Main
Cast : Donghae – Kyuhyun
Cast : Leeteuk –
Tn.Ny.Lee – Siwon –Kibum – Yoona – Eunhyuk
Genre : Bromance –
Family – Romance
Length : ???
Before :
Donghae sudah menjadi namja yang baik.. tapi apa yang ia dapatkan?? Kebencian itu masih berlaku untuknya..
Donghae sudah menjadi namja yang baik.. tapi apa yang ia dapatkan?? Kebencian itu masih berlaku untuknya..
**
Part_Six
Loosing Me!
Part_Six
Loosing Me!
**
Eunhyuk dan Yoona
berusaha berbicara dengannya walau ia belum mau membuka mata. Macam-macam
cerita dikatakan Eunhyuk karena ia tahu Donghae tetap bisa mendengar semuanya.
Kyuhyun sesekali melirik Yoona di samping Eunhyuk. Tapi Yoona tak peduli dengan
apa yang dilakukan Kyuhyun. Terlalu pengecut, batin Yoona.
Kibum pun juga di sana
menemani Kyuhyun.
“kau.. harusnya
menyesal telah membencinya, bukankah dia telah menyelamatkanmu?”
“kau ingin aku meminta
maaf dan berbaikan dengannya?” bisik Kyuhyun
“sudah tahu
tindakkanmu ini bodoh.. aaiishh. Kukira aku telah memiliki sahabat yang cerdas
tidak tahunya kau babo!!” ejek Kibum.
Kyuhyun semakin
jengkel, ini bukan kali pertamanya Kibum membela Donghae di depannya.
“bersikaplah dewasa
Kyu.. sebelum banyak penyesalan yang kau rasakan..!”
**
Leeteuk terus menemani
Donghae, sesekali ia mengusap air matanya yang jatuh dengan sendirinya..
“saengi.. ayo bangun..
sekalipun kau melarang hyung membangunkanmu, aku tidak mau melakukannya.. kau
harus bangun Hae.. kau harus memarahi hyung.. kau harus memukul hyung karena
membuatmu terluka selama ini.. mianhae.. hyung melupakan janji hyung pada
Umma.. mianhae saengi…” isaknya.
Kyuhyun mendengar
semuanya.. ia tidak tahu apa yang dirasakannya saat ini..
“Kyu.. kau sudah
makan?”
“Kyu… darimana saja
kau? Appa menyuruhku menjagamu..”
“Kyu.. kau masih
membenciku? Waeyo? Apa aku punya salah padamu?”
“Kyu…”
Kyuhyun ingat semua
perkataan Donghae padanya. Tak sekalipun Donghae menyakitinya bahkan Donghae
menganggapnya sebagai dongsaeng. Donghae menyayanginya sama seperti Leeteuk.
Kyuhyun, namja itu
hanya bersandar pada dinding luar kamar Donghae..
**I’m_Not_Cin_Boy**
Tuan dan Nyonya Lee
berlari dari koridor rumah sakit mencari kamar Donghae. Setelah mendapat kabar
keadaan Donghae mereka berlari ke sini.
“Appa.. Donghae
sadar..”
BRAKKKGH!!
“DONGHAE…”
Donghae yang duduk di
atas ranjangnya merasa bingung, banyak orang di ruangannya.
“nuguseyo??”
“Yak!! anak nakal..
kau tidak mengenali Appa dan Umma?” seru Tuan Lee
“Appa… Donghae…”
Leeteuk berkata ragu..
“Sebaiknya anda
keruangan saya, akan saya jelaskan semuanya..” ujar Uisa yang menangani Donghae
memotong perkataan Leeteuk.
**
“karena benturan di
kepalanya untuk saat ini putra anda kehilangan ingatan.. tapi tidak perlu
dicemaskan.. ini hanya karena shock dan trauma..”
“mwooo??”
“dan kami menemukan
hal lain di tubuhnya.. sepertinya ia juga mengalami radang lambung kronis..”
“Apa? Bagaimana bisa?”
“Telat makan, makan-makanan
instan, kelelahan, stress. Apa kalian tidak memperhatikan pola makannya selama
ini?”
“Tidak.. aku tidak
memperhatikan Donghae akhir-akhir ini..” sesal Tuan Lee mengingat penjelasan
Uisa tadi.
“sudahlah.. mulai
sekarang kita jaga Donghae bersama-sama..” hibur Nyonya Lee
**I’m_Not_Cin_Boy**
“buka mulutmu.. kau
harus makan untuk minum obat Hae..” bujuk Leeteuk
“apa.. kalian
benar-benar saudaraku?” ia menatap Leeteuk dan Kyuhyun bergantian.
“untuk apa kau
bertanya seperti itu?”
Donghae menggeleng
“animida..”
“sudahlah, makan
sekarang.. apa kau ingin menetap di tempat ini?” celutuk Kyuhyun
Donghae hanya diam, ia
sendiri tak tahu kemana lagi harus pergi kalau keluar dari tempat itu.
Sekalipun orang-orang di depannya menjelaskan semuanya tapi ia belum bisa
menerima.
“mengapa aku bisa
melupakan semuanya hyung? Apa yang terjadi??”
Leeteuk tersenyum “Kau
menyelamatkanku dan Kyuhyun.. dari seseorang yang ingin memukul kami..”
“begitukah?? Apa kita
pergi bersama waktu itu??”
DEGGHHH… Kyuhyun menunggu
jawaban Leeteuk. Waktu itu ia dan Leeteuk pergi bersenang-senang mencari game
baru untuknya tanpa mengajak Donghae. apa itu bisa disebut sebagai saudara? Apa
Donghae bisa menerima jawaban Leeteuk??
“ani.. kau pergi
dengan temanmu sedangkan aku menemani Kyu membeli buku matematika, saat itu
tidak sengaja kau melihat kami Hae..”
“begitukah?? Aahh..
kenapa aku tidak ingat apapun?? Aku benci ini!!” dipukulnya kepala yang masih
terbalut perban itu “aarrghh.. appo..”
“salahmu sendiri..
lukamu belum sembuh..”
**I’m_Not_Cin_Boy**
Donghae memaksa pulang
sekalipun kondisinya belum pulih total.
“tidurlah.. kau masih
harus banyak istirahat..”
“jangan matikan lampu
hyung.. aku takut..”
Leeteuk mengerti “aku
tidak pernah mematikan lampu kamarmu Hae..” untuk yang satu itu rupanya Donghae
tidak berubah.
**
Keributan kecil di
kamar sebelah membuat Donghae terbangun lagi. ia mencari sumber suara yang
membuatnya terjaga. Pintu kamar warna putih itu hanya terbuka seperkian centi
saja. Donghae mengintip ke dalamnya dengan perlahan.. hingga tak sengaja
jari-jarinya mendorong pintu itu terbuka lebih lebar..
“Hae??” Kyuhyun dan
Leeteuk terkejut dan menghentikan battle game-nya.
“eoh.. mianhae.. aku
akan kembali ke kamar.. mian sudah menganggu kalian..” ucapnya.
“tungguh Hae.. kau..
mau bermain dengan kami?” tawar Leeteuk.
“kepalaku masih sakit
hyung.. aku tidur saja..”’
“gwaenchana??”
“naneun gwaenchana..”
ia membalikkan badan dan kembali ke kamarnya.
Rasanya ada yang aneh
melihat kejadian tadi. Hatinya tiba-tiba sakit dan dadanya sesak bahkan air
mata turun tiba-tiba. Donghae tidak tahu perasaan apa itu..
“wae?? Aku tidak bisa
mengingat apapun??” isaknya sendiri dibaik bantal yang ia gunakan menutup
wajahnya “kenapa rasanya sakit tiap kali melihat hyung dan Kyuhyun?”
Ia masih terisak
hingga tak sadar ia tertidur pulas.
**I’m_Not_Cin_Boy**
“duduklah di sini..”
“ini tempat duduk ku?”
“ne..”
Kyuhyun mengantar
Donghae sampai ke kelasnya dan menunjukkan tempat duduknya di samping Eunhyuk.
“kau memang duduk di
situ, Hae..”
“Eunhyuk?? Kau yang
kemarin menjengukku kan bersama yeoja itu.. apa dia pacarmu??”
“Yak!! berhentilah
bertanya.. dia Yoona, teman kita juga.. kau tidak ingat sama sekali?? Dasar
babo!!”
“dia tidak babo,
Hyuk!!” bela Kyuhyun.
Donghae berdesir
mendengar pembelaan itu “gumawo Kyu.. aku baik-baik saja, kau bisa ke kelasmu
sekarang..”
“arra.. kalau ada yang
macam-macam katakan saja padaku..”
“aigooooooo!! Kau
sudah berubah atau sedang mencari muka??” sindir Eunhyuk “ingat Kyu,
kejahatanmu padanya sudah sangat banyak!!”
“kejahatan?? Kau jahat
padaku?? Wae??”
“dasar ikan teri!! Apa
yang ingin kau katakan sebenarnya??” marah Kyuhyun pada Eunhyuk. Namja itu
hanya nyengir saja.. “kalau sekali lagi aku melihatmu menyakitinya aku tidak
akan tinggal diam Kyu, tidak peduli siapa dirimu..” ancam Eunhyuk
“nuguya??” sindir
Kyuhyun.
“chingu!! Tapi aku
rasa aku lebih berperasaan daripada dongsaeng yang tak tahu diri..” balas
Eunhyuk.
Donghae bangkit dari
duduknya, “YAK!! sudahlah.. aku tidak paham apa maksud kalian!! Bisakah tidak bertengkar
di depanku??” seru Donghae setengah marah. Dua namja dihadapannya hampir saja
saling memukul.
**I’m_Not_Cin_Boy**
Ada perasaan aneh saat
Kyuhyun menunjukkan kebaikannya padanya. Bahkan di dalam hati kecilnya ia
merasa tidak suka diperlakukan seperti itu..
“waeyo??” batin
Donghae “kenapa aku selalu ingin menghindari Kyuhyun..?? aku benci saat Kyuhyun
didekatku.. aku tidak suka saat Kyuhyun bersama Leeteuk hyung.. sebenarnya ada
apa?” ia menggerutu sendiri, mengoyak kepalanya hingga rambutnya berantakan.
“YAKK!! BABO! Apa yang
kau pikirkan??” satu jitakan kecil mendarat mulus di kepalanya. Pelakunya ialah
Eunhyuk yang datang bersama Yoona.
“Arhh.. appo.. Hyuk…??
Jongmal appayo!!”
“kau ini.. jangan
sampai melukai kepalanya lagi..” bela Yoona “dan kau!” tunjuknya pada Donghae
“jangan suka melamun..”
Donghae hanya meringis
nyeri, tapi berbeda dengan perasaannya pada Kyuhyun. Sekalipun Eunhyuk sering
tidak senonoh dengan pemikirannya ia merasa nyaman bersama dua makhluk di
depannya itu..
“kepalamu masih
sakit?? masih sering pusing?”
“ani… hanya terkadang
saja..”
“jangan memikirkan
banyak hal Hae, ingatanmu akan kembali dengan sendirinya.. aku yakin itu..”
semangat Yoona.
“apa aku bisa
mempercayaimu?”
“aku ini yeoja yang
selalu bisa dipercaya..” yakinnya.
“iisshhh…” Eunhyuk
hanya tersenyum sinis mendengarnya.
**I’m_Not_Cin_Boy**
Meja makan sudah penuh
dengan masakan Umma.. Donghae duduk disamping Leeteuk di depan Kyuhyun.
“cepat makan…” ajak
Appa.
“ini Hae..” Umma
menaruh daging di piring Donghae “kau harus banyak makan.. Umma tidak ingin kau
sakit lagi..” setelah itu ia menaruh juga di piring Leeteuk dan Kyuhyun “kalian
juga..”
“neee.. Umma..” Koor
Kyuhyun dan Leeteuk.
Donghae masih menatap
makanan itu, ia merasa baru pertama kali ini makan bersama dengan keluarganya.
“apa setiap hari kita
seperti ini? makan bersama??” dengan polosya ia bertanya.
“apa yang kau
tanyakan? Kita ini keluarga..” Jawab sang Appa. Jadi kalau mereka adalah
keluarga artinya selalu makan bersama.
“ahh.. mungkin aku
belum mengingat semuanya jadi banyak hal yang rasanya baru pertama kali
kulakukan..”
Tak dipungkiri
tentunya, perasaan Donghae benar adanya.
**
“hyung tidak perlu
melakukan ini..” pinta Donghae saat Leeteuk menemaninya dan merapikan selimut
yang membungkus tubuhnya “aku bisa sendiri..”
“arraeso..”
“pargilah tidur juga
hyung.. aku tidak ingin merepotkanmu lagi..”
DEEGGHHH.. Leeteuk
terkejut. Bagaimana bisa Donghae mengungkapkan hal itu? selama ini ia memang
merasa direpotkan oleh Donghae. tapi saat dongsaengnya itu mandiri Leeteuk
merasakan ada yang kurang di hatinya.
“gwaenchana Hae..”
“apa aku selalu
merepotkanmu hyung selama ini?” tanyanya lagi “kalau memang iya, jongmal
mianhamnida.. hyung.. mulai sekarang aku akan belajar mengerjakan semuanya
sendiri..”
Entah kenapa pengakuan
Donghae sangat menyakitkan bagi Leeteuk. Bukankah memang itu hanya
diharapkannya selama ini??
“sudahlah jangan
banyak bicara lagi..”
“mian..”
“tidurlah sekarang..
jaljayo Hae..”
Saat Leeteuk keluar
kamar, Donghae masih belum bisa tidur juga.. ia bangun dan duduk di ranjangnya
sambil matanya menelusur seisi kamar. Ruangan itu memang tak begitu asing
baginya bahkan ada banyak foto-nya di sana.. pandangan mata itu kemudian
tertuju pada satu buku diantara tumpukan buku lainnya di atas meja laci.
Donghae beranjak dari
ranjangnya dan merubah posisi duduknya di depan meja. Tangannya membuka lembar
demi lembar buku itu.. tidak ada yang menari.. batinnya.
Saat itu tangannya
yang lain membuka laci di bawah meja..
“ini buku apa?”
_ToBeContinue_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar