HERO
[7]
-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
::
Ketika hidup tak lagi
mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah
itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada
pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 7
::
Donghae sedang bermimpi
buruk. tiba-tiba ia merasa sesak napas dan ingin berteriak tapi tidak bisa. Ia
hanya menggerakkan kepalanya yang berkeringat itu dengan resah. Tangannya
menggenggam kaku. Hingga beberapa saat kemudian ia merasa sudah lebih baik saat
cahaya putih menghampirinya..
‘malaikat kecil tak
boleh menyerah..’
Ia ingin sekali melihat
sosok yang sudah mengatakan itu padanya..
“ahh.. hajjima.. hajjima..” pekiknya histeris berulang
kali.
BRAKK!!
“Donghae-ya.. Donghae-ya.. irroena!! Irroenabwa..!!”
HAH!! Donghae membuka
mata terkejut.. ia masih mengatur napasnya yang rasanya justru membuatnya
sedikit mual.
“Gwaenchana??”
“Kyuhyun ssi??” lirihnya “nde.. naneun gwaenchana..
gumapta..” Donghae tak menyangka jika Kyuhyun yang membangunkannya dari mimpi
itu.
“kau lupa menutup pintu kamarmu..” ujarnya seakan tahu
pikiran Donghae.
Tak lama Siwon dan
Zoumi ikut melihatnya..
“ada apa??”
“aku ambilkan minum dulu..” Kyuhyun tak menjawab
pertanyaan itu malah keluar kamar Donghae dengan maksudnya.
“gwaenchana hyung, hanya sedikit bermimpi buruk saja..”
“ini, minumlah..” Kyuhyun yang sudah datang kembali
menyodorkan segelas air pada Donghae.
“gumapta Kyuhyun ssi.. mian, aku sudah membangunkan
kalian..”
“kami belum tidur Hae..” kata Siwon “jongmal
gwaenchana??”
“nde..”
“ya, sudah.. kembalilah tidur..” Siwon mengajak Zoumi
kembali pada perkerjaan mereka yang memang sedang di selesaikan bersama.
Namun yang dilakukan
kedua orang itu tidak diikuti oleh Kyuhyun. Namja itu malah diam melihat
Donghae yang kembali membaringkan tubuhnya. Kyuhyun tanpa sadar pun membantunya
menarik selimut untuk Donghae.
Keheranan Donghae
dengan perlakuan tidak wajar dari Kyuhyun membuatnya risih.
“waeyo Kyuhyun ssi??”
“ini pertama kalinya aku melihatmu seperti ini.. sejak
tadi sore kau kelihatan aneh.. kau ada masalah??”
“eoh.. animida..” Donghae mencari alasan “ehm.. hanya
saja.. beberapa hari ini aku seakan teringat sesuatu yang membuatku sedikit
bingung..”
“mwo?? apa ingatanmu sudah mulai kembali??”
“molayo..”
“kuharap kau segera sembuh dari amnesia itu..” tuturnya.
“hmmm..” angguk Donghae setuju “aku ingin tidur lagi,
bisakah kau keluar Kyuhyun ssi??”
“YAK!! ini rumahku.. kenapa kau mengusirku??”
OMO!! Teriakan itu
lagi.
BRAKK!!
Bunyi pintu lagi.. jika
tadi ia mendobrak masuk sekarang ia menutup keras.. pelakunya tetap sama,
Kyuhyun.
Suara itu pun tak luput
dari telinga Siwon dan Zoumi.
“mereka nampaknya tak pernah bisa menyadari jika
sebenarnya saling perhatian.. bukankah kau tadi melihat kecemasan di wajah
Kyuhyun?”
“nde, Siwon-ah..”
::
::
::
::
BRAKK!!
Kim Woo Ri menggebrak
mejanya keras. Kim Hee Joon dan Ji Song Min sedikit mundur dari tempatnya
berdiri. Mereka tahu jika Woori akan semarah ini akhirnya.
“bagaimana bisa? Kenapa kau tidak membujuk Ha Myung
Jung?? Kita bisa saja memberikan uang lebih untuk mereka kan?” Ha Myung Jung
yang dimaksud adalah pemilik SkySea.
“Ha Myung Jung sedang tidak berada di negara ini..”
“tidak mungkin, dia pasti bersembunyi dari kita
sekretaris Ji..”
“Umma.. jangan terlalu kuatir seperti itu..”
“Yak, bagaimana tidak kuatir.. bagaimana kita menghadapi
Aerin nanti. Anak itu akan terluka Hee Joon-ah.. kita sudah berusaha membuatnya
lupa akan kejadian itu..”
“aku pikir Aerin sudah dewasa Umma..”
“Hee Joon-ah.. ini juga berdampak pada pekerjaannya.. bagaimana
jika semua orang kembali teringat peristiwa itu lalu menanyakan ini pada
Aerin.. media akan menyorotnya kembali..”
Ya, Hee Joon ingat
kejadian dulu. Aerin begitu ketakutan bertemu dengan media saat mereka
memaksanya untuk bicara soal Aiden. Mungkin inilah maksud dari ketakutan Woori.
“aku akan mengatasi ini..”
“mwo??”
“aku akan meminta bantuan seseorang untuk mencari tahu
dimana keberadaan Ha Myung Jung..”
Hah..
Semakin pelik saja
masalah ini..
::
::
::
::
“samchon..” Donghae diam-diam menemui Ki Yong Gun.
Ya, namja ini hampir
tidak terdengar ceritanya jika Donghae tidak berusaha menghubunginya. Ia selalu
beralasan jika pekerjaannya semakin banyak dan membuatnya sibuk.
“aku mengantar Tuan Lee dan Aerin ssi ke pemakanam
kemarin.. waeyo??”
“tidak biasanya??”
“kemarin peringatan kematian Aiden..”
“eoh..”
“Yak, kenapa tanggapanmu seperti itu.. kau tak menghargai
sama sekali..”
“Hah, aku heran.. kenapa akhir-akhir ini semua orang
disibukkan dengan Aiden.. gedung SS.. dan peristiwanya??”
Plleettaaakk!!
“YAK!! SAMCHON.. APPAYO!!” Donghae mengusap kepalanya
yang baru saja mendapat hadiah dari tangan Yong Gun.
“ini masalah hidup dan mati Little Star Agency.. jika
BigMoon mengungkap kembali peristiwa itu maka media akan lebih suka menanyakan
masalah itu pada Little Star dibanding menanyakan program-programnya..”
“MWO?? lalu.. apa konser The Hero juga terancam??”
paniknya “tidak bisa kubiarkan..”
“waeyo? Kau memikirkan mereka?”
“nde, mereka orang-orang baik.. jadi aku tidak akan
membiarkan satu orang pun menghalangi kesuksesan The Hero..”
“YAK!! aku tidak salah dengar? Sejak kapan kau memikirkan
orang lain.. memikirkan diri sendiri saja tidak bisa.. bagaimana kuliahmu??”
“aiiggoo.. samchon tak perlu cemas itu.. aku sudah bicara
pada pihak universitas..”
“jongmalyo? Gootjiimalyo!!”
“aniyo..”
::
::
MUUHG!!
Donghae menabrak
Kyuhyun yang tengah membaca lirik lagunya.
“mian, tidak sengaja..” singkatnya sambil berlalu dari
hadapan Kyuhyun.
“mwo?? seenaknya saja dia minta maaf??” gerutu Kyuhyun
“Yaa… Donghae-ya.. belikan kami minuman..”
“mwo??”
“kau menolak? Kau ini kan asisten manager.. jadi belikan
kami minuman sekarang juga.. eoh, aku minta cappucino..”
Donghae berbalik badan,
keluar ruangan dan menuruti perintah Kyuhyun. Siwon dan Zoumi hanya menggeleng
saja melihat tingkah mereka.
“jangan terlalu keras padanya Kyu..”
“kau tidak terima hyung?”
“aniyo.. hanya saja, bersikaplah yang baik pada orang
lain..”
“aku sudah baik hyung..” protesnya
“hhaaahh, terserah kau saja..” Siwon menyerah.
::
Donghae berlari kecil
menuju caffe di seberang jalan.. hanya itu caffe terdekat yang menjual
capuccino. Saat ia hendak menyeberang, ia mendengar seorang anak berteriak..
“DAGEUM!! ANDWAE!! Jangan lari.. DAGEUM!!”
Degghh!!
Donghae menoleh. Seekor
anjing kecil milik anak tadi rupanya terlepas dari ikatan talinya. Anjing itu
berlari seolah tidak ada bahaya yang bisa mengancamnya. Padahal sebuah mobil
sedang melintas di jalan itu semakin membuat anak tadi panik dan berteriak
histeris. Orang-orang yang melihat hanya terpaku, tak ada yang berani
menolong..
Sampai akhirnya..
Donghae mengangkat
tangan kirinya.
Setelah itu terdengar
suara.. KRAK!! CIT!! Donghae membuat mobil tadi mati mesin hingga berhenti
seketika. Orang-orang masih tercengang melihat kejadian itu tapi tidak ada yang
tahu jika itu perbuatan Donghae.
“OMO!! DAGEUM.. Dageum.. kau selamat??” anak kecil tadi
berlari mendapatkan anjingnya “jangan lari lagi nde..” ia menggendongnya
minggir.
Tanpa di sangka Donghae
anak tadi menghampirinya..
“gumapseumida hyung..” ucapnya.
“mwo??”
“aku melihatnya..” ungkapnya “tenang saja, aku tidak akan
menceritakan ini pada siapapun.. aku yakin hyung tidak ingin ada orang yang
tahu kan? Karena mereka akan menganggap hyung seperti orang gila..” lirihnya.
“Yak.. bagaimana….?”
“karena aku bisa berbicara dengan Dageum.. kau pasti
tidak percaya kan?”
“mwo??”
“sudah.. sekali lagi gumapsemida.. aku pergi dulu hyung,
bye..bye.. Kajja Dageum..” pamitnya lucu. Sambil berlari kecil ia terlihat
bahagia karena anjingnya selamat.
Donghae yang sempat
terheran dengannya akhirnya menyunggingkan senyum.
‘OMO..dia.. benar-benar tahu?’ batinnya.
::
::
Donghae berjalan sambil
berpikir, ia memberikan capuccino pada Kyuhyun tanpa memandang wajahnya begitu
pula pada Siwon dan Zoumi. Ia masih mengingat kejadian tadi, bahkan ia mencoba
mengingat pula kapan pertama kali ia menyadari kekuatan itu. yang jelas bukan
dari lahir karena hanya Yong Gun yang tahu, tidak ada orang lain bahkan ibunya
sendiri tidak tahu.
“kau kenapa??” tak ada sahutan “YAK!! LEE DONGHAE!!”
teriak Kyuhyun
“Nde??” kagetnya
“yak, kau ini kenapa heooh?? Apa yang kau pikirkan??”
“a…ani..”
“apa kau mengingat sesuatu lagi? katakan..”
“mengingat? Donghae.. kau sudah mulai mengingat sesuatu?”
selidik Siwon
“hanya paman ramen itu..”
“nde.. kau mengingatnya..”
“dia pamanku..”
“nde, lalu?”
“hanya itu..” cueknya.
“aku serius Donghae-ya..”
“nado hyung..”
::
::
“Ya.. untuk apa kau mengajakku keluar seperti ini?”
protes Aerin saat Kyuhyun menarik lengannya.
“aku sedang malas bertemu dengan namja itu..”
“namja itu..?? nugu??” Aerin mulai melupakan kekesalan
awalnya, ia duduk di salah satu ayunan “apa maksudmu Donghae? waeyo? Kulihat
kalian cocok untuk menjadi kakak adik..”
“apa itu yang kau lihat? Kau tidak tahu dia sangat menyebalkan..”
“nde, aku tahu.. tapi perasaan jengkel yang kau tunjukkan
ini membuktikan jika kau menikmatinya Oppa.. kau tidak pernah berteriak karena
seseorang kan? Kau tidak pernah tertawa karena seseorang.. kau bahkan tidak
menyadari jika kau memperhatikannya, peduli padanya..”
Kyuhyun merenung
sesaat.. apa mungkin itu benar? selama ini ia tak pernah merasakan hal itu..
Siwon dan Zoumi menempatkannya sebagai adik yang selalu bermanja pada mereka,
semenjak Donghae ada.. Kyuhyun justru merasa ia menjadi orang yang penting
untuk seseorang..
Ya, bukankah ia juga
begitu pada Aerin..
Ahh,, tidak.. itu beda.
Donghae dan Aerin berbeda. Ia memang selalu melindungi Aerin sebagai seorang
yeoja. Tapi pada Donghae.. bahkan ia lebih suka bertengkar dengannya. Sehari
saja tidak berteriak karena Donghae belum lega rasanya.
Apa sekarang ia sudah
mulai terbiasa dengan keberadaan anak itu?
“bagaimana? Kau sudah bisa menyadariya?”
“entahlah..” jawab Kyuhyun sekenanya “semenjak dia di
rumah kami, tenagaku selalu habis untuk berteriak dan bertengkar..”
“kau tidak pernah bertengkar dengan Siwon oppa kan?
Selama ini Siwon oppa selalu mengalah padamu..”
“mollayo..”
::
::
::
::
“ARRHHHHGG!!”
Donghae membuka matanya
lebar dengan peluh di sekujur wajahnya. Jantungnya berpacu cepat membuatnya
terengah tak karuan. Sesaat ia ketakutan, duduk menyandarkan pungungnya pada
dinding kamar masih di atas ranjang. Kakinya di tekuk, kepalanya menelungkup
tunduk..
Lalu terdengar
isaknya..
Hiks..
Hiks..
Tanpa ia tahu pintu
kamarnya sudah ada yang membuka. Begitu melihat keadaan Donghae ia semakin
panik tak karuan..
“Hae-ya.. waeyo.. apa yang terjadi? Kenapa kau menangis?”
Donghae mendongakkan
kepalanya.. samar ia melihat diantara air matanya, Kyuhyun tengah menatapnya
cemas.
“Hey.. katakan apa yang terjadi? Apa kau mimpi buruk
lagi?”
Donghae tak menjawab,
ia malah melanjutnya tangisnya.. Kyuhyun diam. Ia tak pernah melihat seseorang
menangis begitu menyedihkan seperti itu. ia tak bisa berbuat apapun, hanya
duduk menemaninya di kamar itu. Kyuhyun juga tak berniat meninggalkannya
sendiri..
Sampai beberapa lama
akhirnya..
“boleh aku memanggilmu hyung?”
Kyuhyun terkejut,
permintaan macam apa itu? tapi entah kenapa justru kepalanya mengangguk
setuju..
“hyung..”
“nde?”
“bisa kau temani aku malam ini? hanya malam ini saja..
jebal.. aku takut sekali..” pintanya.
Dan untuk kedua kalinya
Kyuhyun mengangguk setuju. Ia menutup pintu kamar Donghae lalu berbaring di
samping Donghae yang sudah lebih duru membaringkan tubuhnya. Mengambil selimut
dan membuat tubuh mereka terbenam sebatas dada.
Donghae memegang jari
kelingking Kyuhyun erat lalu memejamkan mata..
“jangan pergi ya hyung.. aku benar-benar takut..”
Kyuhyun tahu.. Donghae
membutuhkannya saat ini. ia menarik tangan Donghae dari jari kelingkingnya lalu
menggenggamnya, ia rasa seperti itu lebih nyaman.
“tidurlah..”
::
::
::
::
Pagi itu Siwon
kelimpungan mencari keberadaan Kyuhyun..
“Zoumi-ya.. apa dia tidak pulang semalam?”
“Kyuhyun? Aneh.. ini pertama kalinya..”
“benar..”
“apa kalian bertengkar? Atau dia bertengkar dengan
Donghae??”
Siwon mengingat “kurasa
tidak..”
“coba hubungi ponselnya saja..”
Siwon mencoba usul
Zoumi.. dan sesaat setelah ia tersambung dengan ponsel Kyuhyun..
“MWO?? itu.. bunyi dering ponsel Kyuhyun.. berarti dia
sudah di rumah?”
Zoumi nampak segera
peka. Ia mencari arah suara.. dan betapa ia terkejut ketika sampai di depan
kamar Donghae.
“Siwon-ah..”
“wae?”
“ponsel Kyuhyun di kamar Donghae..”
“mwo??”
Merasa tidak percaya
dengan Zoumi, Siwon memastikan kebenarannya. Mereka membuka pintu kamar Donghae
perlahan dan..
“OMO!!”
Tentu saja keduanya
terkejut dan lebih terkejut dari pagi-pagi sebelumnya..
“bagaimana dia bisa tidur di sini?” bisik Siwon, mereka
melihat Donghae dan Kyuhyun pada posisi tetap seperti teakhir mereka tidur.
Kembali Siwon tak ingin
kehilangan moment itu, ia mengambil gambar keduanya..
“mereka ini benar-benar.. aiisshh…” gerutunya geli
“sudah??” tanya Zoumi memastikan Siwon selesai dengan
acaranya sebelum ia membangunkan kedua anak itu..
“YAK!! KYUHYUN-AH.. DONGHAE-YA.. IRROENA!!” teriak Zoumi
semangat.
Usahanya tidak
sia-sia.. kedua namja itu membuka matanya.. Kyuhyun sedikit terkejut menyadari
dia di kamar Donghae, namun kemudian ia mendengus sebal begitu mengingat
semuanya. Berbeda dengan Donghae yang tenang, ia bahkan sedang berusaha membuka
matanya lebar.
“gumapta hyung..” ucapnya, lalu beranjak pergi ke kamar
mandi.
“nde..” jawab Kyuhyun datar dan setelahnya ia pergi dari
kamar Donghae.
Kini Siwon dan Zoumi
lah yang heran. Ada apa dengan mereka berdua yang nampak begitu aneh di mata
mereka pagi ini.
“Zoumi-ya.. apa mereka kemasukan roh atau semacamnya?”
“molla..” Zoumi hanya mengangkat bahunya.
::
::
::
::
BRAKK!!
Woori masih marah
seperti kemarin, ia bahkan semakin geram saat ini ketika Ji Song Min justru
membawa kabar yang membuat pikirannya kacau.
“Ha Myung Jung memang tidak kemana-mana nyonya..
sepertinya dia sengaja untuk melakukan ini semua..”
“mwo??”
“nde, kalau boleh saya katakan.. Ha Myung Jung bekerja
sama dengan BigMoon Agency..”
“lalu apa maksud mereka melakukan itu?”
“belum pasti, kurasa salah satunya adalah karena gedung
itu.. yang saya dengar ia bermaksud mengaktivkan kembali penggunaan gedung itu,
dan salah satu caranya adalah menerima tawaran BigMoon, dengan begitu ia akan
mendapat royalti sekaligus promosi..”
Woori menghempaskan
tubuhnya ke kursi kerja “kau bilang tadi itu salah satunya sekretaris Ji..
menurutmu ada yang lain?”
“nde.. kejadian beberapa tahun lalu menimbulkan kerugian
besar bagi perusaan SkySea, dan kurasa mereka tidak terima akan hal itu..
bahkan selama ini mereka berusaha untuk membangunnya kembali tapi tidak mampu.
Kejadian itu membuat banyak sahamnya turun, beberapa klien dan investor juga
mengurungkan niat bekerjasama dengan SkySea, namun begitu Ha Myung Jung
mempertahankan gedung itu sampai ia mendapat dana untuk merombaknya..”
“benarkah?”
“nde.. andai saja dulu kita bisa mengatasi hal ini
mungkin tidak akan terjadi..”
“yaakk.. kau tahu kan kalau kita memberikan dana pada
mereka.. dimana rasa pedih itu jika kita justru membuat gedung itu kembali
berdiri? Bukankan seharusnya gedung itu dirobohkan saja??” emosi Woori “HAH!!
Jika begini kita juga harus bergerak cepat..”
“nyonya.. bagaimana dengan LittleStar?”
“itu yang ku pikirkan.. kurasa melalui Agency itu kita
melawan mereka..”
::
::
::
::
Ternyata satu bulan itu
tidak lama.. buktinya kini BigMoon sudah menempati puncaknya. Beberapa artis
baru yang di rekrut siap bersaing dengan LittleStar. Kini mereka mulai shooting
di gedung SS.. sebuah drama indie sebagai awal debut artis BigMoon.
Hee Joon kelimpungan
saat mendengar hal ini. bahkan ratting dari program acara Manager Live Star
masih di urutan kedua setelah program BigMoon Agency.
“kenapa kita bisa di nomor dua? Bukankah ini tidak masuk
akal? Apa yang sebenarnya mereka lakukan??”
Ji Song Min sudah
kembali di ruangan Hee Joon sesuai dengan pekerjaannya sebagai sekretaris.
“Direktur.. jika anda mengijinkan saya akan menyelidiki
hal ini lebih jauh, karena kecurigaan yang ada terkait dengan peristiwa
beberapa tahun lalu..”
“apa maksudnya?”
“sepertinya mereka berusaha kembali mengungkap kasus
ini..”
“waeyo? Bukankah sudah selesai?”
“memang sudah, tapi Ha Myung Jung jelas tidak terima jika
gedungnya terbakar hampir habis hingga ia tidak bisa membangunnya lagi..”
“Umma sudah tahu?”
“nde..”
“kalau begitu lakukan dengan baik.. aku tidak ingin
Agency ini mendapat imbas dari ulah mereka. Apalagi The Hero juga akan
melangsungkan konsernya.. aku tidak ingin konser itu bernasib sama dengan
program baru kita..”
“anda tenang saja direktur, untuk kasus itu saya rasa
tidak akan terjadi.. karena fans The Hero sendiri sudah melebihi penduduk
negara ini..” sanjung Ji Song Min. ya, mungkin untuk yang satu ini benar
urusannya. The Hero akan tetap bersinar di saat apapun.
::
::
::
::
Semenjak kejadian
semalam, Kyuhyun jauh lebih perhatian pada Donghae. tidak memarahinya lagi atau
mengabaikannya. Cukup baik dalam pandangan Siwon dan Zoumi bahkan Shi Yoon
mengakui hal itu.
“gwaenchana?”
“ehm..” Donghae mengangguk
“tinggal beberapa hari lagi Hae, setelah konser ini kau
bisa mengambil liburmu.. kurasa akhir-akhir ini kau kelelahan..”
“eoh, aniyo.. aku baik-baik saja..”
“benarkah?”
“nde.. dan sepertinya kalian yang harus mengambil libur..
setelah pembuatan teaser kemarin kurasa besok akan lebih berat lagi..”
Kyuhyun giliran
mengangguk “nde.. aku tidak menyangka jika kau memiliki ide gila yang jenius..
aku akui kau hebat..”
“MWO?? kau mengatakannya HYUNG??” kembali Donghae menekankan
kata ‘hyung’ padanya “ahh.. tapi setelah ini tugasku sudah selesai.. bukankah
aku meninggalkan kenangan terbaik untuk kalian? Kau harus mengingatku terus
hyung.. karena aku konser The Hero ini diminati banyak orang..!! jika mau
dikatakan akulah HERO kalian..!!”
HA..HA.. betapa percaya
dirinya Donghae mengatakan itu membuat Kyuhyun melongo tak percaya.
“Kau… terlalu berlebihan memuji diri sendiri..!”
“bukankah itu benar?”
“YAK!!” ahk.. Kyuhyun berteriak juga, rupanya ia tak
tahan bersikap baik pada namja itu.. “sudahlah, lebih baik aku latihan saja..”
ujarnya meninggalkan Donghae yang masih dalam tawa kemenangannya.
Namun tawa itu hanya
sementara..
Karena..
“YAKKK!!! KYUHYUN HYUNG!! AWAS!!”
BRAKK!!
Belum sempat Kyuhyun
menoleh, tubuhnya sudah di tubruk Donghae dari samping hingga ia terjengkal
jauh ke lantai.
Kyuhyun meringis
kesakitan dan mengumpat marah tak jelas.. namun kemarahannya tidak dihiraukan
oleh yang lainnya karena kini mata mereka tertuju justru pada Donghae..
“mwo?? Dong.. donghae..donghae-ya??”
_TBC_
Maaf ya untuk Part ini agak lambat
update.. karena pekerjaan yang banyak dan menuntut diselesaikan dalam minggu
ini jadi ff ini sedikit terbengkelai.. padahal di otak tuh udah kebayang trus
sama ff ini tapi ada daya, waktu tak luang.. hehehe..
Tp gpp, ff ini bakal di tulis sampai
selesai kok.. entah kapan itu..
Dan sepertinya untuk jalan cerita ff
ini memang agak lambat, bukan bermaksud seperti itu.. tapi memang belum berada
di dalam part untuk klimaks..
Sabar ya…
Terimakasih sudah setia membaca..