Main Cast: Donghae and Suju Member
in active
=======================================
Crying Hae…
“Kau lelah?” tanya
manager pada Donghae yang duduk di sebelahnya. Donghae mengangguk dengan pelan.
“istirahatlah.. kau punya dua hari untuk libur..” katanya lagi.
Donghae turun dari
mobil dan berjalan sedikit lunglai ke dorm-nya. Ia ingin segera membaringkan
lelah tubuhnya di ranjang yang seakan sudah berteriak untuk ia gapai dari tadi.
Ia sendirian di dorm, Kangin sepertinya masih belum pulang dari sukira.
Shindong mungkin di dorm bawah karena ini jam-nya makan malam. Heechul?
Entahlah, Donghae tak mampu memikirkannya lagi. ia masuk kamar dan langsung
merebahkan tubuhnya di sana. Matanya dalam sekejab terpejam dan semenit
kemudian tanpa ia tahu ia sudah terlelap.
………………….
Kangin dan Shindong baru pulang dari sukira. Nampak sesosok namja lain
mengekor mereka di belakang. Ketiganya lalu masuk ke dorm yang sudah di hafal
paswordnya. Mata Kangin mendadak melebar saat ia melihat seorang namja sedang
duduk bersandar pada sofa dan beberapa kaleng soda di meja yang berantakan.
“Hae, apa yang kau lakukan? Kau minum sebanyak ini?” tanya Kangin pada
Donghae yang ternyata namja itu. Eunhyuk juga sama terkejutnya, ia duduk di
samping Donghae tanpa kata. Shindong tak ambil pusing, ia langsung ke dapur dan
mencari sesuatu di sana.
“gwaenchana?” akhirnya tanya Eunhyuk dan Donghae hanya mengangguk.
“kau bisa sakit karna terlalu banyak minum soda..” ujar Kangin sembari
duduk di sofa samping Donghae namun ia tak mendapat respon “aiisshh.. kenapa
yang lain lama sekali?” keluhnya kemudian.
Tak lama setelah itu, Sungmin dan Ryeowook muncul dengan wajah ceria.
“ah, apa Heechul hyung belum pulang?” tanyanya entah pada siapa.
“belum..” jawab Kangin.
Sungmin sedikit kecewa tapi ia langsung ke dapur ke tempat tujuannya. Hari
ini ia dan Ryeowook akan memasak makan malam di dorm atas dan Heechul kebagian
tugas untuk belanja. Tepat saat Ryeowook mengikut Sungmin ke dapur, pintu dorm
terbuka keras. Pelakunya siapa lagi kalau bukan maknae Kyuhyun yang sedang
bertengkar dengan Siwon.
“kau mau mengubur dirimu dengan game semacam itu?”
“bukan urusanmu hyung.. ini uangku sendiri!” protes Kyuhyun yang rupanya
mendapat amarah dari Siwon karena ia membeli game lagi entah apa itu.
Heechul tak menghiraukan keduanya, ia segera menghampiri Sungmin dan
Ryeowook yang sudah menunggunya. Bahkan kini terlihat binar mata Shindong
melihat bahan makanan itu.
“aku sudah lapar.. cepat buatkan makanan.. jebal..” pintanya pada kedua
dongsaengnya itu. Ryeowook hanya mengangguk menanggapi.
Dorm menjadi gaduh seketika, Heechul kini bergabung dengan Kyuhyun yang
sudah autis dengan game-nya. Siwon duduk di samping Donghae dan membuat posisi
EunSiHae. Kangin kini serius dengan komputernya di ujung ruangan.
Donghae mulai bosan dan terganggu dengan kebisingan yang ada. Ia bangkit
berdiri bermaksud masuk ke kamarnya. Namun tubuhnya lemah seketika, ia linglung
dan hampir jatuh kalau saja Siwon dan Eunhyuk tak segera menangkapnya.
“HAE!!” teriakan mereka membuat member lain menghentikan kegiatannya dan
menatap tajam ke arah eunsihae.
“aku pusing….” Gumannya
“kau mau ke kamarmu?” tanya Siwon
“ne, antar aku ke kamar..” Siwon dan Eunhyuk menuntunnya masuk ke kamar.
Donghae langsung berbaring di ranjangnya, kepalanya sudah sangat berat untuk di
tahan. Ia bergelung di bawah selimut dan sedikit menggigil.
“gwaenchana?” Eunhyuk cemas.
“dingin…” paraunya.
Siwon langsung meletakkan punggung tangannya ke kening Donghae “demam… kau
demam Hae..” ujarnya “Hyuk, jaga Donghae sebentar aku akan mengambil air dan
handuk..” lanjutnya.
…………………….
Demam Donghae belum turun juga membuat panik hyung dan dongsaengnya.
“Hae.. bangun dulu sebentar, kau harus makan dan minum obat..” Sungmin
mengusap pelan kepala Donghae dengan lembut. Tangan yang satunya memegang bubur
yang baru saja dibuatnya. Di belakang Sungmin, berdiri Kangin yang membawa obat
untuknya.
Donghae hanya membuka sedikit matanya. Ia tak bisa menggerakkan tubuhnya
yang benar-benar lemas. “tidak bisakah aku tidur saja hyung? Kepalaku sakit..”
keluhnya.
“kau bisa tidur lagi setelah minum obat Hae, bagaimana kau bisa sembuh
kalau seperti ini?” kesal Kangin.
Dengan sedikit paksaan dari kedua hyungnya, Donghae akhirnya mau makan
juga walau hanya beberapa suap. Kini ia kembali terlelap setelah Kangin
memberikan obat untuknya. Deru napasnya sudah terartur tapi nampak jelas di
sana wajah pucatnya.
…………………….
Kangin bertambah cemas ketika Donghae belum sembuh juga.
“kau ini kenapa eeooh?” tanyanya saat ia menemani Donghae siang itu.
Donghae terbangun mendengar suara Kangin. “hyung…” panggilnya
“ne, kau butuh sesuatu Hae?”
“hyung… Teuki hyung…” bukan menjawab pertanyaan Kangin ia malah memanggil
nama lain. Kangin tersentak, ia tahu kini penyebab dongsaengnya ini sakit.
“jadi kau merindukannya?? Aiisshh..”
“Teuki hyung…” Donghae mengigau sekali lagi.
“ne, hyung di sini Hae.. istirahatlah..” Kangin tak mau ambil pusing, ia
memposisikan dirinya sebagai Leeteuk sang leader sekarang. “pantas saja Leeteuk
hyung sangat mencemaskanmu Hae.. kau selalu sakit kalau merindukan orang-orang
yang kau sayangi..” Kangin teringat kejadian Hankyung, Kibum dan juga dirinya.
Donghae bahkan hampir tak nafsu makan melihat masalah yang menimpa mereka.
Kangin melihat Donghae sudah tenang kembali, ia keluar kamar membiarkan
namja itu sendirian agar tidak terganggu. Langkahnya buru-buru saat ia
mendengar suara bell setelahnya. Kangin terkejut melihat siapa yang datang ke
dorm mereka.
“Donghwa hyung??”
“Kangin.. aku ingin bertemu dengan Donghae..”
“Donghae.. dia.. dia sakit hyung..”
“mwo? odie??”
“di kamarnya.. Hae pasti senang hyung datang..” Kangin mengantar Donghwa
ke kamar Donghae dan meninggalkan mereka berdua di sana.
Donghwa melihat dongsaengnya meringkut tak berdaya. Ia mendekat memberi
kecupan di kening Donghae. Donghwa cemas seketika. Tadinya ia berharap bisa
melihat Donghae yang akan segera memeluknya saat tahu kalau hyungnya datang.
Tapi nyatannya, Donghae justru tergeletak lemas.
“Hae.. ini hyung saeng.. Donghwa hyung..” ujar Donghwa masih sambil terus
mengusap rambut Donghae.
“hyung…” Donghae membuka matanya “aahh… sepertinya aku benar-benar sakit..
mana mungkin Donghwa hyung ke sini?”
“yak.. dasar pabo!! Ini benar-benar hyung-mu..” teriak Donghwa. Donghae
terkejut, ia menyipitkan matanya menatap lekat pada sosok yang duduk di
sampingnya berbaring. Setelah yakin kalau itu benar-benar hyungnya, Donghae
seketika memeluk namja itu.
“kau kenapa?”
“merindukanmu..”
“merindukanku atau Leeteuk ssi..?? atau Appa??” goda Donghwa yang mengusap
lembut punggung dongsaengnya
“semuanya…” jawab Donghae lemah “hyung.. jangan bilang umma kalau aku
sakit.. aku takut umma cemas..” isaknya.
“arra.. uljima.. bukankah hyung sudah di sini? Manja sekali kau ini?”
“aku ingin hyung di sini..”
“ne.. hyung akan menemanimu..” dekap Donghwa makin erat. Sudah lama juga
ia merindukan dongsaeng kecilnya bahkan akhir-akhir ini ia juga tidak sempat
menghubungi Donghae karena kesibukannya.
…………………………….
Donghae bersandar di bahu Donghwa, mereka duduk di sofa ruang tengah.
Donghwa kembali merapikan selimut yang membungkus dongsaengnya berharap Donghae
tidak kedinginan. Mereka menikmati
pertengkaran kecil antara Heechul dan Kyuhyun yang memperebutkan game baru. Di
dapur, Sungmin dan Ryeowook terus meneriaki Shindong yang mencuri-curi makanan dari
tadi. Di sofa lain, Siwon dan Eunhyuk sedang membicarakan ponsel baru milik
Siwon. Kangin?? Duduk di samping Donghae di sisi lain menemani Donghwa menjaga
Donghae.
“dingin hyung…” lirih Donghae sambil makin melesatkan tubuhnya ke dekapan
Donghwa.
“kau sangat manja waktu sakit!” keluh Donghwa
“aku benar-benar sakit hyung..” ujarnya dengan mata terpejam “bahkan untuk
membuka mata saja sangat berat..”
Donghwa hanya bernapas panjang “Hae..” panggilnya “hyung ada urusan yang
harus segera di selesaikan hari ini..”
“hyung akan pergi??”
“ne, setelah urusan hyung selesai.. hyung akan menemuimu lagi..”
“ne, arra..” Donghae tak menghalangi Donghwa untuk pergi, ia tahu persis
pekerjaan hyungnya “tapi, temani aku sampai aku tidur hyung..”
“baiklah.. hyung temani kau sampai tertidur..” Donghwa membelai lembut
kepala Donghae berharap dongsaengnya cepat tertidur.
15menit kemudian, Donghae benar-benar sudah pulas. Perlahan Donghwa
menyerahkan tubuh Donghae pada Kangin di sampingnya.
“tolong jaga Donghae..”
“tenang saja hyung, kami akan menjaganya..” sahut Siwon bukan Kangin “kau
bisa percaya pada kami..” Siwon menambahi. Donghwa tersenyum, ia bisa tenang
meninggalkan dongsaengnya pada orang-orang yang bisa dipercaya.
“dia akan lebih baik besok.. aku tahu persis anak ini, hanya butuh
perhatian saja..”
“ne..” Heechul mengiyakan perkataan Donghwa “dia akan kembali ceria
besok.. aku akan memukulnya kalau ia masih sakit..” guraunya.
“baiklah.. aku bisa pergi sekarang…” pamit Donghwa sembari menatap
dongsaengnya yang terpejam di pelukan Kangin.
………………………………………….
Tepat seperti perkataan Donghwa, esok paginya Donghae terlihat berjalan
pelan ke dapur membuat Sungmin terkejut.
“kau sudah sehat?” tanyanya sambil mendekat dan memeriksa kening Donghae
yang duduk di depan meja makan “masih hangat, tapi sudah lebih baik dari
kemarin..”
“kau ada jadwal hari ini?” Kangin tiba-tiba bergabung.
Donghae mengangguk “ne, hyung…”
“sebaiknya minta ijin…”
“ani..” potong Donghae “aku baik-baik saja hyung..”
“kau yakin kau kuat nanti?”
“hanya sampai siang hyung.. jadi aku bisa pulang lebih awal..”
“hah, baiklah.. kalau ada apa-apa cepat beritahu menager hyung.. jangan
terlalu memaksa diri dulu..”
“gumawo hyung.. mian aku merepotkan kalian dua hari ini.. aku hanya..”
“merindukan Teuki??” sambung Heechul dengan wajah baru bangunnya di sambut
Shindong di belakangnya yang berjalan limbung.
“jangan memendam semuanya sendiri.. aku.. kami yang disini juga hyungmu..”
“arraseo.. jongmal gumawoyo hyungdeul..” ucapnya manis.
“sudah.. ini, habiskan sarapanmu baru kau bisa pergi.. nanti aku akan
menjemputmu, kebetulan aku tidak ada jadwal hari ini..”
“Kangin hyung.. akhir-akhir ini kau protektiv sekali?”
“aku berjanji pada Donghwa dan Teuki hyung untuk menjagamu!”
Donghae tak menjawab, ia malah memeluk Kangin erat “saranghae hyung…”
Heechul, Shindong dan Sungmin hanya tertawa kecil. Mereka senang, Donghae
sudah kembali seperti semula.
=the end=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar