Minggu, 11 Oktober 2015

Autumn Leaf (Maple Story) 02



Autumn Leaf (Maple Story) - two..
Now….
09.30 pm; KST..
Donghae pulang agak telat, sebagai ketua kelas ia harus mengumpulkan semua buku tugas teman-temannya. Itu alasannya ia pulang telat malam ini..
Ia melirik jam dinding…  “oh.. hyung kenapa juga belum pulang?? Biasanya ia sudah dirumah..” tanganya menggenggam ponsel namun niatnya diurungkan lagi “ia akan marah kalau aku mengganggu pekerjaannya..” ia menghapus kata yang sempat diketiknya sebagai pesan untuk Leeteuk.
            “ah, aku lapar….” Keluhnya, tapi ia tak bisa memasak sendiri.. Leeteuklah yang selalu menyediakan makanan untuknya. Sekalipun Leeteuk tak pernah menganggapnya sebagai dongsaeng setidaknya ia masih mau mengurusi Donghae kala kedua orangtua mereka tidak berada di rumah. Donghae membanting tubuhnya di sofa dengan pakaian seragam yang sudah berantakan. Ia tak peduli.. dipejamkan saja matanya berusaha mengalihkan perutnya yang kelaparan.
Kkkrrrrreeekk…
Leeteuk pulang dengan kusut,
Pandangannya langsung tertuju pada Donghae yang terlelap berbaring di atas sofa..
Matanya lalu beralih pada meja makan..
            “haaasshh…” keluhnya. Ia tahu pasti Donghae belum makan malam ini..
            “Iroena!!” ia menyenggol lengan Donghae. ohhh Leeteuk, apakah kau lupa? kalau Donghae tak mempan dibangunkan dengan cara yang biasa seperti itu? Donghae adalah namja yang mudah tidur tapi sulit bangun.
            “IROENA!” akhirnya ia sedikit berteriak sambil mengusap kening Donghae. apa? Apa ini? apakah ini tandanya Leeteuk mulai peduli pada dongsaengnya?
Tapi cara itu cukup ampuh rupanya. Donghae terbangun dan membuka mata pelan.. samar ia melihat Leeteuk..
            “hyung…. Kau sudah pulang?”
            “kau sudah makan?” tanya Leeteuk yang tak menjawab pertanyaannya.
Donghae tersenyum “aku tidak kelaparan hyung… sudah, sebaiknya kau istirahat.. tadi aku hanya bermaksud menunggumu pulang.. karena sekarang hyung sudah pulang jadi aku akan tidur di kamar..” Donghae mengelak, ia tak mungkin meminta Leeteuk untuk membuatkan makanan. Ini sudah larut malam.. Leeteuk pasti lelah.
*autumn-leaf*
Donghae curiga saat Leeteuk tak juga keluar dari kamarnya pagi ini. Dengan berani ia membuka pintu kamar Leeteuk memastikan hyungnya baik-baik saja..
            “hyung….. OMO!! Gwaenchana?” betapa ia terkejut melihat Leeteuk meringkuk di ranjang dengan wajah penuh peluh.. “kau demam… ottoke??” paniknya.
Diurungkan niatnya untuk pergi ke sekolah, karena tak mungkin membiarkan Leeteuk sendiri dalam keadaan sakit. ia menghubungi sang Umma meminta petunjuk padanya..
Ada obat penurun demam di kotak obat, buatkan bubur instan saja, kompres hyungmu dengan air hangat…
Segera ia melakukan perintah sang Umma..
            “hyung…. Minum obatnya..” kini ia membantu Leeteuk meminum obatnya setelah ia menyuapkan bubur. Lalu membaringkan kembali Leeteuk.. “istirahatlah..”
Leetetuk tak membantah semua perlakuan Donghae, tubuhnya yang lemah memaksanya menuruti semua perintah adiknya itu.. sekarang ia kembali merebahkan diri memejamkan mata sambil merasakan gerakan tangan Donghae yang sibuk meletakkan handuk basah di keningnya.
            “kau harus sembuh hyung….” Bisik Donghae.
Donghae sengaja tak masuk sekolah sampai Leeteuk benar-benar sembuh. Ia sangat mencemaskan hyungnya, kalau bukan dia siapa lagi yang merawat. Appa dan Umma tidak akan pulang dalam waktu dekat..
Fajar berganti senja.. ia tersenyum lega saat mendapati demam Leeteuk yang sudah mulai turun.. ia masih setia menemani hyungnya sampai-sampai ia lupa bahwa seragam sekolah tadi pagi belum di gantinya..
            “kau tidak sekolah tadi?” tanya Leeteuk lemah, ia duduk bersandar di ranjangnya.
            “ahhh.. gwaenchana hyung!!” ceria Donghae “aku akan mengambil jatah bolos ku.. hanya untuk hal-hal yang penting seperti ini..”
            “jadi ini penting daripada sekolah?” Donghae mengangguk “babo!!”
Donghae mengerucutkan bibir lucu “terserah kau bilang apa saja hyung, bagiku tidak ada yang lebih penting di dunia ini selain kau..” ungkapnya “sudahlah, jangan dipikirkan lagi.. ini..” ia menyodorkan semangkuk soup hangat “aku tidak meracunimu hyung, tenang saja.. aku membelinya di kedai Jang Ajjuma jadi rasanya pasti enak..”
Leeteuk diam…
            “arra…. Aku akan keluar, tapi habiskan makananmu hyung….” Ia mengalah sebelum Leeteuk marah padanya. Bergegas keluar dan membereskan dapur yang sempat dibuatnya berantakan tadi waktu membuat susu untuk Leeteuk. Setelahnya Donghae segera masuk ke kamar mandi dan mengganti pakaiannya.. ia tak mau tambah di marahi Leeteuk karena masih memakai seragam sekolah..
*autumn-leaf*
            “kapan kalian pulang?”
            “tidak lama lagi chagi… bagaimana keadaanmu? Donghae bilang kau demam..?” suara di ujung ponsel milik Leeteuk.
            “gwaenchana, aku sudah sembuh…”
            “omo, berarti dongsaengmu merawat dengan baik eeooh??”
            “dia bukan dongsaengku Umma..” sanggah Leeteuk “sampai kapanpun aku tidak bisa menganggapnya sebagai dongsaeng.. kenapa umma dan appa dulu membawanya?? Bukankah dia anak dari orang yang sudah membuat kita dalam keadaan buruk??”
            “apa maksudmu Leeteuk-ah, Donghae tidak ada kaitannya dengan hal itu..”
            “tetap saja dia anaknya..”
            “cukup!! Kenapa kau ini??”
            “aku benci melihatnya….” Datar Leeteuk “setiap kali melihatnya rasanya menyakitkan.. gara-gara ayah Donghae, appa harus bekerja lagi dari awal… penjahat itu sudah membuat kita sengsara selama ini..”
            “LEETEUK-ah…. Dia sudah mendapatkan hukuman yang pantas, jangan libatkan Donghae.. kalau kau tahu alasan kami membawanya ke rumah kau tidak akan bersikap seperti ini padanya..”
            “kalau begitu jelaskan!!”
            “tidak bisa sekarang…”
            “apapun alasannya, aku membencinya Umma!!”
Klliikk!! Leeteuk menutup ponselnya secara sepihak…
Tanpa disadarinya, Donghae mendengar percakapan mereka…
Air matanya tak henti turun, ia menggigit lengan tangannya untuk menyembunyikan isak tangis agar tak terdengar Leeteuk.. di dalam kamar, ia meringkuk sendiri.. mencerna setiap perkataan Leeteuk..
            ‘kenapa hyung begitu membenciku?’ batinnya ‘ini salah abeoji.. kenapa hyung juga menyalahkanku?’ ia sendiri tak terima dengan kenyataan..
_tbc_

4 komentar:

  1. Kasihan donghae...
    Leeteuk tega banget sih, pdhal udh di rawat loh...

    BalasHapus
  2. Yah kok pendek bgt sih nanggung nih,, leeteuk kan kasian hae ditunggu next nya yah ^^

    BalasHapus
  3. Kasihan banget donghae. Leeteuk kok gitu si? Padahal donghae baik banget. Next ya

    BalasHapus
  4. Miminnn ini kependekan, omooo... Donghae emangnya kenapa?? Apa alasan orang tua leeteuk bawa donghae kekeluarga mereka? Chap depan mohon dijelasin. Lanjuttt... ^^

    BalasHapus