Jumat, 01 Januari 2016

Let Me Smile Again -Scene.13-



Genre :
Family, Romance, Brothership, BoysLove but no Yaoi..
Sumary :
 Semuanya di luar pikiranku, apa yang kuharapkan ternyata tidak selalu itu yang ku dapat. Air mata ini mampu mengisahkan perasaanku saat ini.. mengapa harus banyak air mata? Mengapa harus ada rasa kecewa? Mengapa kepedihan itu harus terjadi?
Let Me Smile Again, please…
####
Cast:
Donghae [19] :: Siwon [25] :: Kyuhyun [25] :: Sungmin/[ep.9]Donghwa [26]
OC :
Yesung [32] :: Kangin [32] :: Zoumi [30] :: Eunhyuk [19]
Kibum [24] :: Ryeowook [24] :: Henry [21]
Eunjae :: Sanghyeon
Lee Hwanjung :: Kim Dongkyo :: Cho Haneul :: Choi Kwonsoo
Cho Ahra :: Hankyung :: Leeteuk
……..

Scene 13_
Before
“aku masih harus mengisi satu lagu lagi.. pesan saja makanan sembari menungguku selesai..” ujar Sungmin kemudian kembali ke belakang piano..
Donghae menurut saja apa kata hyungnya…

Here I am 여기 Here I am
Here I am yeogi Here I am
Here I am
내가 여기에 여기 있는데
Here I am naega yeogie yeogi inneunde
욕해도 괜찮아
nal yokhaedo gwaenchanha
버려도 괜찮아
nal beoryeodo gwaenchanha
내가 얼마만큼 사랑하는지를
naega neol eolmamankeum saranghaneunjireul
모를 거야 아마 Here I am
moreul geoya ama neon Here I am
….
[ Here I am – 4Men ft Mi; Ost.Secret Garden ]

Now….
Kibum yang menyedihkan.. wajahnya muram. Beberapa hari ini ia sering minum soju dan mabuk, sampai kemarin ia berakhir di rumah sakit. sendiri.. kesepian.. padahal ia benci akan hal itu. tidak ada Henry yang menemaninya.. tidak ada Appa yang mendukungnya.. keluarga?? Lupakan. Mereka pun tak peduli padanya.. yang paling menyakitkan lagi adalah Siwon, kekasihnya.. ah, tidak! Mereka tidak bisa disebut sebagai kekasih lagi.
            “kalau sudah begini aku bisa menyalahkan siapa sekarang?” Kibum menatap dirinya di cermin. Ia sudah rapi dengan kemeja biru tua padu dengan celana jeans blue black.

…. …. ….

@Sungai Han
[Give Me A Smile – M Signal ]

Bukan sekali ini saja melihat jam di lengan kanannya. Nampak ia memang menanti seseorang..
            “apa dia akan datang??”
Sesekali kakinya menjejak rumput yang tak terlalu panjang. Matanya memandang hamparan air di depan dengan beberapa taxi air di sana… tak banyak orang malam itu, mungkin karena udara yang sangat dingin menjelang winter. Bahkan bisa dipastikan beberapa hari lagi salju pertama tahun ini akan turun.
            “Kibum-ah…”
Kibum, namja itu menoleh. Senyumnya bahagia tersungging..
            “saengil chukae…”
            “gumapta hyung..”
            “aku hanya ingin memberikan ini..” Siwon memberikan kotak warna biru tua senada dengan bajunya.. “ini, yang terakhir dariku.. aku tidak mengubah keputusanku sekalipun aku datang ke tempat ini..”
            “mwo..mworago??”
Kibum salah sangka, ia pikir dengan datangnya Siwon semuanya teratasi.. tapi malah berakhir seperti ini. air mata jatuh di pelupuk mata Kibum..
            “mianhae.. tidak bermaksud untuk menyakitimu. Tapi kau akan lebih tersakiti jika aku tidak melakukan ini.. aku tidak ingin menyiksamu perlahan nantinya.. mianhae.. jongmal mianhae..”
            “hyung… lalu kenapa kau datang kemari? Harusnya kau tidak datang..!!” Sinis Kibum bersama tangisnya “aku membencimu hyung.. kau hanya mempermainkanku??”
            “siapa yang mempermainkan siapa Kibum-ah??” Siwon mulai jengkel “kau melakukan semua itu padaku bertahun-tahun.. apa kau pikir yang kalian lakukan itu akan berakhir baik? kau lupa satu hal rupanya.. bagaimanapun juga, kejahatan manusia akan terungkap..”
            “kau masih membahas itu hyung?”
            “aku tidak membahas kalau kau menyadari kesalahanmu.. seolah kau pihak yang tersakiti?? Kau memintaku untuk tetap bersamamu? Kau menyiksaku Kibum-ah.. tidak sadarkah itu..”
Kibum terpaku..
            “dengar..” Siwon melanjutkan “aku mencintai seseorang.. dan itu bukan kau..”
Perih Kibum mendengarnya..
            “apa orang itu namja bernama Donghae??”
Siwon mendelik, bagaimana Kibum tahu.. tapi.. dia tidak bisa mengelak.
Jrrddgg..
Jrrggkk..
Kameramen berhenti..
            “sutradara.. apa kita akan meneruskan ini?”
            “sstt… diamlah. Terus saja lakukan tugasmu..”
…. …. ….

@ caffe
Donghae masih menunggu Sungmin.. beruntungnya Kyuhyun menjemput mereka di sana..
            “apa yang kau pikirkan??” tanya Kyuhyun tiba-tiba
            “hyung… aku sedang teringat sesuatu.. eoh, apa kau menceritakan soal kisah kita pada Siwon hyung? Bagaimana dia bisa tahu soal bola itu??”
Kyuhyun tertawa “dasar Babo!! Terang saja dia tahu.. Siwon selalu bersamaku sejak kami kecil.. dia ada di sana waktu itu..”
            “OMO!! Jadi dia salah satu dari teman hyung waktu itu..”
            “bukan salah satu.. dia satu-satunya sahabatku waktu itu..”
            “pantas saja dia tahu..”
Kyuhyun masih tak percaya kalau namja di depannya ini begitu polos. Sebenarnya dimana kedewasaannya selama ini pergi??
Saat keduanya menikmati kebersamaan itu..
            ‘ne, dia orangnya.. aku menyukai Lee Donghae..’
Donghae terkejut, tiba-tiba saja ia mendengar namanya di sebut..
Semua orang menatap layar kaca itu tertegun, penasaran apa yang akan dikatakannya lagi..
Dan rupanya bukan hanya Donghae, Sungmin pun menghentikan pekerjaannya saat mendengar pengakuan Siwon di layar TV yang disediakan caffe itu..
Kyuhyun yang duduk di sebelah Donghae juga ikut terkejut, mereka semua masih menanti apa yang akan terjadi selanjutnya..
Uriga mannage doen narul chugboghanun I bamun
Hanuren dari pyoigo byoldurun misojijyo
Gudeui misoga jiwojiji anhgil bareyo
Onjena hengboghan nalduri gyesog doegil bilmyo
….
[ Believe – Super Junior ]

Pengunjung caffe pun ikut semakin penasaran.. rupanya banyak juga yang mengikuti acara ini..
            ‘jadi itu alasan hyung bisa tersenyum saat bersamanya..’
            ‘kau tahu jawabannya..’
            ‘tapi.. apa dia juga menyukaimu hyung? Kenapa kau percaya sekali dengan perasaan itu?’
            ‘kalau begitu..’ Siwon tahu, mereka di ikuti.. tentu saja, ini bagian dari acara mereka kan? Bahkan ia ingin mengakhiri episode terakhir ini dengan sebuah relaity yang sesungguhnya.. kenyataan tentang perasaannya. Siwon mendekat pada satu kamera..
            ‘Lee Donghae.. dimanapun kau berada.. eoh, aniyo.. sepertinya aku tahu dimana dirimu.. di caffe?? Kau di sana?? Kalau begitu dengarlah.. ‘saranghae Lee Donghae.. saranghaeyo..’ ini tidak terlalu cepat, aku menyukaimu sejak pertama kita bertemu. Apa kau sadar? Saranghaeyo..’

Pengunjung caffe menjadi ribut.. saling bertanya siapa diantara mereka yang bernama Donghae..
Sedangkan Donghae..
            “Yak, kau mau kemana?” seru Kyuhyun. Ia tersentak begitu Donghae berdiri tiba-tiba dan berlari.. tak mau ambil pusing, ia mengejar namja itu. Sungmin tersadar.. ikut mengejar Donghae..
            “YAK!! DONGHAE-YA.. BERHENTI.. BERHENTI HYUNG BILANG!!” bentak Sungmin tapi tetap tak dihiraukan..
Kemana anak itu berlari?? BABO!! Dia bahkan tak memakai jaketnya di tengah udara dingin seperti ini...

[ I Have A Lover – SUJU KRY ft Donghae ]

Berlari..
Dan terus berlari..
Hingga..
            “HYUNG….”
Di antara napasnya yang tak beraturan karena berlari, ia berteriak memanggil seseorang..
Slluutt….
HHssshhh…
Kini kamera fokus ke arahnya..
            ‘MWO?? bukankah dia itu…’
            ‘sssttt….’
Sutradara sempat terkejut melihat siapa yang datang.. tentu saja ia tahu.. Namun akhirnya ia memilih diam sampai semuanya berakhir..
            “Donghae-ya?” bisik Siwon “kau.. bagaimana bisa kemari??”
            “Hyung.. kenapa kau lakukan ini??”
            “apa aku kurang jelas?? Aku mencintaimu Hae..” tegas Siwon semakin membuat Kibum terluka. Donghae melihat wajah Kibum yang sudah pucat pasi..
            “kau menyakiti seseorang di hari bahagianya.. HYUNG!! KIBUM SSI SEDANG BERULANG TAHUN..” teriaknya “WAEYO??” kini malah ia ikut terisak.

[ Wait – B1A4 ]

            “Lee Donghae… kau berlari ke sini?? Dari mana kau lari?? Kau..” Siwon melihat Sungmin dan Kyuhyun di kejauhan “kau dari caffe??” Siwon baru menyadarinya. Jadi dia benar.. kalau Donghae memang di caffe tadi..
            “aku merasa menjadi namja yang jahat hyung.. aku tidak ingin merebut kebahagiaan orang lain.. aku tidak mau lagi.. aku tidak mau lagi hyung.. andwaeyo..”
            “apa maksudmu Hae?”
            “aku tahu rasanya sakit hyung.. aku tahu bagaimana rasanya saat orang yang kita sukai malah menyukai orang lain..”
Sungmin dan Kyuhyun membeku mendengar penuturannya..
            “jangan lakukan itu padanya..”
            “tapi aku menyukaimu Hae.. aku tidak pernah punya perasaan padanya..”
            “setidaknya, jangan lakukan di sini hyung.. kau tidak tahu berapa banyak orang yang melihat ini?? bisa-bisa seluruh dunia tahu..”
            “aku tidak peduli Hae, cukup beri aku jawaban saja atas perasaanku padamu..”
Donghae gemetar.. Siwon benar-benar nekad..
            “mianhae.. aku tidak bisa.. aku tidak bisa hyung..”
            “wae??”
            “aku tidak bisa..” kembali ia mengatakan hal yang sama.. “aarrhhhgg…” napas Donghae mulai habis.. tenaganya terkuras untuk lari. Ia tak menyadari bahwa ia sudah berlari cukup jauh tadi.. dadanya terasa sakit lagi.
            “Donghae-ya..” cemas Sungmin. Ia tak mau ambil pusing.. Sungmin berlari menghampiri Donghae, mengajak adiknya pergi. Wajah kesakitan dari Donghae membuatnya semakin kuatir.. “Kajja.. kita pergi..” Donghae menurut, ia tak punya tenaga untuk menolak Sungmin. Tubuhnya bahkan sudah lemas..
            “biar ku gendong..” tawar Kyuhyun. Sungmin hanya mengangguk.
Siwon masih terpaku.. apa yang sudah dilakukannya? Ia menyakiti Donghae??

[ Don’t Say Goodbye – CNBlue ]

            “Donghae-ya??” lirihnya. Tanpa sadar kini Siwon sudah menjauhi Kibum, berjalan mengejar mereka..
Kamera menyorot Kibum.. namja itu tersenyum dingin dan datar tanpa arti..
            “semua sudah berakhir..” ujarnya menghadap kamera. Ya, tentu saja ia tahu dari tadi.. “ini episode terakhir dari kisah kami.. tanpa ada kata yang bagus untuk bisa ku ucapkan, apa yang dilakukan Siwon hyung sudah cukup menjelaskan semuanya..”
Peetttt…
Tayangan usai…
Kamera mati..
            ‘ini belum selesai…’ guman Sutradara.

#-#

‘Yak, Sungmin-ah apa yang terjadi? Dongsaengmu gwaenchana??’
‘ne Umma.. tidak perlu cemas..’
‘apa Umma harus ke sana lagi?’
‘tidak perlu, kali ini biarkan aku yang mengurusnya..’
‘arraseo.. jaga dia baik-baik Sungmin-ah..’

Sungmin langsung mendapat telphon dari Eunjae sang Umma. Tentunya mereka melihat acara itu di TV..
Kini ia kembali fokus pada keadaan Donghae. memang tidak ada yang perlu dikuatirkan tetapi rupanya dokter menjadi ekstra ketat pada Donghae sekarang. pasalnya ia baru saja keluar dari rumah sakit dan kini masuk lagi..
Sungmin masuk ke kamar Donghae yang sedang berbaring dan masih memejamkan mata setelah tadi mendapat suntikan obat penenang.
‘kalau ini terjadi lagi, kemungkinan terbesarnya adalah.. penyakit itu kembali lagi.. jadi tolong jaga dia baik-baik Sungmin ssi..’ ujar Uisa yang menangani Donghae. bagaimanapun juga peringatan itu tidak bisa ia sepelekan.

 [ Wait – B1A4 ]

            “dia akan baik-baik saja, kau tak perlu cemas..” Kyuhyun menenangkan Sungmin “eoh, apa Yesung hyung sudah tahu??” Sungmin mengangguk.
            “dia akan datang sebentar lagi..”
            “apa dengan tim nya lagi??” sekali lagi Sungmin mengangguk “aaisshh.. kenapa mereka suka ramai-ramai sih? Kasihan Donghae kalau ada mereka.. bukannya istirahat..”
            “Uisa memberinya obat tidur.. dia akan bangun besok pagi..” terang Sungmin sembari melihat jam tangannya, pukul 8 malam..
            “kau belum makan.. mau ku belikan makanan?” ini ketiga kalinya ia mengangguk “baiklah, tunggu sebentar.. aku ke kantin..” Kyuhyun meninggalkannya kembali bersama Donghae dalam kebisuan.
Sungmin tak hentinya mengusap kening dongsaengnya..
‘mian Hae.. aku belum bisa menjadi hyung baik untukmu..’ batinnya ‘harusnya aku memberimu kebahagiaan, malah membuatmu seperti ini.. mian Hae.. karena aku menyukai Kyuhyun.. kau merasakan luka itu, dan kini.. kau lagi-lagi terluka.. hyung berharap kau tidak menyerah Hae.. hyung berharap kau tidak lelah..’

…. ….

Pintu kamar terbuka..
            “hyung kau datang?”
Yesung mengangguk “bagaimana keadaannya?”
            “tidak ada yang perlu di cemaskan.. dia hanya butuh istirahat.. kau sendiri saja?”
            “ne, Kangin ada tugas jaga malam.. Zoumi meningap di tempat Henry..” ujarnya sambil merebahkan tubuhnya di sofa. Badannya juga lelah rasanya..
            “sebaiknya kau pulang dan tidur hyung..”
            “ani.. aku akan menemani kalian di sini..” sesaat ia sudah memejamkan mata dan tidur. Sungmin tertawa kecil melihatnya.

…. ….

Kyuhyun datang membawa makanan sedikit terkejut melihat Yesung mendengkur di sofa..
            “sepertinya dia juga lelah..”
            “ne..”
            “kajja, makan dulu.. jangan sampai kau ikut sakit karena menunggunya..”
            “gumapta Kyu..”
Kyuhyun merangkul Sungmin dari belakang.. ia memberi kehangatan pada tubuh Sungmin.. “aku akan selalu berada di belakangmu untuk menjagamu seperti ini..”
            “ne, gumawo..” ucapnya lagi untuk hal yang lain “tapi.. aku merasa bersalah telah melukai dongsaengku sendiri..”
Kyuhyun mengerti “tapi aku kagum padanya.. Donghae yang polos itu sangat tahu bagaimana membahagiakan orang bukan?? Dia namja yang baik.. percayalah, dia akan mendapat orang yang baik pula..”
            “ku pikir Siwon memang pantas dengannya, tetapi melihat kejadian tadi aku kembali merenung.. apa Donghae juga bisa bahagia saat orang lain terluka?”
            “Siwon benar-benar menyukai Donghae.. sejak ia kecil..”
            “Mwo??”
            “aku sahabatnya.. aku tahu semua tentangnya.. apa yang tidak dikatakannya pun aku tahu dari sorot matanya. dia memang tidak pernah jujur padaku, tapi.. melihat apa yang dilakukannya hari ini aku yakin.. dia sangat mencintai Donghae.. begitu juga dengan Donghae..”
            “kau juga tahu?”
            “kau tidak paham juga?? Donghae hanya bilang ‘tidak bisa’ kan bukan ‘tidak mau’ artinya dia juga memiliki perasaan itu untuk Siwon..”
Sungmin mengangguk.. “sebagai seorang hyung menurutmu apa yang harus ku lakukan sekarang?”
            “mudah saja..” datarnya “bantu Donghae mendapatkan kebahagiaan kali ini.. sudah jelas kalau mereka saling mencintai bukan. Kita tinggal membantu Siwon meyakinkan Donghae bahwa semuanya akan baik-baik saja. Donghae tidak perlu mencemaskan apapun selama Siwon disisihnya.. bukankah hidup itu perlu perjuangan? Inilah saatnya mereka berjuang..”
            “seperti itukah?”
            “ne, mereka hanya perlu menghadapi Kibum kan?? Tidak ada masalah lain selainnya..”
            “tapi Donghae sudah banyak berjuang selama ini.. haruskah?”
            “setidaknya kini ia tidak sendiri.. ada kau, aku.. dan yang lainnya yang akan selalu menguatkannya.. membantunya..”
Sungmin tersenyum, benar, tidak ada yang keberatan hubungan itu kan.. hanya Kibum masalah mereka.. hanya Kibum.. dan banyak orang yang mendukung hubungan itu..

#-#

Harusnya orang bahagia saat fotonya terpampang di halaman depan sebuah media. Tapi tidak dengan Siwon, ia menatap redup koran yang dibacanya. Satu hal yang mengejutkan dirinya adalah judul yang terketik.. “Aktor Choi Siwon memilih ‘Sang Penulis’ Soundtrack Reality-nya”.
            “Ryeowook-ah.. apa artinya ini?” ia melempar koran itu ke pangkuan Ryeowook. Namja itu pun melihat apa yang dimaksud Siwon.
            “OMO!! Apa Itu maksudnya.. Donghae…?? jadi dia penulis lagu??”
Siwon tiba-tiba teringat kata-kata Kyuhyun, bagaimana penulis lagu itu seakan tahu semua perasaannya..
Degg..
Tanpa komando, ia mengambil kontak mobil lalu pergi..
            “YAK, kau mau kemana?? Tidak mengajakku?”
            “tunggu saja di rumah..”
            “iissh..”

…. …. …. ….

‘dia di rumah sakit sekarang..’ bunyi pesan dari Kyuhyun..
            “bukankah aku pernah mendengarnya bernyanyi… eeohh.. waktu itu dengan.. ehm.. Eunhyuk.. ya, Eunhyuk..” guman Siwon sepanjang perjalanan “kenapa aku tidak menyadarinya? Apa Kyuhyun tidak tahu soal ini?? hah!!” Siwon memukul kemudi “waeyo?? Sejak awal kita memang sudah sangat dekat.. apa ini takdir Tuhan?? baiklah.. kalau begitu, aku tidak akan melepaskanmu Hae untuk kali ini.. dulu aku pengecut karena tak berani menyapamu. Tapi kali ini aku tidak ingin kau menghilang lagi..”

…. …. …. ….


Brraakkk!!!
Pintu warna putih terbuka lebar-lebar menampakkan sesosok namja yang terengah akibat berlari..
Makin dekat dan dekat pada ranjang tempat Donghae berbaring dengan menggelung tubuh di bawah selimut, ia mengatur napasnya.
            “Hae-ya..”
Donghae mengabaikan, ia memilih memejamkan mata.. tubuhnya memunggungi namja tadi jadi tanpa melihat pun ia tahu siapa yang memanggilnya.
            “aku tahu kau tidak tidur.. jadi dengarkan saja aku kalau kau memang tak ingin menatapku..”
            “pergi hyung…” usir Donghae lirih
            “tidak..” tolaknya “aku akan tetap disini sampai menjelaskan semuanya padamu.. aku tidak ingin semuanya berakhir seperti ini Hae.. jadi diam saja di sana dan cukup dengarkan aku..”
            “……”
            “saat pertama kali melihatmu menerima bola kyuhyun, aku sudah menyukaimu.. aku mencarimu sekian lama.. menunggu saat dimana Tuhan memberiku kesempatan untuk bertemu denganmu.. dan kini, saat semua yang kucari di depan mata.. di hadapanku, aku tak akan melepaskannya begitu saja.. tidak Hae-ya.. tidak ada yang bisa menghalangi perasaanku ini..”
            “……”
            “apa kau memikirkan Kibum?? Aku tidak!! Tidak semua harus kita korbankan Hae.. apa kau sudah menyerah untuk mendapatkan kebahagiaanmu??? Aku tidak mau melepasmu Hae.. apapun akan kulakukan.. aku menyukaimu..”
            “…….”
            “katakan Hae.. aku harus bagaimana lagi sekarang? apa yang harus kukatakan padamu agar kau percaya dengan perasaan ini? apa yang harus ku lakukan agar kau mau menerimaku?? Katakan Hae..”
            “kau yang menyuruhku diam.. kenapa aku harus menjawab pertanyaanmu hyung?” Donghae memutar tubuhnya menatap namja itu, Siwon, sambil mengerucutkan bibir lucu, tanda ia sedang protes.
Siwon tertawa.. ia tak jadi marah melihat wajah Donghae..
            “Yak, apa yang kau tertawakan?? Bukankah tadi kau sangat serius??”
            “tentu saja aku serius dengan pernyataanku.. tidak berubah, tapi.. jengkelku benar-benar hilang.. lihat Hae, kau membuatku selalu bisa tertawa.. kau adalah kebahagiaanku.. bahkan di saat aku ingin marah, begitu melihatmu kemarahanku lenyap seperti angin begitu saja..”
            “apa kau benar-benar menyukaiku?? Kau tidak menyesal telah menyakiti Kibum?”
            “ani…”
            “kalau begitu, aku ingin kau minta maaf pada Kibum terlebih dahulu..”
            “sudah ku lakukan Hae..”
            “benarkah?”
            “ne, jadi bagaimana??”
            “apanya??”
            “Yak, tentu saja pernyataanku tadi.. bagaimana??”
            “yang mana??”
Siwon benar-benar jengkel kali ini.. menghampiri Donghae, memukul kepalanya..
            “kau ini.. babo!!”
            “nado hyung…..”
Membuat mata Siwon membulat lebar “mworago?? katakan lagi..”
            “na…..do…”
Siwon tak ingin berlama-lama. Ia memeluk Donghae erat..
Kllliikk…
OK!!…
Baik Siwon dan Donghae menengok.. suara-suara berisik di luar sana membuatnya penasaran..
            “OMO!! Sutradara?? Apa yang kau lakukan di sini??”
            “jadi di sini akhir kisahmu itu??”
            “apa maksudnya??”
Siwon tak mengerti.. banyak kru TV di sana, dan semua orang itu sangat di kenalnya.. mereka adalah kru Reality show yang diikutinya kemarin..
            “kalian mengikuti aku sampai ke tempat ini?? tanpa ijin?? Tanpa bilang padaku??”
            “ini namanya reality sesungguhnya, bukan yang kemarin..”
            “aku akan menuntut kalian semua..”
            “MWO??”
            “KALIAN SUDAH KETERLALUAN!!”
            “kau yang menipu kami.. kau dan Kibum. Bahkan kami bisa mengadakan petisi atas prilaku kalian itu..”
            “aaiisshh…”
            “hyung….??”
Kamera langsung menyorot Donghae yang keluar kamar dengan baju pasien..
            “kau penulis lagu itu kan? Bagaimana bisa kau mengenal Siwon? Hubungan seperti apa yang ada di antara kalian berdua.. kau mau kan berbagi dengan kami??” mereka terus mendesak Donghae dengan banyak pertanyaan. Donghae menjadi takut dan bersembunyi di balik punggung Siwon.
            “hyung….” Lirih Donghae. rasanya ia mual melihat banyak kamera mengarah ke wajahnya. Bertubi pertanyaan membuatnya tak bisa berpikir lagi.. Siwon menggenggam erat tangannya, seakan ingin mengatakan.. ‘semuanya akan baik-baik saja Hae..’
Donghae sudah pucat pasi..
Siwon,.?? Ia hanya mencemaskan Donghae saat ini..
Bagaimana ini? mereka tidak akan menyerah begitu saja. ini salahnya.. salahnya karena melibatkan Donghae dalam perkaranya..
Bagaimana??

_ToBeCon_


4 komentar:

  1. Astaga., tidak bisakah gak usah ganggu siwon donghae...
    Aishhh

    BalasHapus
  2. Wah siwon udah jadian sama hae,, donghae semoga km bisa meraih kebahagianmu.. Ditunggu next chapternya,, selalu menunggu ^^

    BalasHapus
  3. Omg tambah penasaran dengan kelanjutan ffmu yang terbaik chingu��

    BalasHapus
  4. Hwaaaa~~~ daebakkk... Lanjut minnnn

    BalasHapus