Selasa, 25 Agustus 2015

I'm Not Cinderalla Boy (6)

Main Cast : Donghae – Kyuhyun
Cast : Leeteuk – Tn.Ny.Lee – Siwon –Kibum – Yoona – Eunhyuk
Genre : Bromance – Family – Romance
Length : ???
Before :
Donghae sudah menjadi namja yang baik.. tapi apa yang ia dapatkan?? Kebencian itu masih berlaku untuknya..
**
Part_Six
Loosing Me!
**

Eunhyuk dan Yoona berusaha berbicara dengannya walau ia belum mau membuka mata. Macam-macam cerita dikatakan Eunhyuk karena ia tahu Donghae tetap bisa mendengar semuanya. Kyuhyun sesekali melirik Yoona di samping Eunhyuk. Tapi Yoona tak peduli dengan apa yang dilakukan Kyuhyun. Terlalu pengecut, batin Yoona.
Kibum pun juga di sana menemani Kyuhyun.
“kau.. harusnya menyesal telah membencinya, bukankah dia telah menyelamatkanmu?”
“kau ingin aku meminta maaf dan berbaikan dengannya?” bisik Kyuhyun
“sudah tahu tindakkanmu ini bodoh.. aaiishh. Kukira aku telah memiliki sahabat yang cerdas tidak tahunya kau babo!!” ejek Kibum.
Kyuhyun semakin jengkel, ini bukan kali pertamanya Kibum membela Donghae di depannya.
“bersikaplah dewasa Kyu.. sebelum banyak penyesalan yang kau rasakan..!”
**
Leeteuk terus menemani Donghae, sesekali ia mengusap air matanya yang jatuh dengan sendirinya..
“saengi.. ayo bangun.. sekalipun kau melarang hyung membangunkanmu, aku tidak mau melakukannya.. kau harus bangun Hae.. kau harus memarahi hyung.. kau harus memukul hyung karena membuatmu terluka selama ini.. mianhae.. hyung melupakan janji hyung pada Umma.. mianhae saengi…” isaknya.
Kyuhyun mendengar semuanya.. ia tidak tahu apa yang dirasakannya saat ini..
“Kyu.. kau sudah makan?”
“Kyu… darimana saja kau? Appa menyuruhku menjagamu..”
“Kyu.. kau masih membenciku? Waeyo? Apa aku punya salah padamu?”
“Kyu…”
Kyuhyun ingat semua perkataan Donghae padanya. Tak sekalipun Donghae menyakitinya bahkan Donghae menganggapnya sebagai dongsaeng. Donghae menyayanginya sama seperti Leeteuk.
Kyuhyun, namja itu hanya bersandar pada dinding luar kamar Donghae..

**I’m_Not_Cin_Boy**

Tuan dan Nyonya Lee berlari dari koridor rumah sakit mencari kamar Donghae. Setelah mendapat kabar keadaan Donghae mereka berlari ke sini.
“Appa.. Donghae sadar..”
BRAKKKGH!!
“DONGHAE…”
Donghae yang duduk di atas ranjangnya merasa bingung, banyak orang di ruangannya.
“nuguseyo??”
“Yak!! anak nakal.. kau tidak mengenali Appa dan Umma?” seru Tuan Lee
“Appa… Donghae…” Leeteuk berkata ragu..
“Sebaiknya anda keruangan saya, akan saya jelaskan semuanya..” ujar Uisa yang menangani Donghae memotong perkataan Leeteuk.
**
“karena benturan di kepalanya untuk saat ini putra anda kehilangan ingatan.. tapi tidak perlu dicemaskan.. ini hanya karena shock dan trauma..”
“mwooo??”
“dan kami menemukan hal lain di tubuhnya.. sepertinya ia juga mengalami radang lambung kronis..”
“Apa? Bagaimana bisa?”
“Telat makan, makan-makanan instan, kelelahan, stress. Apa kalian tidak memperhatikan pola makannya selama ini?”
“Tidak.. aku tidak memperhatikan Donghae akhir-akhir ini..” sesal Tuan Lee mengingat penjelasan Uisa tadi.
“sudahlah.. mulai sekarang kita jaga Donghae bersama-sama..” hibur Nyonya Lee

**I’m_Not_Cin_Boy**

“buka mulutmu.. kau harus makan untuk minum obat Hae..” bujuk Leeteuk
“apa.. kalian benar-benar saudaraku?” ia menatap Leeteuk dan Kyuhyun bergantian.
“untuk apa kau bertanya seperti itu?”
Donghae menggeleng “animida..”
“sudahlah, makan sekarang.. apa kau ingin menetap di tempat ini?” celutuk Kyuhyun
Donghae hanya diam, ia sendiri tak tahu kemana lagi harus pergi kalau keluar dari tempat itu. Sekalipun orang-orang di depannya menjelaskan semuanya tapi ia belum bisa menerima.
“mengapa aku bisa melupakan semuanya hyung? Apa yang terjadi??”
Leeteuk tersenyum “Kau menyelamatkanku dan Kyuhyun.. dari seseorang yang ingin memukul kami..”
“begitukah?? Apa kita pergi bersama waktu itu??”
DEGGHHH… Kyuhyun menunggu jawaban Leeteuk. Waktu itu ia dan Leeteuk pergi bersenang-senang mencari game baru untuknya tanpa mengajak Donghae. apa itu bisa disebut sebagai saudara? Apa Donghae bisa menerima jawaban Leeteuk??
“ani.. kau pergi dengan temanmu sedangkan aku menemani Kyu membeli buku matematika, saat itu tidak sengaja kau melihat kami Hae..”
“begitukah?? Aahh.. kenapa aku tidak ingat apapun?? Aku benci ini!!” dipukulnya kepala yang masih terbalut perban itu “aarrghh.. appo..”
“salahmu sendiri.. lukamu belum sembuh..”

**I’m_Not_Cin_Boy**

Donghae memaksa pulang sekalipun kondisinya belum pulih total.
“tidurlah.. kau masih harus banyak istirahat..”
“jangan matikan lampu hyung.. aku takut..”
Leeteuk mengerti “aku tidak pernah mematikan lampu kamarmu Hae..” untuk yang satu itu rupanya Donghae tidak berubah.
**
Keributan kecil di kamar sebelah membuat Donghae terbangun lagi. ia mencari sumber suara yang membuatnya terjaga. Pintu kamar warna putih itu hanya terbuka seperkian centi saja. Donghae mengintip ke dalamnya dengan perlahan.. hingga tak sengaja jari-jarinya mendorong pintu itu terbuka lebih lebar..
“Hae??” Kyuhyun dan Leeteuk terkejut dan menghentikan battle game-nya.
“eoh.. mianhae.. aku akan kembali ke kamar.. mian sudah menganggu kalian..” ucapnya.
“tungguh Hae.. kau.. mau bermain dengan kami?” tawar Leeteuk.
“kepalaku masih sakit hyung.. aku tidur saja..”’
“gwaenchana??”
“naneun gwaenchana..” ia membalikkan badan dan kembali ke kamarnya.
Rasanya ada yang aneh melihat kejadian tadi. Hatinya tiba-tiba sakit dan dadanya sesak bahkan air mata turun tiba-tiba. Donghae tidak tahu perasaan apa itu..
“wae?? Aku tidak bisa mengingat apapun??” isaknya sendiri dibaik bantal yang ia gunakan menutup wajahnya “kenapa rasanya sakit tiap kali melihat hyung dan Kyuhyun?”
Ia masih terisak hingga tak sadar ia tertidur pulas.

**I’m_Not_Cin_Boy**

“duduklah di sini..”
“ini tempat duduk ku?”
“ne..”
Kyuhyun mengantar Donghae sampai ke kelasnya dan menunjukkan tempat duduknya di samping Eunhyuk.
“kau memang duduk di situ, Hae..”
“Eunhyuk?? Kau yang kemarin menjengukku kan bersama yeoja itu.. apa dia pacarmu??”
“Yak!! berhentilah bertanya.. dia Yoona, teman kita juga.. kau tidak ingat sama sekali?? Dasar babo!!”
“dia tidak babo, Hyuk!!” bela Kyuhyun.
Donghae berdesir mendengar pembelaan itu “gumawo Kyu.. aku baik-baik saja, kau bisa ke kelasmu sekarang..”
“arra.. kalau ada yang macam-macam katakan saja padaku..”
“aigooooooo!! Kau sudah berubah atau sedang mencari muka??” sindir Eunhyuk “ingat Kyu, kejahatanmu padanya sudah sangat banyak!!”
“kejahatan?? Kau jahat padaku?? Wae??”
“dasar ikan teri!! Apa yang ingin kau katakan sebenarnya??” marah Kyuhyun pada Eunhyuk. Namja itu hanya nyengir saja.. “kalau sekali lagi aku melihatmu menyakitinya aku tidak akan tinggal diam Kyu, tidak peduli siapa dirimu..” ancam Eunhyuk
“nuguya??” sindir Kyuhyun.
“chingu!! Tapi aku rasa aku lebih berperasaan daripada dongsaeng yang tak tahu diri..” balas Eunhyuk.
Donghae bangkit dari duduknya, “YAK!! sudahlah.. aku tidak paham apa maksud kalian!! Bisakah tidak bertengkar di depanku??” seru Donghae setengah marah. Dua namja dihadapannya hampir saja saling memukul.

**I’m_Not_Cin_Boy**

Ada perasaan aneh saat Kyuhyun menunjukkan kebaikannya padanya. Bahkan di dalam hati kecilnya ia merasa tidak suka diperlakukan seperti itu..
“waeyo??” batin Donghae “kenapa aku selalu ingin menghindari Kyuhyun..?? aku benci saat Kyuhyun didekatku.. aku tidak suka saat Kyuhyun bersama Leeteuk hyung.. sebenarnya ada apa?” ia menggerutu sendiri, mengoyak kepalanya hingga rambutnya berantakan.
“YAKK!! BABO! Apa yang kau pikirkan??” satu jitakan kecil mendarat mulus di kepalanya. Pelakunya ialah Eunhyuk yang datang bersama Yoona.
“Arhh.. appo.. Hyuk…?? Jongmal appayo!!”
“kau ini.. jangan sampai melukai kepalanya lagi..” bela Yoona “dan kau!” tunjuknya pada Donghae “jangan suka melamun..”
Donghae hanya meringis nyeri, tapi berbeda dengan perasaannya pada Kyuhyun. Sekalipun Eunhyuk sering tidak senonoh dengan pemikirannya ia merasa nyaman bersama dua makhluk di depannya itu..
“kepalamu masih sakit?? masih sering pusing?”
“ani… hanya terkadang saja..”
“jangan memikirkan banyak hal Hae, ingatanmu akan kembali dengan sendirinya.. aku yakin itu..” semangat Yoona.
“apa aku bisa mempercayaimu?”
“aku ini yeoja yang selalu bisa dipercaya..” yakinnya.
“iisshhh…” Eunhyuk hanya tersenyum sinis mendengarnya.

**I’m_Not_Cin_Boy**

Meja makan sudah penuh dengan masakan Umma.. Donghae duduk disamping Leeteuk di depan Kyuhyun.
“cepat makan…” ajak Appa.
“ini Hae..” Umma menaruh daging di piring Donghae “kau harus banyak makan.. Umma tidak ingin kau sakit lagi..” setelah itu ia menaruh juga di piring Leeteuk dan Kyuhyun “kalian juga..”
“neee.. Umma..” Koor Kyuhyun dan Leeteuk.
Donghae masih menatap makanan itu, ia merasa baru pertama kali ini makan bersama dengan keluarganya.
“apa setiap hari kita seperti ini? makan bersama??” dengan polosya ia bertanya.
“apa yang kau tanyakan? Kita ini keluarga..” Jawab sang Appa. Jadi kalau mereka adalah keluarga artinya selalu makan bersama.
“ahh.. mungkin aku belum mengingat semuanya jadi banyak hal yang rasanya baru pertama kali kulakukan..”
Tak dipungkiri tentunya, perasaan Donghae benar adanya.
**
“hyung tidak perlu melakukan ini..” pinta Donghae saat Leeteuk menemaninya dan merapikan selimut yang membungkus tubuhnya “aku bisa sendiri..”
“arraeso..”
“pargilah tidur juga hyung.. aku tidak ingin merepotkanmu lagi..”
DEEGGHHH.. Leeteuk terkejut. Bagaimana bisa Donghae mengungkapkan hal itu? selama ini ia memang merasa direpotkan oleh Donghae. tapi saat dongsaengnya itu mandiri Leeteuk merasakan ada yang kurang di hatinya.
“gwaenchana Hae..”
“apa aku selalu merepotkanmu hyung selama ini?” tanyanya lagi “kalau memang iya, jongmal mianhamnida.. hyung.. mulai sekarang aku akan belajar mengerjakan semuanya sendiri..”
Entah kenapa pengakuan Donghae sangat menyakitkan bagi Leeteuk. Bukankah memang itu hanya diharapkannya selama ini??
“sudahlah jangan banyak bicara lagi..”
“mian..”
“tidurlah sekarang.. jaljayo Hae..”
Saat Leeteuk keluar kamar, Donghae masih belum bisa tidur juga.. ia bangun dan duduk di ranjangnya sambil matanya menelusur seisi kamar. Ruangan itu memang tak begitu asing baginya bahkan ada banyak foto-nya di sana.. pandangan mata itu kemudian tertuju pada satu buku diantara tumpukan buku lainnya di atas meja laci.
Donghae beranjak dari ranjangnya dan merubah posisi duduknya di depan meja. Tangannya membuka lembar demi lembar buku itu.. tidak ada yang menari.. batinnya.
Saat itu tangannya yang lain membuka laci di bawah meja..
“ini buku apa?”
_ToBeContinue_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar