==Part 8==
“HYUNG!!
TUTUP PINTUNYA!” teriak Donghae setengah ketakutan. Tubuhnya terduduk di sofa
panjang, tangannya memeluk lutut yang di tekuknya. Siwon menghampiri Donghae
dengan penasaran.
“waeyo
Hae?” tanyanya lembut.
“ada yang
mengikutiku.. aku takut hyung.. kenapa hyung tidak pulang-pulang dari tadi?”
gerutunya. Donghae sempat menguhubungi Siwon berulang kali tadi, tetapi karena
Siwon sedang mengurus pekerjaan Shindong, ia tidak sempat mengangkatnya.
Siwon terkekeh “kau ini namja, kenapa takut? Hajar saja
kalau mereka menyakitimu.. bukankah sudah ku ajarkan taekwondo padamu?” ujarnya
sambil duduk di samping dongsaengnya.
“mereka
banyak hyung, mana mungkin aku menang.. apa mungkin mereka mau menculikku? Apa
mereka alien hyung?”
“ahh..
APPO!!” jitakan kecil mendarat di kepala Donghae membuatnya mengeluh seketika.
“mana ada
alien di jaman sekarang? Lagipula mana ada orang yang mau menculikmu? Paboya!!
Kita bukan orang kaya..” Siwon tak habis pikir bagaimana dongsaengnya bisa
beimajinasi seperti itu “sudahlah.. kau sudah makan?”
“isshh..
bagaimana aku bisa makan hyung? Aku sangat ketakutan tadi..”
Siwon kembali tertawa, ia mengoyak rambut Donghae pelan.
“baiklah..” Siwon hendak berdiri menyiapkan makan malam sebelum Donghae
menahannya “waeyo?”
“hyung,
kalau mereka benar-benar penculik dan membawaku pergi apa yang akan kau
lakukan?” tanyanya polos.
Siwon menghela nafas panjang “akan ku pukul mereka.. tidak
ada yang boleh membawamu pergi dari kami.. siapapun itu..”
Gllepp.. Donghae memeluk Siwon erat “gumawo hyung!”
Siwon membalasnya, mengusap pelan punggung Donghae. sedikit
pikirannya melayang, tadi ia juga sempat melihat dua orang bertingkah aneh di
ujung gang. Apa mungkin mereka yang dimaksud Donghae? pasalnya ia belum pernah
melihat mereka.. pemiliki supermarket di dekat gang itupun mengaku kalau mereka
bukan pelanggannya.
…………………………………………………
Eunhyuk mendapati rumahnya dalam keadaan sepi. Namun saat
ia berada di dekat kamar Eunbi seperti ada keributan kecil di sana. Tangannya
hampir membuka pintu warna putih itu kalau ia tidak mendengar namanya di
sebut..
“bagaimana
dengan Eunhyuk? Appa tidak bisa menyembunyikan masalah ini selamanya darinya
kan? Waeyo Appa.. kenapa Appa melakukan itu dulu? Eunhae bahkan tidak tahu
apapun..” isak Eunbi.
Sang Appa menduduk “mianhae Eunbi-ya.. tapi.. tapi.. Appa
sudah menemukannya sekarang.. Appa akan menebus semua kesalahan Appa padanya..”
“nuguya??”
Eunbi dan Tuan Lee terkejut. Tanpa mereka tahu kalau Eunhyuk mendengarkan
mereka dari tadi.
“Eunhyuk-ah…”
“Eunhae..
nuguya??” merasa tidak ada jawaban ia akhirnya berteriak “JELASKAN PADAKU..
jebal.. apa yang sebenarnya kalian sembunyikan??” pintanya.
…………………………………………….
“kau masih
takut?” tanya Siwon. Donghae menggeleng lucu.
“kau ini..
kau sudah bukan anak umur lima tahun lagi.. masih penakut eooh?” gurau Sora. Ia
mendengar cerita Siwon soal kejadian tadi dan hanya tertawa yang bisa
dilakukan.
Siwon dan Sora sama-sama berpikir ‘kau tak pernah berubah
Hae.. kau tetap dongsaeng kecil kami..’.
“jadi
bagaimana? Kau mau tidur denganku malam ini?” tawar Siwon dan kali ini Donghae
mengangguk cepat, ia tak ingin hyungnya berubah pikiran. “ambil selimutmu lalu
pergi kekamarku..” ujarnya kemudian. Sedangkan Sora, ia masuk ke kamarnya dan
meninggalkan dua dongsaengnya yang pasti akan berdebat sebentar lagi.
Donghae beringsut melesat cepat, ia kembali dengan selimut
tebal biru tua kesayangannya. Kembali ia duduk di samping Siwon meletakkan
kepalanya di bahu hyungnya dan bersiap memejamkan mata. Namu ia terpaksa
membuka mata lagi saat Siwon berseru..
“ku bilang
ke kamar Hae.. bukan di sini..”
“tapi kau
belum ke kamar hyung..” lirinya.
“aaiisshh..
aku masih menyelesaikan pekerjaanku.. tunggulah di dalam..” ia alihkan matanya dari laptop yang di
hadapnya.
“shieroo!!”
“di kamar
hyung tidak ada alien.. tidak usah takut.. lagipula kau sebentar lagi masuk
universitas, mana ada mahasiswa yang takut tidur sendirian?” ejek Siwon.
“HYUNG!!”
teriak Donghae.
Siwon memekik “Arra.. Kajja..” akhirnya ia membawa serta
laptop dan pekerjaannya. Donghae tersenyum puas sambil mengekor langkah Siwon.
…………………………………..
Pagi itu.. Yuri dan Chulsoo nampaknya baru pulang dari
Jeju. TaeJi dan Daewoo tak hentinya menggoda mereka sampai Sora datang.
“OMO!! Apa
aku tidak salah lihat? Kau bisa datang sebelum aku?” tanya Sora “apa karena
sekarang ada Chulsoo yang mengatarmu? Aigooo….”
“Yak,
Sora!! Tentu saja bukan karena itu.. aku sudah bertekad untuk disiplin waktu..”
“itu
karena kau harus bangun pagi dan mengurus Chulsoo hyung, noona..” sahut Taeji.
Yuri hanya tersipu, ia saling pandang dengan Chulsoo di sampingnya.
“sudah..
aku akan pergi dulu.. nanti ku jemput lagi..” pamit Chulsoo kemudian. Yuri
mengangguk, ia tak akan menahannya untuk bekerja.
Setelah Chulsoo keluar, ganti seorang namja masuk..
“Sora-ya..”
panggilnya. Sora menoleh, ia hampir tercekat melihat siapa yang datang
menemuinya.
“Yesung
Oppa??” seruan itu membuat Taeji, Yuri dan Daewoo saling pandang. Mereka tahu
persis siapa Yesung sebenarnya dan yang tak mereka tahu hanya hubungan masa
lalunya dengan Sora.
“aku ingin
mengajakmu pergi hari ini..”
Sora memandang tiga orang di sampingnya mencari
persetujuan.
“pergilah..
tapi ingat, kau berhutang penjelasan pada kami bertiga..” ujar Yuri dan di
setujui oleh Daewoo dan Taeji.
Sora beriringan dengan Yesung di sebelahnya yang sejak tadi
mencuri pandang ke arahnya. Yesung menyenggol jemarin Sora.. hingga akhirnya
keduanya saling menggandeng.
“kau
senang?”
“ne..”
“aku lebih
senang lagi..”
“waeyo?”
“karena
aku bisa melihatmu lagi Sora-ya.. dan aku merasa penantianku tidak sia-sia..”
Sora ikut tersenyum mendengar jawaban Yesung. “gumawo.. sudah menerimaku” Sora
mengangguk kecil.
Yesung berhenti melangkah, ia menarik Sora menghadapnya.
Mata dengan mata, keduanya saling pandang dengan arti dalam. Yesung menyentuh
rambut halus Sora dan mengusapnya pelan.
“OPPA!!”
Yesung terkejut, ia mencari sumber suara yang memanggilnya.
Seorang yeoja berjalan ke arah mereka dengan cepat,
wajahnya sulit di artikan.
“Eunbi-ya?”
Sora sama terkejutnya melihat kedatangan Eunbi, jelas ia tidak tahu apapun soal
hubungan Eunbi dengan Yesung. “kenapa kau bisa ada di sini?”
“jadi
benar dia yeoja itu Oppa? Sampai kau tidak memilihku dan membatalkan perjodohan
itu juga mengabaikan perasaanku pada Oppa?” tanyanya bertubi.
“Eunbi-ya..”
“selamat
Sora ssi..” ucapnya pada Sora yang terdiam “aku tidak akan mengharapkan Oppa
lagi.. aku tahu itu tidak ada gunanya, bagaimanapun aku berusaha, Oppa tidak
akan pernah berubah kan?”
Eunbi memilih pergi dari mereka, tapi tanganya di tahan
Yesung.
“mianhae
Eunbi..”
“kau tidak
pernah memahamiku Oppa.. tidak sedikitpun kau memberiku kesempatan untuk kau
lihat sebagai seorang yeoja.. aku sakit hati.. aku membencimu.. aku marah..
tapi apapun itu tak akan pernah mengubah keadaan.. aku akan berusaha menerima
kenyataan ini..” Eunbi melepas genggaman Yesung di lengannya. Yeoja itu
kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.
………………………………………………………
Eunhyuk menatap Donghae yang tengah tidur sambil
mendengarkan lagu sepertinya. Kalau boleh Eunhyuk menebak, pasti lagu itu lagi
yang didengarnya. Ia masih bertanya kebenaran yang baru ia dapat..
=flashback on=
“Kau
terlahir kembar Hyuk.. kau punya dongsaeng kembar.. Appa membuang dongsaengmu
karena Appa marah padanya.. karena dia, ummamu meninggal.. karena melahirkannya
dia meninggal..” terang Tuan Lee “tapi Appa salah, Appa hanya tidak mau
menerima kenyataan.. dokter mengatakan penyakit yang di derita umma kalian
sudah sangat parah dan nyawanya tinggal menghitung hari.. di saat itu, Appa
tahu kalau ternyata umma kalian mengandung bayi kembar.. saat bayi akan lahir,
kondisi umma kalian tiba-tiba drop.. Uisa harus menyelamatkan satu dari
mereka.. dan umma kalian memilih menyelamatkan bayi keduanya.. karena ia
berpikir, sekalipun ia selamat nanti.. tak ada gunanya karena penyakit itu
sudah parah.. kalau bayi itu yang selamat setidaknya ia memiliki hidup yang
lebih panjang.. ia tak mungkin membunuh anaknya sendiri demi hidupnya yang juga
tak lama..”
Eunyuk terhenyak dengan kenyataan itu.
“dua hari
setelah itu umma kalian meninggal, Appa membuang bayi itu.. meninggalkannya di
rumah sakit karena waktu itu keadaannya juga sangat lemah dan hanya membawamu
saja untuk pulang kerumah..”
“waeyo?
Appa tega melakukan itu?”
“mianhae..
Appa menyesal Eunhyuk-ah.. Appa menyesal karena membuang Eunhae..”
“jadi
namanya Eunhae?”
“itu nama
pemberian umma..” sahut Eunbi “Umma sudah memberi kalian nama sebelum kalian
lahir.. umma sebenarnya tahu kalau ia mengandung bayi kembar, ia sudah memohon
pada Uisa untuk menyelamatkan kedua putranya..”
“lalu..
Appa bilang sudah menemukannya?”
“ne.. Appa
sudah menemukannya, selama ini Appa mencari keberadaannya..”
“odie??
Nugu??”
Tuan Lee menghela napas “dia.. dia adalah Choi Donghae..”
“MWO??”
“kau
mengenalnya?” tanya Eunbi, ia tidak biasa melihat keterkejutan dongsaengnya.
“Choi
Donghae? dongsaeng Siwon hyung?” Tuan Lee mengangguk membenarkan.
Eunhyuk diam, Eunbi ganti terkejut. Yang ia tahu Siwon
adalah dongsaeng Sora.. jadi secara otomatis Donghae adalah dongsaeng Sora
juga..
==flashbac off==
‘apa benar
kau saudara kembarku Hae? kau dongsaengku?’ batin Eunhyuk. Tangannya ingin
menyentuh wajah Donghae yang masih pulas tertidur.
“apa
mungkin semua persamaan yang kita miliki itu karena kita saudara kembar? Jadi
itu bukan kebetulan? Itu adalah tanda agar aku mengenalmu?” kata Eunhyuk pelan.
“apa yang
kau katakan?” tegur Jihyun yang tiba-tiba muncul “kenapa kau memandangnya
seperti itu? kalian sudah akur?”
Eunhyuk kembali ke tempat duduknya “gwaenchana..”
Tanpa mereka tahu, Donghae ternyata mulai bangun. Ia
mendongakkan kepalanya perlahan sambil membuka mata. Silauan cahaya dari
jendela sempat membuatnya terpejam lagi.
“kalian??”
ujarnya sambil setengah terpejam “berisik..”
Eunhyuk menoleh, memandang Donghae cukup lama..
“kenapa
kau melihatku seperti itu? aku bukan alien!” protesnya.
“ah…
aniyo..” kilah Eunhyuk “kau tidur saat mendengarkan lagu itu?” lanjutnya dan
Donghae mengangguk. Eunhyuk mendapat satu jawaban lagi dari rasa penasarannya
‘apa yang harus kulakukan sekarang Hae? apa aku harus membencimu? Atau aku
harus mengakuimu?’ lamunnya.
“ah, Hae..
nanti malam.. kau tidak ada jadwal bekerja di toko buku kan?”
“waeyo?”
“aku ingin
mengajakmu keluar sebentar.. kutunggu nanti di gerbang sepulang sekolah..
jangan menolak!” perintah Eunhyuk, lalu disambutnya dengan langkah cepat. Ia
bingung harus memulai dari mana.
Jihyun kembali mengejarnya, yeoja itu masih setia di dekat
Eunhyuk sekalipun kenyataannya ia tersisih dari hati namja itu.
Donghae masih bingung dengan perkataan Eunhyuk, ia merasa
masih bermimpi saja. namun ia sadar kalau ia sudah bangun, dan apa yang
didengarnya baru saja ialah kenyataan.
………………………………………………………
“ini
tempat apa?” tanya Donghae was-was. Sejak ia menuruti ajakan Eunhyuk banyak
pertanyaan muncul di otaknya. Ia berjalan di belakang Eunhyuk dan Yunho
pengawal pribadi Eunhyuk. Di sebuah meja bulat di sudut ruangan itu, nampak dua
orang, Tuan Lee dan Eunbi yang menunggunya.. Eunhyuk menyuruh Donghae duduk di
sebelahnya setelah ia sendiri duduk di dekat Eunbi. Yunho berdiri agak jauh
dari mereka dan tetap menjaga tuan mudanya.
“Choi
Donghae imnida..” kenal Donghae setelah Eunhyuk memberitahunya kalau mereka
adalah Appa dan Noonanya. Sekalipun ia masih bingung kenapa Eunhyuk mengajaknya
ke sana bahkan tanpa Kibum atau Jihyun teman dekat Eunhyuk, Donghae tak ingin
di anggap tak sopan.
“Appa
punya restoran yang cukup terkenal di Seoul dan Noona, pemilik Bi Caffe..
kurasa Siwon hyung sering bercerita padamu..” jelas Eunhyuk “jadi aku
mengundangmu untuk menikmati makanan di restoran kami…” lanjutnya dan Donghae
mulai mengerti kini.
“Apa
makanan kesukaanmu?” tanya Eunbi ramah.
“eooh??
Aku suka soup tahu.. noona..” senyumnya riang “tapi aku juga suka makan
sosis..” ujarnya pelan. Eunbi dan Tuan Lee nampak terkejut.
“kau suka
makanan yang sama dengan Eunhyuk..” Tuan Lee bicara “apa kau juga suka makan
ice cream?” Donghae mengangguk cepat saat mendengar ice cream “kalau begitu kau
harus mencoba ice cream produk kami..” Tuan Lee memanggil seorang pelayan dan
memesan ice cream untuk Eunhyuk dan Donghae.
‘kalian
benar-benar mirip.. tapi kenapa kau harus menjadi dongsaeng Sora? Kenapa harus
yeoja itu?’ batin Eunbi “eeooh, Donghae-ya.. makanlah yang banyak..” tawar
Eunbi kemudian saat semua makanan tersaji di depan mereka “Hyuk, kau jangan
rakus..” ia tahu kebiasaan makan banyak Eunhyuk.. mungkin itu satu-satunya yang
membedakan Eunhyuk dengan Donghae.
“jadi kau
tinggal bersama Sora dan Siwon?” Donghae membenarkan “mianhae aku memecat Siwon
kemarin, kalau kau mau aku bisa menyuruhnya bekerja lagi..”
“ah..
gwaenchana noona.. hyung saat ini ingin fokus pada kuliahnya dan juga.. ia
sudah bekerja sebagai asisten sutradara.. hyung tertarik dengan dunia film..”
jelasnya panjang lebar “pekerjaan yang kemarin sebenarnya karena kami butuh
banyak biaya untuk hidup dan sekolah. Tapi sekarang semuanya sudah teratasi..”
senyumnya merekah saat menceritakannya. Donghae memang selalu senang kalau ia
harus bercerita soal noona dan hyungnya. Ia begitu bahagia memiliki mereka.
“kata
Eunhyuk ku pernah tinggal di Jinan?”
“ne,
setelah Sora noona lulus sekolah, ia mendapat beasiswa di universitas Seoul..
jadi aku dan hyung ikut pindah ke sini..”
“bukankah
itu sangat sulit? Bagaimana orang tua kalian?”
“Appa dan
umma meninggal saat usiaku 10 tahun.. sejak itu kami hidup bertiga.. awalnya
memang sulit, untuk hidup saja kami harus bekerja di beberapa tempat seusai
sekolah..”
Tuan Lee makin tertarik “jadi sekarang kau juga masih
bekerja?”
“ne, di
toko buku…”
“bukankah
kau sudah kelas tiga? Tidak takut nilaimu turun?” goda Eunbi.
Donghae tersenyum “tentu saja aku takut noona, tapi aku
butuh uang untuk masuk universitas juga..” sahutnya, membuat Tuan Lee dan Eunbi
menelan ludah.
Eunhyuk tak banyak bicara, ia sedang mencerna semua yang
dikatakan Donghae.
“apa
mereka orangtua kandungmu? Maksudku.. Appa dan Umma..”
“eeooh?”
Donghae menghentikan makannya “mengapa anda menanyakan itu?”
“ahh.. itu
karena kau dan Siwon sepertinya tida terlalu mirip..” gurau Eunbi “kau begitu
manis dan Siwon..”
“hyung
sangat tampan..” sahut Donghae “ne, banyak yang mengatakan itu noona..”
senyumnya “ dan memang mereka orangtua noona dan hyung..” lanjutnya “saat aku 5
tahun, umma meninggal.. sejak itu aku ikut dengan keluarga Choi..”
“lalu bagaimana
dengan Appa-mu?”
Donghae makin tak mengerti dengan arah pertanyaan Tuan Lee
“Appa… aku tidak tahu, umma tidak pernah mengatakannya..”
“apa kau
membenci Appamu? Bagaimana kalau kau bertemu denganya sekarang?”
“jeosonghamnida..
kenapa Ajjussi bertanya seperti itu?” Tuan Lee salah tingkah.. ia ingin
mengatakan kebenarannya.. tapi..
“ani..
gwaenchana, hanya ingin tahu saja.. mianhae..”
Suasana canggung seketika, Eunhyuk dan Eunbi mendudukkan
kepala dari tadi. Mereka hanyut dalam pikiran masing-masing.