Selasa, 25 Agustus 2015

I'm Not Cinderella Boy (8)



Main Cast : Donghae – Kyuhyun
Cast : Leeteuk – Tn.Ny.Lee – Siwon –Kibum – Yoona – Eunhyuk – Seulbi
Genre : Bromance – Family – Romance
Length : ???
Part_Eight
Mianhae…
**
Luka yang semakin dalam itu makin tidak ada rasanya.. penyesalan akan luka yang ditorehkan akan semakin sulit terselesaikan. Hati.. dan cinta.. berjuang untuk menjadi penyelesai paling manjur..
Sebelumnya..
Donghae menghela napas panjang. Ia sendiri di kamar yang paling dibencinya itu. kalau bukan karena kondisinya sekarang rasanya ia sudah akan kabur saja.
Pikiran itu segera ditepisnya saat pintu kamarnya ada yang membuka..
“Hae….”
Lanjuut….
Rupanya itu suara Leeteuk, ia membawa beberapa bungkus makanan untuk Donghae. ia tahu dongsaengnya tidak suka dengan makanan rumah sakit dan ini juga untuk menghindari Donghae mogok makan.
“aku memasak makanan untukmu.. kau harus menjaga pola makanmu sekarang..”
Donghae hanya menunjukkan senyum tipisnya tanpa menjawab. Ia masih kelu dengan kejadian kemarin..
“aku ingin jalan-jalan di luar..” pintanya pada sang hyung.
“baiklah..”
Namja itu menggendong dongsaengnya untuk duduk di kursi roda lalu mendorongnya ke luar kamar. Sekalipun ia sudah lebih baik dari kemarin namun kondisinya masih sangat lemah. Donghae sendiri tidak tahu kenapa ia menjadi selemah itu di depan Leeteuk.
Kursi roda itu melewati balkon-balkon hingga sampai di taman belakang gedung. Ada sebatang pohon sakura di sana yang dipilih mereka untuk berteduh. Kebetulan sekali rumah sakit itu menydiakan gasebo yang nyaman di taman itu.
Donghae memejamkan mata menghirup udara sejuk pepohonan.
“sudah lama sekali aku tidak mencium bau daun-daun.. sudah lama juga aku tidak merasakan angin selembut ini..” gumannya.
“eoohh.. benarkah??”
“apa aku boleh meminta satu hal??”
“katakan…”
“aku ingin kita pergi piknik… sejak Umma meninggal, Appa tidak lagi mengajak kita piknik kan hyung??”
Leeteuk terkejut. Apa itu artinya dongsaengnya sudah kembali menjadi Donghae yang dulu? Apa itu artinya Donghae sudah memaafkan Kyuhyun dan Umma Cho?
“kita ajak Kyu dan Umma juga..” lanjutnya.
“kau…”
“apa hyung pikir aku membenci Kyu dan Umma? Apa hyung pikir aku marah pada kalian??” Leeteuk mengangguk “aku tidak sejahat itu.. justru aku merasa lebih baik menghilang saja dari kalian.. ikut Umma Lee..”
“wae??”
“sekarang tidak lagi.. karena seharusnya aku menebus kesalahanku padamu hyung.. aku akan berusaha membuat hyung tidak kecewa lagi karena keputusan hyung yang dulu.. untuk bersamaku. Aku akan membuat hyung merasa bahwa keputusan untuk tetap tinggal di sini adalah benar..”
Donghae banyak bicara kali ini.. Leeteuk?? Ia terharu mendengar pengakuan itu.. “sejujurya aku tidak pernah sekalipun menyesal atau kecewa karena hal itu.. hanya satu yang membuatku sangat kecewa saat ini..”
“mwo???”
“karena hyung sudah mengabaikanmu semenjak ada Kyu.. hyung menyayangimu Hae, Kyuhyun juga..”
“arraseo hyung…”
Tanpa mereka tahu bahwa percakapan haru itu terdengar oleh seseorang..
“nado… mianhae.. hyung..”
Donghae dan Leeteuk menoleh ke arah suara.. Kyuhyun sudah di belakang mereka.
“aku tahu semuanya.. aku tahu apa yang kau lakukan padaku selama ini Hae.. mianhae, aku hanya..”
“kau.. apa marah padaku karena aku dekat dengan Yoona??”
“salah satunya..”
“kalau begitu.. akan kubantu untuk menyatakan perasaanmu padanya.. kurasa ia juga menyukaimu Kyu, hanya saja.. Yoona mengharapkan namja yang berani dan bisa berterus terang padanya..” senyum Donghae
“mworagoo???”
“jangan salah sangka soal hubunganku dengannya.. aku memiliki orang lain untuk kusukai.. dan itu bukan dia..”
Kali ini Kyuhyun dan Leeteuk benar-benar terkejut.. “MWOO?? Nuguya??”
“berhentilah memasang wajah seperti itu..” sindir Donghae “nanti kalian juga tahu..”
“AIGO!! Hyung benar-benar pusing melihatmu Hae..”
“kalau begitu jangan di lihat..”
“lalu di apakan??”
“peluk saja aku hyung..”
“shiirroo!!” protes Kyuhyun
“wae??”
“peluk kami berdua!!”
Leeteuk hanya tertawa.. seharusnya keadaan ini sudah ia rasakan sejak pertama pertemuan mereka..
“sudahlah.. kita kembali ke kamar, waktunya kau makan dan minum obat Hae..”
“kalau begitu gendong aku, aku tidak suka duduk di kursi ini..!!” manjanya kambuh.
“ciihh!!”
Seringai kecil melengkung di bibirnya, ia berada di punggung Leeteuk sekarang dan Kyuhyun membawa kursi rodanya. Tapi sebelumnya ia sudah melindungi tubuh Donghae dari dinginya udara dengan sebuah selimut..
***
Kyuhyun tak sengaja bertemu dengan Eunhyuk dan Yoona di minimarket..
“Kyu.. Donghae gwaenchana?” pertanyaan pertama yang muncul di bibir Eunhyuk.
“ne.. kalian bisa menjenguknya.. kurasa Hae akan senang..” ia berpikir kalau Donghae beruntung memiliki teman seperti mereka.. ah, tunggu! Ia juga punya teman seperti itu.. Kibum!! Namja yang banyak mengritiknya belakangan ini yang rupanya sengaja dilakukan untuk membuatnya sadar untuk sebuah fakta.
“Yak.. gwaenchana??” Eunhyuk melambaikan tangannya di depan wajah Kyu saat mendapati ia melamun.
Kyuhyun tersadar.. “ne..” angguknya “ah, aku sudah di tunggu Hae.. ia memintaku membeli minuman..”
Eunhyuk dan Yoona tak percaya mendengarnya.. “kau.. sudah baikan dengannya?? Apa kau ingin mencelakainya lagi dengan minuman itu??”
“issh.. apa aku terlihat sedang berbuat jahat?? Ikut saja ke tempatnya sekarang, kalian bisa membunuhku kalau sampai meracuninya..”
Mereka tertawa.. untuk pertama kalinya Yoona tertawa di depan Kyuhyun..
“yeopo…” bisiknya..
“mworago??”
“ah, aniyo..” ia salah tingkah “aku pergi dulu..” pamitnya.

“HYUNG!!!” Braakk!!! Pintu kamar Donghae terbuka kasar “dia tertawa di depanku!!” serunya. Leeteuk dan Donghae hanya melongo menatap orang aneh yang baru saja datang dengan sejuta keributannya.
“Yoona…” katanya lagi sambil senyum-senyum tak jelas.
“kau sudah gila Kyu.. aku sering melihatnya tertawa tapi tidak segila ini..”
PUUKK!! Ia memukul Donghae. “rasakan itu!
“Appo, babo!!”
“kau yang mulai??”
“mworago?? kau datang tiba-tiba dan mengatakan aku yang mulai??”
“bisakah kau menanggapi perasaan ini dengan baik? bukankah kita saudara?”
“kau dongsaengku!”
“kita seumuan.. aku tidak sudi menjadi dongsaengmu, harusnya kau yang maknae..”
“yak, aku masih lebih tua darimu beberapa waktu..”
“ahh.. arra.. arra..!!” lerai Leeteuk “hentikan pertengkaran itu..”
“nugu??” tidak ada yang megaku.
Leeteuk malah tertawa. Ia senang kalau pertengkaran itu karena mereka merasa sebagai keluarga bukan sebagai musuh..

***
Tidak.. ia tidak menyukai tempat ini. sejak kemarin ia sudah merengek untuk dibawa pulang saja namun belum diijinkan oleh Uisa. Donghae jengah.. kondisinya sudah jauh lebih baik sekarang.. ia mampu berjalan sendiri dan sudah mulai kuat kakinya menyangga tubuhnya. Ia bahkan bisa berjalan jauh tanpa kuatir..
Ia kembali ke taman itu dan duduk di tempat biasanya..
“kau menikmatinya??” suara lembut terdengar bagi Donghae. seorang yeoja duduk di sampingnya tanpa menunggu ijin.. “kau sudah sembuh?”
Donghae tersenyum senang “ya.. aku ingin segera pulang..” riangnya “kenapa kau disini? Kau menguntitku? Memataiku? Atau merindukanku?”
“dasar babo!!” ejeknya “kau lupa kalau Appaku seorang dokter?”
“ahhh… ingatanku saja baru kembali..”
“mau kupukul??” tawarnya “dasar!!”
“hahaha…” Donghae tertawa “aku senang melihatmu Seulbi-ya..” ya, yeoja itu tak lain adalah dia yang dirindukan Donghae. terakhir kali mereka bertemu sebelum kecelakaan yang dialami Donghae.
“aku tidak akan bertanya apa yang terjadi padamu Hae..”
“dan aku juga tidak akan bercerita, kau pasti sudah tahu semuanya dari Appamu kan?”
“hem… aku turut senang untuk semuaya.. aku melihat semuanya, kau dan keluarga barumu.. kuharap sekarang ini kau sudah lebih baik dari yang kemarin.. apa kau masih sangat sedih?”
Seulbi tahu banyak hal tentangnya, tentang hidupnya.. “Umma sudah mengirimkan malaikat lain untuk menjadi ibuku. Apa yang harus kusedihkan lagi? tinggal satu malaikat yang belum bisa kumiliki saat ini..”
“nugu??”
“kurasa kau tahu jawabannya?”
“aku??”
“ne, kamu..”
“kenapa aku bisa tahu?”
“ya karena kau harus tahu..”
“tapi siapa?”
“pikirkanlah..” ucap Donghae. ia beranjak dari tempatnya meninggalkan Seulbi dalam pikirannya.

“DONGHAE!! DARIMANA???” Leeteuk berkacak pinggang di kamarnya. Kyuhyun dan Umma Cho yang membereskan baju-bajunya berhenti sesaat. Tuan Lee sama cemasnya seperti Leeteuk. Namun rupanya tak dihiraukan oleh sang tersangka. Ia malah duduk di ranjang..
“apa aku sudah boleh pulang?” datarnya dengan wajah tak bersalah.
“YAK!! ANAK NAKAL.. jawab hyung!!”
“aiisshh… hanya berjalan sebentar di taman hyung dan bertemu dengan malaikat..”
“MWO??” kini mereka semua mendekatinya.
“apa maksudmu Hae?” tanya Appa “malaikat siapa? Apa kau masih sakit dan menghayal? Perlu kupanggilkan uisa?”
“Apppaaa….” Rengeknya “cepat bawa aku pulang.. jebal.. jebalyo..” bukannya menjawab pertanyaan ia malah minta yang lain.
“katakan dulu..”
“shirroo!! Aku hanya ingin pulang..”
Umma Cho hanya menggeleng melihat anaknya yang keras kepala itu “arra, kita pulang sekarang.. Kyu, bawa tasnya.. Teukie.. gendong dongsaengmu, umma tidak ingin Hae kelelahan lagi..”
Sayu mata Donghae terharu.. “saranghae umma..” ucapnya.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar