Selasa, 25 Agustus 2015

Waffle&Macaroon Ch.5 (Fin)

**waffle_macaroon**

Chapter 5.. Waffle and Macaroon..
After Story…
“kau siap Hae??” Jitae menepuk bahu Donghae pelan dan namja itu berusaha menganggukkan kepala mantap sebagai jawaban.. “Haesung akan bangga melihatmu sekarang..”
“bukan hanya Abeoji.. Halbae pasti juga kan Ajjussi??” Jitae menyetujuinya..
“pergilah dan lakukan dengan baik…”
….
cheonbeonigo dasi taeeonandedo
geureon saram tto eobseultejyo eum~
seulpeun nae sarmeul ttatteutage haejul
cham gomaun saramimnida
geureon geudaereul wihaeseo naui simjangjjeumiya
eolmadeun apado joheunde
sarangiran geu mareun motaedo meongoseseo ireoke
baraman boado modeungeol julsu isseoseo saranghalsu isseoseo
nan seulpeodo haengbokhamnida
(No One Else – Lee Sung Chul)
Hanya ini.. hanya lagu ini yang bisa dinyanyikannya.. untuk Halbae, Abeoji.. untuk orang-orang yang bersamanya.. menjaga dan melindunginya selama ini.. dalam kekecewaan dan kesedihannya, ia masih berusaha untuk bahagia.. bahagia menerima kenyataan.. masih ada seorang hyung yang menjadi sandarannya.. masih ada Jitae yang bersedia menjadi appa..
Senyumnya bahkan tak henti saat matanya melihat.. Junhyin, Yoonhae dan Myungsoo di sudut pintu..
**waffle_macaroon**

Secangkir esspresso dan coklat shake menemani waffle dan macaroon yang mereka pesan.. Siwon menatap dongsaengnya lekat..
“hanya kita berdua hyung??”
“tunggu sebentar..”
Tak lama kemudian.. Sungmin dan Eunhyuk bergabung.. Mereka ber-empat menghabiskan hari itu bersama..
“setelah ini, apakah semuanya akan baik-baik saja?”
“tidak ada yang bisa memastikan..”
“jadi bagaimana??” kembali percakapan serius antara Sungmin dan Eunhyuk..
“kita harus memikirkan konsep pernikahannya dulu.. ini hal yang besar yang tidak boleh dilewatkan begitu saja..”
“bagaimana kalau..”
“Yak.. kalian berdua!!” panggil Siwon “yang akan menikah adalah kami jadi biarkan kami yang membuat konsepnya..”
“OMO!! Kau benar-benar akan menikah dengan Gyura noona??”
“dua perusahaan besar harus bersatu Hae..”
“tapi Sungmin hyung.. apa dia akan membiarkan isterinya bekerja juga nantinya?? Mereka tidak akan punya waktu bersama kalau terus bekerja..”
Siwon semakin geram dengan pembicaraan mereka.. kenapa jadi dongsaeng dan asistennya yang ribut?
**waffle_macaroon**

Di bawah pohon oek ia meletakkan setangkai bunga mawar putih pada dua buah nisan..
“Halbae.. semoga kau bahagia di sana, Hae baik-baik saja.. ada banyak orang yang menjaga terutama Siwon hyung..” liriknya pada Siwon..”Abeoji..” kini pada nisan disampingnya “sekalipun aku melupakan wajah Abeoji, aku juga tidak tahu bagaimana rasanya berada di pelukanmu.. tapi aku yakin pasti senyaman pelukan Jitae Ajjusi.. dia menepati janjinya untuk bersamaku..”
Hanya itu yang bisa diucapkannya.. Siwon dan Jitae yang bersamanya turut menyetujui..
‘aku akan menjaganya dengan baik Halbae..’
‘aku akan menepati janjiku Haesung-ah..’
Guman Siwon dan Jitae.
**waffle_macaroon**

“dia benar… kau akan aman bersamanya Hae.. Noona percaya, Siwon bisa menjagamu dan melindungimu dengan baik..” bisik Yoonhae pada dirinya sendiri. Yeoja yang adalah noona dari namja bernama Donghae itu terus memperhatikan keceriaan di wajah dongsaengnya. Bersama dengan Siwon dan orang-orang yang menyayanginya.. Donghae berhak mendapatkan kebahagiaannya.. dia berhak melakukan apa yang diinginkannya..
“Hyung!!” Yoonhae melihat Donghae bergelayut manja di punggung Siwon yang sudah dipaksanya untuk menggendong. Senyum tenang dan rela terpancar di wajah Yoonhae..
“kajja.. kita harus menemui Umma..” pandangannya buyar akan kedatangan Myungsoo.
“semoga Donghae bisa datang nanti..”
“tentu saja, kita mencari waktu lain dari tanggal itu..”
Yoonhae tersenyum lagi.. Myungsoo melamarnya beberapa hari yang lalu dan memutuskan menikahi Yoonhae sesegera mungkin. Dan tentunya tanggal itu tidak bersamaan dengan pernikahan Siwon dan Gyura, bagaimanapun juga Yoonhae masih menghormati Siwon dan berhutang terimaksih padanya..
….
Sebuah akhir cerita tidak harus selalu happy ending.. Yoonhae dan Siwon entah sampai kapan mereka akan berada di dalam hubungan yang kaku. Junghyin bahkan belum sanggup menerima kehadiran Siwon yang membuatnya harus jauh tinggal dari Donghae.
Donghae… ia tak pernah memikirkan apapun, baginya ia bisa melakukan apa yang menjadi impiannya sudah cukup. Baginya bisa merasakan sentuhan Appa melalui Jitae juga sudah cukup. Baginya, bisa hidup bersama dengan Siwon tanpa memutuskan hubungan dengan Junghyin dan Yoonhae sudah sangat cukup..
Final.

Waffle&Macaroon Ch.4(c)



Chapter 4 (C)
……..
“jangan bergurau Hae!” tegur Siwon saat mereka bertemu di caffe biasa. Eunhyuk dan Sungmin bersama dengan mereka..
Eunhyuk mengerutkan dahi “Myungsoo bisa melakukan apapun, aku tahu persis sifatnya.. jadi kurasa yang didengar Donghae benar..”
“lalu apa yang harus kita lakukan?” tanggap Sungmin serius.
“mudah saja..” senyum Eunhyuk “mereka pasti sudah tahu wajah Siwon.. tinggal bagaimana kita pergi dari sini tanpa diketahui..”
“kita mungkin bisa keluar tapi.. Siwon..”
“babo!! Mereka pasti sudah tahu wajah kita semua.. aku asisten Siwon dan kau pelindung Donghae..” ujar Eunhyuk “Yoonhae sudah menyebut nama Donghae artinya ia sudah bersiap kalau Donghae bersama dengan Siwon.. kita juga ikut imbasnya..”
“maksudmu, mereka fokus pada Siwon? Tapi juga pada Donghae?”
“Bingo!!”
“lalu?”
Donghae dan Siwon hanya diam menyimak perdebatan mereka berdua..
“begini saja…..”
**waffle_macaroon**

Sungmin menuntun Donghae masuk mobilnya diikuti dua orang lagi yang wajahnya tertutup topi. Mereka duduk di jok depan dan seorang dari mereka mengendarai mobil untuk melaju. Tak ada yang mencurigakan sampai di tengah jalan sepi sebuah mobil lain dengan tiga orang penumpang menghentikan laju mereka. Donghae tercekat ketakutan.
“KELUAR!!” seorang namja bertopeng menggedor kaca mobil memaksa mereka keluar.
“jangan takut Hae..” bisik Sungmin. Perlahan ia membuka pintu mobil dan orang-orang itu menarik Sungmin keluar paksa.
“Yak!! Jangan sakiti dia..” teriak Sungmin saat mereka melakukan hal yang sama pada Donghae..
Donghae menjadi sandera utama, sebuah pisau mengunci lehernya..
“Dia tidak ada…” kata yang lain
“mworago??”
“mereka hanya bodyguard saja.. bukan Tuan Muda..”
Sungmin mengerti maksud pembicaraan mereka. Tentu saja tidak ada Siwon di mobil itu..
_FlashBack On_
“pancing mereka pergi dari sini..”
“kau menjadikan kami umpan??” protes Sungmin
“karena rapat pemegang saham harus kita menangkan.. tenang saja mereka tidak akan melukai Donghae seperti titah Yoonhae..”
“kau yakin?”
“mollayo…”
Percakapan Eunhyuk dan Sungmin mencari jalan keluar..
“kita lakukan saja hyung..” ucap Donghae kemudian “Siwon hyung dan Eunhyuk hyung harus memenangkan ini.. kepemilikan saham itu bukan hanya sampai pada masalah kita tapi banyak orang yang bekerja di perusahaan hyung… selamatkan mereka semua..”
Siwon diam, ia tak tahu darimana Donghae bisa memikirkan jauh seperti itu.. “arra.. tapi ingat Hae, kau harus menjaga dirimu..” akhirnya ia setuju juga..
Sungmin tak bisa menolak, ia hanya bisa berusaha untuk melindungi Donghae saat ini. itulah tugasnya…
Setelah kesepakatan itu, dua orang karyawan caffe mereka sewa..
_Flashback Off_
**waffle_macaroon**

Ruangan ber-AC itu tidak lagi sejuk bagi Yoonhae dan Myungsoo sejak beberapa menit yang lalu Siwon dan Eunhyuk muncul.
“maaf kami sedikit terlambat..”ucap Siwon
“kalau begitu rapat ini sudah bisa kita mulai sekarang?”
…….
…….
“dalam catatan notaris sudah jelas bahwa saham terbesar atas nama Tuan Siwon sebagai pewaris dan juga pengganti presdir perusahaan ini..”
Tepuk tangan lalu terdengar di seisi ruangan kecuali Yoonhae dan Myungsoo tentunya..
**waffle_macaroon**
….
“hyung….” Wajah pucat Donghae jelas menyiratkan kalau ia ketakutan saat ini. Sungmin memandang wajah itu memelas. Ia masih berusaha menyingkirkan orang-orang yang menghalanginya mendekat pada Donghae. lalu.. kedatangan beberapa orang petugas keamanan di waktu yang tepat cukup membantu Sungmin untuk segera menyelamatkan adiknya.
Ia mendorong namja kekar yang masih menyandera Donghae, menarik Donghae dengan sekuat tenaga.. sayangnya, namja itu justru mendorong Donghae kuat-kuat.
“Hae…!!”
Donghae jatuh tersungkur hingga kepalanya membentur pinggir jalanan. Sungmin menghajar namja itu dengan kalap.. ia menang, namja itu tak berkutik di tangan Sungmin sang pemegang sabuk Taekwondo..
“Hae-ya.. gwaenchana??” melihat kening itu berdarah ia panik seketika.
“gwaenchana..” tahannya pada sakit yang teramat dan juga pusing yang mulai mendera.
“kajja…” Sungmin segera membawanya pergi dari sana. Ia harus segera membawa Donghae ke rumah sakit..
….
Pintu ruangan terbuka.. rapat selesai…
“jangan mencoba bermain curang denganku Myungsoo ssi…” kata Eunhyuk
“noona… kau melakukan hal bodoh!” sinis Siwon “kau tahu? Donghae dalam bahaya sekarang dan itu ulah namja kepercayaanmu itu.. aku sangat menghargaimu sebagai seorang noona, tapi sebagai seorang hyung aku tidak terima kalau dongsaengku terluka..”
“mworago?”
“mulai sekarang.. kalau kau tak bisa menjadi kakak yang baik.. serahkan Donghae padaku, aku akan menjaganya bahkan dengan segala harta dan nyawaku sendiri..”
Marah Siwon sambil meninggalkan Yoonhae dan Myungsoo dalam kebisuan. Yoonhae tak mampu mencerna apa yang terjadi. Dipikirannya saat ini hanya Donghae.. bagaimana dongsaengnya??
….
Siwon mendobrak pintu putih yang bernomor 317..
            “HAE-ya…” dipegangnya wajah sang dongsaeng penuh kecemasan “BABO!! Kenapa kau lakukan ini?? lihat kau terluka..”
Donghae mengerucutkan bibir lucu “gwaenchana hyung hanya luka kecil..”
            “kau bilang luka kecil??”
            “aku hanya akan marah dan menangis kalau yang luka itu jariku..”
            “wae???”
            “bukankah aku harus menjadi pemain gitar yang baik??”
            “issshh” jawaban yang cukup membuat Siwon, Sungmin dan Eunhyuk tertawa..
            “noona.. bagaimana dengan Yoonhae noona??”
            “kau memikirkannya??” Donghae mengangguk “dia baik-baik saja tapi aku tidak yakin dengan Myungsoo.. polisi akan menangkapnya karena tindakan membahayakan nyawa orang.. semoga Yoonhae noona tahu mana yang benar sejujurnya..”
            “hyung.. sahamnya??”
            “tentu saja kita menang.. Gyura sangat membantu.. tapi seperti pesan Halbae, perusahaan itu milik kita bertiga.. aku tidak akan menghabiskannya sendiri Hae, hyung hanya berusaha menjaganya dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab..”
            “jadi noona masih bisa bekerja di sana?”
            “dia juga pemiliknya..”
