Autumn Leaf (Maple
Story) – three..
Cast :
Donghae – Leeteuk
Genre :
Family, Brothership
Song :
Waiting for You by Yesung Suju
****
Donghae masih
teringat pengakuan Leeteuk kemarin..
“Donghae-ya.. kau.. yang harus
tanggung jawab!” tuduh Hyunbin. Donghae yang sedari tadi melamun heran menatap
teman sekelasnya.. “uang pertanggungjawaban kelas kita hilang.. bukankah itu
ada di lokermu?”
“apa maksudmu?”
“kurang jelas?” tanya Hyunbin lagi
“YAK!! DENGARKAN SEMUA” teriaknya “ketua kelas kita yang mengambil uang itu..
celengan itu ada di lokernya..”
“jongmal?”
“jinnjaa??”
Rupanya Donghae
tak tahu keributan yang ada di kelasnya..
“lokermu lupa kau kunci.. kami
melihat celengan itu di dalamnya berarti kau pencurinya.. untuk apa? Bukankah
kau tidak pernah kekurangan Hae?”
“sebenarnya apa yang terjadi?”
“OMO, kau belum paham?”
“uang pertanggungjawaban kelas kita
hilang… Seunghun, bendahara kelas dari tadi mencarinya dan itu kami temukan di
lokermu..”
“aiigooo.. yak!! aku tidak melakukan
itu..”
“mengaku saja! kau.. tidak pantas
menjadi ketua kelas…!!” caci mereka semua menimbulkan kegaduhan. Keributan itu
akhirnya berhenti saat guru kelas mereka datang..
“kau.. ikut ke kantor guru..”
tunjuknya pada Donghae.
#-#
Wajah Doghae
pucat, kepalanya menunduk. Bukan karena tuduhan itu.. bukan karena kesalahan
itu.. tapi karena Leeteuk. Leeteuk menjadi wali Donghae di sekolah ini.. kini
ia harus mengahadapi hyungnya sendiri..
“APA YANG KAU LAKUKAN EEOH?? KAU MEMBUATKU
SEMAKIN MARAH HAE!” bentak Leeteuk. Setelah mendapat telphon tadi, Leeteuk
segera menjemput Donghae di sekolahnya..
“bukan aku hyung….” Isaknya
“BUKTI ITU SUDAH JELAS… kau…”
“aniyo… aniyo….” Ia masih bersikukuh
“waeyo? Hyung tidak percaya padaku? Wae hyung?? WAE??”
“aku tidak suka seorang pembohong..
apalagi pencuri tinggal di rumah ini..” geram Leeteuk. Donghae semakin terisak
dengan bentakan Leeteuk. Pertama kali di dalam hidupnya ia di marahi hyungnya..
*autumn-leaf*
GwangJu….
Koran yang baru
saja dibacanya masih dipegang erat. Sesekali ia mengingat jalan menuju ke rumah
itu..
“benarkah ini?” tanyanya sendiri.
Donghae memutuskan mencari ayahnya, dari kabar yang ia baca ayahnya telah
keluar dari penjara sebulan yang lalu.. kini ia berdiri di sebuah bangunan
rumah tua kecil yang usang dan sedikit kotor. Hampir tak terawat.. kilasan
ingatan kembali pada masa kecilnya.. dimana ia masih menjadi penghuni rumah itu
bersama seorang namja yang adalah ayahnya. Bentakan..makian..pukulan kerap ia
dapatkan dari sang ayah.
Seorang namja
paruh baya dengan rambut acak-acakan keluar dari rumah itu…
“nuguya??” katanya saat melihat
Donghae berdiri di depan rumahnya..
“abb… abeoji..”
Deeegg!!!
“kau….??”
“ne abeoji, ini aku…”
Namja itu mengacak
rambutnya lebih parah “arrggh!! Untuk apa kau kemari?? Aku dengar kau tinggal
dengan mereka eeooh?? Mau melaporkan lagi agar aku masuk penjara? Dasar anak
kurang ajar.. PERGI!!” usirnya.
“aniyo Abeoji… aku, aku ingin
tinggal lagi dengan Abeoji..” tunduknya
Lee Hae Joon
terkejut “MWO?? MWORAGO??” membuat Donghae semakin menundukkan kepalanya
“setelah kau pergi begitu saja sekarang seenaknya kau kembali padaku?”
“Aku tidak pergi Abeoji!!” pekik
Donghae “kau yang pergi meninggalkan aku sendiri.. lalu mereka datang membawaku..
aku masih kecil saat itu jadi bagaimana aku bisa hidup sendiri?”
“lalu apa maumu sekarang eeoh??” Lee
Bong Nam, abeoji, memekik.
“sudah ku katakan kalau aku akan
tingal di sini, aku menuntut pertanggungjawabmu sebagai ayahku!”
“mworago?? aku bahkan tidak pernah
menganggapmu sebagai anak… kau yang membuat hidupku seperti ini, gara-gara kau
Seo Ai meninggal saat melahirkanmu..”
“lalu apa itu kesalahanku? Aku
bahkan tidak tahu apapun soal itu.. apa aku memintanya untuk melahirkanku?
Kalau boleh memilih aku pun tidak akan mau memiliki ayah sepertimu..” marah
Donghae.
“kalau begitu pergilah…”
“tidak akan!!” sinisnya, ia
menerobos Bong Nam dan masuk ke dalam rumah.
Lee Bong Nam
terdiam menatapnya tajam.. “awas saja anak itu…!!”
*autumn-leaf*
Leeteuk merasa ada
yang aneh dengan rumahnya, sejak kemarahannya kemarin, ia tak melihat Donghae
sama sekali. Malam ini pun demikian, ia enggan untuk mencari keberadaan
Donghae..
‘kemana anak itu?’
batinya. Ia hanya berpikir kalau semalam Donghae sudah tertidur waktu ia
pulang, tadi pagi Donghae sudah berangkat ke sekolah lebih dulu tanpa sarapan..
dan malam ini..
‘hah!
Merepotkan!!’ keluhnya hingga ia memutuskan untuk ke kamar dongsaengnya. Tanpa
mengetuk pintu ia masuk begitu saja dan untungnya pintu kamar itu memang tidak
di kuncinya.
Kamar Donghae rapi
tidak seperti biasanya.. pemandangan kamar yang mencolok mata seperti kamar
bayi bagi Leeteuk. Bagaimana tidak, banyak terdapat daun maple menempel pada
dindingnya dan tentunya itu hanya imitasi saja.
“kau begitu suka Autumn Leaf?
Sampai-sampai kamarmu seperti musim gugur saja..” perkataan Leeteuk terhenti
saat matanya memandang sejurus ke depan di atas meja belajar Donghae..
‘hyung.. gumawo untuk semuanya.. karena hyung, aku tahu bahwa masih ada
orang baik di dunia ini ternyata..’
‘aku pulang hyung,.’
‘aku ingin melihat hyung bahagia, jadi aku pulang..’
‘aku bukan pencuri hyung.. aku juga bukan pembohong.. jangan marah hyung..
MIANHAE.. kau boleh memukulku kalau kita bertemu tapi jangan membeciku hyung..
jebal..’
Leeteuk masih
tertegun melihat tulisan yang baru saja di bacanya.. ia baru menyadari kalau
Donghae ternyata pergi dari rumah.. dan apa yang dia katakan? Pulang? Kemana?
Segera ia berlari
ke kamarnya mengambil ponselnya..
‘umma….’
‘eoohh… kebetulan kau menghubungi umma, ada yang ingin ku
katakan Leeteuk-ah.. Lee Bong Nam sudah bebas, umma minta tolong kau jaga
Donghae jangan sampai namja itu menyakitinya..’
‘umma…’
‘wae?’
‘Donghae…. dia… Donghae pulang ke rumahnya.. dia kembali
pada orang itu..’ sesalnya
‘MWO?? YAK!! kenapa kau biarkan Leeteuk-ah.. kau tidak tahu
bagaimana jahatnya dia?? Kau sendiri tahu kan perbuatannya pada kita..
bisa-bisa ia juga melakukan hal yang…’
‘STOP umma…!!’ potong Leeteuk ‘orang itu bagaimanapun juga
adalah ayahnya, apakah seorang ayah akan menyakiti anaknya sendiri? lagipula
biarkan saja.. umma selalu membela Donghae.. aku membencinya umma..’
‘umma tidak mengerti pemikiranmu Teuki-ah.. bisa-bisanya
kau melakukan itu pada Donghae.. apa dia pernah melakukan kesalahan padamu
sampai kau seperti ini padanya?’
‘………………’ Leeteuk jengah, ia putuskan hubungan telphon itu
sepihak.
*autumn-leaf*
Pemandangan yang
sama ia lihat seperti waktu itu.. Bong Nam merancau tak jelas dengan sebotol
soju di tangannya. Beberapa botol lain terguling di atas meja..
‘cihh.. tidak berubah, bahkan penjara tidak membuatnya
kapok..’ ujar Donghae.
“YAK!! kau… kalau kau ingin tinggal
di sini.. cari uang sebanyak-banyaknya dan belikan aku soju!!” teriaknya
“shirreeoo Abeoji..”
“kau.. anak durhaka.. aku ini
ayahmu, jadi lakukan semuanya..” bentaknya. Ia bangkit berdiri dengan terhuyung
lalu menampar kepala Donghae..
Sakit.. Donghae
sakit.. tapi ia tak menghiraukan.. ia tak menangis atau kesakitan.. ia sudah
muak dengan kelakuan ayahnya yang tidak berubah sama sekali.. apalagi dalam
keadaan mabuk seperti ini ia tak akan segan melukai Donghae kalau keinginannya
tidak di dapat..
Bong Nam memukul
sekali lagi dan mengancam “kalau kau tidak mau melakukan itu, ku usir paksa
dari tempat ini.. pergi..”
Donghae tertegun…
‘kenapa semua orang menginginkan aku pergi?’ Bahkan ayahnya
sendiri.. juga hyungnya..
Donghae menunduk..
ia.. entahlah, apa yang ada di pikirannya sekarang. ia pun tak tahu apa yang
sedang di rasakannya sekarang…
-tbc-
Kasihan donghae...
BalasHapusLeeteuk jahat banget sih...
:(((
Kasihan donghae,, leeteuk kok gitu sih apa salah hae sama kamu.. Hae udah di fitnah sama temen2nya di usir sama teuki terus ayahnya juga jahat lengkap penderitaannya,,,
BalasHapusNext ditunggu ^^
Kejammmmmm kejjaaaaaammmmm keeeejammmmm #malahan nyanyi. Minnn lanjutin neeee~~~ rasanya pengen nendang leeteuk bingit, tapi aku suka karakternya donghae disini, soalnya dia agak keras kepala dan berani, oke ini bagus lanjut palliwaaaaa..... ^^
BalasHapus