Sabtu, 30 April 2016

HERO [7]



HERO [7]
-MY NAME, HAE!-
[Donghae]
[Siwon][Zoumi][Kyuhyun]
[Aerin Lee]
[Yun Shi Yoon][Ki Yong Gun]
[Daniel Lee/Le Dong Il][Kim Woo Ri][Kim Hee Joon]
::
                                                                             ::
Ketika hidup tak lagi mengerti perasaan dan memaksa manusia mengikuti sebuah takdir, maka mengalirlah itu semua dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghentikan takdir, tak ada pula yang bisa menghentikan cerita sang Ilahi jika aku harus bertemu denganmu.
Kau dan Aku… kita adalah..
-HAE-
::
PART 7
::
Donghae sedang bermimpi buruk. tiba-tiba ia merasa sesak napas dan ingin berteriak tapi tidak bisa. Ia hanya menggerakkan kepalanya yang berkeringat itu dengan resah. Tangannya menggenggam kaku. Hingga beberapa saat kemudian ia merasa sudah lebih baik saat cahaya putih menghampirinya..
‘malaikat kecil tak boleh menyerah..’
Ia ingin sekali melihat sosok yang sudah mengatakan itu padanya..
            “ahh.. hajjima.. hajjima..” pekiknya histeris berulang kali.
BRAKK!!
            “Donghae-ya.. Donghae-ya.. irroena!! Irroenabwa..!!”
HAH!! Donghae membuka mata terkejut.. ia masih mengatur napasnya yang rasanya justru membuatnya sedikit mual.
            “Gwaenchana??”
            “Kyuhyun ssi??” lirihnya “nde.. naneun gwaenchana.. gumapta..” Donghae tak menyangka jika Kyuhyun yang membangunkannya dari mimpi itu.
            “kau lupa menutup pintu kamarmu..” ujarnya seakan tahu pikiran Donghae.
Tak lama Siwon dan Zoumi ikut melihatnya..
            “ada apa??”
            “aku ambilkan minum dulu..” Kyuhyun tak menjawab pertanyaan itu malah keluar kamar Donghae dengan maksudnya.
            “gwaenchana hyung, hanya sedikit bermimpi buruk saja..”
            “ini, minumlah..” Kyuhyun yang sudah datang kembali menyodorkan segelas air pada Donghae.
            “gumapta Kyuhyun ssi.. mian, aku sudah membangunkan kalian..”
            “kami belum tidur Hae..” kata Siwon “jongmal gwaenchana??”
            “nde..”
            “ya, sudah.. kembalilah tidur..” Siwon mengajak Zoumi kembali pada perkerjaan mereka yang memang sedang di selesaikan bersama.
Namun yang dilakukan kedua orang itu tidak diikuti oleh Kyuhyun. Namja itu malah diam melihat Donghae yang kembali membaringkan tubuhnya. Kyuhyun tanpa sadar pun membantunya menarik selimut untuk Donghae.
Keheranan Donghae dengan perlakuan tidak wajar dari Kyuhyun membuatnya risih.
            “waeyo Kyuhyun ssi??”
            “ini pertama kalinya aku melihatmu seperti ini.. sejak tadi sore kau kelihatan aneh.. kau ada masalah??”
            “eoh.. animida..” Donghae mencari alasan “ehm.. hanya saja.. beberapa hari ini aku seakan teringat sesuatu yang membuatku sedikit bingung..”
            “mwo?? apa ingatanmu sudah mulai kembali??”
            “molayo..”
            “kuharap kau segera sembuh dari amnesia itu..” tuturnya.
            “hmmm..” angguk Donghae setuju “aku ingin tidur lagi, bisakah kau keluar Kyuhyun ssi??”
            “YAK!! ini rumahku.. kenapa kau mengusirku??”
OMO!! Teriakan itu lagi.
BRAKK!!
Bunyi pintu lagi.. jika tadi ia mendobrak masuk sekarang ia menutup keras.. pelakunya tetap sama, Kyuhyun.
Suara itu pun tak luput dari telinga Siwon dan Zoumi.
            “mereka nampaknya tak pernah bisa menyadari jika sebenarnya saling perhatian.. bukankah kau tadi melihat kecemasan di wajah Kyuhyun?”
            “nde, Siwon-ah..”
::
::
::
::
BRAKK!!
Kim Woo Ri menggebrak mejanya keras. Kim Hee Joon dan Ji Song Min sedikit mundur dari tempatnya berdiri. Mereka tahu jika Woori akan semarah ini akhirnya.
            “bagaimana bisa? Kenapa kau tidak membujuk Ha Myung Jung?? Kita bisa saja memberikan uang lebih untuk mereka kan?” Ha Myung Jung yang dimaksud adalah pemilik SkySea.
            “Ha Myung Jung sedang tidak berada di negara ini..”
            “tidak mungkin, dia pasti bersembunyi dari kita sekretaris Ji..”
            “Umma.. jangan terlalu kuatir seperti itu..”
            “Yak, bagaimana tidak kuatir.. bagaimana kita menghadapi Aerin nanti. Anak itu akan terluka Hee Joon-ah.. kita sudah berusaha membuatnya lupa akan kejadian itu..”
            “aku pikir Aerin sudah dewasa Umma..”
            “Hee Joon-ah.. ini juga berdampak pada pekerjaannya.. bagaimana jika semua orang kembali teringat peristiwa itu lalu menanyakan ini pada Aerin.. media akan menyorotnya kembali..”
Ya, Hee Joon ingat kejadian dulu. Aerin begitu ketakutan bertemu dengan media saat mereka memaksanya untuk bicara soal Aiden. Mungkin inilah maksud dari ketakutan Woori.
            “aku akan mengatasi ini..”
            “mwo??”
            “aku akan meminta bantuan seseorang untuk mencari tahu dimana keberadaan Ha Myung Jung..”
Hah..
Semakin pelik saja masalah ini..
::
::
::
::
            “samchon..” Donghae diam-diam menemui Ki Yong Gun.
Ya, namja ini hampir tidak terdengar ceritanya jika Donghae tidak berusaha menghubunginya. Ia selalu beralasan jika pekerjaannya semakin banyak dan membuatnya sibuk.
            “aku mengantar Tuan Lee dan Aerin ssi ke pemakanam kemarin.. waeyo??”
            “tidak biasanya??”
            “kemarin peringatan kematian Aiden..”
            “eoh..”
            “Yak, kenapa tanggapanmu seperti itu.. kau tak menghargai sama sekali..”
            “Hah, aku heran.. kenapa akhir-akhir ini semua orang disibukkan dengan Aiden.. gedung SS.. dan peristiwanya??”
Plleettaaakk!!
            “YAK!! SAMCHON.. APPAYO!!” Donghae mengusap kepalanya yang baru saja mendapat hadiah dari tangan Yong Gun.
            “ini masalah hidup dan mati Little Star Agency.. jika BigMoon mengungkap kembali peristiwa itu maka media akan lebih suka menanyakan masalah itu pada Little Star dibanding menanyakan program-programnya..”
            “MWO?? lalu.. apa konser The Hero juga terancam??” paniknya “tidak bisa kubiarkan..”
            “waeyo? Kau memikirkan mereka?”
            “nde, mereka orang-orang baik.. jadi aku tidak akan membiarkan satu orang pun menghalangi kesuksesan The Hero..”
            “YAK!! aku tidak salah dengar? Sejak kapan kau memikirkan orang lain.. memikirkan diri sendiri saja tidak bisa.. bagaimana kuliahmu??”
            “aiiggoo.. samchon tak perlu cemas itu.. aku sudah bicara pada pihak universitas..”
            “jongmalyo? Gootjiimalyo!!”
            “aniyo..”
::
::
MUUHG!!
Donghae menabrak Kyuhyun yang tengah membaca lirik lagunya.
            “mian, tidak sengaja..” singkatnya sambil berlalu dari hadapan Kyuhyun.
            “mwo?? seenaknya saja dia minta maaf??” gerutu Kyuhyun “Yaa… Donghae-ya.. belikan kami minuman..”
            “mwo??”
            “kau menolak? Kau ini kan asisten manager.. jadi belikan kami minuman sekarang juga.. eoh, aku minta cappucino..”
Donghae berbalik badan, keluar ruangan dan menuruti perintah Kyuhyun. Siwon dan Zoumi hanya menggeleng saja melihat tingkah mereka.
            “jangan terlalu keras padanya Kyu..”
            “kau tidak terima hyung?”
            “aniyo.. hanya saja, bersikaplah yang baik pada orang lain..”
            “aku sudah baik hyung..” protesnya
            “hhaaahh, terserah kau saja..” Siwon menyerah.
::
Donghae berlari kecil menuju caffe di seberang jalan.. hanya itu caffe terdekat yang menjual capuccino. Saat ia hendak menyeberang, ia mendengar seorang anak berteriak..
            “DAGEUM!! ANDWAE!! Jangan lari.. DAGEUM!!”
Degghh!!
Donghae menoleh. Seekor anjing kecil milik anak tadi rupanya terlepas dari ikatan talinya. Anjing itu berlari seolah tidak ada bahaya yang bisa mengancamnya. Padahal sebuah mobil sedang melintas di jalan itu semakin membuat anak tadi panik dan berteriak histeris. Orang-orang yang melihat hanya terpaku, tak ada yang berani menolong..
Sampai akhirnya..
Donghae mengangkat tangan kirinya.
Setelah itu terdengar suara.. KRAK!! CIT!! Donghae membuat mobil tadi mati mesin hingga berhenti seketika. Orang-orang masih tercengang melihat kejadian itu tapi tidak ada yang tahu jika itu perbuatan Donghae.
            “OMO!! DAGEUM.. Dageum.. kau selamat??” anak kecil tadi berlari mendapatkan anjingnya “jangan lari lagi nde..” ia menggendongnya minggir.
Tanpa di sangka Donghae anak tadi menghampirinya..
            “gumapseumida hyung..” ucapnya.
            “mwo??”
            “aku melihatnya..” ungkapnya “tenang saja, aku tidak akan menceritakan ini pada siapapun.. aku yakin hyung tidak ingin ada orang yang tahu kan? Karena mereka akan menganggap hyung seperti orang gila..” lirihnya.
            “Yak.. bagaimana….?”
            “karena aku bisa berbicara dengan Dageum.. kau pasti tidak percaya kan?”
            “mwo??”
            “sudah.. sekali lagi gumapsemida.. aku pergi dulu hyung, bye..bye.. Kajja Dageum..” pamitnya lucu. Sambil berlari kecil ia terlihat bahagia karena anjingnya selamat.
Donghae yang sempat terheran dengannya akhirnya menyunggingkan senyum.
            ‘OMO..dia.. benar-benar tahu?’ batinnya.
::
::
Donghae berjalan sambil berpikir, ia memberikan capuccino pada Kyuhyun tanpa memandang wajahnya begitu pula pada Siwon dan Zoumi. Ia masih mengingat kejadian tadi, bahkan ia mencoba mengingat pula kapan pertama kali ia menyadari kekuatan itu. yang jelas bukan dari lahir karena hanya Yong Gun yang tahu, tidak ada orang lain bahkan ibunya sendiri tidak tahu.
            “kau kenapa??” tak ada sahutan “YAK!! LEE DONGHAE!!” teriak Kyuhyun
            “Nde??” kagetnya
            “yak, kau ini kenapa heooh?? Apa yang kau pikirkan??”
            “a…ani..”
            “apa kau mengingat sesuatu lagi? katakan..”
            “mengingat? Donghae.. kau sudah mulai mengingat sesuatu?” selidik Siwon
            “hanya paman ramen itu..”
            “nde.. kau mengingatnya..”
            “dia pamanku..”
            “nde, lalu?”
            “hanya itu..” cueknya.
            “aku serius Donghae-ya..”
            “nado hyung..”
::
::
            “Ya.. untuk apa kau mengajakku keluar seperti ini?” protes Aerin saat Kyuhyun menarik lengannya.
            “aku sedang malas bertemu dengan namja itu..”
            “namja itu..?? nugu??” Aerin mulai melupakan kekesalan awalnya, ia duduk di salah satu ayunan “apa maksudmu Donghae? waeyo? Kulihat kalian cocok untuk menjadi kakak adik..”
            “apa itu yang kau lihat? Kau tidak tahu dia sangat menyebalkan..”
            “nde, aku tahu.. tapi perasaan jengkel yang kau tunjukkan ini membuktikan jika kau menikmatinya Oppa.. kau tidak pernah berteriak karena seseorang kan? Kau tidak pernah tertawa karena seseorang.. kau bahkan tidak menyadari jika kau memperhatikannya, peduli padanya..”
Kyuhyun merenung sesaat.. apa mungkin itu benar? selama ini ia tak pernah merasakan hal itu.. Siwon dan Zoumi menempatkannya sebagai adik yang selalu bermanja pada mereka, semenjak Donghae ada.. Kyuhyun justru merasa ia menjadi orang yang penting untuk seseorang..
Ya, bukankah ia juga begitu pada Aerin..
Ahh,, tidak.. itu beda. Donghae dan Aerin berbeda. Ia memang selalu melindungi Aerin sebagai seorang yeoja. Tapi pada Donghae.. bahkan ia lebih suka bertengkar dengannya. Sehari saja tidak berteriak karena Donghae belum lega rasanya.
Apa sekarang ia sudah mulai terbiasa dengan keberadaan anak itu?
            “bagaimana? Kau sudah bisa menyadariya?”
            “entahlah..” jawab Kyuhyun sekenanya “semenjak dia di rumah kami, tenagaku selalu habis untuk berteriak dan bertengkar..”
            “kau tidak pernah bertengkar dengan Siwon oppa kan? Selama ini Siwon oppa selalu mengalah padamu..”
            “mollayo..”
::
::
::
::
            “ARRHHHHGG!!”
Donghae membuka matanya lebar dengan peluh di sekujur wajahnya. Jantungnya berpacu cepat membuatnya terengah tak karuan. Sesaat ia ketakutan, duduk menyandarkan pungungnya pada dinding kamar masih di atas ranjang. Kakinya di tekuk, kepalanya menelungkup tunduk..
Lalu terdengar isaknya..
Hiks..
Hiks..
Tanpa ia tahu pintu kamarnya sudah ada yang membuka. Begitu melihat keadaan Donghae ia semakin panik tak karuan..
            “Hae-ya.. waeyo.. apa yang terjadi? Kenapa kau menangis?”
Donghae mendongakkan kepalanya.. samar ia melihat diantara air matanya, Kyuhyun tengah menatapnya cemas.
            “Hey.. katakan apa yang terjadi? Apa kau mimpi buruk lagi?”
Donghae tak menjawab, ia malah melanjutnya tangisnya.. Kyuhyun diam. Ia tak pernah melihat seseorang menangis begitu menyedihkan seperti itu. ia tak bisa berbuat apapun, hanya duduk menemaninya di kamar itu. Kyuhyun juga tak berniat meninggalkannya sendiri..
Sampai beberapa lama akhirnya..
            “boleh aku memanggilmu hyung?”
Kyuhyun terkejut, permintaan macam apa itu? tapi entah kenapa justru kepalanya mengangguk setuju..
            “hyung..”
            “nde?”
            “bisa kau temani aku malam ini? hanya malam ini saja.. jebal.. aku takut sekali..” pintanya.
Dan untuk kedua kalinya Kyuhyun mengangguk setuju. Ia menutup pintu kamar Donghae lalu berbaring di samping Donghae yang sudah lebih duru membaringkan tubuhnya. Mengambil selimut dan membuat tubuh mereka terbenam sebatas dada.
Donghae memegang jari kelingking Kyuhyun erat lalu memejamkan mata..
            “jangan pergi ya hyung.. aku benar-benar takut..”
Kyuhyun tahu.. Donghae membutuhkannya saat ini. ia menarik tangan Donghae dari jari kelingkingnya lalu menggenggamnya, ia rasa seperti itu lebih nyaman.
            “tidurlah..”
::
::
::
::
Pagi itu Siwon kelimpungan mencari keberadaan Kyuhyun..
            “Zoumi-ya.. apa dia tidak pulang semalam?”
            “Kyuhyun? Aneh.. ini pertama kalinya..”
            “benar..”
            “apa kalian bertengkar? Atau dia bertengkar dengan Donghae??”
Siwon mengingat “kurasa tidak..”
            “coba hubungi ponselnya saja..”
Siwon mencoba usul Zoumi.. dan sesaat setelah ia tersambung dengan ponsel Kyuhyun..
            “MWO?? itu.. bunyi dering ponsel Kyuhyun.. berarti dia sudah di rumah?”
Zoumi nampak segera peka. Ia mencari arah suara.. dan betapa ia terkejut ketika sampai di depan kamar Donghae.
            “Siwon-ah..”
            “wae?”
            “ponsel Kyuhyun di kamar Donghae..”
            “mwo??”
Merasa tidak percaya dengan Zoumi, Siwon memastikan kebenarannya. Mereka membuka pintu kamar Donghae perlahan dan..
            “OMO!!”
Tentu saja keduanya terkejut dan lebih terkejut dari pagi-pagi sebelumnya..
            “bagaimana dia bisa tidur di sini?” bisik Siwon, mereka melihat Donghae dan Kyuhyun pada posisi tetap seperti teakhir mereka tidur.
Kembali Siwon tak ingin kehilangan moment itu, ia mengambil gambar keduanya..
            “mereka ini benar-benar.. aiisshh…” gerutunya geli
            “sudah??” tanya Zoumi memastikan Siwon selesai dengan acaranya sebelum ia membangunkan kedua anak itu..
            “YAK!! KYUHYUN-AH.. DONGHAE-YA.. IRROENA!!” teriak Zoumi semangat.
Usahanya tidak sia-sia.. kedua namja itu membuka matanya.. Kyuhyun sedikit terkejut menyadari dia di kamar Donghae, namun kemudian ia mendengus sebal begitu mengingat semuanya. Berbeda dengan Donghae yang tenang, ia bahkan sedang berusaha membuka matanya lebar.
            “gumapta hyung..” ucapnya, lalu beranjak pergi ke kamar mandi.
            “nde..” jawab Kyuhyun datar dan setelahnya ia pergi dari kamar Donghae.
Kini Siwon dan Zoumi lah yang heran. Ada apa dengan mereka berdua yang nampak begitu aneh di mata mereka pagi ini.
            “Zoumi-ya.. apa mereka kemasukan roh atau semacamnya?”
            “molla..” Zoumi hanya mengangkat bahunya.
::
::
::
::
BRAKK!!
Woori masih marah seperti kemarin, ia bahkan semakin geram saat ini ketika Ji Song Min justru membawa kabar yang membuat pikirannya kacau.
            “Ha Myung Jung memang tidak kemana-mana nyonya.. sepertinya dia sengaja untuk melakukan ini semua..”
            “mwo??”
            “nde, kalau boleh saya katakan.. Ha Myung Jung bekerja sama dengan BigMoon Agency..”
            “lalu apa maksud mereka melakukan itu?”
            “belum pasti, kurasa salah satunya adalah karena gedung itu.. yang saya dengar ia bermaksud mengaktivkan kembali penggunaan gedung itu, dan salah satu caranya adalah menerima tawaran BigMoon, dengan begitu ia akan mendapat royalti sekaligus promosi..”
Woori menghempaskan tubuhnya ke kursi kerja “kau bilang tadi itu salah satunya sekretaris Ji.. menurutmu ada yang lain?”
            “nde.. kejadian beberapa tahun lalu menimbulkan kerugian besar bagi perusaan SkySea, dan kurasa mereka tidak terima akan hal itu.. bahkan selama ini mereka berusaha untuk membangunnya kembali tapi tidak mampu. Kejadian itu membuat banyak sahamnya turun, beberapa klien dan investor juga mengurungkan niat bekerjasama dengan SkySea, namun begitu Ha Myung Jung mempertahankan gedung itu sampai ia mendapat dana untuk merombaknya..”
            “benarkah?”
            “nde.. andai saja dulu kita bisa mengatasi hal ini mungkin tidak akan terjadi..”
            “yaakk.. kau tahu kan kalau kita memberikan dana pada mereka.. dimana rasa pedih itu jika kita justru membuat gedung itu kembali berdiri? Bukankan seharusnya gedung itu dirobohkan saja??” emosi Woori “HAH!! Jika begini kita juga harus bergerak cepat..”
            “nyonya.. bagaimana dengan LittleStar?”
            “itu yang ku pikirkan.. kurasa melalui Agency itu kita melawan mereka..”
::
::
::
::
Ternyata satu bulan itu tidak lama.. buktinya kini BigMoon sudah menempati puncaknya. Beberapa artis baru yang di rekrut siap bersaing dengan LittleStar. Kini mereka mulai shooting di gedung SS.. sebuah drama indie sebagai awal debut artis BigMoon.
Hee Joon kelimpungan saat mendengar hal ini. bahkan ratting dari program acara Manager Live Star masih di urutan kedua setelah program BigMoon Agency.
            “kenapa kita bisa di nomor dua? Bukankah ini tidak masuk akal? Apa yang sebenarnya mereka lakukan??”
Ji Song Min sudah kembali di ruangan Hee Joon sesuai dengan pekerjaannya sebagai sekretaris.
            “Direktur.. jika anda mengijinkan saya akan menyelidiki hal ini lebih jauh, karena kecurigaan yang ada terkait dengan peristiwa beberapa tahun lalu..”
            “apa maksudnya?”
            “sepertinya mereka berusaha kembali mengungkap kasus ini..”
            “waeyo? Bukankah sudah selesai?”
            “memang sudah, tapi Ha Myung Jung jelas tidak terima jika gedungnya terbakar hampir habis hingga ia tidak bisa membangunnya lagi..”
            “Umma sudah tahu?”
            “nde..”
            “kalau begitu lakukan dengan baik.. aku tidak ingin Agency ini mendapat imbas dari ulah mereka. Apalagi The Hero juga akan melangsungkan konsernya.. aku tidak ingin konser itu bernasib sama dengan program baru kita..”
            “anda tenang saja direktur, untuk kasus itu saya rasa tidak akan terjadi.. karena fans The Hero sendiri sudah melebihi penduduk negara ini..” sanjung Ji Song Min. ya, mungkin untuk yang satu ini benar urusannya. The Hero akan tetap bersinar di saat apapun.
::
::
::
::
Semenjak kejadian semalam, Kyuhyun jauh lebih perhatian pada Donghae. tidak memarahinya lagi atau mengabaikannya. Cukup baik dalam pandangan Siwon dan Zoumi bahkan Shi Yoon mengakui hal itu.
            “gwaenchana?”
            “ehm..” Donghae mengangguk
            “tinggal beberapa hari lagi Hae, setelah konser ini kau bisa mengambil liburmu.. kurasa akhir-akhir ini kau kelelahan..”
            “eoh, aniyo.. aku baik-baik saja..”
            “benarkah?”
            “nde.. dan sepertinya kalian yang harus mengambil libur.. setelah pembuatan teaser kemarin kurasa besok akan lebih berat lagi..”
Kyuhyun giliran mengangguk “nde.. aku tidak menyangka jika kau memiliki ide gila yang jenius.. aku akui kau hebat..”
            “MWO?? kau mengatakannya HYUNG??” kembali Donghae menekankan kata ‘hyung’ padanya “ahh.. tapi setelah ini tugasku sudah selesai.. bukankah aku meninggalkan kenangan terbaik untuk kalian? Kau harus mengingatku terus hyung.. karena aku konser The Hero ini diminati banyak orang..!! jika mau dikatakan akulah HERO kalian..!!”
HA..HA.. betapa percaya dirinya Donghae mengatakan itu membuat Kyuhyun melongo tak percaya.
            “Kau… terlalu berlebihan memuji diri sendiri..!”
            “bukankah itu benar?”
            “YAK!!” ahk.. Kyuhyun berteriak juga, rupanya ia tak tahan bersikap baik pada namja itu.. “sudahlah, lebih baik aku latihan saja..” ujarnya meninggalkan Donghae yang masih dalam tawa kemenangannya.
Namun tawa itu hanya sementara..
Karena..
            “YAKKK!!! KYUHYUN HYUNG!! AWAS!!”
BRAKK!!
Belum sempat Kyuhyun menoleh, tubuhnya sudah di tubruk Donghae dari samping hingga ia terjengkal jauh ke lantai.
Kyuhyun meringis kesakitan dan mengumpat marah tak jelas.. namun kemarahannya tidak dihiraukan oleh yang lainnya karena kini mata mereka tertuju justru pada Donghae..
            “mwo?? Dong.. donghae..donghae-ya??”
_TBC_

Maaf ya untuk Part ini agak lambat update.. karena pekerjaan yang banyak dan menuntut diselesaikan dalam minggu ini jadi ff ini sedikit terbengkelai.. padahal di otak tuh udah kebayang trus sama ff ini tapi ada daya, waktu tak luang.. hehehe..
Tp gpp, ff ini bakal di tulis sampai selesai kok.. entah kapan itu..
Dan sepertinya untuk jalan cerita ff ini memang agak lambat, bukan bermaksud seperti itu.. tapi memang belum berada di dalam part untuk klimaks..
Sabar ya…
Terimakasih sudah setia membaca..