Rabu, 05 Maret 2014

Fanfic : Special day for "D" (6)



Cast : Donghae again n again with Suju member in active + Kibum
………………….

          “Hae.. kau makan apa malam ini?” tanya Sungmin pada Donghae. namja itu berpikir sejenak, membayangkan makanan yang ingin ia makan.
          “sepertinya aku tidak ingin makan apapun hyung..” jawabnya kemudian, mungkin ia gagal membayangkan makanan enak yang mengundang seleranya.
Sungmin mengeryitkan kening “tadi siang kau hanya makan roti kan? Apa kau belum lapar saat ini? sebutkan saja kau ingin makan apa.. akan kubuatkan..”
          “aku benar-benar tidak ingin makan hyung..”
          “kau harus makan Hae, bagaimana kau akan sembuh kalau tidak makan?” jelas Sungmin “atau kau ingin aku mengadukannya pada Kangin hyung?” ancam Sungmin. Mendengar nama Kangin, Donghae bergidik ngeri.
          “shiro..”teriaknya “kalau begitu aku ingin makan sup daging dan tahu..” Sungmin merekahkan senyum mendengarnya.
Sejak kecelakaan yang menimpanya seminggu yang lalu, Donghae menderita amnesia. Berita yang cukup megejutkan bagi para member yang lain. Donghae menjadi lebih kekanakan dari biasanya, tapi kali ini dia tidak merusak melainkan lebih pendiam. Baginya semua member yang ada adalah hyung hingga ia memanggil semua member dengan sebutan hyung. Seringkali ia merengek seperti anak 5 tahun dan jika itu terjadi hanya Kangin dan Siwon yang mampu menghadapinya. Oleh karena itu Donghae sangat penurut pada Kangin dan Siwon atau lebih tepatnya ia takut dan tunduk. Donghae juga lebih sering bertengkar dengan Kyuhyun dan mengabaikan teman dekatnya, Enhyuk. Itu karena Kyuhyun memiliki banyak koleksi game.
Sungmin selesai membuat Sup Daging dan Tahu permintaan Donghae. ia meletakkan mangkuknya di meja dan bersiap memanggil dongsaengnya. Saat itu, Kyuhyun dan Eunhyuk muncul.
          “kalian sudah pulang?” tanya Sungmin “mana Ryeowook?”
          “dia bersama Kangin hyung…” jawab Eunhyuk sekenanya.
          “ahh.. kau masak sesuatu hyung? Kebetulan aku sudah lapar..” celutuk Sungmin.
          “aku membuat sup untuk Donghae, cukup banyak jadi kalian bisa ikut menghabiskannya..” terangnya “tapi dimana anak itu?”
Kyuhyun dan Eunhyuk ikut menoleh mencari Donghae.
          “hyung…” Kyuhyun menunjuk pada namja yang kini tertidur tak beraturan di atas sofa. Sungmin melihat siapa yang di maksud oleh maknaenya.
          “omo!! Cepat sekali dia tidur?? Eunhyuk.. bangunkan dia..”
Eunhyuk menuruti perintah Sungmin. Ia jejak-jejakkan kakinya ke tubuh Donghae bermaksud menggodanya agar bangun.
          “yak, Donghae-ya.. irreona!! Palli irreona!!”
          “hyung… jangan ganggu aku!!” Donghae menjawab dengan suara paraunya.
          “Sungmin hyung sudah membuatkanmu makanan.. palliwa!!”
Medengar itu ia membuka sedikit matanya “aku sudah bilang tidak ingin makan apapun malam ini..” lanjutnya kemudian menutup matanya lagi. ia bahkan hampir kembali ke dunia mimpinya kalau tidak terdengar suara keributan.
Kangin dan Ryeowook, kali ini mereka bersama Siwon.
          “waeyo?”
          “hyung??” Donghae bangkit duduk mendengar suara Kangin.
          “kau tak ingin makan? Wae?”
          “aku.. ingin ice cream..” lirihnya dengan mata polos membuat Siwon tertawa.
          “akan ku belikan nanti kalau kau sudah makan.. otte?” bujuk Siwon, ia duduk di samping Donghae dengan pandangan teduh seorang hyung.
          “ne..” akhirnya kata Donghae.
Tak ada yang bisa mereka lakukan sekarang. Memaksanya untuk mengingat semua hal yang ada hanya akan melukainya dan membuatnya menderita. Uisa menyarankan agar membiarkannya seperti itu, membiarkan ingatan itu datang sendiri tanpa harus memaksa Donghae. bersikap sebagai hyung dan menjaganya, hanya itu yang bisa mereka lakukan sampai Donghae kembali ingat. Sekedar membantunya, mereka meletakkan sesuatu, melakukan sesuatu yang tanpa Donghae sadari itu adalah usaha untuk mengembalikan ingatannya. Tanpa menyuruh, mereka membiarkan Donghae dengan sendirinya menyadari sesuatu yang hilang dari ingatannya.
……………………………

          “hari ini kami ada jadwal, kau di rumah baik-baik..”
          “boleh aku main ke luar hyung? Akan membosankan kalau aku di rumah terus..” pintanya “aku janji akan baik-baik saja lagi pula aku bukan anak kecil lagi kan hyung? Aku sama seperti Kyu dan Wookie..” cerocosnya panjang lebar.
          “ne, kau boleh keluar.. kalau ada apa-apa segera hubungi kami..” tentu saja, panggilan cepat 1-10 di ponsel Donghae adalah kontak member semuanya. Kangin dan Siwon yang mengaturnya agar Donghae dengan mudah menghubungi mereka. Dua orang hyungnya itu menjadi sangat protectiv padanya bahkan melebihi Eunhyuk.
          “jangan pergi jauh-jauh Hae..” lanjut Eunhyuk “kami akan pulang cepat, aku akan mengajakmu main nanti jadi jangan pergi jauh-jauh..”
          “kau harus sudah di rumah sebelum kami pulang” tambah Heechul.
          “dan jangan lupa makan!!” seru Sungmin tak mau kalah.
Donghae melenguh pelan, begitu banyak hal yang dikatakan hyungnya padahal dia hanya ijin untuk keluar sebentar saja. Rasanya aneh kalau ia harus terkurung terus di dorm, sementara mereka tidak ada yang bisa menemaninya. Ya, Donghae belum menerima jadwal apapun sampai keadaannya baik. “jangan terlalu banyak memberi pesan hyung, aku pusing!” protesnya.
Kyuhyun tertawa mendengarnya “kau memang susah mengingat sesuatu ya..”
          “yang penting aku bisa mengingat kalian sudah cukup buatku..” sangkalnya “sudah, pergi saja sana..” usirnya
          “omo, kau marah??” goda Shindong “kau tak pandai marah..”
          “hyung.. sudahlah.. kalian mau pergi apa tidak? Ku doakan manager hyung memarahi kalian!!”
          “yak!! kenapa doamu buruk sekali?” Heechul tak bisa menahan tangannya untuk memukul kepala Donghae. namja itu hanya meringis dan kini tertawa melihat kecemasan di wajah hyungnya. “kalau begitu pergilah hyung..”
Donghae tak mengerti kenapa mereka mencemaskannya berlebihan, dalam bayangannya ia hanya tahu kalau hyungdeulnya begitu melindungi dan menjaganya.
……………………………………

Donghae tak melepas pandanganya pada salju yang tak ingin mencair di sepanjang jalan taman. Udara dingin menyeruak hingga menembus jaket tebal yang di pakainya. Tapi ia sedikit hangat dengan syal biru tua yang di belikan oleh Eunhyuk kemarin. Donghae selalu suka salju.. tapi ia juga suka hujan.. musim semi bahkan musin gugur.. sepertinya ia menikmati setiap musim yang ada. Sama dengan kehidupan yang terus berputar, sedih.. bahagia.. menangis.. tertawa.. semua berganti bagai musim-musim itu.
          “aaarrrgghh..” Donghae merasakan sakit di kepalanya, sepintas bayangan tergambar dalam ingatannya tapi ia tak bisa mencerna. Tubuhnya lemas, rasanya ia tak punya tenaga lagi.. tangannya mencari sesuatu dalam saku jaketnya..
          “hyung… aku rasanya seperti akan mati..” lirihnya. Ia menghubungi ponsel Kangin sambil duduk lesu di bangku taman.
Ia tak bisa lagi menahan rasa sakitnya, pandangannya perlahan mulai pudar tapi ia berusaha untuk tetap sadar sampai ada yang menemukannya.
…………………………………..
          “hyung… aku rasanya seperti akan mati..” suara lirih Donghae membuat Kangin tersentak seketika.
          “Siwon-ah!!” teriaknya “kemarin kau mengaktivkan pelacak di ponsel Donghae?”
          “ne, waeyo hyung?” Siwon menoleh ke kursi belakang, Kangin tampak cemas sekarang. Eunhyuk dan Shindong yang duduk di belakang Kangin pun ikut penasaran.
          “cepat cari dimana Donghae berada, perasaanku tidak enak..”
          “apa yang menghubungimu itu tadi Donghae?” selidik Eunhyuk, Kangin mengangguk “dia bilang rasanya seperti akan mati, Hyuk..”
          “apa maksudnya?” gumam Siwon sambil melacak Donghae “hyung.. kita ke taman..” seru Siwon pada managernya yang mengemudi.
          “dia di taman?”
……………………………………………..
Kangin dan Eunhyuk terburu turun dari mobil di ikuti Siwon dan Shindong. Tidak menunggu lama, Siwon terlalu pandai untuk menemukan Donghae.
          “Hae??” Kangin menarik namja yang setengah tergeletak di kursi taman itu. Tangannya menyentuh wajah dingin dan pucat Donghae.
          “Hae-ya.. apa yang terjadi? Gwaenchana?” mereka sama cemasnya seperti Kangin.
          “hyung, kita bawa dia pulang..”
Kangin menggendong Donghae di punggungnya. Mereka tak bicara apapun sampai di mobil, meyandarkan Donghae pada bahu Kangin. Matanya sudah terpejam tapi bibirnya masih terlihat kalau ia sedang menahan sakit.

Eunhyuk tak hentinya mengganti handuk di kening Donghae. namja itu menderita demam sekarang. Member yang lainnya akhirnya ijin pulang lebih cepat, mereka merasakan kuatir semenjak Shindong menghubunginya tadi.
          “Hae.. gwaenchana?” lirih Eunhyuk melihat Donghae mulai membuka matanya “apa yang sakit?”
          “molayo.. saat aku di taman tiba-tiba saja aku teringat sesuatu, itu membuat kepalaku sakit..”
Eunhyuk seakan mengerti “kau mengingat sesuatu? Apa?”
          “entahlah.. rasanya aku pernah ke tempat itu sebelumnya dengan seseorang yang aku kenal.. tapi aku benar-benar tidak tahu sekarang..” Donghae memijat keningnya yang masih terasa pening.
          “jangan di paksa..” Eunhyuk menghela napas “kau akan ingat nanti.. sekarang tidurlah dan jangan banyak berpikir..”
          “ne hyung..”

Mereka terdiam mendengar penjelasan Eunhyuk saat namja itu keluar dari kamar Donghae.
          “terkahir kali yang aku tahu, Hae hyung pergi ke tempat itu bersama Teuki hyung..”
          “kau yakin?” tanya namja di sebelahnya –Sungmin- pada Kyuhyun yang hari ini melupakan PSP-nya.
          “aku juga tahu itu.. hari itu Hae sempat mengatakannya padaku..” imbuh Shindong
          “kenapa jadi seperti ini? aku tidak tahan hyung melihatnya seperti itu.. aku merindukan Hae..”
          “kita tidak bisa menghindari kejadian itu bukan? Sabarlah Hyukkie..” Heechul memukul pelan pundang dongsaengnya.
Mereka sangat kehilangan Donghae, merindukan namja itu bergelayut manja dengan fishy eyes-nya saat ia merusak sesuatu atau membuat keributan di dorm. Sejak tragedi kecelakaan Donghae di tempat shooting yang membuat namja itu hampir mati tenggelam di kolam, mungkin saat itu cedera di kakinya belum sembuh hingga saat ia harus melakukan adegan berenang di kolam sedingin es akibat musim salju yang sudah mulai turun, Donghae tak bisa mengendalikan rasa sakitnya dan membuatnya hilang kendali di dalam air. Karena air kolam yang terlalu dingin, mereka sedikit terlambat menolongnya. Uisa mengatakan bahwa air yang masuk dalam tubuhnya sudah terlalu banyak, hingga itu menjadi salah satu alasan kenapa Donghae kehilangan memori untuk sementara ini. sekalipun tidan permanen, tapi tetap itu membuat member lain sangat mencemaskannya.
………………………………..

Pagi ini hanya terlihat Heechul dan Siwon yang menemani Donghae. Namja itu kini berkutat dengan ponselnya membiarkan Siwon yang asyik memelototi layar TV. Heechul masih di kamar belum keluar dari tadi. Saat itulah tak sengaja ia membuka folder di ponselnya..
          “aarrgghh..” sepertinya rasa sakit itu kembali.
          “Hae?” Siwon menoleh “gwaenchana?”
          “hyung.. kepalaku sakit lagi..” Donghae menjambak rambutnya sendiri “appo hyung…”
Siwon mendekat, menarik tangan Donghae yang menyakiti dirinya sendiri.. lalu memeluknya erat “tenang Hae.. jangan mencoba mengingat lagi..”
Donghae masih merintih kesakitan di pelukan Siwon untuk beberapa lama. Kini Heechul yang sempat mendegarnya ikut meraih tubuh dongsaengnya.
          “sepertinya dia ingat sesuatu hyung..” terka Siwon.
          “Hae.. sudah.. berhenti memaksa diri untuk mengingat lagi..”
Beberapa menit kemudian mereka berhasil menenangkan Donghae. namja itu terengah napasnya tak beraturan. Air matanya jatuh perlahan. “aku tak bisa mengingatnya hyung..” isak Donghae
          “sudah.. tidak perlu kau lakukan.. biarkan kami saja yang mengingatmu..” tutur Heechul. Siwon terdiam, jawaban macam apa yang diberikan hyungnya? Tentu saja ia tak ingin Donghae terus-terusnya hilang ingatan.
          “jangan terlalu memaksa.. semuanya akan datang sendiri.. kau paham?” tenang Siwon.
Dirasakan olehnya Donghae mengangguk dengan mata terpejam, mungkin ia merasakan lelah sekarang.
          “kau lelah?” Donghae mengangguk lagi “tidurlah..” Siwon mengeratkan pelukannya sambil mengusap lembut kepala Donghae. Heechul menghela napas lega melihat dongsaengnya sudah mulai terlelap.

          “dia melihat photo Teuki hyung..” ujar Siwon, masih sambil memeluk Donghae yang tertidur sedangkan ruangan itu kini sudah ramai dengan kedatangan member lainnya.
          “kau yakin?”
          “ne, di ponselnya..”
          “itu merangsang ingatannya.. sebenarnya itu bagus bukan? Tapi aku tak tega melihatnya kesakitan seperti itu..” jujur Sungmin.
          “Siwon-ah.. baringkan dia, aku yakin kau juga lelah kan?” pinta Kangin dan Eunhyuk sudah membawa selimut dan bantal untuk Donghae. mereka tak akan memindahkannya ke kamar.. tak ingin Donghae terbangun.
Wajah polos Donghae yang melebihi kepolosan sang maknae semakin membut mereka tak bisa menahan kecemasan. Kangin yang keras kepala pun bisa luluh oleh dongsaengnya yang satu ini.
          “bagaimana keadaannya?” suara berat seorang namja membuyarkan kegundahan yang ada.
          “kau?? Datang??” Siwon tak percaya.
          “bogoshipoyo hyung!!” sambut Kyuhyun, ia memeluk namja itu erat.
          “nado Kyuhyunie..” ucapnya, pandangnya kemudia beralih pada namja yang tergolek lemah di sofa ruangan itu. Mata sayunya menandakan kalau ia sangat sedih dengan keadaanya.
          “aku merindukanmu Hae..” ungkapnya dan tangan kananya menyentuh lembut pipi Donghae.
Sentuhan itu membuatnya terbangun.. ia memandang namja di hadapannya dengan samar.. matanya berkedip beberapa kali lalu menyipit..
          “Kibumie??”
          “Hae? kau..”
          “kau ingat Kibum?”
          “kau sudah ingat semuanya?” tanya yang lain bertubi-tubi..
Donghae hanya diam, pandangannya kosong lurus tertuju pada Kibum yang baru saja datang. Bibirnya bergerak pelan.. “Bummie… Kim Kibum??” lirihnya pelan dan lemah. Sedetik selanjutnya ia kembali menutup matanya tak sadarkan diri.
…………………………………….

Uisanim selesai memeriksa Donghae, menyuntikkan sesuatu pada lengannya dan menyunggingkan senyum berarti.
          “ia akan baik-baik saja setelah ini..”
          “apa ingatannya benar-benar kembali?”
          “aku tidak yakin.. tapi bisa di pastikan ia akan segera mengingat kembali.. hanya yang perlu kalian ketahui kalau kondisi fisiknya masih cukup lemah.. dia terlalu kelelahan untuk berusaha mengingat..”
          “kami tidak memaksanya untuk mengingat..” jelas Shindong
          “tetap saja.. Donghae sendiri yang membuat dirinya secara paksa untuk mengingat.. itu sangat menguras tenaganya yang membuatnya sering pingsan seperti kata kalian.. jadi setelah ini tolong jaga kesehatannya..”
          “ne, arraseo usianim.. kansamhamnida..” ucap Kangin.
          “biarkan dia istirahat.. cegah dia melakukan sesuatu yang berbeban berat.. itu akan membantu kondisinya seutuhnya..”
          “ne, usianim..” koor Hyukjae, Siwon dan Sungmin.
……………………………

Kibum masih menemani Donghae sampai namja itu sadar kembali. Donghae belum mencerna keadaan dengan baik, tapi setidaknya ia sudah mulai mengingat semuanya. Kenangannya bersama para member menjadi kenangan terhebat dalam hidupnya.
          “kau masih di sini Bummie?” tanya Donghae dengan suara serak dan ia masih tetap membaringkan tubuhnya.
          “kau bangun Hae? kau ingat semuanya?”
          “ne.. tapi belum semuanya Bummie.. tapi aku ingat kalian semua..”
          “aku senang Hae..”
          “gumawo sudah datang.. itu cukup membantuku..”
Kibum tersenyum, ia duduk di samping Donghae menarik tubuh lemah itu ke dekapan dadanya “aku merindukanmu.. mereka juga merindukanmu Hae..”
          “arraeso!!” singkatnya “bummie.. aku mau keluar, di sini pengap!”
          “ne, kajja..” Kibum membantu Donghae berdiri, memeluk namja itu dan menuntunnya ke luar. Donghae duduk pelan di sofa yang sama, memeluk tubuhnya sendiri. Kibum membenarkan selimut yang ia bawa dari kamar Donghae dan membungkus namja itu dengan selimutnya. “kau akan hangat begini..” Donghae hanya mengangguk.
Eunhyuk hanya melihat tingkah keduanya. Kyuhyun mengalihkan pandangnya dari PSPnya. Heechul melakukan hal yang sama dengan keduanya. Suara ribut di dapur terhenti saat mereka tahu Donghae di sana.
          “jangan memandangku aneh!!” protes Donghae
          “kau…”
          “aku sudah ingat Hyukkie.. aku tak akan memanggilmu hyung lagi Kyu..” jawabnya pada kedua namja di depannya.
          “jinjja??” teriak Siwon
          “Wonnie hyung…”
          “aku senang kau kembali bisa ingat kami Hae..” sambut Kangin
          “belum semua hyung..” sahut Kibum “Donghae juga masih harus banyak istirahat..”
          “kalau itu aku tahu..” Kangin duduk di samping Donghae kini “semua butuh proses, tapi setidaknya sudah ada perkembangan yang baik..”
          “mianhae aku membuat kalian semua cemas..”
          “gwaenchana hyung..” ujar Ryeowook
          “melihatmu seperti ini saja sudah membuat kami senang..” tambah Shindong
          “welcome back Hae-ya..”
          “bogoshipo!!” Eunhyuk mengusir Kangin dan memeluk Donghae. hanya tawa kecil yang ada melihat tingkahnya. ‘Sebentar lagi dua namja pabo itu akan kembali beraksi’ batin Kyuhyun.

==the end==

3 komentar:

  1. Authorrrrrrrrrrr!!!!
    Aku membaca " Special Day for D " lagi dan lagi. Hanya saja dulu aku tak bisa kasih komentar, skrg sdh bisa ^^
    Aku suka sekali ff mu yang ini ^^.
    Thor, kapan kamu akan mempublish ff mu di akun-akun lain? Di ffn misalnya?
    Di ffn lbh mudah kasih komentar. Lbh mudah cari judul ffnya dan chapternya.

    Tapi blog yg ini jg tetap dipakai. Kan gpp ngepost ff di banyak akun dan blog. Biar makin banyak yang baca ^^

    Kalau misalnya sudah bikin akun atau blog baru, tulis pemberitahuannya di setiap akhir tulisan ff mu. Beri catatan di semua ff mu. Jd di part manapun reader baca, mereka tahu kalo ff mu tdk hanya diposting di sini. ^^

    BalasHapus
  2. Suka hampir semua ff nya...keren...makasih

    BalasHapus
  3. Suka hampir semua ff nya...keren...makasih

    BalasHapus