Senin, 30 Mei 2016

HERO [12]



-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 12
::
Before
“andwae..” tahan Young Na
            “aku akan tetap membawanya pergi… jika dia memang Gi Soo setidaknya ia tidak terluka lagi karena harus tinggal dengan mereka..” liriknya pada Siwon dan Kyuhyun.
            “andwae.. hajimma… jeball..” rengek Young Na.
Nihil!
Ia tak berhasil..
Yong Gun sudah membawa Donghae pergi dari sana dengan paksa.

-NOW-
SRRAKK!!
PRANKK!!
Gelas di meja tak bersalah itu menjadi korban kemarahan Woori setelah ia mendapat kabar dari Ji Song Min jika Ha Myung Jung menyerahkan file rahasia itu pada Moon Cae Won.
            “dia benar-benar membuatku marah..!!” geramnya.
Setelahnya Woori pergi begitu saja..
            “Nyonya.. mau kemana?”
            “aku harus menemuinya lagi..” datar Woori.

@SkySea_Gedung
ACTION!!
Seorang sutradara andalan BigMoon Agency memberi instruksi.
BAM!!
Tiga orang namja dengan fashion berbeda masuk dalam sebuah gedung. Seorang dengan kemeja hitam legam yang lengannya di lipat hingga siku menggambarkan seorang namja yang cerdas. Ia adalah otak dari semua itu yang membuat kedua rekannya terlibat. Seorang lain yang adalah si rekan adalah pemuda tinggi kurus dengan wajah tampan. Kacamata minusnya tak membuat semua itu hilang dari wajahnya. Satunya lagi nampak lebih ceroboh dan berantakan. Tapi gerakannya begitu cepat melirik ke semua ruangan..
‘sebuah dokumen tua yang terkubur’
Itulah misi mereka. Harus segera di temukan agar kebenaran sebuah peristiwa terungkap.
::
::
::
::
            “kepalamu masih sakit?” Yong Gun menyodorkan segelas air putih pada Donghae. mereka berada di dalam rumah kecil mereka yang sudah lama tak di tinggali.
Donghae menggeleng “gumapta samchon.. tapi kenapa kau membawaku ke sini? Mereka tidak menahanmu?”
            “hanya yeoja itu yang melakukannya..”
            “benarkah?”
            “nde.. kau tidak suka?”
Donghae menundukkan kepala “aku mulai nyaman di rumah itu.. aku mulai menyukainya.. saat aku bertengkar dengan Kyuhyun, saat Zoumi hyung membelaku.. saat Siwon hyung yang kaku itu mulai tersenyum padaku..” lirihnya mengingat semua kenangan itu “aku tidak pernah merasakan itu sebelumnya..”
            “yaa.. jadi kau lebih suka tinggal dengan mereka daripada denganku?”
            “eoh.. aniyo.. bukan seperti itu samchon..” Donghae menatap salah pada namja di depannya.
Yong Gun heran “yaa.. kenapa kau berbicara sopan sekali padaku? Biasanya kau akan marah atau emosi?? Waegurrae?? Gwaenchana??”
Donghae kembali menundukkan kepala.. “aku merindukan mereka..” isaknya tiba-tiba “samchon.. apa aku bisa kembali pulang? Apa aku bisa kembali berkumpul dengan mereka? Aku benci keadaan ini.. aku lelah berpura-pura tidak mengenal mereka padahal sudah sangat dekat.. aku lelah samchon.. harus berapa lama lagi? aku sudah melakukannya sejak tiga belas tahun yang lalu..”
Hiks..
Yong Gun tahu persis perasaannya..
Namja itu menarik Donghae dalam pelukannya membiarkannya menangis di bahunya. Tak peduli jika bajunya akan basah nanti.. jika itu bisa membuatnya lebih tenang maka apapun akan dilakukan Yong Gun.
            “aku mengenalmu sejak lama Hae.. semua tentang dirimu aku tahu.. mian karena kau belum bisa berkumpul dengan mereka.. bersabarlah sedikit. Aku yakin ini tidak akan lama lagi.. setelah itu kau akan hidup tanpa kebohongan lagi.. aku hanya tidak ingin kau celaka Hae, jadi bertahanlah sebentar saja.. takdir sudah mulai berpihak padamu.. bertahanlah..”
Hiks..
Hiks..
::
::
::
::
-Red Fire Document-
Menurut keterangan, Red Fire Document adalah dokumen nyata yang menyimpan rahasia peristiwa terbakarnya gedung SS tiga belas tahun yang lalu. saat ini banyak pihak yang menjadi tertarik untuk mengetahui kebenarannya. Bersama dengan ini BigMoon agency sedang berusaha mencari kebenarannya.
::
::
Apalagi itu??
Shi Yoon menggrutu melihat berita itu melalui ponselnya.
            “bagaimana bisa berita ini hampir mengubur berita konser The Hero? Tidak bisa dibiarkan.. mereka tidak bisa merusak semua kerjaku untuk menyiapkan konser ini.. ani… aniyo..” Shi Yoon mengoceh sendiri “aiisshh.. aku bisa pusing kalau anak itu tidak ada.. aahh.. kenapa ini harus terjadi? Kenapa bisa anak itu tiba-tiba menjadi Song Gi Soo? Apa sebenarnya dia mata-mata yang menyusup ke dalam Little Star? Aaiisshh… menyebalkan!!”
            “Yaa.. hyung, apa yang kau lakukan?”
            “eoh.. Zoumi-ya..”
            “waeyo?”
            “Donghae….”
            “sstt… jangan menyebut namanya di depan duo Choi itu..” Zoumi memberi kode.
            “ahh.. arraseo.. bagaimana dia sekarang? kau masih menghubunginya kan?”
HAH!! Zoumi menghela napas “dia bersama pamannya.. kembali ke rumahnya..”
            “mwo??”
            “aku tidak tahu harus bagaimana.. Ajjuhma seharian mengurung diri di kamar.. Siwon dan Kyuhyun tidak peduli.. aku tidak tahu kenapa mereka menutup mata seperti itu..”
Shi Yoon menepuk pundak Zoumi “kita harus bersabar dengan mereka..”
            “nde, kau benar hyung..”
            “baiklah, konser kalian lusa.. harus berhasil..”
            “euhm…” angguknya.
::
::
::
::
Aerin menjadi lebih pendiam dari biasanya. Yeoja itu bahkan malas melakukan apapun, pikirannya kini tertuju pada Red Fire Document yang menjadi perbincangan banyak orang. Kini ia menjadi semangat untuk mengungkap kebenaran yang ada. Ditambah cerita Kyuhyun mengenai Song Ji Do dan Donghae yang sebenarnya adalah Gi Soo. Aerin tidak peduli dengan Gi Soo, ia hanya ingin tahu bagaimana Gi Soo bisa mengenal Aiden.
Tunggu! Ia harus tahu satu kebenaran dulu.. bagaimana bisa Song Ji Do menjadi sekretaris Kim Hee Joon.
::
::
            “Rin-ah.. ada apa? Bukankah seharusnya kau bersama The Hero untuk konser mereka lusa?” Hee Joon menyeret kursi kerjanya lebih mendekat pada adik perempuannya yang dating tiba-tiba.
            “Oppa, ada yang ingin aku tanyakan..”
            “mwo?” Hee Joon memasang wajah serius.
            “euhm… Oppa, apa.. ehm.. benarkah kalau sebenarnya Sekretaris ji Song Min adalah Song Ji Do?”
HeeJoon membelakkan mata saking terkejut dengan pertanyaan yang lebih mirip dengan pernyataan itu..
            “benarkah Oppa?” sekali lagi Aerin memperjelas.
            “siapa yang mengatakan itu?”
            “jadi benar?”
            “tidak.. itu tidak benar..”
            “kau bohong padaku Oppa? Baru kali ini kau berbohong padaku.. kau jelas tahu jika sekretaris Ji adalah Song Ji Do? Untuk apa Oppa menyembunyikannya dariku? Apa maksudnya ini?”
            “yaaa.. aku benar-benar tidak tahu.. siapa yang mengatakan itu padamu??”
            “tidak penting siapa dia, yang jelas apa yang dikatakannya itu benar..” Aerin mulai sinis “aku hanya tidak mengerti mengapa ia bisa menjadi sekretaris Oppa..??”
            “Aerin-ah..”
            “atau sebenarnya Oppa mengetahui sesuatu??”
            “yaa… Rin-ah.. apa aku harus meneliti semua nama pegawai di sini? Orang itu masuk dengan nama Ji Song Min, haruskan aku meneliti apa benar itu namanya atau tidak? Lagi pula ia memiliki kartu kewargaan..”
Aerin mendesah.
Benar. Mana mungkin Hee Joon meneliti kebenaran sebuah nama. Itu juga bukan urusan Hee Joon sebagai direktur. Bahkan selama ini memang sekretaris Ji selalu melakukan tugasnya dengan baik. Ia tidak terlihat seperti orang jahat. Tapi.. apa yang dikatakan Kyuhyun??
::
::
::
::
Donghae menyendiri di atap rumah yang ia tempati bersama Yong Gun. Duduk dengan hanya memandang bonsai dalam pot kecil yang di sebelahnya lagi kaktus yang tak pernah tumbuh besar baginya. Ia mencoba mengingat apa yang pernah terjadi dalam hidupnya hingga ia bisa berakhir tinggal bersama dengan orang yang di panggilnya samchon.
Bayangan itu muncul..
Saat ia tiba-tiba sampai di rumah ini belasan tahun yang lalu disambut hangat oleh Yong Gun dan isterinya yang memang tidak memiliki anak. ia sayang disayang walau bukan anak kandung, walau ia tak memanggil mereka Appa dan Oemma..
Imo yang selalu menyiapkan makanan untuknya, menyambutnya saat pulang sekolah. Samchon yang selalu mengajak mereka pergi berlibur saat ada hari kosong. Hubungan mereka sudah mencerminkan sebuah keluarga yang harmonis.
‘Oemma.. aku merindukanmu sama seperti aku merindukan Imo..’ ucapnya dalam batin ‘aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini Oemma, tapi.. tetaplah menjagaku dari sana.. karena aku tidak tahu harus berlindung pada siapa saat ini.. hanya samchon yang menemaniku..’
Donghae memejamkan mata mencoba mengingat bagaimana wajah Oemma dan Imo-nya. Tapi gelap.. ia tak bisa melihatnya malah suara sayu seorang yeoja bernyanyi yang ia dengar.
‘Twinkle..twinkle little star.. how I wonder what you are..’
Terus..
Dan terus..
Suara itu melantunkan satu bait penuh..
Rupanya itu cukup meneguhkan hatinya. Donghae membuka mata mencoba menerima kenyataan dan menghadapi apa yang di depannya.
Kembali ia ke dalam rumah sambil berjalan sangat pelan dan terlihat malas. Sebenarnya ia hampir melupakan satu hal kesukaannya selama ini..
Skateboard!
Mungkin itu bisa mengurangi galaunya hati.
Diambilnya papan itu cekatan lalu beberapa menit setelahnya ia sudah menikmati perjalanannya.
::
::
Daun maple berguguran mengenai pucuk kepalanya. Donghae tak terkejut malah ia senang karena benda itu seakan menimbulkan bau yang sampai pada penciumannya. Padahal bukan.. itu hanya bau tanah diterpa angin semilir ditambah rerumputan hijau sepanjang jalanan yang ia lalui.
Donghae merentangkan tangannya menikmati apa yang sudah lama tidak ia lakukan semenjak tinggal bersama The Hero sebulan yang lalu..
::
::
::
::
Keadaan saat ini semakin panas. Persaingan BigMoon Agency dan Little Star semakin mencuat. Di tengah hiruk pikuk persiapan konser The Hero, BigMoon Agency meluncurkan pernyataannya tentang sebuah kebenaran yang disembunyikan Red Fire Document. Tidak tahu siapa yang awalnya menyebutkan itu namun masalah tersebut sudah menjadi berita utama di line news.
Kim Woori benar-benar menemui Ha Myung Jung untuk kedua kalinya. Namja berbadan agak besar itu sudah menampakkan usianya yang semakin menua. Tapi kacamata yang dipakainya menyembunyikan kenyataan itu. Tidak ada yang tahu jika namja itu sudah lama hidup sendiri.
            “untuk apa lagi kau menemuiku? Apa kau sudah memiliki uangnya??”
            “beri aku waktu… kenapa kau tidak pernah mengerti posisiku?”
Rupanya percakapan mereka sudah jauh dari kata dan hormat dilihat dari cara bicara yang sudah tidak formal lagi.
            “aku menerima semua perjanjian ini karena kau Kim Woori.. dan kau melupakanku setelah apa yang aku lakukan padamu? Ingat… dokument itu masih ada di tanganku..”
            “baiklah.. aku akan mengirim uangnya segera..”
Namja itu tertawa “terlambat.. aku sudah tidak membutuhkan lagi uang itu.. aku juga sudah mengubah niatku untuk kembali membangun gedung itu.. aku tidak begitu menyukai bisnis lagi sekarang..”
            “yaa.. lalu apa maumu?”
            “aku menginginkanmu..”
            “mworago??”
            “sejak lama aku menginginkanmu Kim Woori, tapi kau lebih memilih laki-laki itu.. Daniel Lee..”
            “jaga bicaramu..”
            “aku sudah menjaganya sejak dulu.. dan kini aku sudah tidak bisa menjaganya lagi.. sebaiknya kau bersiap saja untuk satu hal yang akan ku lakukan sebentar lagi..”
            “mwo?? Kau.. apa kau berencana untuk menjatuhkanku??” sinisnya.
            “aniyo.. aku tidak menjatuhkanmu, kau sendiri yang melakukan itu… aku tahu semua yang kau lakukan..”
Woori semakin kesal.. “kau tidak akan pernah berhasil, lagi pula kau tahu apa..”
            “aku tahu Worri-ya.. aku tahu kau yang menyuruh orang untuk menculik putra Daniel Lee, karena kau tahu dalam tradisi keluarga Lee hanya anak laki-lakilah yang akan menerima ‘tahtah pewaris’ itu.. jadi kau menyingkirkannya agar Hee Joon bisa menggantikan posisi itu..”
Woori tersenyum hambar.. “kau tidak punya buktinya..”
            “kau pikir untuk apa aku memberikan dokumen itu pada BigMoon??”
            “dan aku tidak akan kalah denganmu..”
Ha Myung Jung tertawa “aku bisa saja mencabut semua tindakanku itu.. asal kau bersedia pergi bersamaku..”
Woori semakin marah “kau tidak ingat usia rupanyaa Tuan Jung..”
            “tentu aku ingat, karena itulah aku sudah menghitung berapa lama aku bersabar menunggumu..”
            “dan aku tidak akan melakukan hal itu.. menjijikkan!!”
            “kaulah yang menjijikkan Kim Woori.. kau bisa lihat, ini baru awal.. setelah aku menemukan Song Gi Soo.. aku bisa menyeretmu ke penjara..”
            “Song Gi Soo?? Hey.. anak itu sudah mati.. kau bercanda..”
            “tidak.. anak buahku baru saja menemukannya.. ia juga menemukan Im Young Na.. kau juga sudah bertemu dengannya bukan??”
Kali ini Woori benar-benar tak bisa menahan amarah.. “dasar penjahat…” ujarnya. Woori berdiri dengan kasar dan pergi meninggalkan Ha Myung Jung.
::
            “percuma saja aku menemuinya.. dia sudah tidak bisa diandalkan.. aku harus mencari cara lain..” gerutu Woori di dalam mobil selama melaju. Tak lama akhirnya ia mengambil ponsel memutuskan menghubungi seseorang..
            “temukan Song Gi Soo secepatnya..”
::
::
Mobil Woori melaju…
Dan saat itu Donghae berselisih jalan dengannya..
Namja itu masih menikmati kesenangannya. Bahkan sekarang ia berhenti di sebuah minimarket hanya untuk membeli ice cream.
Bibirnya terseyum melihat ice cream rasa coklat itu di tangannya.
            “ahhhh… rasanya aku sudah sangat lama tidak memakan ini… eouhm.. rasanya pasti sangat enak..” katanya sendiri.
Donghae duduk di depan minimarket itu melahap ice creamnya..
            “Lee Donghae..”
Ia sedikit mendongak saat mendengar seseorang memanggil namanya. Seorang yeoja cantik yang sangat di kenalnya walau kini ia memakai syal di leher hingga hampir menutup pernapasannya.
            “Aerin…”
            “nde, sedang apa kau di sini?”
            “harusnya aku yang bertanya.. kau tidak latihan bersama The Hero?? Kalian akan konser kan?? Kau bahkan sudah hafal dengan sikap Kyuhyun.. lalu apa ini? Apa kau kabur??”
Aerin tersenyum saat mendapat pertanyaan bertubi dari Donghae.. ia menyamankan dirinya dengan duduk di depan Donghae.
            “sepertinya ice cream itu enak..”
            “yaaa.. jangan mengalihkan pertanyaanku..”
            “arra…. Aku sedang ingin jalan-jalan saja, karena rasanya terlalu banyak masalah yang membuatku sesak napas..”
            “eoh… apa kau.. mau ice cream? Akan aku belikan..”
Aerin akhirnya mengangguk mendapat tawaran Donghae. Tak lama namja itu kemudian berlari kembali ke dalam minimarket dan membeli ice cream. Aerin memperhatikan dengan seksama, bahkan sesekali ia membatin..
‘apa benar ia Song Gi Soo?? Apa dia tahu tentang peristiwa itu?’
            “Ya… kau melamun?” Donghae sudah kembali rupanya “ini.. aku lupa menanyakan kau suka rasa apa, tapi aku rasa kau akan menyukai vanilla…”
            “gumapta…” Aerin kembali pada kesadarannya “eoh, Donghae… apa kau punya waktu hari ini? Kau bisa menemaniku sebentar??”
            “odie??”
            “aku ingin ke SeaWorld…”
            “SeaWorld??” mendengar nama tempat itu Donghae berbinar “nde, kajja.. kita pergi..” tanpa sengaja ia sudah menyeret lengan Aerin dengan cepat. Sepertinya ia melupakan apa yang sedang terjadi pada dirinya akhir-akhir ini. Atau sebenarnya ia tak mau tahu lagi apa yang akan terjadi.
Bukankah seharunya ia bersedih karena pergi dari rumah The Hero? Dan sedih karena Kyuhyun sudah membencinya..
Ah, lupakan saja untuk saat ini.. sama seperti Aerin yang ingin melupakan semua masalah untuk hari ini saja..
::
::
::
::
            “YAK!! Lalu dimana Aerin?” bentak HeeJoon.
Setelah manager The Hero menghubunginya tadi karena ingin menanyakan keberadaan Aerin, ia malah balik bertanya.
            “dia tidak ke sana??”
            “tidak direktur… untuk itu kami bertanya, ponselnya tidak bisa kami hubungi juga..”
            “baiklah.. aku akan mencarinya dulu..”
            “nde, gumapseumida..”
PIP!!
Ia kembali menekan nomor di ponselnya..
            “Ahjjussi… Aerin bersamamu?” rupanya ia menghungi Yong Gun, mungkin saja Aerin meminta Yong Gun untuk mengantarkan ke suatu tempat.
            “tidak, Tuan Kim.. Nona Aerin hari ini tidak meminta saya untuk mengantarnya kemanapun.. saya sedang bersama dengan Tuan Lee..”
            “kalau begitu jangan sampai Appa tahu.. aku akan mencarinya sendiri..”
            “nde..”
Kemana anak itu??
Kim HeeJoon menjadi cemas.. sejak Aerin bertanya mengenai Song Ji Do, anak itu menjadi aneh.
::
::
::
::
Aahhh… sebaiknya kau tidak secemas itu Hee Joon!!
Andai kau tahu jika Aerin sekarang sedang tertawa lepass bersama Donghae.
Ya, mereka menikmati kebebasan mereka.. Donghae menceritakan hal-hal lucu yang ia tahu mengenai jenis-jenis ikan.. yang ujung-ujungnya itu hanya ada di dalam film animasi saja.. Aerin tidak berhenti tertawa. Ia benar-benar melupakan semua hal hari ini.
Dan perjalanan merekaa hari itu berakhir di sebuah kedai seafood..
            “WAAAHHHHHHHHHH!!!” kedua orang itu membelakkan mata menatap makanan di atas meja, penuh dan nikmat sekali kelihatannya.
            “KAJJA!! Kita makan…”
            “KAJJA!!” sambut Donghae semangat.
Aerin tidak pernah merasakan hal yang seperti ini sejak kepergian Aiden. Ia merasa jika bersama namja bernama Donghae itu, Aiden juga bersamanya. Tapi tidak!! Ia segera menepisnya.. Donghae bukan Aiden.. Donghae itu Gi Soo..
Ya.. Song Gi Soo.. yang sekarang menjadi incaran banyak orang termasuk Kim Woori..
_TBC_

Mian Chingu, telat update…. ^^ udah pada nunggu ya…..??