Kamis, 03 Maret 2016

Crown of Prince [9]



Genre : Brothership, Families, Friendship, Lovely, Hedonism
Cast :
Park Jungsoo [Park Leeteuk] _ Kim JongWoon [Park Yesung] _ Lee Sungmin [ Park Sungmin] _ Lee Donghae [Park Donghae]
OtherCast :
Han JiMin _ Lee BoYoung _ Kim SaEun _ Kang Sora
Han Hyun Pil [Kepala Pelayan Han] _ Choi Jin Hyuk [Sekretaris Choi]
Kim Ryeowook _ Choi Siwon
Park YeonSeol [Appa] _ Park ShinMin [Umma]
Song :
The Little Prince [by-Ryeowook]
>< 
..
>< 

Crown of Prince_09
-What my heart wants to say-
>< 
..
>< 
Leeteuk dan Yesung bergantian melihat lembaran yang diperlihatkan Sungmin pada mereka. Keduanya sama-sama tertegun.
            “ini sangat indah Hae..”
            “nde.. aku percaya padamu sekarang..”
            “jadi kalian tidak akan menertawakanku lagi??”
            “anniiiii…” koornya.
            “eoh, bagaimana hyung?” wajahnya berubah serius saat menatap Leeteuk
            “Pengacara Yeol mengatasi semuanya, minggu ini memang akan ada sidang karena mereka mengajukan petisi tapi aku yakin ini akan segera berakhir setelahnya..”
            “benarkah? Mengapa aku yang mendengarnya seakan ini mengerikan?”
            “wae?”
            “entahlah..”
            “kembali kuliah besok..”
            “nde..”
Kembali mereka tertegun dengan jawaban Donghae. namja ini memang aneh.. dia sudah tidak merengek lagi..
Mereka ingat bagaimana kejadian waktu Donghae berusia lima belas tahun, berarti lima tahun yang lalu. Donghae tidak merengek, tidak mau makan dan mengurung diri di kamar saat tahu kalau Appa dan Umma akan pergi ke Jepang karena ada masalah pada proyek mereka. Ia sangat takut kalau mereka tidak akan kembali.. itu kenapa, kemarin ia mengungkapkan hal yang sama.. ia tak ingin Leeteuk pergi ke sana juga.
>< 
..
>< 
Saat ia mengayuh sepedanya melewati jalan biasa yang dua hari ini tak ia sapa. Donghae teringat akan sesuatu di salah satu gang itu. setelah melirik ke arah jam tangan yang ia kenakan ia memutuskan untuk menghentikan sepedanya sejenak.. dan, tepat! Yang di tunggunya muncul.
            “KYUHYUN-ah…!!”
Namja kecil itu menoleh “OMO!! Hae hyung??”
            “nde, kau mau sekolah?” dilihatnya Kyuhyun sudah rapi dengan seragam dan tas punggungnya.
            “nde..”
            “sendiri??”
            “nde..”
            “kajja..” ajaknya “aku akan mengantarmu..”
            “sinnccchha??” girang Kyuhyun dan seketika melompat saat melihat Donghae mengangguk serius.. “gumawo hyungie..” senangnya yang kini sudah berada di boncengan sepeda Donghae.
            “bagaimana keadaan imo??” tanyanya sambil mengayuh pelan
            “sudah lebih baik, tapi imo masih sakit.. aku tidak tahu kenapa rasanya setiap hari imo menjadi semakin sakit..”
            “bagaimana dengan Noonamu?”
            “Noona?? Selalu saja dengan Siwon hyung.. karena Siwon hyung yang selama ini membantu Noona untuk membawa imo ke rumah sakit..”
CCCKKIIIITTT!! SRREETT!!
Kyuhyun berpegang pada pinggang Donghae erat karena ia hampir terjatuh. Donghae menghentikan sepedanya tiba-tiba.
            “waeyo hyung??” takutnya
            “siapa tadi?? Siwon??? Apa Choi Siwon??”
            “kau tahu??”
            “Noonamu.. apa dia Kang Sora??”
            “nde.. OMO, hyung.. kau mengenal Sora Noona??”
Hah.. Donghae kembali mengayuh.
            “jadi kau kenal hyung?”
            “mereka teman hyung di kelas..”
            “sinccchhaa??” kembali wajah polos Kyuhyun berbinar
            “Kyuhyun-ah.. maukah kau berjanji satu hal??”
            “mwo?”
            “jangan katakan pada Sora kalau kau mengenalku, jangan katakan kalau yang waktu itu membantu Ahjjuma adalah aku..”
            “waeyo??”
            “hanya cukup berjanji saja.. jebal Kyuhyun-ah.. kau masih mau kan berteman dengan hyung?”
Kyuhyun nampak berpikir. Ia tak bisa kalau tak berteman dengan Donghae, karena namja itu sangat baik di matanya.
            “nde hyung..”
            “gumawo..”
…. ….
…. ….
Sora menulis sesuatu di bukunya. Kali ini Donghae enggan bertengkar dengannya memilih duduk diam di kursinya dekat dengan jendela. Meletakkan kepalanya di atas meja dengan beralaskan tas punggung miliknya. Matanya terpejam sesaat setelah menatap kaca yang tepat memperlihatkan pohon eok di luar sana.
Giliran Sora yang melihatnya heran, tidak biasanya namja itu bersikap seperti itu. Donghae tak pernah melewatkan detik waktu untuk mendiamkan Sora.
            “dia kenapa? Tidak biasanya seperti itu..”
Ssrreeekkk..
Donghae mengubah posisinya, Sora segera mengalihkan pandangannya takut ketahuan. Tapi begitu ia merasa sudah tidak ada gerakan lagi ia kembali memperhatikan namja itu..
Deg..
Wajah polos Donghae yang memejamkan mata membuat Sora beku sesaat.
            “bagaimana mungkin wajah itu ternyata milik namja yang menyebalkan?” lirihnya “bahkan ia tak kalah tampan dari Siwon..”
Deg..
            “omooo… apa yang ku katakan?? Kenapa aku bisa.. aiisshh..” umpatnya.
Sekali lagi Sora melihat wajah Donghae.. “dia sangat tampan..” kembali ia bergumam “aaiissh.. Kang Sora apa yang kau katakan?” marahnya pada diri sendiri “aahhh aku bisa gila kalau di sini..” gerutunya. Akhirnya Sora memutuskan untuk keluar kelas.. meninggalkan wajah tenang itu tetap memejamkan mata indahnya.
…. ….
…. ….
Jang Nara melewati kelas Donghae waktu ia hendak pergi ke ruang seni. Langkahnya berat begitu melihat namja itu masih dalam posisi sama waktu Sora meninggalkannya tadi. Sendiri.. tak ada orang lain di dalam kelasnya..
Apa yang dilakukan Jang Nara sekarang sama seperti Sora tadi. Menatap wajah polos itu..
            “bagaimana bisa kau menjadi orang yang menyebalkan sedangkan wajahmu begitu tenang saat tertidur??” gumannya “apa kau ini memiliki dua kepribadian?? Apa kau.. eoh, tentu tidak.. kau memang sedang berpura-pura kan?? Dasar..”
            “aarrhh…” Donghae melenguh. Jang Nara segera pergi..
Matanya terbuka pelan walau sedikit berat.. “aku ketiduran? Arrrhh..” ia mengubah tubuhnya menjadi duduk bersandar tegak. Menghempaskan napas dengan kasar.
>< 
..
>< 
Sudah habis separo ia menegak susu coklat kotak, kini ia melahap roti kejunya.
            “masih lebih suka duduk di sini dan makan sendiri…” tegur seseorang
            “Boyoung ssi…” Yesung seketika gugup melihat kedatangan yeoja itu. bagaimana tidak.. setelah apa yang dilakukannya kemarin dan apa yang diungkapkannya, apa dia bisa tenang saat bertemu dengannya?
Lee Boyoung duduk di sampingnya “kau tidak duduk di sini untuk menghindariku kan?”
            “eoh..??”
            “aku mengingat sesuatu.. beberapa tahun yang lalu aku pernah melihat seorang namja duduk sendiri dibawah sebuah pohon. Aku ingin sekali menyapa karena yang aku tahu dia sama sepertiku, seorang pelajar baru.. karena waktu SMA tidak banyak teman yang ku dapat, jadi setelah masuk universitas aku pun tak suka memiliki banyak teman juga.. aku selalu memilih mana orang yang baik yang bisa menjadi teman..”
Yesung mulai tertarik dengan ceritanya..
            “aku merasa kalau dia bisa ku jadikan teman.. tapi aku selalu tidak berani menyapanya. Diam-diam aku selalu mengikutinya.. sampai sekarang pun aku masih melihatnya. Dan baru kali ini aku bisa menyapanya..”
            “benarkah?? Nuguya??”
            “namanya.. Park Yesung..”
Pyarrrr…
Sluuutthh..
Yesung menelan ludahnya kasar..
            “aku??”
            “nde..”
            “bagaimana bisa??”
            “apa itu sudah cukup menjawab pernyataanmu kemarin??”
            “per..pernyataan??” Yesung gugup lagi “apa.. apa itu artinya..”
            “aku juga menyukaimu Yesung ssi.. sejak lama.. aku semakin menyukaimu saat kau menyelamatkan Kwangmin..”
            “wae??”
            “karena orang yang memikirkan orang lain apalagi dia seorang dokter.. dia sangat hebat dimataku.. aku tidak pernah menyukai seorang namja selain ayahku.. tapi sekarang aku melihat ada orang yang bisa sepemikiran dengannya, jadi aku pikir aku sudah jatuh cinta padanya..”
            “MWO?? jadi kau melihatku seperti Ajjuhssi..?? aku belum setua itu..” tawanya lepas.. “gumawo Boyoung-ah.. sekarang aku boleh mengatakannya??”
            “mwo??”
            “saranghae.. saranghaeyo..”
Boyoung tersipu. Pipinya merah seketika.. bibirnya ingin sekali tersenyum tapi gugup.. hatinya kacau sama kacaunya seperti Yesung tadi. Berdetak tak karuan..
            “na…do..”
Akhirnya..
            “YYYAAAAAAKKK!!! KALIAN!!” Yun Taeji dan Dae Yin Ah, darimana mereka muncul?? Membuat Yesung dan Boyoung dalam keadaan malu saja.. “kalian mendahuluiku?? Ini tidak mungkin..!!” jengkel Taeji karena ia merasa kalah dari Yesung yang berhasil menjadi kekasih Boyoung “Yinah-ya.. kau lihat mereka.. aku sudah mengatakan padamu kalau aku menyukaimu. Apalagi yang kau tunggu eeohh?? Kajja.. kita berpacaran juga.. kau tidak iri dengan mereka??”
            “Yak!! kenapa kau jadi marah-marah.. semakin menyebalkan saja..” teriak Yinah “dokter Kwon pasti senang mendengar berita ini..” senyumnya tiba-tiba. Yinah kemudian berlari meninggalkan mereka..
            “kemana dia??” tanya Taeji “Aiiggoo.. dia pasti mengadu pada Dokter Kwon..” jawabnya sendiri.
Dan..
Sraakk..
Braakk…
Yesung dan Boyoung mengejarnya seketika..
            “dasar Yinah, dia selalu tidak bisa menyimpan rahasia..” umpat Boyoung
BRAAAKKK!!! Pintu ruangan Dokter Kwon terbuka paksa.
            “DOK…”
Sllluutt..
            “eeuuhhmmmppp….” Boyoung membungkam mulut Yinah cepat lalu menyeret yeoja itu keluar. Dokter Kwon masih dalam posisinya, diam, bingung dan tetap duduk melongo.
            “apa yang kau lakukan??” jengkel Yinah
            “YinAh ssi.. kau ini tidak bisa menjadi teman yang baik rupanya. Baiklah.. mulai hari ini kita bukan teman!!”
            “MWO??”
            “karena seorang teman tidak akan menjatuhkan temannya sendiri.. seorang teman bisa menjaga rahasia dan melindungi temannya.. tapi kau tidak bisa..”
            “kata siapa??”
            “lalu untuk apa kau ke ruangan dokter Kwon?”
YinAh tertegun.. iya, tadi dia ingin mengatakan kalau Yesung dan Boyoung…
            “mianhae..”
            “apa kau bilang??” sentak Yesung
            “aku tidak akan melakukannya.. jebal.. kalian masih temanku kan??” ia tahu kalau sampai membuat masalah dengan Boyoung artinya harus bersiap menerima masalah yang besar.
            “baiklah.. asal kau janji tidak akan mengatakan apapun pada siapapun..”
            “tapi kenapa?”
            “belum saatnya Yinah ssi..”
            “apanya yang belum??” Dokter Kwon yang tadi sempat terkejut dengan tindakan mereka menyelidik. Saat itulah Taeji dengan terengah yang mengejar mereka datang..
            “Yak, kalian meninggalkanku..”
            ‘aiisshh..’ batin Yesung. Tak ada cara lain.. “Baiklah.. akan ku traktir kalian di ulang tahunku ini..” sambil menarik lengan Taeji yang masih setengah bingung. Boyoung menyadari akal Yesung, melakukan hal yang sama pada Dae Yin Ah.
            “dokter.. maaf kami pergi dulu..” pamitnya menyisahkan Dokter Kwon yang masih bingung tanpa keterangan apapun dari mereka.
>< 
..
>< 
Tidak seperti biasanya, Donghae telihat sangat menikmati kelas seninya hari ini. tidak ada teriakan Pengajar Jang yang ditujukan padanya, bahkan namja itu cenderung diam untuk hari ini. Siwon dan Sora seksama memperhatikannya. Donghae kelihatan autis dengan dunianya. Tangannya bergerak tak henti mengarsir kertas di hadapannya seirama dengan lantunan irama lagu yang didengarnya lewat earphone yang ia kenakan. Volume suara musik itu sedikit dikeraskan agar ia tak terganggu oleh teriakan Pengajar Jang, itu tujuan awalnya. Namun itu tidak terjadi.. ia justru menjadi perhatian semua orang di kelas sekarang. Donghae tak peduli atau tepatnya ia tak tahu.. ia sudah asyik sendiri..
♫♪ My Everything
            “aahhh… selesai!!” lenguhnya. Donghae menarik tangannya ke atas, memutar pinggangnya lalu berdiri, berjalan keluar kelas.. ia sudah menyelesaikan pekerjaannya hari ini. pertama kalinya tidak ada perdebatan dengan Pengajar Jang. Bahkan ia pergi begitu saja tak paham jika seluruh pasang mata yang ada di tempat itu memperhatikannya.
            “dia sedikit aneh hari ini..” ujar Jang Nara sembari melihat pekerjaan Donghae.
Bukan gambar seseorang.. itu hanya gambar tangan-tangan dari empat orang yang berbeda tapi cukup membuat mata yang melihatnya tertegun. Indah.. sangat indah..
What my heart wants to say… I won’t to lose you..!
Tapi mengapa saat melihat itu justru membuat Jang Nara tak terima rasanya?
…. ….
…. ….
Selama ini ketiga kakaknya begitu menjaganya, bahkan rela melakukan apapun untuknya. Kali ini apa yang bisa dilakukannya? Donghae benar-benar tidak bisa jauh dari Leeteuk. Namja itu menuntun sepedanya sepanjang taman sambil memikirkan hal itu.
            “hyung..”
Tubuhnya sedikit memutar mencari tahu siapa pemanggilnya.
            “kenapa kau menuntunnya?”
            “Kyu?? Kenapa kau di sini?”
Kyuhyun. Ia bertemu lagi dengan dia. Kyuhyun memberinya sepotong cokelat yang dibawanya lalu keduanya duduk di bangku taman yang masih sepi. Namja kecil itu menikmati cokelatnya..
            “aku masih belum ingin pulang.. tidak ada teman juga di rumah..”
            “benarkah?? Kau.. bukannya tinggal dengan Sora?”
            “nde, Appa sering tidak di rumah jadi aku tinggal saja menemani imo yang juga sering di tinggal Noona..”
            “eohm.. Kyu.. kau mau ke caffe? Kebetulan aku kerja di sana.. tidak jauh dari sini.. aku akan membelikanmu kue dan ice cream.. otte??”
Kyuhyun nampak berpikir.. “nde.. kajja..”
Donghae kembali membonceng Kyuhyun sama seperti pagi tadi. Keduanya menuju Caffe milik Sungmin. Begitu mereka masuk, Sungmin naik darah..
            “YAK!! Kau menculik anak siapa Hae?”
Kyuhyun tertawa mendengar teriakan itu “Hae hyung menculikku waktu kami di taman tadi..” ucapnya lucu “dia mengatakan akan membelikanku kue dan ice cream makanya aku mau di culiknya..”
OMO.. namja ini mirip sekali dengan Donghae. batin Sungmin.
            “hah, baiklah.. namamu siapa??”
            “eoh, Kyuhyun imnida..” sopannya
            “baiklah Kyu.. kau boleh duduk..”
Sungmin hanya menatap Donghae yang tengah tersenyum dari tadi setelah mempersilakan Kyuhyun mencari tempat duduk.
            “anak siapa Hae?”
            “dia adik dari temanku, aku yakin mereka akan ke sini sebentar lagi..”
            “apa yang kemarin itu?” selidik Ryeowook “kau mau memancing pertengkaran di sini dengan membawa adiknya?? Yak, Hae-ya..”
Donghae cuek.. ia tak bermaksud begitu. Ia hanya ingin mengajak Kyuhyun saja. benar batin Sungmin tadi, Donghae sangat cocok dengan Kyuhyun. Mungkin keduanya memang sudah memiliki ikatan satu sama lain. ikatan apa? Bukankah keduanya sama-sama usil dan jahil?
Nah, itu dia..
Otak iblis mereka sedang kambuh hari ini..
Beberapa menit setelahnya, Donghae membawa senampan kue cokelat dan milkshake untuknya dan untuk Kyuhyun. Memang tidak ada ice cream tapi itu cukup mengganti. Keduanya duduk tenang menikmati pemandangan apapun itu yang ada seakan mereka orang dewasa yang sedang memperbincangkan bisnis dengan rekan sekerja. Sungmin hanya menggeleng kepala menonton kelakuan sang dongsaeng yang aneh hari ini. tapi ia biarkan saja, mungkin dongsaengnya itu sedang butuh teman yang sepadan.
Lihat saja bagaimana akrabnya mereka. Bergurau.. tertawa.. bercanda.. lalu sesekali memperlihatkan wajah yang serius saling memperhatikan cerita..
Saeun yang turut melihat itu rasanya jadi ingin tertawa saja..
Hahaha..
            “Donghae kenapa hari ini? siapa sebenarnya namja kecil itu? mereka seakan teman sebaya saja..”
            “mollayo.. aku juga bingung..” tanggap Sungmin “bisa-bisanya dia berteman dengan anak kecil? Pantas saja kelakukannya seperti itu..”
            “memangnya dia dongsaeng siapa?”
            “dongsaeng Leeteuk hyung..”
Haha..ha..
            “ahh… ada pengunjung datang..” sontak saja perkataan itu membuat Ryeowook dan Saeun berubah sikap.
            “selamat datang…” suara cempreng nan merdu dari Ryeowook menyambut mereka.
Tapi….
Begitu mereka masuk dan melihat…
            “MWO?? KYU??”
Kyuhyun dan Donghae yang tengah asyik pun terganggu..
            “apa yang kau lakukan di sini? Ini sudah waktunya pulang kan? Kenapa kau bisa dengannya hah??”
            “Noona??” rupanya itu Kang Sora bersama Choi Siwon “aku masih belum ingin pulang, lagi pula jarang-jarang ada yang mau mengajakku makan di tempat seperti ini..”
            “kau ini.. lalu Umma bagaimana?”
            “Noona, imo kan ibu Noona.. harusnya Noona yang sering di rumah bukan malah keluar dan pergi dengan Siwon hyung..”
            “Yak, anak kecil sepertimu tahu apa?”
            “aku memang tidak tahu banyak Noona, aku hanya mengatakan apa yang saat ini aku tahu..”
Entah kenapa Kyuhyun begitu melawan Sora. Apakah Sora lupa kalau anak itu cukup cerdas selama ini. bahkan dia bisa menjaga ibunya tanpa di suruh Sora. Kyuhyun sendiri yang merasa memiliki tanggungjawab ketika ia diperbolehkan tinggal bersama mereka. Sebenarnya, anak ini cukup dewasa juga..
            “sekarang kita pulang..”
            “baiklah.. tapi kau juga harus pulang..”
Kyuhyun tak mau kalah. Saat Sora menariknya ia ganti menarik lengan Sora dan mengajaknya pulang. Kejadian itu menyisahkan kebekuan diantara Siwon dan Donghae yang memang tak melakukan apapun dengan perdebatan tadi. Sedetik kemudian Siwon sadar hingga akhirnya mengejar mereka.
Donghae tetap diam. Dia masih dapat melihat dengan batasan pintu kaca, bagaimana Kyuhyun dan Sora berjalan cepat dengan saling menarik diikuti di belakang mereka Siwon yang tengah berlari menyamakan langkah.
Ia menghempaskan napas..
HAH..
            “kau dalam masalah Hae..” bisik Ryeowook tiba-tiba
            “aniyo..”
Seakan tak peduli.. Donghae kembali pada pekerjaannya semula. Sebagai pelayan caffe...
Ryeowook bergidik ngeri. Ada apa dengan anak ini???
_To Be Con_

4 komentar:

  1. Wow seneng bgt buka blog ada update ini fast update,, wah ada apa dengan donghae? Saya juga bingung aneh bgt.. Apa ada yg disembunyikan hae dari hyung-hyung nyakah.. Ah selalu ditunggu lanjutannya semoga fast update lagi ^^

    BalasHapus
  2. Yeaaa., fast update...
    Iya ih, donghae kok jadi aneh gtu ya...
    Penasaran nih...
    Ditunggu kelanjutannya chingu...

    BalasHapus
  3. Ditunggu kelanjutannya ya seruuuu😘😘

    BalasHapus
  4. Hanya mau bilang
    semangat!!!!!!!!!!

    BalasHapus