HERO
[8]
-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti
perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu
semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula
yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 8
::
:: Before ::
“YAKKK!!! KYUHYUN
HYUNG!! AWAS!!”
BRAKK!!
Belum sempat Kyuhyun
menoleh, tubuhnya sudah di tubruk Donghae dari samping hingga ia terjengkal
jauh ke lantai.
Kyuhyun meringis
kesakitan dan mengumpat marah tak jelas.. namun kemarahannya tidak dihiraukan
oleh yang lainnya karena kini mata mereka tertuju justru pada Donghae..
“mwo?? Dong.. donghae..donghae-ya??”
:: Now ::
Donghae mengerang sakit
saat ia membuka mata. Lengan tangannya terasa berat yang membuatnya tertahan
bergerak hingga ia menyadari jika sekarang ia sudah berada di ranjang rumah
sakit dengan infus dan dan perban melingkar di kepalanya.
Ia merutuk sendiri
mengingat kejadian yang menimpanya. Bagaimana ia bisa lupa jika ia punya
kekuatan dan pastinya tidak akan terluka sampai seperti ini jika ia
menggunakannya. Bukan malah menggunakan kekuatan itu untuk menjahili Kyuhyun
melainkan juga untuk menyelamatkannya.
Ahk.. tapi tidak,
justru ini lebih baik. jika tidak begini maka ia akan dihujani
pertanyaan-pertanyaan aneh dari orang-orang yang melihatnya. Lebih baik ia
menerima pertanyaan yang lain..
“HAE!!” Kyuhyun tercekat melihat Donghae sudah sadar.
Dari tadi ia menunggu dengan cemas keadaan Donghae.. “gwaenchana?”
Donghae masih mencerna
keadaannya bahkan kini rasanya kepalanya sangat sakit. Donghae sedikit mengerang
membuat Kyuhyun tambah panik. Akhirnya ia memilih diam sejenak dan menata
napasnya.
Hingga ia membuka suara
“bagaimana bisa kau mengatakan baik-baik saja jika aku sudah berada di ranjang
ini dengan baju ini pula?” tanyanya lugu. Ya, ia sudah mengenakan baju pasien
di rumah sakit itu.
“kau ini.. kau tidak tahu betapa kau cemas melihatmu
seperti itu?”
“mwo?? kau bisa cemas juga?”
“bagaimana aku tidak cemas saat kau berusaha
menyelamatkanku dari tiang itu babo!! melihatmu terluka membuatku takut.. aku tidak
ingin kau..”
“sudahlah Kyu..”
“yak, apa kau bilang..”
“kau seperti anak kecil saat mengoceh seperti itu.”
“kau tidak sopan Hae.. panggil aku hyung seperti
kemarin.. bukankah kau yang meminta?”
“kalau begitu bisa aku cabut lagi..”
“YAK!! jangan memulai pertengkaran denganku LEE DONGHAE!”
KLEKK!! Pintu terbuka
lagi membungkam mulut mereka.
“kalian masih sama saja.. ini rumah sakit bukan rumah
kita Kyu, apa kau akan berteriak seperti itu sepanjang hari?” sindir Siwon
“dia yang memulai hyung..”
“hyung.. aku kan sakit bagaimana bisa aku yang mulai?”
adu Donghae tak mau kalah.
Siwon dan Zoumi hanya
tertawa. Sudah biasa! Itu perdebatan yang sudah biasa terjadi..
“bagaimana Hae.. kau masih merasa sakit?”
“tentu saja hyung.. kepalaku masih pusing dan..”
“dan…??”
AARRHHGG…. “entahlah..”
erangnya “aku lapar hyung..” tiba-tiba katanya.
“OMO!! Kau..”
“jebal…” pintanya dengan ringan sambil menunjukkan kedua
bola matanya yang berkaca-kaca membuat mereka tak tega membiarkannya kelaparan.
“kau tak kan mati kelaparan Hae..” unjuk Kyuhyun “kau mau
makan apa? Jelas aku tahu kau tak akan mau memakan makanan rumah sakit..”
“apa saja hyung.. belikan yang enak nde..” ucapnya manis
pada Kyuhyun seolah mencari perhatian.
Sungguh!! Namja ini
merepotkan mereka. Kalau bukan karena amnesia..
OMO!! Tunggu!!
bagaimana dengan hal itu..
“Hey.. kau.. apa mengingat sesuatu?” tanya Kyuhyun
sebelum pergi membeli makanan
“mola.. kau masih pusing hyung, sudah ku katakan tadi..”
HAH!! Akhirnya Kyuhyun
menyerah. Ia memilih meninggalkan mereka dan mencari makanan untuknya.
Setidaknya ia tak mendengar rengekan Donghae untuk beberapa saat hingga ia bisa
menenangkan diri sementara.
Kali ini pandangannya
kosong ke langit-langit kamar. Siwon dan Zoumi menjadi cemas seketika
melihatnya.
“Hae.. waeyo?? Katakan sesuatu..”
“hyung.. jika aku sudah kembali ingat siapa diriku maka
semua itu akan berakhir? Apa sekarang aku harus pergi jika aku mengaku kalau
sudah mengingat semuanya? Kalau begitu aku akan minta maaf dulu pada kalian
yang sudah terbebani olehku selama ini.. ini belum sebulan, tapi aku harus
segera pulang.. aku bahagia bisa bersama dengan kalian selama ini.. dan mian,.”
“YAK!! JANGAN bicara sembarangan Hae.. apa kepalamu
terbentur terlalu keras?”
“ani hyung.. aku tidak ingin merepotkan kalian lagi..”
“sejak kapan kami mengatakan repot dengan keberadaanmu di
rumah kami? Bahkan bagiku kau adalah adikku sendiri..”
“tapi aku…”
“waeyo..”
“nde, namaku Donghae.. aku tinggal hanya dengan Samchon
selama ini.. samchon.. bekerja di tempat Daniel Lee..” ungkap Donghae. ia rasa
ini akan menutupi kebohongannya selama ini. beruntung ada kecelakaan itu hingga
ia merasa ada waktu yang pas untuk kembali pada kehidupan normalnya tanpa
kebohongan.
“aku akan menghubungi samchon dan menyuruhnya menjemputku..”
BRAKK!
“andwaeee…” Kyuhyun masuk dengan beberapa bungkus makanan
yang langsung ia lempar ke meja nakas Donghae “jebal, jangan lakukan itu.. kau
harus bersama dengan kami sampai konser itu Hae.. kau tahu kan kami sangat
membutuhkanmu.. jebal..”
MWO? apa ini? sejak
kapan Kyuhyun bersikap seperti itu pada Donghae? kenapa semuanya berubah
berbalik hanya dalam waktu sekejab. Siwon dan Zoumi masih menganga mendengar
penuturan Kyuhyun.
“kau kenapa??”
“aniya.. hanya saja aku merasa bersalah, aku sudah dua
kali membuatmu celaka Hae.. mian.. jadi aku ingin menebus semua kesalahanku
padamu.. tolong jangan pergi dulu sampai konser itu selesai..”
“jadi kau hanya menundaku untuk pergi tapi tidak
menahanku hyung??” ledek Donghae
“mwo… ah.. aniya.. bukan begitu.. maksudku..”
“baiklah jika itu maumu.. aku memang harus pergi..”
“Yakk…”
“kenapa lagi?”
“kalau kau pergi siapa yang ku ajak bertengkar? Siapa
yang akan kuteriaki setiap pagi? Siapa yang bisa membuatku meluapkan semua
emosi? Siapa yang…”
“berhentilah!!”
“wae?”
“aisshh… nde.. nde.. aku akan tinggal bersamamu.. ciihh..
kenapa kau sulit sekali mengatakannya. Katakan saja.. ‘tetap di sini Hae’ itu
cukup kan hyung..”
HAHAHAHAHA…
Siwon dan Zoumi tak
bisa menahan tawa kali ini. ya, rupanya memang kehadiran Donghae sudah merubah
sifat dan sikap Kyuhyun. Jadi butuh orang yang bisa mengimbangi tingkahnya
untuk bisa membuatnya menyadari semua prilakunya.
“tapi aku akan tetap menghubungi samchon, aku tidak ingin
samchon mencariku lalu melapor ke polisi..”
“omo.. dia tidak akan melakukan itu..”
“er.. kau benar juga sih hyung..” Donghae mengelus
tengkuk belakangnya “dia tidak peduli aku dimana.. tapi tetap saja aku akan
menghubunginya,,” kali ini Donghae sudah memegang ponselnya dan menghubungi Ki
Yong Gun.
::
::
BRAKK!!
Setelah tadi Kyuhyun
sekarang siapa lagi yang mendobrak pintu..?
“LEE DONGHAE!!”
“samchon…??”
Mereka terkejut saat
ada orang lain masuk ke kamar rawat Donghae, dan lebih mengejutkan lagi karena
dia adalah Ki Yong Gun.
“mwo?? bukankah..”
“nde, saya pelayan dan sopir keluarga Lee..”
“apa maksudnya ini?”
“memangnya kenapa hyung?”
“yak.. kenapa kau tidak mengatakan jika pamanmu itu
adalah Ki Yong Gun?” teriak Kyuhyun “aiisshh.. bagaimana ini?? kenapa kau
tidak..”
“mian hyung.. aku tidak tahu..” usil Donghae “lagi pula
aku tidak pernah bertemu dengannya selama di sini.. samchon, apa kau bekerja
dengan baik..”
PLAAKK!!
Bukan jawaban tapi
pukulan di bahunya yang ia dapatkan.
“SAMCHON!! Ini sakit.. kau tidak lihat aku masih seorang
pasien? Berani sekali samchon melukai pasien??”
“masih beruntung bukan kepalamu yang ku pukul..” marah
Yong Gun “kenapa kau bisa seperti ini? kau ini…”
Hampir ia memukul untuk
kedua kali kalau saja Kyuhyun tidak mengaku..
“mianhamnida.. Ahjjussi.. ini salahku.. Donghae berusaha
menyelamatkan aku..”
“benarkah? Anak ini bisa berbuat baik juga untuk orang
lain?”
“samchon… kau mengejekku?”
“hah, sudahlah.. kajja sebaiknya kau pulang.. aku akan
mengambil cuti sementara untuk mengawasimu..”
Donghae menggeleng lucu
“tak perlu.. aku akan tinggal bersama The Hero..”
“MWO?”
“tolong ijinkan Ahjjussi..” imbuh Kyuhyun memelas.
Rupanya sekarang mereka berdua sudah menjadi pasangan yang kompak..
Siwon dan Zoumi masih
enggan untuk berbicara.. mereka percaya jika Kyuhyun bisa mengatasi ini.
“hah, baiklah.. kalau itu maumu Hae.. ya. Sudah.. aku
harus kembali bekerja.. Nona Aerin sudah menungguku untuk menjemputnya..”
“nde, bisakah Ahjjussi menyampaikan salamku untuk
Aerin??”
“YAK!! kau mau sok romantis Kyuhyun-ah?? Pamanku bukan
kantor pos..”
“YA!! LEE DONGHAE!!”
Kali ini tidak bisa
didiamkan.. “cukup kalian berdua..” ujar Siwon “Yong Gun Ahjjussi.. gumaseumida
mengijinkannya untuk tinggal bersama kami.. Donghae asisten manager kami jadi
kami harus bertanggung jawab sampai ia sembuh..”
“eoh, animida Siwon ssi.. justru aku berterimakasih jika
kalian tidak merasa kerepotan mengurusnya.. aku saja sudah hampir putus asa..”
Hahaha…
“nde..”
“aku akan menghubungimu nanti.. jaga dirimu baik-baik..”
pamit Yong Gun akhirnya.
::
::
::
::
Tepat dugaannya, Aerin
sudah menunggu Yong Gun menjemput.
“maaf Nona saya telat..” ucapnya sambil membuka pintu
mobil
“tidak biasanya Ahjjussi..”
“nde, keponakan saya baru saja mengalami kecelakaan jadi
saya sempatkan melihatnya dulu di rumah sakit..”
“MWO?? yakk.. ahjjussi harusnya bilang padaku jika itu
yang terjadi.. apakah dia yang sering kau ceritakan itu? bagaimana
keadaannya..”
“euhm.. sebenarnya..”
‘ah, apa aku harus
mengaku sekarang? hah.. anak itu memang membuatku pusing..’ guman Yong Gun.
“sebenarnya apa?” Aerin masih bertanya, Yong Gun sedikit
tidak fokus pada mobil yang di kemudikan.
“euhm.. dia baik-baik saja..”
“ahjjussi.. jika kau mencemaskannya aku akan menyuruh
Appa untuk memberimu libur, aku yakin dia sangat membutuhkanmu di saat seperti
ini..”
“eoh, gwaenchana Nona, dia sudah ada yang menemani..”
“nugu? Bukankah Ahjjussi hanya memilikinya sebagai
keluarga? Apa ada kerabat jauh kalian yang datang?”
“euhm.. sebenarnya.. dia.. bersama Kyuhyun.. eoh, tadi
Kyuhyun ssi juga menitipkan salam untuk Nona Aerin..”
“mwo??”
“nde, Lee Donghae.. dia keponakan saya.. Nona..”
“YAK!! kenapa Ahjjusi tidak pernah bercerita? Lalu kenapa
nama keluarga kalian berbeda?” kali ini Aerin sangat marah “ dan bukankah dia..
amnesia?”
“nde, nama pemberian ayahnya.. dan soal kecelakaan itu, saya
sudah mendengar semua ceritanya.. selama beberapa minggu ini memang saya tidak
menghubunginya. Saya pikir tidak apa-apa karena sudah biasa seperti itu.. tapi
rupanya saya keliru.. tapi beruntungnya ia sudah ingat semua hal sekarang.. dan
saat ini The Hero meminta saya untuk mengijinkan mereka merawatnya sampai
sembuh..” ceritanya panjang lebar yang tentu saja di tanggapi cemas oleh
Aerin..
“kalau begitu antar aku menemuinya..”
“sebaiknya nanti saja Nona, bukankah hari ini Nona ada
pertemuan penting.. bisa saja nanti Nyonya Kim malah marah..”
Aerin merenung, benar
juga pernyataan Yong Gun “baiklah, kita bertemu Umma..”
::
::
::
::
Inilah pertemuan
penting itu. makan bersama.
Daniel Lee, Woori dan
Hee Joon sudah menunggu Aerin di meja makan. Akhir-akhir ini memang mereka
tidak bisa saling berkumpul seperti ini.
“eoh, akhirnya kau datang. Ku pikir harus kelaparan lagi
menunggumu..” gurau Hee Joon
“Oppa..”
“wae?”
“aniya.. baiklah.. kajja kita makan sekarang..”
“OMO, kau ini..”
“Appa, waeyo? Kau belum lapar??”
“siapa bilang? Masakan Umma mu ini sudah berteriak dari
tadi..”
“OMO, kau memasak Umma? Aiisshh.. kenapa tidak
menghubungiku, aku bisa membantumu tadi..”
“kau mau membantu umma? Atau malah mengusiknya?” sindir
Hee joon.
Di saat seperti itulah
tiba-tiba Woori menerima panggilan..
“lanjutkan makan kalian.. aku tinggal sebentar..”
Mereka patuh, sudah
biasa pemandangan seperti itu. Seringkali Aerin menggerutu karena keluarganya
termasuk keluarga yang sibuk. Appa dan Umma memiliki pekerjaan sendiri, dirinya
dan Hee Joon juga sibuk sendiri walau dalam bidang yang sama.
Woori belum sempat
menutup ponselnya, ia sudah bergegas berlari ke ruang tengah menyalakan TV dan
fokus pada satu hal..
:: BigMoon Agency ::
Itu breaking news hari
ini.
Berawal dari niat untuk pembuatan sebuah film sebagai debut
awal para artis baru dari perekrutan yang sudah di lakukan BigMoon Agency,
rupanya ada keganjilan dengan gedung tempat Shooting. SkySea. Seperti yang
selama ini kita tahu jika gedung itu sudah kosong sejak beberapa tahun silam,
rupanya masih menyimpan misteri. Pemilik gedung SS sengaja tidak membangun atau
merenovasi gedung tersebut karena ia menuntut ganti rugi yang seharusnya ia
terima. Hal ini diketahui dari pertengkaran antara Ha Myung Jung dengan pihak Agency
yang sebelumnya telah sepakat bekerjasama.
“YAK!! JANGAN PINDAHKAN APAPUN DI DALAMNYA!! DAN KALIAN
TIDAK BOLEH MEMBUKA RUANG ITU!! KHUSUS ITU..” teriak Ha Myung Jung.
Menengar hal itu, Aerin
meninggalkan acara makannya bergabung dengan Woori. Daniel Lee tercekat juga
dengan teriakan Ha Myung Jung, ia bahkan sudah mengikuti Aerin tanpa ia sadar.
Dan di belakangnya.. Hee Joon menggerutu geram.
Keempatnya kini menatap
layar itu tajam.
“TAPI BAGAIMANA DENGAN PERJANJIANNYA?”
“AKU SUDAH BILANG KALIAN BOLEH MENGGUNAKANNYA ASALKAN TIDAK
MENYENTUH APAPUN DI DALAM RUANG ITU!!”
‘ruang itu..’ yang
dimaksud olehnya. Aerin sangat ingat! Di sanalah Aiden di sekap dulu. Kenapa?
Ada apa dengan ruangan itu? Kenapa Ha Myung Jung tidak mengijinkan mereka
menyentuhnya? Dan kenapa? Alasan apa yang membuatnya mempertahankan gedung itu?
Ada apa?
Tanpa sengaja Aerin
sudah meneteskan air matanya. Luka itu kembali. Luka kehilangan dengan tragis
orang yang ia cintai. Adik kembarnya.
“Aiden,,,”
Deg!
“Aerin-ah..” panggil Hee Joon
“Oppa.. ada apa ini? Kenapa Ha Myung Jung melakukan itu?”
“sudahlah, jangan pikirkan itu.. aku akan mengatasi ini..
Oppa janji akan mencari tahu semuanya..”
Mendengar itu Woori
begitu marah. Ia marah pada Ha Myung Jung!
::
::
::
::
Tidak!
Aerin tidak bisa
menunggu saja dari Hee Joon. Ia akan mencari tahu sendiri soal gedung itu.
Kenapa semua orang tertarik pada gedung itu?
“Rin-ah..”
Aerin menoleh,
dilihatnya Kyuhyun sedang berjalan menghampirinya.
“eoh.. Oppa..”
“waegurrae?? Wajahmu pucat.. kau sakit?”
“ani..” gelengnya “eoh, bagaimana Donghae? Kudengar ia
menyelamatkan Oppa..”
“gwaenchana, dia sudah bisa berteriak..”
Aerin tertawa. Ya,
untuk pertama kalinya di pagi ini ia bisa tertawa. Dan yang membuatnya tertawa
adalah Kyuhyun. Namja itu selalu ada untuk Aerin, selain Hee Joon. Namja yang
selalu ingin di temuinya selama ini.
“eoh.. Oppa, boleh aku minta tolong?”
“mwo?”
“antar aku menemui Ha Myung Jung!”
“MWO?”
“kau harus mengantarku.. jebal.. jebalyo..” rajuknya
“ayolah Oppa.. ini mengenai hidup dan matiku..”
“mworago??”
“yak, tidak adakah tanggapan lain selain ‘mwo’ itu?”
“aaiish.. baiklah, tapi aku tidak bisa sampai sore.. kau
tahu sendiri kan bagaimana jadwalku akhir-akhir ini. Aku juga tidak mau
dimarahi Shin Yoon hyung..”
Senyum merekah di bibir
Aerin.. “nde.. kajja..”
Kyuhyun mencibir. Yeoja
itu sudah masuk ke mobilnya begitu saja.
::
::
“untuk apa kau ingin menemuinya? Dia pemilik gedung SS
kan? Kau..” Kyuhyun bertanya sambil fokus dengan kemudinya.
“aku akan menepis luka itu sementara ini.. aku penasaran,
kenapa semua orang tertarik dengan gedung itu? Bahkan ruangan itu.. Oppa, kau
melihat berita tadi malam kan?”
Kyuhyun menggeleng “aku
menemani Donghae dan dia terus merajuk mengajakku menonton film kartun jadi aku
tidak sempat melihat berita apapun..”
“aiigoo.. kalian sudah seperti kakak adik saja..”
“benarkah??”
“kau tak sadar Oppa?”
“molla.. aku pikir Donghae lebih dekat dengan Zoumi
hyung.. ah, YAK!! Kenapa kau terus menanyakannya? Kenapa kau tidak ingin tahu keadaanku?
Aisshh.. yeoja ini..”
“OMO!! Kau cemburu? Cemburu pada asisten manager
sendiri??”
“YAAIIISSHH!!” hampir saja ia mengumpat.
::
::
Aerin dan Kyuhyun sudah
berada di depan gedung itu. Aerin memejamkan mata sebentar menenangkan hatinya.
‘ayo Aerin, kalau ini
ada kaitannya dengan Aiden, kau harus mencari tahu..’ semangatnya pada diri
sendiri.
“apa Ha Myung Jung di sini? Tidak di tempat lain?”
“molla, Oppa..”
“ya… kenapa kita seperti ditektiv sekarang?”
“berhentilah bergurau Oppa..” ssrtt. Itu cukup ampuh
membuat Kyuhyun diam..
Kebetulan sedang tidak
ada orang di gedung itu. Sepertinya BigMoon Agency tidak melakukan shooting
hari ini.
“kenapa bisa?”
“bisa apa?”
“semalam berita itu begitu ramai, kenapa hari ini tidak
ada orang..?”
“sudahlah, kita masuk saja.. bagaimana? Sudah sampai di
sini.. aku yakin kau punya tujuan lain selain bertemu Ha Myung Jung..”
Aerin sepakat. Mereka
tidak bisa menemukan pemilik gedung itu karena Aerin pun tidak tahu jelas
dimana ia berada.
Nampak ia ragu saat
akan masuk. Tapi Kyuhyun memegang tangannya erat seakan mengatakan ‘ada aku’
mampu membuat Aerin tegar.
Bekas kebakaran itu
masih begitu nampak.. tidak ada yang berubah dari bangunannya. Gedung tujuh
lantai itu benar-benar mengerikan. Jendela-jendela terbuka karena kaca-kaca
yang pecah. Atap yang terlihat rapuh dan lantai-lantai hitam. Dua lantai paling
atas malah hampir tak beruba sama sekali. Miris. Aerin bahkan seakan mendengar
jeritan Aiden di sana.
Kembali ia menteskan
air mata..
‘hiks.. Aiden..’
Kyuhyun sadar. Ia tahu
yeoja itu tak sanggup lagi berada di sana. Kini ia tak peduli akan dimarahi
atau di omelinya.
“Kajja..” Kyuhyun menarik lengan Aerin menyeret yeoja itu
pergi dari sana secepatnya.
Menuntunnya ke dalam
mobil dan segera membawanya melaju jauh.
::
::
Aerin tertegun, tak
sadar kemana ia dibawa Kyuhyun.
“mwo?? Kyu hyung.. kau datang??”
Aerin terjengkit..
rupanya ia sudah berada di kamar rawat Donghae..
“Aerin ssi.. kau datang??”
“Donghae…”
“nde, apa Kyuhyun hyung menyeretmu ke sini tadi?”
tanyanya dengan wajah polos. Aerin menghempaskan napas lega melihat wajah
Donghae.. kini ia menyunggingkan senyum.
“bagaimana keadaanmu?” nampaknya ia sudah beradaptasi
dengan keberadaannya sekarang.
“sebenarnya aku baik-baik saja tapi mereka memaksaku
untuk tinggal di sini, karena aku takut di pecat makanya aku menurut..”
bohongnya
“YAK!! Siapa yang memecatmu?” pukul Kyuhyun
“YAK, JANGAN MEMUKULKU KYU!!”
“SOPANLAH DENGANKU!”
“KAU YANG MULAI!”
“KAU INI BEKERJA PADAKU!!”
“jadi.. kau benar akan memecatku?” suara Donghae
merendah..
Begitu mendengar
pertengkaran hebat dari kedua namja babo di depannya, Aerin tak hentinya
tertawa.
“Kalian
sama-sama Babo!!”
“YAK!!”
-tbc-
Aq greget.... Author ngepost nya lumayan lama tpi sllu di tunggu ffnya :) #kyuhae so sweet bgt
BalasHapusAkhh kapan terungkapnya jati diri donghe . Hiks hiks q penasaran
BalasHapuspenasaran~
BalasHapusNext...next.. Masih penasaran gimana aiden meloloskan diri dr kebakaran itu karena aku yakin aiden itu pasti donghae #sotoy
BalasHapusWuaaaaaaa next next chingu.. :)
BalasHapusAh., makin seru aja..
BalasHapusPenasaran nih sama aiden dan donghae???
Next chingy., fast update neee...
Hehhheee
Ditunggu kelanjutannya. .
Uweee greget bangetttttt kapan terungkapnya ini huwaaaa penasaran .. Lanjut thor postnya jangan lama lama ya
BalasHapus'aiden Lee ' nama Disneynya donghae bukan?
BalasHapusKpn ya di update lg,, penasaran bgt
BalasHapusIya thorr...
BalasHapusUpdate lgi.....penasaran bgt nihh...
Iya thorr...
BalasHapusUpdate lgi.....penasaran bgt nihh...