Sabtu, 12 Desember 2015

Let Me Smile Again -scene.11-



Genre :
Family, Romance, Brothership, BoysLove but no Yaoi..
####
Cast:
Donghae [19] :: Siwon [25] :: Kyuhyun [25] :: Sungmin/[ep.9]Donghwa [26]
OC :
Yesung [32] :: Kangin [32] :: Zoumi [30] :: Eunhyuk [19]
Kibum [24] :: Ryeowook [24] :: Henry [21]
Eunjae :: Sanghyeon
Lee Hwanjung :: Kim Dongkyo :: Cho Haneul :: Choi Kwonsoo
Cho Ahra :: Hankyung :: Leeteuk
……..

Scene 11_
Before
‘dimana dia…?’ Yesung juga memikirkannya.. ‘sungguh Hae, samchon merasa bersalah padamu.. mianhae.. pulanglah segera..’
Yesung melamun..
Ia ingat bagaimana Donghae yang polos itu selalu bertengkar dengannya..
Tapi satu kalimat yang ia sangat ingat, Donghae yang mengucapkannya dulu..
‘tenang samchon, aku juga menyayangimu..’
Tes..                          
Tes..
Yesung segera menghapus air matanya.. tak di sangka ia merindukan anak itu..
            “YAK, kau kenapa hyung??” tegur Sungmin “Kajja, kau mau pulang tidak..?”
            “eooh.. ne..” segera ia mengikuti mereka bertiga..
Yesung memang berjalan.. tapi pikirannya tetap pada Donghae..
‘Hae-ya.. jongmal mianhaeyo..’
‘Hae-ya..’

[ Go Back – Boyfriend ]

Now

Mata yang sejak kemarin terpejam rapat itu akhirnya dibuka juga oleh pemiliknya. Perlahan tapi bisa dipastikan ia berusaha untuk bangun.. sedetik kemudian ia mengedipkan pelan kelopak matanya menyeimbangkan penglihatan..
            “hey.. kau sudah bangun?” sapaan lembut mampir di telinganya. Di tengoknya dia yang menyapa itu. wajahnya putih lucu dan.. err.. tampan. Senyumnya merekah lepas..
            “nuguya?”
Wajah itu kembali tersenyum “namaku Henry… kau??”
            “eooh? Donghae..” Henry mengangguk.

[ Love Hurt – Lee Minho ]

-flashback on-
Henry bingung harus membawa kemana namja itu..
Tidak ada jalan lain…
Ia membawanya ke rumah.. dengan amat terpaksa, karena namja itu hanya diam dengan pandangan kosong walaupun ia tidak tidur atau pingsan. Ia mendorong namja itu berbaring di sofa panjangnya..
Ia membiarkan namja itu tetap disana sampai tertidur..
Tapi bukannya tertidur, ia malah mengigau tak jelas..
‘Omo.. dia demam?’
Henry kembali bingung ‘haruskah aku membawanya ke rumah sakit? aiisshh merepotkan sekali..’ akhirnya ia memutuskan untuk merawatnya sendiri. kalau sampai besok tak sembuh juga baru ia membawa ke rumah sakit..
…. …. …. ….
Henry melipat surat itu berniat memberikannya pada Kibum.. namun wajahnya kembali cemas saat melihat namja itu belum bangun sejak semalam.
Mau bagaimana lagi.. Henry nekad meninggalkannya sebentar.. setelah menyiapkan makan dan obat di atas meja ia pergi.. ke tempat Kibum..
…. …. …. ….
Kibum baru akan berangkat ke lokasi shooting..
            “eoh, kau sudah datang? Kajja..” ia melihat Henry datang.
            “mianhae.. aku hanya ingin memberikan ini….”
            “mwoya?”
            “surat pengunduran diriku.. aku tidak bisa lagi bersamamu.. mianhae..”
Kibum nampak marah..
            “kau…”
            “PERGI DARI SINI..” usirnya “PERGI SAJA SEMUANYA… APA KAU JUGA BERSELINGKUH DENGAN ARTIS LAIN HINGGA KAU INGIN BERHENTI DARIKU?” Kibum mengira Henry ingin menjadi manager artis lain.. “kau sama saja dengan Siwon hyung… karena namja itu dia pergi.. dan lebih memilihnya,,”
            “namja yang semalam maksudmu??”
            “ne… kau sama saja dengan mereka Henry-ah… AKU MEMBENCI KALIAN SEMUA!!” Kibum meninggalkannya sambil mendorong tubuh Henry hingga ia sedikit mundur limbung..
…. …. …. ….
Henry lunglai masuk ke rumahnya.. dilihatnya namja tadi belum bangun juga. Ia berniat menghubungi Ryeowook manager Siwon siapa tahu ia bisa membantu.. tapi.. ia urungkan niat itu.. ia tak ingin terlibat masalah dengan Siwon atau Kibum, kalau Siwon tahu perbuatan Kibum bisa-bisa mereka akan bertengkar hebat. Kibum bisa menyalahkannya lagi..
Akhirnya.. ia menunggu saja, menunggu sampai ia bangun..
-Flashback off-

            “jadi bagaimana keadaanmu Donghae ssi?? Kau masih merasa pusing atau…??” cemas Henry
Donghae tersenyum tenang, ia mencoba untuk duduk dari posisinya semula.. “gumapta.. Henry ssi.. gwaenchana..” wajahnya masih kelihatan pucat..
            “syukurlah, aku cemas sejak semalam.. kau benar-benar membuatku takut..”
            “selama itukah aku tidur??” Donghae menengok jam dinding Henry, jam 4 sore…
Henry mengangguk.. “aah, kau pasti lapar.. tadi kubuatkan bubur.. makanlah..”
            “eeohh..”
            “ehm, satu lagi… kau boleh memanggilku hyung, sepertinya usiamu masih muda..”
Donghae tertawa kecil.. “ne, Henry hyung..” ia mengikut Henry menuju meja makan sekalipun sebenarnya ia masih sedikit pusing.
            “Donghae-ya…” panggilnya akrab “setelah ini kuantar kau pulang..”
            “tidak usah hyung.. aku bisa pulang sendiri..”
            “tapi kau masih sakit kan? Aku tidak ingin kau pingsan di jalan..”
Donghae tertawa, ia bersyukur bertemu Henry.. “eeoh.. apa hyung ini manager Kibum??”
            “sampai tadi pagi.. sekarang sudah bukan lagi..”
            “waeyo?” kagetnya
            “aku mengundurkan diri..”
            “mwoo??”
            “aku sudah lama ingin mengundurkan diri.. bukan apa-apa.. impianku adalah menjadi musisi.. kau lihat itu..” Henry menunjuk sebuah biola “aku pemain biola sebelumnya..”
            “lalu?” Donghae tertarik dengan cerita Henry
            “setelah ini aku akan berusaha mewujudkan cita-citaku.. impianku..”
            “hyung…. Sebenarnya ada apa antara Kibum dan Siwon??”
            “kau mengenal mereka??”
Donghae mengangguk, ia berhenti menyuap buburnya “tapi hanya tahu saja..”
            “setahuku…” Henry mengambil posisi nyaman “Kibum sangat menyukai Siwon.. tapi Siwon tidak pernah memiliki rasa apapun padanya..”
            “lalu mengapa mereka berhubungan….”
            “eeoh, itu karena perjodohan Hae.. kau pasti sudah tahu kan siapa Appa mereka..” namja itu mengangguk lagi “Siwon terpaksa menerima Kibum..”
            “kenapa dia tidak bisa menerima Kibum?”
            “kau tahu??” Henry memasang wajah serius “Kibum itu orang yang sangat keras… ia tidak suka kalau ada orang yang mengganggu kebahagiaannya..”
            “OMO!! Apa karena itu  kemarin dia menamparku??” Donghae melotot lucu. Henry tertawa… “Sudahlah.. habiskan buburmu lalu pulang..”
            “kau mengusirku?”
            “ne.. orangtuamu pasti cemas karena anaknya hilang…”
            “hah, mereka sedang mencemaskan hyung…baruku..”
            “mwo??” selidik Henry
            “eeoh.. aniyo… arra, aku akan pulang setelah ini.. gumapta Henry hyung sudah menolongku.. akan ku balas suatu saat..”
Henry mengerutkan kening “kau yakin kita akan bertemu lagi??”
            “sangat yakin.. aku akan sering main ke rumahmu ini..” candanya.
Syukurlah.. Henry tidak perlu lagi mencemaskan keadaanya.. walau sebenarnya masih ada keraguan di hatinya, namja itu masih terlihat pucat..
…. …. …. ….

Setelah ia pamit pada Henry..
Donghae menyusuri jalan.. sengaja ia tak naik bus atau taksi, bukan karena tak ada uang tapi ia enggan pulang ke rumah. Pikirannya tanpa tujuan kini.. mau ke rumah Eunhyuk, anak itu sedang tidak di rumah juga..
Lalu..

[ BitterSweet – Super Junior ]

Siapa lagi tempatnya bersandar kini??
Kemana lagi tempat tujuannya kini??
Studio Kyuhyun?
Tempat Yesung?
Rumah Siwon??
Ahh.. kenapa tadi tak tinggal saja lebih lama di tempat Henry??
Ani..aniyo.. itu terlalu merepotkan..
Hah!!
Donghae duduk di taman biasanya.. dengan sebotol minuman yang sempat di belinya di market tadi..
Kakinya serasa enggan berjalan.. tubuhnya tak mau bergerak..
Diam..
Dan diam..
            “Sungmin hyung…. Dia adalah hyungku?” suaranya sendiri “namanya Donghwa?? Lalu aku harus memanggilnya siapa??” kembali ia bertanya sendiri. rasanya dadanya sesak lagi.. kepalanya juga masih di rasa pusing.. tadi ia hanya tidak ingin merepotkan Henry saja.
            “hah.. aku hanya tidak terima.. kenapa semua orang berbohong padaku? Kenapa banyak sekali hal yang dirahasiakan?? Lalu aku ini apa? Siapa aku?? Apa..”
            “kau Lee Donghae….”
Donghae menoleh… “hyung??”
Benar!! Siwon yang menemukannya… namja itu duduk di samping Donghae, bahagia dalam hati karena ia bisa menemukan anak itu..
            “kau.. Lee Donghae.. memangnya kau siapa?? Apa kau ganti nama??” namja itu menggeleng.
            “kalau begitu namamu tetap kan.. ikan badut..”
            “YAK!! aku bukan..”
            “sudah, kajja..” seret Siwon..
            “andwae….” Serunya malas..
            “kau harus pulang Hae.. mereka mencarimu.. sebenarnya kemana saja kau ini??”
            “eeoohh??”
            “aku bertemu Kyuhyun.. dia bilang semua orang cemas mencarimu.. Kyuhyun mengerahkan anak buah Cho Ajjuhsi.. bahkan Kepala polisi Kangin dan Detektiv Zoumi juga mencarimu..” jelas Siwon panjang lebar.
Donghae mendelik… “Jiinnnjaaa??”
            “tentu saja.. kajja.. akan kuantar..”
Donghae mengedikkan mata “kau tak bawa mobil hyung??”
OMO!! Siwon lupa.. dia berjalan kaki tadi.. tak di sangka jauh juga ia berjalan..
            “ya sudah kita jalan saja..”
            “shiirreeoo!!” rengek Donghae. Mulai deh manjanya… “aku sakit hyung, dadaku sesak.. kepalaku pusing,, aku tak kuat jalan..” untuk kali ini ia memang tidak bohong.
Hah.. Siwon merutuk sendiri..
            “Kajja!!” akhirnya ia mengalah juga. Menundukkan punggungnya.. “ku gendong..”
Donghae tertawa menang.. naik ke punggung Siwon, meletakkan kepalanya di bahu Siwon..

[ Just Like Now – Donghae ft Ryeowook ]

            “hyung… gumawo…” bisiknya.
Siwon juga tersenyum, tersenyum senang.. “nado Hae..”
            “wae??”
            “karena… ahh.. sudahlah..”
Siwon menggendongnya dengan ringan.. terang saja, badan Donghae tak lebih besar dari Siwon.. sesekali bahkan Donghae bersenandung sendiri membuat Siwon semakin melihatnya lucu..
…. ….

            “STOP, HYUNG!!” teriak Zoumi.
Kangin yang tak siap menghentikan mobilnya seketika.. “YAK, apa-apaan kau??” bentaknya.
            “itu bukannya Donghae?? dan…”
            “Siwon…??”
Keduanya terbelahak melihat dua orang yang berjalan di depannya.. jelas mereka melihat, Siwon menggendong Donghae. Zoumi tak mau pusing lagi.. ia turun dan menghampiri mereka..
            “Lee Donghae…!!”
            “AJJUHSSI!!” pekik Donghae menyakiti telinga Siwon.. “aiishh tak usah teriak..” gerutunya.
            “gwaenchana??”
            “eeohh.. ne..” angguknya “turunkan aku hyung…” pelannya.
Siwon menurut, ia menurunkan Donghae dari gendongannya..
            “Kajja hae.. ku antar kau pulang..” tawar Zoumi.
            “kansamhamnida Ajjuhssi…” sopannya.
Kangin mengehela lega.. akhirnya ia menemukan anak ini juga. Dasar merepotkan!!
Keduanya duduk di bangku belakang kini.. Donghae entah kenapa ia menyandarkan kepalanya di bahu Siwon, seakan tak malu kalau ada mata yang melihatnya.
            “gwaenchana??” cemas Kangin menengok Donghae di kaca depan.
            “sepertinya dia sakit..” jawab Siwon “badannya sedikit hangat..”
Donghae tak protes dengan pernyataan itu, nyatanya dia memang sakit sekarang.
            “kalau begitu kita ke rumah sakit sekarang..”
            “hajima Ajjuhssi.. antar aku ke tempat samchon saja..”
            “kau yakin?”
            “ne..”
#-#

Eunjae, Sanghyeon dan Sungmin menunggunya gelisah.. setelah Yesung memberitahu kalau Kangin dan Zoumi sudah menemukan Donghae, mereka masih saja cemas sebelum melihat anak itu langsung.. bahkan Kyuhyun yang menemani Sungmin ikut juga kuatir..
            “tenang saja Noona, dia baik-baik saja..”
            “ne..”
Setelah beberapa menit lamanya…
            “eeoh.. itu mereka..” seru Yesung.
Kangin dan Zoumi tidak sendiri mengantar Donghae, ada Siwon di antara mereka..
Donghae berdiri diam.. ia tatap satu persatu orang yang menyambutnya..
Penglihatannya mengabsen mereka..
Umma.. Appa.. Sungmin.. Kyuhyun.. dan terakhir..
            “sam….chon…??” Donghae takut, menundukkan kepalanya tak berani menatap Yesung “mianhae..”
Yesung tercekat..

[ Just Like Now – Donghae ft Ryeowook ]

Ia berlari memeluk namja itu..
            “aniyo Hae.. harusnya samchon yang minta maaf.. maaf..”
Donghae tersenyum senang.. “samchon.. aku tidak bisa bernapas, lepaskan aku!!” berontaknya. Yesung buru-buru melepasnya..
            “YAK!! kau…” seru Eunjae “darimana saja? kau tahu kami cemas??”
            “mian Umma..”
            “ponselmu mana? Kenapa tak bisa dihubungi?”
            “non aktiv…” datarnya kemudian..
            “hyung… mianhae.. aku membuat hyung terluka, aku jahat padamu..”
Sungmin menggeleng “ani Hae.. kemarilah, kau tak ingin memelukku juga??” keduanya lalu larut dalam pelukan.. “eeoh.. jadi namamu..”
            “tetap Sungmin.. tetap panggil seperti itu..”
Donghae paham….
            “gwaenchana nae adeul??” ucap Sanghyeon..
            “Appa.. ne..”
Semuanya lega kini..
            “OK!! SUDAH SELESAI SEMUANYA?” teriak Kangin “kalau begitu aku pulang..”
            “eeohh.. boleh aku menumpang lagi, aku tidak membawa mobilku..” pinta Siwon dengan wajah memelas..
            “aiisshh anak ini..”
            “sudahlah, Siwon.. kau bersamaku saja..” tawar Kyuhyun “aku harus pulang juga..”
            “eeohh.. arra..” senangnya “Hae-ya.. aku pulang dulu..”
            “gumapta hyung… GUMAPTA AJJUHSSI..” riangnya.
#-#

Nampaknya semua sudah berakhir..
Tapi belum..
Malam itu saat Eunjae ingin memanggil Donghae untuk makan..
            “OMO! Adeul.. gwaenchana??” Eunjae tiba-tiba panik melihat Donghae sudah duduk lemas di lantai. Tangan kirinya menekan dadanya yang terasa sesak.. napasnya tak beraturan.. “Yeobo!!”
            “wae…. OMO!! Donghae??” Sanghyeon ikut panik
            “cepat yeobo.. kita bawa ke rumah sakit..”
Sanghyeon lalu mengangkat Donghae dengan cepat..
…. …. …. ….

            “umma…”
            “Sungmin… dongsaeng-mu…”
            “waegurrae??”
            “mollayo..”
Sungmin baru saja sampai di caffe sebelum akhirnya ia panik dan memohon ijin pada Leeteuk setelah Eunjae menghubunginya..
Pintu ruangan itu terbuka..
Beberapa perawat dan Uisa keluar dengan Donghae yang masih terbaring di ranjang dorongnya..
            “bagaimana Uisa…”
            “kami akan memindahkan ke ruang perawatan.. salah satu dari keluarga bisa ikut saya sebentar??”
Sanghyeon mengangguk.. ia mengikuti Usia ke ruangannya. Sungmin dan Eunjae menemani Donghae..
…. ….

            “putra anda apakah pernah sakit sebelumnya?”
Sanghyeon mengangguk “waktu kecil.. ia lemah jantung, tapi sudah dinyatakan sembuh setelah beberapa kali operasi..”
Uisa mengerti sekarang “sepertinya.. Ia kambuh lagi.. tapi tidak ada yang serius, hanya saja masih perlu di awasi.. apakah akhir-akhir ini dia mengalami banyak hal?”
Sanghyeon kembali mengangguk.. “hal yang sulit..”
            “kurasa itu penyebabnya…”
            “lalu bagaimana??”
            “untuk sementara ia harus istirahat total di sini.. agar kami bisa mengawasinya sampai keadaannya stabil.. selebihnya, jaga dia.. jangan sampai mengalami hal yang berat.. jangan terlalu kelelahan.. dia bukan anak yang lemah.. justru sangat kuat menurut saya.. tapi, kondisi tubuhnya yang tidak bisa di ajak kompromi..”
Sanghyeon paham..
            “kansamhamnida Uisa..”
            “sudah kewajiban kami..”
…. …. …. ….

Donghae terkejut melihat keadaannya sendiri.. infuse di lengan juga alat pernapasan..
            “hyung…..”
Sungmin mengusap kening dongsaengnya “wae? Kau butuh sesuatu? Katakan saja..”
            “aku kenapa??”
Sungmin mengerutkan dahi “kau tak ingat apa yang terjadi?” Donghae memutar bola matanya mengingat sesuatu “kau pingsan tiba-tiba, Umma dan Appa sangat cemas.. mereka membawamu kemari..”
            “eohh…” desahnya “sekarang aku sudah baik-baik saja, jadi aku bisa pulang hyung?”
            “belum chagii…” Eunjae datang dengan sekantong makanan untuk kedua putranya “Uisa mengatakan sementara ini kau harus tinggal di sini.. tenang saja, Umma dan Appa akan menemani.. bahkan Hyungmu juga..”

[ Give Me a Smile – Jung Yong Hwa ]

Bukan itu jawaban yang dia inginkan sekarang ini.. Donghae menggeser tubuhnya sedikit menyamping, membuang muka dari Eunjae dan Sungmin.
Marah??
Eunjae hanya menghela napas panjang, ia tahu Donghae kecewa dengan itu.. anak itu terlalu membenci rumah sakit..
            “apa aku seperti dulu lagi Umma?” tanyanya dingin tanpa menatap mata Eunjae “apa aku..”
            “ani… kau baik-baik saja chagi..” Eunjae tahu arah pembicaraannya “tidak ada masalah dengan tubuhmu.. kau hanya kelelahan..” jelasnya. Ia menarik punggung Donghae membalik tubuhnya “dengar.. kau memang baik-baik saja.. sekarang Umma ingin bertanya, apa yang menjadi pikiranmu Hae?? katakan.. kau ada masalah yang berat? Bukankah memiliki seorang hyung itu menyenangkan?” Eunjae menebak bahwa masalah Sungmin adalah hal berat baginya..
            “Mianhae.. jongmal mianhae..” lirih Donghae “bukan karena Sungmin hyung.. tapi.. aku merasa banyak sekali yang ku hadapi akhir-akhir ini sampai aku sendiri tidak tahu harus bagaimana.. mana yang harus ku lakukan terlebih dahulu.. semua datang bertubi.. sampai aku.. rasanya tidak merasakan kalau masih hidup..”
Sungmin dan Eunjae memandang hangat padanya..
            “Umma mengerti perasaanmu Hae.. sangat mengerti..”
            “kau bisa berbagi dengan hyung mulai sekarang..” ujar Sungmin “bukankah kita bukan orang lain lagi?? kau adalah dongsaengku..”
            “aku senang.. akhirnya aku punya saudara juga.. dan tidak menyebalkan seperti samchon..” ungkapnya. Lalu keduanya tertawa kikik.. Eunjae bahagia melihat kedua putranya bahagia walau segurat kecemasan masih meliputi hatinya kala melihat keadaan Donghae. Wajahnya masih pucat..
            “aku yang harusnya minta maaf padamu Hae..” serius Sungmin seketika “mianhae, soal Kyuhyun..”
            “hyung… aku tidak akan membahas itu lagi,.”
            “tapi sekarang kau sakit.. lalu siapa yang..”
            “bukankah kau bilang aku punya hyung??”
            “eoh.. ne..”
            “eohh.. Umma, kapan pulang ke Mokpo.. Han Ajjuhssi apa tidak marah pada kalian? Sudah lama sekali kan…” Donghae mengganti topik pembicaraan.
            “dia bisa mengatasinya.. lagipula ada seorang yang membantunya di sana..”
            “nugu??”
            “kekasihnya.. Kim Heechul..!! juga sepupunya.. Shin Donghee..”
            “eeooohhh…”
            “sudahlah.. kau mau makan? Tadi Umma membawakan makanan untukmu..”
            “ne, Umma..”
…. …. …. ….

Sungmin tidak sedetikpun meninggalkan Donghae, bahkan ia lupa kalau sudah cukup lama mengabaikan pekerjaannya. Sampai Kyuhyun datang menemuinya..
            “Kau.. sudah lupakah? Hari ini ada rekaman lagu..”
Sungmin mengingat… “aigo.. kau benar, mian Kyu..?”
            “Fishie sudah mengirimkan lagu barunya menurut agency..”
Deegg…
Bukan hanya Sungmin yang lupa pada pekerjaannya tapi juga Donghae..
Braakkk…
Pintu kamar rawat Donghae terbuka lebar, menampilkan sosok namja lucu di sana..
            “Hyuk?? Apa yang kau lakukan?” pekik Donghae. Sungmin dan Kyuhyun keduanya menoleh..
            “yak, babo!! Kau lupa pada pekerjaanmu eeoh?? Aku di telphon…”
            “Yak..!!” potong Donghae “jangan bicara sembarangan di sini..” perkataan Donghae menyadarkan Eunhyuk akan situasi sebenarnya..
            “eeoohh.. ne… arra… mian!” senyum kecutnya. Ia mendekat pada Donghae.. tapi sebelumnya tak lupa dengan sopan memberi salam pada dua makhluk yang duduk di sofa agak jauh dari ranjang Donghae.. “anyeonghaseyo.. hyung..”
Sungmin menyunggingkan senyum “ne… kebetulan sekali kau datang, bisa temani dia sebentar?” tembak Sungmin “aku ada pekerjaan yang harus ku urus..” Eunhyuk mengangguk.
Sungmin dan Kyuhyun akhirnya pergi.. tinggal mereka berdua..
            “kemana mereka Hae?”
            “rekaman..”
            “eohh..” Eunhyuk duduk di tepi ranjang Donghae yang berbaring “mereka mencarimu Hae, kenapa kau susah sekali dihubungi..??”
Donghae hanya mendesah.. “hah!! Banyak hal yang ku alami Hyuk..”
            “arraseoo.. aku mendengar semua cerita tentangmu.. lalu?”
            “aku akan menghubungi pihak agency...”
            “tinggal dua episode lagi, kau mengikuti setiap ceritanya?”
            “kau tahu Hyuk, aku bukan hanya mengikuti melainkan terlibat di dalamnya..”
            “kau kan yang buat lagu..”
            “bukan masalah lagu atau soundtrack.. aku ada di dalam kisah mereka.. Kibum menamparku beberapa hari lalu, menyalahkanku akan sikap Siwon.. dan ternyata mereka selama ini menipu kita semua.. Siwon tidak menyukai Kibum, itu hanya perjodohan…”
            “semua orang tahu hal ini..”
            “ya.. terekam di episode kemarin.. sekarang, habislah karir Siwon hyung…”
Eunhyuk manggut-manggut. Ia tahu persis jalan cerita antara Kyuhyun, Siwon, Kibum..
            “menurutmu bagaimana Siwon akan mengakhiri ini?”
            “tunggu saja episode Sungai Han..”
            “ya sudah, cepat kau selesaikan pekerjaanmu saja..”
            “aku sudah menyelesaikannya.. untuk apa lagi mereka mencariku?”
            “mollayo..”
#-#

Kyuhyun, Sungmin dan Siwon. Ketiga namja itu bertemu di tempat Kyuhyun rekaman. Tak lama Ryeowook, manager Siwon ikut bergabung.
            “aku tidak tahu apa aku harus meneruskan ini atau tidak, tapi kita harus profesional kan? Kontrak tetaplah kontrak..”
Siwon mengangguk..
            “apa kau baik-baik saja??” tanya Kyuhyun lagi.
            “aku lelah berpura-pura..”
            “saranku.. akhiri ini semua.. kau tahu kan kalau aku tidak pernah bisa melihatmu tersiksa?”
Siwon setuju hal itu. Kyuhyun selalu terlihat lebih dewasa darinya saat ada masalah..
Siwon seperti kembali mendapatkan pasukannya setelah lama ia sendiri menghadapi permasalahannya. Kini ia memiliki Kyuhyun kembali, sahabat yang baginya sudah seperti saudara sendiri. dulu mereka benar-benar tak bisa dipisahkan. Siwon dan Kyuhyun akan saling tahu masalah masing-masing.
….
            “kalau kau bingung mau kemana, kau bisa mencariku.. kalau kau ingin lari.. jangan lari sendiri, aku akan menemanimu..” ingatan Siwon akan pernyataan Kyuhyun waktu dulu. Saat itu ia juga berjanji pada Kyuhyun..
            “kalau kau butuh tempat untuk menangis, cari saja aku. Appa bilang anak laki-laki tidak boleh menangis kan, tapi.. kau bebas melakukan apapun di depanku. Aku tidak akan menghakimimu..”
….
Siwon tersenyum sendiri mengingatnya… ia bahagia, karena mengingat kenangan itu tidak sesakit kemarin waktu ia tak bisa menghubungi Kyuhyun..
            “aku hanya akan menyumbangkan suaraku untuk lagu ini saja..” apa itu artinya ini lagu terakhir yang akan dinyanyikannya untuk acara Siwon? “karena aku merasa bersalah kalau terus melakukan hal ini [menyanyi] padahal sahabatku terluka saat mendengarnya..”
Perkataan Kyuhyun membuyarkan semua lamunan masa lalunya..
            “gumapta Kyu…” Siwon meraih bahu Kyuhyun, menariknya lebih dekat..
Kyuhyun menepuk bahu Siwon pelan sebagai balasan apa yang dilakukan sahabatnya itu “Kajja.. temani aku..”
Siwon bergidik “sudah ada Sungmin.. masih kurang?”
            “aniyo… kau tidak ingin mendengar lagu baru yang di tulis fishie untukmu??”
            “Fishie?? Nugu??”
            “OMO, kau belum tahu?? Itu nama penulis lagunya..”
            “aneh..”
            “memang, tapi ia penulis jenius.. kau tidak tahu? Sepertinya dia mengikuti reality itu sampai-sampai semua perasaanmu bisa diketahuinya dan tertuang di lagu ini..”
            “benarkah? Aku tidak pernah mengamati..”
            “sudahlah.. kajja..”
            “yak, dan apa katamu tadi?? Untukku??”
            “waeyo??”
            “lebih aneh lagi rasanya..”
            “YAK!! kajja..” jengkel Kyuhyun karena Siwon bertanya terus dari tadi.
…. …. …. ….

Uriga mannage doen narul chugboghanun I bamun
Hanuren dari pyoigo byoldurun misojijyo
Gudeui misoga jiwojiji anhgil bareyo
Onjena hengboghan nalduri gyesog doegil bilmyo
….
[ Believe – Super Junior ]

            “suaramu bagus…”
            “kau tahu itu sejak dulu..”
            “kita…. hm..” Siwon mendesah “bukankah kita sepasang sahabat yang memiliki cita-cita sama, hoby dan kesukaan sama.. dan dari keluarga yang sama??”
            “aku baru berpikir apa itu yang menjadi alasan kita bisa menjadi sahabat sampai sekarang?”
            “kurasa itu salah satunya..”
            “salah satu?”
            “banyak alasan lainnya kan.. tapi pada akhirnya kaulah yang beruntung..”
            “kenapa??”
            “aku harus kembali pada Appa.. mau tidak mau..”
Kyuhyun tertawa.. “kau lebih dari sekedar beruntung Choi Siwon.. perusahaan Choi Ajjuhssi tidak jauh dari bidangmu.. kau masih bisa berkarir dengan bebas bukan?”
            “OMO kenapa aku bisa lupa??” Siwon memejamkan mata, bersandar pada sofa tempatnya duduk.
            “bahkan kau juga melupakan aku…”
Siwon membuka mata melihat siapa yang menegurnya..
Ryeowook sudah berdiri dihadapannya di temani Sungmin yang kini mengambil posisi di samping Kyuhyun. Benar. Managernya memang selalu bersamanya, tapi hari ini Siwon hampir tidak menyapanya.. ia terlalu sibuk memikirkan masalahnya sendiri..
            “Ryeowook-ah.. mianhae..” ucapnya ringan.
            “jangan terlalu di pikirkan Siwon ssi..” sambut Sungmin “kau tak ingin menjenguk dongsaengku??”
Siwon melirik Sungmin tertarik dengan tawarannya..
            “dia di rumah sakit sekarang..”
            “MWO????”
            “tak usah berteriak..” sinis Kyuhyun
            “temui dia..”
Tanpa menunggu aba-aba lagi Siwon bergegas bangkit, menarik lengan Ryeowook dan menyeretnya untuk ikut dengannya..
Sungmin dan Kyuhyun tertawa melihat tingkah cemas Siwon.
            “sepertinya Siwon menyukai Donghae..” tebak Sungmin
            “aku lebih suka begitu daripada dengan Kibum..”
…. …. …. ….

Uriga mannage doen narul chugboghanun I bamun
Hanuren dari pyoigo byoldurun misojijyo
Gudeui misoga jiwojiji anhgil bareyo
Onjena hengboghan nalduri gyesog doegil bilmyo
….
[ Believe – Super Junior ]

            “yakk..yaaa….  mainkan dengan benar Hyuk-ah..!!”
            “isshh.. kau saja yang main!!” Eunhyuk menyodorkan gitarnya pada Donghae.
Siwon mendengar perdebatan itu curiga..

-@room 2044-

Braakk..
Pintu kamar rawat Donghae terbuka..
Donghae dan Eunhyuk sama-sama menatap tajam ke arah pintu..
            “Siwon hyung??”
Siwon berdiri disana dengan wajah tegang dan dingin. Ryeowook yang mengikut di belakang menjadi heran juga ada apa dengannya..
            “hyung…??”
Panggilan Donghae di abaikan. Siwon melirik Eunhyuk.. mereka saling bertatap muka. Donghae tak menyadarinya.. ia tetap memandang wajah Siwon..

Uriga mannage doen narul chugboghanun I bamun
Hanuren dari pyoigo byoldurun misojijyo
Gudeui misoga jiwojiji anhgil bareyo
Onjena hengboghan nalduri gyesog doegil bilmyo
….
[ Believe – Super Junior ]

-tbc-


7 komentar:

  1. Akhirnya Apdet jg, aduh aku nyampe lumutan nugu lanjutan ni ff haha lebeh....😊makasih udah lanjut klu bs yang horornya jg dong k pena pliessssssssss, hehe poko kutunggu selalu ff mu

    BalasHapus
  2. Akhirnya dilanjut juga :)
    Akhirnya hae pulang juga dan bikin cemas semuanya,, aduh penyakitnya kambuh lagi gara2 bnyk pikiran itu.. Wah ada apa itu siwon ekspresinya gitu jgn2 ketauan fishie itu sebenernya donghae... Ditunggu kelanjutannya yah ^^

    BalasHapus
  3. Daebakkkk~~~~ ini mendekati akhir kahhh???? Owhhhh andweeee >.<.... Palli lanjut miminnn~~

    BalasHapus
  4. Akhirnya dilanjutin jga...
    Yea, donghae udah pulang, cepet sembuh neee...
    Next chingu.. Jangan lama-lama neee

    BalasHapus
  5. Aigooo Lee Donghae.
    Di tunggu lanjutannya ^^

    BalasHapus
  6. Aigooo Lee Donghae.
    Di tunggu lanjutannya ^^

    BalasHapus
  7. Terimakasih ya semua yang udah baca... :)
    bikin ff ni rada menguras pikiran sih, hahaha..
    ini memang mendekati akhir.. cuma entah kapan akhirnya.. aku sendiri belum tahu..

    BalasHapus