Sabtu, 19 Maret 2016

Crown of Prince [15]



Genre :
Brothership, Families, Friendship, Lovely, Hedonism
Cast :
Park Jungsoo [Park Leeteuk][31] _ Kim JongWoon [Park Yesung][29] _ Lee Sungmin [ Park Sungmin][26] _ Lee Donghae [Park Donghae][20]
OtherCast :
Han JiMin _ Lee BoYoung _ Kim SaEun _ Kang Sora
Han Hyun Pil [Kepala Pelayan Han] _ Choi Jin Hyuk [Sekretaris Choi]
Kim Ryeowook _ Choi Siwon
Park YeonSeol [Appa] _ Park ShinMin [Umma]
Song :
THE LITTLE PRINCE [by-Ryeowook]
>< 
..
>< 
DIANJURKAN UNTUK MEMBUKA BLOG INI SECARA LANGSUNG [NON SELULAR] COZ, MUSIK YANG ADA DI BLOG MENDUKUNG UNTUK MENGADUK PERASAAN KITA.. :) HEHEHE.. TP TDK MEMAKSA KOK ^^
>< 
..
>< 
Crown of Prince_15
-I’m Holding back the tears-
>< 
..
>< 
Leeteuk masih berusaha mencari Donghae..
Perasaannya kacau, sangat kacau bahkan makin kacau saat jalan di depannya tiba-tiba macet. Ia memukul klakson berulang kali tapi malah mendapat teguran dari seorang petugas..
       “Yak, bisakah kau berhenti melakukan itu? apa kau tidak tahu di depan ada kecelakaan??”
Leeteuk tak menjawab, ia malah menampakkan wajah sinis..
HAH!! Akhirnya ia memutuskan mencari jalan lain..
Ssssssllhh…….. ia mengemudikan mobilnya pelan sedikit agak menyingkir dari keramaian itu tapi..
Matanya sekejab tak bisa berkedip,.
Ia hapal dengan mobil itu..
Cckiittttttttt!!
Buru-buru ia keluar meninggalkan mobilnya. Berlari ke arah kejadian yang tadi ia dengar dari petugas..
Sebuah mobil menabrak tiang listrik,. Orang-orang berteriak meminta pengemudi di dalam mobil itu untuk segera keluar. Mereka sudah sangat panik saat tak ada tanggapan..
BRAKKK!!!
BRAK!!
       “DONGHAE-YA!! DONGHAE-YA!!” begitulah Leeteuk berteriak dan menggebrak kaca mobil yang belum terbuka..
Menurut keterangan, mobil itu tidak melaju kencang hanya tiba-tiba saja oleng dan menabrak tiang listrik. Kalau dilihatpun, pengemudi itu tidak seharusnya terluka.. namun sangat di sayangkan..
Sepertinya..
       “SAENGI.. BUKA PINTUNYA.. INI HYUNG!!”
Kekuatiran Leeteuk memuncak jelas saat ia melihat Donghae tak mau menjawabnya..
Di dalam mobil itu,, Donghae masih saja terisak.. ia melihat banyak orang yang meneriakinya makin membuatnya jengkel. Ia tak sadar apa yang sudah dialaminya. Sampai ia melihat Leeteuk diantara kerumunan orang itu..
       “hyu…hyung..”
Klek..
Pintu terbuka..
       “Donghae-ya..” Leeteuk menyambar tubuh Donghae yang masih duduk di belakang kemudi itu dalam pelukannya. Darah mengalir di kening Donghae.
       “h..hy..hyung…” isaknya. Donghae mengeratkan pelukannya pada tubuh hyungnya dan terisak di sana.
       “gwaenchana??” Leeteuk sedikit membungkuk, mengamati semua tubuh adiknya..
       “hyung… hiks..”
Leeteuk segera menarik tubuh Donghae keluar dari mobilnya. Rupanya anak itu tidak menggunakan sabuk pengamannya jadi kecelakaan kecil itu membuatnya terluka. Leeteuk menerobos kerumunan orang yang akhirnya juga merasa lega karena akhirnya Donghae keluar juga dari mobilnya.
Sesaat kemuadian Leeteuk kembali duduk di belakang kemudi mobilnya sendiri dengan Donghae di sampingnya. Wajah Donghae sudah pucat.. entah kenapa darah di kepalanya tak mau berhenti mengalir membuat kepanikan Leeteuk semakin menjadi. Donghae masih terisak.. apa yang dirasakannya begitu sakit? apa luka di kepalanya begitu parah sampai ia tak berhenti menangis? Donghae begitu lemah di mata Leeteuk sekarang..
       “tahan Donghae-ya.. kita kerumah sakit sekarang.. tetap sadar Hae..”
…. ….
…. ….
Suara ranjang dorong rumah sakit berdecit cepat seiring teriakan Leeteuk sepanjang lorong. Tangan Donghae yang di genggamnya makin lemah bahkan mata itu semakin terpejam kelam sekarang. Yesung sama paniknya dengan kakaknya itu setelah ia tahu pasien yang baru datang tersebut adalah dongsaengnya sendiri.
       “Hae-ya..” Leeteuk tak peduli jika darah di tangannya akibat sekaan di kepala Donghae tadi mengotori dirinya, hanya satu pikirannya.. Donghae harus selamat..
…. …..
Trak..
Pintu tertutup, beberapa dokter temasuk Yesung masuk ke ruangan itu. Leeteuk mondar mondir dengan hati tak karuan. Baru kali ini ia secemas langit menatap sebuah pintu putih sebuah kamar.. operasi..
…. …
Setelah satu jam pintu besar itu tertutup, kini saat terbuka Yesung sudah melihat keluarganya di depan dengan wajah cemas menunggu.
       “Yesungie.. ottoke?? Donghae gwaenchana??”
Yesung menjawab sedih, ia malah menghadap Leeteuk..
       “awalnya dia baik-baik saja, tapi beberapa menit lalu ia kembali kritis.. Hyung, cari ibunya.. kita butuh donor darah.. Donghae hanya bisa menerima darah dari ibunya.. atau ayahnya.. tapi sekarang cari Jang Nara dulu..”
       “hyung.. apa yang terjadi?” Sungmin tak mengerti
       “golongan darahnya langkah, itu hanya terjadi bagi sedikit orang… jebal, cari Jang Nara sekarang..”
       “akan kucari..”
       “aku temani hyung!!” pekik Sungmin, ia tak ingin hyungnya hilang kendali nantinya.
Yeonseol dan Shinmin beku, mereka tidak bisa berbuat apapun demi Donghae di saat seperti ini..
       “Appa, Umma.. aku tahu ini sulit bagi kita semua, tapi kalau kita ingin Donghae selamat maka kita harus melibatkan ibu kandungnya..” jelas Yesung
       “bukankah tadi kau bilang dia tidak terlalu parah? Itu kecelakaan kecil.. kenapa?”
       “Donghae tidak memakai sabuk pengamannya, itu membuat benturan keras di kepala Donghae.. hal ini masih bagus, karena dia tidak langsung pingsan tadi..”
       “nde.. arra..” akhirnya hanya ada kepasrahan.
>< 
..
>< 
Leeteuk menuju sebuah rumah sewa yang berderet rapi,. Setelah ia tidak menemukan Jang Nara di tempat mengajar ia meminta alamat dari sana dan beruntung mereka memberikannya dengan mudah.
       “apa ini tempatnya hyung?”
       “sepertinya begitu, kajja..”
….
Jang Nara tertegun melihat Leeteuk sudah berada di depan rumahnya..
       “presdir…”
       “ku mohon, ikutlah dengan kami sekarang. Donghae membutuhkanmu..”
       “apa maksudnya??”
       “Donghae kecelakaan, dia membutuhkan donor darah.. jebal.. jika kau memang ingin pergi..” ugkap Leeteuk karena jelas ia tahu bagaimana Jang Nara sudah bersiap pergi dari sana bahkan koper besar sudah dirapikannya “aku memberimu satu kesempatan untuk menolongnya, jika dulu kau ingin membunuhnya.. tebus penyesalan itu dengan menyelamatkannya sekarang.. atau kau akan menyesal seumur hidupmu.. Donghae seperti ini juga karenamu..”
Leeteuk egois untuk kali ini. ia menyalahkan orang lain.. ia bahkan tidak pernah semarah sekaligus selemah itu didepan orang lain. Sungmin paham kenapa Leeteuk bersikap seperti itu. meski dialah yang adik kandungnya, tapi dia juga akan melakukan hal yang sama sekarang.. egois, demi Donghae.
Deg! Jang Nara bagaimanapun masih memiliki naluri seorang ibu..
Ia menjatuhkan tubuhnya lemas..
Anaknya.. anak yang dilahirkannya.. membutuhkannya untuk pertama kalinya sejak ia melepaskan anak itu..
…. ….
…. ….
Setiap lekuk wajah putih pucat itu ia perhatikan seakan tak ingin melewatkan apapun yang ada di sana. Ia beruntung masih bisa menatap matanya selama ini walau ia sedikit kecewa jika namja itu membuat keributan. Tapi dalam hati tertawa juga mengingat semuanya,.
       “kau.. keras kepala.. persis sepertiku Hae..” ucap lirih Jang Nara yang kini sudah berbaring di samping Donghae dalam ranjang yang berbeda. Melalui selang itu ia mengalirkan darahnya untuk sang putra.
       “mianhae.. jongmal mianhae.. Umma menyesal telah melepasmu dulu. Kau begitu tampan sekarang.. kau tumbuh dengan sangat baik.. kau juga punya hati yang baik..”
Teess… satu titik air mata jatuh lagi..
       “setelah ini, hiduplah dengan lebih baik.. Umma hanya bisa mendoakanmu.. nae.. adeul.. hiks.. jongmal saranghaeyo.. Donghae-ya..”
…. ….
Sedikit udara segar setelah masa kritis itu..
Setelah mendapat penjelasan dari Yesung jika Donghae terselamatkan, mereka bisa bernapas lega sekarang. sekalipun keadaannya masih harus terus diawasi, Donghae setidaknya sudah bisa melewati masa-masa dimana yang membuat mereka semua hampir sesak napas.
       “Yesung-ah.. kapan dia akan bangun?”
       “Umma, keadaannya masih sangat lemah.. kami bahkan belum bisa memastikan apakah dia akan sadar secepatnya.. yang jelas, sementara ini dia sudah melewati masa kritisnya..”
       “kalau begitu aku ingin melhatnya..” Shinmin tak sabar melihat Donghae dikamarnya..
Tapi Yeonseol mencegah..
       “biarkan Jang Nara bersamanya dulu.. ini terakhir kalinya ia melihat anaknya..”
       “tapi yeobo..”
       “Umma.. berikan kesempatan padanya..” imbuh Leeteuk membuat yeoja itu mengalah pada akhirnya. Kembali duduk di antara Sungmin dan Yeonseol..
…. ….
Di kamar itu, Jang Nara hanya mampu memegang erat tangan lemah Donghae yang terbaring dengan keadaan yang masih perlu dicemaskan. Kepalanya masih terbalut perban, dan ia masih harus dibantu alat pernapasan.
       “kau sudah besar sekarang, hidupmu adalah hak mu.. Umma sudah tidak bisa ikut campur lagi.. aahh.. bahkan aku tidak tahu apakah kau juga akan memanggilku Umma?? Atau malah kau tidak pernah menganggapku sebagai seorang ibu??..” Jang Nara terisak lagi “Donghae-ya.. dengar.. Umma selalu menyayangimu.. sekalipun kita akan jauh, tapi kau tetap anakku.. kau satu-satunya anakku..” kini ia mengusap pipi Donghae lembut..
       “mianhae.. nae adeul.. jongmal mianhae..”
Inilah keputusan itu..
Jang Nara berdiri.. menatap lembut sekali lagi wajah anaknya.. memberi kecupan di kedua mata Donghae bergantian lalu di keningnya tepat pada lukanya, berharap luka itu lekas pulih dan Donghae segera membuka matanya.
       “untuk pertama kali, aku mencium anakku..” gumam Nara “saranghae.. nae adeul.. Umma pergi..” bisiknya “banyak orang yang menjagamu dengan baik di sini, jadi aku bisa meninggalkanmu dengan tenang sekarang..”
Tess..
Air mata jatuh di pelupuk mata Donghae yang terpejam. Hal itu semakin menyakitkan bagi Jang Nara..
       “aniyo.. adeul.. ulljimma..” ia hapus air mata itu lembut “kau tidak boleh menangis setelah ini, tetaplah jadi anak yang ceria..”
Hiks..
       “Umma.. pergi..”
…. ….
Jang Nara keluar dari kamar Donghae perlahan.. ia sudah disambut banyak orang di sana.
       “kansamhamnida sudah memperbolehkanku menebus kesalahan masa lalu dengan menyelamatkannya.. mianhamnida kalau aku sudah membuat kekacauan.. tolong jaga dia.. aku tahu, Donghae.. akan lebih bahagian jika hidup bersama kalian..” pamitnya.
>< 
..
>< 
Saeun berlari kecil bersama Ryeowook di sebelahnya. Setelah melihat Yesung bersama seorang dokter ia terlihat begitu bahagia,,
       “OPPA!!”
       “Kim Saeun?? Kim Ryeowook??”
       “nde, aku membawakan kue untuk Donghae, dimana kamarnya?”
Yesung tersenyum “kau adik ipar yang baik Kim Saeun.. gumawo sudah menjadi kakak ipar yang baik pula untuk Donghae.. kebetulan, dokter Lee akan memeriksanya sekarang.. kau bisa ikut dengannya.. Oppa masih ada pasien lain..” dokter Lee maksud Yesung adalah Lee Boyoung.
       “nde, Oppa.. gumapta..”
…. ….
Sungmin terus memperhatikan Lee Boyoung yang memeriksa keadaan Donghae. ia semakin yakin jika yeoja di depannya ini adalah yeojachingu Yesung. Dan seperti perkataan Donghae, dia yeoja yang baik.. tidak salah Yesung memilihnya.
Saeun yang tak tahu apapun menjadi cemburu dibuatnya..
       “Ya, apa yang kau lakukan Sungmin-ah??” pukulnya pada bahu Sungmin “kau sudah punya yoejachingu masih melihat pada dokter Lee??”
       “nde..” godanya “aku melihat calon kakak iparku yang sangat cantik dan baik hati..” celutuknya.
Hal itu sontak saja membuat Lee Boyoung membulatkan mata lebar..
       “jangan kaget Noona..” jawabnya “Yesung hyung sudah mengatakannya pada kami.. aku senang karena hyung tidak salah pilih.. gumapta Noona,. Bolehkan aku memanggilmu seperti itu saat tidak ada orang lain??”
       “kau…?? Eoh..”
       “eoh, nde.. Sungmin imnida.. kau belum mengenalku kan Noona? Ini Saeun, dan adiknya Ryeowook..”
       “yeojachingumu juga cantik, kau tidak salah pilih juga..” puji Boyoung.
       “jinjjaa?? Gumapta Unnie..” senyumnya lucu.
       “Donghae sudah lebih baik dari kemarin, tapi masih sangat lemah.. sepertinya ini bukan masalah fisik.. tubuhnya menerima donor darah itu dengan baik dan kondisinya tidak ada yang perlu dicemaskan lagi. hanya saja, psikologi seseorang seringkali membuat penyakit itu tambah parah..”
       “nde,.”
“Dan sepertinya, kue itu belum bisa kau berikan padanya Saeun ssi..”
       “ah, kau benar Unnie.. kalau begitu, ini untuk Unnie saja.. sebagai perkenalan kita.. dan ucapan selamat untuk kau dan Yesung Oppa..”
       “mwo??”
       “tenang saja Unnie, Ryeowook yang membuatnya dan ini salah satu menu andalan di caffe kami..”
       “eoh.. ehm, gumawo..”
Perkenalan yang unik, tapi Boyoung senang karena keluarga Yesung adalah keluarga yang menyenangkan.
…. ….
…. ….
       “Yesung-ah, kapan adikmu akan bangun? Ini sudah dua hari.. kau bilang lukanya tidak parah..”
       “Umma, tenanglah.. kita tunggu saja.. jangan marah-marah lagi didepannya lebih baik Umma mengajaknya bicara yang menyenangkan..”
Shinmin membenahi selimut Donghae yang dibawakan Leeteuk dari rumah. Ia memandang sendu pada putranya..
       “Hae, sekalipun kau bukan anak kandung Umma, tapi perasaan Umma untukmu sama seperti untuk hyungdeulmu.. Umma bahkan lupa kalau tidak pernah melahirkanmu. Bagi Umma, kau tetap lahir dari rahim ini.. sama sakitnya seperti Umma melahirkan Leeteuk.. Yesung dan Sungmin.. kalian semua adalah anakku..”
Pernyataan Shinmin sempat membuat Yesung trenyuh. Ya. Yeoja itulah yang membesarkannya selama ini, memberinya kebahagiaan dengan menjadi seorang adik dan kakak bagi kedua adiknya.
       “Umma..” panggilnya sendu “gumapta.. sudah menerimaku dan juga Donghae di hidup kalian.. mungkin ini terdengar konyol tapi aku akan tetap mengatakannya..” Yesung mendekat padanya, duduk jongkok di depan Shinmin..
       “saranghae Umma.. jongmal saranghaeyo..” seketika Shinmin memeluk Yesung erat..
       “kau adalah putraku.. sampai kapanpun..”
       “nde, Umma..”
       “Umma juga menyukai dokter Lee, kau pintar memilih kekasih..”
       “MWO??” Yesung melepas pelukan itu kasar “darimana..??”
Shinmin tentu saja tahu.. “seorang ibu selalu tahu Yesung-ah, saat kau menangani Donghae kemarin aku melihat ia ikut panik.. sebuah kecemasan yang berbeda ia tunjukkan, bukan pada pasien tapi pada seseorang yang jauh dikenalnya.. aku pikir dia tahu kalau itu adalah adikmu, dan ia sudah menganggapnya sebagai adik sendiri..”
       “nde, aku memang sering menceritakan keluargaku padanya.. Donghae juga sempat bertemu dengannya waktu menolong ibu temannya yang sakit..”
       “Hah, rasanya.. aku sudah tua sekali Yesung-ah..” kembali Shinmin memandang Donghae, mengusap keningnya lembut “Kalian sudah dewasa… mungkin sebentar lagi aku juga akan menjadi seorang nenek.. haha.. kecuali anak ini..” tunjukknya pada dia yang berbaring dengan krasannya “mungkin satu-satunya obat yang membuatku tetap muda hanya Donghae sekarang..”
Yesung tertawa.. wanita itu benar..
…. ….
…. ….
Kali ini Yeonseol dan Leeteuk yang menemani Shinmin di kamar Donghae.. mereka dalam kebisuan yang sama. Sampai..
       “Appa.. Jang Nara benar-benar pergi?”
       “nde..”
       “bagaimana kita menjawab jika Donghae bertanya nanti?”
       “kebenaran.. kita tidak bisa melakukan kebohongan dua kali padanya.. itu lebih baik Leeteuk-ah..”
       “yeobo.. kenapa dia lama sekali tertidur??” Shinmin bertanya miris
       “dia akan bangun besok..” ucap Leeteuk “Donghae tidak suka membuat kita cemas.. percayalah Umma..”
       “besok.. Harrabeoji dan Halmoni akan datang.. mungkin itu bisa membantunya..”
       “nde..”
>< 
..
>< 
Lee Boyoung selesai memeriksa kondisi Donghae pagi ini..
       “kau sangat beruntung Donghae-ya.. dan mereka juga beruntung memilikimu, jadi bangunlah segera jangan buat mereka kuatir..” katanya menyemangati Donghae seperti pada adiknya sendiri. Yesung memang meminta bantuannya untuk ikut merawat Donghae karena ia tak mungkin sendiri sedangkan pasien yang lain juga membutuhkannya.
Traakk..
       “eoh.. dokter Lee?”
       “anyeonghaeyo Nyonya Park..”
       “bagaimana keadaannya?”
       “sepertinya sebentar lagi dia akan bangun, kondisinya sudah cukup baik sekarang..”
       “ahh.. gumapta..”
Selepas Lee Boyoung keluar dari kamar rawat Donghae, Leeteuk masuk dengan semangkuk bubur yang dibuat Han Hyun Pil untuk Donghae. siapa tahu anak itu bangun..
>< 
..
>< 
Choi Jin Hyuk melempar beberapa dokumen di atas meja kerja Leeteuk. Namja itu malas menatap tumpukan yang bukan perkejaan ringan itu.
       “aku tidak mau bekerja sendiri lagi..” hantamnya pada Leeteuk yang duduk dengan malas di sana “aku tahu kau punya masalah, tapi pekerjaanmu tidak bisa kau abaikan seperti ini Presdir..”
       “ah.. arra..” masih malas Leeteuk menyahut “aku sudah di sini kan sekarang.. kajja, apa yang harus ku kerjakan??”
Sekretaris Choi langsung menunjuk pada lembaran-lembaran itu.. serius ia menjelaskan bahwa beberapa klien ingin bertemu, juga beberapa lembaran butuh tandatangannya..
Tapi sayang, semua penjelasannya hanya lewat di telinga Leeteuk begitu saja..
       “YAK!! Presdir.. kau ini mendengarkanku apa tidak?”
       “eoh.. mian.. aku..”
Hah.. Choi Jin Hyuk menyerah “kau masih mencemaskan adikmu? Bukankah ada Yesung ssi disana yang siap menjaganya?? Aku pikir.. Tuan Park pasti juga tidak akan suka jika pekerjaanmu berantakan Leeteuk-ah.. aku berbicara sebagai seorang teman di sini.. jangan seperti itu.. Donghae akan sedih melihatmu bekerja tidak karuan seperti ini.. Donghae membutuhkanmu, hyung yang tegas, yang bertanggungjawab..”
Ia mencerna semua perkataan itu..
       “nde, kurasa kau benar.. aku tidak boleh lemah di depan Donghae.. gumapta Sekretaris Choi..”
Leeteuk kembali bekerja.. sekalipun bukan hanya dirinya saja yang saat ini dirudung mendung. Sungmin tak jauh beda, ia malas-malasan di caffe hingga membuat Ryeowook berteriak memarahinya karena pada akhirnya ia harus menggantikan namja itu membuat stok kue.
Tuan Park juga sama..
_ToBeCon_

:: Mohon di maafkan jika ada kesalahan kata, penulisan dan bahasa.. maklum.. sudah terlalu larut dalam suasana saat harus menuliskan jika Donghae kembali dalam keadaan yang sedang tidak baik-baik saja… hehehe.. ^^ ::
:: Gumapta, sudah membaca dan mengikuti ff ini…. ::

11 komentar:

  1. Aigo gomawo chingu sudah update lagi di tunggu kelanjutan nya lagi yaa

    BalasHapus
  2. Aigooo donghae, cepet sadar nee...
    Jangan bikin khawatir :((
    Next ya chingu..,
    Fast update ne...

    BalasHapus
  3. fast update ya thor! harus! oke

    BalasHapus
  4. Gomawo chingu dah update,ditunggu chap selanjutnya fighting

    BalasHapus
  5. Donghae semoga cepet sadar,, aku suka ff mu itu selalu dengan penggambaran sosok donghae yg manja dan pas sakit feelnya kerasa bgt itu selalu menjadi part yg aku suka... #apasih
    Ditunggu lanjutannya ^^

    BalasHapus
  6. Uwaa akhirnya update,,
    Donghae kpn bangun? trs itu ibu kandungnya donghae pergi kmn?

    BalasHapus
  7. Makasih udah dilanjutin. Ditunggu kelanjutannya yaa Thor...

    BalasHapus
  8. Makasih udah dilanjutin. Ditunggu kelanjutannya yaa Thor...

    BalasHapus
  9. Gomawo chingu dah update lg..
    Ditgu kelanjutan'a chingu.. :)

    BalasHapus
  10. Di tunggu updatenya....oh y chingu boleh nanya g? Gimana sih caranya menghapus blog baru soalnya aq pingin ganti?! Stiap kali aq pingin bikin blog bru sllu g bisa

    BalasHapus