Main Cast : Donghae – Kyuhyun
Cast : Leeteuk – Tn.Ny.Lee – Siwon
–Kibum – Yoona – Eunhyuk – Seulbi
Genre : Bromance – Family – Romance
Length : ???
Part_Eight
Mianhae…
Mianhae…
**
Luka yang semakin dalam itu makin tidak ada rasanya..
penyesalan akan luka yang ditorehkan akan semakin sulit terselesaikan. Hati..
dan cinta.. berjuang untuk menjadi penyelesai paling manjur..
Sebelumnya..
Donghae menghela napas
panjang. Ia sendiri di kamar yang paling dibencinya itu. kalau bukan karena
kondisinya sekarang rasanya ia sudah akan kabur saja.
Pikiran itu segera
ditepisnya saat pintu kamarnya ada yang membuka..
“Hae….”
Lanjuut….
Rupanya itu suara
Leeteuk, ia membawa beberapa bungkus makanan untuk Donghae. ia tahu
dongsaengnya tidak suka dengan makanan rumah sakit dan ini juga untuk menghindari
Donghae mogok makan.
“aku memasak makanan
untukmu.. kau harus menjaga pola makanmu sekarang..”
Donghae hanya
menunjukkan senyum tipisnya tanpa menjawab. Ia masih kelu dengan kejadian
kemarin..
“aku ingin jalan-jalan
di luar..” pintanya pada sang hyung.
“baiklah..”
Namja itu menggendong
dongsaengnya untuk duduk di kursi roda lalu mendorongnya ke luar kamar.
Sekalipun ia sudah lebih baik dari kemarin namun kondisinya masih sangat lemah.
Donghae sendiri tidak tahu kenapa ia menjadi selemah itu di depan Leeteuk.
Kursi roda itu
melewati balkon-balkon hingga sampai di taman belakang gedung. Ada sebatang
pohon sakura di sana yang dipilih mereka untuk berteduh. Kebetulan sekali rumah
sakit itu menydiakan gasebo yang nyaman di taman itu.
Donghae memejamkan mata
menghirup udara sejuk pepohonan.
“sudah lama sekali aku
tidak mencium bau daun-daun.. sudah lama juga aku tidak merasakan angin
selembut ini..” gumannya.
“eoohh.. benarkah??”
“apa aku boleh meminta
satu hal??”
“katakan…”
“aku ingin kita pergi
piknik… sejak Umma meninggal, Appa tidak lagi mengajak kita piknik kan hyung??”
Leeteuk terkejut. Apa
itu artinya dongsaengnya sudah kembali menjadi Donghae yang dulu? Apa itu
artinya Donghae sudah memaafkan Kyuhyun dan Umma Cho?
“kita ajak Kyu dan
Umma juga..” lanjutnya.
“kau…”
“apa hyung pikir aku
membenci Kyu dan Umma? Apa hyung pikir aku marah pada kalian??” Leeteuk
mengangguk “aku tidak sejahat itu.. justru aku merasa lebih baik menghilang
saja dari kalian.. ikut Umma Lee..”
“wae??”
“sekarang tidak lagi..
karena seharusnya aku menebus kesalahanku padamu hyung.. aku akan berusaha
membuat hyung tidak kecewa lagi karena keputusan hyung yang dulu.. untuk
bersamaku. Aku akan membuat hyung merasa bahwa keputusan untuk tetap tinggal di
sini adalah benar..”
Donghae banyak bicara
kali ini.. Leeteuk?? Ia terharu mendengar pengakuan itu.. “sejujurya aku tidak
pernah sekalipun menyesal atau kecewa karena hal itu.. hanya satu yang
membuatku sangat kecewa saat ini..”
“mwo???”
“karena hyung sudah
mengabaikanmu semenjak ada Kyu.. hyung menyayangimu Hae, Kyuhyun juga..”
“arraseo hyung…”
Tanpa mereka tahu
bahwa percakapan haru itu terdengar oleh seseorang..
“nado… mianhae..
hyung..”
Donghae dan Leeteuk
menoleh ke arah suara.. Kyuhyun sudah di belakang mereka.
“aku tahu semuanya..
aku tahu apa yang kau lakukan padaku selama ini Hae.. mianhae, aku hanya..”
“kau.. apa marah
padaku karena aku dekat dengan Yoona??”
“salah satunya..”
“kalau begitu.. akan
kubantu untuk menyatakan perasaanmu padanya.. kurasa ia juga menyukaimu Kyu,
hanya saja.. Yoona mengharapkan namja yang berani dan bisa berterus terang
padanya..” senyum Donghae
“mworagoo???”
“jangan salah sangka
soal hubunganku dengannya.. aku memiliki orang lain untuk kusukai.. dan itu
bukan dia..”
Kali ini Kyuhyun dan
Leeteuk benar-benar terkejut.. “MWOO?? Nuguya??”
“berhentilah memasang
wajah seperti itu..” sindir Donghae “nanti kalian juga tahu..”
“AIGO!! Hyung
benar-benar pusing melihatmu Hae..”
“kalau begitu jangan
di lihat..”
“lalu di apakan??”
“peluk saja aku
hyung..”
“shiirroo!!” protes
Kyuhyun
“wae??”
“peluk kami berdua!!”
Leeteuk hanya
tertawa.. seharusnya keadaan ini sudah ia rasakan sejak pertama pertemuan
mereka..
“sudahlah.. kita
kembali ke kamar, waktunya kau makan dan minum obat Hae..”
“kalau begitu gendong
aku, aku tidak suka duduk di kursi ini..!!” manjanya kambuh.
“ciihh!!”
Seringai kecil
melengkung di bibirnya, ia berada di punggung Leeteuk sekarang dan Kyuhyun
membawa kursi rodanya. Tapi sebelumnya ia sudah melindungi tubuh Donghae dari
dinginya udara dengan sebuah selimut..
***
Kyuhyun tak sengaja
bertemu dengan Eunhyuk dan Yoona di minimarket..
“Kyu.. Donghae
gwaenchana?” pertanyaan pertama yang muncul di bibir Eunhyuk.
“ne.. kalian bisa menjenguknya..
kurasa Hae akan senang..” ia berpikir kalau Donghae beruntung memiliki teman
seperti mereka.. ah, tunggu! Ia juga punya teman seperti itu.. Kibum!! Namja
yang banyak mengritiknya belakangan ini yang rupanya sengaja dilakukan untuk
membuatnya sadar untuk sebuah fakta.
“Yak.. gwaenchana??”
Eunhyuk melambaikan tangannya di depan wajah Kyu saat mendapati ia melamun.
Kyuhyun tersadar..
“ne..” angguknya “ah, aku sudah di tunggu Hae.. ia memintaku membeli minuman..”
Eunhyuk dan Yoona tak
percaya mendengarnya.. “kau.. sudah baikan dengannya?? Apa kau ingin mencelakainya
lagi dengan minuman itu??”
“issh.. apa aku
terlihat sedang berbuat jahat?? Ikut saja ke tempatnya sekarang, kalian bisa
membunuhku kalau sampai meracuninya..”
Mereka tertawa.. untuk
pertama kalinya Yoona tertawa di depan Kyuhyun..
“yeopo…” bisiknya..
“mworago??”
“ah, aniyo..” ia salah
tingkah “aku pergi dulu..” pamitnya.
“HYUNG!!!” Braakk!!!
Pintu kamar Donghae terbuka kasar “dia tertawa di depanku!!” serunya. Leeteuk
dan Donghae hanya melongo menatap orang aneh yang baru saja datang dengan
sejuta keributannya.
“Yoona…” katanya lagi
sambil senyum-senyum tak jelas.
“kau sudah gila Kyu..
aku sering melihatnya tertawa tapi tidak segila ini..”
PUUKK!! Ia memukul
Donghae. “rasakan itu!
“Appo, babo!!”
“kau yang mulai??”
“mworago?? kau datang
tiba-tiba dan mengatakan aku yang mulai??”
“bisakah kau
menanggapi perasaan ini dengan baik? bukankah kita saudara?”
“kau dongsaengku!”
“kita seumuan.. aku
tidak sudi menjadi dongsaengmu, harusnya kau yang maknae..”
“yak, aku masih lebih
tua darimu beberapa waktu..”
“ahh.. arra..
arra..!!” lerai Leeteuk “hentikan pertengkaran itu..”
“nugu??” tidak ada
yang megaku.
Leeteuk malah tertawa.
Ia senang kalau pertengkaran itu karena mereka merasa sebagai keluarga bukan
sebagai musuh..
***
Tidak.. ia tidak
menyukai tempat ini. sejak kemarin ia sudah merengek untuk dibawa pulang saja
namun belum diijinkan oleh Uisa. Donghae jengah.. kondisinya sudah jauh lebih
baik sekarang.. ia mampu berjalan sendiri dan sudah mulai kuat kakinya
menyangga tubuhnya. Ia bahkan bisa berjalan jauh tanpa kuatir..
Ia kembali ke taman
itu dan duduk di tempat biasanya..
“kau menikmatinya??”
suara lembut terdengar bagi Donghae. seorang yeoja duduk di sampingnya tanpa
menunggu ijin.. “kau sudah sembuh?”
Donghae tersenyum
senang “ya.. aku ingin segera pulang..” riangnya “kenapa kau disini? Kau
menguntitku? Memataiku? Atau merindukanku?”
“dasar babo!!” ejeknya
“kau lupa kalau Appaku seorang dokter?”
“ahhh… ingatanku saja
baru kembali..”
“mau kupukul??”
tawarnya “dasar!!”
“hahaha…” Donghae
tertawa “aku senang melihatmu Seulbi-ya..” ya, yeoja itu tak lain adalah dia
yang dirindukan Donghae. terakhir kali mereka bertemu sebelum kecelakaan yang
dialami Donghae.
“aku tidak akan
bertanya apa yang terjadi padamu Hae..”
“dan aku juga tidak
akan bercerita, kau pasti sudah tahu semuanya dari Appamu kan?”
“hem… aku turut senang
untuk semuaya.. aku melihat semuanya, kau dan keluarga barumu.. kuharap
sekarang ini kau sudah lebih baik dari yang kemarin.. apa kau masih sangat
sedih?”
Seulbi tahu banyak hal
tentangnya, tentang hidupnya.. “Umma sudah mengirimkan malaikat lain untuk
menjadi ibuku. Apa yang harus kusedihkan lagi? tinggal satu malaikat yang belum
bisa kumiliki saat ini..”
“nugu??”
“kurasa kau tahu
jawabannya?”
“aku??”
“ne, kamu..”
“kenapa aku bisa
tahu?”
“ya karena kau harus
tahu..”
“tapi siapa?”
“pikirkanlah..” ucap
Donghae. ia beranjak dari tempatnya meninggalkan Seulbi dalam pikirannya.
“DONGHAE!!
DARIMANA???” Leeteuk berkacak pinggang di kamarnya. Kyuhyun dan Umma Cho yang
membereskan baju-bajunya berhenti sesaat. Tuan Lee sama cemasnya seperti
Leeteuk. Namun rupanya tak dihiraukan oleh sang tersangka. Ia malah duduk di
ranjang..
“apa aku sudah boleh
pulang?” datarnya dengan wajah tak bersalah.
“YAK!! ANAK NAKAL..
jawab hyung!!”
“aiisshh… hanya
berjalan sebentar di taman hyung dan bertemu dengan malaikat..”
“MWO??” kini mereka
semua mendekatinya.
“apa maksudmu Hae?”
tanya Appa “malaikat siapa? Apa kau masih sakit dan menghayal? Perlu
kupanggilkan uisa?”
“Apppaaa….” Rengeknya
“cepat bawa aku pulang.. jebal.. jebalyo..” bukannya menjawab pertanyaan ia
malah minta yang lain.
“katakan dulu..”
“shirroo!! Aku hanya
ingin pulang..”
Umma Cho hanya
menggeleng melihat anaknya yang keras kepala itu “arra, kita pulang sekarang..
Kyu, bawa tasnya.. Teukie.. gendong dongsaengmu, umma tidak ingin Hae kelelahan
lagi..”
Sayu mata Donghae
terharu.. “saranghae umma..” ucapnya.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar