Cast : Lee Donghae and member SUJU
Mianhae, hyung!
Belum genap Leeteuk menyelesaikan kewajibannya, masih tersisah 7
bulan lagi kalau tidak salah hitung. Namun, rupanya berita kesedihan itu
menjadi topik utama bagi member Suju. Kematian Appa Leeteuk menguncang hatinya,
juga member lain. Tak bisa dibendung lagi air mata yang keluar dengan
sendirinya. Pilu hati merasakan kepedihan ini.
Usai dari berita itu, di sini sekarang namja itu, Donghae
sendiri menatap langit dari balkon kamarnya. Mungkin ia teringat juga akan Appa
yang dicintainya yang meninggalkannya beberapa tahun yang lalu. Ia tahu persis
kini bagaimana kesedihan hyung kesayangannya itu. Dulu, Leeteuk berjanji akan menjaga Donghae
dan tak akan membiarkannya dalam kesedihan, kini saat keadaan berbalik, apa
yang bisa dilakukannya?
“mianhae hyung, aku tidak bersamamu sekarang..” isaknya kecil.
Rupanya ia sudah menangis sejak tadi.
Donghae larut dalam kesedihannya sendiri hingga ia memutuskan
untuk keluar jalan-jalan sebentar ke taman. Sengaja ia tak membawa mobil, hanya
memakai sepatu roda yang sudah lama tak disentuhya.
Ia berlomba dengan imaginasinya sendiri, berlari ke sana lalu
kembali lagi ke sini dengan sepatunya.
“aku ingat saat kita shooting.. memakai sepatu roda ini..”
gumannya sedih “aku merindukanmu hyung.. cepat kembali dan temani aku bermain
sepatu roda lagi..” celutuknya. Ia masih saja berlari bahkan makin cepat.
BRAAKKGGHH!!
Donghae jatuh. Bibirnya meringis mengeluh. Noda merah di siku
dan tumitnya yang terasa kaku menjadi bukti kalau ia cidera. Dipaksanya ia
untuk tetap berdiri dan kembali ke dorm meski rasa sakit tengah tak bisa di
tahannya.
……………………………………
Musik…HERO..
Member suju berada di ruang latihan. Tak usah di ragukan lagi
bagaimana mereka lincah melakukan gerakan yang super sulit sekalipun. Heechul
sepertinya dalam mood yang kurang baik, ia bukannya berlatih malah mengganggu
para dongsaengnya.
“Yak, hyung.. lepaskan aku!” teriak Donghae saat tubuhnya di
tarik Heechul ke ujung ruangan. Member lain menoleh dan hampir memarahinya
kalau ia tak menimpali teriakan Donghae.
“aku tahu
kakimu sakit, berhentilah latihan karena akan memperparah lukamu!”
“mwo?” Hyukjae mendelik “waeyo Hae?” Donghae tak bisa mengelak
sekarang apalagi semua member sudah mengerubunginya.
“hanya terkilir waktu aku main sepatu roda..” paraunya.
“mworago?? Aaiisshh.. kau ini kenapa eeooh?” panik Kangin
“selalu saja!” sahut Kyuhyun
“kurang hati-hati..” sambung Shindong
“gwaenchana..” ujar Donghae menjawab semuanya.
“sebaiknya kita pulang.. kita bisa latihan lagi besok, masih ada
waktu..” usul Heechul “Siwon-ah.. gendong Donghae..” tunjuknya.
“Shiro.. aku bisa jalan sendiri hyung..” Donghae menolak, ia
berdiri hendak berjalan dan tepat saat itu “AUUWW.. appo!!” ringisnya.
Siwon tak mau ambil waktu lagi, tanpa jeda ia menggendong
Donghae di punggungnya.
Dorm…
Donghae berjalan susah menuju kamarnya, belum sampai ia di
kamar, Heechul sudah menariknya duduk di sofa. Tak ada yang berkomentar, mereka
menunggu apa yang akan Heechul lakukan selanjutnya.
“katakan semuanya.. yang kau rasakan..” kata Heechul sambil
menarik Donghae dalam pelukannya. Member lain terheran, mereka sungguh tak
mengerti sampai satu isakan keluar dari bibir Donghae. Heechul mengusap pelan
punggung namja yang sudah di anggapnya sebagai dongsaeng itu, sama seperti
Leeteuk, Heechul juga menyayangi Donghae.
“aku kecewa dengan diriku sendiri hyung..” ucapnya di tengah
isakan “saat Teuki hyung sedih, aku tak bisa melakukan sama seperti yang ia
lakukan padaku.. aku tak di dekatnya untuk menemaninya hyung..” ceritanya..
hingga itu mengalir begitu saja sampai ia puas meluapkan semua perasaanya
selama ini.
Sungmin membawa senampan teh gingseng hangat. Ia memberikannya
secangkir untuk Donghae.
“gumawo hyung..” Donghae segera meneguknya perlahan.
Tak ada keributan yang terjadi, hanya Sungmin dan Ryeowook yang
sedang memasak dengan bantuan dari Kyuhyun. Kangin, Siwon dan Hyukjae tengah
menonton berita. Donghae sudah meletakkan kepalanya di pangkuan Hyukjae dengan
mata yang mulai lelap. Hyukjae tak hentinya mengusap kepala Donghae layaknya
dongsaengnya sendiri.
……………………………..
“kita akan kemana hyung?” tanya Donghae siang ini yang sudah
duduk di jok belakang dengan Hyukjae, ia tahu ini bukan jalan ke sukira atau
studio.
“ke suatu tempat..” jawab Heechul datar yang sedang menemani
managernya di belakang kemudi “ikuti saja kami..” lanjutnya.
Donghae beralih ke Hyukjae, dilihatnya namja itu hanya
menggerakkan bahu pertanda ia juga tidak tahu. Sengaja Heechul memaksa Donghae
dan Hyukjae ikut mobilnya saat yang lain ada di mobil Siwon dan Kangin. Si
persimpangan jalan, mereka berpisah.. Donghae tak ingin pusing, toh yang
diikutinya ialah Heechul hyungnya sendiri.
Sampai di suatu tempat…
“hyung… kau membawaku ke sini?” Donghae terkejut saat tahu
dimana ia berada, matanya menerawang jauh memandang bangunan di depannya.
“turunlah..”
Hyukjae dan Donghae mengikuti langkah Heechul dan managernya
yang sudah berjalan lebih dulu. Mereka menunggu beberapa lama sampai sosok yang
mereka tunggu muncul dihadapan mereka.
“hyung!” teriak Donghae “bogosipoyo..” ia memeluk erat namja
yang lebih besar sedikit darinya itu. Namja itu merespon, ia memberikan senyum
bahagianya saat dongsaeng kesayangannya berada dalam dekapannya “nado Hae-ya..”
“apa dia membuat masalah sampai kalian mengajaknya kemari?”
tanya namja itu.
“ne..” datar Heechul
“jangan bohong hyung!” sanggah Donghae
“dia menyiksa dirinya karena merasa menjadi dongsaeng yang
gagal..”celutuk Hyukjae
“jongmal?”
Donghae melepas pelukannya “karena saat Teuki hyung sedih aku tak
disamping hyung.. aku tidak bisa melakukan seperti yang hyung lakukan
untukku..” sedinya “mianhae hyung.. jongmal mianhae..”
Leeteuk tertawa kecil, ia geli melihat tingkah dongsaengnya yang
satu itu. “Hae, dengar hyung.. cukup dengan melihatmu sehat.. cukup dengan
melihatmu tersenyum.. itu sama dengan kau menemani hyung di sini..” Donghae
mencerna perkataan Leeteuk “kau tahu, menjaga seseorang tidak selalu kau harus
bersamanya.. menyayangi seseorang tidak harus kau selalu berada di sisihnya..
melihatmu bisa sukses dengan Hyukjae, cukup membuatku bahagia..”
“jongmal? Kau melihat MV kami yang baru hyung?”
“aku selalu tahu Hae.. itu cukup menghiburku..”
“ah, gurrae.. aku dan yang lain tidak akan mengecewakanmu
hyung..”
“dan satu lagi.. jangan manja, kau ini bukan anak kecil lagi..
kau tidak kasihan pada hyungmu yang lain..??” Leeteuk menghadiahi pukulan kecil
di kepalanya.
“arra..” ucapnya sambil mengusap bekas pukulan Leeteuk yang
sebenarnya tak sakit sama sekali.
Heechul dan Hyukjae bisa lega sekarang, paling tidak namja itu
tidak akan menyiksa diri sendiri seperti kemarin sehingga jadwal mereka tak
akan terganggu sama sekali.
“baguslah kalau begitu..”
“Teuki.. sepertinya ini sudah selesai.. kami masih harus latihan
hari ini.. kami pergi dulu ne..” pamit Heechul.
“ne, gumawo Chullie..”
“aku tak sabar tujuh bulan lagi hyung..”
“ne.. arra.. jangan buat masalah lagi Hae.. dan Hyuk, kau leader
sekarang.. aku titip namja satu ini..”
“kau tenang saja hyung, aku akan menjaganya..”
Dengan begitu Leeteuk dan Heechul bisa bernapas lega sekarang.
Donghae tak lagi merasa kecewa karna ia tak di samping Leeteuk.
=the end=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar