-MY NAME,
HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup
tak lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka
mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir,
tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu
denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 12
::
Before
“andwae..” tahan
Young Na
“aku akan tetap membawanya pergi…
jika dia memang Gi Soo setidaknya ia tidak terluka lagi karena harus tinggal
dengan mereka..” liriknya pada Siwon dan Kyuhyun.
“andwae.. hajimma… jeball..” rengek
Young Na.
Nihil!
Ia tak berhasil..
Yong Gun sudah
membawa Donghae pergi dari sana dengan paksa.
-NOW-
SRRAKK!!
PRANKK!!
Gelas di meja tak
bersalah itu menjadi korban kemarahan Woori setelah ia mendapat kabar dari Ji
Song Min jika Ha Myung Jung menyerahkan file rahasia itu pada Moon Cae Won.
“dia benar-benar membuatku
marah..!!” geramnya.
Setelahnya Woori
pergi begitu saja..
“Nyonya.. mau kemana?”
“aku harus menemuinya lagi..” datar
Woori.
@SkySea_Gedung
ACTION!!
Seorang sutradara
andalan BigMoon Agency memberi instruksi.
BAM!!
Tiga orang namja
dengan fashion berbeda masuk dalam sebuah gedung. Seorang dengan kemeja hitam
legam yang lengannya di lipat hingga siku menggambarkan seorang namja yang
cerdas. Ia adalah otak dari semua itu yang membuat kedua rekannya terlibat.
Seorang lain yang adalah si rekan adalah pemuda tinggi kurus dengan wajah
tampan. Kacamata minusnya tak membuat semua itu hilang dari wajahnya. Satunya
lagi nampak lebih ceroboh dan berantakan. Tapi gerakannya begitu cepat melirik
ke semua ruangan..
‘sebuah dokumen tua
yang terkubur’
Itulah misi mereka.
Harus segera di temukan agar kebenaran sebuah peristiwa terungkap.
::
::
::
::
“kepalamu masih sakit?” Yong Gun
menyodorkan segelas air putih pada Donghae. mereka berada di dalam rumah kecil
mereka yang sudah lama tak di tinggali.
Donghae menggeleng
“gumapta samchon.. tapi kenapa kau membawaku ke sini? Mereka tidak menahanmu?”
“hanya yeoja itu yang
melakukannya..”
“benarkah?”
“nde.. kau tidak suka?”
Donghae menundukkan
kepala “aku mulai nyaman di rumah itu.. aku mulai menyukainya.. saat aku
bertengkar dengan Kyuhyun, saat Zoumi hyung membelaku.. saat Siwon hyung yang
kaku itu mulai tersenyum padaku..” lirihnya mengingat semua kenangan itu “aku
tidak pernah merasakan itu sebelumnya..”
“yaa.. jadi kau lebih suka tinggal
dengan mereka daripada denganku?”
“eoh.. aniyo.. bukan seperti itu
samchon..” Donghae menatap salah pada namja di depannya.
Yong Gun heran
“yaa.. kenapa kau berbicara sopan sekali padaku? Biasanya kau akan marah atau
emosi?? Waegurrae?? Gwaenchana??”
Donghae kembali
menundukkan kepala.. “aku merindukan mereka..” isaknya tiba-tiba “samchon.. apa
aku bisa kembali pulang? Apa aku bisa kembali berkumpul dengan mereka? Aku
benci keadaan ini.. aku lelah berpura-pura tidak mengenal mereka padahal sudah
sangat dekat.. aku lelah samchon.. harus berapa lama lagi? aku sudah
melakukannya sejak tiga belas tahun yang lalu..”
Hiks..
Yong Gun tahu persis
perasaannya..
Namja itu menarik
Donghae dalam pelukannya membiarkannya menangis di bahunya. Tak peduli jika
bajunya akan basah nanti.. jika itu bisa membuatnya lebih tenang maka apapun
akan dilakukan Yong Gun.
“aku mengenalmu sejak lama Hae..
semua tentang dirimu aku tahu.. mian karena kau belum bisa berkumpul dengan
mereka.. bersabarlah sedikit. Aku yakin ini tidak akan lama lagi.. setelah itu
kau akan hidup tanpa kebohongan lagi.. aku hanya tidak ingin kau celaka Hae,
jadi bertahanlah sebentar saja.. takdir sudah mulai berpihak padamu..
bertahanlah..”
Hiks..
Hiks..
::
::
::
::
-Red Fire Document-
Menurut keterangan, Red Fire Document adalah dokumen nyata yang
menyimpan rahasia peristiwa terbakarnya gedung SS tiga belas tahun yang lalu.
saat ini banyak pihak yang menjadi tertarik untuk mengetahui kebenarannya.
Bersama dengan ini BigMoon agency sedang berusaha mencari kebenarannya.
::
::
Apalagi itu??
Shi Yoon menggrutu
melihat berita itu melalui ponselnya.
“bagaimana bisa berita ini hampir
mengubur berita konser The Hero? Tidak bisa dibiarkan.. mereka tidak bisa
merusak semua kerjaku untuk menyiapkan konser ini.. ani… aniyo..” Shi Yoon
mengoceh sendiri “aiisshh.. aku bisa pusing kalau anak itu tidak ada.. aahh..
kenapa ini harus terjadi? Kenapa bisa anak itu tiba-tiba menjadi Song Gi Soo?
Apa sebenarnya dia mata-mata yang menyusup ke dalam Little Star? Aaiisshh…
menyebalkan!!”
“Yaa.. hyung, apa yang kau lakukan?”
“eoh.. Zoumi-ya..”
“waeyo?”
“Donghae….”
“sstt… jangan menyebut namanya di
depan duo Choi itu..” Zoumi memberi kode.
“ahh.. arraseo.. bagaimana dia
sekarang? kau masih menghubunginya kan?”
HAH!! Zoumi menghela
napas “dia bersama pamannya.. kembali ke rumahnya..”
“mwo??”
“aku tidak tahu harus bagaimana..
Ajjuhma seharian mengurung diri di kamar.. Siwon dan Kyuhyun tidak peduli.. aku
tidak tahu kenapa mereka menutup mata seperti itu..”
Shi Yoon menepuk
pundak Zoumi “kita harus bersabar dengan mereka..”
“nde, kau benar hyung..”
“baiklah, konser kalian lusa.. harus
berhasil..”
“euhm…” angguknya.
::
::
::
::
Aerin menjadi lebih
pendiam dari biasanya. Yeoja itu bahkan malas melakukan apapun, pikirannya kini
tertuju pada Red Fire Document yang menjadi perbincangan banyak orang. Kini ia
menjadi semangat untuk mengungkap kebenaran yang ada. Ditambah cerita Kyuhyun
mengenai Song Ji Do dan Donghae yang sebenarnya adalah Gi Soo. Aerin tidak
peduli dengan Gi Soo, ia hanya ingin tahu bagaimana Gi Soo bisa mengenal Aiden.
Tunggu! Ia harus
tahu satu kebenaran dulu.. bagaimana bisa Song Ji Do menjadi sekretaris Kim Hee
Joon.
::
::
“Rin-ah.. ada apa? Bukankah
seharusnya kau bersama The Hero untuk konser mereka lusa?” Hee Joon menyeret
kursi kerjanya lebih mendekat pada adik perempuannya yang dating tiba-tiba.
“Oppa, ada yang ingin aku
tanyakan..”
“mwo?” Hee Joon memasang wajah
serius.
“euhm… Oppa, apa.. ehm.. benarkah
kalau sebenarnya Sekretaris ji Song Min adalah Song Ji Do?”
HeeJoon membelakkan
mata saking terkejut dengan pertanyaan yang lebih mirip dengan pernyataan itu..
“benarkah Oppa?” sekali lagi Aerin
memperjelas.
“siapa yang mengatakan itu?”
“jadi benar?”
“tidak.. itu tidak benar..”
“kau bohong padaku Oppa? Baru kali
ini kau berbohong padaku.. kau jelas tahu jika sekretaris Ji adalah Song Ji Do?
Untuk apa Oppa menyembunyikannya dariku? Apa maksudnya ini?”
“yaaa.. aku benar-benar tidak tahu..
siapa yang mengatakan itu padamu??”
“tidak penting siapa dia, yang jelas
apa yang dikatakannya itu benar..” Aerin mulai sinis “aku hanya tidak mengerti
mengapa ia bisa menjadi sekretaris Oppa..??”
“Aerin-ah..”
“atau sebenarnya Oppa mengetahui
sesuatu??”
“yaa… Rin-ah.. apa aku harus
meneliti semua nama pegawai di sini? Orang itu masuk dengan nama Ji Song Min,
haruskan aku meneliti apa benar itu namanya atau tidak? Lagi pula ia memiliki
kartu kewargaan..”
Aerin mendesah.
Benar. Mana mungkin
Hee Joon meneliti kebenaran sebuah nama. Itu juga bukan urusan Hee Joon sebagai
direktur. Bahkan selama ini memang sekretaris Ji selalu melakukan tugasnya dengan
baik. Ia tidak terlihat seperti orang jahat. Tapi.. apa yang dikatakan
Kyuhyun??
::
::
::
::
Donghae menyendiri
di atap rumah yang ia tempati bersama Yong Gun. Duduk dengan hanya memandang
bonsai dalam pot kecil yang di sebelahnya lagi kaktus yang tak pernah tumbuh
besar baginya. Ia mencoba mengingat apa yang pernah terjadi dalam hidupnya
hingga ia bisa berakhir tinggal bersama dengan orang yang di panggilnya
samchon.
Bayangan itu
muncul..
Saat ia tiba-tiba
sampai di rumah ini belasan tahun yang lalu disambut hangat oleh Yong Gun dan
isterinya yang memang tidak memiliki anak. ia sayang disayang walau bukan anak
kandung, walau ia tak memanggil mereka Appa dan Oemma..
Imo yang selalu
menyiapkan makanan untuknya, menyambutnya saat pulang sekolah. Samchon yang
selalu mengajak mereka pergi berlibur saat ada hari kosong. Hubungan mereka
sudah mencerminkan sebuah keluarga yang harmonis.
‘Oemma.. aku
merindukanmu sama seperti aku merindukan Imo..’ ucapnya dalam batin ‘aku tidak
tahu apa yang akan terjadi setelah ini Oemma, tapi.. tetaplah menjagaku dari
sana.. karena aku tidak tahu harus berlindung pada siapa saat ini.. hanya
samchon yang menemaniku..’
Donghae memejamkan
mata mencoba mengingat bagaimana wajah Oemma dan Imo-nya. Tapi gelap.. ia tak
bisa melihatnya malah suara sayu seorang yeoja bernyanyi yang ia dengar.
‘Twinkle..twinkle little star.. how I wonder what you are..’
Terus..
Dan terus..
Suara itu
melantunkan satu bait penuh..
Rupanya itu cukup
meneguhkan hatinya. Donghae membuka mata mencoba menerima kenyataan dan
menghadapi apa yang di depannya.
Kembali ia ke dalam
rumah sambil berjalan sangat pelan dan terlihat malas. Sebenarnya ia hampir
melupakan satu hal kesukaannya selama ini..
Skateboard!
Mungkin itu bisa
mengurangi galaunya hati.
Diambilnya papan itu
cekatan lalu beberapa menit setelahnya ia sudah menikmati perjalanannya.
::
::
Daun maple
berguguran mengenai pucuk kepalanya. Donghae tak terkejut malah ia senang
karena benda itu seakan menimbulkan bau yang sampai pada penciumannya. Padahal
bukan.. itu hanya bau tanah diterpa angin semilir ditambah rerumputan hijau
sepanjang jalanan yang ia lalui.
Donghae merentangkan
tangannya menikmati apa yang sudah lama tidak ia lakukan semenjak tinggal
bersama The Hero sebulan yang lalu..
::
::
::
::
Keadaan saat ini
semakin panas. Persaingan BigMoon Agency dan Little Star semakin mencuat. Di
tengah hiruk pikuk persiapan konser The Hero, BigMoon Agency meluncurkan
pernyataannya tentang sebuah kebenaran yang disembunyikan Red Fire Document.
Tidak tahu siapa yang awalnya menyebutkan itu namun masalah tersebut sudah
menjadi berita utama di line news.
Kim Woori
benar-benar menemui Ha Myung Jung untuk kedua kalinya. Namja berbadan agak
besar itu sudah menampakkan usianya yang semakin menua. Tapi kacamata yang
dipakainya menyembunyikan kenyataan itu. Tidak ada yang tahu jika namja itu
sudah lama hidup sendiri.
“untuk apa lagi kau menemuiku? Apa
kau sudah memiliki uangnya??”
“beri aku waktu… kenapa kau tidak
pernah mengerti posisiku?”
Rupanya percakapan
mereka sudah jauh dari kata dan hormat dilihat dari cara bicara yang sudah
tidak formal lagi.
“aku menerima semua perjanjian ini
karena kau Kim Woori.. dan kau melupakanku setelah apa yang aku lakukan padamu?
Ingat… dokument itu masih ada di tanganku..”
“baiklah.. aku akan mengirim uangnya
segera..”
Namja itu tertawa
“terlambat.. aku sudah tidak membutuhkan lagi uang itu.. aku juga sudah
mengubah niatku untuk kembali membangun gedung itu.. aku tidak begitu menyukai
bisnis lagi sekarang..”
“yaa.. lalu apa maumu?”
“aku menginginkanmu..”
“mworago??”
“sejak lama aku menginginkanmu Kim
Woori, tapi kau lebih memilih laki-laki itu.. Daniel Lee..”
“jaga bicaramu..”
“aku sudah menjaganya sejak dulu..
dan kini aku sudah tidak bisa menjaganya lagi.. sebaiknya kau bersiap saja
untuk satu hal yang akan ku lakukan sebentar lagi..”
“mwo?? Kau.. apa kau berencana untuk
menjatuhkanku??” sinisnya.
“aniyo.. aku tidak menjatuhkanmu,
kau sendiri yang melakukan itu… aku tahu semua yang kau lakukan..”
Woori semakin
kesal.. “kau tidak akan pernah berhasil, lagi pula kau tahu apa..”
“aku tahu Worri-ya.. aku tahu kau
yang menyuruh orang untuk menculik putra Daniel Lee, karena kau tahu dalam
tradisi keluarga Lee hanya anak laki-lakilah yang akan menerima ‘tahtah
pewaris’ itu.. jadi kau menyingkirkannya agar Hee Joon bisa menggantikan posisi
itu..”
Woori tersenyum
hambar.. “kau tidak punya buktinya..”
“kau pikir untuk apa aku memberikan
dokumen itu pada BigMoon??”
“dan aku tidak akan kalah
denganmu..”
Ha Myung Jung
tertawa “aku bisa saja mencabut semua tindakanku itu.. asal kau bersedia pergi
bersamaku..”
Woori semakin marah
“kau tidak ingat usia rupanyaa Tuan Jung..”
“tentu aku ingat, karena itulah aku
sudah menghitung berapa lama aku bersabar menunggumu..”
“dan aku tidak akan melakukan hal
itu.. menjijikkan!!”
“kaulah yang menjijikkan Kim Woori..
kau bisa lihat, ini baru awal.. setelah aku menemukan Song Gi Soo.. aku bisa
menyeretmu ke penjara..”
“Song Gi Soo?? Hey.. anak itu sudah
mati.. kau bercanda..”
“tidak.. anak buahku baru saja
menemukannya.. ia juga menemukan Im Young Na.. kau juga sudah bertemu dengannya
bukan??”
Kali ini Woori
benar-benar tak bisa menahan amarah.. “dasar penjahat…” ujarnya. Woori berdiri
dengan kasar dan pergi meninggalkan Ha Myung Jung.
::
“percuma saja aku menemuinya.. dia
sudah tidak bisa diandalkan.. aku harus mencari cara lain..” gerutu Woori di
dalam mobil selama melaju. Tak lama akhirnya ia mengambil ponsel memutuskan
menghubungi seseorang..
“temukan Song Gi Soo secepatnya..”
::
::
Mobil Woori melaju…
Dan saat itu Donghae
berselisih jalan dengannya..
Namja itu masih
menikmati kesenangannya. Bahkan sekarang ia berhenti di sebuah minimarket hanya
untuk membeli ice cream.
Bibirnya terseyum
melihat ice cream rasa coklat itu di tangannya.
“ahhhh… rasanya aku sudah sangat
lama tidak memakan ini… eouhm.. rasanya pasti sangat enak..” katanya sendiri.
Donghae duduk di
depan minimarket itu melahap ice creamnya..
“Lee Donghae..”
Ia sedikit mendongak
saat mendengar seseorang memanggil namanya. Seorang yeoja cantik yang sangat di
kenalnya walau kini ia memakai syal di leher hingga hampir menutup
pernapasannya.
“Aerin…”
“nde, sedang apa kau di sini?”
“harusnya aku yang bertanya.. kau
tidak latihan bersama The Hero?? Kalian akan konser kan?? Kau bahkan sudah
hafal dengan sikap Kyuhyun.. lalu apa ini? Apa kau kabur??”
Aerin tersenyum saat
mendapat pertanyaan bertubi dari Donghae.. ia menyamankan dirinya dengan duduk
di depan Donghae.
“sepertinya ice cream itu enak..”
“yaaa.. jangan mengalihkan
pertanyaanku..”
“arra…. Aku sedang ingin jalan-jalan
saja, karena rasanya terlalu banyak masalah yang membuatku sesak napas..”
“eoh… apa kau.. mau ice cream? Akan
aku belikan..”
Aerin akhirnya
mengangguk mendapat tawaran Donghae. Tak lama namja itu kemudian berlari
kembali ke dalam minimarket dan membeli ice cream. Aerin memperhatikan dengan
seksama, bahkan sesekali ia membatin..
‘apa benar ia Song
Gi Soo?? Apa dia tahu tentang peristiwa itu?’
“Ya… kau melamun?” Donghae sudah
kembali rupanya “ini.. aku lupa menanyakan kau suka rasa apa, tapi aku rasa kau
akan menyukai vanilla…”
“gumapta…” Aerin kembali pada
kesadarannya “eoh, Donghae… apa kau punya waktu hari ini? Kau bisa menemaniku
sebentar??”
“odie??”
“aku ingin ke SeaWorld…”
“SeaWorld??” mendengar nama tempat
itu Donghae berbinar “nde, kajja.. kita pergi..” tanpa sengaja ia sudah
menyeret lengan Aerin dengan cepat. Sepertinya ia melupakan apa yang sedang
terjadi pada dirinya akhir-akhir ini. Atau sebenarnya ia tak mau tahu lagi apa
yang akan terjadi.
Bukankah seharunya
ia bersedih karena pergi dari rumah The Hero? Dan sedih karena Kyuhyun sudah
membencinya..
Ah, lupakan saja
untuk saat ini.. sama seperti Aerin yang ingin melupakan semua masalah untuk
hari ini saja..
::
::
::
::
“YAK!! Lalu dimana Aerin?” bentak
HeeJoon.
Setelah manager The
Hero menghubunginya tadi karena ingin menanyakan keberadaan Aerin, ia malah
balik bertanya.
“dia tidak ke sana??”
“tidak direktur… untuk itu kami
bertanya, ponselnya tidak bisa kami hubungi juga..”
“baiklah.. aku akan mencarinya
dulu..”
“nde, gumapseumida..”
PIP!!
Ia kembali menekan
nomor di ponselnya..
“Ahjjussi… Aerin bersamamu?”
rupanya ia menghungi Yong Gun, mungkin saja Aerin meminta Yong Gun untuk
mengantarkan ke suatu tempat.
“tidak, Tuan Kim.. Nona Aerin hari
ini tidak meminta saya untuk mengantarnya kemanapun.. saya sedang bersama
dengan Tuan Lee..”
“kalau begitu jangan sampai Appa
tahu.. aku akan mencarinya sendiri..”
“nde..”
Kemana anak itu??
Kim HeeJoon menjadi
cemas.. sejak Aerin bertanya mengenai Song Ji Do, anak itu menjadi aneh.
::
::
::
::
Aahhh… sebaiknya kau
tidak secemas itu Hee Joon!!
Andai kau tahu jika
Aerin sekarang sedang tertawa lepass bersama Donghae.
Ya, mereka menikmati
kebebasan mereka.. Donghae menceritakan hal-hal lucu yang ia tahu mengenai
jenis-jenis ikan.. yang ujung-ujungnya itu hanya ada di dalam film animasi
saja.. Aerin tidak berhenti tertawa. Ia benar-benar melupakan semua hal hari
ini.
Dan perjalanan
merekaa hari itu berakhir di sebuah kedai seafood..
“WAAAHHHHHHHHHH!!!” kedua orang itu
membelakkan mata menatap makanan di atas meja, penuh dan nikmat sekali
kelihatannya.
“KAJJA!! Kita makan…”
“KAJJA!!” sambut Donghae semangat.
Aerin tidak pernah
merasakan hal yang seperti ini sejak kepergian Aiden. Ia merasa jika bersama
namja bernama Donghae itu, Aiden juga bersamanya. Tapi tidak!! Ia segera
menepisnya.. Donghae bukan Aiden.. Donghae itu Gi Soo..
Ya.. Song Gi Soo..
yang sekarang menjadi incaran banyak orang termasuk Kim Woori..
_TBC_
Mian
Chingu, telat update…. ^^ udah pada nunggu ya…..??