Chapter 4 (C)
……..
“jangan bergurau Hae!” tegur Siwon saat mereka bertemu di
caffe biasa. Eunhyuk dan Sungmin bersama dengan mereka..
Eunhyuk mengerutkan dahi “Myungsoo bisa melakukan apapun,
aku tahu persis sifatnya.. jadi kurasa yang didengar Donghae benar..”
“lalu apa yang harus kita lakukan?” tanggap Sungmin serius.
“mudah saja..” senyum Eunhyuk “mereka pasti sudah tahu
wajah Siwon.. tinggal bagaimana kita pergi dari sini tanpa diketahui..”
“kita mungkin bisa keluar tapi.. Siwon..”
“babo!! Mereka pasti sudah tahu wajah kita semua.. aku
asisten Siwon dan kau pelindung Donghae..” ujar Eunhyuk “Yoonhae sudah menyebut
nama Donghae artinya ia sudah bersiap kalau Donghae bersama dengan Siwon.. kita
juga ikut imbasnya..”
“maksudmu, mereka fokus pada Siwon? Tapi juga pada
Donghae?”
“Bingo!!”
“lalu?”
Donghae dan Siwon hanya diam menyimak perdebatan mereka
berdua..
“begini saja…..”
**waffle_macaroon**
Sungmin menuntun
Donghae masuk mobilnya diikuti dua orang lagi yang wajahnya tertutup topi.
Mereka duduk di jok depan dan seorang dari mereka mengendarai mobil untuk
melaju. Tak ada yang mencurigakan sampai di tengah jalan sepi sebuah mobil lain
dengan tiga orang penumpang menghentikan laju mereka. Donghae tercekat
ketakutan.
“KELUAR!!” seorang
namja bertopeng menggedor kaca mobil memaksa mereka keluar.
“jangan takut Hae..”
bisik Sungmin. Perlahan ia membuka pintu mobil dan orang-orang itu menarik
Sungmin keluar paksa.
“Yak!! Jangan sakiti
dia..” teriak Sungmin saat mereka melakukan hal yang sama pada Donghae..
Donghae menjadi
sandera utama, sebuah pisau mengunci lehernya..
“Dia tidak ada…” kata
yang lain
“mworago??”
“mereka hanya
bodyguard saja.. bukan Tuan Muda..”
Sungmin mengerti
maksud pembicaraan mereka. Tentu saja tidak ada Siwon di mobil itu..
_FlashBack On_
“pancing mereka pergi
dari sini..”
“kau menjadikan kami
umpan??” protes Sungmin
“karena rapat pemegang
saham harus kita menangkan.. tenang saja mereka tidak akan melukai Donghae
seperti titah Yoonhae..”
“kau yakin?”
“mollayo…”
Percakapan Eunhyuk dan
Sungmin mencari jalan keluar..
“kita lakukan saja
hyung..” ucap Donghae kemudian “Siwon hyung dan Eunhyuk hyung harus memenangkan
ini.. kepemilikan saham itu bukan hanya sampai pada masalah kita tapi banyak
orang yang bekerja di perusahaan hyung… selamatkan mereka semua..”
Siwon diam, ia tak
tahu darimana Donghae bisa memikirkan jauh seperti itu.. “arra.. tapi ingat
Hae, kau harus menjaga dirimu..” akhirnya ia setuju juga..
Sungmin tak bisa
menolak, ia hanya bisa berusaha untuk melindungi Donghae saat ini. itulah
tugasnya…
Setelah kesepakatan
itu, dua orang karyawan caffe mereka sewa..
_Flashback Off_
**waffle_macaroon**
Ruangan ber-AC itu
tidak lagi sejuk bagi Yoonhae dan Myungsoo sejak beberapa menit yang lalu Siwon
dan Eunhyuk muncul.
“maaf kami sedikit
terlambat..”ucap Siwon
“kalau begitu rapat
ini sudah bisa kita mulai sekarang?”
…….
…….
“dalam catatan notaris
sudah jelas bahwa saham terbesar atas nama Tuan Siwon sebagai pewaris dan juga
pengganti presdir perusahaan ini..”
Tepuk tangan lalu
terdengar di seisi ruangan kecuali Yoonhae dan Myungsoo tentunya..
**waffle_macaroon**
….
“hyung….” Wajah pucat
Donghae jelas menyiratkan kalau ia ketakutan saat ini. Sungmin memandang wajah
itu memelas. Ia masih berusaha menyingkirkan orang-orang yang menghalanginya
mendekat pada Donghae. lalu.. kedatangan beberapa orang petugas keamanan di
waktu yang tepat cukup membantu Sungmin untuk segera menyelamatkan adiknya.
Ia mendorong namja
kekar yang masih menyandera Donghae, menarik Donghae dengan sekuat tenaga..
sayangnya, namja itu justru mendorong Donghae kuat-kuat.
“Hae…!!”
Donghae jatuh
tersungkur hingga kepalanya membentur pinggir jalanan. Sungmin menghajar namja
itu dengan kalap.. ia menang, namja itu tak berkutik di tangan Sungmin sang
pemegang sabuk Taekwondo..
“Hae-ya..
gwaenchana??” melihat kening itu berdarah ia panik seketika.
“gwaenchana..”
tahannya pada sakit yang teramat dan juga pusing yang mulai mendera.
“kajja…” Sungmin
segera membawanya pergi dari sana. Ia harus segera membawa Donghae ke rumah
sakit..
….
Pintu ruangan terbuka.. rapat selesai…
“jangan mencoba
bermain curang denganku Myungsoo ssi…” kata Eunhyuk
“noona… kau melakukan
hal bodoh!” sinis Siwon “kau tahu? Donghae dalam bahaya sekarang dan itu ulah
namja kepercayaanmu itu.. aku sangat menghargaimu sebagai seorang noona, tapi
sebagai seorang hyung aku tidak terima kalau dongsaengku terluka..”
“mworago?”
“mulai sekarang..
kalau kau tak bisa menjadi kakak yang baik.. serahkan Donghae padaku, aku akan
menjaganya bahkan dengan segala harta dan nyawaku sendiri..”
Marah Siwon sambil
meninggalkan Yoonhae dan Myungsoo dalam kebisuan. Yoonhae tak mampu mencerna
apa yang terjadi. Dipikirannya saat ini hanya Donghae.. bagaimana
dongsaengnya??
….
Siwon mendobrak pintu putih yang bernomor 317..
“HAE-ya…”
dipegangnya wajah sang dongsaeng penuh kecemasan “BABO!! Kenapa kau lakukan
ini?? lihat kau terluka..”
Donghae mengerucutkan bibir lucu “gwaenchana hyung hanya
luka kecil..”
“kau
bilang luka kecil??”
“aku
hanya akan marah dan menangis kalau yang luka itu jariku..”
“wae???”
“bukankah
aku harus menjadi pemain gitar yang baik??”
“issshh”
jawaban yang cukup membuat Siwon, Sungmin dan Eunhyuk tertawa..
“noona..
bagaimana dengan Yoonhae noona??”
“kau
memikirkannya??” Donghae mengangguk “dia baik-baik saja tapi aku tidak yakin
dengan Myungsoo.. polisi akan menangkapnya karena tindakan membahayakan nyawa
orang.. semoga Yoonhae noona tahu mana yang benar sejujurnya..”
“hyung..
sahamnya??”
“tentu
saja kita menang.. Gyura sangat membantu.. tapi seperti pesan Halbae,
perusahaan itu milik kita bertiga.. aku tidak akan menghabiskannya sendiri Hae,
hyung hanya berusaha menjaganya dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab..”
“jadi
noona masih bisa bekerja di sana?”
“dia
juga pemiliknya..”
Donghae lega.. setidaknya ini menjadi pelajaran
untuk Yoonhae dan Ummanya yang selalu ingin menguasai semuanya sendirian.
Donghae percaya bahwa Siwon mampu menjaga peninggalan Halbae mereka dengan
baik.
“Aigo…
kepalamu kenapa??” seorang yeoja yeopo menyapa Donghae..
