Selasa, 05 April 2016

HERO [2]



HERO [2]
-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Lee Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 2
::
Before..
“Ya, perkenalkan namamu..” Zhoumi menyenggol lengan Donghae.
“Dong… donghae imnida..”
“ah.. Aerin Lee, senang berkenalan dengan anda Donghae ssi..”
“nde,.”
::
After..
::
            “kau ini kenapa Hae?” Siwon menangkap yang aneh dari gelagat Donghae.
            “animida Siwon ssi.. tapi sepertinya aku pernah melihat Aerin ssi.. dimana ya??”
Ha ha ha.. “aigoo.. pasti kau melihatnya di banyak tempat.. fotonya terpanjang dimana-mana..” celutuk Zhoumi “apa kau tidak tahu siapa yeoja yeopo ini?”
Donghae menggeleng “apa dia artis hyung?”
            “OMO..” kali ini Aerin yang tertawa, adakah orang yang tidak mengenalnya??
            “Yak.. kau melihatnya di TV sejak semalam, bahkan kabar hari ini pun tentang Aerin.. jangan tunjukkan wajah babo itu..” seru Kyuhyun.
            “MWO?? kau benar.. aku melihatnya..”
Dasar Donghae! Aerin Lee seorang model iklan “Little Star” bahkan ia salah satu pewaris dari perusahaan iklan tersebut. tapi sekalipun predikatnya adalah pewaris tetap saja, ia tak punya banyak saham di sana. Kepemilikan besar ada di tangan kakaknya, Kim Hee Joon. Jangan bertanya bagaimana dua bersaudara memiliki marga yang berbeda.
Daniel Lee yang nama sebenarnya adalah Lee Dong Il menikah dengan Kim Woo Ri setelah ibu Aerin meninggal saat usia anak itu menginjak 7 tahun. Dari pernikahan itulah Aerin mendapat seorang kakak. Kim Hee Jon waktu itu berada di kelas satu senior High School, dia mengerti semua yang terjadi. Itulah mengapa Hee Joon memilih tetap memakai nama Kim daripada mengubahnya menjadi Lee. sekalipun demikian, Hee Joon menyayangi Aerin seperti adik kandungnya sendiri. ia merasa menjadi orang yang berguna saat bersama Aerin, ia menjadi pahlawan di mata adiknya.
Hal ini sudah menjadi rahasia umum. Semua orang tahu akan hal ini. semua orang tahu bagaimana perasaan Hee Joon pada Aerin, hingga apapun yang diminta tak tanggung Hee Joon akan mengabulkan.
Daniel Lee juga sangat mempercayainya apalagi ia merasa terbantu dengan sikap Hee Joon pada putrinya. Kelak, siapa lagi yang akan menjaga Aerin kalau bukan kakaknya?
            “Donghae ssi.. apa kau benar-benar tidak tahu hal itu?” tanya Aerin lagi
            “jangankan kau.. The Hero saja ia tidak tahu..” celutuk Kyuhyun
            “MWO?? jongmalyo?? lalu??”
            “apa aku harus menceritakannya Kyu??” tanya Zoumi
            “menceritakan apa??” penasaran Aerin “apa ada sesuatu??”
HAH.. “Donghae amnesia, ini karena Kyuhyun tak sengaja menabraknya kemarin.. untuk itu dia tinggal bersama kami sekarang sebagai bentuk dari tanggung jawab..” cerita Siwon “kau tanyakan sendiri padanya apa yang terjadi..” rupanya ia enggan meneruskan cerita itu.
            “aku tidak akan bertanya Oppa, dia memang ceroboh.. untung saja Donghae ssi tidak apa-apa.. tapi.. err.. kurasa ini lebih berat bagimu..”
            “Yak.. kau.. tidak membelaku??”
Aerin sudah hafal dengan sifat Kyuhyun. Ia memang dekat dengan The Hero dan paling dekat dengan namja evil itu. bahkan sebenarnya terselip rasa diantara mereka yang sudah terbaca oleh kedua kakaknya. Jadi bukan hal baru jika Aerin dan Kyuhyun saling bertengkar lalu berdamai lagi.
::
::
::
::
BBUGH!
Donghae melempar tubuhnya ke atas ranjang setelah seharian menemani The Hero dengan kegiatannya yang cukup padat. Bahkan besok ia harus bersama Kyuhyun seharian.. apakah ia kuat? Siwon dan Zhoumi sudah biasa sendiri tanpa ditemani manager tapi tidak dengan Kyuhyun. Selalin ceroboh, teledor tentunya ia tidak bisa melakukan semuanya sendirian tanpa bantuan.
Ia menatap langit-langit kamarnya..
Tiba-tiba ia mengangkat tangannya ke atas.. dengan jari telunjukknya ia menggambar sebuah bintang di udara kosong..
“Little.. star..” gumamnya “ah.. Little Star..” ia membaliknya tubuhnya menjadi tengkurap, membuka ponsel dan searching Little Star..
Agency Periklanan..
            “benar-benar..” gerutunya “perusahaan yang sangat besar, pantas saja Aerin Lee begitu terkenal.. dan tentu saja Kyuhyun juga akan terkenal jika bekerjasama dengan mereka.. aiigooo.. kenapa aku jadi pusing seperti ini jika memikirkannya??” Donghae menenggelamkan wajahnya di kasur empuk itu lalu menimpanya dengan bantal. Kakinya di jejal-jejalkan hingga membuat seprei biru gelap itu berantakan.
::
::
::
::
Aerin pulang ke rumah di sambut Hee Jon kakaknya, yeoja itu langsung berlari dan melesat dalam pelukan sang kakak.
            “Oppa..”
            “kau baru pulang?? Kemana saja?”
            “bukankah tadi aku sudah ijin? Aku bersama The Hero hari ini.. lagipula Oppa tak perlu bersikap seperti itu padaku. Aku sudah bukan Aerin kecil lagi.. lihat, tinggiku sudah hampir menyamai Oppa..” Aerin berdiri sedikit jinjit di depan Hee Joon membuat namja itu tertawa.
Satu tangan Hee Joon mengoyak kepala Aerin dengan sayang, itulah yang paling disukai oleh Aerin jika bersama Hee Joon.
            “kau sudah makan?”
            “bukankah Oppa menungguku untuk makan malam? Jadi aku pulang menanti saat itu..”
            “arra.. kajja..”
            “nde..”
Bahagia sekali melihat mereka. Pergi ke meja makan saja bisa berpelukan mesrah layaknya pasangan kekasih.. tapi tidak, sayang itu adalah sayang antara saudara. Hee Joon begitu melindungi Aerin selama ini. tidak ada yang boleh menyentuh atau melukainya kalau ia tidak mau berurusan dengannya.
            “eoh, Oppa.. mereka belum pulang?”
            “bukankah kemarin Appa sudah mengatakan jika ia baru bisa pulang besok? Apa kau sudah merindukannya??”
            “tentu saja… aku menunggu buah tangan dari Umma, kemarin Umma berjanji akan membelikanku tas baru..”
            “OMO!! Kau ini masih seperti anak kecil.. Yaa… Aerin, berhentilah bersikap seperti itu?”
            “aiigoo.. Oppa, wajar jika seorang anak perempuan bersikap seperti itu..”
            “mwo?? mworago?? Yaa.. Aerin!! Mau sampai kapan kau seperti ini? aku melakukan semua ini karena aku tidak ingin kau terluka, tapi bukan berarti lalu kau memanfaatkan sikapku itu..” gerutunya “Umma juga seperti itu.. bagaimana bisa ia begitu memanjakanmu seperti itu?? aiissh..”
Aerin hanya tertawa dengan keluhan Hee Joon, ia tahu kakaknya tidak sedang serius berkata seperti itu..
::
::
::
::
@this_morning
Donghae menyiapkan sarapan untuk ketiga orang yang sudah berkoar kelaparan mengelilingi meja makan. Sedikit menggerutu karena itu bukan tugasnya, tetapi karena Ajjuhma yang bekerja di rumah itu mendadak ijin jadi mau tidak mau Donghae yang melakukan pekerjaannya untuk pagi ini. untung saja ia bisa sedikit memasak jika di tinggal Yong Gu.
            “Donghae-ya, hari ini kau ikut dengan Kyuhyun.. hari ini Shin Yoon hyung akan bersamaku ke Jeju..” pinta Siwon
Donghae menoleh ke arah Zoumi seakan bertanya..
            “kau tidak perlu memikirkan aku, aku hanya ada jadwal satu acara dan bisa ku atasi..” ya, Zoumi memang hanya akan menjadi MC di satu acara hari ini. berbeda dengan Kyuhyun yang harus rekaman dan pembuatan video untuk iklan baru dengan Aerin tentunya. Jadi dia akan menemani Kyuhyun ke ‘Little Star’.
            “arraseo..”
::
::
::
::
Ji Song Min berjalan dan samping Hee Joon seperti seorang pengawal pribadi. Tugasnya cukup banyak sebenarnya tapi dari semua tugas itu ia lebih mengutamakan Hee Joon. Namja paruh baya itu sudah menjalankan tugas ini sejak Hee Joon masih kecil atas perintah Woo Ri. Jadi sudah tidak di ragukan lagi jika Song Min begitu akrab dengan tuan mudanya.
            “Sekretaris Ji, apa semua partner periklanan kita di Jinan sudah kau hubungi? Hari ini Aerin akan mengadakan Shooting di sana, aku tidak mau terjadi masalah..” Hee Joon mempertanyakan hal yang sama setiap harinya pada Song Ji yang juga menjadi sekretarisnya.
Mereka masuk ke dalam lift dan berbicara serius sepanjang perjalanan.
            “sudah Tuan.. Noona Aerin bisa melakukan Shooting di sana.. semua sudah diatur..” Song Min meyakinkan Hee Joon. Memang hari ini agenda mereka adalah pembuatan iklan baru dan semua itu di lakukan di Jinan mengingat di sana banyak tempat klasik yang bisa dijadikan sebagai pemikat atas produk baru mereka.
            “bagaimana dengan Kyuhyun?”
            “Kyuhyun ssi akan langsung ke Jinan bersama asisten managernya, baru saja Shin Yoon menghubungi jika ia tidak bisa menemani Kyuhyun karena harus ke Jeju bersama Siwon. Tapi mereka sudah memiliki asisten manager baru yang akan menghandle semuanya..”
            “bagus.. kuharap kali ini pun berjalan lancar.. aku tidak ingin kalah dari BigMoon Agency..”
            “nde,.”
::
::
::
::
            “Ya.. Donghae-ya.. kau ini sebenarnya bisa mengemudi tidak?” Kyuhyun menggerutu saat Donghae terlihat gugup membawa mobilnya.
            “eoh.. aku.. entahlah, apa aku bisa atau tidak dulunya..”
            “aiissh.. apa orang yang amnesia juga lupa dia bisa menyetir atau tidak??” Kyuhyun menggaruk kepalanya kasar “berhenti di depan.. biar aku saja, tapi ingat jangan bilang pada hyungdeul atau ku hukum kau..”
            “mwo?? nde.. Kyuhyun ssi..”
Donghae menepikan mobilnya.
Payah!
Donghae dan Kyuhyun sebenarnya sama-sama payah dalam hal mengemudi. Tentu saja kejadian kemarin menjadi bukti yang nyata. Donghae korban dan kecerobohan Kyuhyun.
            “Kyuhyun ssi…” lirih Donghae “hati-hati.. aku tidak ingin kau menambah daftar orang amnesia karena perbuatanmu..”
            “isshh.. kau meledekku? Aku akan hati-hati kali ini.. kau tenang saja, hanya duduk diam dan jangan berkomentar atau ku tutup saja mulutmu itu jika kau berani berbicara..” kasar Kyuhyun. Ia hanya menutup rasa gugupnya sendiri dengan mengatakan itu.
Dan inilah yang terjadi. Sepanjang perjalanan menuju Jinan Donghae menahan dirinya untuk berbicara dengan Kyuhyun. Ia begitu tidak nyaman, ingin mengumpat saja rasanya. Kenapa mereka tadi tidak menghubungi pihak agency saja untuk di jemput bukan malah pergi sendiri seperti ini. ia merutuk pada dirinya sendiri juga, kenapa ia tidak mengatakan juga pada Zoumi atau Siwon jika ia pun tak tahu bagaimana caranya mengemudi dengan baik. Yong Gun tidak pernah mengajarinya membawa mobil selama ini sekalipun ia bekerja juga sebagai supir pribadi, jadi bagaimana ia bisa tahu?
‘Hah, aku harus meminta Samchon untuk mengajariku mengemudi..’ batinnya.
Ketegangan itu berlangsung cukup lama hingga akhirnya ia bisa bernapas lega setelah sampai lokasi tanpa kendala. Mungkin lain kali ia akan menyeret Kyuhyun untuk naik kereta saja daripada seperti ini.
Mereka di sambut oleh Aerin yang memang sengaja menunggu. Yeoja itu selalu saja cantik dengan baju apapun. Jelas sekali hanya mengenakan dress sederhana warna hijau tua bermotif kotak dengan sedikit penjepit rambut senada dengan warna bajunya. Tas punggung kecil dan sepatu putih tulang sudah membuatnya terlihat anggun.
Dan senyum itu.. senyum yang tidak bisa di tahan Kyuhyun untuk dibalasnya dengan indah pula. Sayang sekali kalau di lewatkan.. itulah yang selalu dipikirkan Kyuhyun. Ya.. Aerin dan senyumannya sampai-sampai matanya pun ikut berbicara jika ia merindukan wajah itu setiap hari.
            “Oppa, kau hampir telat..”
            “mian.. ini karena Donghae tadi..”
            “mwo?? wae??” protes namja itu
            “aissh, sudahlah,,”
            “kajja..” ajak Aerin
::
::
Donghae tak berani beranjak dari tempatnya untuk sekedar meninggalkan Kyuhyun yang sibuk Shooting bersama Aerin. Ia tak mau di maki oleh namja keras kepala itu, namja yang tak mau disalahkan atas kesalahannya sendiri. ia belajar banyak dari Shi Yoon yang selalu memberikan informasi mengenai The Hero khususnya Kyuhyun. Tapi pandangan matanya juga ia lekatkan pada Aerin Lee. yeoja itu.. kalau bukan karena Aerin mungkin Donghae sudah berusaha kabur dari Kyuhyun dan The Hero.
            “yeopoda..” gumamnya lirih
            “YAK!!” satu pukulan lembut di bahunya membuat Donghae mau tak mau menoleh “apa yang kau lakukan di sini?”
            “Samchon??” Donghae terkejut melihat Yong Gun di depan matanya
            “wae?”
            “apa yang kau lakukan di sini?”
Plleetttaaakk.. “aku bertanya padamu babo!!” satu jitakan mulus di kepala Donghae. tak ambil pusing namja itu menyeret Yong Gun ke tempat sepi.
            “aku bekerja sebagai asisten manager The Hero..”
            “eoh, jadi kau sudah mendapatkan pekerjaan? Bagus..” senyum Yong Gun “tapi.. bagaimana bisa..”
Ssttt…. Donghae memberi kode Yong Gun untuk diam “akan ku ceritakan nanti, tapi.. kali ini lebih baik kita pura-pura tidak saling mengenal..”
Yong Gun berpikir sejenak “baiklah.. ada gunanya juga, jadi aku tidak terlibat masalahmu jika ada apa-apa.. ok, neo wa na.. tidak saling kenal..” guraunya.
            “Aiissh.. manusia ini.. kenapa ada manusia seperti samchon??”
Pleetaakk!! Satu buah bonus pukulan lagi di kepalanya.
            “Yak!! kenapa kau suka sekali memukul ku.. kepala ini aset-ku samchon..” berontaknya lucu membuat Yong Gun tertawa ringan. Ia tak menyangka jika namja itu begitu kekanakan sekali.
            “sudahlah, kajja.. jangan sampai Kyuhyun mencarimu..”
            “tunggu!! kau belum menjawab pertanyaanku..”
Yong Gun yang sudah berjalan beberapa langkah terhenti, menoleh ke arah Donghae..
            “aku mengantarkan Aerin Lee, putri Tuan Lee..”
            “mwo??”
Yong Gun sudah menebak jika anak itu akan terkejut dengan jawabannya. Tapi ia diam saja dan malah mengabaikannya..
::
::
::
::
Hee Joon di temani Ji Song Min sedang berada di ruang rapat dengan beberapa klien dan juga sutradara periklanan-nya. Mereka sedang berusaha menyempurnakan pembuatan iklan yang akan di tampilkan di publik. Perusahaan kosmetik itu selalu mempercayakan promosi produk mereka melalui Little Star karena agency mereka memiliki artis yang luar biasa. Aerin Lee dan The Hero salah satunya. Ini yang membuat Hee Joon selalu merasa menang dari BigMoon Agency. Ia bisa sombong karena percaya pasti jika agency-nya akan menjadi agency terbesar di negara itu.
Daebak!!
Baru tahap presentasi saja mereka sudah bisa memastikan jika produk itu akan banyak terjual. Aerin dan Kyuhyun memang selalu berbakat dalam menarik konsumen.
Prok.. Prok..
            “bagaimana Tuan Tan?”
            “Iklan ini sungguh meyakinkan konsumen untuk membeli produk kami.. terimakasih atas kerjasamanya Tuan Kim..”
Senyum kemenangan merekah di bibir Hee Joon, ia merasa bahwa keberuntungan selalu di pihaknya.
Setelah Tuan Tan, dari perusahaan Kosmetik itu pergi, Hee Joon menghubungi seseorang..
            ‘Aerin.. ajak Kyuhyun ke Kedai paman Fu, kita makan bersama..’
            ‘jongmal Oppa? Nde.. arraseo..’ sahut suara di ujung bahagia.
::
::
Aroma masakan mencuar ke segala penjuru. Bagaimana tidak, Hee Joon sudah memesan banyak makanan yang kini tersaji di atas meja. Matanya berbinar saat Aerin datang bersama Kyuhyun.
            “kalian datang?”
            “Oppa..”
            “nde.. Hee Joon ssi..”
            “eoh.. apa dia asisten manager yang baru?” tanyanya saat melihat Donghae di balik punggung Kyuhyun.
            “eoh, nde..”
            “Donghae imnida..”
            “nde.. kajja.. kita makan bersama..”
Ini bukan kali pertamanya mereka pergi dan makan bersama. sudah menjadi kebiasaan Hee Joon saat iklan yang mereka buat di sambut baik oleh publik hingga keuntungan memuncak tajam. Kyuhyun tidak akan menebak lagi atas sikap Hee Joon, ia sudah paham. Berbeda dengan Donghae yang memang baru pertama kali. Ia lebih memilih menikmati makanan di banding bercengkeramah dengan mereka. Toh, urusannya hanya dengan Kyuhyun bukan dengan yang lainnya. Ia tak peduli apakah hasil pembuatan Iklan itu memuncak atau tidak, itu tidak berpengaruh pada bayaran yang ia dapat. Kyuhyun termasuk orang yang pelit di mata Donghae, jadi dia tidak ingin ikut campur hingga masalah personal jika memang ia berhubungan dekat dengan Kim Hee Joon, presdir Little Star itu.
            “kau menyukai makanannya Donghae ssi??” tanya Aerin tiba-tiba bukan tanpa sebab. Jelas ia melihat Donghae melahap habis makanan yang di sajikan.
            “nde.. aku sangat menyukai ini.. seafood..”
Seafood?? Aerin menatap namja itu tajam. Ia benar-benar menyukai seafood. Cara makannya.. cara mengunyahnya.. dan ekspresinya..
            “Yak, kau ini membuatku malu saja..” sergah Kyuhyun “aku akan membelikanmu lebih banyak nanti, tapi jaga sikapmu itu.. jangan makan seperti itu..” bagaimana ia tidak malu jika Donghae mengambil banyak makanan di mangkuknya dan melahapnya tanpa peduli orang di sekitarnya. Ya, bagaimana ia mau peduli jika posisinya saja hanya sebagai asisten dan tidak ada urusan lain dengan Hee Joon atau Aerin.
            “arra..” tapi dia mengalah juga. Menghentikan makannya dan meneguk air es yang di pesannya “miahanda..” angguknya sopan kemudian.
::
::
::
::
Suara Kyuhyun yang terlihat marah dan sebal terdengar sampai ke kamar Donghae walau sudah di tutupnya rapat.
“HYUNG!! Aku tidak mau lagi kalau Donghae bersamaku!!” protesnya pada Siwon
“lalu maumu apa?”
“aku lebih baik sendiri tanpa teman daripada Donghae bersamaku..”
“Kyu, berhentilah bersikap kekanakan.. kenapa kau tidak bisa menghargai orang? tidak semua orang bisa menerima sikapmu ini.. bagaimana kalau ada yang tersinggung? Bagaimana kalau itu fans?? Kau mau menanggungya? Untung saja Donghae tidak melapor pada media.. kau bisa merusak reputasimu sendiri..”
Hah.. Donghae mendengar semua percakapan mereka. Dari suaranya ia tahu jika Siwon mencoba menenangkan adiknya itu dan Zoumi seperti biasa ia akan bersikap bijak adanya.
Donghae menerawang jauh.. melihat layar ponselnya.. lalu berusaha menghubungi seseorang sesuai janjinya.
Tak lama terdengar tanda jika panggilannya terjawab oleh orang yang di ujung. Donghae mengalihkan tubuhnya ke dekat jedela dan duduk di bingkainya sambil merasakan angin malam.
‘Samchon..’
‘Yak, jelaskan sekarang..’
‘ini karena kecelakaan.. Kyuhyun menabrakku waktu itu. mereka membawaku ke rumahnya.. sebenarnya aku ingin sedikit memberi pelajaran dengan pura-pura amnesia..’
‘mwo?’
‘hanya satu bulan Samchon.. setelah itu, jemput aku di sini dan katakan jika kau pamanku. Atau aku akan pura-pura kembali ingat.. dan pergi dari sini.. tapi..’
‘tapi apa?’
‘yeoja itu… jadi kau menjaganya dengan baik?’
‘yak, tentu saja itu tugasku.. waeyo? Kau tidak percaya?’
‘ani.. aku sangat mempercayaimu Samchon, siapa lagi yang ku punya?’
‘sudahlah.. aku berharap kau tidak memikirkan ide gila lain.. hanya cukup ikuti jalan pikirku..’
‘arraseo.. gumapta..’
‘nde, istirahatlah.. jangan duduk di samping jendela kalau tidak ingin masuk angin..’
‘mwo?’
‘jadi kau melakukannya? Aissh.. dasar babo!! Pergilah tidur sekarang.. dan satu lagi..’
‘arra.. aku tidak menggunakan kekuatan itu akhir-akhir ini, aku ingin hidup normal sesuai takdir Tuhan..’
‘aiiggoo.. kalimatmu manis sekali.. jja.. tidurlah..’
‘nde..’
Donghae menuruti perkataan Yong Gun, menutup jendelanya dan membaringkan diri di ranjang lalu setelahnya ia sudah hilang di telan mimpi.
::
::
::
::
‘noona yaksoke.. akan selalu bersamamu.. Aiden, kau harus sembuh..’
‘Aerin..’
‘panggil aku noona..’
‘noona.. aku ingin melihat bintang..’
‘nde.. setelah kau sembuh..’
Bayangan masa lalu itu kembali lagi.. Aerin hanya bisa memandang foto itu dalam bingkai. Foto keluarganya, Appa, Umma, dirinya dan Aiden.. saudara kembarnya.
Menyesakkan sekali mengingat semua yang telah terjadi. Bagaimana ia bisa kehilangan Aiden. Rasanya baru kemarin ia masih menggenggam tangan Aiden dan berjanji untuk selalu bersamanya.
“Aiden.. bogoshipoyo..” isaknya “jongmal bogoshipoyo..”
Aerin mencoba menguatkan hatinya. Meletakkan kembali foto itu diatas meja dan menemui Hee Joon, satu-satunya orang yang bisa mengobati kesedihannya.
::
::
Baru menapaki beberapa anak tangga, Aerin sudah terkejut dengan kedatangan suara Appa dan Umma..
“Umma…!!”
“OMO.. nae aegy..”
“Umma, mana oleh-oleh buatku?”
“Yak, kau tidak merindukan Appa? Kenapa hanya Umma yang kau sapa?” protes Tuan Lee membuat yeoja itu tertawa. Tentu saja, ia hanya bergurau dengan hanya menyapa ibunya.
“bogoshipoyo, Appa..”
“nado..” peluknya erat.
“ya.. bagaimana iklanmu kemarin?”
“seperti biasa Umma.. kau bisa melihatnya di TV mulai besok. Bukankah setiap pekerjaan kita selalu berhasil??” bangga Hee Joon.
“nde, kalian memang daebak…”
Daniel Lee senang, kedua anaknya bisa diandalkan.
Bisa dibayangkan kebahagiaan di wajah keluarga Lee. orang yang melihat ini pastinya akan iri dan menginginkan kehidupan serupa. Daniel Lee bisa dengan bangga tertawa, Aerin dan Hee Joon bahkan begitu dekat sekalipun hanya saudara di atas surat hukum.
Keluarga yang hangat..
_ToBeCon_


7 komentar:

  1. Oh... donghae sm airen saudara kembar? Trus kenapa mereka bisa kepisah? Author daebak :) ditunggu kelanjutannya

    BalasHapus
  2. Uhhh akhirnya ada ff donghae lagi. Lanjutin ya thor

    BalasHapus
  3. Donghae itu aiden kembaran aerin? Terus kenapa mereka gak saling kenal? Apa donghae jga lupa???
    Aaa penasaran...
    Next chingu..

    BalasHapus
  4. Wah ternyata tebakan dipikiranku tepat kalo donghae saudaraan sama aerin,, tapi yg masih bikin penasaran kenapa Donghae bisa pisah begitu... Ditunggu next chap nya ^^

    BalasHapus
  5. Kangen pangeran musim dingin ku semoga kamu disana selalu sehat oppa.. di tunggu kelanjutannya ya chingu secepatnya.. gomawo

    BalasHapus
  6. hhhhhhhhhhhaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa doghae sama aerin kembar ???
    lanjutkan thor, bikin yang baca greget

    BalasHapus
  7. Ak bingung. Masih nebak nebak gimana jalan ceritanya lanjut thor btw aku pembaca baru salken yaa

    BalasHapus