Minggu, 16 Maret 2014

Fanfic : Spesial day for "D" (7)



Cast : Lee Donghae and member SUJU
Mianhae, hyung!
Belum genap Leeteuk menyelesaikan kewajibannya, masih tersisah 7 bulan lagi kalau tidak salah hitung. Namun, rupanya berita kesedihan itu menjadi topik utama bagi member Suju. Kematian Appa Leeteuk menguncang hatinya, juga member lain. Tak bisa dibendung lagi air mata yang keluar dengan sendirinya. Pilu hati merasakan kepedihan ini.
Usai dari berita itu, di sini sekarang namja itu, Donghae sendiri menatap langit dari balkon kamarnya. Mungkin ia teringat juga akan Appa yang dicintainya yang meninggalkannya beberapa tahun yang lalu. Ia tahu persis kini bagaimana kesedihan hyung kesayangannya itu.  Dulu, Leeteuk berjanji akan menjaga Donghae dan tak akan membiarkannya dalam kesedihan, kini saat keadaan berbalik, apa yang bisa dilakukannya?
“mianhae hyung, aku tidak bersamamu sekarang..” isaknya kecil. Rupanya ia sudah menangis sejak tadi.
Donghae larut dalam kesedihannya sendiri hingga ia memutuskan untuk keluar jalan-jalan sebentar ke taman. Sengaja ia tak membawa mobil, hanya memakai sepatu roda yang sudah lama tak disentuhya.
Ia berlomba dengan imaginasinya sendiri, berlari ke sana lalu kembali lagi ke sini dengan sepatunya.
“aku ingat saat kita shooting.. memakai sepatu roda ini..” gumannya sedih “aku merindukanmu hyung.. cepat kembali dan temani aku bermain sepatu roda lagi..” celutuknya. Ia masih saja berlari bahkan makin cepat.
BRAAKKGGHH!!
Donghae jatuh. Bibirnya meringis mengeluh. Noda merah di siku dan tumitnya yang terasa kaku menjadi bukti kalau ia cidera. Dipaksanya ia untuk tetap berdiri dan kembali ke dorm meski rasa sakit tengah tak bisa di tahannya.
……………………………………

Musik…HERO..
Member suju berada di ruang latihan. Tak usah di ragukan lagi bagaimana mereka lincah melakukan gerakan yang super sulit sekalipun. Heechul sepertinya dalam mood yang kurang baik, ia bukannya berlatih malah mengganggu para dongsaengnya.
“Yak, hyung.. lepaskan aku!” teriak Donghae saat tubuhnya di tarik Heechul ke ujung ruangan. Member lain menoleh dan hampir memarahinya kalau ia tak menimpali teriakan Donghae.
            “aku tahu kakimu sakit, berhentilah latihan karena akan memperparah lukamu!”
“mwo?” Hyukjae mendelik “waeyo Hae?” Donghae tak bisa mengelak sekarang apalagi semua member sudah mengerubunginya.
“hanya terkilir waktu aku main sepatu roda..” paraunya.
“mworago?? Aaiisshh.. kau ini kenapa eeooh?” panik Kangin
“selalu saja!” sahut Kyuhyun
“kurang hati-hati..” sambung Shindong
“gwaenchana..” ujar Donghae menjawab semuanya.
“sebaiknya kita pulang.. kita bisa latihan lagi besok, masih ada waktu..” usul Heechul “Siwon-ah.. gendong Donghae..” tunjuknya.
“Shiro.. aku bisa jalan sendiri hyung..” Donghae menolak, ia berdiri hendak berjalan dan tepat saat itu “AUUWW.. appo!!” ringisnya.
Siwon tak mau ambil waktu lagi, tanpa jeda ia menggendong Donghae di punggungnya.

Dorm…
Donghae berjalan susah menuju kamarnya, belum sampai ia di kamar, Heechul sudah menariknya duduk di sofa. Tak ada yang berkomentar, mereka menunggu apa yang akan Heechul lakukan selanjutnya.
“katakan semuanya.. yang kau rasakan..” kata Heechul sambil menarik Donghae dalam pelukannya. Member lain terheran, mereka sungguh tak mengerti sampai satu isakan keluar dari bibir Donghae. Heechul mengusap pelan punggung namja yang sudah di anggapnya sebagai dongsaeng itu, sama seperti Leeteuk, Heechul juga menyayangi Donghae.
“aku kecewa dengan diriku sendiri hyung..” ucapnya di tengah isakan “saat Teuki hyung sedih, aku tak bisa melakukan sama seperti yang ia lakukan padaku.. aku tak di dekatnya untuk menemaninya hyung..” ceritanya.. hingga itu mengalir begitu saja sampai ia puas meluapkan semua perasaanya selama ini.
Sungmin membawa senampan teh gingseng hangat. Ia memberikannya secangkir untuk Donghae.
“gumawo hyung..” Donghae segera meneguknya perlahan.
Tak ada keributan yang terjadi, hanya Sungmin dan Ryeowook yang sedang memasak dengan bantuan dari Kyuhyun. Kangin, Siwon dan Hyukjae tengah menonton berita. Donghae sudah meletakkan kepalanya di pangkuan Hyukjae dengan mata yang mulai lelap. Hyukjae tak hentinya mengusap kepala Donghae layaknya dongsaengnya sendiri.
……………………………..

“kita akan kemana hyung?” tanya Donghae siang ini yang sudah duduk di jok belakang dengan Hyukjae, ia tahu ini bukan jalan ke sukira atau studio.
“ke suatu tempat..” jawab Heechul datar yang sedang menemani managernya di belakang kemudi “ikuti saja kami..” lanjutnya.
Donghae beralih ke Hyukjae, dilihatnya namja itu hanya menggerakkan bahu pertanda ia juga tidak tahu. Sengaja Heechul memaksa Donghae dan Hyukjae ikut mobilnya saat yang lain ada di mobil Siwon dan Kangin. Si persimpangan jalan, mereka berpisah.. Donghae tak ingin pusing, toh yang diikutinya ialah Heechul hyungnya sendiri.
Sampai di suatu tempat…
“hyung… kau membawaku ke sini?” Donghae terkejut saat tahu dimana ia berada, matanya menerawang jauh memandang bangunan di depannya.
“turunlah..”
Hyukjae dan Donghae mengikuti langkah Heechul dan managernya yang sudah berjalan lebih dulu. Mereka menunggu beberapa lama sampai sosok yang mereka tunggu muncul dihadapan mereka.
“hyung!” teriak Donghae “bogosipoyo..” ia memeluk erat namja yang lebih besar sedikit darinya itu. Namja itu merespon, ia memberikan senyum bahagianya saat dongsaeng kesayangannya berada dalam dekapannya “nado Hae-ya..”
“apa dia membuat masalah sampai kalian mengajaknya kemari?” tanya namja itu.
“ne..” datar Heechul
“jangan bohong hyung!” sanggah Donghae
“dia menyiksa dirinya karena merasa menjadi dongsaeng yang gagal..”celutuk Hyukjae
“jongmal?”
Donghae melepas pelukannya “karena saat Teuki hyung sedih aku tak disamping hyung.. aku tidak bisa melakukan seperti yang hyung lakukan untukku..” sedinya “mianhae hyung.. jongmal mianhae..”
Leeteuk tertawa kecil, ia geli melihat tingkah dongsaengnya yang satu itu. “Hae, dengar hyung.. cukup dengan melihatmu sehat.. cukup dengan melihatmu tersenyum.. itu sama dengan kau menemani hyung di sini..” Donghae mencerna perkataan Leeteuk “kau tahu, menjaga seseorang tidak selalu kau harus bersamanya.. menyayangi seseorang tidak harus kau selalu berada di sisihnya.. melihatmu bisa sukses dengan Hyukjae, cukup membuatku bahagia..”
“jongmal? Kau melihat MV kami yang baru hyung?”
“aku selalu tahu Hae.. itu cukup menghiburku..”
“ah, gurrae.. aku dan yang lain tidak akan mengecewakanmu hyung..”
“dan satu lagi.. jangan manja, kau ini bukan anak kecil lagi.. kau tidak kasihan pada hyungmu yang lain..??” Leeteuk menghadiahi pukulan kecil di kepalanya.
“arra..” ucapnya sambil mengusap bekas pukulan Leeteuk yang sebenarnya tak sakit sama sekali.
Heechul dan Hyukjae bisa lega sekarang, paling tidak namja itu tidak akan menyiksa diri sendiri seperti kemarin sehingga jadwal mereka tak akan terganggu sama sekali.
“baguslah kalau begitu..”
“Teuki.. sepertinya ini sudah selesai.. kami masih harus latihan hari ini.. kami pergi dulu ne..” pamit Heechul.
“ne, gumawo Chullie..”
“aku tak sabar tujuh bulan lagi hyung..”
“ne.. arra.. jangan buat masalah lagi Hae.. dan Hyuk, kau leader sekarang.. aku titip namja satu ini..”
“kau tenang saja hyung, aku akan menjaganya..”
Dengan begitu Leeteuk dan Heechul bisa bernapas lega sekarang. Donghae tak lagi merasa kecewa karna ia tak di samping Leeteuk.

=the end=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar