Rabu, 13 April 2016

HERO [3]



-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 3
::
Kim Woo Ri kembali pada meja kerjanya dan pagi ini ia sudah kedatangan Ji Song Min, orang kepercayaannya.
            “jadi apa yang ingin kau laporkan padaku?”
            “Nyonya.. sejauh ini Little Star masih unggul dari BigMoon tapi sepertinya akan terjadi perang besar sebentar lagi..”
            “apa maksudmu?”
            “BigMoon diam-diam meluncurkan iklan promosi baru, mereka melakukan itu atas ide mereka sendiri bukan permintaan perusahaan atau yang lainnya. Selain itu BigMoon juga menawarkan program baru dengan adanya perekrutan artis..”
Kim Woo Ri nampak berpikir “mereka sedang mencari artis baru?”
            “masalahnya tentu bukan sampai di situ.. program itu hanya pancingan agar banyak orang tertarik untuk melihat berita-berita dan iklan BigMoon Agency bahkan pihak TV dan media cetak sedang mengarahkan fokus mereka ke agency itu..”
            “apa ini akan buruk? Bukankah Little Star memiliki aktor yang lebih menarik?”
            “nde, bisa berdampak sangat buruk.. jika mereka lebih tertarik untuk memakai para artis baru..”
            “Song Min ssi… dengarkan aku.. kita tidak akan terkalahkan selama The Hero ada di dalam agency Little Star..” geram Kim Woori “aku tidak ingin Hee Joon dan Aerin dalam masalah.. lakukan yang terbaik..”
            “eoh, nde..”
Selama ini belum ada yang mengalahkan ketenaran The Hero, apapun yang mereka lakukan selalu membuat media cetak dan pihak TV berebut keuntungan.
::
::
PRAANKK!! Hampir saja..
            “Kyuhyun-ah gwaenchana??” Zoumi nampak panik melihat Kyuhyun yang hampir saja tertimpa gelas yang tak sengaja di senggolnya di atas rak.
Kyuhyun yang masih shock mencoba mencari tahu apa yang terjadi?? Rasanya ada yang aneh..
            “waeyo Kyuhyun ssi??” tanya Donghae yang juga melihat itu
            “sepertinya tadi ada yang menarikku mundur..”
            “mwo?? kau ini.. nuguya?? Setan?? Tidak ada orang di belakangmu..” ucap Siwon “sudahlah, duduk.. kita makan.. biarkan Ajjuhma yang membersihkan itu..” tentunya Siwon tak ingin adiknya terluka bukan.
Donghae tidak berani menatap mereka.. tentu saja ia yang melakukan tadi. Ia membuat tubuh Kyuhyun tertarik mundur agar tidak tertimpa gelas itu..
‘besyukurlah karena aku menyelamatkanmu.. Kyuhyun ssi..’ batin Donghae
Ini kali pertama ia menggunakan kekuatan itu pada salah seorang The Hero.
            “Donghae-ya.. kau tetap bersama Kyuhyun hari ini..” pinta Siwon “dan jangan lupa nanti sore The Hero ada latihan untuk konser kita, kau ingatkan Kyuhyun untuk tidak pergi kemana-mana setelah pekerjaannya selesai..”
            “nde Siwon ssi..”
            “eoh, sebaiknya kau tidak terlalu formal dengan kami sekalipun kita baru saling kenal. Aku tidak suka berbicara seperti itu dengan orang yang tinggal bersama..”
            “mwo??”
            “eoh, satu lagi.. sebaiknya kau juga jangan terlalu memforsir tubuhmu, kalau lelah katakan saja.. karena kau masih tanggungan kami. Aku sudah menyuruh seorang dokter untuk kemari hari ini.. pulanglah tepat waktu,.”
            “nan..gwaenchana..”
            “aku tahu, tapi bahkan kami belum membawamu untuk periksa sejak kecelakaan itu.. kau sudah langsung bekerja pada kami..”
Donghae tersenyum, ternyata Siwon tak seburuk pikirannya, tak sedingin bayangannya “nde.. gumapseumida Siwon ssi..”
            “panggil aku hyung..”
            “nde hyung..”
::
::
::
::
@BigMoon Agency
            Moon Cae Won memimpin rapat saat ini. wajahnya serius memandang satu persatu pekerjanya..
            “aku tidak mau tahu, perekrutan artis kali ini harus benar-benar menjadi ujung tombak kita untuk mendapatkan kembali apa yang seharusnya menjadi milik kita. buat iklan semenarik mungkin agar banyak yang mengikutinya, lalu.. seleksi para trainer dengan kualitas terbaik kalau perlu berikan semangat besar agar mereka bisa mengeluarkan semua pontensi yang ada.. eoh, satu lagi.. mereka harus lebih bagus dari The Hero..”
            “nde..”
Moon Cae Won membangun agency sudah bertahun-tahun lalu, dulu mereka menjadi agency yang cukup populer di kalangan hiburan namun semenjak ada Little Star, perusahaan itu mengalami kemunduran. Banyak artis yang akhirnya pindah agency di bawah naungan Little Star. Kesempatan itu akhirnya membuat Little Star semakin di percayai dalam banyak hal, pembuatan film, video selain iklan yang menjadi produk utama mereka. Kini sayang agency itu bahkan mulai melebar sejak kehadiran The Hero dan Aerin.

@LittleStar
Hee Joon merapatkan kekuatan hari ini, ia tak mau kalah dari agency sebelah.
            “sekarang ada yang memiliki ide untuk membuat program baru? Yang tidak biasa dan belum pernah ada sebelumnya.. jika kita berkutat pada masalah Iklan dan pembuatan video itu sudah persaingan biasa bukan? Tapi ketika kita punya hal baru, itu akan membuat kita semakin tak terlahkan..”
Aerin dan Kyuhyun terlibat di dalamnya. Ya, dua orang itu memiliki hak khusus dalam rapat.
            “yang baru?? Yang belum ada??” pikir Aerin
            “Reality Show??”
            “apa??”
            “kehidupan artis sudah biasa..”
            “kehidupan orang biasa, tambah biasa..”
            “kehidupan orang hebat? Sudah ada..”
            “Iklan?? Aniyo… musik??”
Semua nampak berpikir keras. Berdebat satu dengan yang lainnya.. terlihat sangat serius untuk kali ini..
Tiba-tiba..
BRAK!! Pintu terbuka..
Kyuhyun menutup wajah malu begitu tahu siapa yang membuka pintu tanpa permisi. Siapa lagi kalau bukan asisten managernya.. Donghae.
Namja itu terlihat bodoh. Memegang dua gelas kopi panas.. dan saat tahu jika kedatangannya salah tempat dan waktu.. hanya diam dan linglung.
            “Donghae….” lirih Kyuhyun
            “BINGO!!” seru seorang produser, Jae Ryu Na. semua berganti menatap yeoja itu penuh tanya..
            “apa kau asisten manager The Hero??” tanyanya pada Donghae
            “eoh.. nde.. mianhamnida..”
            “You are the Hero!!” serunya kembali sumringah “bagaimana kalau kita membuat acara untuk pada manager?? Bukankah selama ini mereka bekerja di balik layar? Tidak ada yang tahu dan mau tahu bagaimana dan siapa mereka bukan? Padahal yang kita tahu mereka punya pekerjaan yang cukup berat juga..” usulnya Ryu Na dengan semangatnya.
Kyuhyun dan Aerin mendelik kaget. Hee Joon nampak mengerutkan keningnya mencerna pikiran yeoja itu namun..
            “Daebak!! Aku setuju!!”
            “Mwo??”
            “benar.. ini akan menarik orang.. kita tujukan bagaimana kita juga peduli pada kehidupan para manager artis..”
            “tapi.. bukankah itu nantinya berdampak besar?? Bagaimana kalau manager tiba-tiba ingin menjadi artis juga?” tanya yang lain
            “itulah.. alasan kita membuat acara ini.. kita akan tahu bagaimana kesetiaan mereka. Tawaran besar didepan mata tapi akankah mereka setia dengan artisnya?? Apakah kepedulian kita ini disalah artikan? Atau justru membuat mereka semangat..” imbuh Ryu Na.
Mereka manggut-manggut.. lalu..
            “nde, kalau begitu aku setuju juga..”
Aerin pun mengangkat tanganya ringan “Nde, NADO!!”
Hee Joon tertawa kecil. Jadi pertemuan mereka membuahkan hasil kali ini.. berhasil karena kedatangan seorang manager yang masih berdiri cengo di depan pintu. Ia mendengarkan semua pembicaraan mereka namun ia tak paham betul maksudnya.
            “eoh.. Donghae ssi..” panggil Hee Joon “bagaimana kalau mulai hari ini kau bergabung dengan tim kami untuk ide baru Ryu Na??”
            “na?? wae??”
Hee Joon tak menjawab, ia malah beralih pada Kyuhyun “bagaimana Kyuhyun ssi? Apa kau mengijinkannya?”
            “na??”
            “nde??”
            “aku harus membicarakannya dulu dengan anggota The Hero lainnya juga dengan Shi Yoon Hyung.. eoh, kenapa bukan manager yang lain saja? dia belum satu minggu bekerja..”
            “ah.. itu bisa kita bicarakan nanti.. setelah ini, acara itu akan kuserahkan penuh padamu Produser.. Ryu Na..”
            “nde, gumapsemida..”
::
::
Kyuhyun menyeret Donghae ke tempat sepi, nampak sekali ia sedang marah kali ini dan Donghae hanya bisa menunduk diam mengikuti tapi bukan berarti dia takut.
            “dengar Lee Donghae..” dingin Kyuhyun “aku tidak mau kau membuat masalah apalagi membawa kami dalam masalah.. kau baru saja menjadi asisten manager kami dan itu hanya satu bulan, ingat.. sampai pamanmu itu menjemputmu kau harus pergi dari kehidupan kami.. jadi pikirkan baik-baik apa kau akan menerima tawaran Hee Joon hyung?”
            “Kyuhyun ssi…”
            “apa yang ingin kau katakan??” kasarnya
            “wae?? Bukankah hak ku untuk mengambil keputusan apapun itu kenapa kau mendikteku seperti itu?”
            “Ya, aku tidak mendiktemu..”
            “issh.. sudah jelas seperti itu masih mau memungkiri? Sebenarnya kenapa kau ini? terlihat tidak menyukai sejak pertama kali? Apa aku berbuat salah? bukankah kau yang bersalah padaku bahkan aku belum mendengar permintaan maafmu..”
            “eoh? Jadi kau ingin mendengar permintaan maaf dariku??”
            “….”
            “kalau begitu.. saranku, jangan menerima tawaran Little Star..”
Hah.. Donghae masih belum paham, kenapa Kyuhyun tidak menyukainya. Mereka seakan kucing dan tikus yang akan selalu bertengkar jika berdua.
            “hah.. kalau bukan karena pekerjaan aku malas sekali melihatmu Kyuhyun-ah..” kali ini Donghae tak menggunakan bahas formal lagi untuk menghormati Kyuhyun.
            “mworago?? yak.. bagaimanapun juga aku lebih tua darimu.. jaga bicaramu Lee Donghae..”
            “selamanya aku tidak akan memanggilmu hyung sekalipun kau lebih tua.. Kyuhyun-ah..”
Aaiisshh.. Kyuhyun jengkel bukan main. Kalau bukan karena kesalahan yang dibuatnya ia sudah menendang Donghae dari kehidupannya.
::
::
::
::
Rasa jengkel itu di bawanya hingga sampai di rumah. Begitulah ia menampakkan sikap yang tidak baik di pandangan mata Siwon dan Zoumi. Mereka sudah jelas bisa membaca setiap sikap Kyuhyun.
            “waeyo??”
            “HUH!! Hyung….” Kyuhyun menceritakan semua tentang program baru Little Star dan tawaran mereka untuk Donghae.
Siwon maupun Zoumi mengerutkan kening menanggapi hal itu. tentu suatu tawaran yang berat bagi mereka..
            “kau sendiri bagaimana Hae?” tanya Siwon
            “terserah kalian saja hyung.. yang jelas, aku mau menerima tawaran itu tapi aku tidak akan melangkahi keputusan kalian..”
            “kau mau??”
            “jika kalian tidak keberatan, atau.. aku usulkan Shi Yoon hyung saja yang menerimanya.. bukankah kami sama-sama manager kalian??” usul Donghae.
Pembicaraan ini memang cukup serius bagi mereka. Donghae belum seminggu berada di rumah mereka dan bekerja dengan The Hero. Belum banyak yang ia ketahui bahkan soal dunia Hero sendiri. lalu apa yang akan di liput jika Donghae menerima tawaran itu? tapi jika tidak di terima bagaimana hubungan kontrak mereka dengan agency itu?
            “bagaimana?” kini Siwon dan Zoumi saling pandang. OK. Siwon adalah leader tapi tetap ia tak bisa memutuskan semua sendirian. Ia butuh Zoumi yang selalu bijak menyikapi permasalahan.
Haaah… keluhnya “sebaiknya hubungi Shi Yoon hyung,..” pintanya “eoh, dan kau Hae.. dokter akan datang sebentar lagi.. selain memberikan kami vitamin ia juga akan memeriksamu.. jadi jangan kemana-mana..”
            “memangnya aku bisa kemana hyung?” tanyanya lugu membuat Zoumi sadar jika anak itu memang tidak bisa kemana-mana.
            “ahh.. arra..”
::
::
            “apa kau merasa pusing? Belakangan ini..??” Donghae menggeleng mendengar pertanyaan itu. Jang Uisa adalah dokter pribadi The Hero, namja yang masih kelihatan muda itu nampak memeriksa keadaan Donghae setelah ia mendapat penjelasan dari Siwon tadi.
            “aku harap kau mengatakan jika merasa mual atau pusing.. kau benar-benar tidak menyembunyikannya kan?”
            “animida..”
            “kuharap juga begitu.. tapi aku akan menyuruh mereka mengawasimu sedikit ketat..”
            “OMO, uisa.. aku benar-benar tidak apa-apa.. bagaimana mereka bisa mengawasiku? Justru aku yang mengawasi mereka.. itu sudah tugasku..”
Jang Uisa tertawa mendengar penolakan lembut dari Donghae.
            “baiklah.. akan ku berikan kau vitamin juga sama seperti mereka.. kudengar kau hanya membantu manager kan? Sebelum ingatanmu pulih aku melarangmu untuk kelelahan. Biarkan saja mereka..” bisiknya ramah. Mungkin sebenarnya terselip kecemasan di hatinya setelah memeriksa Donghae.
‘hah, apa dia menyembunyikan sesuatu dariku? Bagaimana bisa aku ini di bilang sakit? aku tidak amnesia.. aku baik-baik saja..’ ujarnya dalam hati dengan sedikit mengacuhkan penjelasan Jang Uisa.
            “jika melihat keadaanmu seperti ini aku tidak bisa mengijinkanmu untuk menerima tawaran Little Star, Donghae-ya.. setidaknya sampai kau sembuh dari ingatanmu itu..” ucap Siwon “aku sudah meminta Shi Yoon hyung untuk berbicara pada pihak agency.. aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu..”
‘hah, jadi ini maksudnya? Mereka sengaja membuatku seperti orang sakit agar menolak tawaran itu? apa ini ide Kyuhyun?’ batinnya lagi..
            “nde.. Hyung..” ucapnya lemah dan malas “kalau begitu boleh aku istirahat? Sepertinya Jang Uisa benar.. aku sedikit pusing sekarang..”
            “OMO!! Yak.. nuguya?? Kau pikir ini rumahmu dan kau pikir kami ini saudaramu? Bagaimana bisa kau meminta ijin seenakmu? Kau ini bekerja pada kami Hae.. ingat itu..” sinis Kyuhyun.. “kau tidak sopan sekali..” imbuhnya.
            “Kyuhyun-ah..” seru Siwon “jaga bicaramu.. biarkan Donghae kekamar..” ujarnya “pergilah Hae..” suruhnya pada Donghae.
Kyuhyun terdiam.. dia kalah lagi dari namja itu. tidak terima? Ya, tentu saja.. baru kemarin ia tinggal bersama mereka tapi sudah mengubah banyak hal yang seharusnya miliknya.
::
::
::
::
            Aerin kembali mengingat kejadian masa lalunya. Ia berbaring dengan terbalut selimut tebalnya siap untuk tidur tapi ingatan itu kembali merayap. Bahkan akhir-akhir ini ia seringkali memikirkan Aiden.

::Flasback On::
Aerin pulang sekolah sambil berlari karena ingin segera bertemu dengan adik kembarnya. Aiden tidak pergi sekolah beberapa hari ini karena sakit tanpa sebabnya. Begitu sampai di rumah Aerin tidak menemukan Aiden dimanapun juga.. malah ia melihat wajah cemas ayahnya.
            “Appa.. waeyo?”
            “Aerin-ah..” lirih sendu Daniel Lee, ia memeluk Aerin erat sambil terisak tiba-tiba.
            “Appa, waegurrae?? Aiden odieyo?? Aku tidak menemukannya..”
            “Aerin, dengar appa.. mulai hari ini kau tidak boleh keluar rumah dulu arrachi..”
            “waeyo??”
            “Aiden.. ada yang menculiknya..”
            “mwo…mworago?? waeyo?? Appa..” mata berbinar Aerin menjadi sebening embun yang siap meneteskan air mata.
Belum selesai keterkejutan itu mereka mendengar kabar lagi..
BRRAAKK!!
            “hah.. Tuan..” seorang kepercayaan Daniel Lee terengah membuka pintu ruangannya “maaf.. Tuan Lee..”
            “ada apa? Kalian sudah menemukan keberadaannya?”
            “justru itu.. kami mendapat kabar jika mereka membawa Aiden ke sebuah gudang di pinggir kota, waktu kami ke sana.. gudang itu sudah terbakar.. Aiden dan juga.. penculik itu masih di dalamnya..”
            “MWO??” Daniel Lee lemah seketika.. tubuhnya ambruk terduduk dilantai “Maldo Andwae.. ANDWAEEE.. Aiden.. Aiden..”
            “sebaiknya kita ke sana sekarang..”
            “nde.. kajja.. paliiwa..” ia mencoba bangkit berdiri dari posisinya.
            “Appa..” Aerin memandang ayahnya sendu “aku ikut.. jebal Appa.. jebal..” permintaan itu di setujuinya dengan anggukan kepala. Mereka pergi secepat yang mereka bisa..
::
::
Begitu mereka sampai di sana, apa yang mereka dapat?
Aiden tidak dapat di selamatkan. Petugas kebakaran menemukan seorang anak kecil dengan tangan dan kaki yang masih terikat hangus terbakar. Bahkan tidak ada yang bisa mengenalinya lagi karena tubuh itu penuh luka. Di sampingnya mereka menemukan juga dua orang yang di duga sang penculik. Yang mengherankan, kenapa gedung itu bisa terbakar atau memang sebenarnya sengaja dibakar untuk membunuh mereka.
Aerin berteriak histeris saat tahu kabar itu. Daniel Lee sang appa melarang Aerin untuk melihat Aiden, ia takut putrinya akan terluka. Ia hanya bisa menangis terisak keras di pelukan sang Appa.
::
Berita itu mengundang banyak simpati orang. Belum selesai kesedihan yang dialami oleh keluarga Lee karena kematian Shin Hyo In, isteri Daniel Lee, yang sudah lama bertahan dalam sakit parahnya. Lalu sedikit kebahagiaan muncul saat Kim Woori dan Kim Hee Joon muncul dalam kehidupan mereka, kini kepedihan mendalam di alami lagi.
Aerin tak hentinya menangis melihat dua makam orang yang dicintainya. Ia menjadi sangat tertutup dan jarang bicara. Namun, untunglah Hee Joon ternyata bisa menyembuhkan sedikit luka itu hingga membuatnya bisa bertahan sampai sekarang.
::Flasback Off::

Air mata itu kembali menderas saat ingatan itu muncul. Bahkan ia tak bisa menahan isaknya..
            “Aiden… bogoshipoyo..” lirihnya.
::
::
::
::
            “Yoboseyo??”
            “Saammcchoon..”
Yong Gun tertawa mendengar suara itu. suara yang sudah lama tak menghubunginya..
            “waeyo?? Apa kau sudah tidak tahan di sana?”
            “aniyo..”
            “lalu kenapa kau menghubungiku malam-malam Hae?” Yong Gun melirik jam dinding di kamarnya sambil duduk di sofa kecil.
            “apa kau tidak merindukanku? Bukankah biasanya samchon bertengkar denganku setiap harinya? Atau kau berdoa agar aku benar-benar amnesia dan melupakan samchon??”
            “YAK!! kalau aku bersamamu maka kepalamu akan sakit sekali..”
            “MWO?? samchon akan memukul kepalaku lagi? sudah berapa kali ku katakan.. ini asetku samchon..”
            “jika begitu tutup ponselmu dan tidurlah…”
            “aiisshh.. arra…”
            “jalljayo Hae..”
            “hahaha.. nde, samchon..”
Pip. Ia benar-benar menutup ponselnya.
::
::
::
::
Yong Gun sudah melarangnya berkali-kali agar ia tidak menggunakan kekuatan itu. tapi bukan Donghae namanya jika ia tak sesekali melanggarnya. Ia melihat Kyuhyun berjalan di depannya dengan tidak peduli yang di sengaja.
Senyum licik ada di bibir Donghae sekarang. ia akan melancarkan balas dendam kecil untuk si maknae evil itu.
Ha ha ha..
Lihat saja lima menit lagi..
BRUK!! SLUUTT!
AUUCHH!!
            “HYUUUNG!!”
Donghae tertawa lepas setelahnya, bagaimana tidak? Kyuhyun jatuh tergelincir lucu di atas lantai dengan posisi yang lucu. Tentu saja itu ulah Donghae.. dengan sengaja ia membuat sebuah kursi kecil menghalangi jalan Kyuhyun yang tak tahu apa-apa. Alhasil begitulah ia sekarang..
            “Yak, kenapa kau malah tertawa? Bantu aku berdiri Babo!!” teriaknya
            “ani.. salahmu sendiri, kenapa kau tidak melihat kursi sebesar itu?” tolak Donghae
            “ada apa?”
            “Hyung,..” ringis Kyuhyun kesakitan, ia juga nampak berusaha bangun.
            “Donghae malah menertawakanku..” adunya
            “salahmu sendiri..” Zoumi ikut tertawa melihatnya “bukankah ini rumahmu? Bagaimana bisa kau tidak hafal letak barang-barang disini?” pernyataan itu di setujui Siwon dengan anggukan kepalanya.
            “isshh…”
            “gwaenchana??” sekalipun begitu Siwon merasa cemas juga.
            “nde, na gwaenchana.. tapi hyung.. sepertinya kursi itu jalan sendiri.. tiba-tiba saja menghalangi jalanku..”
            “MWO?? Yak.. kenapa setiap pagi kau selalu aneh Kyuhyun-ah? Kemarin kau bilang ada yang menarikmu.. sekarang kau bilang kursi ini berjalan?” selidik Zoumi.
Kyuhyun tentu saja tak suka dikatakan aneh, kini ia malah melirik Donghae yang sepertinya sedikit salah tingkah.. “Kau!! Apa kau yang melakukannya?”
            “Na?? wae.. waeyo?? Apa aku ada di dekatmu Kyuhyun ssi??” jawabnya dengan menyembunyikan gugup.
            “sudahlah, untuk apa kau menuduh Donghae.. jelas-jelas dia tidak melakukan apapun..”
            “bisa saja hyung, siapa tahu dia ini punya sihir??”
            “MWO?? aisssh… Kyuhyun ssi.. apakah kau hidup di jaman nenek moyang?? Ini sudah jamannya digital bukan?”
            “Ya.. kalian berdua!! Bisakah tidak bertengkar? Hah.. bagaimana bisa kalian bekerja sebagai rekan kalau terus seperti ini? sudah, kajja.. sebaiknya kalian sarapan, Ajjuhma sudah menyiapkannya dari tadi..” lerai Zoumi. Ya, setidaknya memang Zoumi yang bisa mengatasi keadaan seperti ini.
            “nde, hyung…” jawab keduanya kompak.
::
::
::
::
@LittleStar
            Yun Shi Yoon menemui Kim Hee Joon di ruangannya untuk melanjutkan pembahasan program baru Little Star yang kemarin diceritakan oleh Siwon kemarin. Sebagai manager The Hero tentu sja dia punya hak untuk terlibat dalam pengambilan keputusan yang ada apalagi kalau itu tawaran untuk Donghae, maka hak Shi Yoon untuk memastikan. Bukan bermaksud iri atau tak suka, tetapi ia harus memikirkan hal yang lain. tentang kondisi Donghae dan alasannya tinggal bersama The Hero.
            “Direktur Kim.. mianhamnida, saya datang kemari.. Siwon sudah menceritakan semua tentang program baru Little Star..”
            “eoh, benarkah? Lalu bagaimana tanggapan Manager Yun?”
            “saya rasa kalau meminta Donghae sebagai pembuka acara tersebut, kami sedikit keberatan.. Donghae bersama dengan kami karena kesalahan Kyuhyun bahkan saat ini anak itu masih amnesia.. lagi pula belum terlalu lama tinggal bersama The Hero dan menjadi asisten manager. Bahkan alasan sebenarnya menerimanya bekerja hanya sebagai bentuk pertanggung jawaban The Hero. Tidak mungkin kami membiarkannya berada di luar sementara hilang ingatan dan tidak tahu apa-apa..”
Kim Hee Joon manggut-manggut. Ia mengerti penjelasan Yun Shi Yoon.. ia memang sedikit mendapat cerita soal Lee Donghae tapi baru kali ini manager Yun menjelaskan dengan gamblang.
            “jadi bagaimana?”
Shi Yoon tersenyum “Donghae sebenarnya senang dengan tawaran yang diajukan untuknya, tapi kami melihat kondisi.. lagi pula kami tak ingin ada masalah nantinya.. jadi, saran kami.. mungkin bisa menawarkan itu untuk manager artis lain saja.. nanti setelah semua keadaan sudah membaik, saya akan memikirkan lagi tawaran tersebut..”
            “hem.. begitukah?”
            “nde, Direktur Kim.. kami minta agar agency ini bisa mengerti kondisi Donghae, itu saja.. dia memang baik-baik saja.. tapi sebenarnya kita tahu masalahnya..”
            “hah, baiklah kalau begitu.. mungkin aku bisa memberinya kesempatan nanti.. eoh, bagaimana dengan anda Manager Yun?”
            “saya?? Mianhamnida.. banyak urusan untuk konser The Hero.. anda tahu sendiri kan? Saya tidak ingin membagi pikiran saya untuk hal yang lain saat ini..”
Kim Hee Joon paham,. “nde, senang sekali bekerja sama dengan manager Yun.. kita berdoa konser The Hero nantinya membuat kita puas sesuai harapan..”
            “nde..”
Ya, tentu saja. Hee Joon juga ingin konser itu berhasil karena namanya dan agency-nya lah yang akan menjadi sorotan publik.
::
::
                                                                             ::
::
            “aahhh.. aku tidak suka makanan ini, membuat kepalaku sakit..” keluh Donghae sambil pura-pura memegang kepalanya.
Kyuhyun yang melihat dan mendengar itu tentu saja tahu jika namja di depannya ini hanya merayu saja.. “Ya.. makan saja apa yang ada, lagipula kau tak mengeluarkan uang sepeserpun untuk membayarnya..”
            “aiigoo.. kau sangat perhitungan sekali??”
            “tentu saja, kalau kau menghabiskan uangku hanya untuk membeli makanan enak maka itu akan mengurangi gaji yang kami berikan..”
            “OMO, apa perjanjian itu ada?”
            “Ani.. tapi itu sudah prinsipnya..”
            “ccihh… bilang saja kalau kau memang tidak mau membelikanku makanan lain selain ramen ini!!” serunya.
            “kau pikir kau siapa ingin makanan enak dariku? Gunakan saja uangmu sendiri..”
            “Ya.. kalian bahkan belum membayarku bulan ini..”
            “ya, dengar Hae.. kau baru bekerja beberapa hari dan sudah meminta bayaran? Aigooo.. bagaimana bisa kami mempekerjakan orang seperti ini??” gerutu Kyuhyun
            “salahmu sendiri.. kau..”
            “YAK!! sudahlah.. kau mau mengungkit masalah itu lagi? dasar!!”
            “YA!! Kalian berdua!!” keduanya menoleh. Aerin datang dengan senampan makanan penuh “jangan bertengkar di tempat ini, aku akan menyediakan ruangan khusus jika kalian ingin bertengkar..” imbuhnya “yogie.. kau suka seafood kan?” ia memberikan nasi goreng seafood pada Donghae “dan kau.. makan sayur.. kau ini artis, jadi jaga kesehatanmu..”
            “OMO.. gumapta…” seru Donghae berbinar berbeda dengan Kyuhyun.. yang..
            “Shiiiirreeooo!! Kau kan tahu aku tak suka makan sayur..”
            “justru itu.. Lee Donghae, kau harus memaksanya makan karena itu tugasmu mengingatkannya menjaga kesehatan..”
            “kau dengar itu Kyuhyun ssi.. makanlah..” licik Donghae.. “ah, Aerin ssi.. duduklah, kita makan bersama..”
Sungguh manis pernyataan Donghae membuat Kyuhyun semakin geram padanya. Bagaimana bisa asisten manager itu malah sepakat dengan Aerin untuk memojokkannya??
‘ya.. Lee Donghae, lihat saja nanti kalau kita berdua.. habislah hidupmu di tangaku..’ batin Kyuhyun, sepertinya ia merencanakan pembalasan dendam.
Tak menghiraukan tatapan evil dari Kyuhyun, Donghae lebih memilih menikmati makanannya. Bukan hanya Kyuhyun yang menatap tajam ke arah Donghae, tapi juga yeoja itu, Aerin Lee.
‘Aiden… dia mirip sekali dengamu.. aku suka melihatnya makan seperti itu,. sama sepertimu..’
Waktu memang tidak bisa diputar. Kekecewaan, kesedihan maupun penyesalan selalu dirasakan terlambat. Kyuhyun mungkin menyesal sudah membuat Donghae amnesia.. Aerin juga mungkin merasakan lagi kesedihannya..
Bahkan saat ini detak jam serasa berhenti memberikan kesempatan bagi mereka bertiga untuk duduk di sana lebih lama. Menghabiskan perasaan yang diredam sendiri dalam hati.. yang jelas, hanya satu orang yang tak peduli akan semua itu. Donghae. ia tak peduli apa isi otak Kyuhyun, ia tak peduli bagaimana Aerin memandangnya. Ia tak mau tahu juga..
_ToBeContinue_
Happy Reading.. ^^


7 komentar:

  1. Huhuhu siiip . Cpt dlanjut ya .

    BalasHapus
  2. Makin seru,, pengen cepet2 baca next chapter,, semangat yah nulisnya ^^

    BalasHapus
  3. Aigooo., donghae itu aiden kan??? Ahh., penasarannn.
    Apa donghae beneran sakit?
    Next chingu...
    Fast update neee...
    Hehhe

    BalasHapus
  4. Haaaaaa...
    Auo cepet2 update thorrr....
    Penasaran kuadrat....
    Banngeeettt....

    BalasHapus
  5. Haaaaaa...
    Auo cepet2 update thorrr....
    Penasaran kuadrat....
    Banngeeettt....

    BalasHapus
  6. Manisnya....ditunggu kelanjutannya :)

    BalasHapus
  7. Manisnyaaaaa eh donghae sakit tah? Ayo lanjutttt

    BalasHapus