Rabu, 08 Mei 2013

Fanfic : I Love You, Hyung! (Part 2)





I Love You, Hyung! – Brothership Fanfic
Main Cast:
Lee Donghae as Donghae
Cho Kyuhyun as Kyuhyun
Other Cas :
 Another Suju's Member (temukan sendiri yach..)
 
Sumary :
 Untuk apa kita terlahir di dunia ini pasti ada alasannya. Begitu pula ketika kita terlahir dalam sebuah keluarga. Tidak ada hal yang paling membahagiakan dalam hidup ini ketika kita punya keluarga. Saling mendukung dan menyanyangi. Namun tidak bagi Donghae, ia memiliki paradigma lain mengenai sebuah keluarga karena yang dirasakannya bukan keluarga, hanya tinggal bersama saja.
-------------------------------------------------------- 0-0 -------------------------------------------------------
 


Part 2
Hujan turun dengan derasnya berasa dengan petir yang menjadi melodinya. Disebuah tempat, seorang namja dengan raut muka yang terlihat sedang menghawatirkan sesuatu.
Heechul POV
            “Hae.. gwaenchana?” setelah hubungan telphon tersambung. Bagaimana aku tidak cemas kalau suasana hujan seperti ini. Aku ingin pulang dan menemaninya, tapi tidak bisa. Pekerjaanku masih belum selesai.
            “Ani hyung..” kudengar suara diujung “aku takut hyung.. kapan kau pulang?”
            “mian Hae, tidak bisa malam ini..”sesalku “yang lain kemana?”
            “Teuki hyung dan Han hyung sudah tidur kelelahan.. Sungmin hyung masih di caffe..”
‘apa ini? Kenapa aku miris mendengar jawaban dongsaengku? Padahal dia bukan anak kecil lagi sekarang bahkan ada Kyuhyun bersamanya. Tapi tetap saja, sebagai hyung, aku ingin menemaninya saat dia kesepian. Dongsaengku yang satu ini sangat takut kalau hujan turun dengan deras beserta petirnya. Dia bahkan bisa tidak tidur karennya.
            “Kyuhyun kemana?”
            “Kyu hyung sudah seharian menemaniku hyung.. aku kasihan padanya.. bagiku bahkan dia lebih lelah dari Teuki hyung dan Han hyung..”
            “ya sudah.. tunggulah sebentar ne..”
Kumatikan telphonku lalu aku menghubungi seseorang lagi.
            “Kyu..” ya, Kyuhyunlah orangnya
            “Ne hyung? Wae?”
            “bisa kau kekamar Donghae?”
            “ah, kau benar hyung.. bagaimana aku bisa ketiduran disini.. aku akan kesana sekarang..”
Syukurlah.. tanpa ku jelaskan Kyuhyun mengerti maksudku. Dia adalah orang yang bisa ku andalkan untuk menjaga Donghae, sebagai perpanjangan tanganku.

Kyuhyun POV
Setelah mendapat telphon dari Heechul hyung aku bergegas ke kamar Donghae. Heechul hyung satu-satunya hyungnya yang peduli padanya. Walaupun dia jarang dirumah, tapi hampir setiap hari ia menanyakan kabar donsaengnya. Heechul hyung jugalah yang membawaku kerumah ini. Paling tidak, aku tahu kalau masih ada yang mengerti dan peduli dengan Donghae.
            “Hae..” kubuka pintu kamarnya, tak ada sahutan. Tapi setelahnya aku melihat seseorang duduk bersandar pada diding tempat tidurnya sambil bersembunyi dibawah selimut.
            “Hae.. ini Kyu hyung.. mian.. kau tidak bisa tidur ne? sini hyung temani..” kuusap pelan rambutnya sampai ia mendongakkan kepala.
            “hyung.. aku ngantuk..” wajahnya kusut dan terlihat lelah
            “ne, arraso..” aku membaringkannya kemudian membawanya dalam pelukanku. Aku tahu dia sangat lelah dan ingin tidur. Tapi suara petir lebih membuatnya untuk tetap terjaga. Kurasakan beberapa saat, sepertinya dia sudah mulai tertidur.

Donghae POV
Aku takut, benar-benar takut padahal baru saja Heechul hyung menelphonku. Tapi dia menyuruhku menunggu.. siapa yang harus kutunggu? Dulu sewaktu hujan petir seperti ini, ke empat hyungku akan langsung menemaniku tidur. Tapi tidak dengan sekarang.
‘aahh.. apa aku terlalu kekanakan? Apa aku selama ini merepotkan mereka? Mungkin seperti itu, bukankah aku bukan anak kecil lagi sekarang.. jadi mungkin memang aku harus merubah sikapku..’ batinku. Entah mengapa aku benar-benar kalut kali ini memikirkan semuanya.
            “Hae..” itu suara Kyu hyung. Jadi Heechul hyung menyuruhku menunggunya. Lagi-lagi Kyu hyung. Aku sampai kasihan padanya yang harus selalu menjagaku.
            “hyung aku ngantuk..” ucapku sekenanya
            “ne arraso..” ia membaringkanku lalu memelukku. Rasanya nyaman, bahkan sepertinya saat itu juga aku bisa langsung tertidur melupakan semua pikiran yang ada dalam benakku.

Pagi hari..
            “hyung.. apa aku keterlaluan selama ini?” tanyaku pada kedua hyungku saat kami sarapan. Kyu hyung sepertinya kaget mendengarku.
            “Ne? maksudmu apa Hae?” Teuki hyung tanya balik
            “apa selama ini sikapku yang manja dan kekanakan selalu mengganggu hyung..?”
            “kenapa kau bertanya seperti itu?” kali ini Han hyung yang menyahut.
            “hyung tidak pernah lagi menemaniku, jarang mendengarkan kalau aku ingin bercerita, hyung juga hampir tidak pernah datang kalau aku ada undangan dari kampus, hyung selalu bilang jangan manja.. jangan kekanakan.. aku harus mengerti hyung..”
‘lalu kapan kalian mengerti aku?’ lanjutku dalam hati.
            “Hae, hyung sudah pernah bilang padamu bukan.. nanti setelah kau bekerja seperti kami kau akan mengerti..” Hankyung hyung sedikit membentakku
            “kalau begitu aku cabut omonganku kemarin hyung.. soal aku tidak akan bekerja..”
            “baguslah kalau begitu.. kau mulai mengerti ne?” Teuki hyung tersenyum padaku

Kyuhyun POV
Aku bingung mendengar percakapan mereka pagi ini. Tapi aku mengerti maksud Donghae menanyakan itu pada hyungnya. Dia hanya ingin sedikit waktu dari hyungnya. Kulihat dia melamun didalam mobil saat kami ke kampus.
            “Hae.. gwaenchana?” kucoba memecah kecanggungan
            “ne hyung..” jawabnya lirih “hyung.. gumawo sudah menemaniku.. apa kau juga merasa terbeban denganku?” pertanyaan yang membuatku terkejut.
            “ani.. sudah kukatakan padamu kalau kau adalah donsaengku.. sudah sewajarnya aku menjagamu bukan..”
            “andai hyungku seperti itu juga..”
            “mereka menyanyangimu Hae.. hanya mungkin memang banyak pekerjaan yang harus mereka lakukan..”
            “hyung.. aku akan bekerja mulai hari ini di tempat Jung Ajussi.. jadi setelah pulang kuliah hyung bisa latihan vocal dengan tenang, aku tahu hyung sangat ingin menjadi penyanyi seperti Heechul hyung jadi perbanyaklah latihan hyung..”
Aku terpeengarah mendengar perkataan Donghae. Bagaimana bisa anak ini memutuskan sesuatu seperti ini? Bahkan aku tidak tahu kapan dia ke tempat Jung Ajussi dan melamar pekerjaan disana.
            “ani.. aku tidak mengijinkan kau bekerja.. kau bisa pulang malam dan lelah Hae..”
            “hyung.. aku mohon.. kau bisa mengantarku bekerja setelah itu jemput aku lagi sehabis kau latihan vocal..”
            “lalu bagaimana dengan latihan dancemu eeoohh?” nadaku sudah meninggi.
            “jangan marah hyung.. aku tidak ingin menghancurkan cita-cita hyung juga hanya gara-gara hyung harus selalu menemaniku.. kau tahu, bukankah aku harus berpikir dewasa sekarang ini seperti kata Teuki hyung dan Han hyung?”
            “lalu kau sendiri mengancurkan cita-citamu begitu?” aku mulai marah kali ini
            “ani.. aku akan tetap latihan dance dengan Eunhyuk dan Shindong hyung.. bahkan kami akan ikut kompetisi dua minggu lagi.. aku sudah bicara dengan Jung Ajussi, katanya aku boleh bekerja disana kalau sedang tidak ada latihan..”
Aku terdiam mendengarnya, tidak ada yang bisa ku katakan lagi. Donghae yang kekanakan tiba-tiba menjadi sosok dewasa dalam sekejap. Apa benar dia Donghae-ku? Apa benar dia adikku? Aku menatap matanya, tidak ada kebohongan dan gurau disana. Aku tahu kali ini dia serius, entah apa maksud dari semuanya. Tapi aku tidak ingin membuatnya merengek lagi..
            “baiklah, akan ku ijinkan kau bekerja.. tapi harus selalu ku antar dan ku jemput. Kalau kau lelah jangan paksakan dirimu, aku bisa menggantikanmu.. dan bagaimana dengan hyungdeul?”
            “gumawo hyung.. soal hyungdeul.. biarkan saja, selama mereka tidak bertanya jangan dijawab. Aku juga tidak akan mengatakan apapun pada mereka.. bukankah kalau sudah sama-sama bekerja harus saling mengerti?”
Aahh.. mungkin ini maksud Donghae. Jadi dia bekerja dengan alasan agar dia mengerti apa yang dimaksud Hankyung hyung kemarin. Jadi dia berusaha merubah dirinya jadi orang lain untuk bisa memahami jalan pikiran hyungnya. Bukankah selama ini dia sudah mencoba mengerti semua hyungnya? Hanya mereka yang egois dan tidak pernah mau memahami dongsaengnya.
            “Hae-ah.. jangan jadi orang lain.. aku ingin kau tetap menjadi Donghae.. menjadi adik hyung seperti biasanya.. kau mengerti..”
            “ne arraso hyung..”
Jawaban apa itu, dia bahkan sudah berubah sekarang.. biasanya dia akan menangis dan terlihat sangat murung kalau berbicara soal sikap hyungnya. Tapi hari ini aku melihat dia tersenyum, dan aku tahu ia memaksakan diri untuk tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa.
            “ini..” kusodorkan sebungkus bubllegum untuknya.
            “gumawo hyung..” setidaknya ia tidak begitu berubah. Ia masih suka dengan bubllegum.

Donghae POV
Aku sudah meminta ijin pada Kyu hyung.. rasanya aneh karena aku lebih menghormatinya daripada hyungdeulku sendiri. Setelah menerima bubllegum darinya, pikiranku semakin ringan. Bagiku itu salah satu bentuk dari sebuah dukungan.
            “Hae-ah.. hari ini ada jam kosong.. kita latihan ne.. Shindong hyung sudah kuberitahu..” Eunhyuk mengahampiriku.
            “ne.. kaja..” kuletakkan buku yang daritadi hanya ku pegang kemudian bersamanya kami keruang latihan. Sudah ada Shindong hyung disana dengan gerakan-gerakan anehnya.
            “hyung.. kenapa kau suka sekali menari ulat?” terlalu geli melihatnya menari seperti itu.
            “mwo?? Apa kau bilang.. ini bukan tarian ulat, lebih baguslah sedikit..”tolaknya
            “kalau cacing?” giliran Hyukkie yang mengejeknya
            “yaa!! Awas kau Hyuk..” Shindong hyung berlari menjitak Hyukkie.
            “appo hyung.. mian..”
            “kaja.. kita latihan saja.. tinggal dua minggu lagi waktnya!!” lanjut Shidong hyung.
Tak lama kami sudah penuh dengan keringat yang membanjiri seluruh wajah kami. Tapi bukannya berhenti, kami malah terlalu asyik untuk latihan.
-------------------------------------------------------- 0-0 -------------------------------------------------------

to-be-continue....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar