I’M Your Dongsaeng!
Cast : Siwon – Donghae
One Shoot
Brothership – Friendship – Family
========
Bagaimana mungkin namja tampan, pintar dan
ketua osis sekaligus pangeran itu menjadi saudaranya? Menjadi temannya saja
tidak mungkin, tapi kini? Setelah kedua orang tua mereka menikah, Donghae
terpaksa harus bersaudara dengan Siwon.
====
“HYUNG..
tunggu aku!”
“……”
“Appa
menyuruhku berangkat bersamamu.. lagipula kita sekelas kan?” katanya lagi.
Namja yang di panggilnya hyung tetap diam tak
menghiraukannya. Ia tak pernah menyapa Donghae sekalipun selama ini, ia juga
tak peduli dengan namja itu. Donghae tak kalah manis dari Siwon, hanya namja itu
terlalu polos untuk anak seusianya.
“mengapa
aku harus menjadi hyungmu?” kali ini ia bertanya walau masih dengan nada
dingin.
“karena
kau lahir lebih dulu daripada aku sekalipun kita seumuran..” ya, alasan itulah
yang membuat Lee Donghae menjadi dongsaeng dari Choi Siwon “aku bahkan belum
terbiasa menjadi Choi Donghae..” ungkapnya lagi “tapi aku akan berusaha
hyung..”
“cerewet!”
sahut Siwon sinis. Ia masuk ke dalam bus dengan cepat namun Donghae lebih cepat
mengikutinya. Duduk di sebelah Siwon dan tetap menampakkan senyum polosnya.
“jangan
banyak bicara di sekolah nanti, aku tidak pernah berharap punya dongsaeng
sepertimu..” Donghae diam, mungkin Siwon belum bisa menerima kenyataan pikirnya.
“ku
rasa kau butuh waktu hyung..”
“dan
jangan panggil aku hyung.. atau sekalian saja jangan pernah menyapaku..”
larangnya.
Donghae hanya memandang punggung Siwon sesaat
mereka turun di halte dekat sekolah, Siwon yang makin menghilang di hadapannya.
Kalau bukan karena pernikahan orang tua mereka, tidak akan ia menjadi saudara
Siwon.
****
“aku
akan tidur di luar saja, aku tahu kau tidak akan mau tidur denganku!” Donghae
mengambil selimut dan boneka ikannya, berlalu menuju ruang tengah dan
membaringkan dirinya di sofa. Itu ia lalukan kalau kedua orang tua mereka tidak
di rumah. Jikalau ada, Donghae akan merelakan dirinya bergelung dingin tidur di
lantai.
“isshh..
kenapa Appa tidak membeli rumah yang lebih besar saja jadi aku tida harus
sekamar dengannya..” gerutu Siwon.
_Flashback on_
“ini..
mulai sekarang Donghae menjadi dongsaengmu.. kalian seumuran tapi kau lahir
lebih dulu..” perkenal Appa “dan Donghae akan tidur sekamar denganmu, Appa
masih belum ingin membeli rumah yang baru..” Tn.Choi sengaja melakukan itu agar
kedua putranya bisa akur dan menjadi saudara.
“MWO??”
tentu saja Siwon paling menolak hal itu, kalau bukan karena ia peduli dengan
kebahagiaan sang Appa ia akan merusak acara pernikahan Appanya dengan Umma
Donghae.
“jangan
menolak Siwon-ah.. kau harus berbuat baik pada dongsaengmu, kalian sekelas bukan??
Mulai sekarang.. kau harus menjaganya..” pinta Appa.
_Flashback off_
Siwon menjejal selimutnya, ia memikirkan
Donghae yang tidur di sofa. Kemudian ia memutuskan keluar kamar dan menengok
dongsaeng barunya. Namja yang terlihat lebih kecil darinya itu tertidur pulas
di atas sofa. Wajah polosnya membuat Siwon terkejut..
“kau,
mengapa begitu polos?”
Tanpa sadar Siwon sudah membenahi selimut
Donghae yang hampir merosot jatuh. Ia mengingat sikap Donghae beberapa waktu
ini..
“kau
benar-benar melakukan apa yang kuminta..” lanjutnya, selama ini Donghae
bersikap seperti biasa di kelas, pura-pura tak ada apapun di antara mereka.
Pulang dan pergi sekolah sendiri-sendiri tak saling sapa. Tapi tidak saat
mereka berada di rumah berdua..
Donghae akan menyiapkan makanan untuk Siwon,
Donghae akan selalu bertanya pada Siwon, Donghae yang lebih memilih menghindar
dan mengalah pada Siwon.
“mengapa
kau lakukan itu Hae?” ujarnya pada namja yang masih menutup matanya itu.
“Hah..”
Siwon melenguh, ia tak tahan lagi.. digendongnya Donghae dengan mudah karena
tubuh namja itu memang lebih kecil darinya. Membawanya ke kamar dan
membaringkannya di sana. Ia sendiri menyusul Donghae, berbaring di sampingnya
dan tidur.
****
“MWO???”
kaget Donghae. matanya yang baru saja terbuka menyadarkan akan keberadaan
dirinya “kenapa aku di sini?”
“aku
menggendongmu..” datar Siwon. Tubuhnya terbalut handuk dan rambutnya terlihat
masih basah menandakan dirinya baru saja mandi “sudah siang, mandilah.. kali
ini aku yang akan menyiapkan sarapan..”
Donghae masih terdiam, benarkah yang di
dengarnya barusan? Siwon.. apa sudah menerimanya sebagai dongsaeng?
“jangan
berpikir aku sudah menerimamu sebagai dongsaeng!” kata Siwon seakan tahu
pikiran Donghae “aku hanya tidak ingin kena marah Appa karena kau sakit
gara-gara tidur diluar.. bukankah kau gampang sakit saat musim dingin?”
Donghae kecewa, tapi paling tidak ia tahu
kalau Siwon sebenarnya orang yang baik.
“gumawo..”
ujarnya lalu berjalan malas ke kamar mandi.
****
“ANIYO
AJJUSSI.. aku tidak mencurinya!!” protes Donghae. Ajjusi pemilik toko
menuduhnya mencuri barangnya.
“GOTJJIMAL!
Tadi benda itu ada di sini dan sekarang tidak ada..” bentaknya.
“kenapa
Ajjusi tidak percaya??” Donghae melepas tas punggungnya, membukanya di depan
pemilik toko dan mengeluarkan semua isinya “Lihat!! Bukan aku pencurinya..”
Namun pemilik toko terlanjur malu menuduhnya
di depan pelanggan lainnya, ia masih bersikeras menyalakan Donghae.
Saat berdebatan itu berlangsung, Siwon, masuk
dengan melempar beberapa lembar uang ke atas meja pemilik toko.
“yogi..
uang ini lebih dari cukup untuk membayar benda itu kurasa..”
“nuguya??
Kenapa kau ikut campur?”
“isshh..
AKU.. HYUNGNYA.. waeyo??” jawab Siwon memberi penekanan dengan jelas.
Donghae yang mulanya terdiam dan menunduk, mendongakkan
kepalanya menatap Siwon penuh tanya.
“jangan
menuduh orang sembarangan Ajjusi.. kau bisa dimasukan dalam penjara karena
menuduh orang!!” ancam Siwon “dongsaengku bukan orang yang seperti itu!”
lanjutnya.
Pemilik toko ingin melawan Siwon tapi kemudian
ia memandang pelanggan lainnya, ia tak berani lagi.
“kajja
Hae.. kita pergi..” Siwon membenahi tas Donghae, memasukkan kembali isinya ke
dalam lalu menyeret lengan Donghae keluar dari toko itu.
“kenapa
kau pergi ke toko tidak bilang padaku eeoh?” marah Siwon saat mereka di ujung
gang depan rumah.
“mianhae..
aku hanya ingin membeli ramyun.. ku pikir aku bisa memasakkan makanan sebelum
kau pulang..”
“isshh..
lain kali hati-hatilah..” Siwon mempercepat langkahnya.
“cakkaman!!”
kejar Donghae “tadi.. kenapa kau bilang kalau kau itu hyung??”
Siwon menghentikan langkahnya tiba-tiba
“bukankah kau bilang kalau aku lebih tua darimu?”
“ne..”
“kalau
begitu aku tidak salah menjadi hyung kan?”
“jadi
kau sudah menerimaku sebagai dongsaeng?”
“bukankah
itu maumu?”
“ne..
gumawo Wonnie hyung…”
‘Wonnie’, Siwon tersenyum mendengar panggilan
Donghae. sudah sangat lama tidak ada yang memanggilnya seperti itu.
“Kajja..
aku sangat lapar..”
“kita
makan apa?” polos Donghae membuat Siwon hampir tertawa melihat wajahnya.
“Tarrawa!!”
Siwon kembali menarik lengan Donghae berbalik arah “kita ke kedai kimchi
saja..”
“mwo??
sinca?? Hyung.. tapi aku tidak punya uang!!” celutuknya.
“Appa
memberikan cukup uang padaku untuk kita makan Hae..” Donghae senang, ini
pertama kalinya Siwon memanggil namanya. Semoga Siwon memang sudah menerimanya
sebagai dongsaeng.
“apa
aku boleh memanggilmu hyung kalau di sekolah?”
“lakukan
yang kau mau!!”
“apa
kau tidak keberatan?”
“apa
terlihat begitu?’
“bagaimana
dengan teman-temanmu?”
“mereka
temanmu juga Hae..”
“kau
akan kehilangan pamor kalau punya dongsaeng sepertiku..”
“aku
tidak peduli, kenapa harus dikaitkan masalah sekolah dan keluarga?”
“jadi
aku benar-benar bisa memanggilmu hyung??”
“hmmm..”
“kenapa
kau tiba-tiba mau??”
“hah!!”
Siwon menghentikan percakapan mereka sepanjang jalan menuju kedai Kimchi. Ia
juga tidak tahu mengapa ia bisa menerima Donghae sebagai dongsaengnya. Mungkin
sebenarnya ia merasa kesepian selama ini, sehinggal ia lampiaskan di sekolah
dengan berprestasi agar ia punya banyak teman. Namun rupanya kehadiran Donghae
mengobati rasa kesepiannya selama ini. bahkan Donghae sungguh memang pantas
untuk menjadi dongsaengnya. Siwon merasa ia benar-benar menjadi Hyung saat ia
bersama Donghae. rasa untuk menjaga dan melindunginya selalu muncul saat ia
bersama namja itu.
“yang
jelas mulai sekarang aku akan menjagamu seperti kata Appa..”
“tapi
aku bukan anak kecil, kita bahkan sekelas..”
“kau
seringkali bertingkah seperti balita.. itu yang kau bilang bukan anak kecil?”
cibirnya.
“jadi
itu alasannya kau ingin menjagaku?”
“ne..”
“baiklah,
bagaimana kalau kita saling menjaga saja, tidak adil kalau kau bekerja sendiri
bukan?” kali ini Siwon terharu mendengar pernyataan Donghae.
“bagaimana
kalau kita makan Hae?” sahut Siwon. Donghae tertawa, ia baru sadar kalau sudah
berada di depan sebuah kedai.
“ne,
kajja hyung.. kita makan!!” senyumnya.
Sepanjang malam itu akhirnya untuk kali
pertama mereka menghabiskan waktu untuk mengobrol. Saling mengenal satu sama
lain, dan Siwon tak hentinya tertawa melihat kekonyolan Donghae yang dengan
polosnya tak menyadari sikapnya sendiri yang memang masih seperti kanak-kanak.
“you’re
my dongsaeng n I you’re hyung..” batin Siwon “aku akan menjagamu Hae.. aku
janji..”
_Final_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar