==Part 6==
Sora berulang kali
melihat dirinya di cermin. Wajahnya terlihat sedikit frustasi sejak ia
mengiyakan ajakan Yesung untuk bertemu hari itu.
“noona.. yeopo..” lirih Donghae.
“jeongmal?”
“ne, tidak biasanya noona berdandan.. apa hari ini
spesial?” Donghae masih dengan menguyah sarapannya.
“ani.. apa tidak boleh noona sekali-kali terlihat
cantik?”
“noona sudah cantik setiap hari..” pujinya.
“yak..”
“haha.. aku berangkat dulu noona..” Donghae meninggalkan
Sora dengan tawa yang masih menggema.
‘untung saja Siwon sudah berangkat’ batin Sora, ia tak
ingin kedua dongsaengnya mengeroyoknya dengan pertanyaan aneh-aneh.
Yesung menatap lekat
Sora, ia berhasil mengajaknya keluar hari ini.
“kita akan kemana pagi seperti ini?” tanya Sora, ia tak
dikecewakan tentunya karena ia sendiri sudah ijin pada Yuri untuk hari ini.
“kau akan suka nanti..”
…………………………………………………………………
Eunbi tidak menyerah begitu
saja, ia tidak ingin kehilangan Yesung dengan mudah. Maka yang ia lakukan kini
ialah mencari tahu siapa sebenarnya yeoja itu.
“MWO??” ia menutup mulutnya tiba-tiba, mengucek matanya
perlahan. “jadi.. yeoja itu..” Eunbi sangat terkejut saat melihat foto seorang
yeoja di depan layar laptopnya. Memang tidak sulit kalau hanya mencari jejak
seseorang yang sudah terdaftar secara hukum. apalagi Eunbi tahu kapan dan
dimana ia pernah bersekolah dulunya.
“jadi selama ini.. Choi Sora adalah yeoja yang ditunggu oppa?
Aaiish. Wae.. aku begitu bodoh tidak menyadarinya, padahal aku tahu namanya..”
jelas Eunbi tahu soal Sora, ia seringkali ke Blossom Art sebelumnya dan menjadi
pelanggannya juga.
………………………………………………………………….
“ini..” Donghae menyodorkan sekaleng minuman dingin pada
Jihyun “kau tampak murung hari ini..” namja itu duduk di depan Jihyun.
“gumawo Hae..”
“aku senang akhirnya bisa berteman denganmu.. bahkan
sudah lama sebenarnya kalau..”
“kau menyukainya!!” sahut Kibum “waeyo?” Kibum tak suka
dengan pandangan Donghae padanya “apa aku salah?”
“yak, kenapa kau mengatakannya..”
“lalu apa yang akan kau katakan padanya tadi?”
Donghae terdiam, ia malu
dan merasa mengenaskan di depan Jihyun. Bagaimana bisa ia mengatakan kalau
menyukai yeoja itu sedangkan yeoja itu tak melihatnya sedikitpun.
Jihyun menunduk, ia sudah
tahu sejak awal hal itu. alasannya dekat dengan Donghae selama ini hanya karena
Eunhyuk, ia berniat membantu Eunhyuk dengan memberikan informasi mengenai
Donghae. Kebencian Eunhyuk yang tak berawal itu selalu menganggunya saat ia
harus dengan Eunhyuk. Jadi ia berpikir
Eunhyuk akan memandangnya kalau ia bisa memberi tahu mengenai Donghae. seakan
ia berpihak pada namja yang sudah ada di hatinya sejak ia tinggal bersama
Sungmin.
“aku tahu kau menyukai Eunhyuk, Jihyun-ah.. aku tidak
akan memaksa persaanmu padaku..” ujar Donghae kemudian.
Jihyun mendongak,
bagaimana namja itu bisa tahu? Bahkan kini perasaan bersalahnya menyesap, ia
terjebak oleh kebaikan hati Donghae. namja itu bahkan dengan tulus ingin
berteman dengannya..
“jangan memandangku seperti itu.. sudahlah.. lupakan saja
semua.. kuharap kita masih bisa berteman..” namja itu kembali melempar
senyumannya. Kibum demikian juga, ia sangat mengenal Donghae, ia sangat tahu
bagaimana Donghae.
“omo!! Aku harus menemui Sanghee di perpustakaan..” seru
Kibum “aku pergi dulu..” lanjutnya menyisahkan kebisuan antara Jihyun dan
Donghae.
………………………………………………………….
“Eunbi ssi.. apa boleh tahu apa kesalahanku?” tanya Siwon
“aku tidak akan mengatakannya, mulaih hari ini aku tidak
ingin melihatmu lagi.. pergilah..”
Siwon menghela nafas, ia
baru saja mendengar kata “dikeluarkan” dari mulut Eunbi. Leeteuk dan Sungmin
pun entah kenapa kali ini tidak bisa membelanya. Bukan masalah bagi Siwon kalau
ia harus keluar dari pekerjaannya di Bi-Coffie. Yang membuatnya tidak terima
adalah ia tidak tahu kesalahan apa yang sudah di perbuatnya. Paling tidak,
sekarang ia bisa fokus sebagai asisten Shindong dan membantunya menyelesaikan
program di JYK.
“jadi kau
memecatnya noona?” suara Eunhyuk di ujung. Setelah ia mendengar kabar dari
Sungmin tadi mengenai Siwon.
“ne..”
“ahhh..ahaha..
aku senang.. aku bisa memberi pelajaran pada Donghae.. Yoona noona juga tidak
akan menemukannya lagi di caffe..”
Eunbi mengerutkan kening “nuguya?”
“Donghae? dongsaeng
Siwon hyung.. dia sekelas denganku, aku membencinya noona..”
“yak, kau
ini..”
“gumawo noona..
saranghae..” seru Eunhyuk sebelum ia menutup telphonya.
Entah kebetulan atau apa,
alasan Eunbi mengeluarkan Siwon karena ia membenci Choi Sora, noona Choi Siwon.
Sedangkan Eunhyuk, membenci Choi Donghae dongsaeng Choi Siwon. Jangan tanya
Eunbi tahu darimana, karena ia punya cukup banyak teman yang bisa di
andalkannya.
…………………………………………………………..
“kau masih mengingat tempat ini?” suara Yesung lembut di
telinga Sora. Yeoja itu mengangguk pelan, ia masih ingat bagaimana ia menunggu
namja itu sekian lama di tempat itu. pohon sakura mulai bermekaran, sama
seperti waktu ia menunggu dulu.
“aku ingin menepati janjiku untuk datang ke tempat ini..
apa kau menungguku waktu itu?”
“ne, setiap hari aku ke tempat ini menunggunya setiap
pulang sekolah.. sampai aku harus pindah bersama keluargaku juga..” sebulir air
bening menetes di pipinya.
“aku yakin kau melakukan itu Ra-ya.. mianhae, jongmal
mianhae membuatmu harus menungguku..”
Sora memandang Yesung
lekat “lalu kenapa kau melupakanku waktu kita bertemu pertama kali kemarin?”
“aku hanya tidak yakin..” kata Sora “aku tidak yakin apa
itu benar-benar kau namja yang ku tunggu sekian lama..”
Yesung tercekat, ternyata
yeoja itu juga menunggunya.. Yesung menarik Sora dalam pelukanya “aku tidak
akan membuatmu menunggu lagi kali ini..” Sora tak memberontak, ia merasakan
dekapan Yesung dengan dalam.
“masih sama.. bau parfume ini..” ujarnya pelan.
“kau.. mengingatnya?”
“sangat.. aku sangat mengenalinya..”
“gumawo sudah menungguku Sora-ya..”
“saranghae.. itu jawaban yang ingin aku berikan waktu itu
dan tidak berubah sampai sekarang..”
Yesung tersenyum,
akhirnya ia bisa mendapatkan Sora lagi. yeoja itu bahkan tidak mengelak
sedikitpun tentang perasaannya.
‘gumawo Hae.. Siwon-ah.. kalian sudah memberiku kekuatan
untuk tidak menyembunyikan perasaan ini..’ batin Sora.
……………………………………………………………..
“CHOI DONGHAE!!LEE EUNHYUK!! Lepaskan earphone kalian..”
teriak Minjae songsaenim.
Donghae tercekat, ia
melepas benda yang menempel di telinganya itu dengan cepat. Sebelum ia meraih
mp4-nya, sang guru sudah merebutnya dari tanganya. Bukan hanya miliknya tapi
juga milik Eunhyuk.
“Destiny Love?” sebutnya “itukah yang kalian dengarkan?
OMO.. kompak sekali kalian ini bahkan mendengarkan lagupun sama persis..”
Donghae dan Eunhyuk
saling pandang, bagaimana mungkin mereka mendengarkan lagu yang sama. Kenapa
banyak sekali kesamaan yang mereka miliki?
“kalian menyukainya?” Keduanya mengangguk.
Minjae songsaenim
menggeleng, ia bahkan tak mengerti pada kedua muridnya itu. mereka sangat
bertolak belakang namun memiliki banyak kesamaan juga.
“kalian suka hujan.. sekarang lagu ini juga.. apa lagi
yang harus ku tahu?”
Kali ini keduanya
terdiam, larut dalam pikiran masing-masing.
“baiklah.. jangan ulangi perbuatan kalian.. tetap
konsentrasi waktu jam pelajaran..”
Kibum menggandeng Sanghee
dengan erat. Keduanya nampak menikmati hari itu, kecuali Minho. namja itu
hampir saja memukul dinding di sampingnya kalau tidak sadar bahwa benda itu
keras.
“kau cemburu?” tanya Hyorin
“bukan urusanmu..”
“salahmu.. siapa yang menyuruhmu menyukai yeojachingu
orang lain?”
Minho tidak peduli dengan
ucapan yeoja yang nyatanya temannya sendiri.
“Yak, Ryeowook-ah.. kau akan ikut audisi itu?” teriak
Hyorin tiba-tiba.
Minho dan Ryeowook saling
pandang.
“ne..”
“kau akan mengalahkan Jinhyuk Sunbae?”
“harus” datarnya “aku pergi dulu Hyorin-ah..” pamitnya
“Minho-ya.. kau mau pulang bersamaku?”
Minho mendesah, ia
mengikuti Ryeowook perlahan. Namja itu masih punya akal sehat. Ia tidak akan
membenci orang tanpa alsan jelas. Sama seperti ia tak bisa membenci Ryeowook
yang berteman dengan Kibum, tapi karena Kibum juga temannya sendiri.
Hyorin termangu.. ‘issh..
aku juga akan mengalahkannya nanti’ bisiknya, karena ia juga mengikuti audisi
itu.
Tak jauh dari mereka
semua, Donghae menyaksikan semuanya. Mulai dari Kibum dan Sanghee sampai
Ryeowook dan Minho.
“aku senang kalian bersaing tanpa menyakiti satu sama
lain..” gumannya.
……………………………………………………..
“ada apa denganmu? Akhir-akhir ini aku tak mengerti
maksudmu nona..” tegur Leeteuk. Eunbi menatap tajam, yeoja itu bahkan tidak
tahu moodnya mendadak aneh beberapa hari ini. semua mungkin karena Yesung..
“Yesung?? Dia kan yang membuatmu seperti ini? lalu
hubungan Siwon apa?”
“kau ingin tahu Leeteuk ssi?”
“kalau kau mau bercerita..”
“Siwon adalah dongsaeng dari yeoja yang mengambil Yesung
oppa dariku..”
Leeteuk terkejut tapi ia
bisa menguasai dirinya kembali “aku tidak salah dengar? Bukankah dari awal
Yesung bukan milikmu Eunbi ssi? Yesung bahkan tidak melihatmu sedetikpun.. di
hatinya hanya ada yeoja yang selama ini ditunggunya..”
“tahu apa kau?”
“tentu aku tahu.. aku mengenal kalian berdua.. Yesung
tipe namja yang memegang janjinya, dia juga namja yang setia dengan hatinya..”
Eunbi terdiam “dan aku juga mengenalmu, kau yeoja baik hati yang sedang
terbutakan oleh keinginanmu untuk memiliki Yesung..”
“apa maksudmu..”
“kalau kau marah padanya.. katakan.. tapi jangan membuat
orang lain yang tak ada hubungannya denganmu merasakan akibatnya juga.. Siwon
bahkan tidak tahu apa-apa..”
“ini juga demi Eunhyuk..”
“Eunhyuk kau bilang? Apa Siwon juga tahu dan terlibat
masalah Eunhyuk dengan dongsaeng Siwon?”
“kau tahu?” Eunbi kini tercekat, Leeteuk tahu banyak
mengenainya dan keluarganya.
Leeteuk menarik ujung
bibirnya hingga membentuk sebuah senyum di sana “mianhae.. aku mendengar
percakapanmu dengan Eunhyuk.. Jihyun juga sering cerita bagaimana Eunhyuk
membenci Donghae tanpa sebab..”
“lalu apa yang harus aku lakukan? Apa aku salah kalau aku
meraih kebahagiaanku? Selama ini aku sudah sangat lelah menjalani ini semua..
aku merasa menjadi orang yang tidak inginkan siapapun.. Appa tidak pernah
peduli.. Eunhyuk tidak pernah menghargai.. dan kau.. kau mau menyalahkan aku
juga?” isak Eunbi. Yeoja itu mengeluarkan semua hatinya, hanya pada Leeteuk..
“ani.. aku membutuhkanmu Eunbi.. tentu.. karena aku
menyukaimu sejak lama.. tapi aku tidak akan memaksa perasaan ini.. karena itu,
belajarlah dengan benar bagaimana cara mencintai seseorang..” jelas Leeteuk
“pikirkan semua baik-baik.. aku akan tetap berada di sampingmu apapun yang
terjadi.. tak peduli kau melihatku atau tidak..”.
…………………………………………………….
Sora melantunkan lagu kesukaannya,
Siwon dan Donghae keduanya heran memperhatikan.
“kau sedang jatuh cinta noona?” celutuk sang maknae
Sora menghentikan
kegiatannya seketika “apa yang kau tanyakan?”
“dari buku yang ku baca, kalau seseorang tiba-tiba
terlihat aneh artinya ia jatuh cinta..” jawabnya polos.
Siwon tertawa “OMO!! Kau
sudah pintar sekarang?”
“tapi hyung.. saat aku jatuh cinta aku tidak seaneh
noona?” kembali tawa Siwon meledak mendengar pernyataan Donghae. ia tak habis
pikir dongsaengnya kelewat polos.
“kau pernah jatuh cinta?”
Donghae mengangguk “tapi
aku patah hati sebelum mendapatkannya noona..”
“waeyo?” kali ini mereka serius menanggapi Donghae. Sora
duduk di samping Donghae mengapitnya bersama Siwon di sisi yang lain.
“dia menyukai Eunhyuk.. kau tahu kan hyung…”
“Eunhyuk tahu masalah itu?” Donghae menggeleng.
“lalu kenapa?” guman Siwon pelan namun sempat didengar
mereka.
“ada apa?”
“aku di keluarkan dari Bi-Coffie.. aku pikir setelah
mendengarmu tadi mungkin ini ada kaitannya dengan Eunhyuk..”
“MWO??”
“jangan berteriak.. aku bersyukur bisa keluar dari tempat
itu, jadi aku bisa fokus jadi asisten Shindong sunbae.. dan bertemu terus
dengan NAMJACHINGU Sora Noona..” Siwon memberi penekanan.
Sora mencibir kecil,
Donghae sudah tertawa dibuatnya.
“dunia ini sempit sekali ya..” celutuknya.
……………………………………………….
Eunhyuk berkoar tanpa
henti, ia kesal dengan Yunho yang terus mengawasinya. Tugas utamanya memang
mengawasi putra keluarga Lee tersebut. Namun belakangan, Eunhyuk yang lebih
sering dengan Sungmin membuat Yunho sedikit terbantu.
“jangan ikuti aku hyung..”
“aku hanya melakukan tugas..”
“aku sudah di dalam rumah sekarang.. lagipula kenapa kau
menjemputku? Bukankah aku sudah bilang aku bersama Sungmin hyung?”
“kau bersamanya karena ada Yoona bukan? Aaiisshh anak
ini.. lagipula hari ini Appa mu menyuruhku membawamu pulang lebih awal..”
“mwo??”
“jangat terkejut.. Tuan Lee hanya ingin makan malam
bersama kedua anaknya..”
“noona juga?”
“tentu saja.. sudah, masuklah ke dalam mereka sudah
menunggu..”
Eunhyuk menggerutu “odie?
Kau bohong hyung.. Appa dan Noona tidak ada di sini..” saat ia menemukan meja
makan masih kosong. “oh, apa mungkin Appa masih di ruangannya?” ia melihat jam
tangannya, masih ada 30 menit dari jam makan malam mereka rupanya. Dengan ringan
Eunhyuk masuk ke ruangan Appanya.
“APPA!!” tanpa mengetuk pintu ia masuk begitu saja. Namun
apa yang dilihatnya? Hanya ruang kosong tanpa penghuni. Eunhyuk menggerutu
lagi, ia makin kesal saja hari ini. dilemparnya tubuhnya pada kursi empuk dekat
meja kerja Tuan Lee, ia putar-putar sambil memejamkan mata. Saat ia membuka
mata kembali, pandanganya tertuju pada selembar putih bergambar di atas meja
diantara tumpukan buku milik Appanya.
“foto?” gumannya “bayi? Dua bayi? Nuguya? Apa itu aku
atau noona? Lalu..” semakin ia heran dengan yang dilihatnya. Foto dua bayi
mungil yang masih berbalut kain putih dan biru. Dan yang membuat Eunhyuk
terkejut lagi adalah tulisan di bawah foto itu.. –Eunhyuk dan Eunhae-.
…………………………………………………………
Tuan Lee melempar semua
buku dan kertas di atas mejanya. Meja yang rapi dan ruangan yang bersih itu
tiba-tiba berantakan.
“apa yang Appa lakukan?” heran Eunbi melihat keadaan
ruangan Tuan Lee “haruskah aku membantu Appa?” tawarnya
Tuan Lee tersenyum
menangkan dan menggeleng “gumawo, Appa bisa sendiri..”
“Appa mencari ini?” Eunhyuk muncul di balik pintu
tiba-tiba. Mata Eunbi dan Tuan Lee menatap benda di tangan Eunhyuk. “jelaskan
dulu padaku apa maksudnya ini Appa..”
Eunbi belum paham, ia
menarik kertas itu dari tangan dongsaengnya dan menatapnya sesaat.
“noona, kau tahu sesuatu?”
Tuan Lee dan Eunbi saling
menatap satu sama lain. Luka lama yang dipendam diantara keduanya terbuka
seketika. Luka yang membuat Eunbi menjauhi Appanya sendiri, kalau bukan karena
Eunhyuk dia tidak akan berada di rumah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar