Genre :
Brothership, Families, Friendship, Lovely, Hedonism
Brothership, Families, Friendship, Lovely, Hedonism
Cast :
Park Jungsoo [Park Leeteuk][31] _ Kim JongWoon [Park Yesung][29] _ Lee Sungmin [ Park Sungmin][26] _ Lee Donghae [Park Donghae][20]
Park Jungsoo [Park Leeteuk][31] _ Kim JongWoon [Park Yesung][29] _ Lee Sungmin [ Park Sungmin][26] _ Lee Donghae [Park Donghae][20]
OtherCast :
Han JiMin _ Lee BoYoung _ Kim SaEun _ Kang Sora
Han Hyun Pil [Kepala Pelayan Han] _ Choi Jin Hyuk [Sekretaris Choi]
Kim Ryeowook _ Choi Siwon
Park YeonSeol [Appa] _ Park ShinMin [Umma]
Han JiMin _ Lee BoYoung _ Kim SaEun _ Kang Sora
Han Hyun Pil [Kepala Pelayan Han] _ Choi Jin Hyuk [Sekretaris Choi]
Kim Ryeowook _ Choi Siwon
Park YeonSeol [Appa] _ Park ShinMin [Umma]
Song :
THE LITTLE PRINCE [by-Ryeowook]
THE LITTLE PRINCE [by-Ryeowook]
><
..
><
DIANJURKAN UNTUK MEMBUKA BLOG INI SECARA LANGSUNG
[NON SELULAR] COZ, MUSIK YANG ADA DI BLOG MENDUKUNG UNTUK MENGADUK PERASAAN
KITA.. :) HEHEHE.. TP TDK MEMAKSA KOK ^^
><
..
><
Crown of Prince_15
-I’m Holding back the tears-
><
..
><
Leeteuk masih berusaha mencari
Donghae..
Perasaannya kacau, sangat kacau
bahkan makin kacau saat jalan di depannya tiba-tiba macet. Ia memukul klakson
berulang kali tapi malah mendapat teguran dari seorang petugas..
“Yak,
bisakah kau berhenti melakukan itu? apa kau tidak tahu di depan ada
kecelakaan??”
Leeteuk tak menjawab, ia malah
menampakkan wajah sinis..
HAH!! Akhirnya ia memutuskan
mencari jalan lain..
Ssssssllhh…….. ia mengemudikan
mobilnya pelan sedikit agak menyingkir dari keramaian itu tapi..
Matanya sekejab tak bisa
berkedip,.
Ia hapal dengan mobil itu..
Cckiittttttttt!!
Buru-buru ia keluar meninggalkan
mobilnya. Berlari ke arah kejadian yang tadi ia dengar dari petugas..
Sebuah mobil menabrak tiang
listrik,. Orang-orang berteriak meminta pengemudi di dalam mobil itu untuk
segera keluar. Mereka sudah sangat panik saat tak ada tanggapan..
BRAKKK!!!
BRAK!!
“DONGHAE-YA!!
DONGHAE-YA!!” begitulah Leeteuk berteriak dan menggebrak kaca mobil yang belum
terbuka..
Menurut keterangan, mobil itu
tidak melaju kencang hanya tiba-tiba saja oleng dan menabrak tiang listrik.
Kalau dilihatpun, pengemudi itu tidak seharusnya terluka.. namun sangat di
sayangkan..
Sepertinya..
“SAENGI..
BUKA PINTUNYA.. INI HYUNG!!”
Kekuatiran Leeteuk memuncak
jelas saat ia melihat Donghae tak mau menjawabnya..
Di dalam mobil itu,, Donghae
masih saja terisak.. ia melihat banyak orang yang meneriakinya makin membuatnya
jengkel. Ia tak sadar apa yang sudah dialaminya. Sampai ia melihat Leeteuk
diantara kerumunan orang itu..
“hyu…hyung..”
Klek..
Pintu terbuka..
“Donghae-ya..”
Leeteuk menyambar tubuh Donghae yang masih duduk di belakang kemudi itu dalam
pelukannya. Darah mengalir di kening Donghae.
“h..hy..hyung…”
isaknya. Donghae mengeratkan pelukannya pada tubuh hyungnya dan terisak di
sana.
“gwaenchana??”
Leeteuk sedikit membungkuk, mengamati semua tubuh adiknya..
“hyung…
hiks..”
Leeteuk segera menarik tubuh
Donghae keluar dari mobilnya. Rupanya anak itu tidak menggunakan sabuk pengamannya
jadi kecelakaan kecil itu membuatnya terluka. Leeteuk menerobos kerumunan orang
yang akhirnya juga merasa lega karena akhirnya Donghae keluar juga dari
mobilnya.
Sesaat kemuadian Leeteuk kembali
duduk di belakang kemudi mobilnya sendiri dengan Donghae di sampingnya. Wajah
Donghae sudah pucat.. entah kenapa darah di kepalanya tak mau berhenti mengalir
membuat kepanikan Leeteuk semakin menjadi. Donghae masih terisak.. apa yang
dirasakannya begitu sakit? apa luka di kepalanya begitu parah sampai ia tak
berhenti menangis? Donghae begitu lemah di mata Leeteuk sekarang..
“tahan
Donghae-ya.. kita kerumah sakit sekarang.. tetap sadar Hae..”
…. ….
…. ….
Suara ranjang dorong rumah sakit
berdecit cepat seiring teriakan Leeteuk sepanjang lorong. Tangan Donghae yang
di genggamnya makin lemah bahkan mata itu semakin terpejam kelam sekarang.
Yesung sama paniknya dengan kakaknya itu setelah ia tahu pasien yang baru
datang tersebut adalah dongsaengnya sendiri.
“Hae-ya..”
Leeteuk tak peduli jika darah di tangannya akibat sekaan di kepala Donghae tadi
mengotori dirinya, hanya satu pikirannya.. Donghae harus selamat..
…. …..
Trak..
Pintu tertutup, beberapa dokter
temasuk Yesung masuk ke ruangan itu. Leeteuk mondar mondir dengan hati tak
karuan. Baru kali ini ia secemas langit menatap sebuah pintu putih sebuah kamar..
operasi..
…. …
Setelah satu jam pintu besar itu
tertutup, kini saat terbuka Yesung sudah melihat keluarganya di depan dengan
wajah cemas menunggu.
“Yesungie..
ottoke?? Donghae gwaenchana??”
Yesung menjawab sedih, ia malah
menghadap Leeteuk..
“awalnya
dia baik-baik saja, tapi beberapa menit lalu ia kembali kritis.. Hyung, cari ibunya..
kita butuh donor darah.. Donghae hanya bisa menerima darah dari ibunya.. atau
ayahnya.. tapi sekarang cari Jang Nara dulu..”
“hyung..
apa yang terjadi?” Sungmin tak mengerti
“golongan
darahnya langkah, itu hanya terjadi bagi sedikit orang… jebal, cari Jang Nara
sekarang..”
“akan
kucari..”
“aku
temani hyung!!” pekik Sungmin, ia tak ingin hyungnya hilang kendali nantinya.
Yeonseol dan Shinmin beku,
mereka tidak bisa berbuat apapun demi Donghae di saat seperti ini..
“Appa,
Umma.. aku tahu ini sulit bagi kita semua, tapi kalau kita ingin Donghae
selamat maka kita harus melibatkan ibu kandungnya..” jelas Yesung
“bukankah
tadi kau bilang dia tidak terlalu parah? Itu kecelakaan kecil.. kenapa?”
“Donghae
tidak memakai sabuk pengamannya, itu membuat benturan keras di kepala Donghae..
hal ini masih bagus, karena dia tidak langsung pingsan tadi..”
“nde..
arra..” akhirnya hanya ada kepasrahan.
><
..
><
Leeteuk menuju sebuah rumah sewa
yang berderet rapi,. Setelah ia tidak menemukan Jang Nara di tempat mengajar ia
meminta alamat dari sana dan beruntung mereka memberikannya dengan mudah.
“apa
ini tempatnya hyung?”
“sepertinya
begitu, kajja..”
….
Jang Nara tertegun melihat
Leeteuk sudah berada di depan rumahnya..
“presdir…”
“ku
mohon, ikutlah dengan kami sekarang. Donghae membutuhkanmu..”
“apa
maksudnya??”
“Donghae
kecelakaan, dia membutuhkan donor darah.. jebal.. jika kau memang ingin
pergi..” ugkap Leeteuk karena jelas ia tahu bagaimana Jang Nara sudah bersiap
pergi dari sana bahkan koper besar sudah dirapikannya “aku memberimu satu
kesempatan untuk menolongnya, jika dulu kau ingin membunuhnya.. tebus
penyesalan itu dengan menyelamatkannya sekarang.. atau kau akan menyesal seumur
hidupmu.. Donghae seperti ini juga karenamu..”
Leeteuk egois untuk kali ini. ia
menyalahkan orang lain.. ia bahkan tidak pernah semarah sekaligus selemah itu
didepan orang lain. Sungmin paham kenapa Leeteuk bersikap seperti itu. meski
dialah yang adik kandungnya, tapi dia juga akan melakukan hal yang sama
sekarang.. egois, demi Donghae.
Deg! Jang Nara bagaimanapun
masih memiliki naluri seorang ibu..
Ia menjatuhkan tubuhnya lemas..
Anaknya.. anak yang
dilahirkannya.. membutuhkannya untuk pertama kalinya sejak ia melepaskan anak
itu..
…. ….
…. ….
Setiap lekuk wajah putih pucat
itu ia perhatikan seakan tak ingin melewatkan apapun yang ada di sana. Ia
beruntung masih bisa menatap matanya selama ini walau ia sedikit kecewa jika
namja itu membuat keributan. Tapi dalam hati tertawa juga mengingat semuanya,.
“kau..
keras kepala.. persis sepertiku Hae..” ucap lirih Jang Nara yang kini sudah
berbaring di samping Donghae dalam ranjang yang berbeda. Melalui selang itu ia
mengalirkan darahnya untuk sang putra.
“mianhae..
jongmal mianhae.. Umma menyesal telah melepasmu dulu. Kau begitu tampan
sekarang.. kau tumbuh dengan sangat baik.. kau juga punya hati yang baik..”
Teess… satu titik air mata jatuh
lagi..
“setelah
ini, hiduplah dengan lebih baik.. Umma hanya bisa mendoakanmu.. nae.. adeul..
hiks.. jongmal saranghaeyo.. Donghae-ya..”
…. ….
Sedikit udara segar setelah masa
kritis itu..
Setelah mendapat penjelasan dari
Yesung jika Donghae terselamatkan, mereka bisa bernapas lega sekarang.
sekalipun keadaannya masih harus terus diawasi, Donghae setidaknya sudah bisa
melewati masa-masa dimana yang membuat mereka semua hampir sesak napas.
“Yesung-ah..
kapan dia akan bangun?”
“Umma,
keadaannya masih sangat lemah.. kami bahkan belum bisa memastikan apakah dia
akan sadar secepatnya.. yang jelas, sementara ini dia sudah melewati masa
kritisnya..”
“kalau
begitu aku ingin melhatnya..” Shinmin tak sabar melihat Donghae dikamarnya..
Tapi Yeonseol mencegah..
“biarkan
Jang Nara bersamanya dulu.. ini terakhir kalinya ia melihat anaknya..”
“tapi
yeobo..”
“Umma..
berikan kesempatan padanya..” imbuh Leeteuk membuat yeoja itu mengalah pada
akhirnya. Kembali duduk di antara Sungmin dan Yeonseol..
…. ….
Di kamar itu, Jang Nara hanya
mampu memegang erat tangan lemah Donghae yang terbaring dengan keadaan yang
masih perlu dicemaskan. Kepalanya masih terbalut perban, dan ia masih harus
dibantu alat pernapasan.
“kau
sudah besar sekarang, hidupmu adalah hak mu.. Umma sudah tidak bisa ikut campur
lagi.. aahh.. bahkan aku tidak tahu apakah kau juga akan memanggilku Umma??
Atau malah kau tidak pernah menganggapku sebagai seorang ibu??..” Jang Nara
terisak lagi “Donghae-ya.. dengar.. Umma selalu menyayangimu.. sekalipun kita
akan jauh, tapi kau tetap anakku.. kau satu-satunya anakku..” kini ia mengusap
pipi Donghae lembut..
“mianhae..
nae adeul.. jongmal mianhae..”
Inilah keputusan itu..
Jang Nara berdiri.. menatap lembut
sekali lagi wajah anaknya.. memberi kecupan di kedua mata Donghae bergantian
lalu di keningnya tepat pada lukanya, berharap luka itu lekas pulih dan Donghae
segera membuka matanya.
“untuk
pertama kali, aku mencium anakku..” gumam Nara “saranghae.. nae adeul.. Umma
pergi..” bisiknya “banyak orang yang menjagamu dengan baik di sini, jadi aku
bisa meninggalkanmu dengan tenang sekarang..”
Tess..
Air mata jatuh di pelupuk mata
Donghae yang terpejam. Hal itu semakin menyakitkan bagi Jang Nara..
“aniyo..
adeul.. ulljimma..” ia hapus air mata itu lembut “kau tidak boleh menangis
setelah ini, tetaplah jadi anak yang ceria..”
Hiks..
“Umma..
pergi..”
…. ….
Jang Nara keluar dari kamar
Donghae perlahan.. ia sudah disambut banyak orang di sana.
“kansamhamnida
sudah memperbolehkanku menebus kesalahan masa lalu dengan menyelamatkannya..
mianhamnida kalau aku sudah membuat kekacauan.. tolong jaga dia.. aku tahu,
Donghae.. akan lebih bahagian jika hidup bersama kalian..” pamitnya.
><
..
><
Saeun berlari kecil bersama
Ryeowook di sebelahnya. Setelah melihat Yesung bersama seorang dokter ia
terlihat begitu bahagia,,
“OPPA!!”
“Kim
Saeun?? Kim Ryeowook??”
“nde,
aku membawakan kue untuk Donghae, dimana kamarnya?”
Yesung tersenyum “kau adik ipar
yang baik Kim Saeun.. gumawo sudah menjadi kakak ipar yang baik pula untuk
Donghae.. kebetulan, dokter Lee akan memeriksanya sekarang.. kau bisa ikut
dengannya.. Oppa masih ada pasien lain..” dokter Lee maksud Yesung adalah Lee
Boyoung.
“nde,
Oppa.. gumapta..”
…. ….
Sungmin terus memperhatikan Lee
Boyoung yang memeriksa keadaan Donghae. ia semakin yakin jika yeoja di depannya
ini adalah yeojachingu Yesung. Dan seperti perkataan Donghae, dia yeoja yang
baik.. tidak salah Yesung memilihnya.
Saeun yang tak tahu apapun
menjadi cemburu dibuatnya..
“Ya,
apa yang kau lakukan Sungmin-ah??” pukulnya pada bahu Sungmin “kau sudah punya
yoejachingu masih melihat pada dokter Lee??”
“nde..”
godanya “aku melihat calon kakak iparku yang sangat cantik dan baik hati..”
celutuknya.
Hal itu sontak saja membuat Lee
Boyoung membulatkan mata lebar..
“jangan
kaget Noona..” jawabnya “Yesung hyung sudah mengatakannya pada kami.. aku
senang karena hyung tidak salah pilih.. gumapta Noona,. Bolehkan aku
memanggilmu seperti itu saat tidak ada orang lain??”
“kau…??
Eoh..”
“eoh,
nde.. Sungmin imnida.. kau belum mengenalku kan Noona? Ini Saeun, dan adiknya
Ryeowook..”
“yeojachingumu
juga cantik, kau tidak salah pilih juga..” puji Boyoung.
“jinjjaa??
Gumapta Unnie..” senyumnya lucu.
“Donghae
sudah lebih baik dari kemarin, tapi masih sangat lemah.. sepertinya ini bukan
masalah fisik.. tubuhnya menerima donor darah itu dengan baik dan kondisinya
tidak ada yang perlu dicemaskan lagi. hanya saja, psikologi seseorang
seringkali membuat penyakit itu tambah parah..”
“nde,.”
“Dan sepertinya,
kue itu belum bisa kau berikan padanya Saeun ssi..”
“ah,
kau benar Unnie.. kalau begitu, ini untuk Unnie saja.. sebagai perkenalan
kita.. dan ucapan selamat untuk kau dan Yesung Oppa..”
“mwo??”
“tenang
saja Unnie, Ryeowook yang membuatnya dan ini salah satu menu andalan di caffe
kami..”
“eoh..
ehm, gumawo..”
Perkenalan yang unik, tapi
Boyoung senang karena keluarga Yesung adalah keluarga yang menyenangkan.
…. ….
…. ….
“Yesung-ah,
kapan adikmu akan bangun? Ini sudah dua hari.. kau bilang lukanya tidak
parah..”
“Umma,
tenanglah.. kita tunggu saja.. jangan marah-marah lagi didepannya lebih baik
Umma mengajaknya bicara yang menyenangkan..”
Shinmin membenahi selimut
Donghae yang dibawakan Leeteuk dari rumah. Ia memandang sendu pada putranya..
“Hae,
sekalipun kau bukan anak kandung Umma, tapi perasaan Umma untukmu sama seperti
untuk hyungdeulmu.. Umma bahkan lupa kalau tidak pernah melahirkanmu. Bagi
Umma, kau tetap lahir dari rahim ini.. sama sakitnya seperti Umma melahirkan
Leeteuk.. Yesung dan Sungmin.. kalian semua adalah anakku..”
Pernyataan Shinmin sempat
membuat Yesung trenyuh. Ya. Yeoja itulah yang membesarkannya selama ini,
memberinya kebahagiaan dengan menjadi seorang adik dan kakak bagi kedua
adiknya.
“Umma..”
panggilnya sendu “gumapta.. sudah menerimaku dan juga Donghae di hidup kalian..
mungkin ini terdengar konyol tapi aku akan tetap mengatakannya..” Yesung
mendekat padanya, duduk jongkok di depan Shinmin..
“saranghae
Umma.. jongmal saranghaeyo..” seketika Shinmin memeluk Yesung erat..
“kau
adalah putraku.. sampai kapanpun..”
“nde,
Umma..”
“Umma
juga menyukai dokter Lee, kau pintar memilih kekasih..”
“MWO??”
Yesung melepas pelukan itu kasar “darimana..??”
Shinmin tentu saja tahu..
“seorang ibu selalu tahu Yesung-ah, saat kau menangani Donghae kemarin aku
melihat ia ikut panik.. sebuah kecemasan yang berbeda ia tunjukkan, bukan pada
pasien tapi pada seseorang yang jauh dikenalnya.. aku pikir dia tahu kalau itu
adalah adikmu, dan ia sudah menganggapnya sebagai adik sendiri..”
“nde,
aku memang sering menceritakan keluargaku padanya.. Donghae juga sempat bertemu
dengannya waktu menolong ibu temannya yang sakit..”
“Hah,
rasanya.. aku sudah tua sekali Yesung-ah..” kembali Shinmin memandang Donghae, mengusap
keningnya lembut “Kalian sudah dewasa… mungkin sebentar lagi aku juga akan
menjadi seorang nenek.. haha.. kecuali anak ini..” tunjukknya pada dia yang
berbaring dengan krasannya “mungkin satu-satunya obat yang membuatku tetap muda
hanya Donghae sekarang..”
Yesung tertawa.. wanita itu
benar..
…. ….
…. ….
Kali ini Yeonseol dan Leeteuk
yang menemani Shinmin di kamar Donghae.. mereka dalam kebisuan yang sama.
Sampai..
“Appa..
Jang Nara benar-benar pergi?”
“nde..”
“bagaimana
kita menjawab jika Donghae bertanya nanti?”
“kebenaran..
kita tidak bisa melakukan kebohongan dua kali padanya.. itu lebih baik
Leeteuk-ah..”
“yeobo..
kenapa dia lama sekali tertidur??” Shinmin bertanya miris
“dia
akan bangun besok..” ucap Leeteuk “Donghae tidak suka membuat kita cemas..
percayalah Umma..”
“besok..
Harrabeoji dan Halmoni akan datang.. mungkin itu bisa membantunya..”
“nde..”
><
..
><
Lee Boyoung selesai memeriksa
kondisi Donghae pagi ini..
“kau
sangat beruntung Donghae-ya.. dan mereka juga beruntung memilikimu, jadi
bangunlah segera jangan buat mereka kuatir..” katanya menyemangati Donghae
seperti pada adiknya sendiri. Yesung memang meminta bantuannya untuk ikut
merawat Donghae karena ia tak mungkin sendiri sedangkan pasien yang lain juga
membutuhkannya.
Traakk..
“eoh..
dokter Lee?”
“anyeonghaeyo
Nyonya Park..”
“bagaimana
keadaannya?”
“sepertinya
sebentar lagi dia akan bangun, kondisinya sudah cukup baik sekarang..”
“ahh..
gumapta..”
Selepas Lee Boyoung keluar dari
kamar rawat Donghae, Leeteuk masuk dengan semangkuk bubur yang dibuat Han Hyun
Pil untuk Donghae. siapa tahu anak itu bangun..
><
..
><
Choi Jin Hyuk melempar beberapa
dokumen di atas meja kerja Leeteuk. Namja itu malas menatap tumpukan yang bukan
perkejaan ringan itu.
“aku
tidak mau bekerja sendiri lagi..” hantamnya pada Leeteuk yang duduk dengan
malas di sana “aku tahu kau punya masalah, tapi pekerjaanmu tidak bisa kau
abaikan seperti ini Presdir..”
“ah..
arra..” masih malas Leeteuk menyahut “aku sudah di sini kan sekarang.. kajja,
apa yang harus ku kerjakan??”
Sekretaris Choi langsung
menunjuk pada lembaran-lembaran itu.. serius ia menjelaskan bahwa beberapa
klien ingin bertemu, juga beberapa lembaran butuh tandatangannya..
Tapi sayang, semua penjelasannya
hanya lewat di telinga Leeteuk begitu saja..
“YAK!!
Presdir.. kau ini mendengarkanku apa tidak?”
“eoh..
mian.. aku..”
Hah.. Choi Jin Hyuk menyerah
“kau masih mencemaskan adikmu? Bukankah ada Yesung ssi disana yang siap
menjaganya?? Aku pikir.. Tuan Park pasti juga tidak akan suka jika pekerjaanmu
berantakan Leeteuk-ah.. aku berbicara sebagai seorang teman di sini.. jangan
seperti itu.. Donghae akan sedih melihatmu bekerja tidak karuan seperti ini..
Donghae membutuhkanmu, hyung yang tegas, yang bertanggungjawab..”
Ia mencerna semua perkataan
itu..
“nde,
kurasa kau benar.. aku tidak boleh lemah di depan Donghae.. gumapta Sekretaris
Choi..”
Leeteuk kembali bekerja..
sekalipun bukan hanya dirinya saja yang saat ini dirudung mendung. Sungmin tak
jauh beda, ia malas-malasan di caffe hingga membuat Ryeowook berteriak
memarahinya karena pada akhirnya ia harus menggantikan namja itu membuat stok
kue.
Tuan Park juga sama..
_ToBeCon_
::
Mohon di maafkan jika ada kesalahan kata, penulisan dan bahasa.. maklum.. sudah
terlalu larut dalam suasana saat harus menuliskan jika Donghae kembali dalam
keadaan yang sedang tidak baik-baik saja… hehehe.. ^^ ::
::
Gumapta, sudah membaca dan mengikuti ff ini…. ::
Aigo gomawo chingu sudah update lagi di tunggu kelanjutan nya lagi yaa
BalasHapusAigooo donghae, cepet sadar nee...
BalasHapusJangan bikin khawatir :((
Next ya chingu..,
Fast update ne...
fast update ya thor! harus! oke
BalasHapusGomawo chingu dah update,ditunggu chap selanjutnya fighting
BalasHapusDonghae semoga cepet sadar,, aku suka ff mu itu selalu dengan penggambaran sosok donghae yg manja dan pas sakit feelnya kerasa bgt itu selalu menjadi part yg aku suka... #apasih
BalasHapusDitunggu lanjutannya ^^
Uwaa akhirnya update,,
BalasHapusDonghae kpn bangun? trs itu ibu kandungnya donghae pergi kmn?
Makasih udah dilanjutin. Ditunggu kelanjutannya yaa Thor...
BalasHapusMakasih udah dilanjutin. Ditunggu kelanjutannya yaa Thor...
BalasHapusNext cpter cpet ya
BalasHapusGomawo chingu dah update lg..
BalasHapusDitgu kelanjutan'a chingu.. :)
Di tunggu updatenya....oh y chingu boleh nanya g? Gimana sih caranya menghapus blog baru soalnya aq pingin ganti?! Stiap kali aq pingin bikin blog bru sllu g bisa
BalasHapus