Donghae yang tak merasa jika perbuatannya ini salah, mengaku dengan jujur..
            “memangnya kenapa? Bukankah Aerin mengatakan jika kau harus banyak makan sayur?”
            “jadi kau? Lee Donghae.. ada apa denganmu? Kenapa kau selalu mencari masalah denganku?”
            “OMO? Siapa yang mencari masalah? Justru aku membantumu menyelesaikan masalah.. makan sayur itu sehat bagi tubuh. Jika kau sakit karena kekurangan makan bagaimana dengan pekerjaanmu? Konsermu nanti? Shooting iklan-mu? Kau pikir itu tidak penting?”
            “aiisshh.. kau ini banyak bicara sekali? Hyung…” rengeknya tapi di sambut tawa bahagia dari mereka. Ya. Baru kali ini Kyuhyun berteriak seperti itu, selama ini mereka memang membiarkan Kyuhyun seenaknya saja. tidak ada yang berani menolak setiap keinginannya. Tapi, Donghae dengan sikap polosnya justru melakukan itu semua.
Siwon sedikit banyak bersyukur karena ada Donghae. setidaknya ia tak perlu memikirkan cara bagaimana membujuk Kyuhyun untuk menjaga sikap, untuk memperhatikan kesehatannya dan untuk menjadi dewasa. Ia bahkan yakin sikap kekanakan Kyuhyun akan berubah jika Donghae terus bersamanya. bukankah jika ada seorang dongsaeng maka naluri seorang kakak itu akan muncul dengan sendirinya?
            “makanlah, Donghae benar..”
            “Mwo?? hyung.. kalian tahu kan..”
            “kami tahu, tapi kami sepakat dengan Donghae.. selama ini kau tidak pernah mau mendengarkan kami kan? Jadi sekarang dengarkan kata-kata Donghae..”
            “HYUNG! Bahkan usianya lebih muda dariku, apa aku harus mendengarkannya?”
            “nah, itulah Kyu.. seharusnya kau itu bisa lebih dewasa dibanding Donghae kan jika kau merasa lebih tua darinya..”
HAH! Memang dasar!! Benar-benar! namja itu semakin membuat Kyuhyun jengkel saja.. lihat nanti bagaimana jika evil di dalam tubuh Kyuhyun keluar, apa yang akan terjadi padamu Hae?? kali ini kau menang lagi dari Kyuhyun, tapi nanti..??
::
::
::
::
Kali ini Hee Joon duduk berdua dengan Song Min.. sekretaris sekaligus orang kepercayaannya dan juga kepercayaan Woori sang Umma.
            “apa kau bertemu Umma hari ini?”
            “nde..”
            “ada masalah?”
            “nde, BigMoon sedang mencari ijin pemakaian Gedung SS untuk pembuatan sebuah film yang masih dirahasiakan..”
            “MWO? bagaimana bisa?”
            “entahlah.. yang jelas kabar ini sudah pasti.. Nyonya Kim mendengarnya langsung dari beberapa pihak perusahaan SS..”
            “lalu Appa?”
            “Tuan Lee sudah mengetahuinya juga, dan beliau menyerahkan masalah ini pada Nyonya..”
            “Appa pasti takut jika Aerin terluka..” desah Hee Joon “Sekretaris Ji.. lakukan apapun yang diperintahkan Umma. Jangan sampai yang kita takutkan terjadi.. Gedung itu mengingatkan pada kematian Aiden.. aku yakin itu alasan Appa menyerahkan ini ke Umma, karena Appa tidak ingin lagi mengingat luka karena kehilangan putranya.. dan Aerin, tentunya ia sudah berusaha mengubur luka itu.. tapi tetap saja, aku masih sering melihatnya sedih jika teringat akan kematian saudara kembarnya.. sungguh tragis..”
            “nde,.. saya mengerti..”
::
::
Hee Joon duduk terdiam di belakang meja kerja di kamarnya. Ia masih ingat perkataan Ji Song Min tadi sore. Jika BigMoon menggunakan gedung itu, apa yang akan terjadi dengan Aerin dan Appanya?
Penculikan Aiden..
Kematian Aiden..
Sekalipun tidak akan diungkit. Tapi akan membuat luka semakin terjangkit.
Selama ini mereka menutup mata pada agar kejadian itu terlupakan. Daniel Lee bahkan tidak mau bekerjasama dengan SkySea karena pastinya masih trauma dengan nama itu. Aerin bahkan selalu menutup mata jika melewati gedung itu.
Klleeekk..
Seseorang membuka pintu kamar Hee Joon, membuatnya tersadar dari pikiran kacaunya.
            “Oppa..”
            “eoh, Aerin.. waeyo?”
            “Oppa sedang ada masalah? Sejak tadi siang sepertinya kau aneh..”
Hee Joon tersenyum, adiknya memang peka untuk urusan seperti itu “bukan masalah besar.. waeyo?”
            “aniyo.. hanya saja, selama ini Oppa selalu membantuku bukan? Jadi aku menawarkan diri jika oppa membutuhkan bantuanku juga..”
            “jongmalyo?”
            “nde..”
            “kalau begitu sebaiknya kau bekerja dengan baik saja, dan jangan lupakan kuliahmu.. ku pikir beberapa waktu ini jarang melihatmu pergi kuliah?”
            “kau saja yang tidak tahu Oppa..”
            “begitukah??”
            “nde..”
            “baguslah.. aku tidak ingin artis Little Star mendapat masalah karena tidak meneruskan pendidikannya... apalagi kau adalah adik dari directur Little Star..”
            “isshh.. sombong sekali..”
            “mwo?? memang benar bukan??”
Hah.. Aerin hanya tertawa meladeni pernyataan Hee Joon.
::
::
Keresahan Hee Joon rupanya juga dialami Woori, saat ini ia sedang bersama Daniel Lee.
            “yeobo.. bagaimana?”
            “maksudmu soal gedung SS yang akan dipakai BigMoon Agency untuk pembuatan film?”
            “nde..”
            “aku sudah meminta Sekretaris Ji untuk menyelidiki hal itu, kau tak perlu kuatir yeobo..” manis Woori.
            “aku hanya takut jika Aerin terluka karena mengingat kematian Aiden.. karena kematian tidak wajar itu.. hal itu juga sebenarnya menyakitiku hingga kini. Aku ingin sekali membeli gedung itu dan merombaknya agar semua peristiwa itu hilang dari ingatan kami.. tapi..”
Woori sangat mengerti perasaan suaminya,.
            “sudahlah, serahkan ini padaku.. aku akan berusaha mengatasinya. Aku yakin Sekretaris Ji juga akan membantu kita..”
            “gumawo..”
            “hm…”
::
::
::
::
Tidak seperti malam sebelumnya, Donghae tidak bisa tidur saat ini. hanya duduk di tepi jendela yang terbuka dan memandang sendu pada satu dua percikan bintang jauh di atas langit. Tiba-tiba ponselnya berbunyi..
Pesan dari Ki Yong Gun..
:: jangan terlalu lama di depan jendela.. ::
            “mwo? bagaimana dia tahu?” penasaran Donghae. ia membalas pesan itu..
:: aku sedang mengubur diriku di bawah selimut, samchon.. ::
:: benarkah? Syukurlah kalau begitu.. entah kenapa aku begitu mencemaskanmu akhir-akhir ini Donghae-ya.. eoh, apa kau punya waktu untuk bertemu? Luangkan sedikit waktu.. aku akan mentraktirmu Ramen di tempat biasa.. ::
Donghae ingin sekali mengumpat mendengar kata ramen..
:: Samchon, aku membenci ramen sekarang. sepertinya aku selalu mual mendengarnya.. hampir setiap hari aku memakannya, aku ingin makan lain. bagaimana kalau daging panggang? ::
:: baiklah, hanya sekali ini saja.. ::
Akhirnya tersenyum membaca balasan pesan terakhir dari Yong Gun. Donghae menutup jendelanya, dan segera melaju ke ranjang hangatnya. Ia melakukan apa yang sudah dikatakannya tadi pada Yong Gun, mengubur diri di bawah selimut.
Tapi tidak bisa.. ia kembali ke posisi semula. Menarik selimutnya dan kembali berdiri di depan jendela yang ia bukan kembali. Rasanya angin malam begitu meneduhkan pikirannya..
Setelah cukup lama disana, ia bermaksud mencari posisi tidur yang nyaman. Donghae keluar kamar masih dengan berbalut selimutnya, melangkah ke ruang tengah di depan TV dan membaringkan diri di sofa panjang.
BLUGH!!
Sejak hempasan pertama tubuhnya di sofa itu Donghae sudah memejamkan matanya. lalu.. setelah dua menit kemudian terdengar deru napas teratur darinya.
OMO. Cepat sekali tidur. Bukankah beberapa saat yang lalu ia kebingungan seakan terkena insomnia saja.
::
::
::
::
Kyuhyun masih setengah terpejam membuka lemari pendingin mengambil air es. Kyuhyun memang terbiasa bangun lebih awal dari yang lainnya setiap pagi. Dan setelah beberapa tegukkan air es, ia yang merasa masih ingin tidur beringsut menuju sebuah sofa panjang. Tanpa melihat apa yang ada di sana langsung saja ia merebahkan diri kasar..
BEGH!!
            “Arrgghh…”
Kyuhyun terkejut, sama terkejutnya dengan namja yang berbaring di sana sejak semalam.
            “YAK!! apa yang kau lakukan?” teriak Kyuhyun begitu ia tahu jika Donghae bergelung dalam gulungan selimut.
            “harusnya aku yang bertanya, kenapa kau menindihku eoh??”
            “sejak kapan kau disini?”
            “aku tidur di sini semalam..”
            “Aiisshh… YAK!! apa kami tidak memberimu tempat tidur sampai kau tidur di sini?”
            “Yak, kenapa kau selalu berteriak padaku?” Donghae tak mau kalah
            “ini rumahku Lee Donghae..”
            “tapi kau yang menindihku Kyuhyun ssi..”
            “Aisshh.. anak ini!! HYUUUNGG!!”
Ya, teriakan Kyuhyun di pagi hari sudah di mulai. Zoumi dan Siwon sudah terbiasa dengan itu sejak beberapa hari ini. sesuai dugaan mereka, Kyuhyun pasti bertengkar dengan Donghae.
            “Kyu, kenapa kau jadi suka berteriak tiap pagi?” jengkel Siwon
            “ini semua karena Donghae..”
            “hah, kalian selalu saja bertengkar.. seperti anak kecil saja..”
            “dia yang mulai hyung..” adu Kyuhyun
            “aniyo.. Kyuhyun ssi yang menindihku tiba-tiba.. ya, apa kau tidak melihat jika aku tidur di sini?”
Siwon dan Zoumi mendelik.
“kau tidur di sini?” tanya Siwon “waeyo?”
“aku tidak bisa tidur semalam hyung, jadi aku pindah ke sini..”
“Hah..”
Zoumi tak ingin komentar apapun. Kedua makluk di depannya ini memang selalu saja membuat mereka pusing.
::
::
::
::
‘BigMoon Agency, open audition for recruitment’
Berita utama di beberapa chanel TV itu sangat menarik perhatian publik. Banyak yang tergerak untuk mengikuti audisi itu.
Moon Cae Won segera menyemangati Tim Bong Pal untuk bekerja..
            “lihat, baru pemberitaan saja sudah banyak yang berminat. jadi.. besok jangan sampai kita tidak bekerja dengan keras.. Tim Bong Pal kupikir akan sangat sibuk mulai besok.. jadi, siapkan diri kalian mulai hari ini..”
            “nde…”
Berita ini pun sudah sampai dengan cepat di Little Star Agency. Ryu Na yang dipercaya untuk program baru mereka sedang menghadap Hee Joon beserta dengan tim-nya.
            “jadi bagaimana dengan program baru kita?”
            “Manager Live Star.. itu nama program yang akan kita kerjakan. Untuk mengawalinya kali ini kami meminta Song Eun Seol untuk menjadi star yang pertama..”
            “Song Eun Seol? Bukankah dia manager Ryu Sa Ma?”
            “nde, saat ini Ryu Sa Ma sedang sibuk shooting di Jeju.. beberapa pekan terakhir kariernya menanjak karena drama yang dibintangi menempati ratting cukup tinggi. Di tambah lagi di sela kesibukan itu Ryu Sa Ma juga sedang mengerjakan proyek baru di negara asalnya, Jepang.. hal ini menjadi menarik karena Song Eun Seol pastinya mau tidak mau harus ikut ke Jepang..”
            “hah.. baiklah.. kuserahkan ini padamu Ryu Na..”
            “nde..”
::
::
            “Kyuhyun ssi.. apa sedang ada masalah? Aku lihat tadi Directur sepertinya tidak bersemangat waktu kita bertemu di dalam lift..”
Kyuhyun mengeryitkan kening “kau memperhatikannya? Kenapa?”
            “animida.. hanya saja sepertinya ada yang aneh.. jika itu terkait dengan agency ini bukankah akan berdampak pula pada artis-artis di bawah naungannya?”
DEG!!
Kyuhyun berhenti melangkah. Donghae benar..
            “kenapa kau memikirkan itu?”
            “dengar Kyuhyun ssi.. aku sudah belajar banyak akhir-akhir ini. Little Star dan Big Moon selalu bersaing dan sekarang persaingan itu semakin berujung pada hal yang tidak sehat. Bisa saja nantinya akan menjatuhkan satu sama lain.. bulan ini.. Little star mengeluarkan program baru.. demikian juga dengan BigMoon, bulan depan The Hero konser.. entah apa yang akan dilakukan oleh BigMoon..”
            “bagaimana mungkin kau menganalisis keadaan demikian?”
            “mudah saja.. dunia entertain adalah sebuah seni.. dan yang dilakukan kedua agency ini juga merupakan seni..”
            “lalu menurutmu bagaimana?”
            “molayo.. aku tidak begitu paham jika lebih jauh dari ini..”
Kyuhyun menghempas napas.. ia kembali berjalan dengan Donghae di belakangnya mengikut. Keduanya nampak dalam diam memikirkan sesuatu.. mungkin pernyataan itu tadi yang ada di dalam benak mereka.
Sampai di sebuah lobi yang luas nampak dalam penglihatan keduanya Sekretaris Ji dengan setengah berlari menuju mobilnya lalu pergi. Keduanya hanya memandang saja tanpa saling bertanya..
            “sepertinya memang ada masalah..” gumam Kyuhyun dan mendapat anggukan dari Donghae walau ia tak melihat karena posisi Donghae di belakangnya.
            “Hah.. kajja.. sebaiknya kita kembali ke studio, ada yang ingin ku kerjakan dengan lagu baruku..”
            “nde..”
Keduanya meninggalkan Little star bersama. disaat yang seperti ini bisa dirasakan bagaimana Kyuhyun dan Donghae bisa menjadi teman yang baik dan akrab tapi di saat yang lain sungguh membuat jengkel yang melihat.
Setidaknya, mereka belum menyadari jika sudah saling dekat..
_ToBeContinue_
Untuk Part selanjutnya mohon sabar yach.. :)  yang penasaran bisa ikutan gabung.. kasih koment.. :)

9 komentar:

  1. Waa., donghae daebakk!!
    Penasaran nih siapa donghae? Apakah benar dia aiden???
    Next chingu...
    Fast update nee...

    BalasHapus
  2. Penasaran banget tetang cerita aiden..
    Fast update ya chingu

    BalasHapus
  3. Ini udah jadi cerita favorite akuuuu~~~ ahhhh daebakkk lanjut minnn

    BalasHapus
  4. Feeling aku Donghae itu memang aiden tapi penasaran knp smapai ia bisa seperti sekarang dan seolah lupa dengan masalalunya atau keluarganya terutama aerin apa dia hilangg ingatan,,, aaaahhh sunggu penasaran hehehe ^^

    BalasHapus
  5. Sabar2 nunggu lanjutannya....donghae kau sungguh menggemaskan dan sngt pandai dlm satu waktu

    BalasHapus
  6. Penasaraann bgtt....
    Cepet update lagi ya thorr...
    Di tunggu....

    BalasHapus
  7. Penasaraann bgtt....
    Cepet update lagi ya thorr...
    Di tunggu....

    BalasHapus
  8. Ah gak sabar nunggu lanjutannyaaa

    BalasHapus