Jumat, 02 Oktober 2015

Autumn Leaf (Maple Story) 01




Autumn Leaf (Maple Story) - one..
Kaki mungilnya berlari ke arah sebuah pintu kamar bergaya kuno dengan warna putih pucat. Jemari tanganya yang kecil menggeser pintu itu ke pinggir kanan dan kiri untuk membuatnya terbuka. Terdengar bunyi gesekan akibat dari bagian bawah pintu yang tersentuh lantai. Rumah bergaya Korea tradisional tersebut memang memasang pintunya seperti itu. Tapi segeralah menepis pandangan kuno setelah melihat isi di dalamnya. Tak satupun bisa disebut benda antik di sana. Mulai dari sofa, meja, lemari, alat elektronik, tempat tidur semua keluaran jaman sekarang. Nampaknya sang pemilik rumah mengikuti perkembangan yang ada dengan tetap mempertahankan nilai seni warisan peradaban tradisional.
            “HYUNGIE!! LIHAT…. Aku bisa menggambarnya sekarang!” begitu pintu terbuka, tubuhnya langsung berlari masuk ke dalam menghampiri penghuni kamar ber-cat serba putih salju. Ranjang warna putih, meja dan lemari putih juga sebuah kursi warna putih. Saat berada di dalamnya seakan berada di sorga yang di tinggali malaikat Tuhan. Tak jauh beda dengan namja tampan pemilik sah kamar ini. Ia bagaikan seorang malaikat hanya saja tanpa sayap. Lembut sikapnya di sertai senyuman yang membuat orang akan merasa nyaman.
            “hyung.. lihat gambarku..” ia kembali berkata sambil menunjukkan buku gambarnya pada sang kakak “aku sudah bisa menggambar daun musim gugur dengan bagus..” bangganya. Mendegar ada yang mengusik ketenangannya ia menoleh..
            “jangan ganggu aku!” datarnya.
            “lihat Leeteuk hyung.. aku sudah..” ia menyebutkan lagi keberhasilannya, kali ini dengan wajah manjanya.
            “ku bilang jangan ganggu Hae.. kau mau aku marah padamu lagi?” potong Leeteuk.
Namja kecil sepuluh tahun itu, Donghae, menciut hatinya karena perasaan bersalah sudah mengganggu sang kakak, Leeteuk. Ia menarik kembali buku gambarnya dan perlahan berjalan keluar.. “ne, mianhaeyo hyung.. jangan memarahiku, jebalyo.. aku akan keluar sekarang..” lirihnya dengan mata berkaca-kaca.
Kamar yang nampak seperti sorga malaikat itu musnah seketika dalam pikiran Donghae. Penghuninya tak lain hanya seorang manusia biasa yang terusik akan kedatanganya. Manusia yang adalah kakaknya. Tidak! Bukan kakak kandung.. kenyataannya, Donghae datang di rumah itu dua bulan yang lalu. Orang tua Leeteuk tiba-tiba menyuruhnya memanggil Donghae sebagai dongsaeng. Tak jelas darimana asalnya, Appa dan Oemma membawanya dari sebuah panti asuhan anak. Dan kini terpaksa Leeteuk yang mengurus Donghae karena Tuan Park tinggal di Osaka untuk menangani usaha mereka di sana beserta dengan Nyonya Park sang Oemma. Leeteuk sebenarnya tak banyak mengurus Donghae karena ia sendiri sedang sibuk belajar. Sebagai murid kelas 3 senior high school, 19 tahun, Leeteuk mengejar nilai kelulusan untuk dapat di terima sebagai mahasiswa dari Universitas ternama di kotanya.
Setelah keluar kamar Leeteuk, Donghae masuk kamarnya sendiri, naik ke ranjang dan bersembunyi di balik selimut tebalnya.
Hiks..
Hiks.. hiks..
Isakannya mulai terdengar. Namja kecil itu memang hiperaktiv dan ceria tetapi ia juga manja dan cengeng.
*autumn-leaf*
Donghae tidak menyerah, ia terus berusaha untuk mendapatkan perhatian dari Leeteuk. Kakinya tak pernah lelah untuk masuk ke kamar hyungnya.
            “hyung.. aku masuk tim bola di sekolah.. menurut hyung bagaimana??”
            “hyung.. guru baru di sekolah sangat cantik..”
            “hyung.. aku takut petir..”
            “hyung…”
Begitu ia terus mencoba berbicara dengan Leeteuk sebagai kakak adik. Namun tetap saja.. sampai saat ini Leeteuk masih mengacuhkan keberadaannya.
            “hyung..?”
Nihil!
Tak ada tanggapan dari Leeteuk. Sekalipun Leeteuk tak membisu selama ini nyatanya ia enggan bicara dengan Donghae jika tak ada yang penting. Hanya sesekali kalau ada masalah dengan sekolah Donghae, Leeteuk sedikit banyak bicara. Bagaimanapun juga Tuan dan Nyonya Park telah memberikan tugas padanya untuk mengurusi Donghae jika mereka sedang berada di luar kota atau ada urusan pekerjaan yang membutuhkan waktu lama untuk di selesaikan. Jika di kalkulasi, kebersamaan mereka sangat sering, waktu mereka sangat banyak. Namun semua terbuang sia-sia..
Donghae masih berdiri di depan pintu kamar Leeteuk..
            “hyung.. aku lapar..”
Krriieett…
Pintu kamar terbuka lalu muncul kepala Leeteuk dari baliknya..
            “mau makan apa??”
            “soup…”
            “di kulkas ada persediaan, panaskan sendiri.. kau bisa kan?”
            “aku ingin makan denganmu hyung.. jebal..” rengeknya.
Leeteuk tak menjawab, tapi ia melangkah menuju meja makan. Mengambil soup di dalam kulkas dan memanaskannya kembali.. menaruhnya di dalam dua mangkuk yang berbeda lalu menyodorkannya di depan Donghae.
            “makan…” perintahnya datar
            “ne.. gumapasemida hyung..” senyum Donghae. begitu setiap hari.. rumah itu nampak kaku dan dingin.. namun senyum itu hilang seketika..
            “Yak apa yang kau lakukan? Habiskan makananmu..” Leeteuk jengkel karena ia melihat Donghae justru berlari ke kamar mandi tiba-tiba.. raut wajah marah itu berganti dengan kecemasan saat mengingat sesuatu.. ia mengejar Donghae. dan benar dugaannya.. Donghae sudah duduk lemas di kamar mandi setelah memuntahkan makanannya..
            “gwaenchana??”
            “hyung…” peluh keringat dingin di wajah Donghae cukup menjawab kalau ia tak baik-baik saja..
            “Kajja..” Leeteuk menuntunnya ke kamar, membaringkannya di sana.. “mian, aku lupa kalau kau alergi udang…” Donghae hanya mengangguk pelan sambil mengatur napasnya.. “istirahatlah..”
            “hyung.. temani aku.. kali ini saja..” pintanya. Leeteuk tak mendengarkan.. ia memilih pergi dengan diam dari kamar itu. Donghae memandang kepergian Leeteuk miris..
*autumn-leaf*
=tbc=

4 komentar:

  1. Kok leeteuk gitu sih kasian baby hae :'(
    Ditunggu next nya yah :)

    BalasHapus
  2. Kasihan donghae...
    Next ching...

    BalasHapus
  3. Kasihan donghae...
    Next ching...

    BalasHapus
  4. Miminn bogoshipdaaa~~ aku ketinggalan cerita banyak bangettt.... Jeongmal mianhae... Aku sampe nglembur bacanya. Disini donghae umur berapa ya??? Kasian dia dicuekin leeteuk, tapi bakalan yakin sihh lama lama juga leeteuk sayang ama dia. Lanjut minnn....

    BalasHapus