Minggu, 16 Maret 2014

Fanfic : Special Day for "D" (8)



Day for “D”
Sequel of –still you-
Cast : Dong Hae – Kang In – Eun Hyuk – Hee Chul – Sung Min - other member SuJu
==========================

Donghae terlihat tak nyaman, matanya yang tertutup rapat tak menandakan tidurnya yang nyenyak. Ia terlihat mencari posisi tidur yang nyaman di bahu Kangin, membuat hyungnya semakin risih.
            “yak.. waeyo?” ujarnya namun tak mendapat jawaban. Heechul yang duduk di depan menoleh ke belakang, rautnya sama seperti Kangin.. penasaran.
            “apa dia benar-benar tidur?”
            “aku tidak tahu hyung..” jawab Kangin “Hae-ya..” panggilnya lagi. beberapa saat kemudian Donghae merintih..
            “Hae..”
            “hiks.. appo hyung..” tangannya menekan pelan perutnya, wajahnya memucat seketika membuat Heechul dan Kangin panik.
            “mwo? waeyo? Gwaenchana? Kita ke rumah sakit..” ucap Kangin bertubi sepertinya ia tahu dimana sumber yang sakit saat dongsaengnya itu tak henti menekan perutnya sendiri.
            “perutku sakit hyung…”
            “ne.. kajja hyung kita ke rumah sakit..” pinta Heechul pada manajer mereka di belakang kemudi.

Donghae tergeletak lemah dengan wajah putih pucat di ranjang rumah sakit. setelah uisa memeriksanya dan memberinya obat penenang ia bisa tidur kini. Heechul memandang cemas ke arah dongsaengnya sambil sesekali menggerutu..
            “lama sekali?” gumannya sambil melihat ke arah pintu kamar. Pada saat itu masuklah seorang namja yang di tunggunya.. “waeyo?”
            “ada masalah dengan pencernaannya, sepertinya ia tidak makan dengan baik akhir-akhir ini..”
            “sudah bisa kita pastikan.. bukankah banyak sekali jadwalnya?”
            “ne hyung..” sahut namja itu yang tak lain adalah Kangin “aku sudah menghubungi Eunhyuk dan Sungmin, mereka akan ke sini sebentar lagi..”
            “apa dia perlu menginap di sini?”
            “ne, tiga hari.. dan kita tak mungkin selalu menunggunya kan..”
            “arra..” Heechul mengerti maksud Kangin, semoga dongsaengnya yang lain bisa bergantian menjaga Donghae nantinya. Ia tak ingin terjadi sesuatu lagi pada dongsaeng kesayangan mereka itu.
            “Teuki hyung.. jangan sampai tahu..”
            “ne, dia akan membunuh kita kalau tahu keadaannya..” canda Heechul sambil mengusap lembut kepala Donghae “isshh.. kau selalu membuat kami kuatir.. akan ku pukul kalau kau sembuh nanti..” gerutunya dan disambut anggukan Kangin.
………………………………….

            “YAK! kenapa kau memukulku?” teriak namja itu tak terima.
            “apa kalau kau sakit aku tak boleh memukulmu? Salah sendiri kau membuat kami cemas..” marahnya.
            “mianhae..” sesalnya, ia tak ada maksud membuat member yang lain cemas “aku..”
            “aku yang akan menjagamu Hae..” lanjutnya “aku yang akan mengingatkanmu untuk makan setiap hari..” kata Eunhyuk merendah.
            “apa masih sakit?” tanya Eunhyuk dan Donghae hanya menggeleng.
            “tapi aku rasanya mual..” sambutnya lemah.
            “kau ingin aku memanggilkan uisa?”
            “ani Hyuk.. gwaenchana.. aku hanya tidak ingin makan ini..” ia menunjuk pada bubur di atas meja yang seharusnya dihabiskannya segera.
            “jangan di makan.. biar saja kau tak sembuh!” seru seorang namja lain dari arah pintu –Sungmin-.
            “hyung…” rengek Donghae “aku benar-benar..”
            “kalau kau tak makan bagaimana akan sembuh? Bagaimana bisa minum obat?”
            “aku ingin masakanmu..”
            “Yak.. Lee Donghae!! aku akan memasakkan apapun untukmu nanti kalau kau sembuh..” bentak Sungmin “makan itu sekarang atau ku laporkan pada Heechul hyung?" ancamnya “Bukankah kau harusnya makan satu jam yang lalu?”
            “ne.. aarrgghh.. hyung.. ap..appo..” tiba-tiba saja ia kesakitan dan menekan perutnya, bergulung di atas ranjangnya dengan mata terpejam.
Eunhyuk terkejut dan menjadi cemas, Sungmin berteriak memanggil uisa sambil menenangkan dongsaengnya.
            “tahan Hae.. uisa akan datang..”
Benar yang diucapkannya, seorang uisa setengah abad datang dan memeriksanya.
            “kenapa kau tidak mendengarkan perintahku? Kau tidak ingin sembuh Lee Donghae?” tanyanya dengan tenang, ia sudah terbiasa menangani member suju sebelumnya.
Donghae tetap meringis kesakitan, ia tak mampu menahannya lagi..
            “Appa… hiks…” panggilnya di tengah isaknya membuat Sungmin dan Eunhyuk semakin panik. Sungmin kini menghubungi Heechul dan Kangin.
Dokter segera menyuntikkan obat penenang untuknya, membuat namja itu kembali tertidur. Telapak tangannya kini mneyentuh kening Donghae memastikan kecurigaannya dan benar, dia demam saat itu juga.
            “sepertinya ia sedang banyak pikiran.. itu yang membuatnya kelelahan dan berujung pada sakit fisiknya..”
            “lalu apa yang harus kami lakukan?”
            “buat hatinya senang dan jangan biarkan ia sedih.. itu akan mempercepat kesembuhannya.. dongsaeng kalian ini terlihat baik-baik saja diluar tapi ia sangat rapuh..”
Eunhyuk dan Sungmin mengangguk “ne uisa.. gomapseumida..” ucap keduanya.
……………………………….

            “hyung.. aku ingin pulang..” pinta Donghae pada Kangin.
            “kau belum sembuh Hae.. atau kau ingin aku menghubungi umma-mu?”
            “shiro!” serunya, ia memang meminta pada hyung dan manajernya untuk tidak memberitahu keadaannya pada ummanya di mokpo. Bahkan mereka membuat kabar kalau Donghae sedang berlibur beberapa hari. Ia tak ingin membuat semua orang cemas terutama umma, hyungnya dan leader mereka, Leeteuk.
            “aku ingin mengatakan sesuatu padamu..” ujar Kangin, tak pernah ia seserius ini.
Donghae menoleh, memandang wajah Kangin penuh tanya.
            “aku tahu kau dekat dengan Teuki hyung, bahkan Appamu menitipkanmu padanya.. tapi ku harap kau bisa berpikir dewasa Hae..” ungkap Kangin “aku juga pernah berjanji untuk menjagamu.. ani.. bukan hanya aku.. tapi Eunhyuk.. Sungmin juga yang lainnya.. jadi kalau kau ada masalah aku harap kau bisa menceritakannya pada kami..” Kangin mengusap kepala Donghae lembut.
Namja itu hampir menitikkan air mata, selama ini memang Leeteuk yang paling dianggapnya sebagai hyung. Tapi ia sadar kini, bahwa bukan hanya ada Leeteuk di sampingnya.. ada hyungdeul dan dongsaeng yang siap kapanpun ia butuhkan.
            “mianhae.. aku hanya rindu Appa..” lirih Donghae
            “katakan kalau kau merindukannya, aku bisa mengantarmu kapan saja.. kalau aku sedang ada jadwal, tetap akan ku pastikan member lain mengantarmu Hae..” jelas Kangin “kami sangat menyayangimu.. dan kalau boleh jujur, aku senang punya dongsaeng sepertimu.. keberadaanmu membuatku benar-benar menjadi seorang hyung..” pengakuan Kangin.
            “nado Kangin hyung.. gumawo sudah menjadi hyungku selama ini.. sekalipun kita tidak sedarah, tapi aku bahagia mengenal kalian semua..” Donghae mendekat pada Kangin dan memeluknya erat dan Kangin mengusap-usap pelan punggungnya.
            “istirahatlah..”
            “aku menunggu Eunhyuk..”
            “apa yang kau tunggu darinya eeooh? Tidak bisahkah kalian berpisah barang sejenak?”
            “andwae hyung.. jangan pisahkan kami!” protes Donghae membuat Kangin tertawa kecil.
            “arra.. aku merestui kalian..” guraunya.
……………………………………………………………………

Donghae kembali ke dorm setelah Kangin, Heechul dan Sungmin mengantarnya ke tempat Tn.Lee. Kyuhyun dan Siwon yang sedang battle game langsung berhambur menyambutnya. Shindong berhenti mencuri bahan makanan yang akan di masak Ryeowook. Kini mereka berkumpul di ruang tengah seperti biasa.
            “gwaenchana?” tanya Siwon.
            “seperti yang kau lihat hyung, aku sudah boleh pulang dari rumah sakit kan..” jawabnya singkat sambil duduk di dekat Kyuhyun.
            “kau masih diharuskan istirahat Hae..!” ingat Sungmin.
            “arra hyung… Eunhyukkie.. odieyo?”
            “aku di sini Hae..” ujar sosok yang muncul di belakangnya dengan sekotak susu strobery di tangannya.
            “Yak!! Enhyuk-ah.. kenapa kau minum itu sendiri? Bukankah kau harus berbagi dengan Donghae yang sakit?” teriak Sungmin dan di sambut anggukan dari yang lainnya.
            “kau mau Hae?”
            “ambilkan yang coklat!” pinta Donghae dan serentak mereka tertawa. Donghae yang manja dan tak segan memerintah bahkan itu pada hyungnya sendiri.
Eunhyuk tak peduli, ia kembali ke arah dapur membuka kulkas dan mengambil sekotak susu coklat di sana. Ia memberikannya pada Donghae yang sudah menunggu rupanya.

Donghae masih tak beranjak dari tempatnya semula, ia bersandar pada bahu Siwon. Mereka sedang menyaksikan Eunhyuk dan Kyuhyun battle game. Sesekali mereka berteriak saling menyalahkan dan sedetik berikutnya sudah akur kembali.
            “waktunya makan…” teriak Shindong.
            “kajja Hae..” ajak Siwon, ia memapah Donghae yang masih sedikit terhuyung.
Sungmin dan Ryeowook sudah menyiapkan banyak masakan di atas meja. Mereka berdua memang tak pernah enggan untuk membuat semua itu. daripada mereka harus membuat keributan di restoran atau kedai makanan lebih baik mereka memasak sendiri.
            “aku membuatkan bubur untukmu Hae..” Sungmin menyodorkan semangkuk bubur di depan Donghae “jangan menolak, sampai kau sembuh aku tak kan membiarkanmu makan makanan yang aneh.. aku tak ingin kau sakit lagi..” ujarnya sebelum ada penolakan dari Donghae.
Kangin menyodorkan segelas air hangat untuknya “ini, jangan minum yang dingin..”
            “makan yang banyak Hae.. jadwal kita masih banyak..” Heechul mengingatkan.
            “jangan buat kami cemas hyung..” lanjut Kyuhyun
            “sudah, jangan bicara lagi.. aku sudah lapar..” seru Shindong.
            “Yak, kau ini!!”
            “gumawo.. jongmal gumawoyo..” balas Donghae “gumawo sudah menjadi hyung dan dongsaengku.. gumawo sudah memperhatikanku.. dan mianhae.. karena membuat kalian cemas dan repot seperti ini..”
Mereka terdiam sampai akhirnya..
            “jadi, jangan ulangi lagi.. bukankah kita saudara? Jadi kalau ada masalah ceritalah pada kami..” sambut Eunhyuk “kita adalah satu.. sekalipun tidak selalu bersama.. bahkan mereka berempat.. (-maksudnya adalah, Hankyung, Kibum, Zoumi dan Henry) dan juga hyung.. (Teuki dan Yesung) tidak bersama kita, setidaknya tidak ikatan yang ada diantara kita tidak terputus..”
            “OMO!! Hyung.. kau bisa berpikir juga rupanya.. aku baru tahu ternyata kau memang bisa diandalkan untuk menggantikan Teuki hyung sementara ini..” celolos Ryeowook dan di setujui evil maknae –Kyuhyun-.
            “YAK!!” satu jitakan indah di kepala Ryeowook.
            “wae?”
            “sudah.. diamlah.. jangan berisik, kalian bukan anak TK lagi..” lerai Siwon
            “kajja.. kita makan..” sambut Sungmin.
………………………………………………………………….

Donghae kembali pada aktivitasnya, banyak jadwal yang menunggunya bersama Eunhyuk terutama setelah debut MV baru mereka “still You”.
7bulan itu mungkin lama, tapi jangan menunggunya.. jangan menunggunya agar itu menjadi cepat..
Still healthy my dongsaeng, bogoshipoyo..
Donghae membaca pesan dari Leeteuk dengan bahagia. Ia berjanji akan menjaga dirinya sendiri, ia tak ingin membuat Umma, Donghwa dan Leeteuk cemas karenanya.
‘nado, bogoshipoyo.. hyung’ batin Donghae, sebelum akhirnya ia naik ke atas panggung dan melantunkan -still you- bersama Eunhyuk.

=fin=

Fanfic : Spesial day for "D" (7)



Cast : Lee Donghae and member SUJU
Mianhae, hyung!
Belum genap Leeteuk menyelesaikan kewajibannya, masih tersisah 7 bulan lagi kalau tidak salah hitung. Namun, rupanya berita kesedihan itu menjadi topik utama bagi member Suju. Kematian Appa Leeteuk menguncang hatinya, juga member lain. Tak bisa dibendung lagi air mata yang keluar dengan sendirinya. Pilu hati merasakan kepedihan ini.
Usai dari berita itu, di sini sekarang namja itu, Donghae sendiri menatap langit dari balkon kamarnya. Mungkin ia teringat juga akan Appa yang dicintainya yang meninggalkannya beberapa tahun yang lalu. Ia tahu persis kini bagaimana kesedihan hyung kesayangannya itu.  Dulu, Leeteuk berjanji akan menjaga Donghae dan tak akan membiarkannya dalam kesedihan, kini saat keadaan berbalik, apa yang bisa dilakukannya?
“mianhae hyung, aku tidak bersamamu sekarang..” isaknya kecil. Rupanya ia sudah menangis sejak tadi.
Donghae larut dalam kesedihannya sendiri hingga ia memutuskan untuk keluar jalan-jalan sebentar ke taman. Sengaja ia tak membawa mobil, hanya memakai sepatu roda yang sudah lama tak disentuhya.
Ia berlomba dengan imaginasinya sendiri, berlari ke sana lalu kembali lagi ke sini dengan sepatunya.
“aku ingat saat kita shooting.. memakai sepatu roda ini..” gumannya sedih “aku merindukanmu hyung.. cepat kembali dan temani aku bermain sepatu roda lagi..” celutuknya. Ia masih saja berlari bahkan makin cepat.
BRAAKKGGHH!!
Donghae jatuh. Bibirnya meringis mengeluh. Noda merah di siku dan tumitnya yang terasa kaku menjadi bukti kalau ia cidera. Dipaksanya ia untuk tetap berdiri dan kembali ke dorm meski rasa sakit tengah tak bisa di tahannya.
……………………………………

Musik…HERO..
Member suju berada di ruang latihan. Tak usah di ragukan lagi bagaimana mereka lincah melakukan gerakan yang super sulit sekalipun. Heechul sepertinya dalam mood yang kurang baik, ia bukannya berlatih malah mengganggu para dongsaengnya.
“Yak, hyung.. lepaskan aku!” teriak Donghae saat tubuhnya di tarik Heechul ke ujung ruangan. Member lain menoleh dan hampir memarahinya kalau ia tak menimpali teriakan Donghae.
            “aku tahu kakimu sakit, berhentilah latihan karena akan memperparah lukamu!”
“mwo?” Hyukjae mendelik “waeyo Hae?” Donghae tak bisa mengelak sekarang apalagi semua member sudah mengerubunginya.
“hanya terkilir waktu aku main sepatu roda..” paraunya.
“mworago?? Aaiisshh.. kau ini kenapa eeooh?” panik Kangin
“selalu saja!” sahut Kyuhyun
“kurang hati-hati..” sambung Shindong
“gwaenchana..” ujar Donghae menjawab semuanya.
“sebaiknya kita pulang.. kita bisa latihan lagi besok, masih ada waktu..” usul Heechul “Siwon-ah.. gendong Donghae..” tunjuknya.
“Shiro.. aku bisa jalan sendiri hyung..” Donghae menolak, ia berdiri hendak berjalan dan tepat saat itu “AUUWW.. appo!!” ringisnya.
Siwon tak mau ambil waktu lagi, tanpa jeda ia menggendong Donghae di punggungnya.

Dorm…
Donghae berjalan susah menuju kamarnya, belum sampai ia di kamar, Heechul sudah menariknya duduk di sofa. Tak ada yang berkomentar, mereka menunggu apa yang akan Heechul lakukan selanjutnya.
“katakan semuanya.. yang kau rasakan..” kata Heechul sambil menarik Donghae dalam pelukannya. Member lain terheran, mereka sungguh tak mengerti sampai satu isakan keluar dari bibir Donghae. Heechul mengusap pelan punggung namja yang sudah di anggapnya sebagai dongsaeng itu, sama seperti Leeteuk, Heechul juga menyayangi Donghae.
“aku kecewa dengan diriku sendiri hyung..” ucapnya di tengah isakan “saat Teuki hyung sedih, aku tak bisa melakukan sama seperti yang ia lakukan padaku.. aku tak di dekatnya untuk menemaninya hyung..” ceritanya.. hingga itu mengalir begitu saja sampai ia puas meluapkan semua perasaanya selama ini.
Sungmin membawa senampan teh gingseng hangat. Ia memberikannya secangkir untuk Donghae.
“gumawo hyung..” Donghae segera meneguknya perlahan.
Tak ada keributan yang terjadi, hanya Sungmin dan Ryeowook yang sedang memasak dengan bantuan dari Kyuhyun. Kangin, Siwon dan Hyukjae tengah menonton berita. Donghae sudah meletakkan kepalanya di pangkuan Hyukjae dengan mata yang mulai lelap. Hyukjae tak hentinya mengusap kepala Donghae layaknya dongsaengnya sendiri.
……………………………..

“kita akan kemana hyung?” tanya Donghae siang ini yang sudah duduk di jok belakang dengan Hyukjae, ia tahu ini bukan jalan ke sukira atau studio.
“ke suatu tempat..” jawab Heechul datar yang sedang menemani managernya di belakang kemudi “ikuti saja kami..” lanjutnya.
Donghae beralih ke Hyukjae, dilihatnya namja itu hanya menggerakkan bahu pertanda ia juga tidak tahu. Sengaja Heechul memaksa Donghae dan Hyukjae ikut mobilnya saat yang lain ada di mobil Siwon dan Kangin. Si persimpangan jalan, mereka berpisah.. Donghae tak ingin pusing, toh yang diikutinya ialah Heechul hyungnya sendiri.
Sampai di suatu tempat…
“hyung… kau membawaku ke sini?” Donghae terkejut saat tahu dimana ia berada, matanya menerawang jauh memandang bangunan di depannya.
“turunlah..”
Hyukjae dan Donghae mengikuti langkah Heechul dan managernya yang sudah berjalan lebih dulu. Mereka menunggu beberapa lama sampai sosok yang mereka tunggu muncul dihadapan mereka.
“hyung!” teriak Donghae “bogosipoyo..” ia memeluk erat namja yang lebih besar sedikit darinya itu. Namja itu merespon, ia memberikan senyum bahagianya saat dongsaeng kesayangannya berada dalam dekapannya “nado Hae-ya..”
“apa dia membuat masalah sampai kalian mengajaknya kemari?” tanya namja itu.
“ne..” datar Heechul
“jangan bohong hyung!” sanggah Donghae
“dia menyiksa dirinya karena merasa menjadi dongsaeng yang gagal..”celutuk Hyukjae
“jongmal?”
Donghae melepas pelukannya “karena saat Teuki hyung sedih aku tak disamping hyung.. aku tidak bisa melakukan seperti yang hyung lakukan untukku..” sedinya “mianhae hyung.. jongmal mianhae..”
Leeteuk tertawa kecil, ia geli melihat tingkah dongsaengnya yang satu itu. “Hae, dengar hyung.. cukup dengan melihatmu sehat.. cukup dengan melihatmu tersenyum.. itu sama dengan kau menemani hyung di sini..” Donghae mencerna perkataan Leeteuk “kau tahu, menjaga seseorang tidak selalu kau harus bersamanya.. menyayangi seseorang tidak harus kau selalu berada di sisihnya.. melihatmu bisa sukses dengan Hyukjae, cukup membuatku bahagia..”
“jongmal? Kau melihat MV kami yang baru hyung?”
“aku selalu tahu Hae.. itu cukup menghiburku..”
“ah, gurrae.. aku dan yang lain tidak akan mengecewakanmu hyung..”
“dan satu lagi.. jangan manja, kau ini bukan anak kecil lagi.. kau tidak kasihan pada hyungmu yang lain..??” Leeteuk menghadiahi pukulan kecil di kepalanya.
“arra..” ucapnya sambil mengusap bekas pukulan Leeteuk yang sebenarnya tak sakit sama sekali.
Heechul dan Hyukjae bisa lega sekarang, paling tidak namja itu tidak akan menyiksa diri sendiri seperti kemarin sehingga jadwal mereka tak akan terganggu sama sekali.
“baguslah kalau begitu..”
“Teuki.. sepertinya ini sudah selesai.. kami masih harus latihan hari ini.. kami pergi dulu ne..” pamit Heechul.
“ne, gumawo Chullie..”
“aku tak sabar tujuh bulan lagi hyung..”
“ne.. arra.. jangan buat masalah lagi Hae.. dan Hyuk, kau leader sekarang.. aku titip namja satu ini..”
“kau tenang saja hyung, aku akan menjaganya..”
Dengan begitu Leeteuk dan Heechul bisa bernapas lega sekarang. Donghae tak lagi merasa kecewa karna ia tak di samping Leeteuk.

=the end=