Minggu, 08 Juni 2014

Because We R Brother! (other)

I’M Your Dongsaeng!
Cast : Siwon – Donghae
One Shoot
Brothership – Friendship – Family
========
Bagaimana mungkin namja tampan, pintar dan ketua osis sekaligus pangeran itu menjadi saudaranya? Menjadi temannya saja tidak mungkin, tapi kini? Setelah kedua orang tua mereka menikah, Donghae terpaksa harus bersaudara dengan Siwon.
====
            “HYUNG.. tunggu aku!”
            “……”
            “Appa menyuruhku berangkat bersamamu.. lagipula kita sekelas kan?” katanya lagi.
Namja yang di panggilnya hyung tetap diam tak menghiraukannya. Ia tak pernah menyapa Donghae sekalipun selama ini, ia juga tak peduli dengan namja itu. Donghae tak kalah manis dari Siwon, hanya namja itu terlalu polos untuk anak seusianya.
            “mengapa aku harus menjadi hyungmu?” kali ini ia bertanya walau masih dengan nada dingin.
            “karena kau lahir lebih dulu daripada aku sekalipun kita seumuran..” ya, alasan itulah yang membuat Lee Donghae menjadi dongsaeng dari Choi Siwon “aku bahkan belum terbiasa menjadi Choi Donghae..” ungkapnya lagi “tapi aku akan berusaha hyung..”
            “cerewet!” sahut Siwon sinis. Ia masuk ke dalam bus dengan cepat namun Donghae lebih cepat mengikutinya. Duduk di sebelah Siwon dan tetap menampakkan senyum polosnya.
            “jangan banyak bicara di sekolah nanti, aku tidak pernah berharap punya dongsaeng sepertimu..” Donghae diam, mungkin Siwon belum bisa menerima kenyataan pikirnya.
            “ku rasa kau butuh waktu hyung..”
            “dan jangan panggil aku hyung.. atau sekalian saja jangan pernah menyapaku..” larangnya.
Donghae hanya memandang punggung Siwon sesaat mereka turun di halte dekat sekolah, Siwon yang makin menghilang di hadapannya. Kalau bukan karena pernikahan orang tua mereka, tidak akan ia menjadi saudara Siwon.
****

            “aku akan tidur di luar saja, aku tahu kau tidak akan mau tidur denganku!” Donghae mengambil selimut dan boneka ikannya, berlalu menuju ruang tengah dan membaringkan dirinya di sofa. Itu ia lalukan kalau kedua orang tua mereka tidak di rumah. Jikalau ada, Donghae akan merelakan dirinya bergelung dingin tidur di lantai.
            “isshh.. kenapa Appa tidak membeli rumah yang lebih besar saja jadi aku tida harus sekamar dengannya..” gerutu Siwon.
_Flashback on_
            “ini.. mulai sekarang Donghae menjadi dongsaengmu.. kalian seumuran tapi kau lahir lebih dulu..” perkenal Appa “dan Donghae akan tidur sekamar denganmu, Appa masih belum ingin membeli rumah yang baru..” Tn.Choi sengaja melakukan itu agar kedua putranya bisa akur dan menjadi saudara.
            “MWO??” tentu saja Siwon paling menolak hal itu, kalau bukan karena ia peduli dengan kebahagiaan sang Appa ia akan merusak acara pernikahan Appanya dengan Umma Donghae.
            “jangan menolak Siwon-ah.. kau harus berbuat baik pada dongsaengmu, kalian sekelas bukan?? Mulai sekarang.. kau harus menjaganya..” pinta Appa.
_Flashback off_

Siwon menjejal selimutnya, ia memikirkan Donghae yang tidur di sofa. Kemudian ia memutuskan keluar kamar dan menengok dongsaeng barunya. Namja yang terlihat lebih kecil darinya itu tertidur pulas di atas sofa. Wajah polosnya membuat Siwon terkejut..
            “kau, mengapa begitu polos?”
Tanpa sadar Siwon sudah membenahi selimut Donghae yang hampir merosot jatuh. Ia mengingat sikap Donghae beberapa waktu ini..
            “kau benar-benar melakukan apa yang kuminta..” lanjutnya, selama ini Donghae bersikap seperti biasa di kelas, pura-pura tak ada apapun di antara mereka. Pulang dan pergi sekolah sendiri-sendiri tak saling sapa. Tapi tidak saat mereka berada di rumah berdua..
Donghae akan menyiapkan makanan untuk Siwon, Donghae akan selalu bertanya pada Siwon, Donghae yang lebih memilih menghindar dan mengalah pada Siwon.
            “mengapa kau lakukan itu Hae?” ujarnya pada namja yang masih menutup matanya itu.
            “Hah..” Siwon melenguh, ia tak tahan lagi.. digendongnya Donghae dengan mudah karena tubuh namja itu memang lebih kecil darinya. Membawanya ke kamar dan membaringkannya di sana. Ia sendiri menyusul Donghae, berbaring di sampingnya dan tidur.
****
            “MWO???” kaget Donghae. matanya yang baru saja terbuka menyadarkan akan keberadaan dirinya “kenapa aku di sini?”
            “aku menggendongmu..” datar Siwon. Tubuhnya terbalut handuk dan rambutnya terlihat masih basah menandakan dirinya baru saja mandi “sudah siang, mandilah.. kali ini aku yang akan menyiapkan sarapan..”
Donghae masih terdiam, benarkah yang di dengarnya barusan? Siwon.. apa sudah menerimanya sebagai dongsaeng?
            “jangan berpikir aku sudah menerimamu sebagai dongsaeng!” kata Siwon seakan tahu pikiran Donghae “aku hanya tidak ingin kena marah Appa karena kau sakit gara-gara tidur diluar.. bukankah kau gampang sakit saat musim dingin?”
Donghae kecewa, tapi paling tidak ia tahu kalau Siwon sebenarnya orang yang baik.
            “gumawo..” ujarnya lalu berjalan malas ke kamar mandi.
****
            “ANIYO AJJUSSI.. aku tidak mencurinya!!” protes Donghae. Ajjusi pemilik toko menuduhnya mencuri barangnya.
            “GOTJJIMAL! Tadi benda itu ada di sini dan sekarang tidak ada..” bentaknya.
            “kenapa Ajjusi tidak percaya??” Donghae melepas tas punggungnya, membukanya di depan pemilik toko dan mengeluarkan semua isinya “Lihat!! Bukan aku pencurinya..”
Namun pemilik toko terlanjur malu menuduhnya di depan pelanggan lainnya, ia masih bersikeras menyalakan Donghae.
Saat berdebatan itu berlangsung, Siwon, masuk dengan melempar beberapa lembar uang ke atas meja pemilik toko.
            “yogi.. uang ini lebih dari cukup untuk membayar benda itu kurasa..”
            “nuguya?? Kenapa kau ikut campur?”
            “isshh.. AKU.. HYUNGNYA.. waeyo??” jawab Siwon memberi penekanan dengan jelas.
Donghae yang mulanya terdiam dan menunduk, mendongakkan kepalanya menatap Siwon penuh tanya.
            “jangan menuduh orang sembarangan Ajjusi.. kau bisa dimasukan dalam penjara karena menuduh orang!!” ancam Siwon “dongsaengku bukan orang yang seperti itu!” lanjutnya.
Pemilik toko ingin melawan Siwon tapi kemudian ia memandang pelanggan lainnya, ia tak berani lagi.
            “kajja Hae.. kita pergi..” Siwon membenahi tas Donghae, memasukkan kembali isinya ke dalam lalu menyeret lengan Donghae keluar dari toko itu.
            “kenapa kau pergi ke toko tidak bilang padaku eeoh?” marah Siwon saat mereka di ujung gang depan rumah.
            “mianhae.. aku hanya ingin membeli ramyun.. ku pikir aku bisa memasakkan makanan sebelum kau pulang..”
            “isshh.. lain kali hati-hatilah..” Siwon mempercepat langkahnya.
            “cakkaman!!” kejar Donghae “tadi.. kenapa kau bilang kalau kau itu hyung??”
Siwon menghentikan langkahnya tiba-tiba “bukankah kau bilang kalau aku lebih tua darimu?”
            “ne..”
            “kalau begitu aku tidak salah menjadi hyung kan?”
            “jadi kau sudah menerimaku sebagai dongsaeng?”
            “bukankah itu maumu?”
            “ne.. gumawo Wonnie hyung…”
‘Wonnie’, Siwon tersenyum mendengar panggilan Donghae. sudah sangat lama tidak ada yang memanggilnya seperti itu.
            “Kajja.. aku sangat lapar..”
            “kita makan apa?” polos Donghae membuat Siwon hampir tertawa melihat wajahnya.
            “Tarrawa!!” Siwon kembali menarik lengan Donghae berbalik arah “kita ke kedai kimchi saja..”
            “mwo?? sinca?? Hyung.. tapi aku tidak punya uang!!” celutuknya.
            “Appa memberikan cukup uang padaku untuk kita makan Hae..” Donghae senang, ini pertama kalinya Siwon memanggil namanya. Semoga Siwon memang sudah menerimanya sebagai dongsaeng.
            “apa aku boleh memanggilmu hyung kalau di sekolah?”
            “lakukan yang kau mau!!”
            “apa kau tidak keberatan?”
            “apa terlihat begitu?’
            “bagaimana dengan teman-temanmu?”
            “mereka temanmu juga Hae..”
            “kau akan kehilangan pamor kalau punya dongsaeng sepertiku..”
            “aku tidak peduli, kenapa harus dikaitkan masalah sekolah dan keluarga?”
            “jadi aku benar-benar bisa memanggilmu hyung??”
            “hmmm..”
            “kenapa kau tiba-tiba mau??”
            “hah!!” Siwon menghentikan percakapan mereka sepanjang jalan menuju kedai Kimchi. Ia juga tidak tahu mengapa ia bisa menerima Donghae sebagai dongsaengnya. Mungkin sebenarnya ia merasa kesepian selama ini, sehinggal ia lampiaskan di sekolah dengan berprestasi agar ia punya banyak teman. Namun rupanya kehadiran Donghae mengobati rasa kesepiannya selama ini. bahkan Donghae sungguh memang pantas untuk menjadi dongsaengnya. Siwon merasa ia benar-benar menjadi Hyung saat ia bersama Donghae. rasa untuk menjaga dan melindunginya selalu muncul saat ia bersama namja itu.
            “yang jelas mulai sekarang aku akan menjagamu seperti kata Appa..”
            “tapi aku bukan anak kecil, kita bahkan sekelas..”
            “kau seringkali bertingkah seperti balita.. itu yang kau bilang bukan anak kecil?” cibirnya.
            “jadi itu alasannya kau ingin menjagaku?”
            “ne..”
            “baiklah, bagaimana kalau kita saling menjaga saja, tidak adil kalau kau bekerja sendiri bukan?” kali ini Siwon terharu mendengar pernyataan Donghae.
            “bagaimana kalau kita makan Hae?” sahut Siwon. Donghae tertawa, ia baru sadar kalau sudah berada di depan sebuah kedai.
            “ne, kajja hyung.. kita makan!!” senyumnya.
Sepanjang malam itu akhirnya untuk kali pertama mereka menghabiskan waktu untuk mengobrol. Saling mengenal satu sama lain, dan Siwon tak hentinya tertawa melihat kekonyolan Donghae yang dengan polosnya tak menyadari sikapnya sendiri yang memang masih seperti kanak-kanak.
            “you’re my dongsaeng n I you’re hyung..” batin Siwon “aku akan menjagamu Hae.. aku janji..”

_Final_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar