Rabu, 08 Mei 2013

Fanfic : I Love You, Hyung! (Part 7) End




I Love You, Hyung! – Brothership Fanfic
Main Cast:
Lee Donghae as Donghae
Cho Kyuhyun as Kyuhyun
Other Cas :
????
 


Part 7
Donghae POV
            “kau membuatku panic kemarin..” aku tahu kemarin appa Kyu hyung menghubunginya untuk ke Busan gara-gara aku drop lagi. Aku sendiri tidak tahu kenapa, padahal kemarin aku sudah baik-baik saja. Tapi saat aku mengingat hyungdeulku tiba-tiba aku pusing lagi.
            “aku akan merahasiakan permainan kita..”
            “ne.. hanya kita, oemma dan appa hyung yang tahu..”
            “arraso..”
‘ah, rupanya ide Kyu hyung yang gila ini berhasil juga. Setelah dia menjemputku kemarin ia menceritakan semua yang terjadi pada hyungku seminggu ini. Aku tak tega terlalu lama dalam permainan ini makanya kemarin aku memutuskan untuk pulang. Aku dan Kyu hyung berjanji tidak akan menceritakan permainan kami ini pada siapapun. Itu kenapa tadi aku masih memakai baju rumah sakit yang sengaja tidak dicuci seminggu ini.’
            “aku hanya bilang menemukanmu di dekat halte..”
            “hehehe…” aku hampir saja tertawa keras
            “tapi kau kenapa malah sakit betulan eeoohh? Kau sedang demam sekarang..”
            “mana aku tahu kalau aku akan sakit hyung? Tapi bukankah lebih bagus begini? Jadi aku tidak perlu pura-pura sakit.. sudah cukup pura-pura diculik..”
            “yak! Kau ini.. akan kupanggilkan hyungmu.. kau tunggu disini..” Kyuhyun hyung beranjak dari kamarku
            “kau juga hyungku..”
            “ne, arrasso..”

Beberapa saat Kyu hyung keluar kamarku, ada yang mengecup keningku. Kubuka mataku perlahan dan yang kulihat semua hyungku sudah dikamarku.
            “Teuki hyung…”
            “Hae-ah.. katakan pada hyung, mana yang sakit?”
            “ani.. aku merasa lebih baik sekarang.. hanya..”
            “hanya?”
            “aku lapar hyung…”jawabku datar
            “Mwooo?? Kau ini!!” Heechul hyung tiba-tiba memukul kepalaku
            “Hyung.. appo!!”
            “Yak!! Kau kenapa memukul dongsaengku?” teriak Teuki hyung
            “dia dongsaengku juga hyung..”
            “aaaiisshh.. kalian ini, dia baru saja bangun kenapa kalian malah membuat keributan?”
            “kau juga ribut Han..”
            “heeh!! kalian itu sudah dewasa.. jangan bertengkar seperti anak kecil..” seru Sungmin
Kyuhyun pun tak mau kalah “sepertinya penyakit kekanankanmu menular pada hyungmu, Hae-ah..”
            “siapa yang kekanakan?”
            “siapa lagi hyung.. tentu saja kalian berdua!” ujar Hankyung
Ah, aku pusing mendengar mereka ribut seperti ini.. “HYYUUNGG!!” teriakku
            “WAAEE??” jawab mereka sambil berteriak juga
            “AKU LAPAR.. aku akan tambah sakit kalau kalian tidak memberiku makanan..!!” rupanya teriakanku berhasil membuat mereka diam

Leeteuk POV
            “AKU LAPAR.. aku akan tambah sakit kalau kalian tidak memberiku makanan..!!” teriaknya membuat kami terdiam
Aku tersandar “Mwo? Kau benar.. Sungmin ambilkan dia makanan.. ppali..”
            “ne..” Sungmin buru-buru keluar kamar dan kembali dalam hitungan detik dengan bubur ditangannya. Aku menyuapkan bubur itu padanya, sedangkan yang lain hanya memandang kami dengan diam. Sementara Heechul masih setia mengusap keningnya.
            “kenapa berhenti? Habiskan.. ini bahkan belum setengahnya kau makan..”
            “aku memang lapar.. tapi ini pahit.. aku mau bubllegum..”
            “akan kuberikan setelah kau sembuh.. sekarang makan buburmu lalu minum obat..”
            “ani hyung, kau tahu aku benci obat.. kali ini obat tidak akan membuatku sembuh hyung..”
Kurasa manjanya memang tidak berubah dari dulu. Tapi aku senang melihatnya seperti ini.. tepatnya aku merindukannya yang manja dan kekanankan ini. Sudah lama memang aku tidak memperhatikannya. Tanpa sadar aku kembali mencium keningnya “kalau dengan ini, apa kau akan cepat sembuh?”
Dia diam dan menatapku. Aku bisa melihat mata polosnya lagi “kau tidak sedang pura-pura mencium ku kan hyung?”
Aku terkejut mendengar pertanyaannya.. “kalian tidak sedang pura-pura memperhatikanku kan? Tidak sedang pura-pura peduli padaku kan?”
            “Ani saeng-ah..” kini Hankyung yang menjawab
            “kalian tahu, aku sangat takut waktu mereka membawaku dengan paksa. Memukulku dan membiusku saat aku ingin berteriak.. dan yang ada dalam pikiranku, aku merasa teriakkanku itu percuma karena aku tahu kalian tidak akan pernah mendengarku.. kalian bahkan tidak pernah mau tahu apa yang terjadi padaku kan?” aku tidak dapat menahan air mataku waktu ia menceritakan semua itu.
            “mian Hae-ah.. mianhae.. kami tidak akan mengabaikanmu lagi..”
            “kau juga tidak perlu bekerja hanya demi mengerti kami.. mianhae, waktu itu aku membentakmu..”
            “mereka akan mengambil semua organku hyung.. aku pasrah waktu itu, karena aku pikir tidak ada gunanya lagi aku hidup...” kembali ia bercerita dan aku memeluknya kini, kami semua sama-sama terisak..
            “sudah Hae-ah.. semua sudah berakhir ne..”
            “kalau tidak mengingat Kyu hyung.. aku tidak akan berusaha kabur hyung..” lanjutnya lagi ditengah airmatanya.
Aku semakin merasa bersalah “kalau begitu kita harus berterimakasih pada Kyuyun..” ucapku sambil mengusap punggunnya. Kurasakan ia mengangguk kecil di bahuku.
            “sekarang kau istirahat… aku akan menemanimu..” aku tidak akan menanyakan apa-apa lagi soal kejadian kemarin, yang penting dia sudah kembali disini sekarang.. aku bermaksud melepaskan pelukanku, tapi yang kurasakan Donghae malah memelukku erat “kau mau aku memelukmu sampai kau tidur?”
            “ne hyung.. rasanya sangat nyaman, pelukanmu hangat hyung.. setelah aku tidur kau boleh meninggalkanku disini hyung.. aku bisa tidur sendiri..”
            “baiklah.. sekarang tidurlah..”
            “I love you, hyungdeul..” bisiknya sebelum ia benar-benar tidur
            “nado Hae-ah…” balasku juga dongsaengku yang lain, kami masih berada dikamarnya sampai aku membaringkannya setelah terlelap.
Heechul menyelimutinya sampai ke ujung dagu. Lalu kami bergantian mencium keningnya sebelum keluar dari kamarnya.

Kyuhyun POV
            “I love you, hyungdeul..” bisiknya sebelum ia benar-benar tidur
            “nado Hae-ah…”
Heechul hyung menyelimutinya sampai ke ujung dagu. Lalu kami bergantian mencium keningnya sebelum keluar dari kamarnya.
‘Sebenarnya aku kaget ketika ia bercerita, darimana ia mendapat ide untuk berkata seperti itu? Aku hanya bilang soal penjualan organ dalam illegal kemarin. Ah.. rupanya ia ketularan sifat evilku. Dan aktingnya yang bagus mungkin dipelajarinya dari Heechul hyung.. aku lihat semua hyungnya percaya akan ceritanya, kecuali aku tentunya. Dia tidak diculik, tapi enak-enakkan dirumahku bersama oemma dan appa.. hahaha..’
            “Kyu.. gumawo telah menjaga dongsaeng kami dan menjadi hyung selama kami tidak bisa menjadi hyung yang baik untuknya.. bahkan kau melakukan ini bukan karena pekerjaanmu dari Heechul, kau melakukannya dengan tulus.. aku tahu itu..” tiba-tiba Leetuk hyung memelukku
            “ah.. itu.. aku menyayanginya seperti dongsaengku hyung..”
            “ne. kau saja yang bukan hyung kandungnya sangat menyayanginya.. jadi mulai hari ini aku tidak akan kalah denganmu untuk menyayanginya juga..” Leetuk hyung tersenyum padaku “kau juga dongsaengku Kyu.. dongsaeng kami semua..” ia mengacak rambutku. Aku terdiam mendengarnya.. apa yang dikatakan tadi? Aku dongsaeng mereka?
            “Ne.. kau dongsaeng kami.. dan kau satu-satunya Hyung yang baik bagi magnae kita yang manja itu..” Han hyung menambahkan
Heechul hyung rupanya tak mau kalah “selama ini kau selalu menjaga Donghae untuk kami.. jadi mulai sekarang ijinkan kami juga menjagamu Kyu..”
            “mwwoo??”
            “dengarkan saja kata hyung-mu ini Kyu..” Sungmin yang terakhir membuatku terkejut “dan kurasa kau lebih dari sekedar dongsaeng buatku..”
‘yak! Apa apaan ini? Aaiisshh.. dasar Donghae, ini pasti karena ia menyebut namaku tadi. Hah.. gumawo Hae, kau memang dongsaengku, dongsaeng yang paling mengerti isi hatiku juga.. dan aku merasa tidak sendiri untuk menjagamu sekarang..’

Donghae POV
Aku terbangun karena suara petir.. “HYUUNGG…!!”
            “Hae-ah.. gwaenchana?” Kyuhyun hyung yang kamarnya paling dekat denganku yang datang.
            “aku takut..” seperti biasa aku takut dengan suara itu, bahkan kini hujan turun dengan deras. Padahal tadi sepertinya tidak ada tanda-tanda akan turunnya hujan
            “Ne, aku akan menemanimu.. tidurlah lagi, ini masih jam 2 pagi..” Kyu hyung memelukku dan aku hampir membuatku berbaring kembali pada mimpiku kalau tidak ada seseorang yang tiba-tiba berbaring dibelakangku.
            “Chullie hyung..??”
            “aku mendengar teriakanmu Hae.. Kajja.. kita tidur..”
            “Hae-ah.. gwaenchana??” kini suara siapa lagi yang mengganggu tidurku. Ternyata tiga hyungku yang lain sudah berdiri disamping ranjangku.
            “Ne, ada mereka hyung..” jawabku sambil melihat dua hyungku yang berbaring dikanan kiriku.. “mian.. aku membangunkan kalian.. tidurlah lagi”
            “baiklah.. kurasa dua orang disampingmu ini sudah professional untuk menjagamu..” lanjut Hankyung hyung “kita kembali ke kamar hyung..”
            “aku tidur denganmu hyung..” tiba-tiba terdengar rengekan Sungmin hyung..
            “mwoo?? Kau sudah besar Minnie.”
            “Donghae juga sudah besar Hyung..”
            “aaiisshh.. kau menularkan manjamu pada hyungmu yang ini juga Hae-ah?” aku meggeleng dengan pertanyaan Leeteuk hyung “Kajja.. kita tidur bertiga juga..” Leeteuk hyung menyeret Han hyung dan Sungmin hyung dari kamarku.
            “aarrgghh..” ada yang menarik tubuhku hingga membuatku berbaring “Hyuuungg..”
            “sudah selesai pertunjukannya.. sekarang kita tidur” ujar Heechul hyung
            “kau senang sekarang?” bisik Kyu hyung “ne hyung.. I love you..”balasku. Heechul hyung memelukku erat sementara Kyu hyung mengusap keningku pelan. Dia sangat tahu aku tidak tahan untuk tidak tidur kalau dia melakukan itu.
Ah, rasanya aku sudah mendapatkan apa yang aku inginkan dan semua ini berkat ide gila Kyu hyung. Aku beruntung karena Heechul hyung mengirimnya untuk menjagaku. Dan yang pasti, tidak ada yang tahu soal kebohongan seminggu ini. Aku dan Kyu hyung tidak berencana untuk mengaku. Sekalipun oemma dan appa tidak disini, aku sudah cukup bahagia dengan kelima hyung-ku, juga Eunhyuk dan Shindong hyung. Aku sudah tidak sabar bertemu dengan mereka besok.
---Final--

Fanfic : I Love You, Hyung! (Part 6)



I Love You, Hyung! – Brothership Fanfic
Main Cast:
Lee Donghae as Donghae
Cho Kyuhyun as Kyuhyun
Other Cas :
silakan menemukan..
----------------------------------------------------------------------------------

Part 6
Still Kyuhyun POV
            “aaahhh!! DONGHAE!! Dimana kamu eeoohh?? Jangan buat hyungmu cemas.. aku janji akan lebih memperhatikanmu setelah ini..”teriak Teuki hyung.
Aku merasa ponselku bordering “appa..?” gumamku memecah suasana
            “….”
            “Ne.. aku akan pulang siang ini”
            “waeyo Kyu, ada masalah?” tanya Heechul hyung
            “Ne hyung, aku harus pulang.. ada sedikit masalah dengan kesehatan oemma. Aku boleh pulang? Aku akan kembali secepatnya kalau sudah selesai..”
            “pulanglah.. biar kami yang mencari Donghae..” ujar Hankyung “jangan sampai kau juga seperti kami yang mengabaikan keluarga sendiri..”imbuhnya
            “gumawo hyung.. aku akan kembali secepat yang kubisa..”
            “ne, hati-hati Kyuhyun-ah.. pakai saja mobil Donghae, jangan naik kereta atau bis.. itu akan membuatmu lebih cepat sampai..”
            “arraso hyung.. aku pergi..” pamitku.

Heechul POV
Setelah Kyuhyun pergi karena telphon dari appanya tadi siang, aku kembali ke kamar Donghae. Ya, dari kemarin aku dikamar ini. Aku berbaring diranjangnya dimana aku biasa menemaninya tidur.
            “Hyung.. kau belum makan malam..” seseorang membangunkanku tiba-tiba
            “Hankyung? Kau tahu aku dikamar Donghae?”
            “Ne hyung, aku melihatmu tadi masuk ke kamar ini.. “ dia duduk disamping tempat aku berbaring.
            “seperti ini kamar dongsaeng kita hyung?”ujarnya “aku bahkan sudah lama tidak masuk kekamar ini.. tidak banyak berubah. Anak itu masih menyimpan boneka ini?” ia memegang boneka nemo kecil milik Donghae, yang aku tahu itu memang dari Hankyung.
            “bukan hanya itu.. kau lihat saja di lemarinya yang sebelah sana..” Hankyung mengikuti arah yang kutunjuk. Dibukanya pintu lemari itu dan betapa ia sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Aku sendiri sudah tahu hal itu, karena Donghae sempat memintaku dan Kyuhyun untuk membantunya menyimpan itu semua. Barang-barang dari para hyungnya.. bola sepak pertama yang didapat dari Leeteuk hyung, beberapa boneka nemo dariku dan Sungmin juga Hankyung, sepatu untuk kompetisi dance pertamanya dari oemma juga beberapa benda lain.
            “katanya itu adalah benda yang berhargaa, jadi dia menyimpannya baik-baik..” Hankyung terdiam, ia menunduk dan aku tahu mungkin dia sudah menangis sekarang.
            “kita selalu berfikir kalau dia sudah besar kan? Memang, dia sudah besar sekarang.. sudah dewasa seperti yang kita tahu dari Kyuhyun.. tapi bagaimanapun juga dia tetap dongsaeng kecil kita.. magnae kita..”
            “kau benar hyung..”
            “kita bukan hyung baik baginya..” Leeteuk hyung tiba-tiba membuka pintu kamar Donghae. Kurasa ia mendengar percakapanku dengan Hankyung dari tadi.

Sungmin POV
Ketiga hyungku berada dikamar Donghae sekarang, aku juga mendengar semua yang mereka katakana. Aku mendengar Heechul hyung menyuruh Hankyung hyung membuka lemari Donghae dan aku sudah tahu isinya pasti barang-barang pemberian kami. Aku juga mendengar Teuki hyung mengatakan kalau kita bukan hyung yang baik baginya. Dan aku rasa itu benar.. kita bukan hyung yang baik untuknya.
Daripada aku diam saja, lebih baik aku mencari Donghae..
Aku tidak tahu harus mencarinya kemana lagi.. hampir semua tempat yang aku kenal sudah kukunjungi tapi tidak ada jejak soal Donghae. Siapa yang berani menculik dongsaengku? Kenapa mereka tidak menghubungi kami kalau ingin tebusan? Aku takut perkataan Kyuhyun kemarin benar, aku semakin takut.. takut melihat Donghae pulang dengan keadaan mengenaskan.
‘aaarrrrrgggghhh…!!’ kuacak rambutku dengan keras. Aku benar-benar bingung sekarang.
            “Sungmin hyung… apa yang kau lakukan?” ada seseorang yang memanggilku. Oh, rupanya Eunhyuk dan Shindong..
            “Donghae belum ketemu..”
            “aah, ayo hyung.. sebaiknya kita ke tempat Sungie hyung.. kita bicara disana ne..” Eunhyuk dan Shindong menarik kedua lenganku. Hampir saja aku tidak sadar kalau aku sedari tadi berada di jalan dekat caffe Yesung hyung. Selain kakak dari Eunhyuk, Yesung hyung adalah teman kuliah Hankyung hyung, jadi aku mengenalnya juga.

Eunhyuk POV
            “Sungmin hyung… apa yang kau lakukan?” aku melihat hyungnya Donghae waktu akan ke caffe Yesung hyung bersama Shindong.
            “Donghae belum ketemu..” katanya lirih
            “aah, ayo hyung.. sebaiknya kita ke tempat Sungie hyung.. kita bicara disana ne..” aku mengajaknya sekalian ke tempat hyungku.
Aku tahu Donghae menghilang seminggu ini, aku bukannya tidak cemas tapi aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Yesung hyung dan Sora noona kemarin malah ikut-ikutan menenangkanku yang paniknya bukan main.
            “minum dulu Sungmin..” Yesung hyung memberinya segelas air putih
            “kau kenapa bisa diluar malam-malam begini hyung? Kau tidak di cake caffe?” tanyaku
            “aku serahkan pada asistenku dari beberapa hari yang lalu.. aku malas ketempat itu..”
            “kau memikirkan Donghae?” Shindong ikut bertanya
            “dia dongsaengku.. bagaimana aku tidak memikirkannya?” jawabnya datar
            “aku sudah tahu masalah kalian.. hankyung juga sudah cerita padaku bahkan dia menghubungi Kangin teman kami untuk membantu kalian..”
            “Ne hyung.. tapi sampai sekarangpun belum ada perkembangan.. aku kuatir padanya..”
Aku melihat mata sembab Sungmin hyung. Tanpa pikir panjang aku membuka sebungkus bubllegum dan mengunyahnya.
“kau seperti Donghae..”
            “dia selalu mengunyah ini kalau sedang kalut hyung..” jawabku
Sungmin hyung mengangguk, kami semua tahu kebiasaan Donghae itu. Dia tidak bisa lepas dari bubllegum. Kini aku mencoba caranya, mungkin ini akan sedikit mengurangi rasa cemasku.
            “Sungmin sebaiknya aku antar kau pulang.. ini sudah malam, jangan menambah pikiran hyungdeulmu..” pinta Yesung hyung kemudian “kalian juga harus pulang besok bukankah ada kuliah pagi?”
            “ne hyung..” aku dan Shindong hyung menjawab bersamaan.
Setelah itu kami masuk ke mobil Yesung hyung. Dia mengantar Sungmin hyung dan Shindong hyung terlebih dahulu sebelum kami kembali ke rumah.
HHHHHHHHHHHH

Kyuhyun POV
‘syukurlah aku bisa cepat kembali ke seoul.. dan hari ini semua akan berakhir. Ya, kuharap begitu’. Kutengok sosok namja yang duduk tertidur disampingku saat aku melajukan mobilnya. Wajahnya masih pucat tapi kurasa akan segera baik-baik saja. Kugendong dia perlahan agar tidak mebangunkannya.
‘hah, aku menggendongmu lagi kali ini..’
Aku masuk kesebuah rumah dan disambut dengan wajah-wajah yang sudah sangat kuhafal selama ini.
            “Kyuhyun!! Kau.. menemukannya?”
‘ya, Donghaelah yang sedang ku gendong.. ia masih mengenakan baju rumah sakit yang kusut dan wajahnya menyiratkan rasa lelah’
            “bantu aku membuka pintu kamarnya hyung.. akan kuceritakan nanti. Tolong juga panggil dokter Choi..” pintaku pada mereka. Aku tahu keempat orang itu masih diliputi tanda tanya besar tapi kubiarkan saja dulu. Heechul hyung membantuku membawa Donghae ke kamarnya diikuti Sungmin dan Leeteuk hyung. Hankyung hyung tampak menghubungi dokter Choi.
Kurebahkan tubuhnya perlahan agar tidak mengganggu tidurnya. Sungmin segera membawa piyama untuk menggantikan baju Donghae.
            “aku melihatnya di samping halte sewaktu aku hendak kembali kesini.. dia tidak banyak bicara karena sudah tertidur dulu waktu aku membawanya..” kataku kemudian.
            “hyung.. dia demam..” Sungmin mengejutkan kami semua. Heechul hyung menyentuh keningnya kemudian mengangguk membenarkan. Leeteuk hyung segera melesat keluar dan beberapa saat dia kembali dengan air hangat dan handuk lalu mengompres kaning dongsaengnya.
Dokter Choi juga datang. Dia segera memeriksa keadaan Donghae.
            “kami perlu membawanya ke rumah sakit dokter?” tanya Han hyung
            “tidak perlu.. aku rasa sekarang ini yang dibutuhkannya adalah kalian.. aku tidak tahu apa yang terjadi padanya, tapi aku lihat dia sangat kelelahan dan tertekan..”
            “aahh?”
            “ne, baiklah aku harus kembali ke rumah sakit. Kalau ada apa-apa hubungi aku lagi..”
            “ne, terimakasih..”
Setelah kepergian dokter Choi, tidak ada yang bicara lagi. Sepertinya kami tenggelam dengan pertanyaan kami masing-masing tapi juga tidak ada yang beranjak sedikitpun dari kamar ini. Leetuk hyung masih setia mengompres Donghae. Hankyung hyung mengusap rambut dongsaengnya perlahan. Sungmin masih terus memegang tangannya. Aku dan Heechul, kami berdiri dan melihat semua pemandangan ini.
Malam menjelang dan Donghae masih belum bangun juga. Hanya Leetuk hyung yang di kamar Donghae sekarang.
            “hyung.. istirahatlah.. biar aku yang menjaganya..”
            “ani.. Kyu.. aku hyungnya, jadi biarkan aku yang menjaganya..”
            “aku tahu hyung.. tapi setidaknya kau harus mandi dan makan dulu.. kalau kau juga ikut-ikutan sakit itu akan manambah pikirannya.. kau mau dia tidak sembuh-sembuh hanya karena memikirkan hyungnya?”
            “ah.. kau benar Kyu.. baiklah.. aku akan kebawah sebentar. Kau bisa menjaganya untukku?”
            “aku sudah menjaganya tanpa kau minta hyung.. dia juga dongsaengku..” jawabku
            “ne, gumawo Kyu..” aku memperhatikannya keluar kamar hingga sekarang hanya ada kami berdua disini.
            “Hae, sampai kapan kau tidur? Irroena.. kau sudah janji menjaga dirimu kan? Kenapa kau malah sakit eeooh?” kuusap pelan keningnya lalu kukecup.
Kurasakan tanganya bergerak lalu perlahan matanya terbuka..
            “hyung…” ia memanggilku
Aku senang dia bangun.. “ne, kau sudah bangun? Kau di kamarmu sekarang.. kau senang?”
Dia mengangguk sambil tersenyum “gumawo hyung..”

Donghae POV
“Hae, sampai kapan kau tidur? Irroena.. kau sudah janji menjaga dirimu kan? Kenapa kau malah sakit eeooh?” kudengar ada yang berbicara
            “hyung…” akhirnya aku tahu kalau itu Kyu hyung
 “ne, kau sudah bangun? Kau di kamarmu sekarang.. kau senang?”
Aku mengangguk sambil tersenyum “gumawo hyung..”
---Flashback on---
            “hyung.. akan membawamu pergi dari sini..” aku kaget ternyata Kyu hyung yang menculikku waktu aku ingin membeli bubllegum di mini market samping rumah sakit.
            “mwoo?? Kau.. kau kenapa menculikku hyung” tanyaku memberanikan diri
            “siapa yang menculikmu Hae? aku hanya ingin kau menenangkan diri sementara waktu..”
            “tapi kau membawaku dengan cara tidak wajar hyung!” marahku
            “hanya sebagai alibi saja Hae. maaf kalau aku mengejutkanmu tapi kurasa kita harus bermain sedikit dengan hyung-hyungmu.. Ini hanya sementara... kita akan pulang kerumah hyung di Busan, kau mau?”
            “aahh.. ne hyung.. arraso..” akhirnya tanpa dia menjelaskan lebih jauh aku mengerti maksud Kyu hyung. Dia mencoba membantuku, Kyu hyung seakan membaca perkataanku kemarin saat ku bilang mereka akan peduli kalau terjadi sesuatu padaku.
            “ku rasa eomma dan appa hyung akan senang juga kalau kau kesana..”
            “ne.. kajja hyung..”
            “ini, kau ingin membeli inikan tadi?” Kyu hyung memberiku beberapa bungkus bubllegum “semoga ini berhasil Hae.. dan setelah kau pulang nanti, aku pastikan semua akan kembali seperti dulu” ucapnya sambil memperhatikanku menguyah bubllegum.
            “gumawo hyung.. boleh aku memelukmu?”
            “kau sudah memelukku hampir tiap hari.. tiap saat.. tidak bosan hah?”
            “ani!! Sebelum nanti aku tidak bisa memlukmu kalau kau sudah punya pacar hyung..” ucapku asal sambil memeluknya.
            “cukup Hae, tidak tahukah kau kalau aku sedang menyetir? Kita harus cepat sampai Busan”
            “aaaiisshh..!! lalu presentasimu?”
            “aku segera minta ijin tadi setelah tiba-tiba aku mendapat ide menculikmu ini..”
            “mwoo??” dasar Kyuyun evil
HHHHHHHHHHHHH
Oemma dan appa Kyu hyung tidak keberatan dia membawaku kerumahnya, bahkan oemma sepertinya sangat menyayanginya sampai-sampai menyuruhku untuk memanggilnya oemma appa juga seperti Kyu hyung dan Ryeowook dongsaengnya. Aku yang tidak membawa baju ganti untuk membuat oemma menyuruhku memakai baju Ryeowook. Hyung bilang ini pertama kalinya dia melihat oemma tersenyum tulus semenjak kematian dongsaengnya.
            “hyung.. kau bisa kembali ke seoul.. rasanya aku aman disini bersama oemma dan appa..” pintaku. Setelah Kyu hyung menceritakan semuanya pada oemma dan appa, bahkan mereka bersedia membantu kami dan mengijinkanku tinggal dirumah ini.
            “ne.. oemma akan menjaganya bersama appa..” kulihat appa mengangguk menyetujui.
            “Hae.. hyung akan kembali, tapi kau jaga dirimu baik-baik ne.. ingat kata dokter kondisimu belum stabil..” ucapnya sebelum dia meninggalkanku disini. Tadi appa Kyu hyung memanggil dokter untuk memeriksa keadaanku. Aku akui kalau tubuhku memang sangat lemah sekarang. Tapi akan cepat pulih selama ada oemma dan appa Kyu hyung. Dan selama aku menenangkan diri disini, aku tinggal mengikuti permainan yang dibuat oleh Kyu hyung.
---Flashback off---
-------------------------------------------------------- 0-0 -------------------------------------------------------

to-be-continue....