Donghae lega.. setidaknya ini menjadi pelajaran untuk Yoonhae dan Ummanya yang selalu ingin menguasai semuanya sendirian. Donghae percaya bahwa Siwon mampu menjaga peninggalan Halbae mereka dengan baik.
            “Aigo… kepalamu kenapa??” seorang yeoja yeopo menyapa Donghae..
Gyura.. dia adalah yeoja itu. melihat kepanikan di wajah Siwon tadi, Gyura diam-diam mengikutinya. Kini ia tahu alasannya..
            “gwaenchana noona.. hanya terbentur. Aku baik-baik saja.. dan tidak amnesia jadi aku masih ingat kalau noona adalah Shin Gyura..”
            “yak!! kenapa kau tak sopan pada orang yang lebih tua darimu?? Sejak kapan dia menjadi noonamu Hae?” teriak Siwon
            “bukankah hyung menyukai Gyura noona? Artinya aku bebas memanggilnya begitu kan hyung??”
Jawaban yang membuat Siwon merah padam “kapan hyung mengatakannya??”
            “tidak pernah.. tapi aku tahu.. Gyura noona adalah satu-satunya yeoja yang di ajak kencan oleh Siwon hyung..” katanya lucu dan jujur. Kali ini bukan hanya senyum tapi tawa yang meledak dari Sungmin dan Eunhyuk. Bagaimana mungkin Donghae membongkar rahasia Siwon sedemikian rupa? Anak ini benar-benar kekanakan..
            “YAK!! APPO HYUNG!!” satu jitakan dari Siwon membuatnya berteriak kesakitan..
            “waegurrae???”
            “Ajjussi…!!”
Kali ini Jitae yang datang dengan sekantong buah segar untuk Donghae “aku mendengar semua yang kau katakan Hae.. issh, usiamu sudah bukan bocah lagi.. kenapa kau permalukan hyung mu sendiri?? tak perlu kau katakan kalau Siwon ssi menyukai Gyura ssi sejak pertemuan pertamanya yang waktu itu..” bukannya membela Siwon, Jitae malah menyambung kata-kata Donghae..
Gyura tak bisa menyembunyikan muka merahnya. Jujur, ia juga menyukai Siwon sejak awal.. tapi..
            “arra!!” seru Siwon “Gyura ssi… aku menyukaimu.. jadi ijinkan aku menjadi namjachingu yang baik..”
            “OMO!!” semua nampak terkejut dengan pengakuan Siwon “kau tidak romantis sekali hyung, meminta hal macam itu jangan di kamar rumah sakit.. sana!! Pergilah ke taman blossom..!!” usir Donghae “apa perlu ku iringi dengan petikan gitar??”
Taakkk!! Kembali jitakan mendarat di kepalanya..
            “YAK!! KEPALAKU MASIH SAKIT HYUNG!!”
            “jangan berteriak, ini rumah sakit Hae..” tenang Sungmin
            “tapi Hae benar.. kalian berdua pergilah..” Eunhyuk ikut mengusir..
            “tunggu!!” Donghae menarik lengan Siwon “keluarkan Myungsoo hyung dari tuntutan.. aku ingin Yoonhae noona juga merasakan bahagia hyung.. jebal..” matanya berkaca-kaca memohon. Ia tahu setelah kejadian ini, pihak polisi akan menahan Myungsoo karena perbuatannya. Hanya saja, Donghae melihat hal lain.. Myungsoo melakukan semuanya untuk Yoonhae, orang yang di jaga dan dilindunginya..
Siwon mendesah “kita lihat nanti..”
Donghae menolak “shirrreoo!! Bebaskan sekarang!! jebal hyung.. jebal..”
            “Hae, kau bukan anak kecil lagi.. kau tahu apa yang mereka lakukan..”
Kali ini ia menundukkan kepala.. keceriaan tiba-tiba lenyap “tapi Yoonhae noona berhak merasakan kebahagiaannya juga. Kalau dia kalah di rapat saham.. jangan biarkan ia kehilangan orang yang menyayanginya juga.. rasanya akan sakit hyung..” pinta Donghae membuat Siwon dan mereka semua tak berkutik. Eunhyuk dan Sungmin kini menyadari alasan Tuan Lee sangat menjaga Donghae. Gyura juga akhirnya tahu kenapa Siwon begitu melindungi Donghae. dan Jitae.. melihat mata Haesung di matanya..
**waffle_macaroon**

            “tuan muda kecil..” sapa Joongkok, ayah Sungmin
            “Ajjussi.. kau tahu keberadaan Umma??”
            “ne..”
            “kalau begitu.. aku ingin Sungmin hyung menemaniku menemui Umma..”
            “mworago??”
            “tidak perlu cemas.. aku akan baik-baik saja..”
….

Yoonhae menatap Myungsoo sedalam mungkin..
            “mianhae.. aku membuatmu seperti ini..”
            “sudah kukatakan sejak awal.. apapun akan aku lakukan untukmu.. bahkan harus bekerja menjadi asisten dan bawahanmu aku rela Yoonhae-ya..”
Yoonhae menangis. Tak disangka, namja yang sudah ia kenal sejak SMA itu menunggu jawaban dan kepastian darinya sekian tahun..
            “aku akan menunggumu..” rasanya jawaban itu cukup menjelaskan semuanya.
            “tidak perlu Yoonhae ssi..”
Park Sooha, pengacara keluaraga Lee datang..
            “Myungsoo ssi.. anda bisa keluar hari ini. Tuntutan atas diri anda dibatalkan oleh Lee Donghae.. berterimakasihlah pada anak kecil itu..” sindir Sooha “jangan harap anda bisa macam-macam lagi..”
Oh, rupanya ada banyak orang yang melindungi namja bernama Lee Donghae itu..
            “benarkah??” bahagia Yoonhae “Donghae… dia.. dongsaengku??”
            “ah.. sudahlah..” senyum Sooha akhirnya “dan ia memberikan ini.. apartemen atas nama anda Yoonhae ssi.. anda dan Junghyin ssi bisa menempatinya apa yang menjadi hak anda..”
            “hak??”
            “benar.. Tuan Lee sudah membagi semua miliknya untuk tiga orang cucunya. Dan Donghae meminta saya untuk memberikan hak anda..”
Yoonhae hanya bisa tertegun..
….

            “Umma…”
Junghyin tak perlu menebak siapa yang memanggilnya. Suara itu begitu di hafalnya, suara yang sangat dirindukannya selama ini.. suara panggilan dari putranya..
            “bogoshipo…. Jongmal bogoshipoyeo..” peluk Donghae “apa Umma tidak merindukanku? Apa Umma tidak pernah memikirkanku?? Umma…” isaknya..
Junghyin mematung.. bagaimana mungkin ia tidak merindukan putranya sendiri? darah dagingnya..
            “Umma melakukan banyak kesalahan Hae..” entah apa yang terjadi pada Junghyin hingga perempuan tengah baya itu mengatakan penyesalannya.. “Umma melakukan semua itu hanya demi dirimu.. tapi Umma salah kalau hidup tidak bisa dipaksakan…” isaknya juga.. kali ini ia mengusap lembut kepala Donghae “lakukan apapun yang kau mau, Umma tidak akan menghalangi.. hanya satu hal yang Umma minta.. tolong jangan jauhi Umma..”
            “mana mungkin aku melakukan itu..??”
Junghyin lega.. “tapi.. Umma belum bisa berdamai dengan Siwon.. juga Jitae.. jangan paksa Umma..” Donghae paham.. ia tidak akan meminta apapun dari Junghyin selama ia tidak berbuat yang diluar batas..
            “ini undangan untuk show minggu depan.. ku harap Umma datang..”
            “kau?? Lolos audisi??”
            “berkat Jitae Ajjussi..”
Sungmin melihat pemandangan itu bahagia.. akhirnya, sekalipun semua hal tidak terselesaikan.. setidaknya Junhyin menerima keputusan Donghae untuk tidak menjadi seperti yang ia inginkan..
Donghae memang terlahir dari rahimnya, tapi keinginan dan mimpinya tidak sama dengan harapannya.. setiap anak manusia berhak memilih jalan hidupnya sendiri.. yang terpenting ialah.. ia mempertanggungjawabkan apa yang ia pilih dan jalani..
…..
**waffle_macaroon**