Genre : Brothership, Families,
Friendship, Lovely, Hedonism
Cast :
Park Jungsoo [Park Leeteuk] _ Kim
JongWoon [Park Yesung] _ Lee Sungmin [ Park Sungmin] _ Lee Donghae [Park Donghae]
OtherCast :
Han JiMin _ Lee BoYoung _ Kim
SaEun _ Kang Sora
Han Hyun Pil [Kepala Pelayan Han] _ Choi Jin Hyuk [Sekretaris Choi]
Kim Ryeowook _ Choi Siwon
Park YeonSeol [Appa] _ Park ShinMin [Umma]
Han Hyun Pil [Kepala Pelayan Han] _ Choi Jin Hyuk [Sekretaris Choi]
Kim Ryeowook _ Choi Siwon
Park YeonSeol [Appa] _ Park ShinMin [Umma]
Song :
The Little Prince [by-Ryeowook]
><
..
><
Crown of Prince_10
Why did you came just now [1]
><
..
><
Leeteuk tidak pulang
malam ini begitu juga dengan Yesung. Donghae sudah malas makan malam tanpa
adanya kedua kakanya itu. ia memilih masuk kamar dan berbaring di sana,
mendengarkan lagu dari earphonenya. Duduk bersandar pada kepala ranjang,
memejamkan mata berharap sebentar lagi ia bisa tertidur tanpa harus berada
dalam keadaan takut karena hujan di luar menimbulkan petir. Selimut biru tua
kesayangannya menutupi tubuh Donghae hingga ke dada. Dengan begitu ia merasa
hangat dan aman untuk istirahat.
Namun ia tak menyadari
jika Sungmin mengintip di balik pintu yang terbuka tak begitu lebar..
“hah, kau tetap saja tak berubah..” ungkapnya. Kemudian
ia masuk ke kamar adiknya. menghampiri Donghae pelan.
“Hae..” lembutnya ia usap kepala Donghae. namja itu
membuka mata dan menatap Sungmin heran.
“waeyo hyung?”
“aku ingin tidur denganmu malam ini.. di kamar sendiri
terlalu dingin rasanya. Bukankah kau merasakannya juga?”
benar. Udara memang
dingin malam ini. dan ia tahu.. Sungmin sama dengannya, alergi udara dingin..
sekalipun tak separah dirinya yang lebih rentan..
“nde.. kau bisa tidur di sini hyung..” ia menggeser
sedikit tubuhnya menyisahkan tempat kosong untuk Sungmin.
Kini keduanya berada di
ranjang yang sama.. Donghae tak lagi mendengarkan lagu sendirian, ia membaginya
untuk Sungmin.
“kau masih menyukai lagu ini?” tanya Sungmin yang sudah
berbaring dan memejamkan mata di sebelahnya “aku masih ingat bagaimana kau
merengek untuk diajari main piano agar kau bisa menyayikan lagu ini..” tawanya
“kau sudah dewasa sekarang Hae.. bagaimana aku melindungimu sekarang? kau sudah
bisa menjaga dirimu sendiri..”
“hyung…”
“wae??”
“bagaimana kalau kita tidur saja.. jangan pikirkan yang
aneh-aneh..”
“eoh.. arra.. kajja..”
><
..
><
Sungmin sudah rapi pagi
ini, setelan kemeja warna kuning muda dipadukan dengan celana jeans biasa cukup
membuatnya tampil elegan. Ia membenahi jam tangan kesayangannya di lengan
kanan. Begitu selesai ia menengok ke kamar Donghae. adiknya juga sama, sudah
siap untuk pergi hari ini. Donghae masih mengenakan kacamatanya, t’shirt putih
salju di balut kemeja kotak-kotak perpaduan warna biru dan merah.
“kajja Hae..”
“apa memang hari ini hyung?”
“nde, sekretaris Choi tadi sudah menghubungiku.. Yesung
hyung tidak bisa ikut kita hari ini jadi kita langsung menyusul Leeteuk hyung
saja..”
“hah, aku sedikit takut..”
“wae?” senyum Sungmin geli “ini akan baik-baik saja,
percayalah semua akan baik-baik saja..” ia mengulang kata yang sama untuk
meyakinkannya.
…. ….
…. ….
Persidangan ini memang
cukup menarik banyak media, pasalnya perdana menteri adalah orang yang punya
pengaruh di negara itu sedangkan Leeteuk sendiri juga satu dari beberapa orang
pengusaha besar di Seoul. Donghae duduk dekat dengan Sungmin menatap punggung
Leeteuk dan Perdana menteri di depannya. Perdebatan hebat terjadi di sana, para
pengacara perang argumen membela klien masing-masing. Permasalahan ini mengenai
pertaruhan harga diri dan kebenaran. Sehebat apapun manusia, seberapa besar
kuasa yang ia punya kalau hidup dalam neraka kebohongan tak akan pernah hidup
aman. Selamat boleh saja sekarang tapi karma menanti di belakang.
Donghae tak mampu
berucap, matanya lurus terpaku meja hakim. Jantungnya seakan butuh bantuan agar
tidak berdetak cepat.
“saya adalah pelanggan di Hotel itu..” ucap seorang yeoja
tua mengawali pengakuannya sebagai saksi “sudah bertahun-tahun saya menjadi
pelanggan bahkan sejak tahun pertama Hotel itu di bangun. Dari kepemimpinan
Predir Park sampai dengan putranya Park Leeteuk. Tidak ada yang berubah selain
pelayanan yang semakin bagus dan fasilitas canggih turut dengan perkembangan
jaman. Tapi saya tetap menyukainya.. semua pegawai melakukan tugas dengan baik
dan ramah, itu Hotel ternyaman yang pernah ada di Seoul.. pantas saja Hotel itu
menjadi sasaran Perdana menteri untuk menginap di sana..”
“YAK!! KAU..”
TOK…TOK.. suara ketukan
palu “harap tenang!!” seru hakim “silakan dilanjutkan..”
“tidak ada bukti kalau Hotel itu buruk.. bukan hanya saya
yang bisa menjadi saksi di sini, ada banyak teman yang saya kenal juga menjadi
pelanggan di sana.. banyak sekali.. apa perlu kami kemari untuk memberi
kesaksian? Kalau memang pelayanan di sana buruk maka kami tidak akan kembali
selama dua puluh tahun ini..”
Begitu lancar ia
mengucapkan pengakuannya..
Hingga kemudian tiba
giliran saksi berikutnya..
“saya pegawai baru di Crown of Hotel.. tahu persis
bagaimana keadaan hotel.. tahu persis bagaimana sikap Presdir pada pegawainya..
semua pekerjaan kami lakukan dengan baik, jadi kami juga tidak terima kalau
Hotel itu dianggap tidak melayani tamu, tidak menghargai tamu atau tidak
menjaga privasi tamu.. itu salahnya sendiri..” serunya yang ternyata Han Jimin.
Bahkan ia tersulut emosi. Tentu dia tidak ingin kehilangan pekerjaan juga kan..
tapi memang yang dikatakannya benar.. “jika kalian menghina Hotel itu berarti
meragukan kinerja kami juga.. mana bisa begitu? Presdir saja jarang menegur
kami karena sebuah kesalahan, itu karena kami bekerja dengan baik.. kami
melayani dengan baik.. kami menjaga privasi dan kenyamanan semua tamu.. Hotel
tempat kami bekerja membayar pajak dengan baik, semua peraturan pemerintah kami
lakukan.. lalu apa yang melanggar hukum? kau mau memprotes eeohh??”
OMO!! Benar-benar yeoja
ini…
Leeteuk hanya menutup
wajahnya malu..
Sungmin melongo ingin
tertawa saja, ia senang melihat karyawan yang begitu semangat membela hyungnya.
Tapi.. aarrhhh.. itu
norak sekali!!
Donghae malah
berkaca-kaca.. “Jimin Noona…” lirihnya.
Perdebatan masih
berlanjut, tentu saja Perdana Menteri tidak mau kalah atau tepatnya ia tidak
ingin keburukannya di baca massa karena akan berakibat buruk pada karier juga
kehidupan keluarganya. Tapi, siapa suruh.. dia sendiri yang mulai membunuh
dirinya.. membunuh kariernya..
Dari masalah tuntutan
pelayanan buruk Crown of Hotel, maka masalah itu berlanjut pada serentetan
kejahatan yang di lakukan Perdana Menteri. Banyak pihak yang dirugikannya
tiba-tiba memberikan bukti-bukti lain yang dilakukan Perdana Menteri selama
ini. hingga berakibat fatal pada petisi yang diajukannya sendiri.
Senjata makan tuan!
Bukan hanya masalah
perselingkuhan, pencemaran nama baik atas nama Crown of Hotel melainkan jumlah
sejumlah penyelewengan administrasi keuangan dan beberapa saham gelap-nya.
Tak berkutik.. pengacara
diam..
Perdana Menteri kalah!
Crown of Hotel menang dan bersih dari tuduhan..
Donghae bernapas lega
bersama dengan ketokan tiga kali palu hakim.
…. ….
…. ….
Han Jimin berjalan
tergesa mengikuti namja yang usianya lebih dari setengah abad itu.
“Abeoji…”
“Yak.. kau.. apa yang kau lakukan? Kau tidak membuat
kesalahan? Kau ini suka sekali berbicara sembarangan. Jangan sampai apa yang
kau katakan di dalam tadi malah membuat suasana kacau..”
“Abeoji!! Aku melakukan hal baik. aku bahkan menjadi
pahlawan bagi Presdir hari ini... aku membelanya..” ungkap Jimin “Crown of
Hotel menang!! Itu berkat kesaksianku..”
“MWO?? MWORAGO?? Crown of Hotel??”
“nde..”
Orang yang di panggil
Abeoji itu terkejut. Selama ini ia memang tidak pernah bertanya di Hotel mana
putrinya bekerja.
“kau tahu sesuatu Abeoji??”
“YAK!! KENAPA KAU TIDAK BILANG KALAU KAU BEKERJA DI SANA
EOH?”
“kenapa kau berteriak Abeoji??” jengkelnya
Plleetaakk.. satu jitakan
di kepalanya.
“Kau.. tahu Presdir Park??”
“tentu saja.. aku mengenalnya dengan baik bahkan kami
menjadi teman sekarang. wae??”
“hah…”
Namja itu seakan lemah
tubuh seketika. Lututnya tak mampu membuat kakiya berdiri.. ia duduk lesu di
sebuah bangku di lorong itu.
“AHJJUSSI!!” mereka menoleh
“Donghae ssi…??”
“Ahjjussi kemana kau disini?? OMO, noona.. daebak!! Kau
mengagumkan.. gumapsemiddaaaa…” manjanya lucu.
“kau mengenal ayahku??”
“mworago noona?? Ahjjussi.. ayah Jimin noona??”
“nde..”
“Tuan muda..” Han Hyun Pil tertahan, ia bahkan memanggil
Donghae dengan sebutan itu lagi.
“Pelayan Han..” Leeteuk dan Sungmin yang melihat kejadian
itu langsung saja menghampiri mereka. Semua yang ditanyakan Donghae, yang
dikatakan Jimin terdengar jelas. Bagi Sungmin tentu bukan masalah apalagi ia
juga belum pernah mengenal Han Jimin sebelumnya. Tapi tidak untuk Leeteuk
karena itu sangat menampar perasaannya.
“jadi kau putri Pelayan Han?” Han Jimin sendiri masih
belum paham bagaimana mereka bisa mengenal ayahnya “Ayahmu bekerja di rumah
kami Jimin ssi.. dan putrimu bekerja di Crown Hotel, Pelayan Han.. apa kalian
tidak saling tahu? Bukankah kalian ini ayah dan anak? atau ini hanya sandiwara
kalian??” Leeteuk emosi. Setelah perkaranya selesai hari ini ada perkara lain
yang dihadapinya, bahkan itu masih di tempat yang sama.
“ada apa hyung?” Sungmin semakin dibuatnya bingung..
Brrrr…
Haattsccchiim!!
Han Hyun Pil menyadari
keadaan. Ia melepas jas hitamnya lalu meletakkannya pada punggung Donghae. ia
tahu tugasnya juga untuk menjaga Donghae, termasuk masalah kesehatannya.
Donghae alergi dingin. Dan memang angin cukup kencang hari ini.
Leeteuk hanya
memperhatikan saja apa yang di lakukan Kepala pelayan itu pada dongsaengnya.
“gumapsemida Ahjjussi..”
Hhaaattsscchim!!
Kali ini ia merapatkan
jas hitam itu hingga menutup bagian atas tubuhnya. Tidak ada yang tahu kalau
ini hanya akal-akalannya saja. ia mampu membaca emosi Leeteuk saat ini. apa
yang dilakukannya hanya untuk mengalihkan perasaan kakaknya saja agar
perdebatan itu tidak menjadi panas.
“hyung.. kita selesaikan ini di rumah..” pintanya pada
Leeteuk “jeball…” ibanya. Bahkan kini tubuhnya sedikit terhuyung kalau saja
Sungmin tidak menahannya dari belakang.
“Hyung, kita pulang dulu..” tegas Sungmin “Pelayan Han,
tolong hubungi Yesung hyung.. Donghae membutuhkannya..” namja itu menuntun
Donghae pergi.
“nde..” Han Hyun Pil mengikuti mereka dari belakang.
“Abeoji…” tahan Jimin “Abeoji tidak pernah mengatakan
padaku kalau bekerja di rumah mereka.. mianhae, aku pasti membuat Abeoji dalam
masalah.. mian.. aku..”
Han Hyun Pil hanya
tersenyum “aniyo.. tidak masalah Jimin-ah.. kita dalam perkara yang sama
sekarang. kembalilah bekerja, Abeoji akan menjelaskan semuanya pada mereka..
percayalah.. bahkan Tuan Muda Donghae sudah membantu kita..”
“mwo??”
“Abeoji tahu persis bagaimana Park Donghae.. sudah,
Abeoji harus kembali juga..”
…. ….
…. ….
Donghae bersikeras tidak
mau ke kamar. Ia memilih berbaring di sofa sambil bergelung dibawah timbunan
selimut tebal.
“aku hanya pusing hyung..” akunya pada sang kakak “aku
ingin masalah tadi selesai. Sekarang biarkan Han Ahjjussi menjelaskan semuanya.
Aku pikir hyung tidak akan mempermasalahkan semua itu, tapi aku tahu kondisi
yang sebenarnya.. kau tidak bisa bohong padaku hyung, sama seperti diriku..”
Leeteuk kalah. Ia kalah
dari akal Donghae. bijak sekali adiknya itu menyelesaikan masalah.
“baiklah.. Pelayan Han, kau bisa jelaskan semua ini?”
Han Hyun Pil mulai
bercerita, sedangkan Sungmin masih pada posisi semula. Bingung.
“ini hanya masalah kebetulan Presdir.. kebetulan saya
bekerja di sini, kebetulan pula Jimin bekerja di Hotel. Kami memang tidak
pernah saling mengatakan dimana kami bekerja. Anda tahu sendiri saya jarang
pulang, Jimin di rumah dengan ibunya. Putra sulung saya membuat masalah yang
mengharuskan kami mencari uang cukup banyak untuk menutup hutangnya. Ia di
penjara sekarang tapi para penagih hutang masih tidak terima. Karena penagih
itu memberi tidak banyak waktu maka Jimin ikut bekerja dan merelakan
pendidikannya. Seharusnya ia sudah bisa lulus sekarang tapi pekerjaan
menuntutnya berhenti. Semenjak lulus SMA, ini ke empat kalinya ia berganti
pekerjaan.. mianhanda.. karena Jimin belum sempat memberitahu pekerjaannya yang
baru..”
Clear!
Tidak ada masalah.
“lalu masalahnya apa?” itulah yang ingin ditanyakan
Sungmin dari tadi. Ia pikir tidak ada masalah juga kan. Mereka ayah dan anak
bekerja pada orang yang sama.
“apa aku harus mengatakannya sekarang atau kau sendiri
yang akan menjelaskan pada mereka hyung?” tawar Donghae
“bukan apa-apa..” kilah Leeteuk “ahk.. aku hanya tidak
ingin ada kebohongan apapun diantara semua pegawaiku.. jadi tolong Pelayan Han,
seperti ini jangan terulang lagi.. aku tidak ingin terjadi sesuatu pada
keluargaku karena kecurigaan pada karyawan..”
“eoh, nde.. Presdir..” Han Hyun Pil paham. Ia sangat
melindungi keluarganya. Leeteuk takut ada yang melukai keluarganya. Batinnya.
Hah..
Donghae memejamkan mata.
Ia mendesah pelan. Ia tahu Leeteuk hanya belum berani mengungkapkan yang
sebenarnya. Dia kecewa atau menyesal karena Han Jimin ternyata putri dari
seorang pelayan.
‘aku tidak menyukai jalan
pikir yang seperti ini..’ katanya dalam hati.
Sungmin mencoba memahami
penjelasan Leeteuk. Ia beralih pada Donghae..
“gwaenchana??”
“aku ingin tidur..”
“baiklah, aku kembali bekerja..” ucap Leeteuk “Sungmin
kau tunggu Yesung pulang dan pastikan ia memeriksanya.. jika terjadi sesuatu
hubungi aku secepatnya..” perintahnya.
“arra..”
“hyung pergi Hae.. jangan pikirkan masalah hyung..”
bisiknya tepat di telinga Donghae membuat namja itu membuka matanya kembali
perlahan. Dan dari sorotnya saja ia sudah tahu kalau dongsaengnya tengah
tersenyum.
><
..
><
Han Jimin gugup di
hadapan Leeteuk. Ia memang sudah menyelesaikan pekerjaannya di kamar khusus
itu. tapi begitu melihat Leeteuk masuk, kecemasan melanda dirinya.
Ah, tidak tahukah kau Han
Jimin jika Presdir itu juga sedang bingung bersikap di depanmu??
“Presdir… mianhamnida.. saya tidak ber..”
“bukankah kita sudah sepakat menjadi teman? Kenapa kau
masih memanggilku seperti itu?” Leeteuk duduk di sofa panjangnya sambil
meletakkan kepalanya di sandaran sofa itu dan memejamkan mata.
“aku lelah sekali hari ini.. perkara perdana menteri itu
bukan masalah besar bagiku walau mengusar tenaga, tapi.. kalau itu ada
kaitannya dengan kehidupan pribadiku..”
Jimin tersekap diam. Ia
tak tahu harus bagaimana. Leeteuk masih menganggapnya sebagai teman.. apa
artinya ia tidak marah??
“apa kau pikir aku marah padamu??” kini ia menoleh ke
arah Jimin “aku memang marah karena merasa ada ketidakjujuran.. Pelayan Han
sudah menjelaskan semuanya padaku.. Han Jimin ssi.. kau adalah temanku bukan?”
Jimin mengangguk ragu “jika begitu kau bisa menceritakan apapun masalahmu
padaku, jika kau butuh bantuan katakan saja. sebagai gantinya, kau juga harus
bersikap sama padaku.. aku tidak mau rugi hanya karena memberimu saja, aku juga
ingin mendapatkan darimu..”
“take and give?”
“kau jelas tahu itu..”
“jongmal gumapta Leeteuk ssi..”
><
..
><
“kau sudah minum obat?” Yesung memeriksa Donghae yang
masih berbaring di sofa.
“nde, Sungmin hyung sudah memberikannya padaku tadi
sebelum ia pergi ke caffe..” sudah bukan rahasia lagi, jadi siapapun di rumah
itu tahu obat apa yang harus dikonsumsi Donghae saat alerginya kambuh. Inilah
yang selalu terjadi padanya jika udara dingin menyapa. Itu alasan juga kenapa
Leeteuk overprotective padanya. Karena sekeras apapun kepala Donghae ia akan
jatuh sakit hanya karena cuaca dingin.
“aku sudah mendengar semuanya.. jadi Han Ahjjussi
memiliki putri yang bekerja di hotel?”
“nde, aku bahkan sangat mengenal Jimin Noona.. aku sering
bertengkar dengannya..” ocehnya.
“kau memang selalu membuat masalah, jangan sampai Han
Ahjjussi mendapat masalah karena dirimu Hae..”
“kau sudah dalam masalah juga sekarang hyung, kau
meninggalkan pekerjaanmu..” katanya “pergilah, aku tidak apa-apa, ada Han
Ahjjussi disini..”
“nde,. Istirahatlah.. aku akan memberikan satu suntikan
dulu.. pejamkan matamu..”
Donghae menurut.
Sebenarnya tidak sakit.. hanya saja ia takut melihat jarum itu. hah.. tapi
sayang, ia tak membuka matanya lagi setelah itu..
Yesung memberinya obat
tidur.
Ia tesenyum melihat
adiknya memejamkan mata tenang. Ia benahi selimut Donghae lalu mengusap pelan
keningnya.
“dengan begini kau tidak akan kemana-mana sampai kami
pulang nanti.. tidurlah Hae..” ucapnya. Kemudian ia kembali pergi ke rumah
sakit setelah memberi pesan untuk Han Hyun Pil agar menjaga Donghae.
><
..
><
“bagaimana Donghae?” cemas SaEun
“gwaenchana.. dia sudah biasa seperti ini. Yesung hyung
sudah memeriksanya.. aku yakin sebentar lagi akan baik-baik saja.. aku hanya..”
Sungmin menghentikan pergerakan tangannya mengarsir gambar cake di bukunya.
Kemudian ia melanjutkan membuka lembar sebelumnya..
“itu ulah Donghae?” tanya SaEun begitu melihat gambar
yang tentunya bukan milik Sungmin.
“nde..”
“apa yang kau pikirkan?”
“ada yang coba disembunyikan oleh Donghae.. dan Leeteuk
hyung..”
“bagaimana bisa?”
“mollayo.. kali ini aku salut pada Donghae yang bahkan
tidak terbaca olehku sebelumnya.. bahkan ia menjadikan sakitnya sebuah alasan..
untuk menutupi sesuatu..”
SaEun mengerti perasaan
Sungmin “Minnie-ya.. Donghae bukan anak kecil lagi, kau tahu itu kan.. seberapa
cemasnya kau dan seberapa besar kecurigaanmu padanya, aku yakin dia punya
alasan untuk melakukan itu. mungkin kau tidak menyadarinya.. tapi kita semua
tidak bisa memungkiri ini. suatu saat kita tidak bisa ikut campur pada
hidupnya..”
OMO!!
SaEun yang bijaksana ini
membuat Sungmin terpanah. Itulah salah satu alasan ia menyukai yeoja itu dulu.
SaEun mampu berpikir jauh di saat dirinya tidak tahu bagaimana harus bersikap.
Kedewasaan SaEun membuat Sungmin betah untuk dekat dengannya. Kalau dihitung,
mereka ini hidup berdua sejak lahir. Atau memang di alam sebelum kelahiran pun
keduanya sudah ditakdirkan bersama? Usia tak jadi soal, SaEun bisa manja
sekaligus dewasa.. dan Sungmin.. semakin mencintainya.
“kau selalu bisa membuat hatiku tenang, Noona..” godanya
“YAK!!”
“ssstttt…” satu jari Sungmin menempel di bibir soft pink
SaEun “kau selalu membuatku semakin mencintaimu.. semakin tidak bisa jauh
darimu.. kapan kau mau aku nikahi eoh??”
“aaiissh, kau ini bicara apa? Kau tidak melihat
Oppadeul?? Kau mau di pukul dongsaengmu karena mendahului hyungdeul kalian?”
Hahaha..
“aku siap menerima apapun nantinya..”
“iisshh…”
…. ….
…. ….
Pengunjung caffe sangat
banyak hari ini, membuat Sungmin tidak bisa pulang cepat. Ia sedikit cemas
karena Leeteuk juga akan pulang telat pastinya.
“eoh.. hyung, bukankah itu teman Donghae?” Ryeowook
menunjuk ke salah satu meja caffe.
“ah, nde.. kau benar.. itu yang kemarin..”
Rupanya maksud mereka
adalah Kang Sora dan Choi Siwon. Apa mereka ke tempat ini karena mencari Donghae?
sepertinya iya.. tapi untuk Sora.
“dia tidak bekerja hari ini..” Siwon yang mendengar itu
menjauhkan matanya dari daftar menu yang hampir saja dipesannya.
“Park Donghae maksudmu? Akhir-akhir ini ada yang aneh
dengannya.. bukankah kau merasa begitu? Dia tidak lagi mengganggu kita..”
“nde, kau benar Siwon-ah.. dan rasanya kita harus meminta
maaf pada pemilik caffe ini karena membuat keributan kemarin dengan Kyuhyun.
Eoh.. apa menurutmu ia di pecat karena kejadian itu?”
“mollayo, kenapa kau begitu memikirkannya?? Sudah mulai
simpati??” selidiknya
“eoh.. aniyo..” gugup Sora “aku hanya tidak ingin merasa
bersalah saja jika hal itu terjadi apalagi ada kaitannya dengan Kyuhyun..”
Siwon hanya mengangguk
mencoba berpikir positif..
Eoh, tak ada yang tahu
tentunya bagaimana keadaan Donghae sekarang kecuali hyungdeul nya..
Donghae masih meringkuk
di tempat yang sama.
Tidur dengan nyenyak
karena ulah Yesung.. wajah polosnya bisa diyakini semua orang kalau itu sangat
menggemaskan. Bahkan betapa senangnya Han Hyun Pil memandang tuan mudanya. Ia
sangat merindukan putranya, sayang semua tak sesuai harapan. Jadi, melihat
Donghae seperti itu.. seakan mengobati kerinduannya untuk menjaga, memanjakan
dan berbicara dengan ‘seorang putra’..
_ToBeCon_
Sumpah aku jd makin kangen donghae,, kapan dia muncul lagi gara2 sakit kita dah lama ga liat donghae wara-wiri di internet,, semoga pemulihannya cepet dan secepatnya menyapa kita lagi
BalasHapusWaaa., donghae cepet sembuh nee., penasaran nih sama kelanjutannya...
BalasHapusFast update lagi nee., hehhe 😅😅😅
Bener tuh kata temen temen kangen bgt sama haepa , untuk hae pa cepet sembuh untuk ka pena semangat untuk ff nya
BalasHapusWahh tambah kangen sama donghae jadinya..pangeran musim dingin ku semoga kamu selalu sehat dan gk sakit lagi.. fast update lagi nee..
BalasHapusPrince Donghae T-T
BalasHapusBerharap mlm ini update T-T
BalasHapusGimana ya caranya supaya aq bisa langganan ff di blog ku ini?
BalasHapusAku berharap dimuat di wattpad juga.
HapusJebal author nim T_T
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusff kmu kpan dilanjut? sakau nih gara2 g ad kbr pangeran mokpo :(
Hapus