Gyura.. dia adalah yeoja itu. melihat kepanikan di
wajah Siwon tadi, Gyura diam-diam mengikutinya. Kini ia tahu alasannya..
“gwaenchana
noona.. hanya terbentur. Aku baik-baik saja.. dan tidak amnesia jadi aku masih
ingat kalau noona adalah Shin Gyura..”
“yak!!
kenapa kau tak sopan pada orang yang lebih tua darimu?? Sejak kapan dia menjadi
noonamu Hae?” teriak Siwon
“bukankah
hyung menyukai Gyura noona? Artinya aku bebas memanggilnya begitu kan hyung??”
Jawaban yang membuat Siwon merah padam “kapan hyung
mengatakannya??”
“tidak
pernah.. tapi aku tahu.. Gyura noona adalah satu-satunya yeoja yang di ajak
kencan oleh Siwon hyung..” katanya lucu dan jujur. Kali ini bukan hanya senyum
tapi tawa yang meledak dari Sungmin dan Eunhyuk. Bagaimana mungkin Donghae
membongkar rahasia Siwon sedemikian rupa? Anak ini benar-benar kekanakan..
“YAK!!
APPO HYUNG!!” satu jitakan dari Siwon membuatnya berteriak kesakitan..
“waegurrae???”
“Ajjussi…!!”
Kali ini Jitae yang datang dengan sekantong buah
segar untuk Donghae “aku mendengar semua yang kau katakan Hae.. issh, usiamu
sudah bukan bocah lagi.. kenapa kau permalukan hyung mu sendiri?? tak perlu kau
katakan kalau Siwon ssi menyukai Gyura ssi sejak pertemuan pertamanya yang
waktu itu..” bukannya membela Siwon, Jitae malah menyambung kata-kata Donghae..
Gyura tak bisa menyembunyikan muka merahnya. Jujur,
ia juga menyukai Siwon sejak awal.. tapi..
“arra!!”
seru Siwon “Gyura ssi… aku menyukaimu.. jadi ijinkan aku menjadi namjachingu
yang baik..”
“OMO!!”
semua nampak terkejut dengan pengakuan Siwon “kau tidak romantis sekali hyung,
meminta hal macam itu jangan di kamar rumah sakit.. sana!! Pergilah ke taman
blossom..!!” usir Donghae “apa perlu ku iringi dengan petikan gitar??”
Taakkk!! Kembali jitakan mendarat di kepalanya..
“YAK!!
KEPALAKU MASIH SAKIT HYUNG!!”
“jangan
berteriak, ini rumah sakit Hae..” tenang Sungmin
“tapi
Hae benar.. kalian berdua pergilah..” Eunhyuk ikut mengusir..
“tunggu!!”
Donghae menarik lengan Siwon “keluarkan Myungsoo hyung dari tuntutan.. aku
ingin Yoonhae noona juga merasakan bahagia hyung.. jebal..” matanya
berkaca-kaca memohon. Ia tahu setelah kejadian ini, pihak polisi akan menahan
Myungsoo karena perbuatannya. Hanya saja, Donghae melihat hal lain.. Myungsoo
melakukan semuanya untuk Yoonhae, orang yang di jaga dan dilindunginya..
Siwon mendesah “kita lihat nanti..”
Donghae menolak “shirrreoo!! Bebaskan sekarang!!
jebal hyung.. jebal..”
“Hae,
kau bukan anak kecil lagi.. kau tahu apa yang mereka lakukan..”
Kali ini ia menundukkan kepala.. keceriaan
tiba-tiba lenyap “tapi Yoonhae noona berhak merasakan kebahagiaannya juga.
Kalau dia kalah di rapat saham.. jangan biarkan ia kehilangan orang yang
menyayanginya juga.. rasanya akan sakit hyung..” pinta Donghae membuat Siwon
dan mereka semua tak berkutik. Eunhyuk dan Sungmin kini menyadari alasan Tuan
Lee sangat menjaga Donghae. Gyura juga akhirnya tahu kenapa Siwon begitu
melindungi Donghae. dan Jitae.. melihat mata Haesung di matanya..
**waffle_macaroon**
“tuan muda kecil..” sapa Joongkok,
ayah Sungmin
“Ajjussi.. kau tahu keberadaan
Umma??”
“ne..”
“kalau begitu.. aku ingin Sungmin
hyung menemaniku menemui Umma..”
“mworago??”
“tidak perlu cemas.. aku akan
baik-baik saja..”
….
Yoonhae menatap
Myungsoo sedalam mungkin..
“mianhae.. aku membuatmu seperti
ini..”
“sudah kukatakan sejak awal.. apapun
akan aku lakukan untukmu.. bahkan harus bekerja menjadi asisten dan bawahanmu
aku rela Yoonhae-ya..”
Yoonhae menangis. Tak
disangka, namja yang sudah ia kenal sejak SMA itu menunggu jawaban dan
kepastian darinya sekian tahun..
“aku akan menunggumu..” rasanya
jawaban itu cukup menjelaskan semuanya.
“tidak perlu Yoonhae ssi..”
Park Sooha, pengacara
keluaraga Lee datang..
“Myungsoo ssi.. anda bisa keluar
hari ini. Tuntutan atas diri anda dibatalkan oleh Lee Donghae..
berterimakasihlah pada anak kecil itu..” sindir Sooha “jangan harap anda bisa
macam-macam lagi..”
Oh, rupanya ada banyak
orang yang melindungi namja bernama Lee Donghae itu..
“benarkah??” bahagia Yoonhae
“Donghae… dia.. dongsaengku??”
“ah.. sudahlah..” senyum Sooha
akhirnya “dan ia memberikan ini.. apartemen atas nama anda Yoonhae ssi.. anda
dan Junghyin ssi bisa menempatinya apa yang menjadi hak anda..”
“hak??”
“benar.. Tuan Lee sudah membagi
semua miliknya untuk tiga orang cucunya. Dan Donghae meminta saya untuk
memberikan hak anda..”
Yoonhae hanya bisa tertegun..
….
“Umma…”
Junghyin tak perlu
menebak siapa yang memanggilnya. Suara itu begitu di hafalnya, suara yang
sangat dirindukannya selama ini.. suara panggilan dari putranya..
“bogoshipo…. Jongmal bogoshipoyeo..”
peluk Donghae “apa Umma tidak merindukanku? Apa Umma tidak pernah
memikirkanku?? Umma…” isaknya..
Junghyin mematung..
bagaimana mungkin ia tidak merindukan putranya sendiri? darah dagingnya..
“Umma melakukan banyak kesalahan
Hae..” entah apa yang terjadi pada Junghyin hingga perempuan tengah baya itu
mengatakan penyesalannya.. “Umma melakukan semua itu hanya demi dirimu.. tapi
Umma salah kalau hidup tidak bisa dipaksakan…” isaknya juga.. kali ini ia
mengusap lembut kepala Donghae “lakukan apapun yang kau mau, Umma tidak akan
menghalangi.. hanya satu hal yang Umma minta.. tolong jangan jauhi Umma..”
“mana mungkin aku melakukan itu..??”
Junghyin lega..
“tapi.. Umma belum bisa berdamai dengan Siwon.. juga Jitae.. jangan paksa
Umma..” Donghae paham.. ia tidak akan meminta apapun dari Junghyin selama ia
tidak berbuat yang diluar batas..
“ini undangan untuk show minggu
depan.. ku harap Umma datang..”
“kau?? Lolos audisi??”
“berkat Jitae Ajjussi..”
Sungmin melihat
pemandangan itu bahagia.. akhirnya, sekalipun semua hal tidak terselesaikan..
setidaknya Junhyin menerima keputusan Donghae untuk tidak menjadi seperti yang
ia inginkan..
Donghae memang
terlahir dari rahimnya, tapi keinginan dan mimpinya tidak sama dengan
harapannya.. setiap anak manusia berhak memilih jalan hidupnya sendiri.. yang
terpenting ialah.. ia mempertanggungjawabkan apa yang ia pilih dan jalani..
…..
**waffle_macaroon**