Rabu, 08 Mei 2013

Fanfic : I Love You, Hyung! (Part 4)



 I Love You, Hyung! – Brothership Fanfic

Main Cast:
Lee Donghae as Donghae
Cho Kyuhyun as Kyuhyun
Other Cas :
temukan sendiri...


Sumary :
 Untuk apa kita terlahir di dunia ini pasti ada alasannya. Begitu pula ketika kita terlahir dalam sebuah keluarga. Tidak ada hal yang paling membahagiakan dalam hidup ini ketika kita punya keluarga. Saling mendukung dan menyanyangi. Namun tidak bagi Donghae, ia memiliki paradigma lain mengenai sebuah keluarga karena yang dirasakannya bukan keluarga, hanya tinggal bersama saja.
-------------------------------------------------------- 0-0 -------------------------------------------------------
Annyeong.. akan sedikit membuat Donghae sering terluka dan sakit hati nie.. mianhae! Joengmal mianhae..
# tapi fanfic ini adalah hak author.. dimana-mana juga gitu. Sapa yang nulis dia yang punya hak buat ngapain aja sama cast-nya.. hehe..#



Part 4
Hari ini kompetisi dance. Donghae sebenarnya sudah biasa dengan hal yang semacam ini. Hanya saja entah kenapa kali ini dia kelihatan sedikit aneh. Ya setidaknya begitulah yang dilihat Eunhyuk.
Eunhyuk POV
            “gwaenchana Hae-ah?” kuhampiri Donghae sahabat sekaligus orang yang kusayangi itu.
            “ne Hyuk.. hanya sedikit gugup?”
            “mwo? Gugup? Waeyo? Tidak biasanya kau gugup..”
            “entahlah.. kau tahu Kyu hyung dimana..?” tanyanya
            “aku disini Hae..” rupanya Kyuhyun hyung dibelakang kami sedari tadi. Dia menghampiri hyungnya.. ani, bukan hyungnya tapi orang yang sudah menjadi hyungnya.
            “makan ini dulu..” kulihat Kyuhyun hyung memberinya bubllegum. Aku tersenyum menyaksikan adegan sayang hyung dan dongsaeng ini. Tidak ada rasa cemburu sedikitpun pada mereka, karena aku tahu bagaimana hubungan mereka berdua. Donghae mengunyah pelan bubllegum dari hyungnya sebelum akhirnya ia menghampiriku.
            “Hyukkie ayo.. sepertinya Shindong hyung sudah menunggu kita..”
            “ne.. kaja..”

Kyuhyun POV
Aku merasa ada yang aneh dengan Donghae, perasaanku mengatakan dia sedang tidak baik-baik saja. Bahkan sebenarnya ini sudah kurasakan sejak kemarin. Tapi aku diam kalau dia sendiri tidak mengatakan padaku. Anak itu, berubah banyak akhir-akhir ini. Menjadi lebih pendiam dan tertutup tidak seperti Donghae yang polos dan manja seperti dulu. Aku tetap melihatnya mengikuti kompetisi ini. Sekalipun aku tidak begitu suka keramaian, tapi aku juga tidak bisa meninggalkannya.
Kulihat Donghae, Eunhyuk dan Shindong di atas sana dengan dance mereka. Banyak sekali yang menjadi fansnya, apalagi para yoeja. Ya, selain mereka sebenarnya aku juga banyak fans kalau sedang menyanyi diatas panggung. Bahkan aku jamin akan menghebohkan dunia kalau Kyuhyun dan Donghae berduet.
Suara music berhenti, mereka sudah selesai rupanya. Mataku mengikuti kemana Donghae melangkah. Segera saja kuhampiri dia dibelakang panggung.
            “Kau hebat Hae..”
            “hyung…”
            “gwaenchana? Kau pucat Hae-ah..” tanyaku panic. Dia memijat keningnya dari tadi, bahkan Eunhyuk dan Shindong sedikit memapahnya.
            “aku...” belum sempat ia melanjutkan perkataannya ia sudah jatuh. Untung saja kedua temannya masih memegang lengannya.
Segera kugendong Donghae dan bermaksud membawanya ke rumah sakit. Kalau ia sampai pingsan itu artinya dia benar-benar sakit karena setahuku selama ini ia akan mengeluh walau itu tidak terlalu sakit. Tapi ini, dia bahkan tidak mengatakan apa-apa sebelumnya. Eunhyuk dan Shindong menemaniku juga.
            “Shindong.. Hyukkie.. tolong jaga Donghae sebentar, aku akan menelphon hyungdeulnya..” pintaku sesampai di rumah sakit. Kebetulan dokter Choi, dokter keluarga Donghae yang menanganinya.
            “ne hyung..” jawab Shindong.

Heechul POV
            “ne.. waeyo Kyu?” Kyuhyun tidak biasanya menghubungiku.
            “……”
            “mwoo??”
            “……”
            “ne, aku akan segera kesana setelah aku menguhungi yang lain..”
Bukan main aku kaget ketika Kyuhyun menghubungiku. Tidak biasanya Donghae sakit seperti ini. Segera saja aku menghubungi Sungmin, Teuki hyung dan Hankyung.
            “Hyung.. Donghae lebih penting daripada pekerjaanmu..” aku marah ketika menelphone Teuki hyung
            “arraso Chullie.. tapi aku benar-benar tidak bisa meniggalkan pekerjaan ini..”
            “sebentar saja hyung.. tidakkah kau cemas pada adikmu?”
            “tentu saja aku cemas, tapi ada Kyuhyun disana..”
            “hyungnya itu KAU hyung.. BUKAN KYUHYUN..” teriakku. Langsung kumatikan HPku.. tidak ingin lagi mendengar hal lain darinya. Sekarang aku harus segera ke rumah sakit.

Leeteuk POV
            “hyungnya itu KAU hyung.. BUKAN KYUHYUN..” kudengar Heechul berteriak disana. Teriakkan yang membuatku tersentak hebat. Heechul benar, hyungnya itu AKU bukan Kyuhyun. Terselip perasaan aneh dihatiku memikirkan ini.
            “Teuki hyung..??” Hankyung masuk keruanganku “waeyo? Ada masalah hyung?”
            “Donghae masuk rumah sakit..”
            “mwoo??”
            “ne.. setelah rapat ini selesai kita ke rumah sakit..”
            “aku tidak bisa hyung, ada pertemuan dengan klien setelah rapat.. kau saja yang kesana, bukankah sudah ada Kyuhyun?”
            “tapi hyungnya itu kita Han.. bukan Kyuhyun..” ku ulangi teriakan Heechul tadi. Nampak Hankyung terdiam, mungkin ia berpikiran sama denganku.
            “kau benar hyung.. tapi bukankah Donghae memang manja? Seringkali walau hanya sakit sedikit dia akan mengeluh kan hyung?”
Hankyung benar, Donghae memang seperti itu.. dia bahkan pernah berteriak kencang hanya gara-gara alerginya kambuh padahal itu tidak apa-apa.

Sungmin POV
            “Kyu.. bagaimana Donghae?” tanyaku setelah tiba di rumah sakit.
            “Sungmin ssi.. dia masih tidur.. didalam ada Chullie hyung yang menjaganya..” Kyu menjawabku dengan lemas.
            “waeyo?”
            “dia tidak pernah mengatakan kalau sedang sakit bahkan mengeluh sakit pun tidak. Aku tidak tahu.. seperti bukan Donghae yang biasanya..”
‘ada apa sebenarnya? Bahkan kali ini kulihat Kyuhyun benar-benar cemas tidak seperti biasanya yang akan merasa kesal dan terus menggerutu gara-gara Donghae yang manja hanya karena sakit sedikit’
            “aku akan masuk..”
            “ne, aku temani Sungmin ssi..”
Kulihat dongsaengku tengah terbaring disana. Lengannya masih di infuse, padahal aku tahu Donghae sangat membenci infuse dan jarum suntik. Bahkan minum obat pun dibencinya.
            “kau datang..?” Heechul hyung duduk disamping ranjangnya
            “ne hyung.. kau sudah lama?”
            “ani.. aku juga baru datang..”
            “bagaimana keadaannya hyung..” kutatap dongsaengku, wajahnya pucat.. sangat pucat. Apakah dia benar-benar sakit?
            “anemianya kambuh.. tapi bukan itu permasalahannya.. dokter Choi mengatakan kalau dia terlalu lelah dan banyak pikiran yang membuatnya depresi..”
            “sebenarnya apa saja yang dilakukannya selama ini hyung?”
            “mollayo… mungkin dia memikirkan kita..”
            “maksud hyung?” aku setengah tidak mengerti maksud Heechul hyung
            “kita yang jarang di rumah.. kita yang tidak peduli padanya.. kita yang lupa kalau kita masih punya dongsaeng yang selalu menunggu kita untuk pulang dan sekedar makan malam bersama.. kita yang hampir tidak tahu apa yang dirasakan dan dibutuhkannya karena tidak pernah meluangkan waktu untuk mendengar cerita dan keluhannya..”
Aku terdiam mendengar perkataan Heechul hyung. Selama ini Kyuhyun sudah sering mengingatkannya akan hal itu tapi entah apa selalu ditundanya waktu untuk sekedar duduk diam menemani Donghae. Aku hampir meneteskan airmata mengingat itu. Akhirnya kuraih lagi tangan Donghae satunya, sambil kuusap keningnya lembut.
            “mian.. Hae-ah..”

Kyuhyun POV
            “mian.. Hae-ah..” Sungmin mengatakan itu sekarang. Diluar dugaanku.. apakah dia kini sudah tahu bagaimana Donghae sangat merindukannya? Donghae yang selalu patah hati karena di abaikan hyungnya?
Tangan Donghae bergerak pelan, bola matanya terlihat kalau ia akan segera membuka matanya.
            “Hae..” panggil Heechul hyung..
            “syukurlah kau sudah bangun..”

Donghae POV
“Hae..” panggil Heechul hyung..
            “syukurlah kau sudah bangun..” kudengar suara hyungku. Kubuka pelahan mataku tapi kini aku marasakan kepalaku sangat pusing. Dan aku tidak perlu bertanya ini dimana, jawabannya sudah sangat jelas.. ini bukan kamarku.
            “hyung…”
            “kenapa kau tidak bilang kalau kau sakit hah? Mau membuat kami cemas?”
            “hyung…” Sungmin hyung menatap tajam Heechul hyung
            “Minnie hyung? Kenapa disini?” tanyaku pelan sambil memijat pelan keningku rasanya aku masih sangat pusing.
            “sakit Hae?” tanyanya
            “pusing hyung...”
            “akhirnya kau mengeluh juga Hae..” kali ini suara Kyuhyun hyung “kau belum makan dari pagi, itu yang membuatmu jadi sakit..”
            “eooohh??” aku hanya mampu mengangguk
            “sekarang kau makan, akan hyung suapi..” Heechul hyung yang selalu panic saat aku sakit.
            “ani.. aku akan makan kalau Sungmin hyung yang menyuapiku..” pintaku. Sudah lama aku tidak manja didepan hyungku seperti ini.
            “aaiiisshh kau ini.. manja sekali hah?”
            “aku juga hyung-mu.. kenapa memang kalau aku menyuapimu hah?”
            “kau sudah sering melakukannya hyung.. aku bosan, biarkan Minnie hyung yang melakukannya..”
            “manjamu kambuh lagi Hae??”
Aku hanya tersenyum geli mendengar ocehan Sungmin hyung. Lebih baik kau seperti ini seperti Heechul hyung dan Kyu hyung daripada harus mengacuhkanku setiap hari.

            “HAAEE….!!” Hyukkie masuk ke kamarku bersama Shindong hyung
            “Hyuk, jangan teriak.. ini rumah sakit!” seru Kyu hyung. Hanya dia yang menemaniku saat ini. Chullie hyung ada pemotretan, Minnie hyung sedang ada pesanan kue.
Hyukkie cuek saja mendengarnya “aku membawakanmu bubllegum..”
Shindong hyung mengangguk membenarkan..”ini, tadi aku mampir ke tempat Kang Ajumma.. dia membuatkanmu bubur..”
            “ne gumawo hyung..” hah, jangan heran kenapa banyak pemilik tempat makan ataupun kue yang mengenal kami. Itu karena dia, Shindong hyung yang suka makan. Sampai beberapa tempat langganannya juga mengenal baik kami.
            “Urrrggghhh…” kenapa aku tiba-tiba pusing lagi?
            “Hae-ah.. gwaenchana? Mana yang sakit?” kulihat mereka panic
Aku ingin menyembunyikannya tapi tidak bisa, kepalaku benar-benar pusing..
            “pusing hyung..”

Kyuhyun POV
            “apa yang kau pikirkan hah?” aku seakan mengitrogasinya. Bagaimana tidak, dokter bilang dia sedang memikirkan sesuatu yang membebaninya. Tapi percuma, dia sedang tidur karena obat bius setelah tadi mengeluh pusing.
‘kalau kau masih seperti ini, rasanya akan lama tinggal di rumah sakit..’
Jam tanganku menunjukan pukul 12 malam, tapi tidak ada tanda-tanda kalau Teuki hyung dan Hankyung hyung mencemaskan donsaengnya. Ah, mereka tidak pernah mau tahu soal donghae akhir-akhir ini. Bahkan kenapa Donghae pulang malam hampir tiap hari pun tidak membuatnya risau.
            “hyung….”
            “Hae.. kenapa kau bangun? Ini masih malam istirahatlah lagi.. aku akan menjagamu..”
            “Teuki hyung.. Han hyung..”
            “mereka belum kesini, mungkin masih banyak pekerjaan.. kau tahu kan banyak orang bergantung pada perusahaan kita? Lagi pula ini sudah sangat malam Hae..”
Ia mengangguk pelan lalu terlelap kembali. ‘aku harus bagaimana untuk menghapus kesedihanmu Hae?’

Pagi ini aku ada presentasi..
            “hyung.. kau ke kampus?”
            “ne, aku hanya sebentar.. setelah selesai presentasi aku kembali kesini..”
            “ne hyung.. semoga berhasil..”

Donghae POV
Aku merasa sudah lebih baik dari kemarin saat aku mencoba turun dari ranjang ini sudah tidak se-pusing kemarin. Ah, pagi ini aku bosan.. kuputuskan untuk jalan sebentar keluar kamar. Sampai tiba dikantin rumah sakit mendadak aku ingin bubllegum, tapi rupanya disini sedang habis.. jadi aku beralih ke minimarket 24 jam disebelah rumah sakit ini. Belum jauh aku keluar dari rumah sakit aku merasa ada yang mengikuti langkahku. Saat aku menoleh..
            “aarrggghh.. lleeepphhaass..” seseorang membekap mulutku dan menutup mataku. Memaksaku masuk ke dalam sebuah mobil.
-------------------------------------------------------- 0-0 -------------------------------------------------------

to-be-continue....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar