Minggu, 22 Juni 2014

DESTINY LOVE -6-



==Part 6==
Sora berulang kali melihat dirinya di cermin. Wajahnya terlihat sedikit frustasi sejak ia mengiyakan ajakan Yesung untuk bertemu hari itu.
            “noona.. yeopo..” lirih Donghae.
            “jeongmal?”
            “ne, tidak biasanya noona berdandan.. apa hari ini spesial?” Donghae masih dengan menguyah sarapannya.
            “ani.. apa tidak boleh noona sekali-kali terlihat cantik?”
            “noona sudah cantik setiap hari..” pujinya.
            “yak..”
            “haha.. aku berangkat dulu noona..” Donghae meninggalkan Sora dengan tawa yang masih menggema.
            ‘untung saja Siwon sudah berangkat’ batin Sora, ia tak ingin kedua dongsaengnya mengeroyoknya dengan pertanyaan aneh-aneh.

Yesung menatap lekat Sora, ia berhasil mengajaknya keluar hari ini.
            “kita akan kemana pagi seperti ini?” tanya Sora, ia tak dikecewakan tentunya karena ia sendiri sudah ijin pada Yuri untuk hari ini.
            “kau akan suka nanti..”
…………………………………………………………………

Eunbi tidak menyerah begitu saja, ia tidak ingin kehilangan Yesung dengan mudah. Maka yang ia lakukan kini ialah mencari tahu siapa sebenarnya yeoja itu.
            “MWO??” ia menutup mulutnya tiba-tiba, mengucek matanya perlahan. “jadi.. yeoja itu..” Eunbi sangat terkejut saat melihat foto seorang yeoja di depan layar laptopnya. Memang tidak sulit kalau hanya mencari jejak seseorang yang sudah terdaftar secara hukum. apalagi Eunbi tahu kapan dan dimana ia pernah bersekolah dulunya.
            “jadi selama ini.. Choi Sora adalah yeoja yang ditunggu oppa? Aaiish. Wae.. aku begitu bodoh tidak menyadarinya, padahal aku tahu namanya..” jelas Eunbi tahu soal Sora, ia seringkali ke Blossom Art sebelumnya dan menjadi pelanggannya juga.
………………………………………………………………….

            “ini..” Donghae menyodorkan sekaleng minuman dingin pada Jihyun “kau tampak murung hari ini..” namja itu duduk di depan Jihyun.
            “gumawo Hae..”
            “aku senang akhirnya bisa berteman denganmu.. bahkan sudah lama sebenarnya kalau..”
            “kau menyukainya!!” sahut Kibum “waeyo?” Kibum tak suka dengan pandangan Donghae padanya “apa aku salah?”
            “yak, kenapa kau mengatakannya..”
            “lalu apa yang akan kau katakan padanya tadi?”
Donghae terdiam, ia malu dan merasa mengenaskan di depan Jihyun. Bagaimana bisa ia mengatakan kalau menyukai yeoja itu sedangkan yeoja itu tak melihatnya sedikitpun.
Jihyun menunduk, ia sudah tahu sejak awal hal itu. alasannya dekat dengan Donghae selama ini hanya karena Eunhyuk, ia berniat membantu Eunhyuk dengan memberikan informasi mengenai Donghae. Kebencian Eunhyuk yang tak berawal itu selalu menganggunya saat ia harus dengan Eunhyuk. Jadi ia  berpikir Eunhyuk akan memandangnya kalau ia bisa memberi tahu mengenai Donghae. seakan ia berpihak pada namja yang sudah ada di hatinya sejak ia tinggal bersama Sungmin.
            “aku tahu kau menyukai Eunhyuk, Jihyun-ah.. aku tidak akan memaksa persaanmu padaku..” ujar Donghae kemudian.
Jihyun mendongak, bagaimana namja itu bisa tahu? Bahkan kini perasaan bersalahnya menyesap, ia terjebak oleh kebaikan hati Donghae. namja itu bahkan dengan tulus ingin berteman dengannya..
            “jangan memandangku seperti itu.. sudahlah.. lupakan saja semua.. kuharap kita masih bisa berteman..” namja itu kembali melempar senyumannya. Kibum demikian juga, ia sangat mengenal Donghae, ia sangat tahu bagaimana Donghae.
            “omo!! Aku harus menemui Sanghee di perpustakaan..” seru Kibum “aku pergi dulu..” lanjutnya menyisahkan kebisuan antara Jihyun dan Donghae.
………………………………………………………….

            “Eunbi ssi.. apa boleh tahu apa kesalahanku?” tanya Siwon
            “aku tidak akan mengatakannya, mulaih hari ini aku tidak ingin melihatmu lagi.. pergilah..”
Siwon menghela nafas, ia baru saja mendengar kata “dikeluarkan” dari mulut Eunbi. Leeteuk dan Sungmin pun entah kenapa kali ini tidak bisa membelanya. Bukan masalah bagi Siwon kalau ia harus keluar dari pekerjaannya di Bi-Coffie. Yang membuatnya tidak terima adalah ia tidak tahu kesalahan apa yang sudah di perbuatnya. Paling tidak, sekarang ia bisa fokus sebagai asisten Shindong dan membantunya menyelesaikan program di JYK.
            “jadi kau memecatnya noona?” suara Eunhyuk di ujung. Setelah ia mendengar kabar dari Sungmin tadi mengenai Siwon.
            “ne..”
            “ahhh..ahaha.. aku senang.. aku bisa memberi pelajaran pada Donghae.. Yoona noona juga tidak akan menemukannya lagi di caffe..”
Eunbi mengerutkan kening “nuguya?”
            “Donghae? dongsaeng Siwon hyung.. dia sekelas denganku, aku membencinya noona..”
            “yak, kau ini..”
            “gumawo noona.. saranghae..” seru Eunhyuk sebelum ia menutup telphonya.
Entah kebetulan atau apa, alasan Eunbi mengeluarkan Siwon karena ia membenci Choi Sora, noona Choi Siwon. Sedangkan Eunhyuk, membenci Choi Donghae dongsaeng Choi Siwon. Jangan tanya Eunbi tahu darimana, karena ia punya cukup banyak teman yang bisa di andalkannya.
…………………………………………………………..

            “kau masih mengingat tempat ini?” suara Yesung lembut di telinga Sora. Yeoja itu mengangguk pelan, ia masih ingat bagaimana ia menunggu namja itu sekian lama di tempat itu. pohon sakura mulai bermekaran, sama seperti waktu ia menunggu dulu.
            “aku ingin menepati janjiku untuk datang ke tempat ini.. apa kau menungguku waktu itu?”
            “ne, setiap hari aku ke tempat ini menunggunya setiap pulang sekolah.. sampai aku harus pindah bersama keluargaku juga..” sebulir air bening menetes di pipinya.
            “aku yakin kau melakukan itu Ra-ya.. mianhae, jongmal mianhae membuatmu harus menungguku..”
Sora memandang Yesung lekat “lalu kenapa kau melupakanku waktu kita bertemu pertama kali kemarin?”
            “aku hanya tidak yakin..” kata Sora “aku tidak yakin apa itu benar-benar kau namja yang ku tunggu sekian lama..”
Yesung tercekat, ternyata yeoja itu juga menunggunya.. Yesung menarik Sora dalam pelukanya “aku tidak akan membuatmu menunggu lagi kali ini..” Sora tak memberontak, ia merasakan dekapan Yesung dengan dalam.
            “masih sama.. bau parfume ini..” ujarnya pelan.
            “kau.. mengingatnya?”
            “sangat.. aku sangat mengenalinya..”
            “gumawo sudah menungguku Sora-ya..”
            “saranghae.. itu jawaban yang ingin aku berikan waktu itu dan tidak berubah sampai sekarang..”
Yesung tersenyum, akhirnya ia bisa mendapatkan Sora lagi. yeoja itu bahkan tidak mengelak sedikitpun tentang perasaannya.
            ‘gumawo Hae.. Siwon-ah.. kalian sudah memberiku kekuatan untuk tidak menyembunyikan perasaan ini..’ batin Sora.
……………………………………………………………..

            “CHOI DONGHAE!!LEE EUNHYUK!! Lepaskan earphone kalian..” teriak Minjae songsaenim.
Donghae tercekat, ia melepas benda yang menempel di telinganya itu dengan cepat. Sebelum ia meraih mp4-nya, sang guru sudah merebutnya dari tanganya. Bukan hanya miliknya tapi juga milik Eunhyuk.
            “Destiny Love?” sebutnya “itukah yang kalian dengarkan? OMO.. kompak sekali kalian ini bahkan mendengarkan lagupun sama persis..”
Donghae dan Eunhyuk saling pandang, bagaimana mungkin mereka mendengarkan lagu yang sama. Kenapa banyak sekali kesamaan yang mereka miliki?
            “kalian menyukainya?” Keduanya mengangguk.
Minjae songsaenim menggeleng, ia bahkan tak mengerti pada kedua muridnya itu. mereka sangat bertolak belakang namun memiliki banyak kesamaan juga.
            “kalian suka hujan.. sekarang lagu ini juga.. apa lagi yang harus ku tahu?”
Kali ini keduanya terdiam, larut dalam pikiran masing-masing.
            “baiklah.. jangan ulangi perbuatan kalian.. tetap konsentrasi waktu jam pelajaran..”

Kibum menggandeng Sanghee dengan erat. Keduanya nampak menikmati hari itu, kecuali Minho. namja itu hampir saja memukul dinding di sampingnya kalau tidak sadar bahwa benda itu keras.
            “kau cemburu?” tanya Hyorin
            “bukan urusanmu..”
            “salahmu.. siapa yang menyuruhmu menyukai yeojachingu orang lain?”
Minho tidak peduli dengan ucapan yeoja yang nyatanya temannya sendiri.
            “Yak, Ryeowook-ah.. kau akan ikut audisi itu?” teriak Hyorin tiba-tiba.
Minho dan Ryeowook saling pandang.
            “ne..”
            “kau akan mengalahkan Jinhyuk Sunbae?”
            “harus” datarnya “aku pergi dulu Hyorin-ah..” pamitnya “Minho-ya.. kau mau pulang bersamaku?”
Minho mendesah, ia mengikuti Ryeowook perlahan. Namja itu masih punya akal sehat. Ia tidak akan membenci orang tanpa alsan jelas. Sama seperti ia tak bisa membenci Ryeowook yang berteman dengan Kibum, tapi karena Kibum juga temannya sendiri.
Hyorin termangu.. ‘issh.. aku juga akan mengalahkannya nanti’ bisiknya, karena ia juga mengikuti audisi itu.
Tak jauh dari mereka semua, Donghae menyaksikan semuanya. Mulai dari Kibum dan Sanghee sampai Ryeowook dan Minho.
            “aku senang kalian bersaing tanpa menyakiti satu sama lain..” gumannya.
……………………………………………………..

            “ada apa denganmu? Akhir-akhir ini aku tak mengerti maksudmu nona..” tegur Leeteuk. Eunbi menatap tajam, yeoja itu bahkan tidak tahu moodnya mendadak aneh beberapa hari ini. semua mungkin karena Yesung..
            “Yesung?? Dia kan yang membuatmu seperti ini? lalu hubungan Siwon apa?”
            “kau ingin tahu Leeteuk ssi?”
            “kalau kau mau bercerita..”
            “Siwon adalah dongsaeng dari yeoja yang mengambil Yesung oppa dariku..”
Leeteuk terkejut tapi ia bisa menguasai dirinya kembali “aku tidak salah dengar? Bukankah dari awal Yesung bukan milikmu Eunbi ssi? Yesung bahkan tidak melihatmu sedetikpun.. di hatinya hanya ada yeoja yang selama ini ditunggunya..”
            “tahu apa kau?”
            “tentu aku tahu.. aku mengenal kalian berdua.. Yesung tipe namja yang memegang janjinya, dia juga namja yang setia dengan hatinya..” Eunbi terdiam “dan aku juga mengenalmu, kau yeoja baik hati yang sedang terbutakan oleh keinginanmu untuk memiliki Yesung..”
            “apa maksudmu..”
            “kalau kau marah padanya.. katakan.. tapi jangan membuat orang lain yang tak ada hubungannya denganmu merasakan akibatnya juga.. Siwon bahkan tidak tahu apa-apa..”
            “ini juga demi Eunhyuk..”
            “Eunhyuk kau bilang? Apa Siwon juga tahu dan terlibat masalah Eunhyuk dengan dongsaeng Siwon?”
            “kau tahu?” Eunbi kini tercekat, Leeteuk tahu banyak mengenainya dan keluarganya.
Leeteuk menarik ujung bibirnya hingga membentuk sebuah senyum di sana “mianhae.. aku mendengar percakapanmu dengan Eunhyuk.. Jihyun juga sering cerita bagaimana Eunhyuk membenci Donghae tanpa sebab..”
            “lalu apa yang harus aku lakukan? Apa aku salah kalau aku meraih kebahagiaanku? Selama ini aku sudah sangat lelah menjalani ini semua.. aku merasa menjadi orang yang tidak inginkan siapapun.. Appa tidak pernah peduli.. Eunhyuk tidak pernah menghargai.. dan kau.. kau mau menyalahkan aku juga?” isak Eunbi. Yeoja itu mengeluarkan semua hatinya, hanya pada Leeteuk..
            “ani.. aku membutuhkanmu Eunbi.. tentu.. karena aku menyukaimu sejak lama.. tapi aku tidak akan memaksa perasaan ini.. karena itu, belajarlah dengan benar bagaimana cara mencintai seseorang..” jelas Leeteuk “pikirkan semua baik-baik.. aku akan tetap berada di sampingmu apapun yang terjadi.. tak peduli kau melihatku atau tidak..”.
…………………………………………………….

Sora melantunkan lagu kesukaannya, Siwon dan Donghae keduanya heran memperhatikan.
            “kau sedang jatuh cinta noona?” celutuk sang maknae
Sora menghentikan kegiatannya seketika “apa yang kau tanyakan?”
            “dari buku yang ku baca, kalau seseorang tiba-tiba terlihat aneh artinya ia jatuh cinta..” jawabnya polos.
Siwon tertawa “OMO!! Kau sudah pintar sekarang?”
            “tapi hyung.. saat aku jatuh cinta aku tidak seaneh noona?” kembali tawa Siwon meledak mendengar pernyataan Donghae. ia tak habis pikir dongsaengnya kelewat polos.
            “kau pernah jatuh cinta?”
Donghae mengangguk “tapi aku patah hati sebelum mendapatkannya noona..”
            “waeyo?” kali ini mereka serius menanggapi Donghae. Sora duduk di samping Donghae mengapitnya bersama Siwon di sisi yang lain.
            “dia menyukai Eunhyuk.. kau tahu kan hyung…”
            “Eunhyuk tahu masalah itu?” Donghae menggeleng.
            “lalu kenapa?” guman Siwon pelan namun sempat didengar mereka.
            “ada apa?”
            “aku di keluarkan dari Bi-Coffie.. aku pikir setelah mendengarmu tadi mungkin ini ada kaitannya dengan Eunhyuk..”
            “MWO??”
            “jangan berteriak.. aku bersyukur bisa keluar dari tempat itu, jadi aku bisa fokus jadi asisten Shindong sunbae.. dan bertemu terus dengan NAMJACHINGU Sora Noona..” Siwon memberi penekanan.
Sora mencibir kecil, Donghae sudah tertawa dibuatnya.
            “dunia ini sempit sekali ya..” celutuknya.
……………………………………………….

Eunhyuk berkoar tanpa henti, ia kesal dengan Yunho yang terus mengawasinya. Tugas utamanya memang mengawasi putra keluarga Lee tersebut. Namun belakangan, Eunhyuk yang lebih sering dengan Sungmin membuat Yunho sedikit terbantu.
            “jangan ikuti aku hyung..”
            “aku hanya melakukan tugas..”
            “aku sudah di dalam rumah sekarang.. lagipula kenapa kau menjemputku? Bukankah aku sudah bilang aku bersama Sungmin hyung?”
            “kau bersamanya karena ada Yoona bukan? Aaiisshh anak ini.. lagipula hari ini Appa mu menyuruhku membawamu pulang lebih awal..”
            “mwo??”
            “jangat terkejut.. Tuan Lee hanya ingin makan malam bersama kedua anaknya..”
            “noona juga?”
            “tentu saja.. sudah, masuklah ke dalam mereka sudah menunggu..”

Eunhyuk menggerutu “odie? Kau bohong hyung.. Appa dan Noona tidak ada di sini..” saat ia menemukan meja makan masih kosong. “oh, apa mungkin Appa masih di ruangannya?” ia melihat jam tangannya, masih ada 30 menit dari jam makan malam mereka rupanya. Dengan ringan Eunhyuk masuk ke ruangan Appanya.
            “APPA!!” tanpa mengetuk pintu ia masuk begitu saja. Namun apa yang dilihatnya? Hanya ruang kosong tanpa penghuni. Eunhyuk menggerutu lagi, ia makin kesal saja hari ini. dilemparnya tubuhnya pada kursi empuk dekat meja kerja Tuan Lee, ia putar-putar sambil memejamkan mata. Saat ia membuka mata kembali, pandanganya tertuju pada selembar putih bergambar di atas meja diantara tumpukan buku milik Appanya.
            “foto?” gumannya “bayi? Dua bayi? Nuguya? Apa itu aku atau noona? Lalu..” semakin ia heran dengan yang dilihatnya. Foto dua bayi mungil yang masih berbalut kain putih dan biru. Dan yang membuat Eunhyuk terkejut lagi adalah tulisan di bawah foto itu.. –Eunhyuk dan Eunhae-.
…………………………………………………………

Tuan Lee melempar semua buku dan kertas di atas mejanya. Meja yang rapi dan ruangan yang bersih itu tiba-tiba berantakan.
            “apa yang Appa lakukan?” heran Eunbi melihat keadaan ruangan Tuan Lee “haruskah aku membantu Appa?” tawarnya
Tuan Lee tersenyum menangkan dan menggeleng “gumawo, Appa bisa sendiri..”
            “Appa mencari ini?” Eunhyuk muncul di balik pintu tiba-tiba. Mata Eunbi dan Tuan Lee menatap benda di tangan Eunhyuk. “jelaskan dulu padaku apa maksudnya ini Appa..”
Eunbi belum paham, ia menarik kertas itu dari tangan dongsaengnya dan menatapnya sesaat.
            “noona, kau tahu sesuatu?”
Tuan Lee dan Eunbi saling menatap satu sama lain. Luka lama yang dipendam diantara keduanya terbuka seketika. Luka yang membuat Eunbi menjauhi Appanya sendiri, kalau bukan karena Eunhyuk dia tidak akan berada di rumah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar