Selasa, 27 Oktober 2015

Autumn Leaf (Maple Story) 04



Autumn Leaf (Maple Story) – four..
Cast     : Donghae – Leeteuk
Genre  : Family, Brothership
Song    : Waiting for You by Yesung Suju
****

            “Donghae, antar ini ke meja yang di ujung…” Wang Ajjuma meminta
            “baiklah Ajjuma…” Donghae menerima nampan dengan dua mangkuk ramyeon diatasnya.
Sejak empat hari yang lalu, Donghae memang bekerja di kedai Wang Ajjuma. Dia Yeoja yang baik dan sudah mengenal Donghae sejak ia kecil. Bahkan wanita setengah baya itu tahu persis bagaimana keadaan Donghae..
            “Hey.. kau tidak sekolah hari ini?” tanya Wang Ajjuma setelah Donghae kembali.
            “eohh… animida.. aku libur hari ini..” bohongnya “eoh, Ajjuma.. tugasku sudah selesai hari ini.. aku pergi ne..” pamitnya. Wang Ajjuma tersenyum mengijinkan.. ia memang mempekerjakannya hanya setengah hari.. selanjutnya Donghae pergi ke tempat lain.. minimarket di ujung tikungan..
            “hyung… mianhae aku terlambat..”
            “gwaenchana Hae, cepat ganti baju mu lalu gatikan tugas Jiwoon di depan..”
            “kasa??”
            “ne…”
*autumn-leaf*

Leeteuk kembali mendapat surat panggilan dari sekolah Donghae.. sudah hampir seminggu ini Donghae tidak masuk ke kelasnya..
Brraakk…
            “LEETEUK-ah….”
            “Umma?? Appa??” Leeteuk yang masih memegang surat dari sekolah Donghae terkejut saat Appa dan Umma pulang tiba-tiba.
            “Donghae odieyo??”
            “Umma….”
            “apa dia benar-benar pergi??” sang Umma menghela napas.. ia duduk di sofa diikuti oleh sang suami.. “kau tahu kenapa Umma membawa Donghae ke rumah ini?” lirihnya. Leeteuk diam, mendengarkan..
            “Bong Nam penjahat itu memang membuat kita berada di dalam keadaan terpuruk, ia dibayar seseorang untuk menghasut rekan kerja kita.. demi uang ia rela melakukan apapun.. bahkan orang itu hanya bisa main judi dan mabuk setiap harinya tanpa memikirkan anaknya.. Donghae kecil sering dipukul bahkan di siksa kalau tidak menuruti semua permintaannya.. setelah Bong Nam tertangkap dan dipenjara, Umma kasihan melihat Donghae.. ia sendirian.. menanggung perbuatan ayahnya.. dikucilkan.. padahal ia tak tahu apa-apa.. akhirnya Umma sepakat untuk merawatnya, karena Umma yakin ia berbeda dari Bong Nam.. bukankah Umma benar? Dia bukan anak yang jahat.. Donghae adalah anak yang baik..”
            “sekarang kalau dia kembali ke rumah itu.. kau bisa tahu apa yang akan terjadi padanya kan Leeteuk-ah??”
Leeteuk tertegun..
            “Bong Nam bisa saja menyakitinya lagi.. atau.. membunuhnya perlahan..”
*autumn-leaf*

            “Mana uangnya?? Berikan aku uang itu….” Bong Nam merampas uang hasil kerja Donghae dari tangannya “sekarang belikan aku soju…”
            “bagaimana aku bisa membelinya kalau Abeoji mengambil semua uangku?”
            “eeohh.. kau.. berani padaku??” Namja itu menjambak rambut Donghae seketika “lep..paaas.. Abeoji… hajima… jebal…” rintih Donghae “abb.. abeoji.. kau mabuk lagi??”
Plaakk….
Beeugghh…
Tidak ada alasan yang pasti kenapa ia suka memukul Donghae.. setiap hari ia hanya bisa memukul dan memukul. Luka dan memar di wajah Donghae kemarin saja belum sembuh kini ia sudah menambahkan lagi jejak di sana..
Hiks….
Hiks…
            “kalau begitu…” isaknya “pukul saja aku terus.. pukul sepuas Abeoji…” katanya “kalau perlu.. pukul aku sampai mati…”
            “YAK!!” Bong Nam geram, ia menyeret Donghae keluar rumah.. melempar tubuh kurus itu ke jalan.. Donghae berontak, namun ia tak sanggup melawannya.. “jangan pulang tanpa soju..” katanya sambil menutup pintu.
            “ahh.. Ab… Abeoji… ABEOJI….” Donghae menggedor pintu itu… berteriak memanggil ayahnya.. “agghh.. appo…” pergelangan kanannya terasa sakit akibat remasan tangan Bong Nam tadi..
#-#
Ia tak peduli seberapa deras hujan yang membasahi tubuhnya.. lebih baik begini baginya, ia menangis bersama hujan..
            “hyung…..” panggilnya “aku ingin Leeteuk hyung…” isaknya..
            “omo…. Donghae-ya…”
Donghae mendongak, ia melihat Wang Ajjuma pemilik kedai tempatnya bekerja.. “Ajjuma…”
            “apa yang terjadi? Kenapa kau di sini eeoh.. kau bisa sakit babo.. kajja.. kau ikut aku..” Wang Ajjuma mengajaknya ke rumah.
Sehelai handuk mengeringkan rambutnya yang basah.. secangkir teh gingseng panas menghangatkan tubuhnya..
            “apa yang di lakukan Bongnam padamu?? Kau terluka sampai seperti ini eeoh? Kau bodoh Hae, kenapa kau kembali padanya.. kau benar-benar bodoh..” seru Wang Ajjuma.
Donghae hanya menunduk menahan isak.. “Ajjuma tahu alasanku….”
            “tentu saja, tapi tetap lebih baik di sana daripada di rumah mu itu.. dia bisa membunuhmu kapan saja Hae-ya..” Wang Ajjuma sangat menyayangi Donghae layaknya anaknya sendiri “sudahlah, sebaiknya sekarang kau tidur.. tinggallah di sini untuk sementara..” Donghae mengangguk patuh.
*autumn-leaf*

Leeteuk terduduk lemas di kamarnya..
            “apa yang ku lakukan??”
Bayangan Donghae yang memelas padanya muncul kembali saat ia mendapat surat permintaan maaf dari sekolah Donghae atas kejadian pencurian tempo itu.. bukan Donghae pencuri uangnya, melainkan seorang temannya yang membutuhkan uang untuk pengobatan adiknya. Demi sebuah nyawa ia rela melakukan kejahatan.. jadi sekarang Donghae bisa sekolah lagi.. skors nya dicabut..
            “Hae-ya….” Pandangan mata Leeteuk kosong, meratapi kesalahannya..
#_#

            “selamat datang…..” Leeteuk menyempatkan diri mampir ke minimarket sore itu, ia bermaksud mencari ramyeon.. tapi langkahnya terhenti melihat siapa yang menyapanya..
            “Donghae….??” namja itu pun ikut terkejut.. “kau.. apa yang kau lakukan di sini?” datarnya dan dingin..
            “silakan mencari yang anda inginkan…” ia tak menjawab pertanyaan itu tapi tetap melayaninya dengan ramah. Leeteuk tak sabar.. ia menarik lengan Donghae “ikut aku!!”
Donghae menolak “aku masih bekerja… aku tidak ingin di pecat, jadi silakan saja membeli yang kau butuhkan..”
            “arra.. aku hanya akan mengatakan kalau kau sudah bisa sekolah lagi, mereka menemukan siapa sebenarnya yang mencuri..”
Donghae tersenyum “arraseo… tapi aku tidak akan ke sekolah lagi, pekerjaanku sangat banyak.. aku tidak ingin Abeoji kecewa denganku..”
            “apa maksudmu…”
            “tidak perlu tahu, aku akan baik-baik saja.. sekalipun tidak demikian aku akan berusaha untuk baik-baik saja..”
Jiwoon berteriak tiba-tiba “DONGHAE-ya…!!” sambil menghampiri Donghae dan seseorang yang di anggapnya.. “apa kau membuat masalah??” saat melihat ketegangan di antara mereka.
            “aniyo hyung…. Hah, sekarang giliranmu..” ungkapnya setelah melihat jam tangan “ini, kuserahkan.. aku harus pergi sekarang..” pamitnya membungkukkan badan pada Leeteuk dan Jiwoon.
Setelah kepergiannya menyisahkan Jiwoon yang masih heran dengan keberadaan Leeteuk “ada yang bisa ku bantu??”
            “eooh.. animida…” singkatnya “dia hanya bekerja part time di sini??”
Jiwoon mengerti “Donghae maksudnya? Ne, hanya setengah hari saja karena ia juga harus bekerja di tempat lain.. ia harus mengumpulkan banyak uang kalau tidak ingin di pukul Abeoji-nya..”
            “mworago??”
            “aaiiggooo… tidak seharusnya aku menceritakan ini pada orang lain..” keluh Jiwoon “mianhamnida..”
Leeteuk mengangguk kecewa..
…… ……
            “Umma…” Leeteuk melihat ummanya sedang duduk dengan tatapan kosong.
Yeoja itu sedikit terkejut.. “eoh, kau Leeteuk-ah..”
            “Umma.. apa kau memikirkan Donghae??”
            “aku hanya mencemaskannya.. aku takut kalau dia salah makan lalu alerginya kambuh, lebih dari itu aku takut Bongnam menyakitinya..”
            “apa aku boleh meminta alamat rumahnya?”
            “untuk apa? Kau mau menjemputnya??” datar yeoja itu.. Leeteuk tahu, Ummanya sedikit marah padanya karena ia membiarkan Donghae kembali ke rumahnya.. “sekalipun kau tidak pernah peduli padanya, setidaknya ia aman kalau tinggal bersama dengan kita Leeteuk-ah.. kalau kau ingin marah dan membenci seseorang, benci saja Bongnam.. tapi jangan Donghae..”
Leeteuk menunduk.. penyesalan, rasa bersalah.. dan.. sebenarnya ia rindu dengannya..
…. Tbc ….



3 komentar:

  1. Kasian banget hae appanya jahat banget ayo dong teuki jemput hae supaya balik lagi terus jgn benci hae diakan ga salah yag jahat kan ayahnya,,,

    BalasHapus
  2. Kasihan donghae.. Abeojinya jahat banget sih...
    Nexy chingu...
    Jangan kama-lama nee..

    BalasHapus
  3. Hiiihhhh.... Sebel ama bapaknya donghae. Leeteuk harus menyesal. Next chap... ^^.

    BalasHapus