Selasa, 24 November 2015

River Flows in You



 River Flows in You  [First Meet!!]
Lee Hyukjae, atau biasa akrab dipanggil Eunhyuk menggerutu saat melihat tatanan apartementnya sudah berubah dari beberapa jam yang lalu. Bagaimana ia bisa membersihkan ini sendirian? Padahal ini adalah tempatnya tapi tetap saja penghuninya bukan hanya dirinya. Dua makhluk lain yang ikut menumpang tinggal bersamanya seenaknya saja pergi dan belum kembali sampai sore ini.
Braggggkk..                  
Bugg..
Eunhyuk menoleh ke arah pintu yang terbuka keras kemudian menampilkan dua sosok yang sangat dikenalnya.
“apa yang kalian lakukan?” wajahnya tak menampakkan keterkejutan sama sekali, mungkin ia sudah mulai terbiasa dengan peristiwa ini.
“Hyuk.. kau sudah pulang?” seorang dari mereka malah bertanya balik pada Eunhyuk. Namja itu memegang gitar di tangan kanannya sedangkan namja lain yang tak kalah tampan darinya merangkul tas biola di dadanya.
“jawab pertanyaanku dulu Lee Donghae..”
“eoh, kami.. tidak melakukan apa-apa. Hanya berlari untuk sampai rumah lebih dulu..” polosnya tanpa beban sama sekali.
Eunhyuk sudah tak tahan lagi menahan kejengkelannya “Yak, kalian berdua.. ini rumahku, kalian hanya menumpang di sini. Bersikaplah hormat padaku kalau tidak akan kutendang kalian berdua.. itu yang pertama. Yang kedua, aku lebih tua dari kalian jadi patuhi aturan di rumah ini..”
Lee Donghae yang tadi disebut namanya diam mendengarkan seksama seakan mendengarkan omelan kakaknya. Namja satunya, Henry Lau.. yang cukup di panggil Henry saja manggut-manggut seakan mengerti penjelasan guru.
“kenapa diam,,?”
“lalu kami harus menjawab apa?”
Eunhyuk frustasi, ia menjambak rambutnya sendiri hingga beberapa ujungnya berdiri lucu di sana. Ia tak habis pikir bagaimana dulu ia dengan mudah menampung mereka di dalam rumahnya.
“err.. Hyuk.. sebenarnya ada yang mengganggu kami tadi..” jelas Henry “anak kecil berwajah aneh, pucat dan dingin.. ia tak mengatakan apapun tapi.. hawa menjadi dingin saat ia berada di tengah kami..”
“aku pikir dia hantu..” Donghae menambahkan.
Eunhyuk memperhatikan setiap perkataan mereka. Memang sejak beberapa waktu lalu keadaan mereka berubah. Eunhyuk menjadi orang yang aneh di mata keluarganya yang membuatnya menyingkir ke apartement kecil yang ditempatinya dengan dua orang aneh pula. Semenjak kecelakaan yang dialaminya dengan sang kakak, yang mengakibatkan tewasnya Lee Sora, kakak perempuannya. Ia menjadi parno, seakan seluruh hantu di dunia ini bisa dilihatnya.
Donghae lebih parah, dua arwah pernah merasukinya tanpa ia ketahui. Ia pernah pergi ke salamender guru dan mengatakan bahwa tubuhnya memang menjadi incaran banyak arwah karena tubuh itu nyaman di masuki.
Henry? Entah sejak kapan ia juga bisa melihat hantu..
“babo!! Dia memang hantu Hae..”
“lalu kenapa kau diam saja?”
“aku takut kau lari meninggalkanku sendiri..”
Eunhyuk masih mencerna setiap pembicaraan mereka. Sampai akhirnya ia tahu kalau alasan kedua temannya tadi berlari karena ketakutan pada hantu yang err.. baru ditemui.
“sekarang.. kita dalam masalah!” ujar Eunhyuk “dia akan terus mengejar kalian.. kalian sudah melihatnya kan..? aiggoo.. aku tidak mau ikut campur..”
Tentu saja ia takut, ia sangat takut sama seperti Donghae dan Henry.
…. …. ….
@back to Han river
Hanya ini pekerjaan yang bisa mereka lakukan selepas pulang dari sekolah.. menjadi pengamen jalanan. Dan pinggiran sungai han menjadi lokasi favorit.. Donghae siap dengan gitarnya, Henry mulai menggesek biolanya dan Eunyuk memukul drum kecilnya.
Baru saja mereka akan memulai pertunjukkan Donghae sudah histeris menjerit..
“YAK!! Jangan menarikku..”
Kontan Eunhyuk dan Henry menoleh.
“Hyuk… itu…” keduanya membeku.
“tolong aku…” isak Donghae. tidak ada yang mendengar permintaannya. Henry dan Eunhyuk sama takutnya.
Seorang anak kecil yang masih terlihat bahwa ia pernah tampan sebelumnya. Usianya kira-kira tujuh atau delapan tahun. Berwajah pucat putih yang menunjukkan senyum mematikan. Eunyuk menduga itu adalah hantu yang mereka ceritakan kemarin. Iisshh.. harusnya mereka tak kembali ke tempat itu malam ini.
“hyung…. Hyungnim…” suara menggema di telinga mereka “hyungnim.. kajja.. kau akan mengajakku berenang kan? Kajja.. kajja…kajjja…” ia menarik ujung baju Donghae.
“kumohon pergilah.. pergi..” pinta Donghae namun anak itu masih meronta bahkan kekuatannya diluar dugaan. Ia berhasil menyeret Donghae hingga ke pinggir sungai dan kaki Donghae menyentuh air. Dingin.. napas Donghae sesak.. ia tak bisa berbuat apapun. Ketakutannya membuatnya lemah.. pikirannya kosong.. ia terus berjalan ke tengah hingga air mencapai lututnya.. hampir saja kakinya lumpuh dan tak mampu menyangga tubuhnya yang lunglai, sebuah tangan menyeretnya keluar dari sana membawa Donghae ke pinggir lagi..
“gwaenchana?”
Donghae masih mengatur napasnya yang terengah..
Henry dan Eunhyuk yang baru saja sadar menghampirinya.
“terimakasih..”
“nuguseyo?” tanya Eunhyuk
“oh, Choi Siwon..”
“eoh, sekali lagi terimakasih Siwon ssi sudah menolong teman kami..” ucap Eunhyuk
“kau.. ada kaitannya dengan hantu tadi?” tembak Henry “siapa dia? Siapa kau?”
Baik Donghae maupun Eunhyuk terbelahak, Henry memang punya kemampuan itu.. dia cerdas menganalisis dan selalu tepat.. ah, ani.. sebenarnya dia selalu tahu dan bisa tahu semua hal..
Choi Siwon, namja yang menolong Donghae tadi langsung menatap nanar luas sungai.. “sebaiknya kita pergi dari sini..”
…. …. ….
Choi Siwon membawa mereka ke dalam mobilnya, ia tak tega juga melihat Donghae yang kedinginan. Setelah memimjamkan jaketnya pada Donghae ia mulai bercerita..
“tadi.. adalah dongsaengku. Namanya Kibum. Tiga bulan yang lalu kami ke tempat ini.. aku membawanya naik taksi air.. tapi ia marah, aku mengajaknya berenang sebelumnya tapi setelah tahu bukan pantai yang menjadi tujuan kami dia marah.. dia menendang bola yang dibawanya hingga masuk air. Aku tidak tahu akan hal itu.. tiba-tiba saja dia sudah melompat ke air. Dugaanku ia mengambil bolanya.. aku.. aku sebenarnya tidak bisa berenang.. aku tidak bisa menyelamatkannya..” terungkap wajah menyesal yang dalam dari raut Siwon.
“jadi itu alasan kau bisa melihatnya tadi?” kembali tembak Henry, tentu saja.. hanya mereka yang melihat anak itu.
“lalu.. kenapa ia menarikku?” kini giliran Donghae yang bertanya
“aku tidak tahu..”
“karena tubuhmu Hae..” terang Henry “kau yang pertama melihatnya kan? Kau menyapanya duluan kemarin..” ya, kemarin waktu pertama ia melihatnya Donghae menyapa hantu itu. tentunya ia tak tahu sebelumnya.. apalagi Donghae memang suka bermain dengan anak-anak.
“mengerikan…” tutur Donghae “kalau begitu.. MWO?? dia… dia disini..” Donghae kembali ketakutan. Hantu kecil itu berada di samping mobil Siwon. Mengetuk-ketuk kaca jendela mobil..
“kajja..kajjja..kajjja hyung…” panggilnya
“YAK!! AKU BUKAN HYUNGMU.. DIA HYUNGMU..” histeris Donghae sambil menunjuk Siwon.
“Ki…bum??”
“dia bukan hyung… dia tidak menolongku.. dia tidak membawaku berenang..” tatapnya tajam. Wajahnya makin menyeramkan dengan gema suara dimana-mana. Matanya merah padam..
“shiirreeoo…” Donghae masih menjerit “kumohon pergilah..”
“kajjja.. kajjja.. hyung… kajjja…” ia terus melambaikan tangannya mengajak Donghae. Donghae mendadak lemas. Apalagi saat pintu mobil terbuka sendiri.. ia menarik lengan Donghae dengan paksa.
Henry dan Eunhyuk yang juga sama takutnya ikut melemah. Tubuh mereka seakan tak bisa digerakkan. Sedangkan Siwon terus menatap dongsaengnya, tertegun dengan wajah marah Kibum. Mereka semua tidak menyadari kalau Kibum sudah membawa Donghae kembali ke sungai Han..
Wajah ketakutan Donghae… kaki lemas Donghae yang terus melangkah ke air.. rasa dingin yang tak bisa membekukan tubuhnya.. napasnya tak beraturan.. peluh keringat di keningnya.. dan Kibum semakin menyeramkan dengan bibir yang tersenyum senang karena ia berhasil mengajak Donghae..
“Donghae-ya..” lemah Henry
“Donghae.. Donghae.. HAE!!” pekik Eunhyuk membuyarkan mereka semua. Ia berlari tanpa arah mengerjar Donghae. Henry pun ikut..
Siwon?
Dia pun turun dari mobilnya.. berjalan pelan dengan ragu menyaksikan semua itu. hanya Kibum yang ada dipikirannya.
Donghae sudah ke tengah sungai lebih dalam.. makin dalam dan dalam.. tubuhnya sudah sempurna di dalam air sekarang.. lucu sekali kalau diingat karena namja itu sangat jago berenang. Tapi ia sudah hilang kendali atas tubuhnya sendiri.. ia di bawah air.. bersama Kibum yang terus memanggilnya..
“hyung…”
“hyungnim..”
“hyung…”
Tubuh Donghae benar-benar lemas. Matanya semakin samar melihat apa yang ada.. air sudah banyak yang masuk ke dalam mulutnya.. bahkan ia sudah tidak merasakan oksigen lagi..
Pyarrr….
Terakhir yang ia rasakan bahwa ada yang menariknya ke atas..
“Donghae-ya..??”
“bangun Hae..”
“Hae.. Lee Donghae..”
Henry dan Eunhyuk bergantian memukul pipi Donghae untuk membuatnya tetap terjada. Saat mereka sibuk dengan Donghae yang baru saja di tarik oleh Henry. Ya, Henry tak kehilangan akal dan membiarkan Donghae dalam bahaya begitu saja. setelah melempar biolanya pada Eunhyuk ia masuk ke air dan menarik Donghae. Siwon lepas dari pandangan mereka..
“TOLONG DIA!!”
Henry dan Eunhyuk mengeryit bingung, baru setelah mereka melihat apa yang ditunjuk oleh yeoja yang berteriak tadi mereka panik seketika.
“Siwon…”
Ya, Siwon di dalam sana.. di dalam air..
Ia melihat Kibum yang tertawa didepannya..
“hyung.. akhirnya kau mau juga berenang ke sini..” kata Kibum “aku senang hyung ke sini.. aku senang hyung.. hyung mau mengajakku berenang sekarang?”
“Ki… bum..”
“ne, hyung.. ini aku Kibum…”
“Bum…mie..”
“hyung.. kau mau menemaniku? Aku tidak mau sendiri hyung.. hyung berjanji akan menjagaku kan? Tapi kenapa hyung waktu itu tidak menolongku.. sekarang aku ingin hyung terus bersamaku..”
“Kibum… mianhae..” tangan Siwon menggapai Kibum kemudian keduanya saling menggenggam. Kibum memeluk Siwon erat.. tapi sesaat mata Siwon perlahan terpejam. Tangannya lepas dari pelukan Kibum, tubuhnya jatuh lebih dalam dengan ringan lalu ia hilang..
Beberapa polisi dan ambulance datang. Tubuh Siwon yang berhasil ditemukan segera di bawa ke rumah sakit. Donghae melihat semua itu.. ia mengeratkan tangannya pada jaket basah milik Siwon yang masih dipakainya. Tubuhnya yang masih lemah itu bersandar dalam pelukan Eunhyuk.
“Siwon… dia baik-baik saja kan?”
“aku baik-baik saja..”
Degg…
Siwon di depan mereka sekarang, bersama Kibum yang wajahnya sudah tak semengerikan tadi.. Kibum yang bisa tersenyum senang sedang bergelanyut di lengat kekar Siwon.
“kalian??”
“hyung.. gumawo.. aku sudah bersama Siwon hyung sekarang, jadi aku tidak akan menemuimu lagi..”
Mereka mencerna perkataan Kibum..
“Siwon ssi… kau…” Henry ingin meneruskan kata-katanya tapi terputus.
“jaketku untumu saja, kau sangat kedinginan kan?”
Donghae masih menatap mereka lekat sambil memegang erat ujung jaket itu.
“aku pergi..”
Kata pamit Siwon tak mereka tanggapi dengan baik. Ketiganya masih diam membeku sampai Siwon dan Kibum benar-benar hilang dari pandangan mata.
“Siwon sudah bersama Kibum?” lirih Eunhyuk “Kibum berhasil mengajak Siwon?” katanya lagi. hanya anggukan kecil dari kepala Henry yang menjadi jawabannya.
…. …. ….
Donghae melihat tajam pada berita di telivisi yang di tontonnya..
‘putra sulung dan pewaris utama Hyundai corp. di temukan meninggal tenggelam di sungai Han’
“dia.. meninggal dengan tidak keren!” celutuk Eunhyuk yang memang duduk di samping Donghae bersama Henry juga di apartemennya.
“tapi Kibum membuatku takut setengah mati.. dan mereka membawa kita terlibat jauh dalam masalahnya. Itu sudah cukup keren untuk orang yang tidak tahu bahwa ia akan meninggal..” imbuh Henry.
“mereka tidak akan kembali lagi kan?” tanya Donghae. ia mematikan TV tiba-tiba “aku tidak mau melihat mereka lagi..”
Eunhyuk dan Henry paham perasaan Donghae. Antara takut.. sedih.. jengkel.. dan menyakitkan jadi satu.
“tidak akan Hae.. tidak akan pernah kembali lagi. mereka sudah bahagia bersama di sana. Siwon sudah menjaga Kibum.. dia tidak kesepian lagi dan memintamu menemaninya berenang..”
“aku akan menjitak kepala Kibum dan menendang Siwon kalau mereka kembali menampakkan diri disini..”
“benarkah??”
“MWO??” teriak mereka.
Seketika mereka terkejut. Siwon berada di tengah mereka bersama Kibum..
_Fin_
[Gak jelas ya, fanficnya..]

Kamis, 19 November 2015

[EnHaeRy]



New Project…
[Eun-Hae-Ry]
Kalau kita seringkali melihat kebersamaan Eun-Si-Hae atau Trio Lee, atau Teuk-Hae-Kyu atau Kyu-Ryeo-Ye.. itu sudah sewajarnya.. sudah sejak awal mereka menjadi couple atau apapun itu..
Tapi, ada sebuah kebersamaan lagi yang juga tak kalah menarik.. Eunhyuk.. Donghae.. Henry..
Mereka sering berada di dalam program yang sama.. mereka pernah kerjasama dalam lagu.. dan sepertinya, mereka adalah komposisi yang pas.. kalau KRY konsen di vokal.. EunHaeRy lebih banyak gerak.. lebih banyak musik.. energic..
Dengan sifat yang hampir sama.. [read, tak mau diam..]
Fanfic ini mengangkat kebersamaan mereka yang tak kalah seru dari yang lainnya..
Tapi, sekali lagi… This is JUST FANFIC..!!
Setiap judul fanfic di ambil dari judul music Yiruma, so.. di haruskan mendengarkan instument itu selagi membaca fanfic ini..
Fanfic ini sedikit horor… [sedikit saja.. karena sejujurnya author tak suka horor.. tapi boleh lah dicoba sekali-kali..] tapi intinya tetap..
Brothership..
Friendship..
And… another ‘ship’…
Tunggu Yach!!


Let Me Smile Again -Scene.10-



Let Me Smile Again –NEXT WINTER-

Cast:
Donghae :: Siwon :: Kyuhyun :: Sungmin/Donghwa
Genre :
Family, Romance, Brothership, BoysLove but no Yaoi..
Sumary :
Semuanya di luar pikiranku, apa yang kuharapkan ternyata tidak selalu itu yang ku dapat. Air mata ini mampu mengisahkan perasaanku saat ini.. mengapa harus banyak air mata? Mengapa harus ada rasa kecewa? Mengapa kepedihan itu harus terjadi?
Let Me Smile Again, please…
####
OC :
Yesung :: Kangin :: Zoumi
Kibum :: Ryeowook :: Henry
Eunjae :: Sanghyeon

Scene 10_
Before
…. ….

Kangin menghubungi Yesung sambil marah-marah..
            “YAK!! kenapa kau selalu menghubungiku hanya karena bocah itu??” ia hampir membanting stir kalau tidak di hentikan Zoumi yang duduk di sebelahnya.
            “jemput aku di rumah sakit, aku ikut kalian..” suara Yesung di sana, bukannya menjawab ia malah memberi tugas baru padanya.
            “MWO??”
            “cepatlah… ini yang terakhir..”
Mendengar kata ‘terakhir’ Kangin hanya membuang napas.. “tunggu kami..”  ia memutar balik arah jalan kemudinya..
Zoumi tertawa lucu “pada akhirnya kau turuti juga permintaannya kan hyung??” sindirnya pada Kangin.
            “kau diam saja atau ku turunkan di sini..”
            “eohh.. arraseo..”

[ Good Friends – Super Junior ]

Now
Ia duduk menyandarkan kepala pada punggung sofa. Matanya terpejam tapi bibirnya tersenyum.. ia mengingat dan melihat wajah seseorang di pikirannya saat ini..

[ You and Me – Super Junior M ]

            “aaiisshh.. kenapa aku bisa memikirkannya??” ia menggerutu sendiri, rambut rapinya di acak tak karuan seakan ia benar-benar bingung.
            “gwaenchana??”
            “AIGO!! Ryeowook-ah.. kau.. darimana kau muncul??”
Ryeowook tertegun, bagaimana Siwon bisa bertanya seperti itu? bukankah dari tadi memang mereka bersama? Ia hanya ke dapur sebentar mengambil air minum.. bahkan kini kedua tangannya masih memegang cangkir. Satu untuknya satu untuk Siwon..
            “yogie…” ia menyodorkan cangkir itu padanya “aku mengambilkanmu minum..”
Siwon berdesis.. ia menggeser duduknya menyisahkan tempat untuk managernya di sofa itu..
            “ada apa sebenarnya?” kembali Ryeowook bertanya “kau sakit?”
            “ani…” ia meneguk minumannya “reality itu.. ottokhe??”
            “tiga episode terakhir.. tiga minggu lagi..”
            “aahhh kenapa lama sekali? Aku ingin mengakhiri ini segera!! Aku tidak bisa berbohong lagi.. aku tidak bisa pura-pura mencintainya lagi..”
            “lalu apa yang akan kau lakukan?”
            “aku harus bicara pada Kibum, setelah acara ini berakhir.. hubungan kita juga berakhir..”
            “jadi kau belum mengakhiri hubungan itu??”
            “sudah ku akhiri sejak awal… tapi Kibum.. jadi, aku akan menyelesaikannya begitu kesepakatan itu juga selesai..”
Ryeowook tersenyum “kau menyukai orang lain kan? Namja itu.. Lee Donghae??”
Siwon menggelengkan kepala, ia tak tahu.. managernya memang selalu paham perasaannya “kau temanku…”
            “jadi pangkatku naik?”
Keduanya tertawa…

#-#

Zoumi menyesap kopi panas yang baru dipesannya, Kangin memperhatikan namja itu lekat.. Yesung, ia masih menatap keluar kaca dari tempatnya duduk. Mereka berada di caffe biasa.. sengaja ke tempat ini untuk sejenak melepas lelah setelah semalaman tadi mencari Donghae..
Udara dingin mengitu mengusik mereka, sampai-sampai Zoumi tak merasakan panasnya kopi yang ia minum.. pantas saja, ini sudah mulai masuk musim dingin.. tak lama lagi salju akan turun..

[ Let’s Not – Super Junior ]

            “berpisah dari orang yang kita kasihi itu rasanya tidak ada kehidupan di dunia kita.. hampa..” Zoumi memecah keheningan di antara mereka “dulu, aku selalu merasa hidup itu berarti karena aku punya adik yang harus ku lindungi.. tapi, setelah ia pergi.. makna hidupku ikut pergi..”
            “itu alasanmu menjadi seorang detektiv?”
            “salah satunya.. aku ingin menemukan dia lagi.. hal yang lain, aku tak ingin ada orang bernasib sama sepertiku..”
Yesung menatapnya malas “kau melihatku senasib denganmu??”
            “bukan seperti itu.. hyung masih beruntung, Donghae hanya menghilang menenangkan diri pikirku.. dia pasti kembali tanpa kita cari..”
            “itu pendapatmu?”
            “pendapatku juga..” sahut Kangin “kau menghubungi kami dua kali hanya untuk anak itu.. pada akhirnya dia pulang sendiri kan? Seharusnya kau tahu sifatnya.. kau ini kan pamannya..” jengkel Kangin.
            “sudahlah.. kita cari dengan melacak ponselnya saja.. akan ku hubungi setelah ada kontak nanti..” ujar Zoumi “sekarang ijinkan aku pergi..” ia sudah berdiri kemudian berlalu begitu saja.
            “nado.. aku harus melanjutkan pekerjaanku..”
Yesung sendirian.. ia merenungkan sikapnya selama ini..
            ‘apa aku keterlaluan?’ gumannya ‘aku terlalu merindukannya hingga aku tak sadar kalau aku menyakiti yang lain..’

[ I’m Sorry – 2AM ]

            “maafkan samchon, Hae-ya..”
Yesung menoleh kesana kemari.. ia menyadari bahwa ia harus segera pergi dari tempat ini. ia tak bisa berdiam diri saja.. Yesung harus menemukan Donghae..

#-#

Menggerutu terus yang dia lakukan. Siwon lelah melihat sikapnya yang seperti itu.. ia membenahi jaket miliknya karena udara memang dingin. Tangan kanannya memegang skrip yang harus dihafalnya. Sutradara beserta beberapa kru yang lain sedang mempersiapkan untuk kelanjutan shooting mereka..
            “Ada apa dengannya?”
Ryeowook menoleh “eeoh, dia marah karena Henry mengirim surat pengunduran diri..”
            “mwo?? really?? Waegurae??”
            “mollayo… mungkin ia sudah tak tahan dengan sikapnya.. ku dengar mereka sempat bertengkar di telphon..”
            “tak kusangka namja itu berani juga..”
            “ne, Henry terlalu menurut padanya.. mungkin ia tak bisa menahan lagi..”
Siwon paham.. ia menghampiri Kibum yang masih terus menggerutu tak jelas..
            “ada masalah?”
            “hyung??” teguran itu ternyata mampu menghentikan kegiatannya “namja babo itu..”
            “kau mau menyalahkannya? Lihatlah dirimu dulu..”
            “mworago??”
            “sudahlah.. kajja, kita selesaikan untuk hari ini.. aku sudah bosan dengan kebohongan ini..”
            “hyung…” tahan Kibum “katakan sekarang, kau mau akhir yang bagaimana?”
            “apa maksudmu?”
            “aku akan mengakhirinya di reality ini.. bukankah ini harusnya menggambarkan hubungan kita yang sebenarnya? Aku akan mengakhiri sesuai permintaanmu..”
Degg..
Siwon tertegun.. bingung.. dia tak mungkin menyakiti Kibum di depan publik.. dia ingin hubungannya berakhir dengan baik, bukan saling menyakiti, melukai apalagi membuat malu satu sama lain..
Untung saja acara ini tayang setiap minggu bukan setiap hari, membuat Siwon bisa sedikit longgar untuk berpikir..
            “kau tahu hyung.. aku sangat menyukaimu sejak awal, hingga aku melakukan kebodohan itu.. hanya karena ingin mendapatkanmu, tapi aku salah.. aku tidak bisa memaksamu. Bagaimana pun caraku, kau tetap pada penderianmu.. aku terlalu naif hingga membiarkan hubungan kita dengan perasaan sepihak,, tapi apa aku salah? apa aku tidak boleh menyukaimu?? Apa aku tidak boleh menginginkan seseorang dalam hidupku?” tegas Kibum mengungkapkan perasaannya.

[ Can’t I Love You – 2AM ]

Tanpa mereka sadari, beberapa kamera menangkap percakapan itu.. dan inilah reality show sebenarnya, tanpa rekayasa..
Semua mata tertegun memandang keduanya, semua pendengaran di arahkan pada percakapan serius dua hati itu..
            “apa kau menyukainya? Katakan padaku dengan jujur hyung.. apa kau menyukai dia??”
            “Bummie-ya..”
            “hyung.. aku tidak pernah melihat kau tersenyum atau tertawa lepas saat denganku.. tapi dengannya, kau terlihat begitu bahagia..”
            “…. ….”
            “kau hanya kasihan padaku kan hyung, itu kenapa kau mencoba bersikap baik padaku selama ini..”
            “kau….”
            “aku tahu, ini tidak ada hubungannya dengan kasus Appa.. aku harusnya tahu sejak awal.. eeoh.. ani..” Kibum menundukkan kepala, setetes air mata jatuh tak sengaja. Ia mengusapnya kasar “harusnya aku sadar.. eeoh, sebenarnya aku sadar.. hanya saja aku menutup mataku.. pura-pura tidak melihat..”
            “apa maksudmu?”
            “mianhae hyung.. jebal mianhaeyo..”

[ Can’t I Love You – 2AM ]

            “aku memaksa hyung untuk menerimaku..”
            “aku mengerti perasaanmu Kibum-ah.. tapi kau juga tahu kan, kita tidak bisa hidup selamanya dalam keterpaksaan.. itu akan menyakitimu lebih dalam lagi.. lebih baik sekarang kan?”
            “jadi kau benar-benar tidak bisa merubah pikiranmu hyung? Kau tak akan melihatku sedikit saja? setidaknya cobalah hyung…”
            “aku…”
            “4 hari lagi di sungai Han.. ku tunggu hyung di sana, hari itu ulangtahunku.. kau masih ingat kan hyung..”
            “eeohh..”
            “aku berharap kau datang hyung..”
            “…. ….”

[ I Don’t Know – M Signal ]

            “OK!! SHOOTING KITA SELESAI!!” teriak sutradara.
Siwon menyadari teriakan itu.. Apa-apaan ini, mereka merekam kejadian barusan??
            “Hyung…” Siwon menghampiri sang sutradara yang memang sudah akrab dengannya “apa yang kau lakukan? Kalian merekam tanpa seijinku?? Hapus…”
            “mian Siwon-ah.. sudah ku katakan sejak awal, ini adalah reality show.. jadi apa yang kami tunjukkan adalah kenyataan.. dan kalian baru saja menunjukkan yang sebenarnya pada kami..” ujarnya “aku bisa menuntut kalian, karena sudah membohongi kami semua dengan hubungan palsu itu..”
            “mwwooo?? Mworago?? hubungan palsu?”
            “ne, kau dan Kibum tidak pernah terlibat percintaan kan?? Eeoh, tepatnya bukan hubungan yang romantis..”
            “tapi hyung..”
            “kalian menandatangani kontraknya… sekali lagi ku ingatkan, ini reality show.. bukan drama!!” tegas sutradara “episode ini akan berakhir 4 hari lagi di sungai Han..” kata terakhirnya sebelum pergi meninggalkan Siwon dan menyuruh kru membersihkan peralatan. Mereka mengakhiri shooting hari ini.
Ryeowook yang tak kalah terkejutnya menghampiri Siwon yang masih mematung berdiri..
            “ap..apa.. yang terjadi??” Siwon menundukkan kepala “entahlah Wookie-ya..” Keduanya kini hanya bisa berdiri di sana tanpa kata..
Hingga beberapa menit lamanya..
            “sudahlah… ku rasa ini lebih baik..”
            “maksudmu??”
            “lebih baik daripada kebohongan itu terbongkar nanti, lebih baik sekarang.. dengan cara seperti ini.. bukankah lebih mengurangi rasa sakit hati?? Orang-orang tidak akan berpikir negatif tentang Kibum ataupun aku.. mereka akan mengingat ini sama seperti sebuah drama.. tinggal bagaimana aku mengakhiri nantinya dengan baik..”
            “lalu bagaimana??”
Siwon hanya mengangkat bahu…
            “aku.. ingin bertemu dengannya..”
            “eeohh.. aku ingat..” Ryeowook memberikan ponsel Siwon “Kyuhyun mengirim pesan...” Ryeowook mengambil jeda “Kyuhyun tidak bisa menemuimu hari ini, Lee Donghae.. dia menghilang sejak semalam, semua orang sedang sibuk mencarinya.,.”
            “mwo??” Siwon terkejut lagi, bukan karena Kyuhyun membatalkan janji mereka karena beberapa hari yang lalu mereka sepakat untuk makan bersama siang ini, melainkan karena Donghae yang katanya hilang.. “bagaimana dia bisa menghilang? Apa yang terjadi??”
            “mollayo..”
Siwon tak ingin bertahan lama-lama di tempat itu. ia menarik lengan Ryeowook.. “Kajja, temani aku menemui Kyuhyun..”
            “eeoh.. ne..” tak ada penolakan darinya.
…. …. …. ….

            “YAK!! aku sudah mengirim pesan kan.. kenapa kau memaksa untuk bertemu di sini?” Kyuhyun menemui Siwon di caffe, ia belum duduk tapi sudah mengomel dulu.
Siwon menunjuk kursi di depannya “duduk!” Kyuhyun menurut..
            “apa yang terjadi?”
            “sudah ku jelaskan tadi, Donghae.. dongsaeng Sungmin menghilang..”
            “apa ada masalah?”
            “kau mau tahu? Wae??”
            “siapa tahu aku bisa membantu..” datar Siwon, ia tak mau terlihat cemas di depan Kyuhyun atau dia akan mendapat makian dari namja di depannya itu.
Akhirnya..
Mau tak mau, Kyuhyun menjelaskan semuanya..
            “jadi dia… namja kecil waktu itu???”
Penjelasan Kyuhyun berakhir di sini.. “ne, kau masih ingat?? Aku tidak bermaksud melukai hatinya..” Siwon tak menyangka ternyata Donghae bukan orang baru dalam hidupnya.. mereka sudah bertemu dulu..
Apakah ini takdir??
Apakah ini suratan yang kuasa??
Jika begitu….
‘jadi.. aku sudah menemukannya?’ batin Siwon ‘dia.. benarkah dia.. ya Tuhan…’

[ For One Person – Super Junior KRY ]

-Flashback On-
Siwon terus memandangi namja kecil itu, senyumnya yang manis saat menerima bola dari Kyuhyun.. matanya yang begitu dalam.. ia menyimpan rasa untuknya..
Sayangnya, ia tak lagi bermain dengan Kyuhyun setelahnya.. permasalahan itu.. ia tak lagi ikut Kyuhyun berlibur..
Tapi Siwon tak menyerah.. ia pergi ke sana sendiri, berharap bisa melihatnya lagi.. bisa memandanginya lagi.. tapi semua kosong, tidak ada namja itu di sana.. bodohnya, ia tak tahu nama.. ataupun rumahnya.. jadi bagaimaa ia bisa mencarinya?
Siwon melipat kedua tangannya, berdoa..
‘semoga, kita bertemu lagi suatu hari nanti….’
-Flashback Off-

Siwon tersenyum sendiri mengingat itu..
            “Yak, apa kau sudah gila? Kenapa kau malah tersenyum seperti itu?? kau… punya pikiran jahat??” tuduh Kyuhyun yang memang masih bersamanya.
            “aigooo… andwaeyo..”
            “lalu?”
            “kau tidak perlu tahu untuk yang ini!! kajja.. ku bantu mencarinya..”
            “odie..??”
            “kemana saja…”
            “aahh.. aku cari sendiri saja.. aku juga harus pergi menjenguk Sungmin dulu..”
            “kau tidak mau menerima bantuanku? Tadi kau bilang… aaaiisshh…” Siwon jengkel, Kyuhyun malah pergi meninggalkannya begitu saja “arra.. aku yang akan menemukannya..”
#-#

            “hyung….”
Yesung masuk ke ruangan Sungmin dengan kepala menunduk.. hidupnya seakan linglung bahkan beberapa hari ini ia meninggalkan pekerjaanya.. “mianhae..”
            “waeyo? Donghae belum pulang?” namja itu mengangguk, Sungmin menjadi diam..
            “ini kesalahanku..”
            “sudahlah hyung, sekarang bukan saatnya mencari siapa yang salah.. kita semua salah di sini.. Donghae, tidak tahu apapun.. aku sangat mencemaskannya,, jebal hyung.. temukan dia segera.. kalau tidak aku sendiri yang akan mencarinya..”
Yesung mengangguk lagi.. ia tak mungkin membiarkan Sungmin mencari Donghae sendiri “setelah kau benar-benar pulih.. kita akan mencarinya bersama..”
            “hyung..” Sungmin tertawa sinis “aku tidak sakit.. hari ini Uisa sudah menyuruhku pulang..”
            “jongmal??”
            “ne.. aku sedang menunggu Umma dan Appa sekarang..”
…. …. ….
Eunjae menyimpan semua baju Sungmin ke dalam tasnya.. Sanghyeon masih menyelesaikan administrasi.. Sungmin memandang lekat setiap gerak wanita itu.. dia.. Umma yang dirindukannya selama ini..
            “Umma…”
            “hemm??” jawabnya sambil sedikit menengok tanpa menghentikan pekerjaannya.
            “Gumapta.. untuk semuanya..” Eunjae tersenyum “aku juga harus berterimakasih pada dia.. yang telah menikahi Umma dan  memberi seorang dongsaeng.. dia juga memperbolehkanku memanggilnya Appa..”
Eunjae tertawa “kalau begitu.. katakan sendiri padanya..”
            “pada siapa?” rupanya Sanghyeon sudah kembali..
            “eeohh.. pada siapa lagi??” ujarnya.
Yesung hanya tertawa miris melihat dan mendengar semua itu.. pada akhirnya mereka tidak ada masalah. Sanghyeon menerima Sungmin, ia tak berubah pikiran sejak dulu.. bahkan dulu hubungan mereka cukup dekat jadi sekarangpun tidak ada kata canggung lagi diantaranya..
            “andai Donghae di sini..” gumam Eunjae.
            “kau tenang saja, anak itu tidak bisa jauh dari kita yeobo…” tenang Sanghyeon.
            “hah, dimana dia…?”
‘dimana dia…?’ Yesung juga memikirkannya.. ‘sungguh Hae, samchon merasa bersalah padamu.. mianhae.. pulanglah segera..’
Yesung melamun..
Ia ingat bagaimana Donghae yang polos itu selalu bertengkar dengannya..
Tapi satu kalimat yang ia sangat ingat, Donghae yang mengucapkannya dulu..
‘tenang samchon, aku juga menyayangimu..’
Tes..
Tes..
Yesung segera menghapus air matanya.. tak di sangka ia merindukan anak itu..
            “YAK, kau kenapa hyung??” tegur Sungmin “Kajja, kau mau pulang tidak..?”
            “eooh.. ne..” segera ia mengikuti mereka bertiga..
Yesung memang berjalan.. tapi pikirannya tetap pada Donghae..
‘Hae-ya.. jongmal mianhaeyo..’
‘Hae-ya..’                      
‘aku sudah melukaimu..’

[ Go Back – Boyfriend ]
-tbc-