[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti
perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu
semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula
yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 10
::
Atmosfir bumi di sore
yang sejuk dingin tidak terasa untuk meja di ujung sebuah caffe karena di sana
duduk dua orang berhadapan dengan mata saling tatap. Panas. Ya, tentu sangat
panas hingga pelayan yang mengantar pesanan saja tidak berani menyapa dan hanya
meletakkan begitu saja semua makanan itu. bahkan tanpa basa-basi mereka memilih
segera pergi menghindar tak peduli akan mendapat teguran dari manager karena
tak bersikap ramah pada pelanggan.
“jadi apa maumu?” suara seorang yeoja terdengar sedikit
berat tapi kaku dan beku.
“kurasa aku sudah jelas dengan semuanya kan..” jawab
seseorang yang lain tak kalah mematikan dinginnya.
Ya.. Kim Woori bertermu
dengan Ha Myung Jung pagi itu. pada akhirnya mereka bisa bertemu dan bertatap
wajah seperti itu setelah kian lama.
“kau bertindak di luar pernjanjian yang kita buat.. dan
aku menuntut semua janjimu. Aku sudah memperingatkanmu di awal tapi kau tidak
peduli bukan?”
“bukankah aku sudah bilang untuk menunggu sebentar? Aku
tidak bisa sekaligus menyerahkan sejumlah yang kau minta.. aku harus mencari
alasan yang memang bisa ku gunakan..”
“tidak. Itu bukan perjanjiannya.. perjanjiannya adalah
kau memenuhi sejumlah yang ku minta. Terserah kau mendapatkan dimana dan
bagaimana.. asalkan itu dalam batasan waktu yang sudah tertulis sebelumnya..”
“tidakkah kau mengerti sedikit saja keadaanku sekarang
ini? lelaki itu belum memberikannya pada anakku.. jadi bagaimana bisa aku
memberimu juga?”
“sudah ku katakan.. aku tidak peduli..”
“aissh..” Kim Woori hampir mengumpat. Namja di depannya
ini keterlaluan dalam pikirannya. Kalau bukan karena kerjasama itu ia tak akan
berbuat seperti ini.
“jangan lupa.. kau yang mengajakku, bukan aku yang
menarikmu.. jadi jika aku dalam masalah artinya kau juga di sana..”
Woori tak menyahut. Ia
tak tahan dengan namja itu.. yang tak bisa ia kuasai lagi pikirannya. Woori
berdiri dan pergi melangkah jauh tanpa pamit dengannya.
Ha Myung Jung hanya
memandang itu diselingi senyuman sinis dan licik di bibirnya.
“kau yang membuatku dalam masalah..” ujarnya pelan
kemudian ia menghubungi seseorang “siapkan dokumennya..”
::
::
::
::
Im Young Na melawan
udara yang mulai dingin dalam rasa kulitnya. Ia memilih tak naik bus karena
merasa bahwa cukup berjalan kaki tak akan menghabiskan tenaganya. Ia bahkan
sempat mampir ke market membeli beberapa barang yang akan ia gunakan untuk
memasak makan malam. Tangannya masih menggenggam erat dua kantong belajaannya.
“nde, saya tahu.. kita
akan segera ke sana..”
Degh!
Suara itu..
Yeoja yang sudah
menjadi seorang Umma itu seketika tercekat mendengar suara seseorang yang sudah
sangat dihafalnya. Matanya menatap seorang namja beberapa meter dari tempatnya
berdiri. Namja dengan setelan baju rapi itu sedang membuka pintu mobil dan
mempersilakan seorang yeoja tak jauh dari usianya masuk ke dalam mobil bagian
belakang. Sedangkan ia sendiri beralih dan memposisikan diri sebagai sopir di
depanya.
Namun sebelum mobil itu
melaju Young Na sudah bersiap di depannya.
“SONG JI DO!!” serunya.
Degh! Namja itu
terkejut. Nampak dari wajahnya yang seketika pucat melihat Young Na di
depannya.
“nuguya??”
“eoh..”
“Ya.. bukankah sudah ku katakan untuk tidak berhubungan
apapun dengan keluargmu??”
“mian Nyonya, akan saya urus dulu..” ujarnya kemudian ia
keluar menghampiri Im Young Na.
Mereka berhadapan.
Saling menatap
kebencian.
Kaku dan dingin.
“dimana Song Gi Soo..” Young Na melontarkan pertanyaan
dingin itu dengan datar.
“kau sudah tahu jawabannya..”
“kembalikan dia padaku..”
“Ya.. apa aku ini Tuhan sampai kau memintanya kembali?”
“kalau kau bukan Tuhan lalu kenapa kau membuat kami
terpisah? Apa hak dan kuasamu atas hidup kami?” sinis Young Na.
“pergilah, aku tidak ingin ada urusan denganmu..”
“aku selalu ada urusan denganmu.. pertama, karena kau
memisahkanku dari putraku.. kedua, karena kau laki-laki bejat yang tak punya
hati.. bisa-bisanya kau bekerjasama dengan penjahat seperti perempuan itu..”
tuding Young Na pada yeoja yang di panggilnya Nonya tadi.
“nyonya Kim memberikan apa yang aku ingin..”
Nyonya Kim?
“kau sangat kejam Song Ji Do!!”
“namaku Ji Song Min, Song Ji Do sudah mati..”
Deg!!
Tanpa mereka sadar, tak
jauh dari tempat itu pula berdiri dua namja yang tak sengaja mendengar
semuanya.
:: FlashBack On ::
“Hyung, aku pulang dulu ya..” pamit Kyuhyun
“ehm, ajak Donghae sekalian bersama kalian.. dan katakan
pada Ajjuhma untuk segera memasak sebelum kami pulang..” imbuh Zoumi
“aiissh.. anaknya itu kau atau aku?” sinis Kyuhyun
“kau tidak pernah melihatnya sebagai seorang ibu..” kata
Zoumi tanpa beban
“kalau begitu kau melihatnya sebagai apa? Bukankah memang
usianya pantas untuk seorang itu? OMO, atau kau menyukainya karena memang Im
Ajjuhma terlalu cantik untuk ukuran seorang ibu?? Kau mau memanggilnya Noona??”
celutuk Donghae yang langsung di sambut jitakan kasar dari Kyuhyun.
Zoumi terpingkal dengan pernyataan Donghae. imajinasinya
memang seringkali melantur kemana-mana.
Kyuhyun tak ingin melanjutkan debat mereka lagi. memutuskan
untuk segera pulang ke rumah.
Di tengah jalan itulah tidak sengaja mereka melihat tindakan
bodoh Im Young Na saat berdiri di depan mobil Kim Woori yang juga mereka kenal.
Saat ingin menghampiri yeoja itu dan mungkin memakinya,
karena Kyuhyun tak bisa berkata halus jika sedang emosi, langkahnya terhenti
oleh pernyataan itu..
:: FlasnBack Off ::
“aku tidak peduli siapa namamu sekarang, bagiku kau tetap
Song Ji Do, Song Ji Do!!” teriak pilu Im Young Na.
Song Ji Do??
Kyuhyun nampak tak
asing dengan nama itu.
‘Song Ji Do??’ batinnya.
“hyung, kajja kita tolong Ajjuhma..” lamunan itu tak akan
buyar jika Donghae tidak mengganggunya dengan wajah cemasnya.
Kyuhyun dan Donghae berlari menghampiri Young Na,
bersama dengan Ji Song Min yang sudah kembali masuk ke mobil dan pergi dengan
cepat darisana.
Young Na masih terisak,
tubuhnya merosot hingga terduduk di aspal jalan.
“Ajjuhma…”
“Gwaenchana?” panggil keduanya bersamaan.
Young Na tak menjawab.
Ia malah makin menunduk..
“sudahlah, kajja Ajjuhma kita pulang saja.. udara semakin
dingin dan kau tidak memakai jaket tebal.. nanti Ajjuhma bisa sakit..”
Donghae dan Kyuhyun
segera membawa Im Young Na pergi juga.
::
::
Im Young Na sudah lebih
tenang dari tadi. Tapi ia masih belum mau bicara sampai Siwon dan Zoumi
memutuskan untuk pulang cepat saat mendengar cerita Donghae.
Mereka duduk di ruang
tengah dengan tenang.
“kau menemuinya? Katakan padaku kenapa kau menemuinya?”
sinis Siwon “bukankah kau sudah tidak ada urusan lagi dengannya?”
“aku masih ada urusan dengannya..” jawab Young Na dengan
tatapan kosong ke depan “saat kalian kehilangan ibu kandung kalian bagaimana
rasanya? Saat kalian tidak bisa melihatnya dalam jangka waktu yang tidak bisa
kau perkirakan, bagaimana rasanya??”
Mereka diam..
“aku melahirkan Gi Soo.. tapi namja itu malah tega
menjualnya,. Menjadikannya korban atas semua keinginan tidak masuk akal itu..
dia tidak tahu saat aku kesakitan melahirkanya, dia tidak tahu saat aku rela
sakit dan tidak tidur demi anaknya.. dan bagaimana dia bisa melakukan itu pada
Gi Soo?? Aku Ibu kalian sekarang, dan kalian putraku.. tapi tetap saja.. Gi Soo
juga anakku.. sama seperti Nyonya Choi adalah ibu kalian sampai kapanpun..
kalau kalian pikir aku tak punya perasaan aku tak akan semarah ini.. kalau
kalian pikir aku tak punya rasa sayang aku tak akan berbaik hati menerima
kalian sebagai putraku.. kalau kalian pikir aku ini orang jahat.. aku sudah
membunuh Ayah kalian dan mengambil semua hartanya..!!”
Emosi Young Na meluap.
Ia tak bisa nemahan lagi. pikirnya ia sudah cukup bertahan dengan perasaan
sakit agar bisa di terima oleh Siwon dan Kyuhyun, nyatanya ia belum berhasil..
nyatanya usahanya nampak sia-sia.
“ku pikir setelah kehilangan Gi Soo aku bisa mengobati
hatiku dengan adanya kalian berdua, nyatanya itu tidak terjadi.. aku malah
menerima sakit yang lain..” isaknya pilu.
Zoumi dan Donghae yang
mendengar itu hanya bisa diam sekalipun ungkapan itu bukan untuk mereka.
Setidaknya mereka mampu menangkap kesedihan dan kepahitan yang di alami Young
Na selama ini.
“sampai kemarin aku merengek pada Ayah kalian untuk
kembali ke tempat ini. aku tidak bisa hanya diam.. aku harus tahu
kebenarannya..” sekali lagi ia tak bisa menahan rasa lagi.. “mian..” ujarnya
kemudian.
Young Na berdiri dan
pamit pergi ke kamarnya..
“jongmal mianhae..” sebelum ia menghilang di balik pintu
kamarnya.
Blam!!
Donghae yang nampak
sedikit terkejut dengan sikap Young Na menatap Siwon dan Kyuhyun bergantian
seakan minta penjelasan.
“aku memang pernah mendengar jika ia memiliki seorang
putra yang waktu itu bersama dengan mantan suaminya. Tapi aku tidak tahu
bagaimana kisah mereka..” ujar Siwon yang memahami tatapan mata Donghae “sebaiknya
sekarang kita istirahat… tenangkan pikiran dulu..”
“eoh? Kau yang harusnya menenangkan pikiran..” ucap Zoumi
“hyung…” suara lembut Donghae sesaat “bagaimanapun juga,
Im Ajjuhma adalah ibu kalian walau tidak melahirkan kalian.. sebaiknya kalian
merenungkan satu hal.. kalian masih memiliki kebahagiaan yang disebut keluarga…
jangan pernah itu hanya sia-sia saja..”
Entah apa yang membuat
Donghae berani menasihati mereka. Dan entah bagaimana perasaan mereka mendengar
pernyataan itu.
Donghae sudah membungkuk
memberi hormat “aku tidur dulu..” pamitnya.
::
::
::
::
Malam ini tidak ada
satupun yang tidur tenang. Im Young Na masih menahan isak pilunya. Siwon dan
Kyuhyun mulai menyesali sikap mereka selama ini. Zoumi? Donghae? mereka sama
saja.
“samchon..” Donghae
menghubungi Yong Gun “Im Ajjuhma, ibu Siwon hyung dan Kyuhyun.. ternyata mantan
isteri sekretaris Ji..”
“mwo??”
“dia
memiliki seorang putra.. Song Gi Soo..”
“mwo??”
“Ji Song
Min.. sebenarnya adalah Song Ji Do..”
“MWO??”
“ya..
samchon.. jangan hanya ‘mwo’.. aku bosan mendengar itu..”
“hah.. aku
benar-benar pusing mendengar ceritamu.. Ya, lupakan mereka.. bagaimana
keadaanmu? Kau baik-baik saja? Hey, sudah ku katakan jangan berada di dekat
jendela BABO!!” bentak Yong Gun.
Donghae menggerutu ‘aigoo.. bagaimana dia bisa tahu?’
“YAK,
Samchon..!!”
“wae??
Waeyo??”
“sudahlah
sebaiknya aku tidur.. mungkin besok.. aku..”
“Ya.. apa
yang akan kau lakukan?”
“kau sudah
tahu jawabannya samchon..”
“aiisshh
anak ini.. ya, jangan membuat masalah Lee Donghae!”
“aku
meluruskan masalah samchon.. sudah, bye.”
Pip.. pip..
Oh, Donghae. tak
tahukah jika Yong Gun sudah mengumpat di ujung sana..?
::
::
“yeobo.. kau belum tidur?”
Yeoja yang sudah mulai
terlihat jika usianya tak muda lagi itu menengok ke arah suara. Suaminya
menghampiri dengan perlahan. Daniel Lee. namja yang sudah menjadi suaminya itu
masih sama dalam pandangan matanya. tampan dan bijaksana. Itu kenapa Woori
terpikat dan berusaha untuk memilikinya terlebih Daniel Lee juga bisa menjadi
ayah yang baik bagi putranya. Ia tidak pernah membedakan antara Aerin dan Hee
Joon.
Namja itu kini memeluk
Woori dari belakang dan keduanya menatap indah pemandangan luar dari kaca
jendela kamar mereka.
“ada masalah?” suara Daniel begitu lembut hingga persis
seperti bisikan yang meneduhkan “ku lihat akhir-akhir ini sepertinya kau
seringkali emosi, apakah banyak masalah di pekerjaanmu? Sekretaris Ji juga
sepertinya repot sekali.. ada apa??”
Woori menggeleng
“Aniya..yeobo..”
“kau tidak sedang menutupi sesuatu kan? Aku tidak ingin
kau sakit Woori-ya.. jangan terlalu banyak memberi beban pada tubuhmu..”
Begitu perhatian itu
sungguh membuat Woori trenyuh. Namja itu tak pernah sedikitpun lupa untuk
memberikan perhatian dan rasa sayangnya. Woori memutar tubuhnya hingga mereka
berhadapan sekarang. ia memandang wajah suaminya, membelai lembut pipinya..
“aku benar-benar tidak apa-apa.. jangan kuatir..”
“baiklah jika begitu.. sebaiknya kita istirahat, ini
sudah sangat malam..”
“nde..” senyumnya.
Nampak senyum itu
tulus. Dan Woori yakin jika Daniel tidak perlu tahu persoalannya. Bagaimana
pertemuannya dengan Ha Myung Jung ataupun Im Young Na yang kembali menemui Ji
Song Min.
::
::
::
::
SRRTTT… BRAK!!
Aerin mendorong
kursinya kasar saat ia berdiri. Hee Joon nampak terkejut dengan kejadian itu
dan ingin sekali meneriakinya kalau saja ia tidak lebih penasaran pada apa yang
dilihat adiknya.
BigMoon_Agency in News
Kim Woori tertangkap kamera sedang bertemu dengan Ha Myung
Jung, pemilik Gedung SS di sebuah caffe. Sepertinya ada yang serius di dalam
pembicaraan mereka karena setelahnya Woori pergi begitu saja dengan
terburu-buru. Mungkin ini ada kaitannya dengan kasus penculikan Putra keluarga
Lee beberapa tahun silam mengingat bahwa Kim Woori menikah dengan Tuan Lee.
“Umma.. apa yang dia lakukan?” Hee Joon tak kalah
terkejut dengan Aerin “Sekretaris Ji, apa itu benar? kenapa kau tidak
memberitahuku jika Umma bertemu dengannya?” serunya pada Ji Song Min yang setia
di sampingnya.
“mianhamnida… Nyonya melarang saya untuk memberi tahu
anda..”
“wae?? Kau itu sekretarisku.. aku tahu kau memang orang
kepercayaan Umma tapi kau tidak bisa seperti ini..” serunya marah.
Aerin mendengar
teriakan itu membalikkan badan. Ia tak tahu sebelumnya jika Hee Joon berada di
sana.. “Oppa..”
“ya.. katakan sekretaris Ji, apa yang dilakukan Umma
bersamanya?” ia tak peduli dengan panggilan Aerin.
Ji Song Min tidak mau
menjelaskan “mianhamnida..” ia malah kembali meminta maaf.
“Aiisshh..” Hee Joon tak sabar, ingin sekali ia menemui ibunya.
::
::
BLAGH!!
Hee Joon masuk ruangan
Woori tanpa permisi. Duduk kaku di hadapan yeoja itu dengan wajah geram.
“Umma, apa kau ingin menghancurkan aku? Kenapa Umma
melakukan itu? kau tahu kan jika saat ini Little Star bersaing tidak sehat
dengan BigMoon? Bagaimana bisa Umma membuat semua kacau? Semua orang akan
memandang negatif agency kita.. itu berdampak.. The Hero sebentar lagi konser,
beberapa program acara kita juga menurun rattingnya.. aku tidak mau kita kalah
dari BigMoon..”
Woori mendengarkan
ocehan Hee Joon dalam diam. Ia pun sama dengan pemikiran putranya.
“mereka menjebak kita..”
“menjebak?? Umma, ini tidak akan terjadi jika kau
memikirkan baik-baik sebelum bertindak.. bahkan kau tidak memberi tahuku jika
menemui laki-laki itu.. Umma, bagaimana dengan Appa jika ia tahu berita ini??”
“Hee Joon-ah..”
“wae? Aku hanya ingin kejelasan Umma.. waeyo??”
“Ha Myung Jung ingin kita melunasi perjanjian itu..”
“perjanjian?? Umma, apa lagi ini?? aku tidak mengerti..”
“kau mengerti semuanya Hee Joon-ah.. kau sangat mengerti..
sekarang bantu Umma untuk mendapatkan uang itu..”
“uang?? Umma.. bukankah sudah ku katakan, jangan
bertindak bodoh lagi.. kita sudah terlalu banyak melakukan kesalahan.. aku
tidak ingin Little star terseret masalah ini.. aku membangunnya dari agency
yang dipandang sebelah mata, kau mau menghancurkan semua usahaku? Umma..”
“KIM HEE JOON!! Berhentilah menyuruhku diam. Kau lupa?
apa yang aku lakukan ini hanya untukmu.. untukmu Hee Joon-ah.. aku pernah
memintamu untuk pergi berkencan dengan Park Ga Eul untuk menyelamatkan kita,
tapi kau menolaknya.. jadi sekarang kau yang harus memikirkan semua ini..”
Mwo? Hee Joon tak habis
pikir. Bagaimana bisa ibunya menjual dirinya hanya untuk mendapatkan keuntungan
dari P&G Group milik keluarga Park.
Hee Joon hampir saja
frustasi dengan sikap Kim Woori, tapi, benar.. selama ini yang dilakukan yeoja
itu hanya untuk dirinya..
“apa mendekati Park Ga Eul adalah salah satu solusi? Atau
malah menambah masalah?”
“itu sebuah solusi.. Ga Eul sudah menyukaimu sejak awal
bukan? Terlalu mudah untuk memperlatnya.. Appamu tak akan curiga sampai ke sana
Hee Joon-ah.. saat ini semua fokus hanya pada Aerin..”
“aku tidak akan melakukannya.. aku juga ingin bahagia
umma, dengan orang yang aku sukai bukan karena uang dan kekuasaan..” Hee Joon
berdiri meninggalkan Woori yang masih mematung mendengar jawaban putranya.
BLAM!
Pintu itu tertutup
keras.
::
::
Ji Song Min menyesap
kopi yang di pesannya. Ia duduk sendiri di meja itu tanpa ingin ada yang
mengganggunya. Ingatannya kembali pada malam itu saat Im Young Na menemuinya.
Sudah lama sekali ia tak melihat wajah itu. sejak Young Na memutuskan untuk
pergi dan ikut dengan namja bermarga Choi itu. Ji Song Min tidak tahu lagi
setelahnya..
‘Abeoji.. untuk apa kau membawaku kemari? Kau bilang kita
akan bertemu dengan Umma.. tapi kenapa di tempat ini?’
Itu suara Gi Soo..
‘Abeoji.. jangan lakukan.. jebalyo.. kau tidak boleh
melakukan itu abeoji..’
Itu rintihan Gi Soo..
‘Abeoji.. aku membencimu..’
Itu perasaan Gi Soo..
Suara itu benar-benar mengganggu
jam istirahatnya. Ia tidak tahu sejak kapan ia kembali mendengar suara Gi Soo.
“Gi Soo.. mianhae.. jongmal mianhae nae adeul.. aku ayah
yang jahat..”
Ji Song Min terasa
kacau, ia mengacak rambutnya keras hingga penampilan elegan yang ia sajikan tak
terlihat lagi.
::
::
Perasaan hancur itu
juga yang dirasakan Im Young Na. Yeoja itu kembali merasakan kesedihan saat ia
mengingat putranya. Jika Song Ji Do tidak mengatakan hal yang sebenarnya..
maka..
“aku akan menemui Daniel Lee.. orang itu pasti tahu sesuatu.. atau..” Young Na
membuka kembali kepingan koran-korang yang ia kumpulkan.. “BigMoon Agency.. Ha
Myung Jung..”
“Ajjuhma… kau menyebut mereka semua?”
Degh!!
“Donghae??”
“mianhamnida.. aku tidak sengaja mendengar.. eoh, itu
apa??” Young Na menyembunyikan koran-koran itu secepat yang ia bisa.. “tidak
apa-apa kalau aku tidak boleh tahu..”
“Hae.. ini bukan apa-apa.. YAK!! kenapa kau masih di
rumah? Kau tidak menemani The Hero?”
Donghae menggeleng “aku
menemani Kyu saja hari ini, ada beberapa hal yang harus kami urus dengan Aerin
Lee.. termasuk pengambilan video baru karena kemarin ada beberapa part yang
masih kurang..”
“kau pasti sangat lelah..”
“ani..”
“benarkah?”
“nde.. eohmm.. Ajjuhma.. sebenarnya ada yang ingin ku
katakan.. tapi.. apa kau akan marah padaku nanti??”
Young Na tersenyum
“jika aku belum tahu apa yang kau katakan bagaimana aku bisa marah?”
“hah, berjanjilah dulu Ajjuhma.. kau tidak akan marah..”
“baiklah.. aku tak akan marah..”
Donghae sedikit ragu..
Tapi ia buang segera
perasaan itu.. sampai tangannya mengambil sesuatu di dalam sakunya..
SRRKK!!
Deg!
“yogie..”
Mata Young Na membulat
sempurna melihat benda itu. ia sangat terkejut.
“ini… tidak mungkin.. ini milik Gi Soo..”
Young Na menatap
Donghae nanar. Bibirnya bergetar dan air matanya sudah jatuh deras. Kyuhyun
melihat semua itu saat ia keluar dari kamarnya. Hampir saja ia meneriaki
Donghae kalau tidak mendengar percakapan mereka..
“Gi Soo??” lirihnya.
_Tbc_
Ternyata kim woori itu jahat ya,,
BalasHapusDonghae itu Gi Soo kah??
Lanjut lanjut chingu
Aa., penasaran...
BalasHapusSumpah., doanghae sebenarnya siapa sih???
Aku ngiranya gi soo itu anak yg meninggal di gedung, terus aiden itu donghae...
Aa., next chingu...
Fast update lagi neee...
Saya sedikit bingung,, tapi thanks udah update dan selalu ditunggu lanjutannya :)
BalasHapusMulai bingung hehehe .. Lanjut ah fast update akh
BalasHapusHmmmm.... bacanya lumayan bingung -_- tpi stelah di cermatin kemungkinan gi soo itu kyuyhun dan barang yg donghae perlihatkan sm I'm ajumma itu milik kyuyhun yg ditemukan donghae dan Aiden=donghae ...horeeee #sotoy please fast update T_T
BalasHapusWkwkw kim woori ternyata dalangnya kah? Jdi kasian sm Daniel lee+Aerin :( Hee joon suka aerin kah? Hmmm... Miss U Donghae :*
BalasHapusKalau menurut gw aiden lee itu hae oppa, gi soo itu zhoumi ge... hahahah ngawur saya
BalasHapus