Senin, 07 Maret 2016

Crown of Prince [11]



Genre :
Brothership, Families, Friendship, Lovely, Hedonism
Cast :
Park Jungsoo [Park Leeteuk] [31]_ Kim JongWoon [Park Yesung] [29]_ Lee Sungmin [ Park Sungmin][26] _ Lee Donghae [Park Donghae][20]
OtherCast :
Han JiMin _ Lee BoYoung _ Kim SaEun _ Kang Sora
Han Hyun Pil [Kepala Pelayan Han] _ Choi Jin Hyuk [Sekretaris Choi]
Kim Ryeowook _ Choi Siwon
Park YeonSeol [Appa] _ Park ShinMin [Umma]
Song :
THE LITTLE PRINCE [by-Ryeowook]
>< 
..
>< 
Crown of Prince_11
-Why did you came just now [2]-
>< 
..
>< 
Sentuhan lembut di kepalanya membuatnya menggeliat risih, matanya terkejap pelan lalu dari samar hingga jelas ia melihat sang pelaku. Leeteuk.
            “hy…hyung..” ia mengucek matanya pelan agar kabur penglihatan itu bisa menjadi lebih jelas. “kau sudah pulang?”
            “nde,.. Halbae menghubungiku tadi.. mereka sangat cemas padamu..”
            “Appa? Umma?”
            “nde, mereka akan mempercepat kepulangan.. kau senang? Kau sengaja?”
            “maksudnya? Kan aku sudah mengatakannya pada hyung. Aku tidak sakit hyung. Kenapa semua orang jadi panik? Lihat aku bahkan tidak merasakan apapun sekarang kecuali lapar..” protesnya.
Ya. Tidak ada yang menjadi persoalan memang.
Mereka saja yang melebih-lebihkan. Eoh, lupakah mereka semua kalau Donghae benci di perlakukan seperti seorang pangeran walau ia memang pangeran di rumah itu. ia benci saat semua orang menjadikannya gelas yang harus dijaga. Hah. Donghae bukan gelas. Ia adalah besi baja.. hahaha.. setidaknya itulah pikirannya..
‘aku tidak akan mati walau ditabrak truk, hyung!!’ teriaknya dulu saat membantah semua perlakuan manja keluarganya. Padahal semua orang mengincar posisi seperti itu. tapi tidak dengannya. Donghae hanya namja yang memiliki pemikiran sederhana. Hidup bersama semua orang yang dicintainya walau tanpa apapun ia akan bahagia asalkan selalu seperti itu..
            “bagaimana Jimin Noona?” kali ini ia duduk di sofa yang sama, selimut yang tadi menutup tubuhnya tetap dipakai dan dipeluknya bagian ujung. Sementara Leeteuk duduk disampingnya.
            “kami tetap berteman..”
            “mwo?? aiisshh hyung.. aku tahu kau menyukainya kan? Apa sekarang kau takut kalau Appa akan marah atau dunia menghina? Dengar hyung, cinta itu tidak mengenal apapun, bukan hanya waktu tapi juga usia tidak peduli siapa kau sebenarnya, penjahat atau Presdir bisa merasakan cinta karena itu tidak terbatas..”
Leeteuk tercengang, darimana adiknya bisa mengatakan hal itu..
            “aku menonton Titinic dan Endless Love, jadi aku tahu hyung..”
DENGG.. DOOOONNGG!!!
Aaaaiiissshh…
            “jongmal baboya!!”
            “aniyo hyung.. aku cerdas!!”
Haha.. setidaknya memang benar perkataan itu. apa salahnya kalau ia menyukai anak dari pelayannya sendiri?? tidak!!
>< 
..
>< 
Yesung merapikan peralatannya sebelum ia pulang..
            “akan pulang sekarang?” Lee Boyoung memperhatikan jam tangannya
            “nde..”
            “apa ada masalah dengan dongsaengmu?”
            “gumapta sudah menanyakannya..” Yesung pikir Boyoung peduli dengan Yesung dan keluarganya “dia sudah biasa seperti itu..” senyumnya “gumaptago..”
            “wae? Kau banyak berterimakasih hari ini?”
            “karena kau.. sudah mau berjalan di sisihku Boyoung-ah..”
AIIGOOO!! Yesung, kau membuat dokter Lee itu merona merah malu-malu.
            “sudahlah, dongsaengmu pasti sudah menunggumu..”
            “kau yakin sekali..”
            “karena aku bisa melihat kepanikan di wajahmu tadi saat kau mendapat telphone kalau ia sedang sakit..”
Yesung kembalu trenyuh “kau benar-benar memperhatikanku sampai detailnya Boyoung-ah..”
Kembali membuat yeoja itu tak berkutik dalam bahagianya..
            “kenalkan aku pada mereka nanti..”
            “tentu..”
>< 
..
>< 
Han Hyun Pil menyiapkan makanan seperti biasa ditemani beberapa pelayan lainnya. Khusus untuk masalah makanan memang ia sendiri yang menghandle karena Sungmin sungguh teliti melebihi seorang Ibu yang akan memperhatikan setiap makanan yang masuk ke mulut saudara-saudaranya.
Well..
Sama seperti yang lain. meja makan adalah meja pertemuan, meja sidang keluarga, meja cerita.. saksi bisu semua perasaan yang mereka ungkapkan setelah seharian bekerja.
Yesung memperhatikan setiap makanan yang diberikan Sungmin untuk Donghae. sekalipun semua orang tahu jika namja itu tidak akan pernah menaruh racun untuk dongsaengnya, tetap saja, ia harus melakukan itu.
Jika ada sesuatu yang sedikit tidak cocok maka ia akan bersiap menjelaskannya pada mereka secara medis. Aah, keluarga ini.. memang membuat banyak orang iri saja.
            “hyung.. apa kau masih marah pada Han Ahjjussi?” Donghae bertanya pelan saat Pelayan Han masuk ke dapur meninggalkan mereka untuk makan.
            “waeyo?”
            “jika pinochio bisa menjadi manusia karena cinta, snow white hidup lagi karena cinta berarti cinta memberi kehidupan.. Sungmin hyung sudah mendapatkan hidup itu.. apa kau tidak mau?”
Yesung merasa terganggu dengan ucapan Donghae..
            “euhm.. ada yang ingin aku katakan pada kalian..” tingkahnya aneh “sebenarnya aku malu tapi karena kalian saudaraku jadi aku meminta pendapat..” langsung ia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah photo yeoja di sana..
Lee Boyoung..
            “nuguya?” tanya Sungmin
            “aku tahu dia.. bukankah dia dokter Lee? aku melihatnya waktu mengantar Ahjjuma yang waktu itu.. dia yeoja yang cantik dan lembut sekalipun sedikit keras kepala juga, sama sepertiku rasanya..”
MWO???
Mereka tersentak dengan ulasan Donghae. bagaimana? Bagaimana Donghae bisa berbicara panjang lebar seperti itu? bahkan Yesung kini semakin heran..
            “kau ini sok tahu sekali, Hae-ya..” sindir Leeteuk
            “apakah aku benar Sungie hyung?” ia malah bertanya pada Yesung yang masih diam terpaku dan menggangguk saat pertanyaan itu terlontar “dokter Lee, apa dia yeoja yang hyung suka?”
            “MWO??” kembali suasana serius itu terkontaminasi oleh teriakan Sungmin dan Leeteuk
            “BENARKAH??”
            “hyung.. itu benar? Kata Donghae??”
Yesung menunduk malu.. ia tak bisa menyembunyikan lagi perasaannya..
            “yeojachingu…”
            “MMMWWOOO???” kali ini mereka bertiga koor termasuk Donghae.
            “sejak kapan?”
            “belum lama…”
            “WAAAAHHHHH!!!” seru Donghae “HYUNG!! KAU KALAH LAGI..” tawanya pada Leeteuk. Anak ini memang tidak tahu perasaan. Ya, dua kali ia keduluan dongsaengnya.. “JANGAN SAMPAI KAU KALAH JUGA DARIKU!!” katanya masih berteriak.
Pleeettaaakk!!
            “AUUHHH… HYUNG!!”
Plleettaakk..!! lagi.
            “YAK!!”
Tangan Leeteuk hampir mendarat untuk ketiga kalinya di kepala Donghae, tapi akhirnya ia mengurungkan niatnya sebal.
            “Kau membuatku jengkel lagi akan menerima lebih dari itu..” sinisnya.
Kontan semua tertawa. Baru kali ini mereka melihat Leeteuk sejengkel itu pada Donghae.
            “chukkaae hyunggg…” peluk Sungmin pada Yesung “daebaakk!!”
            “GOTTCCHHAA!!”
Hah. Leeteuk menyadari bahwa mereka sudah semakin dewasa kini. Ah, bukan, semakin tua. Sebentar lagi juga Donghae akan mengalami hal yang sama. Lalu bagaimana dengan kebersamaan mereka yang seperti ini?
Aah, jangan dipikirkan.. masih cukup jauh untuk ke situ..
            “kenalkan pada kami nanti..” bijak Leeteuk kemudian
            “nde.. tapi setelah kau mendapatkan yeojachingu juga hyung. Aku ingin kita bahagia bersama..”
            “boleh aku mengajak SaEun?” usul Sungmin
            “aku akan mengajak Ryeowook hyung, kasihan kalau ia ditinggal sendiri..”
Hahaha.. kembali semua tertawa.
Yap. Sepertinya Donghae pun sudah baik-baik saja.. lihat saja, ia bahkan sudah menjahili hyungdeulnya lagi.
>< 
..
>< 
Choi Siwon menjemput Kang Sora seperti biasa. Melewati jalan penuh sakura di bulan maret membuatnya semakin merasa bahagia. Di sudut jalan lain, mereka melihat seorang mengayuh sepedanya..
            “Park Donghae..” lirih Sora
Siwon ikut menengok “dia sudah kembali setelah menghilang belakangan ini.. sebenarnya aku sempat bertemu dengannya..”
            “eoh yang waktu itu? kau bilang dia menabrak mobilmu..”
            “nde, sepertinya ada masalah yang sedang dihadapinya. Kurasa itu penyebabnya.. mungkin masalah keluarga dan setelahnya dia tidak masuk kerja juga kan?” tajam sekali otak Siwon ini, ia bisa menganalis semua kejadian yang ada.
            “biarkan saja..”
            “nde, dia bukan urusan kita..” lanjutnya.
…. ….
…. ….
Kembali ia jengkel saat melihat double S.. Siwon dan Sora..
Donghae menghentikan langkahnya, ia memegang dadanya yang terasa sesak..
‘waeyo? Apa aku sudah gila sekarang? apa yang aku lihat dari yeoja itu.. aku bertengkar dengannya tiap kali kami bertemu.. tapi kenapa sakit jika ia harus tersenyum dengan orang lain?’
            “hey…” tegur Kibum “kau memikirkannya lagi?”
            “nuguya?”
            “Kang Sora..” ah, dia mulai menggodanya lagi. tak bosankah.. Kim Kibum..
            “isshh..”
            “Yak, Hae… tunggu..” tahannya “aku ini berusaha menjadi temanmu.. karena aku tahu kau namja yang baik kecuali sifat keras kepalamu itu..”
Donghae mencibir pernyataan Kibum.. “kau sakit?? perasaan kemarin aku yang merasa sakit.. apa sudah menular padamu eoh??”
            “omo.. Park Donghae bisa sakit??” tawanya “ku pikir kau ini namja baja yang tidak akan mati sekalipun di tabrak truk!!”
            “Yak, kau mencuri cita-citaku..”
            “aiiggoo.. apa yang kau katakan??”
            “akan kulaporkan kalau kau berani mencurinya..”
            “Yak,.”
            “akan kulaporkan pada MALAIKAT PENJEMPUT NYAWA!!” teriaknya ngeri sampai-sampai Jang Nara yang mendengarnya menegur mereka..
            “Ya, kalian berdua.. jangan main-main dengan malaikat itu..”
            “OMO, pengajar Jang..” Kibum beku seketika “mian..”
            “bukankah kalian ada kelas lima menit lagi, kenapa masih di sini?”
Donghae tak menyahut, ia melewati Jang Nara berlalu kekelasnya. Kibum yang akhirnya rela membungkukkan badan meminta maaf pada pengajar Jang setelahnya ia mengejar langkah Donghae.
…. ….
…. ….
Kembali pada Donghae yang dibenci Sora. Ia melempar tas punggungnya di bangku belakang Sora, duduk dengan kasar dan mengeluh.
            “kau di pecat dari tempat kerjamu?”
Donghae melirik Sora “di pecat??”
            “eoh jadi mereka masih mempekerjakanmu di sana?”
            “hah.. kau ini tidak tahu apa-apa.. tidak usah komentar..”
            “eoh begitu kah?? Aku melihat Park Donghae ini bekerja sebagai pelayan di caffe, ku pikir ia sedang mencari banyak uang.. bahkan untuk naik Bus saja sepertinya ia menghemat.. yak, Donghae-ya kau ini sama sepertiku.. jadi jangan pernah menghina apa yang aku lakukan.. aku mencintai Siwon bukan karena karna membutuhkan uang tapi karena memang begitu keadaannya..”
Donghae mengerti arah pembicaraannya..
            “hah.. seandainya kau bukan teman Siwon, seandainya kau bertemu denganku dulu, dan seandainya aku ini orang kaya apa kau akan mencintaiku juga?”
            “apa maksudmu?”
            “dengar Kang Sora.. menutup diri dan menggantungkan hidup pada orang lain hanya karena membutuhkan materi darinya itu sangat menjijikkan dariku.. berapa Siwon membayarmu selama ini? membiayai semua pengobatan ibumu? Atau memenuhi kebutuhan belajarmu?”
            “apa masalahmu dengan itu eoh?”
            “masalahku.. karena aku salah menilai orang. kupikir kau yeoja yang baik dan punya hati.. tapi tidak, kau ternyata berpikiran picik sekali..”
Kata-kata kasar itu.. keluar dari mulutnya..
Dan Sora semakin membencinya..
>< 
..
>< 
Donghae menghentikan kegiatannya meminum milkshake-nya. Tatapannya tak henti melihat seseorang di depan sana. Memarkir mobil hitamnya lalu berjalan masuk ditemani seorang yang juga dikenalnya. Makin dekat mereka berjalan ke arah Donghae yang memaksa diri menelan ludahnya kasar.
Zziiiinnhgggg…
            “h..hyung…”
            “ada pertemuan pihak yayasan dengan para pengajar hari ini, tak perlu tegang..” lirihnya pelan saat tahu wajah pucat Donghae. Choi Jin Hyuk hampir tertawa melihat ketegangan itu.
            “sebenarnya aku tidak tahan memperlakukanmu seperti ini.. tapi..”
            “Hajjimmaayo.. jebal..”
            “arra..”
Leeteuk, ya. Presdir. Meneruskan langkahnya masuk ke satu ruang pertemuan di gedung utama universitas itu.
Sslluutt…
Hampir saja milkshake-nya jatuh karena tiba-tiba ia lemas tangan.
            “gwaenchana??”
Donghae menoleh.. Kibum. Namja itu lagi.
            “nde..”
            “kau tahu siapa yang baru saja lewat? Dia adalah Presdir Crown.. yayasan sangat tergantung padanya, jadi jangan kau macam-macam dengannya. Jangan keluarkan kata-kata kasarmu yang biasa kau lontarkan pada Sora.. kau bisa di keluarkan dari sini..”
            “huh.. kau ini banyak bicara sekali Kibum ssi..”
            “nde, dan perlu kau tahu juga.. ayah dari Choi Siwon adalah salah satu pegawai dengan kedudukan lumayan tinggi dan juga kepercayaan dari Presdir.. Choi Seo Won,. Kudengar ia juga kepercayaan Tuan Park, ayah dari Park Leeteuk..”
Oh.. itu dia. Kenapa Donghae tidak tahu selama ini kalau Choi Seo Won adalah ayah Siwon. Benar memang, orang itu salah satu kepercayaan Appa-nya termasuk mengurus yayasan dan universitas ini.
Hah, Donghae mencibir Kibum. Kau tidak tahu saja siapa yang sedang kau ajak bicara ini, bisa-bisa kau yang dikeluarkan Kim Kibum. Diamlah!!
            “kau memberitahu semuanya padaku? Ya.. Kibum-ah.. apa mereka begitu penting? Menurutmu.. ah, seperti ini.. bagaimana jika kau bisa mengenal mereka lebih dari sekedar tahu yang seperti tadi? Kau akan senang?”
            “mwo?? tentu saja..”
            “waeyo? Apa karena mereka kaya? Atau karena kau memang ingin berteman dengan mereka..”
            “OMO, kau cemburu?? Ya.. Donghae-ya dengar.. sejak awal aku sudah bilang padamu kan aku mau menjadi temanmu.. kau saja yang menolakku. Apa sekarang kau akan menahanku agar aku tidak pergi darimu?? Hah.. tenang saja. aku benar-benar ingin berteman denganmu.. siapapun dirimu sebenarnya..”
            “kau akan menyesal jika tahu siapa aku..”
            “aniyo… yaksoke..”
…. ….
…. ….
Leeteuk dan Jinhyuk sudah berhadapan dengan mereka semua dalam satu meja. Satu persatu ia memperhatikan wajah-wajah tegang itu. entah segan entah juga karena merasa ada batas.. tepat satu garis lurus dengannya ia lekat memperhatikan satu orang..
‘Jang Nara..’
Pengajar baru itu sudah diperkenalkan kepadanya sebelumnya. Namun..
‘nuguya??’
Leeteuk merasa sudah mengenal yeoja itu sebelumnya..
Hah. Ia menghela napas.. matanya kembali pada kertas laporan yang dihadapnya. Tak sengaja lembar berikutnya ialah biodata dari pengajar baru itu..
‘Jang Nara..’ kembali ia membaca nama itu dan..
‘OMO, ini tidak mungkin.. dia..’
Hati kacau Leeteuk seketika mengubah moodnya. Ia sudah malas mendengar penuturan kepala universitas dan juga pihak yayasan..
Matanya kembali lagi ke arah ‘Jang Nara..’
_ToBeCon_

[ah, akhirnya sampai part 11 juga.. semoga masih bisa di lanjut deh.. ^^]


8 komentar:

  1. Bagus mudah2an dilanjut terus soalnya aq suka bangettt

    BalasHapus
  2. Ceritanya mkin seru...wah gimana reaksi kibum kl tau hae adik pemilik yayasan? Mkin g sbr nunggu kelanjutannya!!!!daebak bwt author..moga sllu dpt inspirasi...mkin lope sm author :D

    BalasHapus
  3. Wah siapa sih sebenernya jang nara itu?
    Makin penasaran aja ,
    Next ya ka pena

    BalasHapus
  4. Harus lanjut donk karena aku penggemar setia ff ini.. Wah penasaran siapa sebenarnya jang nara itu.. Dan menunggu gimana reaksi sora, siwon bahkan kibum klo tau siapa donghae sebenernya.. Next selalu ditunggu ^^ :)

    BalasHapus
  5. penasaran banget jang na ra itu siapa
    apakah ibunya donghae? kan donghae anak angkat








    BalasHapus
  6. Waaa., penasaran sama kelanjutannnyaaa...
    Fast update neee...

    BalasHapus
  7. Waahhhhh
    Suka bangey ama ceritanya...
    Bikin penasarann......
    Ditunggu kelanjutanya...

    BalasHapus
  8. Wahhh....suka banget ma ff nya...
    Lanjutin ya...
    Soalnya bikin penasaran bangett.....
    Ditunggu..

    BalasHapus