Genre :
Brothership, Families, Friendship, Lovely, Hedonism
Cast :
Park Jungsoo [Park
Leeteuk] _ Kim JongWoon [Park Yesung] _ Lee Sungmin [ Park Sungmin] _ Lee
Donghae [Park Donghae]
OtherCast :
Han JiMin _ Lee
BoYoung _ Kim SaEun _ Kang Sora
Han Hyun Pil [Kepala Pelayan Han] _ Choi Jin Hyuk [Sekretaris Choi]
Kim Ryeowook _ Choi Siwon
Park YeonSeol [Appa] _ Park ShinMin [Umma]
Han Hyun Pil [Kepala Pelayan Han] _ Choi Jin Hyuk [Sekretaris Choi]
Kim Ryeowook _ Choi Siwon
Park YeonSeol [Appa] _ Park ShinMin [Umma]
Song :
THE LITTLE PRINCE [BY-RYEOWOOK]
><
..
><
Crown Of Prince_08
-I will stand on your
side.. Gwaenchana, I’m here-
><
..
><
Kecemasan Donghae belum hilang, bahkan kini ia melihat
Leeteuk dengan lesu keluar ruangan itu.
“hy..hyung..”
perlahan dihampirinya Leeteuk yang malah nampak terkejut.
“Hae, untuk
apa kau disini? Siapa yang memberitahumu?”
Donghae memperlihatnya berita yang baru dibacanya.
“aiissh,
cepat sekali..” umpatnya “sudahlah, gwaenchana.. kita pulang..” Leeteuk
menuntun Donghae pergi dari sana.
><
..
><
“ini makan
lagi..” sepotong tahu sutera kesukaannya diletakkan oleh Leeteuk di mangkuk Donghae
“jangan terlalu dipikirkan, hyung pasti bisa mengatasi ini..”
“bagaimana
kalau mereka menutup hotel kita?”
“itu tidak
akan terjadi, percayalah..” sekeras apapun sikap Donghae ia tetap seorang
dongsaeng yang memiliki empaty besar pada saudaranya. Itu kenapa Leeteuk tak
ingin Donghae selalu tahu masalahnya. Anak itu masih belum terlalu stabil.
“hyung
gwaenchana?” Sungmin dan Yesung pulang bersama hari ini “semua yang ku dengar
itu..”
“nde..”
“dia
kenapa?” tunjuknya pada Donghae
“Donghae
menyusulku ke kantor polisi tadi tapi semua baik-baik saja. aku akan segera
menyerahkan ini pada pengacara kita..”
Mendengar penjelasan Leeteuk, Yesung menangkap sesuatu yang
aneh juga di wajah adiknya. dia tahu persis siapa Donghae.
Hah, bahagia sekali sebenarnya menjadi maknae mereka. Semua
sisi yang dibutuhkannya selalu bisa ditangkap oleh hyungdeulnya. Mereka bahkan
seakan berbagi tugas dengan sendirinya untuk mengawasi Donghae.
Punggung tangan Yesung menempel di kening Donghae..
“wae? Kau
tidak demam..”
“gwaenchana
hyung..”
“kau bohong
lagi? kau tahu kan kalau kami tidak suka kebohongan?”
“aku hanya
mencemaskan Leeteuk hyung saja, sebentar lagi Appa pulang, kalau kasus ini
tidak selesai.. tamatlah kita di depan Appa..”
Ha ha ha ha..
“kenapa
tertawa?”
“Appa tidak
pernah marah pada kita kan?”
“Appa
memang tidak marah, tapi aku tidak suka kalau ia menyuruh hyung untuk pindah ke
Jepang atau kemanapun..”
Deg..
Deg..
Benar.
“hyung,
bagaimana sebenarnya?”
“karena
malu ketahuan selingkuh, perdana menteri itu juga menuntut hotel kita karena
tidak menjaga privasi penyewanya dengan menyebarkan keberadaannya di sana.
bahkan orang-orang kini melihat sebelah mata hotel kita. mereka berpikir kalau
diam-diam hotel itu adalah..”
“hotel
mesum??” serobot Sungmin
“jaga bicaramu..”
Yesung tentu masih kuatir dengan Donghae yang diam sejak tadi. Ia yakin anak
itu sudah mengetahui semuanya “mereka tidak bisa melakukan itu, tidak ada bukti
kan?”
“yang jadi
masalah bukan itu.. pasalnya, hari itu memang kesalahan salah satu pegawai
kita. mereka sengaja mengumbar foto perdana menteri dengan selingkuhannya yang
tak sengaja di lihatnya saat melewati loby. Tidak disangka itu justru dilihat oleh
putra perdana menteri.. dan kau tahu kan setelah itu..”
“hyung..
aku ke kamar..” pamit Donghae tiba-tiba.
Aneh. Ya, Donghae memang aneh. Dia selalu merasa terluka
saat kakaknya berada dalam masalah. Sedangkan keadaan dirinya sendiri tak
pernah dipikirkan.
Yesung menyambar lengan Donghae..
“ini bukan
masalah besar, percayalah.. dalam hitungan hari semua akan selesai.. apa yang
kau takutkan eoh? Kau takut Teuki hyung masuk penjara??”
“aku
membenci tempat itu hyung..”
“itu tidak
akan terjadi!!” tegas Leeteuk “percayalah.. ini bukan masalah besar Hae.
siapapun lawan kita nanti.. selama kita berada di jalan yang benar.. kitalah
pemenangnya..”
“nde, aku
percaya..” angguknya. Selanjutnya ia menguap pelan “hyung, aku ingin tidur..”
“kemarilah..”
Yesung kembali menariknya. Kali ini tubuhnya ikut tergeletak di dipangkuan
Yesung “sudah, tinggal kau pejamkan mata..”
Donghae menurut. Toh di kamar nanti ia juga tidak akan bisa
tidur jika memikirkan masalah itu. dengan begini ia bisa setidaknya merasa
kenyamanan dari pelukan Yesung.
><
..
><
“Halmoni…” rengeknya manja “aniyo..
aku tidak ingin kau sakit, jadi jangan pikir macam-macam lagi.. aku baik-baik
saja di sini. Sungmin hyung membuatkanku makanan enak, Yesung hyung selalu
memeriksa semuanya, Leeteuk hyung menjaga kami dengan baik.. lagipula aku bukan
anak kecil lagi.. sudahlah..”
Leeteuk menyahut ponsel Donghae “nde Halmoni, kami menjaganya dengan baik.. tenang saja..” tapi
sesaat kemudian ia mendelik “MWO??
AIIGGOO!! AAIISSHH.. PARK DONGHAE!!” teriaknya “nde, arraseo.. akan ku atasi
dia..”
Pip..
Donghae membohongi Leeteuk, sejak kapan ia bisa manja pada
Harabeoji dan Halmoni?? Mereka tidak pernah mengajarinya untuk itu.. jadi,
tadi.. rengekan itu hanya ulah isengnya..
Hahaha..
“YAK!! kau
tidak kuliah hari ini?”
“SHIRREEOO!!”
teriaknya “aku tidak akan kuliah sampai aku yakin kau bisa menyelesaikan masalahmu
hyung..”
“OMO, yak..
Donghae-ya..”
“aku tidak
akan mengubah keputusanku hyung.. aku hanya akan bekerja di tempat Sungmin
hyung..”
“waeyo??
Apa kau menyukai seorang gadis sampai kau malu menemuinya kalau ia tahu kau
adalah salah satu putra Tuan Park??” Goda Sungmin “atau..”
“DIAM
HYUNG!!”
“eoh, jadi
benar?” Yesung menyahut sambil membenahi kemeja putihnya, ia sudah bersiap
pergi ke rumah sakit pagi itu “kalau begitu doa yang kemarin kau minta itu
bukan untukku atau Leeteuk hyung? Untumu sendiri??”
“hyungie…”
ibanya
Hahaha..
Mereka tertawa..
Han Hyun Pil mendengar semua candaan mereka. Ia ikut senang,
bahkan di situasi yang sulitpun mereka saling menguatkan.. dan masih bisa
tertawa.. itu karenanya..
“Tuan muda
yang hebat..” gumannya melirik Donghae “pantas saja mereka menjagamu..”
“ah..
Ahjjussi… aku mau coklat panas..” teriak Donghae tiba-tiba
“kau
mengalihkan pembicaraan eoh??”
“aniyo
hyung.. aku mual..”
“mwo??”
“aku mual
dengan pernyataan kalian..”
“YAK!!”
kembali mereka berteriak. Jadilah pagi ini penuh teriakan.
Di tengah teriakan itulah ponsel Leeteuk berbunyi..
“nde??”
“…..”
“arra..”
Pip. Leeteuk menutup ponselnya.
“aku harus
pergi..”
“aku ikut
hyung..” pinta Donghae “aku tahu itu dari Sekretaris Choi kan? Aku akan ikut denganmu
hari ini.. jebal.. ijinkan aku..”
“bagaimana
dengan pekerjaanmu? Kau bilang hanya akan membolos kuliah kan? Ini akan
baik-baik saja.. percaya padaku. Aku akan pulang untuk makan malam nanti.. jadi
pergilah dengan Sungmin..”
“tapi
hyung..”
“kalau ada
sesuatu yang terjadi, aku akan langsung menghubungimu Hae..”
Akhirnya dia mengalah “baiklah..”
><
..
><
“ada apa
Hae? kenapa wajahmu begitu hari ini? kau sakit?” tanya seorang pelanggan yang
memang sudah mengenal Donghae “kau mau duduk di sini?” tawarnya
“tidak,
terimakasih.. aku baik-baik saja..”
“eoh..”
“mian.. aku
harus melanjutkan pekerjaan Noona..”
“nde,
arraseo.. semangat!”
“gumapta..”
Donghae kembali ke tempatnya.. sudah ada beberapa nampan
yang harus diantarnya ke meja pelanggan. Hari ini tak beda dari kemarin, caffe
masih sangat ramai apalagi di jam makan siang seperti ini.
“Hey..”
Yoon Chan memukul bahu Donghae “kau memikirkan hyungmu?”
“eoh, Yoon
Chan hyung.. darimana..”
“aku selalu
tahu Hae..” tiba-tiba wajahnya menjadi murung “sudah, serahkan pekerjaan ini
padaku..” Yoon Chan mengambil nampan penuh pesanan dari tangan Donghae
“pergilah ke belakang dan istirahat di sana.. kau tidak bisa melayani pelanggan
dengan wajah dan mood seperti itu.. mereka bisa curiga atau malah kabur karena
tidak betah melihatmu..”
“tapi
hyung..”
“kau tak
perlu cemas.. aku dan yang lain bisa mengatasi ini.. aku yakin Sungmin hyung
tidak keberatan akan ini. aku yang bertanggung jawab..” paksanya lembut sembari
memutar tubuh Donghae mendorong punggungnya untuk masuk ke ruang belakang.
Donghae patuh pada Yoon Chan..
Ia menghempaskan tubuhnya di sofa kesayangan Sungmin dan
Saeun..
“yogie..”
“mwo??”
Sungmin yang melihatnya masuk menyusul kemudian.. “ku
belikan game baru.. sebaiknya kau main saja daripada melamun dan memikirkan hal
aneh.. ini bisa meringankan pikiran..”
Ide yang bagus juga.
“nde..
gumawo hyung..” Donghae mencoba tersenyum menerima pemberian Sungmin “aku akan
melakukan saran hyung.. sepertinya bagus..”
“baiklah..
hyung harus kembali ke dapur..”
…. ….
…. ….
Tidak.. game itu tidak membuatnya nyaman. Ia memainkannya
dua puluh menit.. tapi sudah sangat bosan. Donghae ingin melakukan sesuatu yang
lain.. hah. Ia melirik buku gambar di tumpukan rak novel milik Saeun. Beberapa
lainnya hanya ada komik dan buku masak milik Sungmin. Tangannya bergerak ke
sana, mengambilnya beserta pensil yang biasa digunakan Sungmin untuk membuat
konsep kue. Lembar pertama buku itu bergambar cup cake yang cukup membuat air
liur menetes.. pantas saja, hanya melihat gambar saja sudah tergoda untuk
memakannya apalagi kalau sudah jadi. Diakui Donghae, hyungnya itu memang sangat
jago membuat kue. Lembar berikutnya masih sama.. sejenis macaroon yang dibuat
khusus.. sepertinya itu untuk Saeun.. tertulis jelas disana, dibawah gambar
itu..
Ah, akhirnya ia menemukan lembar kosong juga..
Donghae membawanya untuk duduk di sudut jendela kaca yang
mengarah ke jalan raya. Tangannya masih sempat memutar lagu kesukaannya..
♫♪ My Everything ♪♫ ….
Tangannya perlahan mulai menggores kertas itu..
♫♪ My Everything ♪♫ ….
><
..
><
“Perdana Menteri
menuntut Crown of Hotel..”
“lalu?”
“Pengacara
Yeol sudah ku hubungi, sebentar lagi akan..”
Belum selesai sekretaris Choi berbicara, suara ketukan pintu
terdengar..
“ah, itu
dia..” lanjutnya “anda sudah datang Pengacara Yeol..”
“nde..
Presdir anda baik-baik saja?”
“nde,
Pengacara Yeol..”
“saya sudah
mendengar semuanya dari sekretaris Choi.. anda tenang saja, saya akan
menyelesaikan ini. Perdana Menteri itu memang memiliki beberapa catatan khusus di
pemerintahan yang tidak boleh di bongkar. Kalau dia sampai menuntut Hotel ini
berarti dia harus bersiap untuk mencelakakan dirinya sendiri..” terangnya.
Leeteuk tak tahu harus bicara apa lagi, bahkan sebelum ia
meminta Pengacara itu sudah bersiap membantunya. Yeol Shin Yun menjadi
pengacara keluarga Park sudah sangat lama. Ia juga sangat dipercaya oleh Park
YeonSeol, Appa Leeteuk. Bahkan mereka sudah seperti teman dekat.
“jadi..”
“mereka
mengajukan petisi.. dan kemungkinan besar akan ada sidang dalam minggu ini.
semuanya sudah saya siapkan. Bahkan ada saksi yang bersedia membantu kita..”
“nuguya?”
Yeol Shin Yun tersenyum mendengar pertanyaan yang berbau
rasa penasaran itu..
…. ….
…. ….
“Presdir..”
Han Jimin masuk kamar Leeteuk dengan sepoci teh gingseng “anda membutuhkan
ini.. kata Umma, teh gingseng akan menghangatkan badan dan itu berefek pada
pikiran juga emosi. Jadi saat kita penuh dengan pikiran.. secangkir saja akan
membuat kita lebih tenang..” terangnya sambil menuangkannya ke dalam cangkir.
Leeteuk hanya tertegun menatap yeoja itu, lalu..
“bisa kau
duduk di sini dan temani aku minum..”
“nde???”
“kau
menolaknya?? Ini perintah atasan..”
“eoh..
animida.. nde, saya akan duduk..” lembutnya.
Leeteuk membesitkan senyum saat yeoja itu duduk pelan di
kursi depannya. Lalu Leeteuk menuangkan juga secangkir untunya..
“kita
minum..”
Han jimin hanya bisa patuh dalam diam..
“Han Jimin
ssi.. kau sudah mengetahui semua masalah yang ada di Hotel ini kan? Bagaimana
menurutmu?”
“bagaimana
apanya? Kita tidak bersalah.. Hotel ini tidak seperti yang di tuduhkan mereka.
Walau awalnya aku juga berpikir seperti itu tapi sekarang tidak lagi.. aku
memang belum lama bekerja di sini tapi aku tahu semua yang di sini.. bahkan aku
tahu bagaimana Presdir..” curahan hatinya ringan bahkan seakan ia sudah akrab
saja dengan atasannya itu sampai-sampai ia lupa sopan santun bicara.
“OMO!!”
Jimin tersadar “mianhamnida Presdir kalau saya..”
“ani..
bersikap saja seperti itu saat kita berdua.. aku suka.. aku merasa ada seorang
teman yang bisa mengerti..”
“benarkah?
Apa selama ini anda tidak punya teman? Yeoja?? Apa hanya sekretaris itu yang
menemani Presdir??”
Leeteuk tertawa kecil, bagaimana mungkin yeoja itu bertanya
sampai sejauh itu padanya.
“ada
masalah dengan itu??”
“eoh.. animida..”
“aku memang
tidak punya banyak teman sejak kecil, karena aku sudah memiliki teman saat di
rumah. Pulang sekolah aku lebih suka menghabiskan waktuku dengan dongsaengku
jadi tidak ada alasan untuk pulang telat atau menghabiskan liburan dengan teman
sekelas. Kalaupun ada yeoja yang ingin dekat denganku, aku tidak sembarang..
hanya mereka yang bisa menyesuaikan diri dengan keluargaku baru aku bisa
menerimanya sebagai teman. Aku juga tidak pernah punya teman cerita, aku selalu
cerita pada Yesung atau Sungmin terkadang juga Jinhyuk.. dan sekarang.. kau..”
“mwo??”
“nde,
maukah kau menjadi temanku Han Jimin ssi??”
“Presdir..
apa itu tidak terlalu.. eoh.. animida, maksudku apa aku pantas berteman dengan
Presdir??”
“aku
bilang.. yang penting dia bisa menyeseuaikan diri dengan keluargaku berarti dia
bisa jadi temanku..”
“mengapa
Presdir mengatakan kalau aku bisa?”
“bagaimana
tidak? Kau bisa mengatasi dongsaengku kan??”
“eoh..
namja itu?? Park Donghae??”
“nde.. dia
satu-satunya patokan kami..”
“wae??”
Hahaha.. Leeteuk tertawa lagi. Kali ini Han Jimin terpanah,
ternyata Presdir sangat tampan saat tertawa seperti itu.. entah kenapa ia juga
merasa bahagia melihatnya.
“dia paling
aneh diantara kami, jadi kalau kau bisa mengimbangi keanehannya.. kau berhasil
menyesuaikan diri dengan kami..”
“eoh..
seperti itukah??” senyumya “nde.. Presdir.. kita teman..” diulurkannya
tangannya. Leeteuk menyambutnya cepat penuh semangat.
Ya.. mereka teman sekarang.. atau..??
><
..
><
My.. everything..
@caffe_crown
Hanya punggung.
Arsiran itu hanya berbentuk punggung-punggung tiga orang namja. Tapi sangat
jelas itu milik siapa apalagi keterangan yang ia tuliskan juga merujuk pada
satu petunjuk yang bisa dipahami..
Gwaenchana.. I’m here..!
“sekarang
aku percaya padamu..”
Donghae terkejut. Tak disangka kalau Sungmin sudah berdiri
di belakangnya.
“hyung?
Sejak kapan?”
“sudah
sedikit lama..” Sungmin mengambil dua langkah kakinya, berdiri di depan jendela
kaca itu menatap jalanan yang sedang lenggang “kau banyak berubah Hae, selain
sifatmu yang memang seperti itu tapi aku tahu sekarang kalau Donghae yang dulu
sudah sangat berbeda dengan yang sekarang..”
“nde??”
Sungmin memutar tubuhnya, kini ia berdiri bersandar pada
tiang penyangga kaca menghadap Donghae.
“yang jelas
itu adalah perubahan yang baik.. tapi, bagi kami tetap saja.. kau adalah
maknae..”
“aku juga
merasa begitu hyung.. mungkin aku lebih pintar sekarang, aku lebih
bertanggungjawab juga.. aku bahkan bisa hidup mandiri.. aku juga sudah tidak
pernah meminta uang pada Appa sekalipun ia sendiri yang dengan rutin
memberinya.. tapi, saat bersama kalian.. aku tidak bisa menjadi Donghae yang
seperti itu..”
“nde..”
Sungmin mengambil bukunya dari tangan Donghae “ini bukuku..”
“eoh.. mian
hyung.. aku tak bermaksud mengotorinya..”
“aku tidak
bilang ini kotor.. aku hanya akan bilang, gambar ini sekarang adalah milikku..
karena kau menggunakannya tanpa ijin” senyum menang Sungmin “aku akan
menyimpannya..”
“MWO??
HYUNG… itu kan..”
“terlambat!!”
Sungmin menyimpan buku itu dengan senyum bangganya “gumawo Hae-ya.. tak ku
sangka.. ternyata kau memang bisa melakukannya..”
“aiissh..
bukankah sudah ku bilang kemarin??”
“nde.. jadi
kami harus bersiap membuatkanmu galery..”
“iisshh..”
_ToBeContinue_
Semoga masalah hotelnya secepatnya selesai,, donghae memang sensitif sekali apalagi ini menyangkut masalah keluarga yang dia sayangi,, mudah2an aja hae ga ampe sakit.. Ditunggu lanjutannya yah ^^
BalasHapusDonghae selalu aja mikirin orang lain., suka deh..
BalasHapusHehhe
Semoga masalahnya cpet kelar deh.
Ditunggu kelanjutannya chingu..
Fast update neee..
Ff nya bikin aq yg jdi kepikiran tentang donghae -_- aplgi skrang dia jrng update T-T mudah2an msalahnya g berlarut...fighting bwt authornya smoga sllu dpt inspirasi jdi bisa updatenya g mingguan tpi harian hehehehe
BalasHapusSmg mslh'a cpt kelar n author update'a cpt..
BalasHapusDi tgu y,fighting.. :D
Lebih cepet dong k pena apdte nya , lumutan nih aku nungguinnya lebeh haha
BalasHapusSemoga cepet selesai ya kasus nya ,oh ya eunhaery nya dilanjut jg dong aku suka bgt yang itu plieeeeeessssssssssssssssssss
Pena peri
BalasHapus