[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti
perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu
semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula
yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 9
::
Waktu seakan berhenti
sejenak hingga bunyi daun yang jatuh ke atas tanah saja tak terdengar oleh
angin. semua mata memandang tapi tak melihat dengan baik karena bayangan
fatamorgana ada diantara hidup detik ini.
Donghae memjamkan mata
sayu dan bernapas teratur. Tanganya bergerak pelan menggeser ke kanan hingga
nampak apa yang ia lakukan sekarang.
PLAZT!!
“Yak, hati-hati nona kalau berjalan..!” teriak seorang
pengendara sepeda hampir saja menabrak Aerin.
Aerin bunkannya
terkejut ia malah bertanya apa yang terjadi. Ada yang aneh dengan perasaannya..
“ada apa??” gumannya.
Donghae tersenyum
melihat itu dari jauh. Ya, dia menyelamatkan Aerin yang hampir saja kena
masalah bahkan penuh luka jika Ia tertabrak pengendara sepeda tadi. Donghae
berada di seberang jalan saat kejadian. Dengan perban kecil di keningnya ia
sudah diperbolehkan pulang ke rumah oleh dokter. Karena ia tak ingin merepotkan
Kyuhyun atau yang lainnya yang memang sudah repot sekali hari ini mengingat
persiapan konser itu tinggal sebentar lagi.
“untung saja aku melihatmu Aerin ssi..” senyumnya lagi
kemudian kembali melangkah tenang dengan perasaan bahagia. Sepertinya ia ringan
sekali melangkah hari ini, bahkan ia tak mau menahan diri untuk menggunakan
kekuatan itu.
Seketika ponselnya
berdering..
Zoumi Calling..
“hyung?”
“YAK!! APA
YANG KAU LAKUKAN BABO!! KENAPA KAU KABUR DARI RUMAH SAKIT? AKU KAN SUDAH
MENGATAKAN AKAN MENJEMPUTMU.. DIMANA KAU SEKARANG??” teriaknya memekikkan
telinga. Donghae hanya tertawa dengan teriakan itu, ia sudah tahu jelas itu
akan terjadi.
“aku sedang
di jalan, sepertinya akan mampir dulu di kedai…”
“JANGAN
BELI RAMEN!!” teriaknya lagi “kalau kau lapar beli makanan yang lain, aku tidak
ingin kau sakit lagi..” baru kali ini Zoumi berteriak seperti itu.
“Kau
ketularan Kyu, hyung?? Aiisshh aku baik-baik saja.. dengar! Kalian tidak perlu
cemas, dalam satu jam aku akan menemui kalian.. apa kau ingin ku belikan
sesuatu??”
“jangan
bercanda Hae, cepat kau ke sini saja. aku tak mau dengar alasan lagi..”
“aahh..
nde, hyung.. arra..” tawanya.
::
::
Langkahnya terhenti
saat melihat Aerin yang tadi sudah di tinggalkannya jauh justru terlihat
buru-buru berlari kemudian menaiki sebuah taxi. Donghae merasa ada yang aneh,
ia tak berpikir lain malah mengejar yeoja itu.
“tolong ikuti taxi di depan Ajjuhssi..” pintanya pada
sopir taxi yang ia naiki.
30 menit ia mengejar
Aerin hingga mereka sampai di sebuah banguna..
-Gedung SkySea-
“mau apa dia kemari? Bukankah ini..”
Donghae turun mengikuti
Aerin yang rupanya sedang mengejar seorang namja seusia Daniel Lee.
“Tuan Jung!! Ha Myung Jung Ajjuhssi..” panggilnya.. ia
mengubah panggilan formal ke informal dalam satu kalimat.
Namja itu menoleh dan
terkejut begitu melihat Aerin.
“wae?”
“Ajjuhssi.. ada yang ingin aku tanyakan padamu..”
“mian, aku tidak punya waktu..” namja itu membalikkan
badan meninggalkan Aerin.
Sayang, belum dua
langkah Aerin sudah berlari ke depannya dan menghadang “JEBAL AJJUHSSI, sekali
ini saja..” pintanya “jebal..”
Rupanya usaha itu
berhasil. Ha Myung Jung berhenti “katakan..”
“kenapa.. Ajjuhssi tidak menutup gedung ini?”
Ha Myung Jung mendesis
sinis “apa kau mau aku menghapus masalah itu? tidak akan! Kau tahu.. aku cukup
merugi karena kejadian itu dan seharusnya kau tanyakan pada dia.. yang sudah
membuatku seperti ini..”
“apa.. apa maksudnya Ajjuhssi?? Aku tidak mengerti..”
“kau akan mengerti sebentar lagi.. aku akan membuka semua
fakta yang ada selama ini..”
Aerin terbeku “wae..
waeyo Ajjuhssi melakukan ini?”
“dengar.. aku hanya menuntut apa yang sudah menjadi
perjanjian, jika itu tidak bisa dilakukan sesuai yang ada maka aku tak segan
untuk melakukan hal yang keji, karena peringatanku dianggap remeh..”
Kali ini namja itu
benar-benar pergi dan Aerin tak menahannya. Ia malah masih terpaku bingung
dengan semua pernyataan itu. apa yang terjadi? Ada apa ini? kenapa sepert ini?
::
Kalau bukan karena
pesan ancaman dari Kyuhyun, Donghae akan betah di sana bersama Aerin. Tapi ia
tak mau bermasalah lagi dengan The Hero, akhirnya memutuskan untuk meninggalkan
yeoja itu sendiri yang masih diam tak bergerak. Lagi pula siapa dirinya kalau
harus menghampiri Aerin tiba-tiba, dia bukan Kyuhyun!
::
::
::
::
“Nyonya, ini bukan sekedar ancaman. Ha Myung Jung sudah melakukan
tindakan yang membahayakan..”
Woori memutar kursi
kerjanya hingga ia bisa melihat wajah Ji Song Min yang sudah ada di ruangan
kerjanya.
“apa yang sudah dilakukannya?”
“bekerjasama dengan BigMoon Agency dan berniat
membeberkan semua yang ia tahu..”
Woori terkejut, ia
bahkan sudah berdiri sekarang. tangannya menggebrak meja seperti biasa saat ia
marah.
“YAK!! BUKANKAH AKU MEMBAYARMU UNTUK MENGHALANGI SEMUA
INI TERJADI?” bentaknya “apa saja yang kau lakukan sekretaris Ji? Lihat
sekarang..!!”
Ji Song Min menunduk.
“aku tidak mau tahu, aku ingin bertemu dengannya
sendiri.. aku ingin kau bisa mempertemukan kami.. secepatnya!!”
“nde, Nyonya..”
::
::
::
::
“Ya, jangan hanya ‘nde’ saja yang kau katakan.. kau sudah
membuatku marah Lee Donghae!” seru Kyuhyun menahan emosi.
“mian,..”
“hanya itu?”
“lalu aku harus bagaimana?” mata Donghae memelas membuat
iba Siwon dan Zoumi.
“sudahlah Kyu, kau sudah memarahinya lagi padahal dia
baru keluar dari rumah sakit..”
“tapi dia yang…”
“YAK!!” akhirnya Shi Yoon mengambil tindakan “jangan
bertengkar di saat seperti ini..” ia melempar skrip pada Kyuhyun “itu skrip
untuk konser nanti, ada beberapa adegan yang harus kau mainkan..”
“hyung, ini bagian Siwon hyung.. aku bukan aktor!!”
“kau THE HERO!!” ujar Shi Yoon menekankan kata ‘HERO’
padanya. Kyuhyun ingin sekali mengumpat dan protes namun tiba-tiba..
‘Appa? Wae?’
Itu suara Siwon. Baru
kali ini Kyuhyun mendengar ayahnya menghubungi mereka setelah kian lama. Bahkan
apa dan bagaimana keadaan mereka jarang sekali di tanyakan. Mereka pikir ia
sudah sibuk dengan isteri keduanya.
‘mwo? waeyo?’
‘….. ……..’
‘Aiissh..
nde.. arra..’
Kyuhyun sangat
penasaran.
“ada apa hyung?”
Siwon menghela napas
panjang “dia kembali ke Seoul.. dua jam lagi pesawatnya tiba,.”
“nugu? Appa atau..”
“yeoja itu..”
Jawaban Siwon cukup di
pahami Kyuhyun juga Zoumi.
“Hyung, aku harus menjemputnya dulu ke bandara.. setelah
mengantarnya pulang aku akan kembali lagi ke sini..” ujar Siwon.
“MWO?? Hyung.. dia akan tinggal dengan kita?”
“mau bagaimana lagi? kau mau rumah itu di bakar oleh
Appa?”
Kyuhyun menggeleng
lesu.
“sudahlah, dia itu ibu kalian mau bagaimana juga..” ujar
Zoumi yang akhirnya cukup membuat Donghae paham akan keadaan yang sebenarnya.
::
::
::
::
Tangannya lincah
menyiapkan dan meletakkan beberapa masakan yang sudah ia buat sejak senja tadi.
Senyum di bibirnya merekah saat mendengar suara ribut dari arah pintu masuk.
Lalu di lihatnyalah empat orang namja di sana. Diantara mereka, hanya satu yang
tidak ia kenal namun ia sudah jelas siapa dia karena tadi sempat ia mendengar
cerita tentangnya. Apalagi perban di kepala itu sudah mengatakan semuanya.
“mwo.. Ajjuhma kau yang memasak ini semua? Sendiri?”
binar Zoumi melihat banyak makanan di atas meja.
“aniyo, tentu saja aku dibantu..”
“eoh, apa.. ini bisa di makan sekarang? aku lapar..”
pernyataan bodoh Donghae membuatnya tersenyum lagi.
“aku mau ke kamar..” ujar Siwon tanpa peduli pada mereka.
Ya setelah ia meninggalkan yeoja itu tadi, ia tak berpikir jika ia akan memasak
seperti itu.
Kyuhyun mengikuti
Siwon.
“HYUNG!!” cegah Donghae “jika kalian tidak makan, maka
aku juga tidak akan makan.. tidak akan minum obat dan tidak akan mau melakukan
apapun..”
OMO!! Apa itu ancaman?
Zoumi menahan tawa mendengar pernyataan itu. ia tahu itu cara Donghae untuk
mengajak mereka makan sebenarnya.
Berhasil!
Siwon dan Kyuhyun
bergerak mengambil tempat, duduk menghadap meja penuh makanan itu di sambut
Zoumi dan Donghae.
“eoh, Ajjuhma.. mianhamnida, aku belum memperkenalkan
diri..” ujar Donghae “Lee Donghae imnida, aku asisten manager The Hero..”
“nde, aku sudah mendengar banyak tentangmu Donghae-ya..”
Donghae tersipu malu.
“err.. Ajjuhma??”
“Im Young Na, itu namaku..” bahkan ia masih memakai nama
keluarganya sendiri.
“Ahhhh… Im Ajjuhma.. gumapsemida sudah memasak makanan
enak malam ini,.”
“YAK!! kau pikir ini untukmu?” sindir Kyuhyun “memangnya
kau siapa eoh??”
“lalu untuk siapa? Kau bahkan hampir tidak mau memakannya
kan Kyuhyun-ah..”
“YAK!!”
Aiishh, anak-anak ini..
“Ajjuhma jangan kaget dengan mereka berdua..” ujar Zoumi mengingatkan “ini akan
selalu terdengar di rumah ini jadi semoga Ajjuhma terbiasa..”
Im Young Na mengangguk.
Ia bahkan menantikan kata dari Siwon tapi tak kunjung bicara juga. Kenapa
rasanya justru Zoumi yang seperti putranya?? Tapi Young Na terhibur dengan
adanya Donghae, dengan begitu suasana yang awalnya ia takutkan, dingin dan
beku, bisa tercairkan olehnya.
::
::
::
::
Berbeda dengan suasana
di rumah keluarga Lee. Aerin sejak tadi menghabiskan makan malamnya dalam diam.
Tidak biasa!
“ada masalah?” tanya Daniel Lee
“eoh, aniyo Appa.. gwaenchana..”
“kau yakin? Tidak seperti biasanya kau bersikap seperti
ini..”
Aerin ingin sekali
bercerita.. sampai..
“err.. tadi, aku bertemu Ha Myung Jung..”
Degh!
“ada apa kau menemuinya?” seru Woori
“umma.. tidak ada apa-apa, aku hanya ingin..”
“kau ingin tahu kenapa dia tidak merobohkan gedungnya?
Bahkan ia malah pergi menghilang sekian tahun tanpa kabar lalu muncul dengan
berita seperti itu?” sahut Hee joon
“menghilang? Kurasa ia tidak menghilang Oppa.. dia ada
dan selalu muncul.. yang aku tanyakan kenapa ia melakukan semua itu? mengusik
kembali masalah gedung itu.. ada apa sebenarnya dengan gedung itu? kenapa semua
orang sibuk memperbincangkannya??”
Emosi. Sepertinya Aerin
terbawa emosi hingga ia mempertanyakan hal panjang lebar.
“Rin-ah..”
“mian, aku mau ke kamar.. aku sudah selesai makan..”
pamitnya tiba-tiba.
Daniel Lee hanya
melenguh. Ia selalu sensitif jika membicarakan sesuatu ada kaitannya dengan
peristiwa itu.
::
::
Di dalam kamar itu.
sendiri. dan kembali ia melihat foto itu.. foto keluarganya, dimana Umma dan
Aiden masih ada.
“kenapa sekarang aku merasakan keberadaanmu di sini
Aiden-ah? Perasaan macam apa ini? apa aku berharap jika kau masih hidup?
Bolehkah aku berharap seperti itu sekarang? aku benar-benar tidak terima kau
pergi dengan cara seperti itu..” luapnya.
“aku akan mencari tahu semua ini.. aku memendamnya sekian
lama dan mencoba untuk menutup mata. Sekarang tidak lagi Aiden. Aku akan
mencari kebenarannya..”
Itukah keputusannya?
Keputusan yang menujukkan keberaniannya dan juga jiwa terpendamnya selama ini.
Aerin tidak mau menutup telinga dan mata lagi sekarang. ia ingin segala
kebenaran yang ada bisa diketahuinya segera. Semenjak gedung SS itu kembali
menjadi perbincangan, masalah Aiden kembali muncul ke permukaan. Jadi mau tidak
mau, Aerin bertekad mencari fakta sesungguhnya.
::
::
::
::
Jadi, pagi ini seperti
pagi-pagi yang kemarin saat Kyuhyun berteriak karena ulah Donghae. kali ini
Donghae menimpuk Kyuhyun dengan spatula karena ia sudah mengambil makanan yang
baru dimasaknya dengan Im Young Na. Bisa di pastikan jika dapur itu kini
berantakan karena Kyuhyun sudah membalasnya dengan melempar selada. Hal
berikutnya Donghae tak mau kalah, ia membalas Kyuhyun dengan irisan tomat dan
lalu berbalas dan berbalas hingga sebuah sepotong keju bertengger di kepala
Siwon.
Im Young Na, yeoja tua
itu hampir tertawa meledak jika tak mengingat itu adalah Siwon. Ia baru saja
menikmati suasana yang membahagiakan pagi itu, tapi kemudian semuanya beku dan
diam menatap Siwon yang nampak geram akibat prilaku dua maklhuk yang tak pernah
berhenti membuat masalah di pagi hari.
“YAK! apa yang kalian lakukan? Kekanakan sekali..”
“eoh, mian hyung…” kini Kyuhyun mendekati Siwon “dia yang
mulai..” tunjuknya pada Donghae “kau tahu dia memukul ku dengan spatula.. lalu
aku membalasnya dengan selada ia malah melempar irisan tomat padaku..”
“STOP IT!” bentak Siwon “kau membuat dapur berantakan..
sekarang aku tak mau tahu, bersihkan ini..” perintahnya sambil berlalu.
Donghae menunduk
sedikit takut, tak biasanya Siwon emosi seperti itu. begitu pula dengan Kyuhyun
yang heran, ada apa dengan kakaknya. Namun ia segera sadar, itu karena Im Young
Na. Siwon tak pernah semarah itu pada mereka sekalipun keributan yang dibuatnya
sudah menyamai perang dunia.
“mian..” ucap Donghae pada Kyuhyun
“sudahlah, ia hanya sedang banyak masalah.. kau tahu kan
jadwal shooting dan konser kita sudah mulai menguras tenaga..” tenang Kyuhyun
“aku akan mandi.. kau.. terserah..” Kyuhyun kemudian pergi tanpa menyapa Im
Young Na.
Yeoja itu berubah sedih
dengan sikap kedua putranya. Ia tak menyangka jika kedatanganya sungguh membuat
suasana menjadi kacau.
“eoh, Ajjuhma.. kajja.. kita harus menyelesaikan ini..
setengah jam lagi kami harus pergi..” Donghae melihat kesedihan di wajah itu
tak bisa berbuat banyak selain membuatnya sedikit lupa akan kejadian tadi.
Im Young Na mengangguk,
menyetujui usul Donghae..
::
::
Setengah jam tepat
mereka sudah duduk di depan meja makan dan siap menyantap sarapan mereka.
Young Na melihat mereka
semua sudah rapi. Zoumi seperti biasa dalam pandangannya, selalu mengenakan
kemeja polos dengan warna putih tulang, Siwon sedikit lebih rapi darinya dengan
kaos warna gelap dan di rangkap kasual jas, Kyuhyun tak jauh beda, kemeja
kotak-kotak berlengan panjang itu cocok untuknya. Kali ini pandangan Young Na
ke arah Donghae, hampir ia ingin tertawa melihatnya. Anak ini sungguh seperti
anak kecil, ia hanya mengenakan kaos lengan panjang bertopi di bagian
belakangnya. Dan kalau tidak salah topi itu memiliki telinga, ya, telinga
panda.
Sempat Young Na
berpikir bagaimana bisa ia menjadi asisten manager The Hero?
“Ajjuhma, jika kau hanya memandangi kami satu persatu
kapan makanan itu akan habis?” tanya Donghae seketika. Ia sadar jika yeoja itu
terus melihat mereka “aku tahu kau pasti sedang berpikir bagaimana bisa namja
seperti aku bekerja pada mereka kan?”
“mwo??”
“aiisshh.. jadi benar??”
“eoh, aniyo Donghae-ya..”
“kau tidak bisa bohong padaku Ajjuhma..” ucapnya lucu.
“aiisshhh.. nde, kau benar.. jadi bagaimana bisa kau
bekerja pada mereka? The Hero sangat mengesankan dan kau?? Bagaimana bisa kau
tidak merubah penampilanmu itu? bagaimana kalau kau bertemu dengan Agency atau
pihak televisi??”
“tentu saja itu bukan tugasku, itu tugas Shi Yoon
hyung..” jawabnya santai.
Jujur, Siwon sedikit
simpati saat ia menyebut The Hero itu mengesankan. Tapi ia tak bisa menunjukkan
wajah bahagianya.
“eoh, kalian tidak berterima kasih pada Ajjuhma yang
sudah memuji The Hero?? Bukankah itu membuktikan jika Ajjuhma adalah salah satu
fans kalian??”
“YAK!! berhentilah bicara Hae..” tegur Kyuhyun
“Shiirreo!! Aku punya mulut Kyu..”
“Panggil aku hyung, Babo!!”
“kau juga Babo..!!”
“YAK!!”
“HEY!! Mau sampai kapan kalian bertengkar?” lerai Zoumi
“bahkan saat makan saja kalian masih sempat memikirkan cara untuk berteriak
satu sama lain??”
“hyung….”
“wae?? Kau mau mengadu??”
Kyuhyun salah tingkah.
Ia diam seketika sama seperti Donghae. kini mereka kembali makan dengan keadaan
sunyi dan hanya ada bunyi dentingan sendok yang bertemu piring saja.
::
::
Donghae nampak bosan
melihat mereka latihan. Bukan bosan dengan mereka tapi karena memang tak ada
yang bisa ia lakukan sekarang. Shi Yoon hanya menyuruhnya duduk sedangkan The
Hero sudah bersama dengan tim konser melatih beberapa lagu yang akan mereka
nyanyikan. Siwon nampak begitu konsentrasi dengan drum-nya, sama seperti
Kyuhyun dan Zoumi dengan alat musik masing-masing.
“monoton..” keluh Donghae tiba-tiba
“apa kau bilang?”
“eoh, aniyo hyung..”
Shi Yoon duduk di
sebelahnya. “Kami sudah mengatur panggung dengan baik.. bagaimana menurutmu?
Tema, kostum, dancer dan beberapa artis kolaborasi.. termasuk Aerin harusnya ia
datang hari ini.. VCR.. dan.. apa ada yang kurang menurutmu?”
“apa mereka hanya akan di sana? Dibalik alat-alat musik
itu?”
“nde, memangnya kenapa?”
“sekali-kali buatlah mereka tidak tergantung pada alat
itu.. maksudku, bisa mulai dengan hal yang lain.. misalnya saja, tambahnya satu
adegan dimana penonton penasaran dengan ke-profesionalitas yang dimiliki The
Hero..”
“eoh??”
“Siwon hyung seorang aktor, Zoumi seorang MC.. Kyuhyun
bukan hanya pandai menyanyi.. dia bisa berteriak dan marah-marah..”
“HA HA HA..” kali ini manager itu tertawa “bagaimana
menurutmu?”
“aku tidak sedang mengubah konsep, hanya memperhalus dan
memperindahnya saja.. jika mereka hanya akan muncul dengan posisi seperti itu
sekalipun lagu mereka bagus, kostum mewah tentu akan membuat bosan, kecuali
mereka menganggap jika itu adalah penampilan namjachingu-nya..”
“maksudmu??”
“kau tidak paham juga hyung?? Begini…” Donghae berdiri
menjelaskan semua pendapatnya. Shi Yoon sendiri hanya diam mendengar, sesekali
mengangguk dan mengatakan..’eoh…’
Sampai akhirnya namja itu tersenyu. Daebak! Donghae
memang memiliki otak cerdas. Mereka tak salah mempertahankannya sekalipun
terkadang tidak tahan juga dengan sikap anehnya yang seimbang dengan Kyuhyun.
::
::
Im Young Na masih
sangat mengigat dimana ia tinggal dulu. Namun tempat itu sudah berubah banyak.
Gelap dan pengap sepertinya sudah lama tak berpenghuni..
“apa dia tidak pernah pulang?” tanyanya sendiri. matanya
seketika sendu melihat sebuah foto usang di atas meja kecil. Young Na meniupnya
perlahan dan sedikit mengusapnya dengan tangan bersihnya. Hingga ia menyadari
jika air matanya jatuh tanpa permisi..
Hiks..
Hiks..
Hatinya kelu.
“Gi Soo-ya.. bogoshipoyo.. mianhae Gi Soo-ya.. Umma..
jongmal mianhae..” isaknya.
Song Gi Soo. Putra Im
Young Na bersama dengan suaminya sebelum ia bertemu dengan Tuan Choi ayah Siwon
dan Kyuhyun. Song Ji Do lelaki bejat yang kejam. Ia memang bisa lepas dari
penyiksaan Song Ji Do suaminya, namun sayang sekali ia tak bisa membawa Gi Soo
bersamanya.
“Gi Soo-ya.. Umma akan menemukanmu dan membalas semuanya
pada laki-laki itu..” janji Young Na “bagaimana bisa ia melakukan semua itu
padamu dengan sadar? Ayah macam apa seperti itu??” marahnya.
Ya. Song Ji Do, menjual
anaknya sendiri demi uang.. merelakannya.. mengorbankannya demi semua ambisi
yang diinginkannya.
“Gi Soo-ya.. Umma kembali untuk membalaskan dendam itu..
aku tidak akan mengampuninya.. tidak akan pernah. Kau adalah putraku.. kau
bukan putranya, karena seorang ayah tidak akan bertindak sekejam itu.. jadi,
bersabarlah.. Umma akan mencari laki-laki itu.. yaksokhe..” kembali ia berjanji
pada Song Gi Soo.
Im Young Na benar-benar
tak tahan mengingat semua yang ia alami. Song Ji Do membuatnya terpisah dari Gi
Soo, membawanya kabur malam itu dan meninggalkan surat perceraiannya..
“Gi Soo..ya…”
_TBC_
Mian Chingu, update-nya lama
ya?? Hehehe..
Makin penasaran,,
BalasHapusFast update dong chingu
Aigoo., makin penasaran ajaaa...
BalasHapusNext chinguuuuuuu....
Jangan lama-lama neee....
Hmmm skrang update ff nya seminggu skali y? Aiden-donghae-gi soo,orang yg sm kah?
BalasHapusMakin penasarannnn. ,, aiden aje belum jelas sekarang nongol gi soo .. Ffnya keren bikin muter otak .. Ayoo lanjutt fast update dong thor
BalasHapusPlease fast update :)
BalasHapus