Senin, 25 April 2016

HERO [6]



-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 6
::
:: FlashBack On ::
Seorang lelaki berjubah hitam dan bertopeng perak dengan mudahnya masuk ke sebuah kamar tanpa hambatan. Diliriknya di sana, di atas ranjang seorang namja kecil tengah berbaring memejamkan mata terbungkus selimut. Senyum lelaki itu licik hingga ia berani menjamah tubuh itu perlahan. Ia sudah mempersiapkan semuanya. Tubuh dengan mata terpejam itu ditariknya duduk membuat sang pemilik tubuh terkejut. Begitu tahu jika orang itu akan berbuat jahat ia berniat berteriak, namun sayang mulutnya sudah ditutup lakban dengan cepat. Ia ingin berontak, namun sayang pula kedua tangannya terlanjur diikat erat olehnya. Akhirnya ia menjejak-jejakkan kaki tapi tak berhasil pula karena orang itu kini malah juga mengikat kakinya. Kini ia tak bisa berbuat apa-apa. Tubuhnya dengan ringan kini di atas gendongan lelaki tadi..
Namja kecil tadi heran kenapa tidak ada seorang pun dirumahnya.
Dihempaskan tubuhnya di kursi mobil bagian belakang, ternyata sudah ada dua orang lagi tanpa topeng yang menunggu mereka disana.
“anak ini tidak memberontak??”
“dia tidak akan bisa memberontak, dia sedang sakit..”
“baguslah..”
::
::
Hanya pasrah saat tubuhnya di bopong lagi ke sebuah gedung kosong masih dengan tangan kaki terikat. Ia tak pernah merasa takut tapi ia sangat marah, kenapa mereka menyekapnya seperti ini. tiga orang yang membawanya tadi tertawa bahagia melihatnya lemah seperti itu. bahkan seorang diantaranya berusaha menghubungi sang Ayah meminta uang tebusan.
“kalian jaga dia di sini, aku akan menghubungi Daniel Lee..”
“nde..”
Sebelum pergi, ia membuka topengnya..
“jadilah anak yang manis…. Dan jangan sesekali memberontak jika kau ingin tetap hidup, arrachi..” ancamnya pada anak itu.
Mendengar ancaman itu ia semakin marah saja pada sang penculik apalagi kini Ia tahu siapa dia. Song Ji Do.
Saat Song Ji Do keluar, kira-kira dua puluh menit setelahnya, api besar meraup ruangan tempatnya di sekap. Melihat hal itu kedua orang suruhan Song Ji Do panik dan berusaha keluar, namun sayang, Song Ji Do sepertinya mengunci pintu itu dari luar. Api semakin besar, asap membuat mereka sesak. Tak ada yang bisa menolong mereka. Dan bisa dipastikan jika mereka tidak selamat.
:: FlashBack Off ::
::
::
::
::
            “Aiden.. mianhae, jongmal mianhaeyo nae adeul.. Appa tidak bisa menyelamatkanmu..” Daniel Lee memandang foto Aiden, Aerin dan Shin Hyo In, isterinya. Foto belasan tahu yang lalu dimana keluarganya masih utuh. Ia tak pernah menyimpan foto itu di dalam laci karena baginya, dua orang itu tetap bagian dari hidupnya walau kini tergantikan oleh Woori dan Heejoon.
Daniel Lee menyandarkan punggungnya ke kursi kerjanya, tapi tangan kanannya meraih ponsel. Di saat seperti ini hanya dia yang bisa membuat semangatnya kembali lagi..
‘Nae Aegi….’
‘Appa.. wae? Apa ada masalah sampai Appa menelponku? Aku sedang bersama..’
‘bersama siapa? Apa mereka penting? Yak.. kau tidak menganggapku penting juga?’
‘animida… bukan begitu maksudnya..’
‘lalu?’
‘ahh.. ani…’
‘dasar anak nakal..’
‘wae?’
‘apa kau sudah makan?’
‘aku bersama The Hero, kami makan..’
‘Yak..’ kembali Daniel Lee memotong pembicaraan ‘kau seringkali makan bersama mereka, apa kau menyukai salah satu dari mereka? Nuguya?’
‘Appa… kau cemburu?’
‘aiisshh.. anak ini, sudahlah.. percuma menghubungimu. Awas nanti kalau kau pulang..’
‘Appa mengancamku?’
‘NDE…!!’
Dan.. pip..pip..
Aerin tertawa mendengar perkataan sang Ayah.
::
::
::
::
            “eoh… Apppaaa….” Aerin berlari kecil menghampiri ayahnya yang tengah duduk membaca koran hari itu. Daniel Lee menyambut putrinya sayang.
            “waeyo?”
            “Appa, kau masih marah??” Aerin bertanya sambil menunjukkan wajah imutnya hingga membuat namja itu tertawa.
            “kau merajuk lagi??”
            “aniyo..”
            “iisshh… apa kau sudah mulai melupakan Appa gara-gara seorang namja??”
            “YAK!! kenapa Appa berkata begitu? Bukankah sudah biasa jika aku bersama The Hero? Kyuhyun dan aku juga sudah berteman lama bukan??”
            “nde, arraseo..”
            “eoh.. Appa..” Aerin tiba-tiba serius.. “asisten manager The Hero yang baru, namanya Lee Donghae.. dia..”
Daniel Lee menoleh, ia curiga saat Aerin berhenti berkata.. “waeyo? Dia.. kenapa?”
            “dia.. selalu membuatku ingat pada Aiden..”
            “ehm..?”
            “bagaimana menurut Appa? Aku pernah mendengar jika di dunia ini memang ada orang yang mirip sekali dengan kita.. jika dia bukan titisan maka mungkin saja salah satu organ dari kita ada di orang tersebut.. tapi Appa, bukankah waktu itu Aiden kita temukan dalam keadaan tubuh yang utuh? Tidak ada organ yang di ambil penculik itu kan? Jadi.. apa dia titisan?? Atau dia malaikat yang dikirim Tuhan untuk datang pada kita, yang saat ini masih menyembunyikan identitasnya?” Aerin bertanya bertubi-tubi.
            “YAK!! kau ini kenapa berpikir aneh-aneh seperti itu?? bisa jadi memang kebetulan dia mirip saja dan kau sudah salah paham. Atau jangan-jangan kau menyukainya tanpa sengaja… aisshh, anak ini. jangan sampai kau menyukai seseorang hanya karena dia mirip dengan adikmu. Bukankah kau dekat dengan Kyuhyun selama ini?”
“Mwo? Appa.. dia benar-benar mirip.. saat Donghae makan.. sama seperti Aiden yang selalu berteriak jika itu seafood..”
            “benarkah?? Kau memikirkan Aiden bukan karena masalah BigMoon yang mendapatkan ijin menggunakan Gedung SS kan? Kau… apa.. marah? Sangat marah??” selidiknya.
            “nde, aku marah.. Oppa dan Umma tidak pernah membicarakan ini padaku. Kenapa mereka diam saja??”
            “mereka tidak ingin kau terluka, jadi mereka berusaha mengatasi semua ini diam-diam..”
            “Eeeohh.. APPA!! Kau mengetahuinya juga.. jadi.. hanya aku yang.. aaaiisshhh!! YAK!!”
            “sudahlah, besok adalah peringatan kematiannya.. dan berhentilah memikirkan hal yang aneh tentang namja bernama Donghae itu.. Lagipula ada banyak orang yang menyukai seafood, Babo!!”
            “OMO!! Appa.. benar.. besok ya??”
            “nde…”
            “ehm.. besok kita ke tempat Aiden?” rupanya ia sudah lupa berdebat soal Donghae.
            “nde, sekalian menengok Umma..??” Aerin mengangguk setuju.
13 tahun. Tidak terasa sudah selama itu Aiden pergi.. bahkan Aerin juga hampir lupa jika sang Umma juga telah lama tidak bersama dengan mereka. Namun bukan berarti ia melupakan mereka berdua. Aerin memang sangat terpukul saat kehilangan Ummanya, tapi lebih menyakitkan saat ia kehilangan Aiden dengan kejadian yang mengenaskan. Ia tak bisa terima kenapa Tuhan memberinya saudara kembar tapi harus mengalami kepahitan. Ia merasa bersalah jika mengingat itu. ia merasa bersalah karena ia bisa hidup baik sampai sekarang sedangkan Aiden, tidak!
Daniel Lee mengelus lembut kepala Aerin..
            “jangan pikirkan lagi… kurasa ia harus tenang di sana tanpa merasa sedih karena melihatmu seperti ini..”
            “ehm.. nde, Appa..”
            “besok kita belikan bunga kesukaan Umma dan buah untuk Aiden, setelah itu bagaimana kalau kita makan seafood di tempat kesukaan kita? tanpa Woori Umma dan Hee Joon..” bisik Daniel Lee.
Aerin tersenyum.. ia senang dengan rencana ayahnya. Sampai sekarang tidak ada yang boleh ke tempat favorit itu selain dirinya, ayahnya, ibunya dan Aiden.. itu tempat rahasia mereka berempat.
            “nde, Appa.. aku setuju.. lagipula Umma dan Oppa kan memang jarang ikut kita..” sahutnya dengan bisikan juga. Keduanya lalu tertawa lucu. Setidaknya, Aerin tidak merasa sedih walau mungkin besok ia akan menangis di makam kedua orang yang disayanginya, sama seperti tahun-tahun lalu.
::
::
::
::
Donghae hanya memperhatikan Kyuhyun makan dan menyingkirkan beberapa sayur seperti biasa. Ia malas untuk bertengkar dengannya kali ini jadi ia mendiamkannya saja. Zoumi merasa sedikit aneh justru ketika Donghae diam seperti itu.
            “Hae, ada yang kau pikirkan? Kenapa kau tak makan juga?”
            “eoh? Animida…”
            “jongmal? Apa makanannya tidak enak? Apa kau mau makan kesukaanmu?”
            “kesukaan??”
            “seafood.. Kyuhyun sudah bercerita soal itu..”
            “eoh, ani hyung gwaenchana…”
            “lalu??”
Donghae nampak berpikir sejenak..
            “aku hanya berpikir apa keluargaku sekarang sedang mencariku? Apa hanya paman ramen itu keluargaku? Mungkin akan menyenangkan jika bisa bersama-sama seperti ini.. seperti kalian..”
            “seperti kami?? Kau pikir kami ini keluarga yang lengkap juga?” celutuk Kyuhyun
            “YAK!! Kyuhyun-ah..” bentak Siwon tiba-tiba “jangan bicara macam-macam di meja makan. Selesaikan makanmu lalu istirahatlah.. besok masih banyak pekerjaan..” ujarnya.
Rupanya bentakan itu mampu membekukan suasana. Ini kali pertama Donghae melihat Siwon terlihat marah seperti itu.. ada apa sebenarnya? Bahkan kini ia mengikuti jejak Kyuhyun melahap makanannya daripada mendapat masalah dari Siwon.
::
::
Entah ini sudah malam yang ke berapa ia berusaha untuk tidur. Nyatanya ia hanya memutar-mutar lagu di ponselnya saja tanpa bisa memejamkan mata. Sampai tiba-tiba saja Zoumi masuk ke kamarnya. Donghae sedikit terkejut namun ia segera menata detaknya perlahan..
            “hyung.. kau ada perlu??”
Zoumi hanya diam, duduk di samping tempat Donghae berbaring..
            “kau pasti terkejut dengan sikap Siwon tadi..”
            “mwo?? aahh… gwaenchana..”
Zoumi mendesah.. “Donghae-ya kau perlu tahu satu hal.. kenyataan di rumah ini tidak seperti yang kau lihat. Jika kau berpikir hidup kami tanpa masalah kau salah..”
            “apa maksudnya hyung??”
            “dulu.. aku, Siwon dan Kyuhyun merasa bahwa kami mampu untuk hidup mandiri. Sekalipun untuk Kyuhyun mungkin itu akan sulit waktu itu.. tapi Siwon seorang kakak yang bertanggung jawab. Sebenarnya.. Siwon melarikan diri dari ayahnya.. kehidupannya tidak jauh dengan kehidupan Aerin. Ayahnya menikah lagi setelah ibunya meninggal. Yang kulihat Im Young Na, ibu Siwon itu sangat baik.. tapi entahlah, kenapa Siwon tidak bisa menerima begitu saja. ia benci dengan wanita itu..”
            “eoh??”
            “Siwon memutuskan untuk tinggal sendiri di Korea sekalipun ayah mereka sudah menetap di Cina. Kyuhyun ikut dengan Siwon dengan alasan sekolah.. dan aku, aku memang sejak dulu ingin punya uang sendiri jadi aku mengikuti mereka ke sini..”
            “mwo??”
            “itu cerita intinya.. sekarang kau tahu bagaimana harus bersikap pada mereka? Siwon selalu sensitif jika kita membicarakan soal keluarga..”
            “aiigooo.. tidak bisa begitu terus hyung, bagaimanapun juga keluarga itu penting bukan?”
Zoumi terharu dengan pernyataan Donghae. ia mengelus lembut kepala Donghae seperti adiknya sendiri..
            “kau, sudah menjadi keluarga kami juga Hae..”
            “mwo??”
            “aku bahkan berharap jika tidak ada batasan satu bulan.. aku senang kau di sini, entah, aku tidak tahu.. yang jelas rasanya aku punya ikatan dengan dirimu.. ha..ha..ha..”
            “hyung..”
            “ehm..”
            “gumapta.. sudah menganggapku seperti itu..”
            “tentu saja, kita tinggal serumah bukan? Jadi sudah tentu kau bagian dari kami..”
            “Zoumi hyung yang pertama menerimaku di rumah ini..”
            “nde, karena aku merasa bahwa bukan hanya aku yang orang asing di sini.. Siwon dan Kyuhyun adalah saudara, dan sekarang aku punya kau Hae.. untuk berbagi posisi yang sama..”
            “kau bilang tadi tidak ada orang lain jika tinggal bersama..” protes Donghae
            “hahaha.. tetap saja, hal yang mendasar itu tidak bisa disembunyikan. Jadi mulai sekarang jika Siwon memperhatikan Kyuhyun maka aku akan memikirkanmu.. jadi adil bukan??”
Donghae tertawa senang mendengar penuturan itu. ia benar-benar merasa sudah memiliki hyung sekarang..
            “sudahlah, sepertinya kau berusaha untuk tidur ini tadi?” tanya Zoumi “kalau begitu berbaringlah dengan benar, pejamkan matamu dan hitung ikan-ikan di kolam sambil kau mendengarkan lagu.
            “MWO? YAK!! hyung.. aku bukan anak kecil.. tapi aku akan menghitung bintang saja..”
Ha.. ha.. ha.. kini Zoumi yang tertawa. Ternyata namja didepannya ini lebih kekanakan dari pikirannya. Atau karena amnesia itulah yang membuatnya selalu polos dan tidak tahu apapun. Ah, Zoumi bagaimana jika kau nanti tahu kalau Donghae berbohong selama ini? akankah kau kecewa? Atau marah?
Zoumi meninggalkan Donghae kembali dalam kesendiriannya.
::
::
::
::
Seperti janjinya semalam, Daniel Lee membawa Aerin ke tempat Aiden dan Shin Hyo In.
            “Hyo In-ah.. Aiden nae adeul.. bahagialah kalian di sana..” ucapnya
            “Umma.. kami tidak akan melupakan bunga kesukaan Umma, seperti kata Umma.. jika kita keluarga maka kita tahu semua hal yang disukai keluarga kita.. aku juga membawa buah kesukaan Aiden.. eoh, kau ingat Umma bagaimana waktu ia jatuh dari sepeda dulu lalu selama ia di rawat ia merengek meminta ini dan itu??” cerocos Aerin “kami tidak akan melupakan kalian..”
Daniel Lee merangkul pundak Aerin lembut, mereka sama-sama menyalurkan kekuatan. Dan setelah meletakkan bunga juga buah, keduanya berlalu ke sebuah tempat. Tempat itu sebenarnya hanya sebuah padang luas dengan beberapa batang pohon di sekitarnya. Dulu mereka selalu pergi piknik ke tempat itu, dan selalu ada menu wajib yang harus mereka bawa, seafood. Hyo In sudah tahu kebiasaan Aiden, putranya memang paling susah di atur dibanding Aerin yang justru selalu bersikap sok dewasa.
Setelah menemukan tempat yang cocok, tapi sepertinya itu memang tempat terakhir kali mereka pergi berempat. Di bawah sebuah pohon oek yang rindang dengan daun. Aerin mengeluarkan semua makanan yang tadi di belinya sebelum ke tempat itu. Daniel Lee menggelar tikar kecil cukup untuk mereka berdua..
Sembari memperhatikan Aerin, Daniel Lee kembali mengingat masa itu..
::
-FlashBack On-
“yeobo, sesekali jangan membawa seafood jika kita pergi seperti ini lagi..” protesnya pada sang isteri.
Hyo In menanggapi tenang.. “seorang ibu tidak bisa menghentikan perasaannya untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya.. jangan pikir walau kau dan Aerin tidak pernah meminta lalu aku tidak tahu apa yang kalian suka..” ujarnya sambil mengeluarkan beberapa kue cokelat dan minuman. Itu membuat Daniel Lee semakin mencintai isterinya.. ya, Hyo In begitu tahu semua hal tentang mereka.
“yeobo, waktu itu tidak pernah bisa di putar.. jika aku masih diberi kesempatan untuk menikmati hari-hari bersama kalian maka aku akan memberikan yang terbaik pula untuk kalian..” lanjutnya lagi.
“Ya.. jangan bicarakan waktu seperti itu, seolah-olah kau akan pergi jauh saja..” Hyo In hanya tersenyum getir menanggapinya. Kemudian pandangannya sayu pada kedua anak kembarnya, Aerin dan Aiden yang tengah bermain dengan sepeda baru mereka.
-FlashBack Off-
::
            “aku tidak menyangka jika hari itu terakhir kalinya kita pergi berempat..” lirih Daniel Lee menitikkan air mata.
            “Appa..” Aerin tahu ayahnya kembali mengingat masa lalu “kajja.. kita makan..”
            “eoh, nde..”
::
::
::
::
@Little Star
Hee Joon kembali mengadakan pertemuan hari ini. namun tak nampak Aerin berada di tengah-tengah mereka.
            “Aerin dimana?” bisik Donghae di telinga Kyuhyun
            “hari ini adalah peringatan kematian saudaranya, semua dari kami sudah tahu Aerin pasti tidak hadir untuk hari ini..”
Donghae hanya manggut-manggut mendengar penjelasan lirih Kyuhyun. Ia kembali fokus pada tujuan awalnya, menemani Kyuhyun.
            “mungkin saat ini program terbaru kita tidak setinggi ratting yang didapat BigMoon Agency, tapi itu tidak akan terjadi lama.. Kyuhyun ssi.. bukankah hari ini aku mengajak The Hero, lalu dimana yang lainnya??”
            “eoh..”
            “mianhamnida direktur, kami terlambat..” belum sempat ia menjawab, Shi Yoon datang bersama Siwon dan Zoumi.
            “eoh, duduklah..”
            “jadi begini, sebelum konser kalian agency akan mengadakan konser pembukaan, ibarat sebuah MV kita akan mengeluarkan teaser..”
            “lalu? Bagaimana dengan konsep?”
            “itu yang ingi ku bicarakan, adakah yang punya ide untuk itu? ide yang berkelanjutan dan berkesinambungan..”
            “yang membuat orang akan tertarik untuk melihatnya tapi akan dikejutkan pada akhirnya.. itu seperti sebuah.. gebrakan?? BOOM!!” Donghae mengangkat kedua tangannya terbuka namun setelahnya kikuk hingga ia menghentikan gerakannya saat menyadari jika semua orang menatapnya.
Ha..ha..ha..
Kyuhyun kembali malu dengan tindakan bodoh Donghae, lagi pula siapa suruh Ia bicara..
            “kau.. memalukan Donghae-ya..” Kyuhyun mendepak kaki Donghae.
            “Ya.. Kyuhyun ssi.. hentikan.. kurasa asisten manager The Hero ini memang Hero bagi kita.. bukankah ini kedua kalinya ia membuka ide??”
            “apa maksudnya?”
            “eoh, Manager Yun.. kurasa ia benar, itulah yang akan kita lakukan sekarang..”
            “mwo?”
            “semua orang akan melihat teaser untuk mengatakan ia tertarik atau tidak untuk melihat sebuah full video, jika dari awal mereka sudah mengatakan tertarik maka mereka akan menunggu untuk setia melihat keseluruhan video yang ada. Itu juga yang akan kita gunakan sebagai tali konsepnya nanti..”
            “jika konsep utama adalah “HERO” bagaimana jika di teaser itu menarik banyak fans untuk bisa mengatakan apa HERO itu bagi mereka? Dari semua jawaban itu nantinya kita gunakan sebagai puncak dari konser yang ada. Aku tahu konsep itu sudah ada dan matang tapi alangkah baik jika ada kejutan nantinya..” tambah Donghae sekali lagi ia serius.
            “jadi maksudmu?? BOOOOMM??”
Aaiisshh, Donghae malu saat Hee Joon menyindirnya dengan mengikuti perkataannya tadi..
Ha.. ha.. “kurasa kau ini orang yang cerdas Donghae ssi..” puji Hee Joon “bagaimana dengan idenya menurut kalian??” ia melempar pertanyaan itu mereka.
            “hah, jika tahu seperti ini aku sudah mengajakmu dari awal untuk mengurus konser itu.. Yak, kenapa kau baru mengatakan semua ide itu sekarang??” jengkel Shi Yoon “aku tidak harus berpikir keras dan bertapa kemarin..”
Jawaban Shi Yoon makin membuatnya malu. Ya, siapa yang salah. lagipula Shi Yoon tidak pernah menceritakan banyak hal masalah konser itu.
            “aku juga setuju hyung..” ungkap Siwon
            “nde, nado.. ini yang kedua kalinya Hae.. daebak!!” imbuh Zoumi.
Dan seperti biasa, mereka akan menatap Kyuhyun pada akhirnya..
            “YAK.. kenapa kau lakukan ini lagi padaku?? Aiissh.. baiklah.. aku setuju..” jawabnya sambil memajukan bibir lucu tanda ia marah tapi tak bisa apa-apa. Aaigoo.. kau ini kenapa selalu saja tidak bisa iklas menerima ide Donghae, Kyuhyun-ah?? Ha.. ha.. ha..
            “aku yakin Aerin juga setuju dengan konsep ini..”
            “kenapa Aerin?” pertanyaan polos Donghae
            “Yak, bagaimana pun juga Aerin punya andil dalam konser The Hero.. dia juga pemilik dari Agency ini..”
            “ahhh.. nde, mian.. aku lupa..” polosnya datar.
::
::
::
::
@Big Moon
Perekrutan bintang baru hampir selesai, kira-kira tiga hari lagi semuanya akan berlanjut dengan program yang sudah disiapkan sebelumnya. Moon Cae Won semakin girang saja,.
            “tinggal sebentar lagi tim Bong Pal akan menyelesaikan tugasnya.. bagaimana?”
            “nde, semua seperti yang kita harapkan.. sebenarnya kami sudah menemukan beberapa orang yang memiliki kualitas bagus, mereka dari universitas seni dan juga akademi yang memang populer di kota ini.. mereka bukan hanya pandai berakting tapi juga menyanyi, bahkan ada yang memiliki jiwa musik luar biasa.. dan lagi, kita bisa menata positif program ini.. jika Little Star fokus perhatian pada para manager, maka kita fokus pada kesempatan untuk anak-anak berbakat itu tapi yang selama ini tidak di sentuh.. eoh, satu lagi.. jangan bayangkan jika mereka adalah namja tampan dan yeopo yeoja..”
Moon Cae Won sudah menduga jika Bong Pal bekerja sangat baik..
            “buat mereka semua mengesankan di mata orang-orang yang akan melihatnya nanti..”
            “jangan kuatir, sudah ada skrip yang siap untuk pembuatan film perdana mereka..” sambut Lim Shin Chin, Produser.
            “dan kurasa mulai besok aku bisa melihat lokasi gedung itu dan memikirkan beberapa adegan yang pas..” imbuh Nam Jae Jin, Sutradara.
Keduanya memang pasangan produser sutradara yang selalu bekerja sama dan menghasilkan sesuatu yang selalu memuaskan untuk ditonton. Tak heran jika rumah produksi kecil milik mereka, MoonLight, di bawah naungan BigMoon itu juga semakin populer.
Moon Cae Won kembali merasa kemenangan di pihaknya kali ini. ini kesempatan untuk unggul dari LittleStar. Dan disamping itu.. ia akan membuat ini sebagai kemenangan dua kali lipat, ia sudah bisa melihat bagaiamana kehancuran Little Star tidak lama lagi..
‘gedung itu adalah asetnya untuk menguras perasaan Little Star’
Sudah, terbukti! Persaingan ini jelas tidak sehat.
::
::
            ‘Nde, Nyonya.. akan saya lakukan..’
Suara itu… sepertinya ia pernah tahu. Donghae segera berlari mencari sumber suara yang baru saja di dengarnya, namun sayang ia terlambat.. orang itu sudah jauh pergi keluar gedung Agency. Hanya punggung nya saja yang dapat ia lihat.
            “waeyo??” tanya Zoumi tiba-tiba ia sedikit cemas saat melihat Donghae begitu tergesa meninggalkan mereka tadi “ada apa Hae?” tanyanya sekali lagi.
            “eoh.. gwaenchana hyung..” kikuknya
            “kau menyembunyikan sesuatu dariku?”
            “animida.. hyung..”
            “ya, sudah kajja..” ajak Siwon.
Kyuhyun hanya menatap aneh padanya. Jelas ia tahu ada yang disembunyikan Donghae dari mereka tapi ia enggan untuk bertanya bisa-bisa ia dikira sudah berubah menjadi peduli dengan namja itu. Tidak akan!
            ‘sekalipun kau ini malaikat aku tidak akan pernah peduli padamu Hae..’ ujar Kyuhyun dalam hati.
_ToBeContinue_

:: HAH!! Apa yang sudah ku lakukan pada Donghae???? aaiisshh.. ::

8 komentar:

  1. Sepertinya ff ini complicated,, makin penasaran sama lanjutannya.. Ga sabar nunggu kejutan2 dr Donghae :) next ditunggu ^^

    BalasHapus
  2. tambah bundet @_@
    aiden = donghae
    dongahe yang membakar gedung dengan kekuatannya., bagaimana ia selamat ?

    BalasHapus
  3. Ah ff ini alur agak lambat yaa tapi gak pape aku suka bikin penasaran ayo lanjut

    BalasHapus
  4. Aigoo kapan jati diri donghae terungkap sebagai aiden.. bikin penasaran.. fast update ya author.. semangat ffmu yg terbaik..

    BalasHapus
  5. Aaa., penasarannn...
    Next chingu...

    BalasHapus
  6. Ka pena ko blm update lagi sih??

    BalasHapus
  7. Hiks-hiks sedih nyeong T-T bolak-balik negok blog blum update :(

    BalasHapus