Minggu, 08 Juni 2014

BACK of TIME

BACK of TIME
(Lee Donghae)
====BackOfTime====
Mereka bukan anak kecil lagi sekarang, bukan waktunya untuk menangis dan menyerah lagi karena semuanya sudah diperjuangkan pada masa itu. masa yang membuat mereka mengenal satu sama lain dan menjadi satu..
Diantara kedewasaan itu, di sudut hati kecil seorang namja ikan dari Mokpo masih tersisah kepedihan yang mendalam saat ia mengingat Appa yang selama ini menemaninya. Diujung matanya air mata itu mengalir tanpa perintah. Tangan kanannya kini sibuk menyibak dan menyingkirkan itu sebelum yang lainnya datang dan tahu apa yang dilakukannya sekarang ini. Meringkuk sendiri bersandar pada ranjang yang berjajar dua yang diketahui satu ranjang diantaranya masih ditinggal pemiliknya demi menjalankan kewajiban negara.
            “aku sangat merindukan kalian.. andai Tuhan mengijinkanku untuk memutar kembali waktu yang ada..” isaknya.
Dua foto dalam dua bingkai dipeluknya dalam dada, foto dua orang yang sangat dirindukannya saat ini. Mungkin kurang baginya untuk melewati hari bersama mereka hingga ia meminta kembali pada Tuhan tambahan waktu. Waktu agar dia bisa melewati kebersamaan itu sekalipun ia tahu bahwa waktu itu tidaklah banyak.
====BackOfTime====
            “Lee Donghae!! Apa yang kau lakukan?? Kajja kita makan…” Namja itu mendongak melihat siapa yang menegurnya. Matanya berkaca tak percaya, hatinya berdegup kencang tak teratur, tangannya gemetar hingga bingkai foto yang dipeluknya jatuh ke lantai. Terburu ia bangkit dan menubruk seseorang yang berdiri di tengah pintu kamarnya yang terbuka itu dengan pelukan erat.
            “hyung… benarkah ini kau hyung?? Bogoshipoyo…”
            “mworago?? Kau ini aneh sekali.. memangnya aku darimana eeoh?? Dasar namja manja..”
Donghae menghempaskan tubuh itu kebelakang “kenapa hyung berkata seperti itu? kau.. tunggu, kenapa hyung bisa disini? Kau melarikan diri?”
Namja itu mengerutkan kening “kau sakit, Hae??” ia meletakkan tangannya di dahi Donghae “ani.. kau baik-baik saja.. hah, mungkin kau terlalu lelah.. sudah kajja.. Sungmin dan Ryeowook membuatkan soup daging tahu yang enak..” ia menarik lengan Donghae.
Leeteuk, namja yang dipanggilnya hyung mendudukannya di depan meja makan yang sudah penuh dengan masakan koki mereka. Tak lama ruangan itu penuh dengan member lain yang datang satu persatu.
            “selamat makan…” ucap Heechul yang duduk disebelah Hankyung. Donghae benar-benar tidak percaya keadaan ini. semua member ada di sana.. bahkan Kibum dan Kangin ada di sebelahnya. Berulang kali ia menggelengkan kepala berharap halusinasi itu pergi dan ia segera kembali ke alam nyata. Namun sia-sia.. semuanya nyata nampak di pandangannya..
            “waeyo Hae?” Eunhyuk menegurnya.
            “ani..”
            “kau terlihat kurang sehat hari ini??” imbuh Sungmin “setelah makan istirahatlah..”
            “shiro..” tolaknya. Ia tak ingin semua yang ia lihat saat ini menghilang lagi “aku tidak akan tidur.. aku tidak mau tidur malam ini..”
            “Hae-ya.. ada apa denganmu?” selidik Heechul “kau aneh sekali..”
            “aku tidak ingin kalian pergi.. aku takut kalian menghilang saat aku bangun nanti..”
            “Yak!! kau ini kenapa sebenarnya?? Tidak ada alien yang akan menculik kami darimu..” goda Kyuhyun.
Donghae tak peduli apa kata mereka, ia tetap tidak ingin kehilangan waktu kebersamaan ini..
            “sudahlah.. makan saja..” pinta Shindong yang sedari tadi memang melahap makanan jatahnya.
====BackOfTime====
            “kau baik-baik saja disana? Bagaimana keadaanmu?” suara di ujung telpon. Donghae hapal betul itu suara siapa. Suara dari orang yang sangat dirindukannya, siapa lagi kalau bukan sang Appa.
            “Appa…???” ia ingin menangis, sudah sangat lama ia tak mendengar suara itu.
            “ne, adeul… waeyo? Apa terjadi sesuatu??”
            “animida.. Appa.. bogoshipo!!”
            “Appa juga merindukanmu.. jaga diri baik-baik Donghae-ya.. Appa tidak ada di sana untuk menemanimu jadi kau sendiri yang harus menjaga dirimu..”
            “arraseo..”
            “ya sudah.. ingat pesan Appa, ne.. jaga kesehatan.. Appa bangga punya putra sepertimu..”
            “ne..”
            “jalgayo…”
Donghae kembali terisak, antara nyata dan tidak, ia senang bisa mendengar suara itu lagi. Ia masih bingung dengan apa yang terjadi padanya, namun ia tak mau peduli.. ia tak mau mengerti.. ia tak mau mengalah pada takdir..
            “Uljjima..”
Donghae memutar tubuhnya ke arah sumber suara. Ia berdiri di sana menyandarkan badan pada pinggiran pintu.
            “Kibum-ah..”
            “kenapa hyung menangis?” datarnya.
Donghae menggeleng, ia tak ingin mengatakan alasanya. “kau tidak ada acara?” tanyanya mengalihkan pertanyaan Kibum.
            “eobso..”
            “Kibum-ah.. kau mau menemaniku jalan-jalan hari ini??” Donghae berbinar..
            “hanya kita berdua?? Kebetulan Hankyung hyung dan Leeteuk hyung juga tidak ada acara…” tawar Kibum.
            “jongmalyo??” serunya “Kajja.. kita ajak mereka juga!!” Donghae menarik lengan Kibum mencari Hankyung dan Leeteuk.
====BackOfTime====
Lingkaran hitam di sekitar matanya makin kelihatan. Bola matanya merah dan wajahnya putih pucat. Ia bertahan untuk tidak tidur beberapa hari ini.
            “lihat dirimu sekarang.. kau makin kurus..” jengkel Leeteuk “tidurlah.. atau kau mau kupukul??” ancamnya pada namja yang kini terbaring di tempat tidurnya.
            “hyung akan pergi kalau aku tidur nanti.. Kibum tidak akan ada di sini.. aku tidak bisa bertemu dengan Hankyung hyung.. dan aku tidak ingin kehilangan Appa..” jelasnya dengan suara lelah. Matanya bahkan sudah sangat sayu..
            “kau salah Hae.. kami tidak akan pernah pergi.. kami semua ada di sini.. di hatimu..”
Donghae yang keras kepala itu tetap tak ingin tidur, ia benar-benar takut semuanya akan hilang… ia benci sendirian..
            “dengar suara mereka…” yang dimaksudnya ialah keributan yang terjadi di ruang tengah. Para member sepertinya sedang bercanda gurau di sana “mereka.. kami semua ada di sini bukan? Apa lagi yang kau takutkan??”
            “sudah kukatakan hyung… aku..”
            “Hae, semua orang akan pergi nantinya.. jika Tuhan mengijinkan pertemuan itu artinya kita harus siap dengan perpisahan..”
            “andwaeyo hyung.. gajima!!”
            “hyung janji akan tidak akan meninggalkanmu…” Leeteuk memeluk dongsaeng kesayangannya erat. Donghae tak menolak karena ia memang sangat nyaman saat berada di pelukan hangat leader mereka.
Perlahan… ia tak kuat lagi menahan matanya agar terjaga.. kepalanya terkulai begitu saja di bahu sang hyung. Pelukannya menggendor dan deru napasnya memperdengarkan bahwa ia sudah tertidur sekarang.
====BackOfTime====
            “Kau sudah bangun??” Sungmin menyungingkan senyum manisnya didepan Donghae.
            “hyung…”
            “ne, kau butuh sesuatu?? Katakan saja..”
Donghae menggeleng, ia kembali membenahi pandangan matanya membuat kesadarannya kembali penuh. Putih.. itulah yang dirasanya sekeliling tempatnya terbaring. Ia baru merasakan lengannya juga terasa berat.
            “kenapa aku di sini?” tanyanya setelah melihat infuse di tangan kanannya.
            “tentu saja karena kau sakit.. babo!!” sindir Sungmin “apa yang kau pikirkan??”
            “Leeteuk hyung??”
            “kami tidak memberitahunya Hae.. dia akan cemas kalau mendengar kau masuk rumah sakit..”
Donghae menghela napas. Dia benar. Setelah ia bangun dari tidurnya keadaan kembali seperti semula. Tidak ada Kibum dan Hankyung.. tidak ada Leeteuk.. dan juga.. tidak ada Appanya.
            “waeyo??” cemas Sungmin.
            “gwaenchana hyung..”
            “hah…” Sungmin mengambil tempat di samping Donghae “kau tahu kami cemas saat menemukanmu pingsang di kamar.. bahkan kau tidur dua hari di sini.. Eunhyuk tak hentinya megkuatirkanmu..”
            “dua hari hyung??”
            “kau pikir berapa hari??”
            “selama itukah??”
            “ne.. uisa bilang kau terlalu lelah dan memikirkan banyak hal..” jelas Sungmin “dengar Hae, kau bisa menceritakan semuanya pada kami. Bukankah kita ini saudara? Jangan pendam semuanya sendiri..”
            “aku bukan anak kecil yang harus dicemaskan hyung!!”
            “BABOO!!” seru Sungmin “kau memang bukan balita.. tapi kau dongsaeng kami Hae.. kalau ada apa-apa denganmu tentu saja kami kuatir!!”
            “mianhae…” Donghae mengerucutkan bibirnya lucu.
            “sudah… kau lapar bukan?? Tadi aku membawakanmu bubur buatan Ryeowook..”
            “ne, gumawo hyung..”

            “aku bermimpi Hyuk…” ungkap Donghae sambil menyandarkan kepalanya di bahu Eunhyuk “aku bermimpi.. kita masih utuh seperti dulu.. ada Kibum juga Han hyung..”
            “benarkah?” tanggap Eunhyuk.
            “aku juga bermimpi.. Appa masih hidup.. ia sempat menghubungiku.. semuanya terasa sangat jelas dan nyata.. rasanya aku tidak ingin bangun dari mimpi itu..”
            “kau salah Hae.. karna kau harus bangun..” Donghae mendongakkan kepalanya “kalau kau sampai tidak bangun, maka kau membuat kami semua kecewa padamu..”
            “ne??”
            “kau tahu kan.. Leeteuk hyung hanya pergi sebentar.. kau juga masih bisa bertemu Kibum dan Han hyung..”
            “lalu Appa?”
            “manusia hidup pada akhirnya akan mati.. kita tidak boleh melawan takdir itu.. belajarlah untuk menerima kenyataan. Bukan hanya kau yang mengalami masa sulit dalam hidup ini.. diluar sana mungkin ada yang lebih tersiksa darimu..”
Donghae mencerna perkataan Eunhyuk. Mungkin Eunhyuk benar.. kalau ia selalu ingin memutar waktu maka ia tidak akan berjalan maju ke depan. Ia tidak akan memiliki keberanian untuk menghadapi hari esok. Bayang-bayang masa lalu biarlah menjadi pijakan bagi masa depan. Bukan untuk dilupakan melainkan untuk memproses diri.
            “Hyuk-ah.. gumawo!!”
            “nado Hae..”
Setidaknya mimpi yang kemarin membuatnya semakin sadar bahwa ia memiliki orang-orang yang menyayanginya dan selalu mendukungnya dalam hidup ini.
====BackOfTime====
==TheEnd==

Tidak ada komentar:

Posting Komentar